Anda di halaman 1dari 13

PAPER

FILSAFAT PENDIDIKAN

RUANG LINGKUP, METODE DAN PEMBAGIAN FILSAFAT

Dibuat Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mingguan

Mata Kuliah Filsafat Pendidikan

IRMA RAHMADA SHINTA

2017/17063037

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ 1

A. Ringkasan Materi................................................................................................ 2
1. Ruang Lingkup Filsafat............................................................................... 2
2. Metode Filsafat........................................................................................... 2
3. Pembagian Filsafat...................................................................................... 3
4. Perbedaan Filsafat dengan Ilmu dan Agama.............................................. 5
B. Pembahasan ....................................................................................................... 5
1. Ruang Lingkup Filsafat.............................................................................. 5
2. Metode Filsafat.......................................................................................... 5
3. Pembagian Filsafat..................................................................................... 6
4. Perbedaan Filsafat dengan Ilmu dan Agama............................................. 7
C. Tanggapan......................................................................................................... 7
1. Ruang Lingkup Filsafat.............................................................................. 7
2. Metode Filsafat.......................................................................................... 7
3. Pembagian Filsafat..................................................................................... 9
4. Perbedaan Filsafat dengan Ilmu dan Agama............................................. 10
D. Simpulan............................................................................................................ 11
E. Daftar Bacaan.................................................................................................... 12

1|P ag e
RUANG LINGKUP, METODE DAN PEMBAGIAN FILSAFAT

1 Ringkasan Materi
1. Ruang Lingkup Filsafat
Filsafat merupakan induk ilmu yang masih terasa sampai saat sekarang. Akan
tetapi ilmu filsafat tidak termasuk ruangan ilmu pengetahuan yang khusus. Filsafat
bisa dikatakan sebagai ilmu pengetahuan, tetapi objeknya tidak terbatas, jadi
mengatasi ilmu pengetahuan yang tersendiri, tingkatan pengetahuan sendiri.
Filsafat sangat erat hubungannya dengan pengetahuan biasa, tetapi cara
mengatasinya tentu dengan cara ilmiah dan mempertanggungjawabkan jawaban-
jawaban yang diberikan.
Adapun menurut pendapat para ahli tentang ruang lingkup filsafat diantaranya:
a. Tentang hal yang mengerti, syarat-syarat dan metode-metodenya
b. Tentang ada dan tidak ada
c. Tentang alam, dunia dan seisinya
d. Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk
e. Hakikat manusia dan hubungan dengan sesama makhluk lainnya
f. Tuhan tidak dikecualikan

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa ruang filsafat adalah segala sesuatu
yang ada didalam pikiran manusia yang sangat luas. Dan segala sesuatu
yang mungkin ada dan benar, benar ada (nyata), mbaik material yang
konkret ataupun non material yang abstrak (tidak terlihat)
2. Metode dalam Filsafat
Metode adalah cara bertindak menurut sistem aturan tertentu. Urgensi metode
adalah supaya kegiatan praktis terlaksana dengan efektif dan efisien, agar
upayanya mencapai hasil yang optimal.
Seperti halnya dalam pengetahuan ilmia, metode dan obyek formal bidang filsafat
tidak dapat dipisahkan. Berikut merupakan metode filsafat yang paling menonjol :
a. Metode kritis
Metode ini bersifat analisa istilah dan pendapat, kemudian
disistematiskan dalam hermeneutika yang menjelaskan keyakinan dan
memperlihatkan pertentangan. Dengan jalan bertanya(dialog), membedakan,
membersihkan, menyisihkan dan menolak, pada akhirnya akan ditemukan
yang terbaik diantaranya. Yang terbaik inilah dikatakan hakikat sesuatu, tentu
sampai timbul “hakikat” baru melalui metode ktitis lagi.
b. Metode intuitif
Metode ini menjelaskan bahwa filsafat bukan hanya sekedar cara
berpikir, tetapi lebih merupakan way of life. Bahwa diri manusia sudah ada
potensi untuk mencapai kebenaran yang hakiki dan intisari permasalahan.
Dengan pensucian diri dan perenungan, maka hal ini akan tercapai. Intuisi
seseorang akan memandunya mengungkapkan kembali kebenaran.

2|P ag e
c. Metode skolastik
Metode skolastik kerap disebut metode sintesis-deduktif. Bertitik tolak
dari prinsip-prinsip sederhana yang sangat umum diturunkan hubungan yang
lebih kompleks dan khusus. Dengan bertitik tolak dari defenisi atau prinsip
yang jelas dengan sendirinya, ditarik penjelasan dan kesimpulan tentang hal
kurang/ tidak jelas. Metode skolastik menunjukkan kaitan yang erat dengan
metode mengajar.
d. Metode matematis
Descartes menyebutkan metode ini yaitu “metode analisa”. Menurut
Descartes bahwa ada keteraturan dan ketersusunan alami dalam kenyataan
yang berhubungan dengan pengertian manusia. Ketersusunan alam ini dapat
diungkapkan dengan cara penemuan (via inventionis). Penemuan itu dengan
melakukan empiris rasional. Metode ini mengintegrasikan segala kelebihan
logika, analisa geometris dan aljabar dan menghindari kelemahannya.
e. Metode Empiris-Eksperimental
Dengan metode tersebut, dapat disusun suatu filsafat yang dapat
dipertanggung jawabkan. Tetapi, karena ketatnya pengujian, maka yang bisa
diterima hanya sangat sedikit. Itu sebabnya Hume menga- takan bahwa
filsafat moral bisa dan biasa didasarkan atas kepercayaan (belief) dan
perasaaan (feeling). Metode Hume ini didukung oleh Thomas Hobbes, John
Locke dan Berkeley
f. Metode Sistematis
Metode ini mencari arti serta maksud dari kodrat manusia yaitu
bagaimana manusia karena kodratnya akan penyelidikan yang biasanya
disebut filsafat itu lalu dicari akibat-akibatnya
g. Metode Kombinasi
Metode ini adalah kombinasi dari cara-cara tersebut yaitu sistematis,
tetapi tidak lepas dari sejarah dan dengan memperhatikan soal-soal terpenting
yang timbul bagi setiap manusia yang hidup sadar dan mampu menggunakan
pikirannya

3. Pembagian Filsafat
a. Menurut Pendapat ahli
1) Alcuinus, salah seorang tokoh “Filsafat Scholastik” pada zaman abad
pertengahan membagi filsafat sebagai berikut :
 Bagian fisika yang menyelidiki apakah sebab-sebabnya sesuatu itu
ada.
 Bagian etika yang menentukan tata hidup
 Bagian logika yang mencari dasar-dasar untuk mengerti
2) Al-Kindi ahli pikir dalam filsafat islam membagi filsafat menjadi tiga
bagian yaitu :
 Ilmu fisika, tingkatan terendah
 Ilmu matematika, tingkatan tengah

3|P ag e
 Ilmu ketuhanan, tingkatan tertinggi
3) Al-Farabi dan Ibnu Sina membagi dua bagian yaitu filsafat teori dan
filsafat praktek
4) Prof. DR. M. J. Langeveld membagi filsafat dalam tiga lingkungan
masalah, yaitu :
 Lingkungan masalah-masalah keadaan (metafisika, manusia dan lain-
lain)
 Lingkungan masalah-masalah pengetahuan (teori pengetahuan, teori
kebenaran, logika).
 Lingkungan masalah-masalah nilai (teori nilai, etika, estetika, yang
bernilai berdasarkan religi).
5) Prof. Alburey Castell membagi filsafat ke dalam enam bagian sebagai
berikut :
 Masalah theologies
 Masalah metafisika
 Masalah epistimologi.
 Masalah etika
 Masalah politik
 Masalah sejarah
6) H.De Vos membagi filsafat ke dalam sembilan golongan sebagai berikut :
 Logika
 Metafisika
 Ajaran tentang ilmu pengetahuan
 Filsafat alam
 Filsafat kebudayaan
 Filsafat sejarah
 Etika
 Estetika
 Anthropologi
7) Plato membedakan filsafat atas tiga bagian sebagai berikut :
 Dialetika, tentang ide-ide atau pengertian-pengertian umum.
 Fisika, tentang dunia materil.
 Etika, tentang kebaikan.
8) Aristoteles membagi 4 cabang yaitu :
 Logika
 filsafat teoritis
 filsafat praktis
 filsafat peotika

4|P ag e
4. Beda filsafat dengan ilmu dan agama
Perbedaan filsafat dengan ilmu dan agama dapat dikatakan sebagai :
1) Filsafat menyelidik, membaca serta memikiran seluruh alam kenyataan dan
menyelidik bagaimanan hubungan satu sama lainnya. Sedangkan ilmu lain
menyelidiki hanya sebagian saja dari alam
2) Filsafat tidak saja menyelidiki tentang sebab akibat tetapi menyelidiki
hakikatnya sedangkan ilmu lain tidak membahas tentang sebab akibat
(peristiwa)
3) Filsafat dalam pembahasannya apa ia sebenarnya darimana asalnya dan
hendak kemana perginya sedangkan ilmu lain harus menjawab bagaimana dan
apa sebabnya.
Ilmu bersifat deskriptif tentang obyeknya agar dapat menemukan
fakta-fakta, teknik-teknik dan alat-alat. Filsafat tidak hanya melukiskan
sesuatu, melainkan membantu manusia untuk mengambil keputusan tentang
tujuan, nilai dan tentang apa yang harus diperbuat manusia. Filsafat tidak
netral, karena faktor-faktor obyektif memegang peranan yang penting dalam
berfilsafat. Ilmu bersifat analitis, ilmu pengetahuan hanya menggarap salah
satu lapangan pengetahuan sebagai obyek formalnya. Sedangkan filsafat
belajar dari ilmu pengetahuan dengan menekankan keseluruhan dari sesuatu
(sinoptis), karena keseluruhan mempunyai sifat sendiri yang tidak ada pada
bagian-bagiannya.

2 Pembahasan
1. Ruang lingkup filsafat
Filsafat merupakan sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan
dan alam yang baisanya diterima secara kritis atau pemikiran terhadap
kepercayaan dan sikap terhadap kepercayaan da sikap yang sangat kita junjung
tinggi. Adapun menurut pendapat para ahli tentang ruang lingku filsafat :
Tentang hal mengerti, syarat-syaratnya dan metode-metodenya, tentang ada dan
tidak ada, tentang alam, dunia dan seisinya, menentukan apa yang baik dan apa
yang buruk, hakikat manusia dan hubungannya dengan sesama makhluk lainnya,
tuhan tidak dikecualikan.
Adapun ruang lingkup filsafat adalah segala sesuatu lapangan pikiran manusia
yang sangat luas. Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar, benar ada (nyata),
baik material konkrit maupuan nonmaterial abstrak (tidak terlihat). Jadi obyek
filsafat itu tidak terbatas. Objek pemikiran filsafat yaitu dalam ruang lingkup yang
menjangkau permasalhan kehidupan mausia, alam semesta dan alam sekitarnya
adalah juga objek pemikiran filsafat pendidikan.
2. Metode dalam filsafat
Adapun metode filsafat sebagai disiplin ilmu dan pendidikan mempunyai
metode tertentu misalnya :
a. Contemplative (perenungan)
Merenung adalah memikirkan sesuatu atau segala sesuatu, tanpa
keharusan adanya kontak langsung dengan objeknya, misalnya makna hidup,

5|P ag e
kebenaran, keadilan, keindahan dan sebagainya. Merenung adalah suatu cara
yang sesuai dengan watak filsafat, yaitu memikirkan segalah sesuatu sedalam-
dalamnya, dalam keadaan tenang hening dan sungguh-sungguh dalam
kesendirian atau kapan dan dimanapun.

b. Speculative
Juga bagian dari perenung/ merenung. Karena melalui perenungan
dengan pikiran yang tenang kritis, pikiran umum cenderung menganlisis,
mengubungkan antara masalah berulang-ulang sampai pada tujuan

c. Deductive
Filsafat menggunakan metode deduktif karena filsafat berusaha
mencari kebenaran hakiki. Sebenarnya filsafat menggunakan semua metode
agar saling komplimentasi, selain melengkapi.
Filsafat melahirkan ilmu pengetahuan, tetapi sebaliknya perkembangan
berfikir seorang pribadi, melalui proses :
 Tingkat indra
 Tingkat ilmiah (rasional kritis, objektif, sistematis)
 Tingkat filosofis (reflective thinking)
 Tingkat religius
3 Pembagian filsafat
a) `Metafisika
 Metafisika fundamental, yaitu kritikan
 Metafisika sistematis, yaitu ontology dan theodyca
b) Filsafat tentang :
 Alam, yaitu kosmologis
 Manusia, yaitu anthropologia
c) Filsafat rasional-logika
 Logika umum/formal, yaitu logika
 Logika khusus/material, yaitu filsafat tentang ilmu pengetahuan.
d) Filsafat praktis atau tentang kebudayaan
 Filsafat praktis (tentang keseluruhan kegiatan manusia)
 Filsafat etika, yaitu etika umum dan etika khusus
 Filsafat tentang agama
 Filsafat kebudayaan (tentang perbuatan lahiriah manusia)
 Bagian umum : filsafat kebudayaan
 Bagian khusus : filsafat tentang bahasa, kesenian, hukum, pendidikan,
manusia, dan lain-lain.

Pembagian filsafat menurut bagan deduktif


 Pengetahuan adalah kesadaran akan hal sesuatu, kesadaran akan diri kita
sendiri.
 Pengakuan bahwa aku ini ada. Karena andaikata aku tak ada bagaimanakah
aku dapat berdiri di alun-alun dan sadar akan diriku sendiri.
 Pengakuan bahwa kodrat saya adalah sadar akan diriku sendiri, mengerti akan
diriku sendiri, ini adalah aspek rohani. Tetapi berdiri di suatu tempat adalah
aspek jasmani.
 Pengakuan dunia yang ku injak itu yaitu di alun-alun.

6|P ag e
 Penilaian perbuatan ini, artinya dalam kenyataan setiap perbuatan itu apakah
baik atau tidak baik, sesuai dengan kodrat saya atau tidak sesuai dengan
kodrat saya.
 Dan mengenai perbuatan ini saya yakin harus memberikan
pertanggungjawaban terhadap suara batin saya sebagai suatu kekuasaan yang
berada di dalam maupun di atas yang akhirnya terhadap Tuhan.

Dalam eksistensinya yang baru filsafat mempunyai beberapa bagian atau cabang yaitu
 Logika, filsafat tentang pikiran dan cara berpikir benar atau salah.
 Metafisika, filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika dan hakikat yang
bersifat transcendental yaitu di luar atau di atas jangkauan pengalaman
manusia.
 Etika, filsafat tentang pola tingkah laku yang baik dan yang buruk.
 Estetika, filsafat tentang pola cita rasa atau kreasi yang indah dan yang jelek.
 Epistimologi, filsafat tentang ilmu pengetahuan.
 Filsafat-filsafat khususnya lainnya, yaitu filsafat bahasa, filsafat kesenian,
filsafat teknik, filsafat ekonomi, filsafat sejarah, filsafat hukum, filsafat
manusia, filsafat pendidikan, filsafat agama, filsafat pekerjaan sosial dan
sebagainya.
4 Beda filsafat dengan ilmu dan agama
Keberadaan filsafat berbeda dengan ilmu. Ilmu ingin mengetahui sebab dan
akibat dari sesuatu, sementara filsafat tidak terikat pada satu ketentuan dan tidak mau
terkurung hanya pada ruang dan waktu dalam pembahasan dan penyelidikan tentang
hakikat sesuatu yang menjadi objek dan materi bahasannya. Sedangkan agama
merupakan wujud kebenaran dan keselamatan manusia untuk hidup di dunia dan
akhir.
Dapat dikatakan bahwa perbedaan filsafat dengan ilmu dan agama yaitu sbb :

1) Filsafat adalah pengetahuan tentang non empirik dan nonekspirmental diperoleh


manusia melalui usaha
2) Ilmu adalah kumpulan pengetahuan mengenai suatu kenyataan yang tersusun
sistematis dari usaha manusia yang dilakukan dengan penyelidikan, pengamatan,
dan percobaan
3) Agama adalah kebenaran yang bersumber dari wahyu Tuhan mengenai berbagai
hal kehidupan manusia dengna lingkungannya.

Secara umum perbedaan antara filsafat dengan ilmu yaitu :


 Ilmu berhubungan dengan lapangan yang terbatas, filsafat mencoba berhubungan
dengan keseluruhan pengalaman untuk memperoleh suatu pandangan yang lebih
komprehensif tentang sesuatu.
 Ilmu menggunakan pendekatan analitis dan deskriptif, sedangkan filsafat sintesis
dan sinopsis, berhubungan dengan sifat-sifat dan kualitas alam dan hidup secara
keseluruhan.
 Ilmu menganalisis keseluruhan menjadi bagian-bagian, dari organisme menjadi
organ-organ, filsafat mencoba membedakan sesuatu dalam bentuk sintesis yang
menjelaskan dan mencari makna sesuatu secara keseluruhan.
 Ilmu menghilangkan faktor-faktor pribadi yang subyektif sedangkan filsafat
tertarik kepada personalitas, nilai-nilai dan semua pengalaman.

7|P ag e
 Ilmu tertarik kepada hakikat sesuatu sebagaimana adanya, sedangkan filsafat
hanya tertarik kepada bagian-bagian yang nyata, melainkan juga kepada
kemungkinan-kemungkinan yang ideal dari suatu benda, nilai dan maknanya.
 Ilmu meneliti alam, mengontrol proses alam sedangkan tugas filsafat
mengadakan kritik, menilai dan mengkoordinasikan tujuan.
 Ilmu lebih menekankan pada deskripsi hukum-hukum fenomenal dan hubungan
kausal. Filsafat tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan pertanyaan
“why” dan “how”.
C. Tanggapan
1. Ruang lingkup filsafat
Dalam ruang lingkup filsafat adanya refleksi manusia terhadap realitas yang
ada, dalam konteksnya mengenai keheranan, ketakjuban, rasa ingin tahu, kesadaran
akan keterbatasan. Sehingga timbullah dari rasa keheranan, keingintahuan dan
sebagainya menjadi sebuah pertanyaan dan pernyataan yang dijawab secara
mendasar, logis dan sistematis. Maka dari itu, ruang lingkup filsafat mencakup dari
rasa keingintahuan yang besar sehingga menciptakan sebuah penggalian pemikiran
yang kritis. Adanya filsafat ilmu memang untuk mengelupas setiap permasalahan
yang ada dalam kehidupan dan pemikiran manusia
2. Metode dalam filsafat
Sebenarnya jumlah metode filsafat hampir sama banyaknya dengan defenisi
dari para ahli dan filsuf sendiri karena metode ini adalah suatu alat pendekatan untuk
mencapai hakikat sesuai dengan corak pandangan filsuf itu sendiri. Metode-metode
filsafat yang khas adalah :
a) Metode kritis
Metode ini bersifat analisis istilah dan pendapat atau aturan-aturan yang
dikemukakan orang. Merupakan hermeneutika, yang menjelaskan keyakinan dan
memperlihatkan pertentangan. Dengan jalan bertanya(dialog), membedakan,
membersihkan, menyisihkan dan menolak yang akhirnya ditemukan hakikat.
b) Metode intuitif
Dengan jalan metode intropekso intuitif dan dengan pemakaian simbol-simbol
diusahakan membersihkan intelektual (bersama dengan pencucian moral),
sehingga tercapai suatu penerangan pemikiran. Sedangkan Bergson deng jalan
pembauran antara kesadaran dan proses perubahan, tercapai pemahaman langsung
mengenai kenyataan.
c) Metode skolastik
Metode ini bersifat sintetis-deduktif dengan bertitik tolak dan defenisi-defenisi
atau prinsip-prinsip yang jelas dengan sendirinya ditarik kesimpulan-
kesimpulannya
d) Metode geometris
Melalui analisis mengenai hal-hal kompleks dicapai intuisi akan hakikat-
hakikat sederhana (ide terang dan berbeda dari yang lain), dan hakikat-hakikat itu
didedukasikan secara matematis segala pengertian lainnya

8|P ag e
e) Metode empiris
Hanya pengalamanlah menyajikan pengertian benar, maka semua pengertian
(ide-ide) dalam intropeksi di bandingkan dengan cerapan-cerapan (impresi) dan
kemudian disusun bersama secara geometris
f) Metode transendental
Metode ini bertitik tolak dan tepatnya pengertian tertentu dengan jalan analisis
diselidiki syarat-syarat apriori bagi pengertian lainnya
g) Metode fenomenologis
Yanki dengan jalan beberapa pemotongan sistematis (reduction), refleksi atau
fenominim dalam kesadaran mencapai penglihatan hakikat-hakikat murni.
Fenomelog adalah suatu aliran yang membicarakan tentanag segala sesuatu yang
menampakkan diri, atau yang membicarakan gejala. Hakikat segala sesuatu adalah
reduksi atau penyaringan.
h) Metode dielektis
Dengan jalan mengikuti dinamik pikiran atau alam sendiri. Dielektis itu
diungkapkan sebagai tiga langkah, yaitu dua pengertian yang bertentangan
kemudian didamaikan.
i) Metode non-positivistis
Kenyataan yang dipahami menurut hakikatnya dengan jalan mempergunakan
aturan-aturan seperti berlaku pada ilmu pengetahuan positif (eksakta).
j) Metode analitika bahasa
Dengan jalan analisa pemakaian bahasa sehari-hari ditentukan sah atau
tidaknya ucapan-ucapan filosofis. Metode ini dinilai cukup netral sebab tidak
sama sekali mengendalikan salah satu filsafat. Keistimewaannya adakah semua
kesimpulan dan hasilnya senantiasa didasarkan kepada penelitian bahasa yang
logis.

3. Pembagian filsafat
a) Epistemologi
Merupakan cabang yang menjelaskan tantang teori pengetahuan, hakikat dari
pengetahuan, sumber-sumber dan karakteristik pengetahuan
b) Metafisika
Merupakan cabang yang menyinggung tentang sesuatu yang berada diluar
pengalaman manusia serta membicarakan tentang persoalan-persoalan yang
biasanya seperti huungan akal dengan benda, hakikat perubahan, serta kehidupan
setelah mati dan sebagainya.
c) Logika
Logika disini salah satu cabang dari filsafat yang mempelajari tentang cara
berpikir radikal serta tatacara penalaran yang benar untuk memperoleh kesimpulan
dari suatu pemikiran tertentu
d) Etika
Merupakan ilmu ynag mempelajari tantang baik buruknya tinkah laku didalam
bermasyarakat sesuai dengan konteks atau norma yang sudah diterapkan

9|P ag e
e) Estetika
Dalam estetika ini mempelajari tentang keindahan serta jga menyelidiki apa
saja dikatakan indah dalam penilaian terhadap suatu seni, dan estetika ini
berkaitan dengan ilmu seni.

4. Beda filsafat dengan ilmu dan agama


Suatu ilmu sudah dipastikan kebenarannya karena telah melalui proses
penelitian yang didukung oleh fakta-fakta. Filsafat merupakan ilmu yang sudah ada
sejak zaman dahulu dan dianggap sebagai mother if science. Dengan adanya filsafat
ilmu pengetahuan berkembang dan melahirkan ilmu baru serta teori yang belum
pernah ada sebelumnya. Agama erat kaitannya dengan kehidupan. Pada dasarnya
agama merupakan suatu kepercayaan terhadap keyakinan yang mempengaruhi
kehidupan manusia. Agama dijadikan sesuatu kepercayaan yang dapat menimbulkan
perilaku seperti ibadah, berdoa, serta adanya rasa takut, rasa optimis, pasrah bagi
pemeluknya
Terdapat perbedaan antara ilmu, filsafat dan agama dimana ilmu dan ilsafat
bersumber dari akal budi atau rasio manusia, sedangkan agama bersumber dari
wahyu Tuhan. Ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan cara menyelidiki (riset),
pengalaman (empiris), dan percobaan (eksperimen). Filsafat menemukan kebenaran
atau kebijakan dengan cara penggunaan akal budi atau rasio yang dilakukan secara
mendalam, menyeluruh dan universal. Kebenaran yang diperoleh atau ditemukan
oleh filsafat adalah murni hasil pemikiran (logika) manusia, dengan cara perenungan
(berpikir) yang mendalam (logika) tentang hakikat sesuatu (metafisika). Agama
mengajarkan kebenaran dan memberi jawaban berbagai masalah asasi melalui wahyu
atau kitab suci yang berupa fiman Tuhan. Kebenaran yang diperoleh melalui ilmu
pengetahuan, dengan cara menyelidiki tersebut adalah kebenaran positif, yaitu
kebenaran atau teori yang lebih kuat dalil atau alasannya. Kebenaran filsafat adalah
kebenaran spekulatif, berupa dugaan yang tidak dapat dibuktikan secara empiris, riset
dan eksperimen. Baik kebenaran ilmu maupun kebenaran filsafat, keduanya relatif,
sedangkan kebenaran agama bersifat absolut, karena ajaran agama adalah wahyu
yang maha benar dan maha mutlak

10 | P a g e
D. Kesimpulan .
Ruang lingkup filsafat adalah segala sesuatu lapangan pikiran manusia yang amat
luas. Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar, benar ada (nyata), baik material konkrit
maupuan nonmaterial abstrak (tidak terlihat). Jadi obyek filsafat itu tidak terbatas. Objek
pemikiran filsafat yaitu dalam ruang lingkup yang menjangkau permasalahan kehidupan
mausia, alam semesta dan alam sekitarnya adalah juga objek pemikiran filsafat
pendidikan. Keberadaan filsafat berbeda dengan ilmu. Ilmu ingin mengetahuai sebab dan
akibat dari sesuatu, sementara filsafat tidak terikat pada satu ketentuan dan tidak mau
terkurung hanya pada ruang dan waktu dalam pembahasan dan penyelidikan tentang
hakikat sesuatu yang menjadi objek dan materi bahasannya. Sedangkan agama
merupakan wujud kebenaran dan keselamatan manusia untuk hidup di dunia dan akhir.

Dapat dikatakan bahwa perbedaan filsafat dengan ilmu dan agama yaitu sbb :

1) Filsafat adalah pengetahuan tentang non empirik dan nonekspirmental diperoleh


manusia melalui usaha
2) Ilmu adalah kumpulan pengetahuan mengenai suatu kenyataan yang tersusun
sistematis dari usaha manusia yang dilakukan dengan penyelidikan, pengamatan,
dan percobaan
3) Agama adalah kebenaran yang bersumber dari wahyu Tuhan mengenai berbagai
hal kehidupan manusia dengna lingkungannya

11 | P a g e
E. DAFTAR BACAAN
Lubis, Nur A. Fadhil. 20015. Pengantar Filsafat Umum. Medan: Perdana Mulya
Sarana.

Rukiyati, Purwastuti Andriani. 2015. Draft Buku Megenal Filsafat Pendidikan.


Yogyakarta.

Burhanuddin Salam. 1988. Pengantar Filsafat. Jakarta: Yayasan Kanisius,


Burhanuddin.

Muhmidayelli. 2011. Filsafat Pendidikan. Bandung: PT Refika Aditama


The Liang Gie. 1999. Pengantar Filsafat Ilmu. Liberty . Yogyakarta

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai