Anda di halaman 1dari 21

BAB 2

GAMBARAN UMUM WILAYAH


KABUPATEN BEKASI

2.1 Profil Geografis, Administrasi dan Kondisi Fisik Wilayah


2.1.1 Letak Geografis
Kabupaten Bekasi mempunyai letak yang strategis karena dilalui oleh jalur regional
yang menjadi perlintasan antara ibu kota propinsi dan ibu kota. Secara geografis
Kabupaten Bekasi terletak antara 60 10’ 53” – 60 30’ 6” Lintang Selatan dan 1060 48’
28” – 1070 27’ 29” Bujur Timur. Posisi tersebut menempatkan Kabupaten Bekasi
berada di sebelah barat wilayah Propinsi Jawa Barat yang memanjang dari utara ke
selatan.

2.1.2 Wilayah Administratif


Wilayah Kabupaten Bekasi mempunyai luas 127.388 Ha, meliputi 23 Kecamatan.
Secara administratif Kabupaten Bekasi mempunyai batas-batas wilayah sebagai
berikut:
Utara : Laut Jawa
Selatan : Kabupaten Bogor
Barat : DKI Jakarta dan Kota Bekasi
Timur : Kabupaten Karawang

Secara administratif Kabupaten Bekasi dikepalai oleh seorang Bupati. Jumlah


kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi sebanyak 23 kecamatan yang terdiri dari
182 desa dan 5 kelurahan. Jumlah desa/kelurahan di setiap kecamatan berkisar
antara 6 sampai 13. Kecamatan dengan jumlah desa yang paling sedikit yaitu
kecamatan Cikarang Pusat, Bojongmangu dan Muaragembong, sedangkan
kecamatan yang memiliki jumlah desa terbanyak adalah Kecamatan Pebayuran.
Kecamatan terluas adalah Muaragembong (14.009 Ha) atau 11,00 % dari luas
kabupaten.

1
2.1.3 Kondisi Fisik Wilayah
A. Klimatologi
Suhu udara yang terjadi di Kabupaten Bekasi berkisar antara 28 0-320C. Curah hujan
tertinggi dan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari

B. Kondisi Air Tanah


Sekitar 15,5 % wilayah Kabupaten Bekasi memiliki air tanah yang terintrusi air laut
terutama di Kecamatan Muaragembong dan Tarumajaya, 20,1 % memiliki air
tanah dalam dan 64,4 % memiliki air tanah dangkal.
Kondisi air tanah yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi sebagian besar merupakan
air tanah dangkal yang berada pada kedalaman 5 – 25 meter dari permukaan
tanah, sedangkan air tanah dalam pada umumnya didapat pada kedalaman antara
90 – 200 meter.

Kondisi air tanah di 5 kecamatan yaitu Cikarang Pusat, Cikarang Utara, Cikarang
Selatan, Cikarang Barat, dan Cikarang Timur memiliki debit sumur umumnya 5
lt/dtk. Kedalaman akuifer dangkal dapat mencapai lebih dari 25 m. Kedalamannya
bervariasi antara 5-8 m di daerah pegunungan dan 2-4 m di daerah dataran di
bawah permukaan tanah setempat. Lapisan akuifer dalam berada pada kedalaman
40 – 140 m di bawah muka tanah setempat. Untuk Kecamatan Setu, Serang Baru,
Cikarang Selatan, Karang Bahagia, dan Pebayuran mempunyai potensi air tanah
sedang. Kecamatan Cibarusah dan Bojongmangu umumnya potensi air tanahnya
kecil, setempat dan langka.

C. Kondisi Air Permukaan


Kabupaten Bekasi merupakan SWS Citarum sepanjang 2.068 km2. Sungai yang
berada di Kabupaten Bekasi adalah Kali Cikarang, Kali Ciherang, Kali Blencong, Kali
Jambe, Kali Sadang, Kali Cikedokan, Kali Ulu, Kali Cilemahabang, Kali Cibeet, Kali
Cipamingkis, Kali Siluman, kali Srengseng, kali Sepak, Kali Jaeran, dan Kali Bekasi.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 68 Tahun 1997


tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air, sungai-sungai di Kabupaten Bekasi
2
yang dimanfaatkan untuk keperluan air baku air minum dan kegiatan pertanian
adalah Sungai Citarum, Sungai Cibeet, Sungai Bekasi, dan Sungai Cikarang.

Kondisi kualitas sungai berdasarkan hasil pemeriksaan kualitas air sungai yang
dilaksanakan oleh BPLH Kabupaten Bekasi tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1. Sungai Jambe, kondisi air dibawah baku mutu dan untuk beberapa parameter
melebihi ambang batas yaitu Do, Zn, COD, BOD
2. Sungai Menir, kondisi di bawah baku mutu dan parameter yang melebihi
ambang batas adalah Zn
3. Sungai Jaeran, kondisi di bawah baku mutu dan parameter yang melebihi
ambang batas Zn
4. Sungai Cikedokan, kondisi di bawah baku mutu dan parameter yang melebihi
ambang batas adalah Nitrit dan MBAS (konsentrasi deterjen)
5. Sungai Sadang, kondisi di bawah baku mutu dan parameter yang melebihi
ambang batas adalah MBAS (konsentrasi deterjen)
6. Kali Ulu, kondisi di bawah baku mutu dan parameter yeng melebihi ambang
batas Nitrit
7. Sungai Cilemahabang, kondisi di bawah baku mutu dan parameter yang
melebihi ambang batas Zn
8. Sungai CBL, kondisi di bawah baku mutu
9. Sungai Cikarang, kondisi di bawah baku mutu dan parameter yang melebihi
ambang batas MBAS (konsentrasi deterjen)

Tabel 2.1
Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Bekasi

3
No DAS Luas Debit (m3/dtk)
1 CBL 842,5 m3/dtk
2 Ciherang 216 m3/dtk
3 Citarum 2342,5 m3/dtk
4 Bekasi 410 m3/dtk
Sumber : Kegiatan Survei dan Pendataan DAS di Kabupaten Bekasi, Bappeda, 2011

Luas wilayah Kabupaten Bekasi adalah 127.388 Ha, luas masing-masing kecamatan dan
jumlah desa di Kabupaten Bekasi dapat dilihat pada table 2.2

Tabel 2.2
Luas Wilayah dan Jumlah Desa

Jumlah Desa / Luas Wilayah / Area


Kecamatan / District
Keluarahan Ha % terhadap total
Setu 11 6.216 4,88
Serang Baru 8 6.38 5,01
Cikarang Pusat 6 4.76 3,74
Cikarang Selatan 7 5.174 4,06
Cibarusah 7 5.039 3,96
Bojongmangu 6 6.006 4,71
Cikarang Timur 8 5.131 4,03
Kedungwaringin 7 3.153 2,48
Cikarang Utara 11 4.33 3,40
Karangbahagia 8 4.61 3,62
Cibitung 7 4.53 3,56
Cikarang Barat 11 5.369 4,21
Tambun Selatan 10 4.31 3,38
Tambun Utara 8 3.442 2,70
Babelan 9 6.36 4,99
Tarumajaya 8 5.463 4,29
Tambelang 7 3.791 2,98
Sukawangi 7 6.719 5,27
Sukatani 7 3.752 2,95
Sukakarya 7 4.24 3,33
Pebayuran 13 9.634 7,56
Cabangbungin 8 4.97 3,90
Muaragembong 6 14.009 11,00

Kabupaten Bekasi /
Bekasi Regency 187 127.388 100,00
Sumber : Bekasi Dalam Angka, Tahun 2011

D. Wilayah Yang Dipengaruhi Oleh Pasang Surut

4
Wilayah pantai utara Kabupaten Bekasi terdiri dari Kecamatan Muaragembong,
Tarumajaya, dan Babelan. Wilayah ini sering mengalami banjir pasang surut (rob).
Kecamatan Babelan termasuk salah satu kecamatan yang cukup berkembang hl ini
dikarenakan letaknya yang berbatasan dengan DKI Jakarta, sedangkan Kecamatan
Muaragembong lebih didominasi penggunaan lahannya untuk tambak dan
mangrove.

Tabel 2.3
Wilayah Pantai Utara Kabupaten Bekasi

Sumber : BDA Tahun 2011

5
Peta 2.2
Peta Wilayah Kabupaten Bekasi

Peta 2.1 Wilayah Administrasi

Kabupaten Bekasi

2.2 Demografi
2.2.1 Jumlah Penduduk dan Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Struktur Umur

Jumlah penduduk di Kabupaten Bekasi pada tahun 20110 menurut data BPS
Kabupaten Bekasi Tahun 2011 sebanyak 2.630.401 jiwa. Jumlah penduduk
terbanyak ada di Kecamatan Tambun Selatan sebanyak 417.008 jiwa dan jumlah
penduduk yang paling rendah ada di kecamatan Tambelang sebanyak 35.376 jiwa.
Kecamatan yang paling tinggi kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Tambun
Selatan dengan angka kepadatan 9.675 jiwa/km2, sedangkan yang paling rendah
kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Muaragembong dengan angka
kepadatan 253 jiwa/km2.

Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di Kabupaten Bekasi, terlihat bahwa


penduduk paling banyak terkonsentrasi di wilayah perkotaan dan sepanjang
koridor timur barat yaitu Cikarang Selatan, Cikarang Utara, Cibitung, Tambun
Selatan. Selain itu juga kecamatan yang berdekatan dengan Kota Bekasi dan DKI
Jakarta seperti Kecamatan Tambun Utara, Tarumajaya, Babelan.

6
Penduduk menurut umur menunjukkan bahwa penduduk usia produktif (15 - 64
tahun) mencapai 1.790.897 orang atau 68,08 %. Sedangkan penduduk yang belum
produktif (<10 tahun) 542.689 orang atau 20,63 % dan yang tidak produktif lagi
(65 tahun ke atas) 68.811 orang atau 2,62 % . Sehingga beban ketergantungan
sebesar 46,88.

2.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk


Jumlah penduduk Kabupaten Bekasi setiap tahunnya selalu bertambah dilihat dari
data jumlah penduduk. Laju pertumbuhan rata-rata penduduk berdasarkan data
BPS Kabupaten Bekasi adalah rata-rata 4,7 %.

2.2.3 Proyeksi penduduk


Untuk proyeksi penduduk, BPS Kabupaten Bekasi menggunakan rumus metode
geometric, yaitu menggunakan asumsi bahwa jumlah penduduk akan bertambah
secara geometric menggunakan dasar perhitungan bunga majemuk. Laju
pertumbuhan dianggap sama setiap tahunnya. Proyeksi jumlah Penduduk
Kabupaten Bekasi pada tahun 2015 adalah sebanyak 3.309.034 jiwa

Rumus pertumbuhan penduduk


Pt = Po (1 + r)n
Pt = penduduk tahun n
Po = penduduk tahun eksisting
r = laju pertumbuhan penduduk
n = tahun

Tabel 2.3

7
Jumlah dan kepadatan Penduduk saat ini dan Proyeksi 5 Tahun ke depan

Luas Angka Jumlah penduduk Jumlah KK Kepadatan Penduduk


Wilayah Pertumbuhan Tahun Tahun jiwa/HA
Kecamatan Ha 2010 2011 2012* 2013* 2014* 2015* 2016* 2010 2011 2012* 2013* 2014* 2015* 2016* 2010 2011 2012* 2013* 2014* 2015* 2016*
Setu 6,216 0.052 111,670 117,478 123,588 130,015 136,775 143,888 151,370 29,191 30,655 32,249 33,926 35,691 37,546 39,499 18 19 20 21 22 23 24
Serang Baru 6,380 0.0906 103,587 112,976 123,212 134,375 146,549 159,826 174,307 28,888 31,021 33,832 36,897 40,239 43,885 47,861 16 18 19 21 23 25 27
Cikarang Pusat 4,760 0.0678 56,756 60,605 64,714 69,102 73,787 78,789 84,131 15,955 17,101 18,260 19,499 20,821 22,232 23,739 12 13 14 15 16 17 18
Cikarang Selatan 5,174 0.0896 143,030 155,845 169,809 185,024 201,602 219,665 239,347 45,949 50,000 54,480 59,361 64,680 70,476 76,790 28 30 33 36 39 42 46
Cibarusah 5,039 0.042 74,587 77,722 80,986 84,388 87,932 91,625 95,473 19,183 19,991 20,831 21,706 22,617 23,567 24,557 15 15 16 17 17 18 19
Bojongmangu 6,006 0.0039 25,033 25,131 25,229 25,327 25,426 25,525 25,625 7,740 7,801 7,831 7,862 7,893 7,923 7,954 4 4 4 4 4 4 4
Cikarang Timur 5,131 0.0339 91,326 94,423 97,624 100,933 104,355 107,893 111,550 24,433 25,274 26,131 27,017 27,932 28,879 29,858 18 18 19 20 20 21 22
Kedungwaringin 3,153 0.0137 55,654 56,415 57,188 57,971 58,766 59,571 60,387 13,692 13,936 14,127 14,320 14,517 14,716 14,917 18 18 18 18 19 19 19
Cikarang Utara 4,330 0.0453 230,563 240,997 251,914 263,326 275,255 287,724 300,757 69,505 72,590 75,878 79,316 82,909 86,664 90,590 53 56 58 61 64 66 69
Karangbahagia 4,610 0.0205 90,654 92,512 94,408 96,344 98,319 100,334 102,391 22,042 22,574 23,037 23,509 23,991 24,483 24,985 20 20 20 21 21 22 22
Cibitung 4,530 0.0633 195,566 207,945 221,108 235,104 249,986 265,810 282,636 52,146 55,204 58,698 62,414 66,365 70,566 75,033 43 46 49 52 55 59 62
Cikarang Barat 5,369 0.0501 211,578 222,181 233,312 245,001 257,276 270,165 283,701 63,564 66,713 70,055 73,565 77,251 81,121 85,185 39 41 43 46 48 50 53
Tambun Selatan 4,310 0.0421 417,008 434,567 452,862 471,928 491,796 512,501 534,077 108,787 113,385 118,159 123,133 128,317 133,719 139,349 97 101 105 109 114 119 124
Tambun Utara 3,442 0.0802 137,099 148,101 159,979 172,809 186,668 201,639 217,811 33,491 35,766 38,634 41,733 45,080 48,695 52,601 40 43 46 50 54 59 63
Babelan 6,360 0.0598 209,564 222,099 235,381 249,456 264,374 280,183 296,938 50,669 53,644 56,852 60,252 63,855 67,673 71,720 33 35 37 39 42 44 47
Tarumajaya 5,463 0.0545 109,296 115,257 121,539 128,162 135,147 142,513 150,280 26,556 28,111 29,643 31,259 32,962 34,759 36,653 20 21 22 23 25 26 28
Tambelang 3,791 0.0003 35,376 35,386 35,397 35,407 35,418 35,428 35,439 8,265 8,293 8,295 8,298 8,300 8,303 8,305 9 9 9 9 9 9 9
Sukawangi 6,719 0.0099 43,119 43,544 43,975 44,410 44,850 45,294 45,743 10,428 10,577 10,682 10,787 10,894 11,002 11,111 6 6 7 7 7 7 7
Sukatani 3,752 0.018 70,299 71,566 72,854 74,166 75,501 76,860 78,243 16,969 17,344 17,656 17,974 18,298 18,627 18,962 19 19 19 20 20 20 21
Sukakarya 4,240 0.0024 42,468 42,569 42,671 42,774 42,876 42,979 43,082 10,619 10,691 10,717 10,742 10,768 10,794 10,820 10 10 10 10 10 10 10
Pebayuran 9,634 0.0059 92,821 93,370 93,921 94,475 95,032 95,593 96,157 22,807 23,028 23,164 23,301 23,438 23,576 23,715 10 10 10 10 10 10 10
Cabangbungin 4,970 0.0051 47,844 47,672 47,913 48,155 48,399 48,644 48,890 11,600 11,607 11,666 11,725 11,784 11,844 11,904 10 10 10 10 10 10 10
Muaragembong 14,009 0.0027 35,503 35,600 35,696 35,792 35,889 35,986 36,083 8,337 8,337 8,360 8,382 8,405 8,427 8,450 3 3 3 3 3 3 3

Sumber : BPS Kabupaten Bekasi

2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah


Jumlah pendapatan daerah di Kabupaten Bekasi di peroleh dari PAD, dana
perimbangan dan pendapatan plain-lain yang sah. Jika dilihat dari tabel terlihat
bahwa pendapatan setiap tahunnya menurun.

Tabel 2.4
Ringkasan Realisasi APBD 5 Tahun Terakhir
Sumber : Bekasi Dalam Angka 2007 - 2012

NO ANGGARAN n-4 n-3 n-2 n-1 n


a b c d e f g
A Pendapatan
1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 599,592,227,049 258,773,032,129 289,909,507,395 249,063,806,936 196,320,104,849
2 Dana Pertimbangan (Transfer) 1,157,037,049,474 1,146,305,165,039 1,065,741,336,390 977,738,732,256 798,411,987,466
3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 607,143,373,205 329,581,235,577 239,850,492,643 171,467,817,513 171,437,493,435
Jumlah Pendapatan 2,363,772,649,728 1,735,259,432,745 1,595,501,336,428 1,398,270,356,705 1,166,169,585,750
B Belanja
1 Belanja Tidak Langsung 1,141,072,260,718 953,507,338,323 914,512,468,230 636,850,639,835 457,098,791,224
2 Belanja Langsung 1,175,307,602,670 747,417,901,877 996,213,054,467 403,301,422,938 683,777,651,130
Jumlah Belanja 2,316,379,863,388 1,700,925,240,200 1,910,725,522,697 1,040,152,062,773 1,140,876,442,354
Surplus / Defisit Anggaran 47,392,786,340 34,334,192,545 315,224,186,269 358,118,293,932 25,293,143,396

Tabel 2.5
8
Ringkasan Anggaran Sanitasi dan Belanja Modal Sanitasi Per Penduduk 5 Tahun
Terakhir
Sumber : Realisasi APBD 2007 – 2011, Bappeda
No Sektor 2007 2008 2009 2010 2011
A. Air Limbah
1 Dinas Kebersihan, Pertamanan 137,492,800 43,872,000 237,648,200 222,365,600 90,013,500
dan Damkar
2 Dinas Tata Ruang dan 771,427,750 503,231,300 1,792,968,750 217,348,000 2,749,155,800
Permukiman

B. Persampahan 10,953,875,530 9,151,368,225 7,136,814,150 9,997,666,300 9,453,386,900


C. Drainase
Dinas tata ruang 922,945,805 73,461,945 572,474,700
Dinas Bina Marga dan SDA 885,866,200 197,785,000 1,131,410,000 6,636,459,150
D. Aspek PHBS (pelatihan, 347,489,800 507,384,300 1,369,674,500 1,587,452,400 356,770,200
sosialisasi, komunikasi,
pendampingan)
E. Total belanja Modal Sanitasi 13,133,231,685 11,165,183,970 11,307,365,300 13,156,242,300 19,285,785,550
F. Total belanja Modal Sanitasi 13,133,231,685 11,165,183,970 11,307,365,300 13,156,242,300 19,285,785,550
dari APBD Murni
G. Total belanja APBD 1,398,270,356,705 1,623,653,309,514 1,735,259,432,745 2,363,250,553,528
H. #DIV/0! 0.80 0.70 0.76 0.82
Proporsi Belanja Modal Sanitasi
Terhadap Belanja Total
I. Jumlah penduduk 2,193,776 2,274,842 2,630,401 2,753,961.00
J. Belanja Modal Sanitasi per 5,089.48 4,970.62 5,001.61 7,002.93
Penduduk

Indeks Fiskal ruang menggambarkan potensi besaran APBD yang dapat dialokasikan
untuk belanja infrastruktur di Kabupaten Bekasi. Data tersebut dapat dilihat pada
table 2.6

Tabel 2.6
Data Mengenai Ruang Fiskal Kabupaten Bekasi 5 Tahun Terakhir

Indeks Kemampuan Fiskal


Tahun
(IFRD) Kabupaten Bekasi

   
2008 0.5608
2009 0.292
2010 0.292
2011 0.269
2012 0.23
Sumber : PMK Tahun 2008 - 2012

PDRB Kabupaten Bekasi setiap tahunnya selalu meningkat sejalan dengan


pertumbuhan yang meningkat.
Tabel 2.7
9
Data Perekonomian Umum Daerah 5 Tahun Terakhir

NO DESKRIPSI 2008 2009 2010 2011* 2012**

1 PDRB harga konstan (struktur perekonomian)(Rp.) 49,302,484.58 51,789,754.54 54,989,407.44 58,433,009.29 62,481,291.50
2 Pendapatan Perkapita Kabupaten/Kota (Rp.)
3 Upah Minimum Regional (Rp) 900,000 980,000 1,084,140 1,168,974 1,491,000
4 Inflasi (%) 11.1 2.58 7.59 4.79
5 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6.07 5.04 6.18 6.26 6.31
Sumber : BPS Kabupaten Bekasi
Ket : * angka sementara
** angka estimasi

2.4 Tata Ruang Wilayah


Penataan ruang Kabupaten Bekasi bertujuan mewujudkan tata ruang yang dinamis
bagi pengembangan kawasan industry,permukiman dan pertanian yang harmonis
didukung infrastruktur yang handal dan iklim investasi yang kondusif.

A. Kebijakan Penataan Ruang


Kebijakan penataan ruang meliputi :
a. percepatan perwujudan fungsi dan peran pusat-pusat perkotaan;
b. pembangunan prasarana utama untuk peningkatan aksesibilitas, produksi,
produktifitas, koleksi dan distribusi serta mewujudkan keterpaduan
antarwilayah di Kabupaten Bekasi dan antara wilayah Kabupaten Bekasi
dengan wilayah lain;
c. pembangunan dan peningkatan prasarana lainnya meliputi prasarana
sumberdaya, energi dan kelistrikan, telekomunikasi, dan sumber daya air;
d. pembangunan dan peningkatan prasarana lingkungan meliputi
persampahan, limbah, sistem drainase dan evakuasi bencana;
e. peningkatan pelestarian fungsi kawasan lindung meliputi kawasan hutan
lindung, kawasan resapan air, kawasan sempadan sungai, sempadan pantai
dan sempadan danau/waduk/situ, kawasan pantai berhutan bakau, taman
10
wisata alam, kawasan rawan banjir dan kawasan perlindungan plasma
nutfah;
f. pengoptimalan dayaguna kawasan budidaya secara sinergi didasarka pada
daya dukung dan daya tampung lingkungan dalam konteks pembangunan
berkelanjutan; dan
g. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

B. Strategi Pengembangan
Strategi percepatan perwujudan fungsi dan peran pusat-pusat perkotaan yang
telah ditetapkan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas meliputi :
a. mempercepat penataan fungsi dan peran Kecamatan Setu dan Kecamatan
Tambun Selatan sebagai pusat perkotaan bagian dari sistem perkotaan PKN
Jabodetabek yang mengemban fungsi pengembangan industri skala
nasional;
b. mempercepat perwujudan pengembangan PKL Kecamatan Cikarang Pusat,
Kecamatan Tarumajaya, Kecamatan Cibitung, Kecamatan Sukatani dan
Kecamatan Cibarusah untuk mengemban fungsi yang telah ditetapkan;
c. mempercepat perwujudan pengembangan perkotaan Cikarang
Selatan, Cikarang Utara, Cikarang Barat dan Cikarang Timur sebagai PKL
promosi;
d. mempercepat perwujudan pengembangan Kecamatan Cikarang
Selatan, Kecamatan Cikarang Utara, Kecamatan Cikarang Barat, Kecamatan
Cikarang Timur, Kecamatan Babelan dan KecamatanCibitung sebagai PPK;
e. mempercepat perwujudan Nagasari, Hegarmukti, Sukabungah,
Cibarusah kota, Serang Sukaragam, Cibening, Tamansari,
Tanjungbaru, Karang Satria, Bahagia, Pusaka Rakyat, Pantai Bahagia, Sindang
Jaya, Sukamantri, Karanghaur, Karang Mukti, Karan Mekar, Sukatenang,
Sukamulya untuk mengemban fungsi sebagai PPL; dan
f. mempercepat perwujudan pengembangan Kecamatan Tambelang untuk
mengemban sebagai rencana ibu kota / pusat pemerintahan daerah

Strategi pembangunan dan peningkatan prasarana lainnya meliputi :


11
a. mengembangkan prasarana energi dan kelistrikan untuk kebutuhan non
domestik dan domestik, serta pelayanan lokal dan regional.
b. mengoptimalkan pendayagunaan dan pengelolaan prasarana sumberdaya air
untuk meningkatkan dan mempertahankan jaringan irigasi yang ada dalam
rangka ketahanan pangan; suplai air baku untuk air minum; pengendalian
banjir dan kekeringan dengan penerapan rekayasa teknologi, serta konservasi
sumber daya air melalui kegiatan perlindungan dan pelestarian sumber air,
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air dengan mengacu
pada pola pengelolaan sumberdaya air yang ditetapkan pada setiap wilayah
sungai
c. mengembangkanprasarana telekomunikasi informatika dan penyiaran;
d. mengarahkan pembangunan jaringan telekomunikasi kearah pemanfaatan
bersama menara telekomunikasi
e. meningkatkan kapasitas daya terpasang dan jaringan distribusi pelayanan
energi listrik untuk kebutuhan non domestik dan domestik;
f. mengoptimalkan pendayagunaan, pengelolaan dan pengembangan prasarana
sumberdaya air meningkatkan dan mempertahankan jaringan irigasi dalam
rangka ketahanan pangan, suplai air baku untuk keperluan air minum,
pengendalian banjir dan kekeringan

Strategi pembangunan dan peningkatan prasarana lingkungan sebagai upaya


peningkatan kualitas lingkungan, meliputi :
a. meningkatkan penyediaan dan kualitas pelayanan air minum system
perpipaan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di kawasan perkotaan.
b. mengembangkan sistem pengelolaan persampahan dengan teknik dan
metoda yang berwawasan lingkungan;
c. meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana persampahan, serta
pengelolaan berbasis masyarakat melalui integrasi 3R dengan prinsip
berkelanjutan, mandiri dan tuntas ditempat secara mandiri dan
berkesinambungan;
d. mengembangkan sarana dan prasarana pengolahan limbah;

12
e. mengembangkan prasarana drainase;
f. meningkatkan upaya mitigasi dalam mengantisipasi potensi bencana di
Kabupaten

Rencana Prasarana Pengelolaan persampahan terdiri dari :


a. peningkatan dan pengembangan TPPAS di Desa Burangkeng Kecamatan Setu
seluas kurang lebih 11 (sebelas) hektar;
b. peningkatan dan pembangunan Tempat Penampungan Sementara (TPS)
dengan pengelolaannya secara merata di setiap kecamatan;
c. penerapan 3R (Recycle, Reuse, Reduce) dalam pengelolaan sampah mulai dari
sumber sampah (domestik, niaga,industri dan lain-lain); dan

Rencan prasarana pengelolaan limbah terdiri dari :


a. peningkatan prasarana pengolahan limbah di kawasan industri;
b. peningkatan prasarana pengolahan limbah di permukiman perkotaan; dan
c. pembangunan Pusat Pengolahan Limbah Industri Bahan Berbahaya dan
Beracun (B-3) dengan alternatif di Desa Bojongmangu Kecamatan
Bojongmangu.

Rencana pengembangan drainase


a. Pengembangan drainase mikro meliputi:
1. pembangunan prasarana drainase permukiman perkotaan dan
permukiman perdesaan;
2. penataan sistem prasarana drainase secara terpadu, meliputi sistem
primer, sekunder, dan tersier;
a. Pengembangan prasarana drainase makro melalui normalisasi dan
rehabilitasi sungai.

C. Rencana Pola Ruang


Kawasan Permukiman
Pengembangan kawasan permukiman tersebar di seluruh kecamatan.
Pengembangan kawasan permukiman di perkotaan meliputi wilayah :
13
Kecamatan Cibitung, Karang Bahagia, Tambun Utara, Sukatani Sukawangi,
Cikarang Timur, Cikarang Pusat, Tambun Selatan, Serang Baru, Setu, Cikarang
Selatan, Cikarang Barat.

Pengembangan kawasan permukiman perdesaan meliputi wilayah :


Kecamatan Babelan, Muaragembong, Cabangbungin, Cibarusah,
Bojongmangu, Serang Baru.

Pengembangan kawasan permukiman perkotaan diarahkan untuk


a. pengembangan hunian vertikal berupa rusunami dan rusunawa
diperkotaan dan kawasan industri;
b. pengembangan kawasan permukiman mandiri; dan
c. peningkatan sarana dan prasarana dasar permukiman.

Pengembangan permukiman kawasan perdesaan diarahkan untuk :


a. pengembangan hunian horizontal; dan
b. peningkatan sarana dan prasarana dasar permukiman

Kawasan rawan bencana meliputi :


1. Kawan rawan bencana gelombang pasang di Kecamatan muaragembong
2. Kawasan rawan bencana banjir :
- Tambun Utara, Tambun Selatan, Tarumajaya, Cibitung, Cikarang Timur
Cikarang Utara, Cabangbungin, Kedungwaringin, Pebayuran, Sukakarya,
Sukatani, Sukawangi, Tambelang, Babelan.
3. Daerah rawan bencana longsor di Kecamatan Bojongmangu

D. Arahan pemanfaatan Ruang


Prasarana Sumber daya air :
a. peningkatan pelayanan jaringan air bersih;
b. penyediaan air baku dengan peningkatan pengelolaan situ; dan
c. pembangunan prasarana sumberdaya air dan pengendali banjir

14
Prasarana permukiman :
a. pembangunan TPPAS, meliputi :
1. penyempurnaan kondisi TPPAS eksisting di Desa Burangkeng
Kecamatan Setu;
2. studi kelayakan lokasi Bahan Pusat Pengelolahan Limbah Industri –
Bahan Berbahaya dan Beracun (PPLI-B3) di DesaBojongmangu dan
Desa Karangmulya;
3. pendistribusian TPS merata di seluruh kecamatan;
4. pengelolaan limbah B3 dengan mengembangkan PPLI-B3; dan
5. penerapan 3R (Reuse, Reduce dan Recycle)
b. pengembangan hunian vertikal di kawasan perkotaan dan di kawasan
industri;
c. pengembangan kawasan siap bangun atau lingkungan siap bangun;
d. peningkatan ketersediaan air bersih perkotaan dan pengembangan
Instalasi Pengolahan Air ( IPA) atau Water Treatment Plant (WTP);
e. pengembangan pengolahan air limbah memperhatikan baku mutu limbah
cair dan sistem terpisah dari pengelolaan air limbah industry secara
terpusat terutama pada kawasan perumahan padat, pusat bisnis dan
sentra industri; dan
f. penataan jaringan drainase perkotaan.

2.5 Sosial dan Budaya


Sekolah Dasar terdiri atas sekolah negeri inpres dan swasta. Seluruhnya
berjumlah 808 sekolah dengan menampung 290.974 murid. Sekolah Menengah
Pertama sebanyak 229 buah, terdiri dari 105 Negeri dan 124 Swasta, dengan 3.743
Guru.

SMU di Kabupaten Bekasi berjumlah 90 sekolah dengan menampung 32.251


murid. MI negeri dan swasta seluruhnya berjumlah 170 MI dengan menampung
30.757 murid dan dididik oleh 1.414 guru. MTs berjumlah 125 sekolah dengan
menampung murid 25.875 orang dan tenaga pengajar 3.396 orang. Tahun 2010

15
murid MA berjumlah 5.103 murid ditampung di 34 madrasah dengan tenaga
pengajar 689 orang

Tabel 2.8
Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Bekasi

Ibtidaiyah SMP Tsanawiyah SMU Aliyah SMK Jumlah


Kecamatan SD Negeri SD Swasta
Setu 33 4 7 15 7 2 2 6 76
Serang Baru 23 7 4 8 4 3 1 1 51
Cikarang Pusat 19 2 1 5 - 2 - 2 31
Cikarang Selatan 24 8 1 10 2 8 1 4 58
Cibarusah 27 4 5 12 3 5 1 6 63
Bojongmangu 15 - 4 3 2 2 - - 26
Cikarang Timur 31 1 3 6 5 2 1 2 51
Kedungwaringin 26 - 3 7 3 2 - 3 44
Cikarang Utara 56 12 7 13 10 8 3 11 120
Karangbahagia 28 - 4 6 7 3 1 6 55
Cibitung 38 4 6 9 5 2 2 1 67
Cikarang Barat 43 12 8 13 6 4 2 8 96
Tambun Selatan 64 25 10 39 8 17 1 18 182
Tambun Utara 28 6 6 12 2 4 - 8 66
Babelan 44 7 23 20 11 7 5 8 125
Tarumajaya 26 4 19 10 10 2 2 4 77
Tambelang 16 - 6 3 5 2 2 1 35
Sukawangi 17 - 7 2 7 4 2 3 42
Sukatani 25 5 12 8 8 3 3 1 65
Sukakarya 21 - 6 7 5 1 1 - 41
Pebayuran 50 3 6 7 7 3 1 1 78
Cabangbungin 26 2 9 9 5 2 2 5 60
Muaragembong 21 1 13 5 3 2 1 - 46
JUMLAH 701 107 170 229 125 90 34 99 1555

Sumber : BDA TAhun 2011

Jumlah fasilitas yang paling banyak berada di Kecamatan Tambun Selatan yaitu 182
sekolah dari SD sampai dengan SMU. Jumlah tersebut tentunya juga sebanding
dengan besarnya jumlah penduduk di Kecamatan Tambun Selatan yang merupakan
kecamatan paling banyak penduduknya di Kabupaten Bekasi.

16
Keberadaan kawasan kumuh di perkotaan menjadi satu bagian permasalahan
tersendisi di perkotaan. Di Kabupaten Bekasi periode 2009 – 2009 telah mencoba
untuk mengidentifikasi lokasi dan luasannya. Luas kawasan kumuh yang teridentifikasi
adalah 164 Ha di 12 kecamatan.

Jumlah penduduk miskin dihitung berdasarkan jumlah penduduk keluarga pra


sejahtera dan jumlah penduduk yang termasuk dalam keluarga sejahtera I dalam
Laporan Hasil Pendataan Keluarga (R/I/KS/2011) Badan Pemberdayaan Perempuan
dan Keluarga Berencana Kabupaten Bekasi Tahun 2011.

Tabel 2.9
Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan

KELUARGA SEJAHTERA I
NO NAMA KECAMATAN KELUARGA PRA SEJAHTERA TOTAL
ALEK BUKAN ALEK ALEK BUKAN ALEK
1 TARUMAJAYA 8,007 2,885 4,859 2,132 17,883
2 BABELAN 10,347 2,810 5,338 2,507 21,002
3 SUKAWANGI 6,505 2,462 1,623 1,083 11,673
4 TAMBELANG 5,244 1,756 1,550 1,132 9,682
5 TAMBUN UTARA 7,911 993 3,595 1,103 13,602
6 TAMBUN SELATAN 7,422 8,306 12,146 17,064 44,938
7 CIBITUNG 7,898 2,526 10,709 3,650 24,783
8 CIKARANG BARAT 6,299 4,226 7,491 8,615 26,631
9 CIKARANG UTARA 10,877 1,141 6,924 1,032 19,974
10 KARANG BAHAGIA 14,858 110 5,920 147 21,035
11 CIKARANG TIMUR 10,783 3,607 4,990 2,911 22,291
12 KEDUNG WARINGIN 7,617 609 3,777 530 12,533
13 PEBAYURAN 11,518 4,735 6,854 3,714 26,821
14 SUKAKARYA 9,266 25 3,060 360 12,711
15 SUKATANI 9,950 683 2,436 371 13,440
16 CABANG BUNGIN 7,107 1,788 1,744 1,745 12,384
17 MUARA GEMBONG 5,839 333 2,209 391 8,772
18 SETU 5,540 2,719 4,628 2,153 15,040
19 CIKARANG SELATAN 5,428 1,877 2,102 3,635 13,042
20 CIKARANG PUSAT 4,587 169 1,208 612 6,576
21 SERANG BARU 4,922 720 3,803 702 10,147
22 CIBARUSAH 5,758 1,350 4,792 1,098 12,998
23 BOJONG MANGU 5,481 991 817 969 8,258
TOTAL KABUPATEN 179,164 46,821 102,575 57,656 386,216
Sumber : Hasil Pendataan Keluarga (R/I/KS/2011) Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kab. Bekasi

17
2.6 Kelembagaan Pemerintah Daerah
Susunan kelembagaan Pemerintah Kabupaten Bekasi mengacu pada Peraturan
Daerah no 7 tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bekasi.

Ada beberapa dinas/instansi yang terkait dengan sanitasi adalah sebagai berikut :
- Bappeda dalam rangka perencanaannya
- Badan pengelolaan Lingkungan Hidup
- Badan pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD)
- Dinas kesehatan
- Dinas kebersihan, pertamanan dan pemadam kebakaran
- Dinas tata ruang dan permukiman
- Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air

Gambar 2.2
Dinas Yang Memiliki Keterkaitan Fungsi langsung ataupun Tidak Langsung Dalam
Pembangunan Sanitasi Di Kabupaten Bekasi

Bupati

Dinas
Dinas tata Dinas Bina
Dinas Kebersihan,
Bappeda BPLH BPMPD Ruang dan Marga dan
Kesehatan Pertamanan
Permukiman PSDA
dan Damkar

18
LAMPIRAN

19
Kecamatan Desa Luas Wilayah
Kumuh (ha)
Cibarusah Cibarusah Kota 5,56
Cibitung Wanasari 6,805
Muktiwari 3,054
Cikarang Selatan Pasir sari 6,27
Serang 6,24
Cibatu 10,51
Sukaresmi 11,25
Cikarang Utara Karang asih 7,829
Cikarangkota 4,362
Karangbaru 4,719
Harjamekar 9,631
Simpangan 8,007
Tanjungsari 5,407
Karang raharja 5,117
Babelan Huripjaya 6,24
Pantai Hurip 6,12
Buni Bhakti 2,1
Tarumajaya Segarajaya 6,08
Samudra Jaya 9,39
Pantai Makmur 2,2
Segara Makmur 2
Setiamulya 4,6
Pahlawan Setia 2,4
Pusaka Rakyat 7,4
Setia Asih 4,4
Tambun Utara Srijaya 6,2
Srimahi 8,2
Srimukti 5,8
Karang Bahagia Karang Anyar Na
Karang Setia Na
Sukatani Sukamulya Na
Sukamanah Na

20
Sukakarya Sukakarya Na
Sukarasa Na
Setu Cijengkol Na
Lubangbuaya Na
Serang Baru Sirnajaya Na
Sukaragam Na
Sumber : Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Bekasi

21

Anda mungkin juga menyukai