Disusun oleh
INDRIYANI
NIS: 181910056
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI HATCHERY MENCUT CV.TANJUNG MULYA CIAMIS
Setelah diadakan peninjauan dan melalui tahap perbaikan maka
laporan hasil Praktik kerja Lapangan (PKL) ini telah disetujui dan disahkan
oleh pihak SMK Nurul Huda Panumbangan pada:
Hari :
Tanggal :
Nama Siswa : Indriyani
Kelas : XII 1 ATU
Menyetujui ,
Kepala SMK Nurul Huda Panumbangan
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI
HATCHERY MENCUT CV. TANJUNG MULYA CIAMIS
H. Ahmad Hidayat
i
Alhamdulilah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Alloh swt,
karena atas izin dan karunianya saya bisa menyelesaikan Laporan Praktek
Kerja Lapangan pada waktu yang tepat. Saya ucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu saya dalam pelaksanaan dan penyusunan
laporan PKL ini, dan laporan PKL ini saya persembahkan kepada :
1. H. Udin Saepudin selaku Pembina Yayasan SMK Nurul Huda
Panumbangan Ciamis.
2. Ir. H. Kuswara Suwarman, M. Sc selaku Ketua Yayasan SMK Nurul
Huda Panumbangan.
3. Iwan Setiawan, S.Pd.,M.Si. selaku Kepala Sekolah Nurul Huda
Panumbangan Ciamis.
4. Ina Nurjanah, S.Pt selaku Kepala Program Keahlian Agribisnis
Ternak Unggas SMK Nurul Huda Panumbangan Ciamis.
5. Dedi Kusamana, S.Pt. selaku guru pembibing yang telah
mencurahkan waktu pikiran dan tenaga dalam membimbing saya.
6. Bapak dan Ibu Guru SMK Nurul Huda Panumbangan Ciamis yang
telah membimbing kami.
7. Pimpinan perusahaan CV. Tanjung Mulya Ciamis yang telah
memberikan izin kepada kami untuk melaksakan PKL di
perusahaannya.
8. Ukay Sukarsa selaku Intruktur Industri dan karawan perusahaan
Hatchery Mencut yang telah membimbing dan mengarahkan dalam
melaksanakan tugas pekerjaan.
9. Keluarga yang telah memotivasi, medukung dan selalu medoakan
saya
10. Teman – teman SMK Nurul Huda Panumbangan Ciamis yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan laporan ini.
11. Pihak – pihak yang lain yang telah membantu saya.
ii
Saya menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna . Oleh
karena itu saya memohon maaf yang sebesar besarnya dan saya harap kritik
dan saran dari rekan - rekan semua jika ada kekurangan dan kesalahan.
Semoga laporan PKL ini dapat bermanfaat bagi Sekolah juga perusahaan
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Penyusun,
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan......................................1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan....................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................2
BAB III PROSES DAN HASIL KERJA LAPANGAN...........................3
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL...........................................3
B. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan..................................................4
1. Penempatan kerja selama PKL dan waktunya............................4
2. Uraian tugas yang dilaksanakan...................................................4
3. Alat dan bahan yang digunakan.................................................11
4. Prosedur pelaksanaan..................................................................11
5. Sanitasi, hygiene, dan keselamatan kerja...................................12
6. Masalah yang Dihadapi dan Pemecahan Masalah....................13
BAB IV PENUTUP...................................................................................15
A. Kesimpulan.....................................................................................15
B. Saran................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................16
LAMPIRAN – LAMPIRAN....................................................................17
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Box DOC berbentuk persegi empat dengan luas dasar lebih bear
disbanding dengan luas bagian atas, dimaksudkan agar pada saat
penyusunan box dalam kendaraan pengirim anak ayam, lubang ventilasi
pada tutup box tidak tertutup. Sehingga sirkulasi udara dapat berjalan
dengan lancer (Rasyaf 1995).
Proses pengepakan atau pengemasan DOC menggunakan kotak, setiap
kotaknya berisi 100 ekor DOC yang dibagi atas empat petak, dimana tiap
petak berisi 25 ekor (Rasyaf 1995).
Setelah dilakukan seleksi kemudian DOC langsung dikemas dalam
katron atau plastic, kotak kemasan dibagi menjadi 4 bagian yang terpisah
dengan sekat, setiap bagian diidi dengan DOC antara 25 – 26 ekor menurut
Kartasudjana dan Suprijatna (2006).
Pendapat Kartasudjana dan Suprijatna (2006) bahwa pada kotak
kemasan perlu dicantumkan label yang memuat keterangan antara lain :
1. Tanggal dan jam DOC menetas
2. Galur ( strain ) DOC
3. Jumlah isi kemasan
4. Nama dan alamat perusahaan
5. Nama peternak/penerima dan alamat
6. Vaksinasi yang diberikan
7. Cap perusahaan pengirim.
2
BAB III
PROSES DAN HASIL KERJA LAPANGAN
3
Adapun struktur organisasi perusahaan Hatchery Mencut terdiri
dari:
Kepala Unit : Ukay Sukarsa
Administrasi : Irfan
Mekanik : Asep dan Deni
Peralatan mesin : Ewo dan Cucun
Operator Lapangan : Cecep
Quality Control : Hani
Produksi : Ade
Operator : Seluruh staff karyawan
2. Waktu pelaksanaan PKL
Prakerin dilaksanakan dan dimulai dari tanngal 1 Agustus 2020
sampai dengan 30 September 2020 di Tanjung Mulya Hatchery
Manganti.
3. Alamat Perusahaan
Hatchery Mencut CV. Tanjung Mulya Ciamis, terletak di Jln. Raya
Manganti RT. 03/RW.06; Desa Sindang Mukti Kecamatan
Panumbangan Kabupaten Ciamis.
4
a. Penerimaan Telur
Telur yang masuk ke Hatchery berasal dari Breeding Farm.
Telur yang diterima dari kandang lalu diindifikasi yang meliputi
pemeriksaan fisik antara jumlah yang tertera disurat jalan dengan
yang diterima oleh hatchery antara lain , jumlah telur dengann egg
try, asal kandang dan usia induk
b. Grading
Grading adalah proses pemisahan telur yang layak tetas
disebut HE (Hatching Egg) dan telur yang tidak layak tetas yang
disebut grade out.
Telur tetas yang akan dimasukan ke hatchery masih perlu
dilakukan seleksi yang berguna untuk mendapatkan telur tetas yang
memenuhi standar untuk diinkubasi.
Proses seleksi telur menjadi 2 bagian:
1) Telur yang layak ditetaskan disebut HE ( Hatching Egg )
2) Telur yang tidak layak tetas dengan kata lain Grade Out
Berat telur yang ideal adalah 57 gr/butir karena akan
menyusut 30% dari bobot awal. Sehingga akan mencapai berat
ideal DOC yang memiliki bobot 39gr.
Telur yang telah diseleksi dimasukkan kedalam setter atau
tray/troly. Dimana bagian ujung telulr yang tumpul diatas dan yang
lancip dibawah.
Kriteria telur yang tidak layak tetas :
1) Telur jumbo ( Double yolk )
2) Kecil ( < 46 gram )
3) Kerabang tipis
4) Ring egg ( bergerigi )
5) Kotor
6) Misshape
7) Lonjong
5
8) Retak dan pecah
c. Colling Room
Colling room merupakan tempat peyimpanan telur tetas
sementara sebelum disetting. Suhu ruangannya 18˚C selama 0 – 7
hari agar suhu telur menjadi rata dengan seragam dan menekan
penumbuhan embrio sebleum telur masuk ke mesin tetas. Jika telur
disimpan lebih dari 4 hari maka akan berefek negatif terhadap
kelembaban.
d. Pre Warming
Pre warming ( pra penghatan ) adalah pemanasan awal
terhadap telur tetas sebelum di setting ke mesin setter dengan
tujuan agar tidak terjadi “Heat Shock” atau untuk menyesuaikan
suhu semua telur.
Yakni pembebasan telur dari suhu ruang pendingin, dengan
cara keluarkan telur dari colling room lalu disimpan diruang mesin
8 -12 jam sebelum dilakukan setting. Proses ini untuk
menyesuaikan sebelum masuk ke ruang setter. Temperatur yang
ideal pre – warming ialah 24˚ C – 27˚ C.
e. Setter
Proses ini yaitu masuknya telur kedalam mesin setter atau
incubator pengeram dengan suhu 99,50F (37,50C) dan
kelembababn 85,50F (29,50C). Telur berada didalam mesin ini
selama 18 hari, dengan system (Turning) 1 x per 1 jam secara
otomatis.
Tujuannya system turning ialah agar embrio tidak menempel
pada kerabang telur, dengan ideal kemiringan turning adalah 45 0
selama 1 jam sekali.
f. Candling
Candling yaitu proses penoropongan telur yang telah berusia
18 hari dalam mesin setter sebelum dimasukkan ke dalam ke mesin
6
hatchery atau disebut proses transfer. Candling menggunakan
lampu TL 60 watt. Candling bertujuan untuk mengetahui telur yang
dibuahi atau disebut fertil, telur yang tidak dibuahi atau disebut
juga infertil, dan telur yang meledak disebut juga exploide. Telur
fertil ditandai dengan warna telur hitam legam, karena cahaya
lampu tidak tembus terhalang oleh embrio, sedangkan telur inferti
ditandai dengan warna telur yang kemerahan, cahaya lampu
menembus karena tidak ada embrio didalam telur. Adapun yang
disebut dengan telur exploid adalah telur yang meledak karena
tingkat kontaminasi bakteri yang sangat tinggi. Candling dilakukan
agar telu tetas yang dilakukan benar – benar telur fertil.
g. Transfer
Dalam tahap ini yaitu proses pemindahan telur tetas fertile ke
dalam mesin hatchery setelah proses candling. Telur didalam mesin
hatchery selama 3 hari yaitu dari umur 18 hari sampai menetas.
Suhu didalam mesin hatchery yaitu 98.5˚F dengan kelembaban 65 –
75% ventilasinya 20 – 90%. Didalam mesin hatchery dilakukan
proses desinfeksi menggunakan formalin dengan dosis 200
cc/mesin, formalin yang berfungsi dalam pemberian warna pada
bulu DOC. Formalin digunakan saat telur tetas mulai piping.
Menurut standar nasioanal, bobot minimal DOC harus tidak
kurang dari 37 gram. Masa inkubasi normal untuk telur broiler
didaerah tropis adalah 504 jam.
Kriteria dan syarat pull chick:
1) Semua telur secara keseluruhan sudah menetas
2) DOC sebaiknya dipanen ketika masih 5% basah disekitar bulu
leher
3) Navel (pusar) sudah menutup rapat dan kering.
Adapun pemisahan DOC dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1) Grade 1/A atau platinum
7
2) Grade 2/B atau gold
3) DOC afkir (culling)
h. Full Chick
Keluarnya anak ayam dari mesin hatchery yang sudah
menetas dan dilanjutkan dengan proses seleksi dan pengepakan
DOC. Sementara telur yang tidak menetas dikenal UNHATCH DIS
(DEAT IN SHELL), biasanya digunakan untuk pakan lele.
Seleksi DOC harus dikerjakan pada ruangan yang bersuhu 25
-27˚C dan kelembaban 60 -70%. Seleksi DOC yaitu proses
pemilihan DOC yang berkualitas layak untuk dijual.
i. Seleksi DOC
Ciri – ciri doc yang berkualitas baik, diantaranya:
1) Pusarnya kering dan tertutup dengan baik
2) Mempunyai sisi kaki yang berwarna kuning cerah dan tidak
kering
3) Geraknya lincah, dan warna bulu cerah/tidak kusam
4) Besarnya relative seragam
5) Tidak ada cacat pada fisik maupun abnormal fisik
6) Matanya cerah
7) Hidung bersih dan tidak ada bulu – bulu kecil yang menempel
8) Cepat beradaptasi dengan perubahan lingkungan
9) Bunyinya nyaring
Ciri – ciri DOC afkir:
1) Black Nevel (pusar hitam)
2) Oven Nevel ( pusar belum tertutup)
3) Omphalitis (pusar kuning atau pusar basah)
4) Sticky Chick
5) Red Gazer (kepala miring)
6) Red Hosck
7) Perut Kembung
8
8) String Never (masih ada tali pusar)
9) Small Chick (DOC kecil)
10) DOC lemah
11) Kaki kering
j. Packing
Packing merupakan rangkaian akhir dari kegiatan penetasan.
Dalam prosedur packing DOC mendistribusikan yang baik harus
dilengkapi dengan data – data yang sesuai dengan yang tertera di
box DOC meliputi strain ayam, tanggal menetas, jumlah box DOC
dan usia induk DOC.
Macam – macam box ada 3 yaitu:
1) Box kardus berukuran besar yang berisi 100 ekor DOC dengan
bonus 2 ekor DOC, jadi jumlah per box adalah 102 ekor DOC.
2) Box plastic berukuran besar yang berisi 100 ekor DOC dengan
bonus 2 ekor DOC, jadi jumlah per box adalah 102 ekor DOC.
3) Box plastic berukuran kecil yang berisi 50ekor DOC dan bonus
1 ekor DOC, jadi jumlah per box adalah 51 ekor DOC.
Namun di hatchery TM menggunakan 2 macam box yaitu:
1) Box kardus berukuran besar
Box yang digunakan berbentuk trapesium yang dilengkapi
dengan lubang disamping kanan, kiri, depan, belakang dan atas
untuk melancarkan sirkulasi udara untuk DOC. Setiap box disekat
menjadi 4 bagian, disetiap bagian terdiri dari 25 ekor DOC,
ditambah bonus 2 ekor sebagai bonus resiko transportasi jadi
jumlah keseluruhan 102 ekor DOC. Tujuan pemberian sekat agar
tidak terjadi penumpukan anak ayam pada box ketika didalam
perjalanan exspedisi pengiriman ke peternak. Pada alas box diberi
koran untuk kehangatan DOC. Setelah itu box DOC ditutup oleh
tutup box agar penutup box tidak terbuka diperjalanan maka harus
di steples.
9
2) Box plastic berukuran kecil
Box yang digunakan berbentuk persegi yang dilengkapi dengan
lubang disamping kanan, kiri, atas, bawah, depan, belakang.
Volume DOC pada bos ini yaitu 50 ekor DOC dan diberikan 1 ekor
DOC sebagai bonus resiko transportasi, jadi jumlah keseluruhannya
iu adalah 51 ekor DOC. Pada alas box diberikan koran agar kaki
DOC terselip diantara lubang – lubang box, dan juga untuk
kehangatan DOC. Supaya tutup box tidak terbuka ditengah
perjalanan maka ikat penutup DOC menggukan tali rapia.
Setiap box yang digunakan disertai dengan label. Didalam
label dicantumkan nama perusahaan, tanggal menetas, penyeleksi,
serta keterangan bebas marek’ s untuk DOC layer betina, label box
DOC. Sesuai dengan pendapat Kartasudjana dan Suprijatna (2006)
bahwa pada kotak kemasan perlu dicantumkan label yang memuat
keterangan anatara lain:
1) Tanggal dan jam DOCmenetas
2) Galur ( strain ) DOC
3) Jumlah isi kemasan
4) Nama dan alamat perusahaan
5) Nama peternak/penerima dan alamat
6) Vaksinasi yang diberikan
7) Cap perusahaan pengirim
Sebelum DOC dikikrim ke peternak, DOC yang sudah
dipacking kemudian ditempatkan di ruang penyimpanan sementara
(pre loading area). Tempat penyimpananna itu dilengkapi dengan
blower untuk memperlancar sirkulasi udara dan menjaga agar
kelembaban udara tetap stabil. Suhu ruangannya itu sekitar 26 –
28˚C, dan maksimak tumpukan box adalah 10 box.
DOC diberikan agar-agar supaya tidak depresi dan juga
dehidrasi karena kepanasan, dengan diberikan per box 1 butir agar
10
– agar. Karena pengiriman DOC dilaksanakan pada pagi hari
ataupun di sore hari dengan tujuan untuk menghindari suhu yang
panas karena akan menyebabkan dehidrasi.
Adapun yang harus dipersiapkan untuk packing:
1) Box set DOC
2) Tali rapia
3) Steples
4) Koran
5) Siapkan label yang memuat informasi DOC
3. Alat dan Bahan yang Digunakan
Peralatan dan bahan yang digunakan dihatchery sebagai berikut:
1) Egg try kapasitas 132 dan kapasitas 165 untuk menyimpan telur
2) Troly atau roda digunakan untuk membawa tray
3) Egg buggy tempat untuk telur dimesin setter
4) Box untuk menyimpan DOC
5) Sapu, ember, lap untuk sanitasi hatchery
6) Blower untuk membantu sirkulasi udara
7) Rak egg untuk menyimpan telur didalam mesin hatchery
8) Koran digunaka untuk mengalasi box DOC
9) Tong besar digunakan sebagai tempat menyimpan kerabang telur
10) Formalin digunakan di ruang hatchery untuk memberi warna
kuning dibulu DOC
11) Sancin/selang digunakan untuk menyemprotkan air
12) Detergen dan desinfektan digunakan untuk membunuh bibit
penyakit
13) Tali rapia untuk mengikat box plastic berukuran kecil
14) Meja untuk melakukan full chick
15) Lampu LED untuk melakukan candling
16) Mesin setter untuk inkubasi telur membentuk embrio
4. Prosedur Pelaksanaan
11
Di CV. Tanjung Mulya sudah memiliki jadwal tersendiri, yaitu:
No Hari Kegiatan
a. Full chick dari KIP
1 Senin b. Greeding dari Cimuncang
c. Sanitasi peralatan dan tempat
a. Candling dan Transfer mesin bawah
2. Selasa b. Sobek koran
c. Sanitasi peralatan dan tempat
a. Greeding dari KIP dan Candling
b. Transfer mesin atas
3. Rabu
c. Merakit box
d. Sanitasi peralatan dan tempat
a. Full chick dari KIP
4. Kamis b. Greeding dari Cimuncang
c. Sanitasi peralatan dan tempat
a. Full chick dari Cimuncang
5. Jum’at
b. Sanitasi peralatan dan tempat
6. Sabtu a. Libur
a. Candling dan transfer mesin atas
7 Minggu
b. Merakit box dan sobek koran
12
4) Hatchery harus selalu bersih serta program sanitasi dijalankan
dengan baik dan konsisten.
5) Hatchery harus terhindar dari sumber kontaminasi.
6) Telur tetas yang diterima harus didisinfeksi dahulu sebelum
disimpan. Caranya, bisa dilakukan dengan mencelupkan
(dipping) telur ke dalam disinfektan, menyemprotkan
disinfektan, atau melakukan fumigasi menggunakan
formaldehid.
b. Hygiene
Hygiene adalah kondisi dan perlakuan yang diperlukan untuk
menjamin keamanan pangan di semua tahap rantai dan pangan.
Contohnya: alat cuci/pembersih seperti sikat, pel, ditergen dan
bahan sanitasi harus tersedia dan terawatt dengan baik (air panas
dapat digunakan untuk membersihkan peralatan tertentu).
c. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah kondisi dimana tidak ada resiko di
dalam bekerja. Keselamatan kerja terwujud apabila:
1) Selalu menjaga kebersihan diri
2) Menggunakan seragam kerja, dan juga masker pada saat
bekerja terutama pada saat full chick
3) Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan seusah
melakukan kegiatan.
C. Masalah yang Dihadapi dan Pemecahan Masalah
a. Masalah yang dihadapi
Masalah yang dihadapi selama PKL ada yang bersifat internal
dan eksternal, diantara hal yang bersifat internal antara lain:
1) Manajemen perusahaan yang kurang tertata
2) Sumber Daya Manusia yang kurang berkualitas
3) Kurang kegiatan kerja
b. Pemecahan masalah
13
1) Mangadakan training dan seminar
2) Mengadakan pertemuan secara priodik
3) Evaluasi
4) Mengundang narasumber untuk seminar
Adapun masalah eksternal yang dihadapi adalah kurang ilmu
pengetahuan yang dimiliki penulis sehingga sedikit menghambat
kepada pekerjaan. Pemesahan masalah yang dihadapi yaitu dengan
cara wawancara dan meminta pengarahan kepada coordinator dan
operator perusahaan.
BAB IV
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada intinya, perkembangbiakan merupakan langkah awal dalam
dunia peternakan. Terutama pada unggas, penetasan telur sangatlah
berperan penting dalam ternak unggas. Penanganan yang baik akan
menghasilkan produk yang baik dan penanganan yang buruk akan
menghasilkan produk yang buruk pula.
Packing adalah suatu kegiatan rangkaian akhir dari penetasan telur di
hatchery. Packing DOC menggunakan 3 macam box:
1. Box kardus berukuran besar berisikan 102 DOC beserta bonusnya
2. Box plastic berukuran besar berisikan 102 DOCbeserta bonusnya
3. Box plastic berukuran kecil berisikan 51 DOC beserta bonusnya
B. Saran
1. Lebih meningkatkan ketertiban yang sudah berlaku
2. Perlu kriteria yang lebih spesipik didalam bagian seleksi telur
3. Lebih ditingkatkan dalam hal sanitasi
15
DAFTAR PUSTAKA
Media, Agro. 2016. Pogram Sanitasi Pada Tempat Penetasan Ayam. [Online].
Tersedia: https://agromedia.net/program-sanitasi-pada-tempat-
penetasan-ayam-2/ [27 September 2020]
16
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Nama : Indriyani
NIS : 181910056
Kelas : XII 1 ATU
Sekolah : SMK NURUL HUDA PANUMBANGAN
Alamat : Dsn, Ciomas landeuh, rt/ rw 20/09 Ds.
Ciomas, Kec. Panjalu, Kab. Ciamis
Tempat tanggal lahir : Ciamis, 07 September 2002
Agama : Islam
Pendidikan : SDN 4 CIOMAS dari tahun 2009 sampai
dengan tahun 2015
SMPN 1 PANJALU dari tahun 2015 sampai
dengan tahun 2018
SMK NURUL HUDA dari tahun 2018 sampai
dengan tahun 2021
17
Lampiran 3. Jurnal Praktik Kerja Lapangan
18
Lampiran 4. Keterangan Nilai Praktik Kerja Lapangan ( PKL )
19
Lampiran 5. Foto Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ( PKL )
20
Gambar 6. Telur dalam mesin
hatcher
21
Gambar 9. Kegiatan Full Chick Gambar 10. Culling
22
Gambar 12. Mesin Hatcher atas
23
Gaambar 14. Blower Gambar 15. Mesin Setter
24
Gambar 17. Siap Distribusi Gambar 18. Kegiatan Mengikat Box
25
Gambar 21. Kegiatan Merakit Box
26
27