Pernefri - Anemia PDF
Pernefri - Anemia PDF
KONSENSUS
MANAJEMEN ANEMIA
P A D A P A S I E N
7. Penyebab
a. Defisiensieritropoietin:
Merupakan penyebab utama
b. Defisiensi besi
c. Kehilangandarah:
Flebotomi berulang untuk pemeriksaan laboratorium,
retensi darah pada dialyzer atau tubing, perdarahan
gastrointestinal.
d. Hiperparatiroid berat
e. Inflamasi akut atau kronik
f. Toksisitas aluminium
g. Defisiensi asam folat
h. Masa hidup sel darah merah pendek
i. Hipotiroid
j. Hemoglobinopati
2. Evaluas!anémia:
a. DimulaibilaHbOOg/dL, Ht^30%
b. Diagnosis laboratorium anémia:
- Hemoglobin, hematokrit
- Morfologi eritrosit: MCV, MCH ( sediaan apus)
- Hitung retikulosit
- Status besi:
* Saturasi transferin (ST)
ST = KBS
KIBT
KBS = Kadar besi sérum atau Sérum iron (SI)
KIBT = Kapasitas ikat besi total atau Total iron
binding capacity (TIBC)
* Feritin sérum (FS)
^Ajimgen&us Manajemen Anémia paaa pasien Gagal Gînjal Kronik - PERNEFRI (|1
1. Pengkajian status besi
Anémia pada GGK :
a. Anémia dengan status besi cukup
b. Anémia defisiensi besi :
- Anémia defisiensi besi absolut :
Feritin Sérum < 100j^g/L
Saturas! Transferin < 20%
- Anémia defisiensi besi fungsional :
Feritin Sérum j> 100jag/L
Saturas! Transferin < 20%
atdtan :
Target optimal hemoglobin menurut beberapa penelitian klinik
adalah1l-12g/dL
1. Terapî EPOfasekoreksi :
Tujuan :
Untuk mengoreksi anémia rénal sampai target Hb / Ht
tercapai.
a. Pada umumnya mulai dengan 2000-4000 IU subkutan,
2 - 3 x semingguselama4minggu.
b. Target respon yang diharapkan :
Hb naik 1-2 g/dL dalam 4 minggu atau Ht naik 2-4%
dalam 2-4 minggu.
c. Pantau Hb,Httiap4 minggu
d. Bila target respon tercapai: pertahankan dosis EPO
sampai target Hb tercapai ( > 10 g/dL)
e. Bila target respon belum tercapai naikkan dosis 50%
f. Bila Hb naik > 2,5g/dLatau Ht naik > 8% dalam 4 minggu
turunkan dosis 25%.
g. Pemantauan status besi :
Selama terapi EPO pantau status besi, berikan suplemen
sesuai dengan panduan terapi besi.
atatan :
fi3 /Caréna berat badan rata-rata pas/en HD di Indonesia 50-60 Kg
maka dosis 80 -150 lU/kgBB/minggu setara dengan 2000-4000
ILJ/kaliHD.
2. Penyebab:
a. Defisiensi besi absolut dan fungsional : merupakan
penyebab tersering
b. Infeksi / inflamasi ( infeksi akses , inflamasi, TBC, SUE,
AIDS)
c. Kehilangandarahkronik
d. Malnutrisi
e. Dialisis tidak adekuat
f. Obat-obatan ( dosis tinggi ACE inhibitor, AT1 receptor
antagonists)
g. Lain-lain (hiperparatiroidisme/osteitis fibrosa, intoksikasi
aluminium, hemoglobinopati seperti talasemia 6 dan
sickle œil anémia, defisiensi asam folat dan vitamin B12,
mieloma multipel dan mielofibrosis, hemolisis,
keganasan)
sensus Manajemen Anémia paaa pasien Gagal Ginjal Kronik - PERNEFRI R 28)i
Terapi penunjang untuk
meningkatkan optimalisas*! terapi EPO
Terapi penunjang :
1. Asamfolat:5mg/hari
2. Vitamin B6 : 100-150 mg
3. Vitamin B12 : 0,25 mg/bulan
4. Vitamin C : 300 mg IV pasca HD, pada Anémia defisiensi
besi fungsional yang mendapat terapi EPO.
5. Vitamin D : mempunyai efek langsung terhadap prekursor
eritroid
6. Vitamin E: 1200 II)
Mencegah efek induksi stres oksidatif yang diakibatkan
terapi besi intravena
7. Préparâtandrogen (2-3 x /minggu)
a. Dapat mengurangi kebutuhan EPO
b. Obat ini bersifat hepatotoksik, hati-hati pada pasien
dengan gangguan fungsi hati
c. Tidak dianjurkan pada wanita
atatan
Asam folat juga bermanfaat untuk menurunkan kadar
homosisteinyang biasanya meningkatpada pasien HD.
Cukup Anémia de
besi fung
FS:>10ÛLig/L FS:>10(
ST : > 20 % ST : < 20
L
Terapi besi fase koreksi
i sucrose / Iron - Dextran 100 mg
Iron
setiapHD-MOx,
| 1 mingggu
iPeriksaFSdanST
i
I
Cukup Anémia
Anerr def Isiensi Anémia defisiensi
besi fungsional besi absolut
Terapi EPO fase koreksi <^L»~™_. Ulang terapi besi fase koreksi
2000 - 4000 IU / x HD
X
sampai status besi cukup
Target respon
Ht t 2-4 % dalam 2-4 minggu
Hb t 1-2 g/dL dalam 4 minggu
Melebihi target
Belum tercapai HT > 8% / 4 minggu
Dosis t
50% / 4 minggu Dosis 4 25%
Tercapai