Anda di halaman 1dari 2

YESITA NURDIASTI (04174544)

LO MANAJEMEN KONFLIK
1. IRK
"Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian
itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." Surat Al-Baqarah ayat
45.
2. DEFINISI MANAJEMEN KONFLIK
Manajemen konflik adalah kemampuan dalam proses atau cara yang digunakan in-
dvidu untuk menghadapi permasalahan dengan menemukan jalan keluar sehingga
dapat mengakhiri konflik atau permasalahan.
Sumber: Sari, T. D., & Widyastuti, A. (2016). Hubungan antara kecerdasan emosi
dengan kemampuan manajemen konflik pada istri. Jurnal Psikologi, 11(1), 49-54.
3. TIPE MANAJEMEN KONFLIK
a. Avoiding; gaya seseorang atau organisasi yang cenderung untuk menghindari
terjadinya konflik. Hal-hal yang sensitif dan potensial menimbulkan konflik
sedapat mungkin dihindari sehingga tidak menimbulkan konflik terbuka.
b. Accomodating; gaya ini mengumpulkan dan mengakomodasikan pendapat-
pendapat dan kepentingan pihak-pihak yang terlibat konflik, selanjutnya dicari
jalan keluarnya dengan tetap mengutamakan kepentingan pihak lain atas dasar
masukan-masukan yang diperoleh.
c. Compromising; merupakan gaya menyelesaikan konflik dengan cara melakukan
negosiasi terhadap pihak-pihak yang berkonflik, sehingga kemudian menghasilkan
solusi (jalan tengah) atas konflik yang sama-sama memuaskan (lose-lose
solution).
d. Competing; artinya pihak-pihak yang berkonflik saling bersaing untuk
memenangkan konflik dan pada akhirnya harus ada pihak yang dikorbankan
(dikalahkan) kepentingannya demi tercapainya kepentingan pihak lain yang
lebih kuat atau yang lebih berkuasa (win-lose solution).
e. Collaborating; dengan cara ini pihak-pihak yang saling bertentangan akan
sama-sama memperoleh hasil yang memuaskan, karena mereka justru bekerja
sama secara sinergis dalam menyelesaikan persoalan, dengan tetap menghargai
kepentingan pihak lain. Singkatnya, kepentingan kedua pihak tercapai
(menghasilkan win-win solution).
f. Conglomeration (mixtured type); cara ini menggunakan kelima style bersama-
sama dalam penyelesaian konflik.
Sumber: Dalimunthe, S. F. (2016). Manajemen konflik dalam organisasi.
Jurnal Bahas Unimed, 27(1), 78255.
4. STRATEGI CARA PENYELESAIAN KONFLIK DI BANGSAL.
5. TUJUAN MANEJEMEN KONFLIK
Tujuan manajemen konflik menurut Wirawan (2013: 132) adalah sebagai berikut: 1)
memfokuskan diri pada visi misi konflik dapat menggangu perhatian serta energi dan
kemampuan anggota organisasi untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang strategis.
2) memahami orang lain dan keberagaman, dalam interaksi sosialnya manusia itu
saling berkomunikasi namun antara satu individu dengan individu yang lain memiliki
keragaman karakteristik. 3) meningkatkan kreativitas
Sumber: Wirawan. (2013). Konflik dan Manajemen Konflik (Konflik
Perubahan dan Pengembangan). Bandung: Mandar Maju.
6. PENYEBAB KONFLIK
Kurangnya komunikasi, Kepemimpinan yang kurang efektif, pengambilan
keputusan yang tidak adil, Ketidakcocokan peran, Produktivitas rendah,
Perubahan keseimbangan, Konflik yang belum terpecahkan, Kebutuhan untuk
membagi sumber- sumber daya yang terbatas, Perbedaan-perbedaan dalam
berbagai tujuan, Saling ketergantungan kegiatan- kegiatan kerja.
Sumber : Dalimunthe, S. F. (2016). Manajemen konflik dalam organisasi. Jurnal
Bahas Unimed, 27(1), 78255.
7. FUNGSI MANAJEMEN KONFLIK
Gibson et al. (1997:437) menyatakan bahwa fungsi manajemen konflik, selain dapat
menciptakan kerja sama, dapat pula melahirkan inovasi dan kreasi.

Anda mungkin juga menyukai