Dra. Sudarmini, M.Pd. PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan sudarmini@pbsi.uad.ac.id/ sudarminiak@gmail.com 081229410026 Definisi Morfem • Ramlan (1987): bentuk tunggal, baik bebas maupun terikat • Keraf (1980): kesatuan yang ikut dalam pembentukan kata yang dibedakan artinya • Kridalaksana (1986): satuan bahasa terkecil yang maknanya secara relatif stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian makna yang lebih kecil • Alwasilah (1994): satuan yang bisa hadir dan ditemukan secara berulang dengan bentuk lain • Bloomfield (Sukri, 2008): bentuk linguistik yang sebagiannya tidak mirim dengan bentuk lain manapun, baik secara bunyi maupun secara arti • Nida (1974): Morfem adalah unsur atau satuan yang terkecil yang memiliki arti yang dapat berujud akata atau bagian kata • Bloch & Trager (Sukri,2008): setiap bentuk baik bebas maupun terikat yang tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang mengandung arti morfem • Katamba (1993): perbedaan terkecil mengenai bentuk kata yang berhubungan dengan perbedaan terkecil makna kata atau kalimat dalam struktur kalimat Penentuan Morfem (Sugerman, 2016) 1. Dua bentuk yang sama atau lebih memiliki makna yang sama meruakan sebuah morfem 2. Dau bentuk yang sama atau lebih, bila memiliki makna yang berbeda merupakan dua morfem yang berbeda 3. Dua bentuk yang berbeda tetapi maknanya sama, merupakan dua morfem yang beda 4. Bentuk yang mirip tetapi maknanya sama adalah sebuah morfem yang sama, asal perbedaan tersebut dapat dijelaskan secara fonologis 5. Bentuk yang hanya muncul dengan muncul satu-satunya adalah sebuah morfem 6. Bentuk yang muncul secara berulang pada satuan yang lebih besar apabila memiliki makna yang sama merupakan morfem yang sama 7. Bentuk yang muncul berulang pada satuan bahasa yang lebih besar apabila maknanya berbeda secara polisemi adalah merupakan morfem yang sama Jenis morfem • Berdasarkan kebebasan dalam pertuturan • Berdasarkan keutuhan bentuk • Berdasarkan kemungkinan dalam proses morfologis • Berdasarkan jenis fonem yang membentuk • Berdasarkan kehadirannya secara konkret • Berdasarkan jumlah fonem yang menjadi unsurnya • Berdasarkan ciri semantik Morfem, morf,alomorf, kata (Ramlan) • Morfem: satuan gramatik yang paling kecil atau satuan gramatik yang tidak mempunyai satuan lain sebagai unsurnya • Morf: masing-masing wujud dari morfem, misal be-, ber-, atau bel- • Alomorf: semua wujud morfem, kelompok morf.. • Kata: satuan bebas yang paling kecil, setiap satuan bebas berupa kata. • Pokok kata: satuan yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan biasa dan secara gramatik tidak memiliki sifat bebas, tetapi dapat dijadikan bentuk dasar MORF DAN ALOMORF Morfem alomorf mƏŋ- atau mƏN- mƏ- melatih, merawat, melakukan, merajut, melacak, marayu
Deret Morfologis • Adalah suatu deretan atau daftar yang memuat kata-kata yang berhubungan dalam bentuk dan artinya, misal: • Dapat digunakan dalam penentuan morfem • Contoh kata yang hanya terdiri satu morfem: segala, terlentang, perangai, pengaruh, selamat, petua,jawatan,perempuan,pura-pura, alun-alun, seperti, kelola, jembatan, dan lain-lain Pengenalan morfem Ada 6 prinsip pengenalan morfem: 1. Satuan yang mempunyai struktur fonologis dan arti atau makna yang sama merupakan satu morfem. 2. Satuan yang mempunyai struktur fonologik yang berbeda merupakan satu morfem apabila satuan-satuan itu mempunyai arti atau makna yang sama dan struktur fonologiknya dapat dijelaskan secara fonologik 3. Satuan yang mempunyai struktur fonologik yang berbeda, sekalipun perbedaannya tidak dapat dijelaskan secara fonologik, masih dapat dianggap satu morfem apabila mempunyai arti atau makna yang sama dan mempunyai distribusi secara komplementer. Pengenalan morfem (lanjutan) 4. Apabila dalam deret struktur suatu satuan berparalel dengan satu kekosongan, maka kekosongan itu merupakan morfem yaitu morfem zero 5. Satuan-satuan yang mempunyai struktur fonologik yang sama mungkin merupakan satu morfem mungkin merupakan morfem berbeda ( satu morfem yang secara fonologis sama dan mempunyai arti yang berhubungan merupakan satu morfem jika distribusinya sama. 6. Setiap satuan yang dapat dipisahkan merupakan morfem makan, minum, minta, mohon Hierarki Bahasa • Fungsinya untuk penentuan unsur pembentuk. • Perlu diperhatikan dua taraf: 1. Faktor bentuk: satuan yang lebih kecil sebagai pembentuknya 2. Faktor arti atau makna Bentuk asal dan bentuk dasar • Bentuk asal: satuan paling kecil yang menjadi asal suatu bentuk kompleks • Bentuk dasar: satuan baik tunggal maupun kompleks yang dasar bentukan bagi satuan yang lebih besar • Bentuk asal selalu berupa bentuk tunggal Tugas minggu yang akan datang: • Bandingkan konsep morfem dan konsep leksem Baca Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia (1); Perpaduan Leksem dalam Bahasa Indonesia (2); atau Reduplikasi Morfemis dalam Bahasa Indonesia (3) karangan Harimurti Kridalaksana. • Baca bab proses morfologik (Ramlan)