Anda di halaman 1dari 8

OBJEK MATERIAL DAN FORMAL FILSAFAT

Disusun oleh :

EKIANDAR SAMUEL SIHALOHO

19504041

KELOMPOK 4

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM

PRODI MATEMATIKA

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha pengasih , kami dapat meyusun
makalah yang berjudul ‘’ Objek material dan formal filsafat “ semua ini tidak lepas dari
bimbingan dan penyertaannya, sehingga kami dapat merampung makalah ini guna memenuhi
tugas yang diberikan oleh dosen pengajar pada kami. Terbatasnya kemampuan
pengetahuan ,baik teori maupun praktek.

Dengan demikian saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
rekan-rekan pembaca guna memperbaiki dan menyempurnakan penulisan makalah ini.

Kiranya yang maha kuasa tetap menyertai kita sekalian,dengan pula agar makalh ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan ,sekian dan terima kasih

TONDANO, 05 SEPTEMBER 2020

PENULIS
DAFTAR PUSTAKA

Kata pengantar …………………………………………………………………………….

Daftar isi ……………………………………………………………………………………

Bab 1 pendahuluan

1.1 Latar belakang………………………………………………………………..


1.2 Rumusan masalah ……………………………………………………………
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………….

Bab 2 pembahasan

2.1 Filsafat umum ……………………………………………………………………………………………..

2.2 Objek studi filsafat ilmu ……………………………………………………………………………….

2.3 Perbedaan objek material dan objek formal filsafat …………………………………..

Bab 3 Penutup

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………

3.2 Daftar pustaka …………………………………………………………………………………………


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia sebagai makhluk hidup berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Manusia dianugrahi akal
pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir. Manusia dibekali hasrat selalu ingin tau, dengan hal itu
menyebabkan timbulnya usaha untuk memahami dan memecahkan masalah yang dihadapinya,
akhirnya manusia dapat mengumpulkan pengetahuan. Keingintahuan yang semakin meningkat
menyebabkan pengetahuan dan daya berpikir semakin berkembang. Akhirnya tidak hanya terbatas
pada objek yang diamati dengan pancaindra saja, tetapi juga masalah-masalah lainnya. Bila satu
masalah dapat dipecahkan, timbul masalah lain menunggu pemecahannya. Mereka terus berpikir
sehingga dapat menarik kesimpulan, karena hakikatnya manusia adalah makhluk berpikir, merasa,
bersikap, dan bertindak.
Filsafat ilmu merupakn cabang filsafat yang berusaha mencerminkan segala sesuatu secara
mendasar dengan berbagi persoalan mengenai ilmu pengetahuan, landasan dan hubungan dari
segala segi kehidupan manusia. Filsafat ilmu merupakan penerus dalam pengembangan filsafat
pengetahuan, itu disebabkan pengetahuan tidak lain adala tingkat an tertinggi dalam perangkat
pengetahuan manusia.
Oleh karena itu mempelajari filsafat ilmu membuka jendela ilmu pengetahuan untuk lebih mengerti,
memahami dan dapat memanfaatkan ilmu dengan sebaik-baiknya

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian objek material filsafat ilmu?
2. Apa pengertian objek formal filsafat ilmu?
3. Apa Perbedaan objek material dan objek formal filsafat ilmu?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian objek material filsafat
2. Mengetahui pengertian objek formal filsafat
3. Mengetahui perbedaan objek material dan objek forml filsafat
BAB II
PEMBAHASAN

A. FILSAFAT UMUM
Filsafat ilmu menurut Waryani Fajar Riyanto (2011:141) merupakan telaah kefilsafatan yang ingin
menjawab pertanyaan tentang hakikat ilmu, yang ditinjau dari segi ontologis, epistimologis maupun
aksiologisnya. Dengan kata lain filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemology (filsafat
pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu.
Filsafat ilmu merupakan suatu bidang studi filsafat yang objek materialny berupa ilmu pengetahuan
dalam berbagai jenis dan perwujudannya. Jadi meliputi semua lingkup ilmu pengetahuan.
Secara spesifik substansi filsafat ilmu terdiri dari empat bagian :
1. Fakta atau kenyatan
2. Kebenaran
3. Konfirmasi
4. Logika interfensi
Makna adanya filsafat ilmu adalah sebagai alat untuk menemukan kebenaran, memberikn
pandangan hidup , dan mengembangkan ilmu yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga berdaya
guna bagi kehidupan manusia.

B. OBJEK STUDI FILSAFAT ILMU


Setiap ilmu pengetahuan memiliki objek tertentu yang menjadi lapangan penyelidikan atau lapangan
studinya. Objek ini diperoleh melalui pendekatan atau cara pandang, metode dan sistem tertentu.
Adanya objek menjadikan ilmu pengetahuan berbeda antar ilmu yang satu dengan yang lainnya.
Objek filsafat ilmu menurut surajiyo (2007:5), objek adalah sesuatu yang merupakan bahan dari
suatu penelitian atau pembentuk pengetahuan. Objek studi filsafat ilmu dibagi menjadi dua yaitu:
1. Objek Material
Objek material adalah sesuatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand). Sesuatu hal yang
diselidiki atau sesuatu hal yang dipelajari. Objek material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret,
misalnya manusia, tumbuhan dan batu maupun hal-hal yang abstrak, misalnya ide-ide, nilai-nilai dan
kerohanian.
Istilah objek material sering juga disamakan dengan pokok persoalan (subject matter). Pokok
persoalan perlu dibedakan dalam dua arti. Arti pertama, pokok persoalan dapat dimaksudkan
sebagai bidang khusus dari penyelidikan faktual. Misalnya penelitian tentang atom termasuk bidang
fisika; penelitian tentang bawah sadar termasuk psikologi. Arti kedua, pokok persoalan dimaksudkan
sebagai suatu kumpulan pertannyaan pokok yang saling berhubungan. Anatomi dan fisiologi
keduanya bertalian dengan struktur tubuh. Anatomi mempelajari strukturnya, sedangkan fisiologi
mempelajari fungsinya.

2. Objek Formal
Objek formal filsafat adalah cara memandang atau cara meninjau yang dilakukan oleh seorang
peneliti terhadap objek materialnya, seperti prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal filsafat
membahas objek material secara menyeluruh sehingga sampai pada hakikat dari objek materialnya.
Objek formal suatu ilmu tidak hanya memberi keutuhan suatu ilmu, tetapi secara bersamaan
dibedakan dari bidang-bidang lain. Satu objek material dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang
sehingga menimbulkan ilmu yang berbeda-beda. Misalnya, objek materialnya manusia yang dapat
ditinjau dari beberapa sudut pandang sehingga ada beberapa ilmu yang mempelajari manusia
diantarannya psikologi, sosiologi, dan antropologi.

Bertalian dengan pengertian objek material dengan objek formal, ada perbedaan antara filsafat
dengan ilmu yang bukan filsafat. Bahkan berbeda antara ilmu satu dengan ilmu yang lain. Misalnya
objek materialnya adalah pohon kelapa. Seorang ahli ekonomi akan mengarahkan perhatiannya atau
meninjau (objek formal) pada aspek ekonomi dari pohon kelapa tersebut. Berapa hara buahnya,
kayunya atau lidinya jika dijual. Ekonomi tidak mengarahkan peratiannya pada unsure-unsur yang
menyusun pohon kelapa tersebut. Seorang ahli biologi akn mengrahkan perhatiannya pada unsure-
unsur yang terkandung dalam seluruh pohon, baik unsure batang, daun maupun buah-buahan.
Seorang ahli pertanian juga memiliki sudut pandang khusus sesuai keahlliannya. Misalnya,
bagaimana caranya pohon kelapa ini dapat tumbuh subur, apakah cocok ditanam dilahan terentu.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa para ilmuwan yang ahli dibidang disiplin ilmu tertentu
mengarahkan perhatiaannya dari salah satu aspek objek materialnya. Setiap bidang ilmu menggarap
dan mengarah pada bidang masing-masing. Mereka tidak peduli dengan ilmu yang lain.

C. PERBEDAAN OBJEK MATERIAL DAN OBJEK FORMAL FILSAFAT ILMU


Objek material filsafat merupakan suatu bahanyang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan
pengetahuan itu. objek ini merupakan hal yang diselidiki (sasaran penyelidikan), dipandang, disorot,
atau dipermasalahkan oleh suatu disiplin ilmu. Objek ini mencakup hal-hal yang bersifat konkret
(seperti makhaluk hidup dan benda mati) maupun abstrak (seperti keyakinan dan nilai-nilai.
Sedangkan objek formal filsafat tidak terbatas pada apa yang diindrawi saja. Melainkan semua
hakikaat sesuatu baik yang maupun yang abstrak.
Objek material filsafat bersifat universal (umum) yaitu segala sesuatu yang ada(realita), sedangkan
objek formal filsafat bersifat khusus dan empiris. Objek material mempelajari secara langsung
pekerjaan akal dan mengevaluasi hasil-hasil dari objek formal dan mengujinya dengan realisasi
praktis yang sebenarnya. Sedangkan objek formal filsafat menyelidiki segala sesuatu guna mengerti
sedalam-dalamnya atau mengerti objek material itu secra khakiki, mengerti kodrat segala sesuatu itu
secra mendalam. Objek formal iniah sudut pandang yang membedakan watak filsafat dengan
pengetahuan. Karena filsafat berusaha mengerti sesuatu sedalam-dalamnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Objek material adalah sesuatu hal yang dijadikan sasaran pemikira. Sesuatu hal yang diselidiki atau
sesuatu hal yang dipelajari. Objek material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret, maupun hal-hal
yang abstrak.
Objek formal adalah cara memandang atau cara meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti
terhadap objek materialnya, seperti prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal filsafat
membahas objek material secara menyeluruh sehingga sampai pada hakikat dari objek materialnya
Pembeda antara filsafat dengan ilmu-ilmu yang lainnya terletak dalam objek material dan objek
formalnya. Objek material filsafat tidak membatas diri, sedangkan ilmu yang lainnya objek
materialnya membatasi diri.
Objek material filsafat bersifat universal (umum) yaitu segala sesuatu yang ada(realita), sedangkan
objek formal filsafat bersifat khusus dan empiris.

DAFTAR PUSTAKA
Muzairi, Filsafat Umum, Yogyakarta: Teras, 2009.
Suhartono, Suparlan, Dasar-Dasar Filsafat, Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2009.
Achmadi, Asmor, Filsafat Ilmu, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994.
Syafir, Inu, Pengantar Filsafat, Bandung: Refika Aditama, 2004.
http://arifwiyat-pascasarjana.blogspot.co.id/2013/09/blog-post.html?m=1
Diakses pada Hari Selasa, 05 OKTOBER 2020, pada pukul 22.06 WIB

Anda mungkin juga menyukai