Teori Nightingel berfokus pada lingkungan, namun Nightingale menggunakan istilah surroundings
(lingkungan) dalam tulisannya.
Definisi
Florence Nightingale mendefinisikan dan menjelaskan konsep ventilasi kehangatan, cahaya, diet,
kebersihana, dan kebisingan
Karya teoritisnya pada lima komponen penting dari kesehatan lingkungan (udara murni, air murni,
drainase yang efisien, kebersihan, dan cahaya) tetap relevan pada hari ini seperti 150 tahun yang lalu.
1. Ventilasi yang tepat bagi pasien tampaknya menjadi perhatian terbesar Nighatingale; pesannya
kepada para perawat untuk “menjaga udara yang dihirup saat bernapas semurni udara
luar,tanpa menginginkannya” (Nighatingale, 1969, hal. 12).
2. Konsep cahaya juga penting dalam teori Nightingale. Secara khusus, ia mengidentifikasi sinar
matahari langsung sebagai kebutuhan tertentu bagi pasien. Untuk mendapatkan manfaat dari
sinar matahari, para perawat diharapkan untuk membawa pasien berjemur dibawah sinar
matahari pagi.
3. Kebersihan adalah komponen penting lain dari teori lingkungan Nightingale. Dia mencatat
bahwa lingkungan yang kotor (lantai, karpet, dinding, dan seprai) adalah sumber infeksi melalui
bahan organik yang dikandungnya. Oleh karena itu penanganan dan pembuangan kotoran dan
limbah yang tepat diperlukan untuk mencegah kontaminasi lingkungan. Akhirnya, Nihtingale
menganjurkan pasien sering mandi, bahkan setiap hari. Konsep ini memiliki makna khusus untuk
perawatan pasien individu, dan itu sangat penting untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat.
4. Konsep tenang dan diet yang dikemukakan oleh Nightingale yaitu kebisingan di sekitar
lingkungan pasien dapat menyebabkan stress dan membahayakan pasien. Nightingale juga
menginstruksikan para perawat tidak hanya menilai asupan makanan, tetapi juga jadwal makan
dan efeknya pada pasien.
Rogers menyatakan bahwa manusia adalah suatu bentuk energi yang bergerak dinamis dan terintegrasi
dengan lingkungannya. Manusia dan lingkungan dijelaskan sebagai suatu susunan atau pola sistem
terbuka di alam semesta. Paradigma Rogers pada tahun 1983 mengasumsikan adanya empat bidang
pada model yang menjelaskan tentang energi lingkungan, sistem terbuka alam semesta, dan pola atau
susunan.
Sebagai sistem konseptual yang abstrak, pengetahuan tentang manusia sebagai unit yang utuh
(pengetahuan humanistik) tidak secara langsung mengidentifikasi indikator-indikator empiris yang dapat
diuji. Namun, lebih menspesifikasikan suatu filosofi yang digunakan untuk mengenali inti fenomena dari
disiplin ilmu keperawatan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, model Roger berasal dari multidisiplin
ilmu pengetahuan dan sangat didominasi oleh ilmu pengetahuan tentang dinamika fisika kuantum non
linier dan teori sistem.
Model system Neuman berasal dari teori system yang umum dan merupakan refleksi dari organisme
yang dialami sebagai suatu system yang terbuka. Dalam modelnya, Neuman mensitensis keilmuan dari
beberapa disiplin dan menyatukan dalam kepercayaan filosofinya dan keahlian klinis keperawatannya
terutama dalam bidang keperawatan kesehatan mental. Model system Neuman juga menggunakan
pandangan filosofi dari de Chardin dan Marx (Neuman, 1982). Filosofi Marxist menjelaskan bahwa milik
dari suatu bagian akan ditentukan secara khusus oleh bagian terbesar dari keseluruhan dalam system
organism yang bersifat dinamis. Melalui pandangan ini, Neuman yakin bentuk dari keseluruhan akan
mempengaruhi munculnya bagian-bagian, hal ini juga dinyatakan dalam filsafat Chardin tentang
keseluruhan kehidupan. Neuman juga menggunakan definisi stress dari Selye’s yang menjelaskan bahwa
stress merupakan respon non spesifik tubuh terhadap kebutuhan pada saat itu (Alligood,2013;
McEwen&Wills, 2010).
Menurut Wills (2011), konsep yang digunakan Neuman yaitu pendekatan terhadap kebutuhan manusia
atau bentuk dari stres yang dihasilkan. Neuman percaya bahwa penyebab stres dapat diidentifikasi
melalui intervensi keperawatan. dia menekankan bahwa kebutuhan manusia itu bersifat dinamis dan
perawat harus mampu melakukan pengkajian masalah, menentukan tujuan yang akan dicapai dan
menggunakan konsep pencegahan sebagaiintervensinya.
Neuman juga mendefinisikan manusia sebagai klien atau sistem klien yang terdiri dari berbagai macam
variabel (physio-logical, psychological, sociocultural, developmental, spiritual). Tiap-tiap variabel
tersebut dapat dibentuk oleh masing-masing manusia sebagai klien atau mempertahankan sistem
kestabilan dan integritas klien. Model Neuman ini tidak hanya digunakan di seting critcal care yang
mengarah ke level stabil, namun juga dapat dilakukan di setingkomunitas mengingat dalam
intervensinya lebih menekankan pada tindakan preventif (Alligood,2014).
Von Bertalanffy Model Sistem Umum diakui menjadi dasar untuk teori King. Dia
menyatakan bahwa ilmu keutuhan dijelaskan dalam model yang memberi harapan
bahwa kompleksitas keperawatan dapat dipelajari sebagai suatu keseluruhan yang
terorganisir (Alligood, 2013; McEwen&Wills, 2010).
King mengatakan bahwa beberapa ilmuwan telah melakukan riset mengenai interaksi
human being dengan lingkungan merupakan suatu desain dari kerangka konsep yang
tergantung pada variabel dan beberapa konsep. Sedangkan menurut Wills (2011), teori
King meruapakan turunan dari Goal Attainment teori yang menghasilkan beberapa
asumsi yang berhubungan dengan relasi antar individu, diantaranya :
Interaksi tersebut mengahruskan perawat agar (1) perawat dapat merawat klien secara
human being, (2) perawat harus berpikir kritis, mengambil keputusan dan action sesuai
kebutuhan klien, (3) menjalin hubungan timbal balik anatara perawat dan klien dan (4)
target keperawatan adalah menolong individu dan kelompok mempertahankan derajat
kesehatan. Kerangka kerja King menjelaskan perkembangan terhadap teori personal
system empathy (Alligood,2014).
Menurut Wills (2011), Johnson mengembangkan konsep model perilaku pada tahun
1950. Fokus dari perilaku yaitu kebutuhan, manusia sebagai sistem perilaku dan
perwujudan stress sebagai asuhan keparawatan. Konsep manusia didefinisikan sebagai
sistem perilaku. Johnson mendefinisikan arti sehat adalah derajat reguler dan konstan
dari perilaku dan sistem perilaku merefleksikan adaptasi terhadap lingkungan sukses
atau tidaknya seseorang menuju derajat yang diharapkan termasuk adaptasi stres dari
internal maupun eksternal.
modeling
Sejumlah karya teoritis menjadi dasar untuk MRM. MRM adalah sintesis dari karya dasar
dari Maslow, Milton Erickson, Piaget, Bowlby, Winnicott, Engel, Lindemann, Selye,
Lazarus, dan Seligman. Secara filosofis, Erickson, Tomlin, dan Swain percaya
"keperawatan yang merupakan proses antara perawat dan klien dan membutuhkan
hubungan interpersonal dan interaktif antara perawat-klien ". Untuk
alasanini,teorimerekadianggapsebagaiteoriinteraksimanusia(McEwen&Wills,2014)
Erickson menyampaikan bahwa dalam diri manusia terhadapat hubungan antara pikiran-
tubuh, manusia juga mempunyai kemampuan mengidentifikasi sumber potensial untuk
mengatasi stress. Erickson menjelaskan hubungan antara tingkat kebutuhan dan proses
perkembangan, kebutuhan kepuasan dan pencapaian tujuan, kehilangan & kondisi sakit,
sehat & rasa puas. Tomlin dan Swain menfasilitasi dan mewujudkan model praktek
Erickson, serta mengembangkan fenomena dan hubungan teori tersebut. Teoriini
mengidentifikasi hubungan antara keterikatan objek (object attachment) dan kebutuhan
rasa puas (need satisfaction), artinya jika objek/individu berulangkali
menemukan/terpenuhi kebutuhan dasarnya, maka keterikatan/hubungan antara
keduanya terjalin. Selanjutnya disimpulkan bahwa kehilangan/tidak tersedianya objek
menyebabkan deficit kebutuhan dasar. Sintesa teori-teori sebelumnya dan integrasi
hasil observasi klinis dengan pengalaman Erickson dikembangkan menjadi Model
penilaian potensi adaptasi/the Adaptive Potential Assessment Model (APAM) yang
berfokus pada kemampuan individu untuk menggunakan sumber-sumber yang ada
untuk mengatasi stress sampai dengan proses adaptasi (McEwen & Wills, 2014). Konsep
mayor pada teori Modeling dan Role-modeling adalah:
1. Holistik
2. Kesehatan
3. Pertumbuhan dan perkembangan seumur hidup
4. Berafiliasi-individuasi
5. Adaptasi
6. Self-care
7. Perawat
8. Modeling
9. Role Modelling
Newman menyatakan bahwa Ilmu Rogers 'dari Makhluk Kesatuan Manusia adalah dasar
teorinya 'Kesehatan sebagai Memperluas Kesadaran'. Dia juga mencatat bahwa Itzhak
Bentov memberi penjelasan tentang konsep evolusi kesadaran, Arthur Young dengan
pekerjaan pengenalan pola, dan teori David Bohm yang mengimplikasikan agar
membawa perspektif pikiran dan ide-idenya (McEwen & Wills,2014).
2. Pola adalah informasi yang menggambarkan individu secara holistic dan memahami
arti hubungan satu dengan yang lain. Pola ini sebagai pedoman untuk melengkapi yang
sudah ada, dan menyatukan segala perbedaan. Pola ini yang menjadi identitas individu
sebagai particular person. Dalam teori Helath as expanding consciousness, Newman
mengemukakan bahwa pola adalah salah satu konsep mayornya. Ini digunakan untuk
memahami individu sebagai manusia secara menyeluruh. Newman menjelaskan
paradigm shift yang terjadi di pelayanan keperawatan mulai perawatan gejala penyakit,
menemukan pola dan
3. Kesadaran
Kapasitas informasional system dan kemampuan sistem berinteraksi dengan
lingkungannya. Kesadaran tidak hanya berfokus pada kemampuan kognitif dan afektif
tetapi juga kesinambungan system kehidupan termasuk pemeliharaan psikokimia dan
proses perkembangan yang beepengaruh pada system imun. Newman mengidentifikasi
3 hubungan antara waktu, gerakan dan ruang sebagai