Jelaskan apa saja hambatan di dalam suatu proses inovasi pendidikan pembelajaran?
Jawab.
1. Perkiraan yang tidak tepat mengenai inovasi Tidak adanya koordinasi antar guru dan
atasan,tidak ada kejelasan mengenai struktur pengambilan keputusan, kurang adanya
komunikasi yang baik dengan pimpinan.
2. Konflik dan motivasi adanya pertentangan antar anggota kelompok, antara beberapa
anggota kurang adanya saling pengertian serta saling merasa iri antara satu dengan yang lain,
orang yang memiliki peranan penting dalam proyek justru tidak menunjukkan semangat dan
ketekunan kerja,orang yang memegang jabatan penting dalam proyek inovasi pendidikan
tidak bersikap terbuka untuk menerima inovasi.
3.Lemahnya berbagai faktor penunjang inovasi kurang adanya pertukaran informasi mengenai
inovasi, kurang sarana kuminikasi,tidak tepat waktu,peraturan tidak sesuai.
4.Keuangan (financial) yang tidak terpenuhi tidak memadainya bantuan finansial dari
daerah,dan luar daerah, prioritas ekonomi secara nasional lebih banyak pada bidang lain
daripada bidan pendidikan, dan ada penundaan dalam penyampaian dana.
5. Penolakan dari sekelompok tertentu atas hasil inovasi sekelompok yang memiliki
kewenangan dalam pendidikan namun menentang inovasi atau perluasan inovasi,terdapat
pertentangan ideologi mengenai inovasi, proyek inovasi pendidikan dilaksanakan sangat
lambat, dan keberatan terhadap inovasi karena sebab kepentingan kelompok
KANIA DITASARI 1910247920
Tambahan, Faktor penunjang yang sangat lemah sehingga inovasi yang baru dihasilkan
tidak dapat berkembang, masalah-masalh dan dorongan yang kurang sehat, tidak terdapatnya
kesetujuan dari golongan tertentu atas inovasi yang dikemukakan, kurang adanya interaksi
dengan orang lain ( tertutup ) dan publikasi.
Dari jawaban di atas sudah benar namun akan lebih baik dikelompokkan apakah di
tahap ide inovasinya, tahap pengembangannya atau tahap penerapan atau tahap menerima
inovasi. Misal ide inovasinya dari siapa, jika gurunya sendiri tidak memiliki ide inovasi, itu
akan menjadi hambatan dalam proses inovasi, jika tidak ada ide, otomatis terjadi hambatan
disitu. Kemudian pengembangannya, ketika guru telah memiliki ide, kemudian terjadi
pengembangan inovasi baik individu atau kelompok, ternyata ada yang tidak seide dll.
Kemudian misalnya jika telah seide, ternyata dana yang terkendala atau alatnya tidak tersedia,
Kemudian tahap menerapkannya, apakah cocok ide tadi dengan penerapannya, lalu tahap
menerima, apakah siswanya dapat langsung bisa menerima atau hanya sebagian yang bisa
menerapkannya, karena tidak semua siswa yang dapat menerapkan langsung inovasi yang
telah direncanakan. Maka dari itu untukmengurangi hambatan-hambatan kita harus tau dulu
karakteristik inovasi itu seperti apa, kemudian strateginya, baru masuk ketahap proses
inovasinya.
Mengapa penerapan inovasi dalam suatu sekolah dapat terjadi kegagalan dan apa faktor nya?
Jawab.
1. faktor pertama, estimasi tidak tepat terhadap inovasi hal ini disebabkan kurang tepatnya
perencanaan proses inovasi atau estimasi dalam proses difusi dan inovasi yaitu tidak tepat
pertimbangan team pelaksana inovasi, kurang adanya kesamaan pendapat tentang tujuan
yang akan dicapai atau kurang adanya kerjasama yang baik.
2. Faktor Kedua, konflik dan motivasi hambatan ini disebabkan karena adanya masalah-
masalah pribadi seperti pertentangan antara anggota team pelaksana, kurang motivasi untuk
bekerja dan berbagai sikap pribadi yang dapat mengganggu kelancaran proses inovasi..
Tambahan dari faktor yang dikemukakan kak kania dan Fatimah, apabila ditinjau dari
klasifikasi terdiri atas faktor input dan faktor output, maka penerapan inovasi dalam suatu
sekolah sering mengalami kegagalan disebabkan oleh faktor berikut ini.
Faktor Input terdiri dari:
1. Halangan untuk berubah dari lingkungannya yang berkaitan dengan tersedianya sarana
dan prasarana untuk berinovasi
2. Ketidakterampilan agen pembaharu karena ketidakmampuan dalam menguasai
pengetahuan dan teknologi
3. Inovasi bepusat hanya pada seseorang;
4. Sensitivitas dan defensiveness guru-guru/tenaga kependidikan yaitu adanya guru yang
tidak merasa bertanggung jawab atas pendidikan.
5. Guru/tenaga kependidikan yang bersifat konservatif, yaitu tidak mau berinovasi.
Adanya tim pengembangan, tim inilah yang membuat semuanya sehingga antisipasi
kegagalan bisa dianalisis, sepeti masalah pendanaan, jadi tim ini pun harus memahami tentang
strategi Inovasi yaitu, strategi pengetahuan, pendidikan, bujukan dan paksaan, setidaknya strategi
pertama dari inovasi, orang yang akan melakukan inovasi harus mengetahui inovasi
terlebihdahulu.
Jawab.
Lebih luas strategi,kenapa? karena metode merupakan bagian dari strategi itu sendiri.
Strategi sendiri merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran
dengan menggunakan metode-metode tertentu. Di dalam metode sendiri terdapat langkah-
langkah yang sistematis.
Kemudian jika dilihat dari segi hubungan: strategi pembelajaran terkandung
makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang
keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan
metode adalah dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran
Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru, yang dalam
menjalankan fungsinya seperti cara/alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. dan Metode
pembelajaran dalah Tekniknya prosesnya, alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk
mengarahkan kegiatan peserta didik ke arah tujuan yang ingin dicapai. karena Strategi
pembelajaran mengandung arti yang lebih luas dari metode dan teknik. Artinya, metode atau
teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran.
Sudah jelas dan yang perlu dikaji lagi seperti di dalam model ada metode, di dalam
strategi ada metode, karena ada beberapa istilah untuk terwujudnya inovasi pembelajaran.
Saya ambil contoh misalnya Seperti pada penerapan kurikulum dari KBK ke KTSP 2006
baru ke Kurikumlum 2013 di jenjang pendidikan, yang saya tanyakan seperti apa inovasi yang
diharapkan pendidikan itu sehingga terjadi perubahan-perubahan inovasi pada kurikulum itu..?
Jawab
FATIMAH SURI 1910247917
Yang diharapkan/ bisa kita lihat dari tujuan utama inovasi adalah meningkatkan
efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas: sarana serta jumlah pendidikan sebesar-besarnya
(menurut criteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan pembangunana), dengan
menggunakan sumber, tenga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
Jadi, dengan adanya perubahan2 yg terjadi, dapat mengejar ketertinggalan kita dari
setiap tahun ke tahun, dengan adanya kemajuan teknologi dan juga menyesuaikan kondisi
dunia saat ini, agar proses pembelajaran sesuai dengan yang diinginkan.
Ciri khas perubahan KBK ke KTSP, sebenarnya di lihat dari tujuan tidak berumah
Cuma KBK itu intinya, kurikulum berasis kompetensi, jadi ia menitik beratkan kemampuan
untuk melakukan sesuatu atau kompeten, dan untuk melakukan kompetensinya itu sudah ada
standarnya, itu dasarnya mengapa dikatakan kurikulum berbasis kompetensi, cuman dalam
pelaksanaanya, semuanya disiapkan oleh pusat sehingga dalam melaksanakan kompetensi itu
sendiri banyak keluahan karena dari berbagai daerah tidak bisa melakukan yang di
perintahkan dari pusat, kemudian muncul KTSP, yaitu penjabaran dari KBK, tetap dalam
rangka mencapai kompetensi tetapi lebih di beri kebebasan dalam satuan pendidikan untuk
melakukan cara mencapai kompetensi tersebut, makanya disebut kurikulum tingkat satuan
pendidikan, dapat dilihat bedanya KTSP dengan KBK, KTSP diberikan kebebasan pada guru
dan pihak yang berwenang dalam mencapai kompetensi yang sudah ditentukan. Jadi dari KBK
ke KTSP itu belum disebut perubahan kurikulum, itu hanya melengkapi saja dari kurikulum
sebelumnya, namun dari KBK ke K 13 itu jelas inovasinya.
Jawab.
1. Keunggulan relatif, yaitu sejauh mana inovasi dapat memberikan manfaat atau keuntungan,
bagi penerimanya, yang dapat diukur berdasarkan nilai ekonominya, prestise sosial,
kenyamanan, kepuasaan dan lainnya.
3. Kompleksitas (complexity), ialah tingkat kesukaran atau kerumitan untuk memahami dan
menggunakan inovasi bagi penerima.
4. Trialabilitas (Trialability), ialah dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima.
5. Dapat diamati (Observability) ialah mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi. Suatu
inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat. Adapun
beberapa kemampuan bidang yang dapat diamati, diantaranya : manajemen pendidikan,
metodologi pengajaran, media pembelajaran, sumber belajar, pelatihan guru, implementasi
kurikulum,dll.
1. Keunggulan Relatif . Sebagai contoh para adopter akan menilai apakah suatu Inovasi itu
relatif menguntungkan atau lebih unggul dibanding yang lainnya atau tidak. Untuk adopter
yang menerima secara cepat suatu inovasi, akan melihat inovasi itu sebagai sebuah
keunggulan.
2. Kesesuaian (Compatibility) contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah
3. Dapat diamati (observability) contoh penyebarluasan penggunaan bibit unggul padi, karena
petani dapat dengan mudah melihat hasil padi yang menggunakan bibit unggul tersebut, maka
mudah untuk memutuskan mau menggunakan bibit unggul yang diperkenalkan.
Dari 4 tahap inovasi penemuan ide, pengembangan ide, penerapam dan penerimaan ide
inovasi, karakteristik inovasi biasanya dipertimbangkan pada tahap pengembangan ide inovasi.
Kalau tidak dipertimbangkan dengan tepat maka inovasi akan menjadi sia-sia, apakah orang
merasa diuntungkan dengan adanya inovasi atau tidak, kemudian bersesuai atau tidak dengan
sekolah yang akan kita terapkan ide inovasi yang akan kita kembangkan, kemudian
kompleksitasnya, lalu ide-ide ini bisa ndak dicoba, lalu bisa atau tidak diamati/diobserasi. Jadi, 5
tahap ini harus betul-betul dipertimbangkan dan dijadikan landasannya, baru pada tahap
penerapan kita terapkan strategi inovasinya.