Metode Penelitian Bisnis
Metode Penelitian Bisnis
Npm: 175310096
Dosen: Dr.H.Zulhelmy,SE,M.Si,AK.,CA
BAB 5
TOPIK PEMBAHASAN:
VARIABEL TERIKAT
VARIABEL BEBAS
1. Variabel bebas dan variabel trikat harus berubah bersama-sama: dengan kata lain,
perubahan dalam variabel teikat harus dihubungkan dengan perubahan pada variabel
bebas
2. Variabel bebas (faktor kausal yang diyakini) harus mendahului variabel terikat.
Dengan kata lain, harus terdapat urutan wktu ketika keduanya terjadi: penyebab harus
terjadi sebelum akibat (pengaruh).
3. Seharusnya tidak ada faktor lain menjadi kemungkinan penyebab perubahan dalam
variabel terikat. Sehingga, peneliti harus mengendalikan pengaruh dari variabel yang
lain.
4. Penjelasan yang logis (teori) diperlukan dan harus menjelaskan mengapa variabel
bebas mempengaruhi variabel terikat.
VARIABEL MODERATOR
Sering muncul kebingungan mengenai variabel diperlakukan sebagai variabel bebas dan
kapan variabel tersebut menjadi variabel moderator. Sebagai contoh: mungkin dapat dua
situasi sebagai berikut:
1. Sebuah studi menunjukkan bahwa semakin baik kualitas program pelatihan dalam
organisasi dan semakin besar kebutuhan peningkatan karyawan (yaitu, dimana
keinginan untuk berkembang dan meningkat dalam perkerjaan bersifat kuat), semakin
besar keinginan mereka untuk mempelajari cara-cara baru dalam melakukan
perkerjaan.
2. Studi lain menunjukkan bahwa kesediaan keryawan untuk mempelajari cara-cara baru
dalam melakukan perkerjaan tidak dipengaruhi oleh kualitas program penelitian yang
diberikan oleh organisasi kepada semua orang tanpa perbedaan apa pun. Hanya
mereka yang sangat ingin meningkat yang tampaknya mempunyai keinginan untuk
mempelajari cara-cara baru memalui penelitian khusus.
VARIABEL PERANTARA
C. KERANGKA TEORITIS
Kerangka teoritis merupakan fondasi dimana seluruh proyek penelitian didasarkan.
Kerangka teoritis adalah jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan, dan dielaborasi secara
logis anatarvariabel yang dianggap relevan dengan situasi masalah dan didefinisikan melalui
proses seperti wawancara, pengamatan, dan tinjauan literatur. Hubungan antara tinjauan
literature dan kerangka teoritis adalah bahwa tinjauan literature menyediakan fondansi yang
kuat untuk menyusun kerangka teoritis. Surveili teratur mengindentifikasi variabel yang
mungkin penting,seperti yang ditentukan oleh temuan penelitian sebelumnya.
KomponenKerangkaTeoritis
Kerangka teoritis yang baik mengidentifikasi dan menentukan variabel-variabel penting
dalam situasi tersebut yang revelan dengan definisi permasalahan dan selanjutnya
mendeskripsikan serta menjelaskan hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Hubungan antara variabel bebas, variabel terikat, dan jika berkaitan, variabel moderator
dan variabel perantara diuraikan. Jika terdapat variabel moderator, penting untuk menjelaskan
bagaimana dan hubungan spesifik apa yang dimoderasi (dihubungkan). Penjelasan tentang
mengapa variabel tersebut berperan sebagai moderator juga sebaiknya diberikan.
Terdapat tiga ciri dasar yang harus dimasukkan dalam kerangka teoritis:
1. Variabel yang dianggap relevan dengan studi harus ditentukan dengan jelas.
2. Model konseptual yang menjelaskan hubungan diantara variabel-variabel dalam
metode tersebut harus diberikan.
3. Harus ada penjelasan yang jelas mengapa kita memperkirakan bahwa hubungan
tersebut ada.
D. PENYUSUNAN HIPOTESIS
Definisi Hipotesis (hypothesis) sebagai pernyataan sementara, namun dapat diuji apa
yang ingin anda temukan dalam data empiris anda. Hipotesis dibuat dari teori yang menjadi
dasar dari model konseptual anda dan sering kali berhubungan dalam sifatnya.Dari awal
hipotesis dapat didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakansecaralogisnantaradualebih
yang ditunjukkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji.
Hipotesis Nol (null hypothesis - H) adalah hipotesis yang dibuat untuk ditolak dengan
tujuanguan mendukung hipotesis alternatif yang dilambangkan dengan H. Ketika digunakan
hipotesis Nol dianggap benar hingga bukti stastistik, dalam bentuk uji hipotesis menujukkan
sebaliknya. Sebagai contoh, hipotesis Nol mungkin menyatakan bahwa kegiatan iklan tidak
mempengaruhi penjualan, atau bahwa wanita dan pria membeli jumlah sepatu yang sama.
Hipotesis Alternatif (alternate hypothesis) yang merupakan kebalikan dari hipotesis Nol
adalah pernyataan yang menujukkan hubungan antara dua variabel atau menujukkan
perbedaan antar kelompok.
Hipotesis juga dapat diuji dengan data kuliatatif. Misalnya, anggap saja, setelah
wawancara yang ekstensif, peneliti membuat kerangka teoritis bahwa perilaku tidak etis oleh
karyawan merupakan fungsi dari ketidak mampuan mereka untuk membedakan antara benar
dan salah, atau karena kebutuhan yang mendesak akan uang yang lebih banyak,
atauketidaktertarikanorganisasiterhadapperilakusemacamitu.Untuk menguji hipotesis bahwa
ketiga faktor tersebut merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku tidak etis,
penelitian harus mencari data yang menyangkal hipotesis tersebut.
F. IMPLIKASI MANAJERIAL
Pada titik ini, menjadi mudah untuk mengikuti progress penelitian dari tahap pertama
ketika manajer melihat bidang masalah yang luas, pengumpulan data awal (termasuk tinjauan
literature).Penyusunan kerangaka teoritis berdasarkan tinjauan literature serta dipandu dengan
pengalaman dan intusi, sehingga perumusan hipotesis untuk di uji.
Jelas bahwa setelah masalah didefinisikan, pemahaman yang baik mengenai keempat
jenis variabel yang berbeda memperluas pemahaman manajer terkait bagaimana berbagi
faktor mempengaruhi keadaan organisasi. Pengetahuan tentang bagaimana dan untuk tujuan
apa kerangka teoritis dibuat dan hipotesis disusun membuat manajer mampu menjadi hakim
yang cerdas terhadap laporan penelitian yang diberikan oleh konsultan. Demikian pula,
pengetahuan mengenai arti siginifikasi dan mengapa hipotesis tertentu diterima atau ditolak
membantu manajer untuk bertahan dengan, atau menghentikan dugaan nya, yang walaupun
masukakal, tidak tebukti.Jika pengetahuan semacam itu tidak dimiliki, banyak temuan
penelitian tidakakan dapat dipahami oleh manajer dan pengambilan keputusanakan
membingungkan.