Anda di halaman 1dari 4

lOMoARcPSD|4171415

Models of Change in Organizational Development

Pengantar Manajemen (Universitas Airlangga)

StuDocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Siapa Kamu (ksiapa28@gmail.com)
lOMoARcPSD|4171415

Models of Change in Organizational Development

Sebelum membahas model-model perubahan dalam perkembangan organisasi, cari tahu dulu yuk
perubahan itu apa sih? Perubahan adalah suatu hukum natural. Hal itu merupakan cara dalam
hidup di setiap organisasi untuk dapat bertumbuh dan survive. Perubahan dalam organisasi
memang sudah harus dilakukan dan merupakan keharusan. Alasan dari perubahan ini adalah
adanya perubahan kondisi bisnis, perubahan manajerial secara personal, defisiensi dari bentuk
organisasional yang telah ada, alasan teknologi dan psikologis, jaminan pemerintahan dan bentuk
dar organisasi itu sendiri.

Nah, model-model perubahan ini terdiri dari 3 macam. Yuk, kita bahas satu per satu.

1. Lewin's Three Step Change Model


Kebanyakan teori perubahan organisasi berasal dari psikolog sosial Kurt Lewin. Lewin
mengembangkan tiga buah model mengenai perubahan terencana yang akan menjelaskan
bagaimana cara untuk menginisiasi, mengatur dan menstabititasi proses perubahan. Tiga tahap
itu adalah unfreezing, changing dan refreezing.

a. Unfreezing: fokus dari tahap ini adalah untuk membuat motivasi utnuk berubah. Individu-
individu terdorong untuk mengubah perilaku dan sikap lama mereka dengan hasrat dari
pengaturan. pengaturan ini dimulai dari unfreezing process dimana pada awalnya kita merasa
tidak nyaman akan perubahan yang kita lakukan karena tidak sesuai dengan perilaku yang kita
lakukan sehari-hari. Kita mungkin merasa hal yang kita lakukan tidak berguna.

b. Chaning: karena perubahan meliputi belajar, tahap ini juga menyediakan informasi baru,
model perilaku baru atau cara baru untuk melihat suatu benda. Tujuannya adalah untuk
membantu karyawan dalam mempelajari konsep baru atau cara pandang. Role models, pelatihan,
mentoring, dan lainnya digunakan untuk memfasilitasi perubahan.

c. Refreezing: Perubahan mulai stabil selama refreezing dengan membantu karyawan-karyawaan


mengintegrasikan perilaku atau sikap yang berubah kedalam perilaku yang normal dalam
melakukan suatu hal. Hal ini dapat berhasil dengan memberi karyawan kesempatan dalam
membuktikan atau menunjukkan perilaku atau sikap barunya. Penguatan positif dapat membantu
karyawan untuk mempertahankan perilakunya yang baru. Penambahan pelatihan dan modeling
juga dapat menjadi penguatan agar perubahan dapat tetap stabil.

Downloaded by Siapa Kamu (ksiapa28@gmail.com)


lOMoARcPSD|4171415

Pertama, dalam Lewin’s Change Model dijelaskan bahwa perubahan adalah suatu upaya
memodifikasi. Dalam pemahaman ini bahwa setiap kendala yang menghambat
pengembangan harus diubah agar dapat membuat sistem lebih stabil. Kendala yang menghambat
perubahan biasanya keinginan mempertahankan status quo maupun ketidakmauan menerima
perubahan. Adapun langkah-langkah menurut model ini terdiri dari unfreezing, moving dan
refreezing;

(a) Unfreezing yaitu menjelaskan perbedaan antara perilaku yang diinginkan kedepan dengan
perilaku yang terjadi sekarang. Pada tahap ini semua bentuk resistensi terhadap perubahan
dikurangi dan kebutuhan akan perubahan dikembangkan. (b) Moving yaitu mengembangkan
perilaku yang baru dan melakukan perubahan struktur dan proses dalam organisasi. Pada tahap
ini terjadi perubahan dari perilaku lama ke perilaku baru. sedangkan (c) Refreezing yaitu
mengusahakan terjadinya kondisi seimbang dan mengembangkan kebaruan dalam budaya,
norma, kebijakan dan struktur. Pada tahap ini maka semua perubahan yang telah dibuat dan
dikembangkan agar dipermanenkan.

Bila digambarkan sebagai berikut:

Kedua, dalam Action Research Model dijelaskan bahwa langkah-langkah awal perubahan akan
menjadi landasan langkah berikutnya, seperti suatu siklus. Langkah-langkah tersebut meliputi:
indentifikasi masalah, konsultasi dengan ahli perilaku, pengumpulan data dan diagnosis awal,
umpan balik kepada klien atau grup, menetapkan pemikiran bersama yang disepakati, membuat
rencana aksi bersama, aksi berupa aktualisasi perubahan, pengumpulan data lagi setelah adanya
aksi tersebut.

Action research model merupakan kolaborasi antara pemimpin perusahaan dan fasilitator
(konsultan) terhadap semua perubahan yang diperlukan. Dari nama yang diberikan menunjukkan
bahwa action research merupakan kombinasi antara aksi dan penelitian.

Bila digambarkan sebagai berikut:

Downloaded by Siapa Kamu (ksiapa28@gmail.com)


lOMoARcPSD|4171415

Ketiga, dalam Positive Model dijelaskan bahwa model perubahan ini dapat diterapkan pada
organisasi yang lebih rumit karena melibatkan proses koordinasi majemuk dan lintas batas,
seperti lintas budaya, perubahan sosial, dan perubahan untuk inovasi berkelanjutan. Adapun
langkah-langkahnya meliputi : pemilihan aspek positif organisasi yang akan diuji, pengumpulan
data tentang solusi terbaik, pemilihan tema umum yang dapat menggambarkan masa depan,
mengembangan visi yang lebih luas, mengembangkan rencana aksi, serta melakukan evaluasi.

Downloaded by Siapa Kamu (ksiapa28@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai