Anda di halaman 1dari 8

TUGAS CRITICAL JURNAL REVIEW

“METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN “

Disusun sebagai salah satu tugas yang diwajibkan


Dalam mengikuti perkuliahan metodologi penelitian Pendidikan

DISUSUN OLEH:

ANJAS NUARI SIREGAR


7172144010

PRODI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami hanturkan atas kehadirat tuhan yang maha esa atas berkat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas critical Jurnal report yang kami susun
dalam bentuk makalah ini dengan judul “ critical jurnal report”
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas wajib mata kuliah manajemen
arsip statis. Makalah ini berisi tentang hasil analisis kami terhadap buku materi metode
kualitatif yang telah ditelaah.
Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan pembaca pada umumnya dan
mahasiswa khususnya. Kami juga menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata kami ucapkan
terimah kasih dan selamat membaca.

Medan , November 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

I.              RINGKASAN JURNAL
A.    Jurnal Pertama
Judul Jurnal    : PEMBELAJARAN EFEKTIF DAN PRODUKTIF BERBASIS LITERASI:
Analisis Konteks, Prinsip, dan Wujud Alternatif Strategi Implementasinya     di Sekolah
Penyusun            : Suyono (Sastra Indonesia Fak. Sastra Universitas Negeri Malang)

RINGKASAN :
Ringkasan yang dapat saya ambil dari jurnal ini adalah  literasi dapat dijadikan sebagai basis
pengembangan pembelajaran efektif dan produktif di sekolah. Konteks yang mendasarinya
adalah dengan literasi sebagai basis pengembangan pembelajaran efektif dan produktif
memungkinkan siswa banyak membaca dan terampil mencari dan mengolah informasi, serta
kemampuan  siswa dalam membaca dan menulis juga berkembang. Selain itu, siswa terampil
menghubung-hubungkan antarmateri pelajaran, lancar mengembangkan gagasan, memahami
dan memecahkan masalah dan pada akhirnya dapat menguasai kompetensi pembelajaran
lebih baik

Ditemukan delapan prinsip yang mendasari dijadikannya literasi sebagai basis pengembangan
pembelajaran efektif dan produktif di sekolah, yakni prinsip membangun akses bahan bacaan
yang beragam, mengondisikan munculnya beragam pandangan siswa terhadap setiap materi
pelajaran yang sedang dipelajari, membangun persemaian perilaku berliterasi, dan
membangun tempat pelayanan bagi siswa untuk menjadi pembaca-penulis yang kritis, kreatif,
cepat, dan efektif. Selain itu, juga didasari oleh prinsip mengondisikan percepatan gerakan
membaca-menulis lintas kurikulum, mengondisikan kemudahan dan ketuntasan pemecahan
kesulitan membacamenulis setiap saat, mengondisikan terwujudnya komunitas belajar yang
mendorong perilaku berliterasi, dan membangun terwujudnya interaksi yang intensif
antarsiswa dan siswa dengan sumber belajar.  Wujud strategi pembelajaran efektif dan
produktif di sekolah yang ditemukan melalui kajian ini adalah membaca-menulis lintas
kurikulum dan pemberdayaan komunitas pembelajaran berbasis kegiatan ilmiah. Strategi
yang pertama mementingkan pemanfaatan membaca-menulis untuk mendalami substansi
mata pelajaran dan strategi yang kedua mementingkan kegiatan ilmiah sebagai basis untuk
mengembangkan komunitas pembelajaran di sekolah.     Berdasarkan simpulan di atas
disarankan hal-hal berikut. Guru hendaknya terus berusaha keras untuk mewujudkan
pembelajaran berbasis literasi sesuai dengan tujuh konteks dan delapan prinsip yang telah
dikemukakan di atas agar pembelajaran di sekolah lebih efektif dan produktif. Membaca-
menulis lintas kurikulum dan pemberdayaan komunitas belajar berbasis kegiatan ilmiah
disarankan untuk dilaksanakan di sekolah. Peneliti lanjutan disarankan untuk
mengujicobakan dua strategi pembelajaran efektif dan produktif di sekolah dengan
memperhatikan konteks dan prinsip-prinsip yang mendasari dijadikannya literasi sebagai
basis pengembangan pembelajaran

B.            Jurnal Kedua
Judul jurnal       : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP KIMIA DAN KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS    
Penyusun            : Ida Ayu Kade Sastrika, I Wayan Sadia, dan I Wayan Muderawan (Program
Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja-
Bali, Indonesia)
RINGKASAN :
Model pembelajaran berbasis proyek mampu memberikan nilai pemahaman konsep dan
keterampilan berpikir kritis yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran
konvensional. Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode yang menggunakan belajar
kontekstual, dimana para siswa berperan aktif untuk memecahkan masalah, mengambil
keputusan, meneliti, mempresentasikan, dan membuat dokumen. Pembelajaran berbasis
proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan kompleks yang diperlukan siswa
dalam melakukan investigasi dan memahaminya. Pembelajaran berbasis proyek memiliki
kecocokan terhadap konsep inovasi pendidikan, terutama dalam hal sebagai berikut, pebelajar
memproleh pengetahuan dasar (basic sciences) yang berguna dalam memecahkan masalah,
pebelajar secara aktif dan mandiri dengan sajian materi terintegrasi dan relevan dengan
kenyataan sebenarnya, pebelajar mampu berpikir kritis dan mengembangkan inisiatif
Pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja
berkelompok atau secara individual dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan ide-
ide dan solusisolusi realistik, sehingga pembelajaran berpusat pada siswa bukannya berpusat
pada guru. Perubahan peran guru merupakan salah satu kunci dalam proses pembelajaran
inovatif, dimana perubahan guru dari sebagai sumber pengetahuan dengan seorang fasilitator
pembelajaran. Proses penyelidikan mendorong siswa untuk  mengidentifikasi apa yang
mereka sudah tahu, sehingga mereka dapat mengidentifkasi  kebutuhan belajar mereka
sendiri.  Sifat eksplorasi dalam proses pembelajaran berbasis proyek penyelidikan
memungkinkan siswa  untuk melihat ide-ide dalam cara yang berbeda dan mempromosikan
pemikiran kritis tentang masalah yang mereka hadapi. Model pembelajaran berbasis proyek
memberikan peluang kepada siswa secara bebas melakukan kegiatan untuk kegiatan
percobaan, mengkaji literatur di perpustakaan, melakukan browsing di internet, dan
berkolaborasi dengan pendidik. Oleh karena itu sumber belajar menjadi lebih terbuka dan
bervariasi, termasuk dalam mengeksplorasi lingkungan. Akibatnya, siswa akan belajar penuh
dengan kesungguhan karena termotivasi oleh keinginan untuk menjawab pertanyaan yang
telah diajukan
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha  Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013) 
sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna. Pembelajaran berbasis proyek
juga dapat membantu siswa dalam mengembangkan banyak kemampuan seperti kemampuan
fisik, intelektual, sosial, emosional, dan moral yang merupakan kemampuan siswa yang perlu
dikembangkan. Terutama dalam hal ini kemampuan berpikir kritis siswa akan terlatih jika
digunakan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran. Hal ini sejalan dengan
penelitian Yesildere & Turnuklu (2006) yang menyimpulkan bahwa pembelajaran berbasis
proyek dapat menuntun seseorang untuk berlatih dan memahami berpikir kompleks dan
mengetahui bagaimana mengintegrasikannya dalam bentuk keterampilan yang sering
dikaitkan dengan kehidupan nyata, mampu memanfaatkan pencarian berbagai sumber,
berpikir kritis, dan mempunyai keterampilan pemecahan masalah dengan baik, akan mampu
melengkapi proyek mereka. Penugasan-penugasan pada pembelajaran berbasis proyek akan
merangsang seluruh indra siswa untuk mengerjakan tugas-tugas ataupun permasalahan-
permasalahan yang diberikan oleh pengajar, sehingga siswa akan terbiasa aktif dan kreatif
dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Dengan demikian, model pembelajaran
berbasis proyek memberikan hasil pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa
yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensionalBerdasarkan hasil pengujian
hipotesis dan hasil pembahasan, dapat ditarik suatu simpulan sebagai berikut. (1) Terdapat
perbedaan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis  siswa antara siswa yang
mengikuti pembelajaran berbasis proyek dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran
konvensional. (2) Terdapat perbedaan pemahaman konsep antara siswa yang mengikuti
pembelajaran berbasis proyek dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran
konvensional. (3) Terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang
mengikuti pembelajaran berbasis proyek dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran
konvensional
BAB II
KRITIKAN

A.    Kritikan Jurnal Pertama


1.      Bagian pendahuluan yang disajikan dalam jurnal sangat baik, karena menjelaskan
secara lengkap mulai dari pengertian belajar efektif dan produktif sampai pada pengertian
literasi. Ide-ide yang disajikan cukup sama dan mendukung dengan kenyataan yang ada saat
ini.
2.      Metode yang digunakan adalah metode kajian pustaka. Saya kurang tau bagaimana
penelitian ini karena baru saya tau, namun berdasarkan pembahasan yang disajikan, metode
ini adalah metode yang berdasarkan penelaahan terhadap bahan-bahan pustaka yang
berkaitan dengan pembahasan. Namun didalam metode ini tidak disajikan secara langsung
apa-apa saja kajian pustaka yang dipakai. Sebaiknya langsung disajikan agar pembaca lebih
tau dan lebih memahaminya
3.      Hasil dari penelitian ini cukup bagus karena dibagi dalam 3 bagian, yang mana setiap
bagian dijelaskan secara lengkap. Namun kelemahan Jurnal ini adalah tidak menyajikan nama
sekolah yang diteliti. Pembahasannya lebih kepada pembahasan umum, seharusnya penelitian
ini dilakukan di sebuah sekolah agar menerapannya semakin mendukung data
4.      Kajian pustaka yang dipakai cukup banyak baik itu buku yang berbahasa Inggris, buku
yang berbahasa Indonesia dan juga alamat Link yang mendukung pembahasan
5.      Simpulan yang disajikan cukup relevan dengan isi jurnal. Namun saran yang diuat lebih
mengacu pada guru. Seharusnya mengacu pada guru dan peserta didik, karena kalau kedua
pihak tersebut bekerja sama, maka akan menghasilkan proses belajar yang lebih efektif dan
produktif

B.     Kritikan Jurnal Kedua


1.      Pendahuluan yang disajika lebih kepada berpikir kritis dalam bidang kimia. Dikatakan
dalam pendahuluan jurnal ini “Dalam proses pembelajaran kimia membutuhkan keterampilan
berpikir kritis untuk menganalisis gejala-gejala maupun fenomena-fenomena yang muncul”.
Memang betul kalimat tersebut, tetapi harus kita akui dalam kehidupan kita sehari-hari bahwa
berpikir kritis juga diperlukan dalam semua aktivitas kita tanpa terkecuali
2.      Metode Penelitian yang dipakai adalah eksperimen. Pemakaian metode ini sangatlah
cocok dengan judul jurnal ini karena membahas mengenai berpikir kritis dalam pembelajaran
kimia. Karena dalam pembelajaran kimia memerlukan banyak eksperimen agar data yang ada
bisa dibuktikan kebenarannya
3.      Hasil yang disajikan cukup lengkap karena terdapat banyak perbedaan berpikir kritis
siswa yang belajar dengan menggunakan proyek dan juga belajar secara konvensional. Jika
belajar dengan proyek, kemampuan berpikir kritis mereka semakin tampak dan semakin
meningkat. Pembahasan yang disajikan dilengkapi dengan data yang mendukung
4.      Kajian pustaka yang dipakai cukup lengkap dan memuat semua informasi yang
dibutuhkan untuk melengkapi pembahasan
5.      Simpulan yang disajikan terbilang masih sedikit dan kurang lengkap. Saran yang
diajukan cukup baik dan jelas
6.      Namun yang menjadi kelemahan jurnal ini sama seperti jurnal sebelumnya, penelitian
yang dilakukan tidak disebuah sekolah karena di jurnal ini tidak ada terlihat dicantumkan
nama sekolah yang diteliti
BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Berdasarkan ketiga jurnal yang saya baca diatas, semuanya mengarah kepada bagaimana agar
pembelajaran itu semakin membaik. Semua cara dilakukan agar proses pembelajaran semakin
membaik serta efektif juga produktif agar kesuksesan pembelajaran dicapai. Pada jurnal
pertama disajika bagaimana agar belajar efektif dan produktif menggunakan literasi yang
memang sangat mendukung proses pembelajaran itu sendiri. Jurnal kedua menyajikan
bagaimana pengaruh pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar kimia yang hasilnya
juga cukup baik, yang artinya pembelajaran berbasis proyek ini sangat mendukung proses
berpikir kritis anak didik.
Dapat saya simpulkan, bahwa jika suatu proses pembelajaran didukung oleh berbagai hal
yang menunjang kegiatan belajar itu sendiri, maka proses pembelajaran itu akan berjalan
sukses.

Anda mungkin juga menyukai