Anda di halaman 1dari 13

“Ruang Lingkup Manajemen Operasional”

Dosen Pengampuh : Ibu Charisma Ekawati, SE.,M.Ak

Disusun oleh Kelompok 1:


Afriendi Sulu (19.023.61.201.181)
Alfiandi (19.023.61.201.196)
Andi Pinra (19.023.61.201.191)
Darmi (19.023.61.201.165)
Nurfadillah (19.023.61.201.168)
Yuliana Saputri (17.023.61.201.038)

FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu
tugas dari Dosen pada Mata kuliah Manajemen Operasional dengan judul Makalah
“Ruang Lingkup Manajemen Operasional”.

Dalam menyusun makalah ini, penyusun menyampaikan terima kasih kepada yang
turut serta membantu dalam menyelesaikan makalah ini baik moril maupun materi.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membimbing kami, kepada teman-teman mahasiswa juga sudah member kontribusi
baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tercurah dari segala kemampuan yang ada, kami berusaha membuat makalah ini
sebaik mungkin, namun demikian kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan pengetahuan kami,
maka dengan sepenuh hati kami mohon maaf dan mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun untuk perbaikan selanjutnya.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.............................................................................................1
2. Rumusan Masalah........................................................................................1
3. Tujuan .........................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN

1. Pengertian Manajemen Operasi...................................................................2


2. Ruang Lingkup Manajemen Operasi...........................................................3
3. Perkembangan Manajemen Operasi.............................................................5
4. Hubungan fungsi operasi dengan fungsi bisnis lainnya...............................8

BAB 3 KESIMPULAN..............................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10

ii
Bab 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti di ketahui bahwa manajemen pada dasarnya merupakan proses
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Melalui kegiatan produksi atau operasi segala sumber daya masukkan perusahaan
diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Produk
yang dihasilkan dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi dan jasa. Oleh
karena itu, kegiatan produksi atau operasi menjadi salah satu fungsi utama
perusahaan.
Dalam penyusunan makalah ini penulis memiliki maksud dan tujuan.
Adapun maksud penulis adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Operasional. Sedangkan tujuannya, penulis berharap agar makalah ini bisa
memberikan sedikit ilmu pengetahuan mengenai Manajemen operasi kepada
pembaca.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Manajemen Operasional?
2. Bagaimana Ruang lingkup Manajemen Operasi?
3. Bagaimana Perkembangan Manajemen Operasi?
4. Apa hubungan fungsi operasi dengan fungsi bisnis lainnya?

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Manajemen Operasi
2. Mengetahui ruang lingkup manajemen operasi
3. Mengetahui perkembangan operasi
4. Mengetahui hubungan fungsi operasi dengan fungsi bisnis lainnya.

1
Bab 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian Manajemen Operasi
Manajemen operasional merupakan proses pengambilan keputusan tentang
penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi dalam rangka menghasilkan
barang atau jasa sehingga mencapai sasaran yaitu tepat waktu, tepat jumlah, tepat
mutu, dengan alokasi biaya yang efisien dan efektif.
Manajemen operasional adalah bentuk pengelolaan secara menyeluruh dan
optimal pada masalah tenaga kerja, barang-barang seperti mesin, peralatan,
bahan-bahan mentah, atau produk apasaja yang sekiranya bisa dijadikan sebuah
produk barang dan jasa yang biasa dijual belikan.
Pengertian menurut para ahli :
 Jay Heizer dan Barry Render (2005;4), manajemen Operasional adalah
serangkaian kegiatan kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang
dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
 Eddy Herjanto (2003;2), Manajemen Operasional dapat diartikan sebagai
proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi fungsi
manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien
dalam rangka mencapai tujuan.
 Pangestu subagyo (2000;1), Manajemen Operasional adalah penerapan ilmu
manajemen untuk mengatur seluruh kegiatan produksi atau operasional agar
dapat dilakukan secara efisien.
Sesuai dengan defenisinya sendiri, manajemen yang berasal dari kata
manage yang berarti mengatur penggunaan. Jika disandingkan dengan kata
operasional, artinya ialah pengaturan pada masalah produksi atau operasional
baik dalam bidang barang atau jasa.
Selanjutnya secara defenisi, manajemen operasional juga sebagai
penanggung jawab dalam sebuah organisasi bisnis yang mengurusi persoalan
produksi, baik dalam bidang barang atau jasa. Dilihat dari defenisi, ada beberapa

2
hal yang perlu diperhatikan. Pertama, fungsi manajemen operasional, yakni
dalam hal pengambilan keputusan mengenai kebutuhan-kebutuhan operasional.
Kedua, manajemen operasional mesti juga memperhatikan mengenai sistemnya.
Terutama sistem transpormasi. Sistem ini termasuk juga dalam sistem
pengurusan mengenai membuat rancangan serta analisis dalam operasi nanti.
Yang ketiga atau terakhir mengenai hak pengambilan keputusan dalam sebuah
manajemen operasional.
Sebagaimana diketahui bahwa keputusan adalah hal yang terpenting bagi
seseorang agar bisa bersikap tegas dan tepat, demi lancarnya manajemen
operasional yang tengah dijalankan. Oleh karena itu, manajemen operasional
sangat erat kaitannya dengan unsur manajemen yang terdiri dari :
 Tahap Perencanaan, meliputi : penentuan strategi operasi, penentuan local
paprika, riset dan pengembangan produk, penentuan jumlah produk,
penentuan luas dan pola produksi, penyusutan layout dan job design, serta
penentuan standar kerja.
 Tahap pelaksanaan, meliputi ; pengaturan bahan baku, pengaturan proses
produksi; pemeliharaan dan penggantian fasilitas; perbaikan lingkungan
kerja; dan perbaikan kesejahteraan pekerja.
 Tahap pengawasan, meliputi; pengawasan kuantitas; pengawasan
kualitas; dan pengawasan biaya produksi dan operasi.
Dalam perencanaan, manajer operasi menentukan tujuan subsistem operasi
dari organisasi dan mengembangkan program, kebijakan dan prosedur penentuan
peranan dan focus dari operasi termasuk perencanaan produk, perencanaan
fasilitas dan perencanaan penggunaan sumber daya produksi.
Dengan demikian, manajemen produksi atau operasional menyangkut
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

2. Ruang lingkup Manajemen Operasi

3
Dalam lingkup yang sangat generic, yaitu suatu proses, perlu kiranya
disampaikan seberapa luas ruang lingkup manajemen operasi. Beberapa hal yang
membatasi ruang lingkup tersebut adalah : Manajemen operasi merupakan satu
dari fungsi manajemen (functional management) dalam perusahaan. Selain
pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, maka operasi adalah satu fungsi
yang sangat penting dalam menjalankan suatu perusahaan.belakangan ini sudah
umum dijumpai jabatan dalam perusahaan yang terkait dengan manajemen
operasi, seperti manajer dan direktur operasi. Konsep proses dalam pengertian
manajemen operasi pada dasarnya mencakup semua proses, mulai dari proses
proses global/utama hingga subproses terkecil yang dapat dijumpai dalam
perusahaan. Walaupun hierarkinya boleh jadi sangat panjang, level proses yang
dianalisis hanya melibatkan beberapa level saja sesuai kebutuhan. Yang perlu
menjadi perhatian adalah level terbesar dari analisis proses adalah level dimana
unit dalam perusahaan berinteraksi dengan pihak lain seperti pemasok dan
pelanggan. Lebih dari itu, kajiannya sudah memasuki topic manajemen rantai
pasok (supply chain management). Dengan demikian, ruang lingkup analisis
dalam manajemen operasi adlah keseluruhan proses yang terdapat dalam suatu
perusahaan.
Ada beberapa aspek yang saling berhubungan erat dalam ruang lingkup
manajemen operasional, antara lain:
a) Aspek Struktural,merupakan aspek mengenai pengaturan komponen yang
membangun suatu sistem manajemen operasional yang saling berinteraksi
antara satu sama lainnya.
b) Aspek Fungsional, yaitu aspek yang berkaitan dengan manajerial dan
pengorganisasian seluruh komponen struktural maupun interaksinya mulai
dari perencanaan, penerapan, pengendalian maupun perbaikan agar diperoleh
kinerja optimal.
c) Aspek lingkungan, sistem dalam manajemen operasional yang berupa
pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan erat dengan
lingkungan.

4
Ruang lingkup manajemen operasional berhubungan keputusan tentang
proses pengoperasian sistem produksi, pemilihan dan persiapan sistem
operasional yang meliputi :
 Perencanaan jumlah kapasitas produksi yang optimal
 Perencanaan bangunan paprika, layout, desain tata letak fasilitas
 Desain proses transformasi
 Desain aliran kerja
 Manajemen persediaan
 Manajemen proyek
 Pengendalian dan pengawasan kualitas
 Pemeliharaan fasilitas produksi

3. Perkembangan Manajemen Operasi


Orang pertama yang memberikan perhatian terhadap cara berproduksi
efesien adalah Adam Smith, dengan menulis buku The Wealth Of Nations
(1776). Adam Smith mengemukakan keuntungan dari adanya pembagian kerja
(division of labor), yaitu :
 Bertambahnya kecakapan atau ketrampilan seseorang apabila orang itu
mengerjakan pekerjaan secara berulang-ulang
 Diperoleh penghematan waktu, karena sering bergantinya pekerjaan dari
pekerjaan satu ke pekerjaan yang lain
 Ditemukannya mesin-mesin spesialisasi yang hanya mengerjakan satu
macam pekerjaan saja dalam suatu rangkaian pekerjaan.
Pada masa ini kemudian terjadi perubahan sistem produksi, dari sistem
produksi rumahan menuju sistem produksi dengan mesin, misalnya
ditemukannya alat pintal, alat tenun, dan mesin uap. Perkembangan produksi
menjadi semakin maju dari berkembangnya pabrik-pabrik, kemudian diikuti
dengan perkembangan tenaga kerja.

5
Eli Whitney (1880) dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan
komponen yang dapat dibongkar pasang, yangdidapat melalui standardisasi dan
pengendalian mutu. Ia berhasil memenangkan kontrak pemerintah Amerika
Serikat untuk 10.000 pucuk senjata, yang dijual dengan harga tinggi karena
senjata tersebut dibongkar pasang.
Pada 1852, Charles Babbage mengemukakan pendapat bahwa pada proses
produksi barang terdapat kegiatan yang tidak ekonomis dalam hal pemakaian
mesin-mesin dan tenaga manusia, pada bukunya On the Economy of Machinery
and Manufacturers. Pada masa ini sistem produksi diharapkan ekonomis
sehingga tidak terjadi pemborosan factor produksi.
Disusul kemudian oleh FW Taylor tahun 1881 dengan mengemukakan
“metode kerja dengan pembagian gerak dan waktu secara minimum atau dikenal
dengan time and motions study. FW Taylor mengemukakan empat tugas pokok
manajemen yaitu :
1. Mengganti metode rule of thumb (metode yang tidak berdasar ilmu)
dengan metode ilmiah yang disebut motions study untuk memperhatikan
gerak minimum, sehingga diperoleh hasil maksimum.
2. Manajer harus mengadakan seleksi dan pelatihan terhadap buruh atau
tenaga kerja secara ilmiah serta menghilangkan sifat individualis diantara
para pekerja.
3. Mengembangkan semangat kerjasama yang erat antara buruh, pegawai,
dan manajer.
4. Mengadakan pembagian kerja secara jelas antara buruh dan majikan,
sehingga jelas pembagian tugas dan tanggung jawabnya.
Tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen memadukan pengetahuan
mereka terhadap komponen yang distandardisasi dengan lini produksi semu pada
proses pengepakan daging dan industry mail order, dan juga menambahkan
konsep baru pada lini produksi, dimana para pekerja berdiri sementara bahan
bergerak. Charles Sonersan menderek sasis mobil pada sebuah tambang

6
dibahunya melintasi lini produksi di pabrik foord, saat yang lainnya
menambahkan komponen pada mobil tersebut.
Pengendalian mutu juga berperan besar dalam sejarah manajemen operasi.
Walter Shewhart tahun 1924 memadukan pengetahuan statistiknya dengan
kebutuhan akan mengendalikan mutu dan menemukan dasar-dasar perhitungan
statistic dan pengambilan sampel untuk mengendalikan mutu. Perkembangan
Mnanajemen Operasi dilanjutkan kemudian dengan munculnya revolusi industri
pada masa ini terjadi perkembangan-perkembangan yang mengarah ke
persaingan hebat dalam bidang hasil produksi. Para penguasa mulai memikirkan
arti pentingnya ramalan permintaan, peningkatan mutu produk dan forecasting
sebagai dampak lanjut dari kemajuan niaga dan politik pemasaran.
Arah kegiatan produksi berpandangan pada :
 Mencari pasar yang strategis
 Mengembangkan fasilitas produksi dengan perkembangan teknologi
 Mempromosikan hasil-hasil produksi.
Tahun 1930, perkembangan manajemen operasi mengarah ke penggunaan
scientific Management, ditandai oleh pengenalan dan pengembangan statistical
quality oleh Walter Stewart, tahun 1931, dan pengembangan Work Sampling oleh
DHC Tippet (1934) yang menemukan prosedur sampling untuk mengetahui
standar atas kelambatan proses produksi, waktu kerja yang dikenal dengan
standard of delays.
W. Edwards (1950) dan Frederick Taylor berpendapat bahwa manajemen
harus berbuat lebih banyak untuk memperbaiki lingkungan kerja dan proses agar
mutu menjadi lebih baik. Manajemen operasi terus berkembang dengan adanya
sumbangan dari ilmu lain, termasuk teknik industri dan management science.
Ilmu ini seiring dengan statistik juga manajemen dan ilmu ekonomi telah
berkontribusi pada peningkatan produktivitas.
Setelah perang dunia II, perkembangan Manajemen operasi menjadi
semakin cepat, ditandai dengan ditemukannya metode linear programming,
waiting line theory, yang dikembangkan dalam analisa industri, serta mulai

7
digunakannya computer dalam desain-desain sistem operasi seperti Computer
Aided Design, dan Computer Models for Operating Management.
Kontribusi terpenting bagi manajemen operasi adalah ilmu informatika,
yang didefenisikan oleh Jay Heizer dan Barry Render sebagai proses sistematis
yang dilakukan pada data untuk mendapatkan informasi. Ilmu informatika,
internet, dan e-commerce memberikan sumbangan dalam peningkatan
produktivitas dan menyajikan barang dan jasa yang lebih bervariasi pada
masyarakat.

4. hubungan fungsi manajemen operasional dengan bisnis


Dalam menghasilkan produk berupa barang dan jasa, semua jenis
organisasi menjalankan tiga fungsi dei kelangsungan hidup organisasi, fungsi-
fungsi tersebut adalah :
 Pemasaran, yang menghasilkan permintaan, menerima pesanan
produk sehingga menghasilkan penjualan
 Produk/operasi, yaitu proses menghasilkan produk
 Keuangan/akuntansi, yaitu kegiatan mengawasi sehat atau tidaknya
sebuah organisasi dilihat dari sisi keuangannya.
Adapun hubungan fungsi manajemen operasional dengan bisnis antara lain:
1. fungsi proses, yaitu yang bersifat teknis, diantaranya berupa metode yang
dipergunakan dalam pengolahan bahan
2. fungsi pengorganisasian teknik serta metode, dengan pengorganisasian ini,
proses produksi bisa berjalan efektif dan efisien
3. fungsi perencanaan bahan, termasuk penetapan kualitas dan kuantitas
bahan
4. fungsi pengendalian atau pengawasan terhadap penggunaan bahan untuk
proses produksi.

8
Bab 3
KESIMPULAN
Manajemen operasional merupakan proses pengambilan keputusan tentang
penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi dalam rangka menghasilkan barang
atau jasa sehingga mencapai sasaran yaitu tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu,
dengan alokasi biaya efisien dan efektif. Manajemen operasi memberikan cara
pandang yang sistematik dalam melihat proses-proses dalam organisasi agar kita
dapat memahami apa yang dikerjakan manajer operasi sehingga dengan cermat dapat
meningkatkan peluang keuntungan dan pelayanan dalam masyarakat serta mampu
mengorganisasikan diri di perusahaan yang produktif.

9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/03/perkembangan -manajemen-
operasi.html
http://ariferari.blogspot.com/2015/02/makalah-manajemen-operasional.html
http://4meli.blogspot.com
http://cpssoft.com/blog/manajemen/manajemen-operasi-ati-dan-fungsinya/

10

Anda mungkin juga menyukai