Anda di halaman 1dari 9

HASIL DISKUSI KELOMPOK 1 TENTANG

KARAKTERISTIK, STRATEGI DAN PROSES INOVASI PENDIDIKAN

Pertanyaan 1: M. ULIL HAC D 191024792210

Jelaskan apa saja hambatan di dalam suatu proses inovasi pendidikan pembelajaran?

Jawab.

RIMA ELFITA 1910247925

Dimana yang dapat mempengaruhi keberhasilan proses inovasi pendidikan umumnya:

1. Konflik dan motivasi yang kurang sehat dalam dunia pendidikan.


2. Lemahnya berbagai faktor penunjang sehingga mengakibatkan tidak berkembangnya
inovasi pendidikan yang dihasilkan. 
3. Keuangan atau finansial yang tidak terpenuhi.
4. Penolakan dari sekelompok tertentu atas hasil inovasi.
5. Kurang adanya hubungan sosial dan publikasi.

FATIMAH SURI 1910247917

1. Perkiraan yang tidak tepat mengenai inovasi Tidak adanya koordinasi antar guru dan
atasan,tidak ada kejelasan mengenai struktur pengambilan keputusan, kurang adanya
komunikasi yang baik dengan pimpinan.

2. Konflik dan motivasi adanya pertentangan antar anggota kelompok, antara beberapa
anggota kurang adanya saling pengertian serta saling merasa iri antara satu dengan yang lain,
orang yang memiliki peranan penting dalam proyek justru tidak menunjukkan semangat dan
ketekunan kerja,orang yang memegang jabatan penting dalam proyek inovasi pendidikan
tidak bersikap terbuka untuk menerima inovasi.

3.Lemahnya berbagai faktor penunjang inovasi kurang adanya pertukaran informasi mengenai
inovasi, kurang sarana kuminikasi,tidak tepat waktu,peraturan tidak sesuai.

4.Keuangan (financial) yang tidak terpenuhi tidak memadainya bantuan finansial dari
daerah,dan luar daerah, prioritas ekonomi secara nasional lebih banyak pada bidang lain
daripada bidan pendidikan, dan ada penundaan dalam penyampaian dana.

5. Penolakan dari sekelompok tertentu atas hasil inovasi sekelompok yang memiliki
kewenangan dalam pendidikan namun menentang inovasi atau perluasan inovasi,terdapat
pertentangan ideologi mengenai inovasi, proyek inovasi pendidikan dilaksanakan sangat
lambat, dan keberatan terhadap inovasi karena sebab kepentingan kelompok
KANIA DITASARI 1910247920

Tambahan,    Faktor penunjang yang sangat lemah sehingga inovasi yang baru dihasilkan
tidak dapat berkembang,   masalah-masalh dan dorongan yang kurang sehat, tidak terdapatnya
kesetujuan dari golongan tertentu atas inovasi yang dikemukakan, kurang adanya interaksi
dengan orang lain ( tertutup ) dan publikasi.

Diskusi dengan Bapak Dr. Wan Syafi’I M.Si

Dari jawaban di atas sudah benar namun akan lebih baik dikelompokkan apakah di
tahap ide inovasinya, tahap pengembangannya atau tahap penerapan atau tahap menerima
inovasi. Misal ide inovasinya dari siapa, jika gurunya sendiri tidak memiliki ide inovasi, itu
akan menjadi hambatan dalam proses inovasi, jika tidak ada ide, otomatis terjadi hambatan
disitu. Kemudian pengembangannya, ketika guru telah memiliki ide, kemudian terjadi
pengembangan inovasi baik individu atau kelompok, ternyata ada yang tidak seide dll.
Kemudian misalnya jika telah seide, ternyata dana yang terkendala atau alatnya tidak tersedia,
Kemudian tahap menerapkannya, apakah cocok ide tadi dengan penerapannya, lalu tahap
menerima, apakah siswanya dapat langsung bisa menerima atau hanya sebagian yang bisa
menerapkannya, karena tidak semua siswa yang dapat menerapkan langsung inovasi yang
telah direncanakan. Maka dari itu untukmengurangi hambatan-hambatan kita harus tau dulu
karakteristik inovasi itu seperti apa, kemudian strateginya, baru masuk ketahap proses
inovasinya.

Pertanyaan 2: AMELIA PRANANDA 191024792310

Mengapa penerapan inovasi dalam suatu sekolah dapat terjadi kegagalan dan apa faktor nya?

Jawab.

KANIA DITASARI 1910247920

Ada beberapa faktor yaitu.

1. faktor pertama, estimasi tidak tepat terhadap inovasi hal ini disebabkan kurang tepatnya
perencanaan proses inovasi atau estimasi dalam proses difusi dan inovasi yaitu tidak tepat
pertimbangan team pelaksana inovasi, kurang adanya kesamaan pendapat tentang tujuan
yang akan dicapai atau kurang adanya kerjasama yang baik.
2. Faktor Kedua, konflik dan motivasi hambatan ini disebabkan karena adanya masalah-
masalah pribadi seperti pertentangan antara anggota team pelaksana, kurang motivasi untuk
bekerja dan berbagai sikap pribadi yang dapat mengganggu kelancaran proses inovasi..

FATIMAH SURI 1910247917

1. perkiraan yang tidak tepat terhadap inovasi


2. konflik dan motivasi yang kurang sehat
3. lemahnya berbagai faktor penunjang sehingga mengakibatkan tidak berkembangnya inovasi
yang dihasilkan
4. keuangan (finacial) yang tidak terpenuhi
5. penolakan dari sekelompok tertentu atas hasil inovasi
6. kurang adanya hubungan sosial dan publikasi Contoh kasus: Seorang Guru ingin
mempertahankan sistem atau metode yang mereka lakukan saat sekarang, karena sistem
atau metode tersebut sudah mereka laksanakan bertahun-tahun dan tidak ingin diubah.
Disamping itu sistem yang mereka miliki dianggap oleh mereka memberikan rasa aman
atau kepuasan serta sudah baik sesuai dengan pikiran mereka dimana guru tetap
mempertahankan sistem yang ada. Untuk mengatasi hal itu seorang guru harus mau
merubah sikap dan perilaku terhadap perubahan pendidikan yang sedang dan akan
dikembangkan. Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai.
Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan
materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa,
hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan unsur lain yang
terlibat dalam proses pendidikan.

RIMA ELFITA 1910247925

Tambahan dari faktor yang dikemukakan kak kania dan Fatimah, apabila ditinjau dari
klasifikasi terdiri atas faktor input dan faktor output, maka penerapan inovasi dalam suatu
sekolah sering mengalami kegagalan disebabkan oleh faktor berikut ini.
Faktor Input terdiri dari: 
1. Halangan untuk berubah dari lingkungannya yang berkaitan dengan tersedianya sarana
dan prasarana untuk berinovasi
2. Ketidakterampilan agen pembaharu karena ketidakmampuan dalam menguasai
pengetahuan dan teknologi
3. Inovasi bepusat hanya pada seseorang; 
4. Sensitivitas dan defensiveness guru-guru/tenaga kependidikan yaitu adanya guru yang
tidak merasa bertanggung jawab atas pendidikan.
5. Guru/tenaga kependidikan yang bersifat konservatif, yaitu tidak mau berinovasi.

Sedangkan, faktor output terdiri dari: 


1. Tujuan inovasi yang tidak jelas
2. Tidak ada reward untuk sebuah inovasi
3. Sekolah /lembaga terlalu memonopoli.  Menyebabkan program inovasi terhambat
4. Komponen pengetahuan rendah sehingga guru tidak bisa mengikutinya
5. Kesukaran dalam mendiagnosis kelemahan inovasi
6. Sumber daya teknologi dan keuangan rendah
7. Terfokus pada pertanggungjawaban kepada masyarakat. Sehingga apa yang dilakukan
serasa beban berat yang harus dipikul. Bukan atas kesadaran bahwa dirinya adalah agen
of change sebuah tugas yang niscaya harus dilakukan.
8. Inovasi-inovasi yang biasa kita lakukan biasanya bersifat pengembangan kompetensi
yang bersifat kognitif. Sedangkan aspek psikomotor kurang dikembangkan, termasuk
pada pengembangan kemampuan entrepreneurship (kewirausahaan).

Tambahan M. ULIL HAQ


Adanya pembentukan tim dalam penentuan bidang kurikulum yang terorganisir yang
ditunjuk dan dipantau langsung oleh kepala sekolah. Sehingga meminimalisir kegagalan
karena tim mencoba menganalisis dan memperkirakan dampak yang ditimbulkan.

Diskusi dengan Bapak Dr. Wan Syafi’I M.Si

Adanya tim pengembangan, tim inilah yang membuat semuanya sehingga antisipasi
kegagalan bisa dianalisis, sepeti masalah pendanaan, jadi tim ini pun harus memahami tentang
strategi Inovasi yaitu, strategi pengetahuan, pendidikan, bujukan dan paksaan, setidaknya strategi
pertama dari inovasi, orang yang akan melakukan inovasi harus mengetahui inovasi
terlebihdahulu.

Pertanyaan 3: HELVA MAHARANI 191024791811

Jelaskan lebih luas manakah cakupan strategi dengan metode pembelajaran.

Jawab.

RIMA ELFITA 1910247925

Lebih luas strategi,kenapa? karena metode merupakan bagian dari strategi itu sendiri.
Strategi sendiri merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran
dengan menggunakan metode-metode tertentu. Di dalam metode sendiri terdapat langkah-
langkah yang sistematis.
Kemudian jika dilihat dari segi hubungan: strategi pembelajaran terkandung
makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang
keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan
metode adalah dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran

FATIMAH SURI 1910247917

Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru, yang dalam
menjalankan fungsinya seperti cara/alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. dan Metode
pembelajaran dalah Tekniknya prosesnya, alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk
mengarahkan kegiatan peserta didik ke arah tujuan yang ingin dicapai. karena Strategi
pembelajaran mengandung arti yang lebih luas dari metode dan teknik. Artinya, metode atau
teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran.

KANIA DITASARI 1910247920

Menurut saya, lebih luas cakupan dalam strategi pembelajaran. Alasannya


adalahstrategi belajar mempunyai lebih banyak basis-basis yang dipelajari atau
dikaji.Contohnya adalah pengajaran bebasis masalah, pengajaran kooperaif, pengajaran
berbasis inkuiri, pengajaran berbasis proyek/tugas, pengajaran berbasis kerja, danlain
sebagainya. Sedangkan metode pembelajaran hanya ada beberapa saja.Contohnya metode
ceramah, metode diskusi, metode proyek, metode tanya jawab,metode latian (drill), dan lain
sebagainya. Jika dibandingkan dengan strategi pembelajaran, metode pembelajaran
cakupannya lebih sedikit

Diskusi dengan Bapak Dr. Wan Syafi’I M. Si

Sudah jelas dan yang perlu dikaji lagi seperti di dalam model ada metode, di dalam
strategi ada metode, karena ada beberapa istilah untuk terwujudnya inovasi pembelajaran.

Pertanyaan 4: DASARI WARUWU 191024800711

Saya ambil contoh misalnya Seperti pada penerapan kurikulum dari KBK ke KTSP 2006
baru ke Kurikumlum 2013 di jenjang pendidikan, yang saya tanyakan seperti apa inovasi yang
diharapkan pendidikan itu sehingga terjadi perubahan-perubahan inovasi pada kurikulum itu..?

Jawab
FATIMAH SURI 1910247917

Yang diharapkan/ bisa kita lihat dari tujuan utama inovasi adalah meningkatkan
efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas: sarana serta jumlah pendidikan sebesar-besarnya
(menurut criteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan pembangunana), dengan
menggunakan sumber, tenga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.

RIMA ELFITA 1910247925

Jadi, dengan adanya perubahan2 yg terjadi, dapat mengejar ketertinggalan kita dari
setiap tahun ke tahun, dengan adanya kemajuan teknologi dan juga menyesuaikan kondisi
dunia saat ini, agar proses pembelajaran sesuai dengan yang diinginkan.

KANIA DITASARI 1910247920

Saya menambahkan bahwa yang membedakannya ktsp hasis pembelajaran siswa


tergantung guru sedangkan k13 tidak sepenuhnya tergantung guru. Kedua ktsp standar isi
diturunkan dari standar kompetensi lulusan mata pelajaran sedangakan k13 standar isi
diturunkan dari standar kompetensi lulusan.

Tambahan M. ULIL HAQ


Kekurangan-kekurangan yang ada di kurikulum sebelumnya itu dikembangkan
disempurnakan lagi ke dalam kurikulum 13. Karena KTSP itu kurikulum yang lama dimana
materi hanya dari guru dan siswa hanya mengerjakan tugas yang diberikan guru, jadi dengan
adanya penelitian di kembangkanlah kurikulum baru 2013 yang mana pembelajran menuntut
keaktifan siswa, dan guru berperan sebagai pembingbing system pembelajaran, dan kinerjanya
dituntut lebih paham dalam materi yang akan diajarkan.

Diskusi dengan Bapak Dr. Wan Syafi’I M.Si

Ciri khas perubahan KBK ke KTSP, sebenarnya di lihat dari tujuan tidak berumah
Cuma KBK itu intinya, kurikulum berasis kompetensi, jadi ia menitik beratkan kemampuan
untuk melakukan sesuatu atau kompeten, dan untuk melakukan kompetensinya itu sudah ada
standarnya, itu dasarnya mengapa dikatakan kurikulum berbasis kompetensi, cuman dalam
pelaksanaanya, semuanya disiapkan oleh pusat sehingga dalam melaksanakan kompetensi itu
sendiri banyak keluahan karena dari berbagai daerah tidak bisa melakukan yang di
perintahkan dari pusat, kemudian muncul KTSP, yaitu penjabaran dari KBK, tetap dalam
rangka mencapai kompetensi tetapi lebih di beri kebebasan dalam satuan pendidikan untuk
melakukan cara mencapai kompetensi tersebut, makanya disebut kurikulum tingkat satuan
pendidikan, dapat dilihat bedanya KTSP dengan KBK, KTSP diberikan kebebasan pada guru
dan pihak yang berwenang dalam mencapai kompetensi yang sudah ditentukan. Jadi dari KBK
ke KTSP itu belum disebut perubahan kurikulum, itu hanya melengkapi saja dari kurikulum
sebelumnya, namun dari KBK ke K 13 itu jelas inovasinya.

Pertanyaan 5: SYARIFAH HANUM HASIBUAN


191024792411
Karakteristik inovasi menurut rogers ada 5, bagaiamana contoh dari masing- masing karakteristik
inovasi tersebutt.. terimakasih,

Jawab.

RIMA ELFITA 1910247925

Ada 5 karakteristik yaitu:

1. Keunggulan relatif, yaitu sejauh mana inovasi dapat memberikan manfaat atau keuntungan,
bagi penerimanya, yang dapat diukur berdasarkan nilai ekonominya, prestise sosial,
kenyamanan, kepuasaan dan lainnya.

2. Konfirmanilitas/Kompatibel (Compatibility), ialah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai


(value), pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima.

3. Kompleksitas (complexity), ialah tingkat kesukaran atau kerumitan untuk memahami dan
menggunakan inovasi bagi penerima.

4. Trialabilitas (Trialability), ialah dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima.

5. Dapat diamati (Observability) ialah mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi. Suatu
inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat. Adapun
beberapa kemampuan bidang yang dapat diamati, diantaranya : manajemen pendidikan,
metodologi pengajaran, media pembelajaran, sumber belajar, pelatihan guru, implementasi
kurikulum,dll.

KANIA DITASARI 1910247920

1. Keunggulan Relatif . Sebagai contoh para adopter akan menilai apakah suatu Inovasi itu
relatif menguntungkan atau lebih unggul dibanding yang lainnya atau tidak. Untuk adopter
yang menerima secara cepat suatu inovasi, akan melihat inovasi itu sebagai sebuah
keunggulan.
2. Kesesuaian (Compatibility) contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah

3. Dapat diamati (observability) contoh penyebarluasan penggunaan bibit unggul padi, karena
petani dapat dengan mudah melihat hasil padi yang menggunakan bibit unggul tersebut, maka
mudah untuk memutuskan mau menggunakan bibit unggul yang diperkenalkan.

4. Kompleksitas (complexity)Misalnya masyarakat pedesaan yang tidak mengetahui tentang


teori penyebaran bibit penyakit melalui kuman, diberitahu oleh penyuluh kesehatan agar
membiasakan memasak air yang akan diminum, karena air yang tidak dimasak jika diminum
dapat menyebabkan sakit perut. Tentu saja ajakan itu sukar diterima. Makin mudah dimengerti
suatu inovasi akan makin cepat diterima oleh masyarakat

FATIMAH SURI 1910247917

Kompleksitas (complexity), yaitu tingkat kesukaran untuk memahami dan


menggunakan inovasi bagi penerima. Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah
digunakan oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau
sukar digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebarannya. contoh nya : Misalnya
masyarakat pedesaan yang tidak mengetahui tentang teori penyebaran bibit penyakit melalui
kuman, diberitahu oleh penyuluh kesehatan agar membiasakan memasak air yang akan
diminum, karena air yang tidak dimasak jika diminum dapat menyebabkan sakit perut. Tentu
saja ajakan itu sukar diterima. Makin mudah dimengerti suatu inovasi akan makin cepat
diterima oleh masyarakat

(Compatibility) kompatibel ialah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai (value),


pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima. contohnya : ialah, jika suatu inovasi atau ide
baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat
diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible).
Adopter juga akan mempertimbangkan pemanfaatan inovasi berdasarkan konsistensinya pada
nilai-nilai, pengalaman dan kebutuhannya.

Diskusi dengan Bapak Dr. Wan Syafi’I M.Si

Dari 4 tahap inovasi penemuan ide, pengembangan ide, penerapam dan penerimaan ide
inovasi, karakteristik inovasi biasanya dipertimbangkan pada tahap pengembangan ide inovasi.
Kalau tidak dipertimbangkan dengan tepat maka inovasi akan menjadi sia-sia, apakah orang
merasa diuntungkan dengan adanya inovasi atau tidak, kemudian bersesuai atau tidak dengan
sekolah yang akan kita terapkan ide inovasi yang akan kita kembangkan, kemudian
kompleksitasnya, lalu ide-ide ini bisa ndak dicoba, lalu bisa atau tidak diamati/diobserasi. Jadi, 5
tahap ini harus betul-betul dipertimbangkan dan dijadikan landasannya, baru pada tahap
penerapan kita terapkan strategi inovasinya.

Anda mungkin juga menyukai