Anda di halaman 1dari 2

Nama: M.

Rikza musthafa

Nim: 1902016102

Kelas: HKI C3

UTS HADIS AHKAM

Soal:

Pada Hukum saksi dalam pernikahan terdapat kedudukan saksi dalam pernikahan jelsakan menurut
pendapat para ulama?

Jawaban:

- Jumhur ulama yang terdiri dari ulama Syafi’iyah, Hanabilah menempatkannya sebagai rukun dalam
pernikahan.

- Ulama Hanafiyah dan Zhahiriyah menempatkannya sebagai syarat.

- Ulama Malikiyah, ulama ini tidak mengharuskan adanya kehadiran saksi dalam waktu akad pernikahan,
yang diperlukan adalah pengumumannya, namun disyaratkan adanya kesaksian pengumumannya itu
sebelum bergaulnya.

Maliki berpendapat bahwa dalil tentang imperative adanya saksi dalam pernikahan bukan merupakan
dalil qath’iy, tapi hanya dimaksudkan sad al-dzari’ah.

Maliki mengatakan: saksi hukumnya tidak wajib dalam akad, tetapi wajib untuk pencampuran suami
terhadap istrinya (dukhul). Jika akad dilakukan ta

Jumhur ulama yang terdiri dari ulama Syafi’iyah, Hanabilah menempatkannya sebagai rukun dalam
pernikahan.

- Ulama Hanafiyah dan Zhahiriyah menempatkannya sebagai syarat.

- Ulama Malikiyah, ulama ini tidak mengharuskan adanya kehadiran saksi dalam waktu akad pernikahan,
yang diperlukan adalah pengumumannya, namun disyaratkan adanya kesaksian pengumumannya itu
sebelum bergaulnya.

Maliki berpendapat bahwa dalil tentang imperative adanya saksi dalam pernikahan bukan merupakan
dalil qath’iy, tapi hanya dimaksudkan sad al-dzari’ah.

Maliki mengatakan: saksi hukumnya tidak wajib dalam akad, tetapi wajib untuk pencampuran suami
terhadap istrinya (dukhul). Jika akad dilakukan tanpa seorang saksipun, akad itu dipandang sah, tetapi
bila suami bermaksud mencampuri istri, dia harus mendatangkan dua orang saksi. Apabila dia
mencampuri istrinya tanpa ada saksi, akadnya harus dibatalkan secara paksa, dan pembatalan ini sama
kedudukannya dengan talak ba’in.[13]
Syiah Imamiyah, Abdurrahman bin Mahdi, Yazid bin Harun, Ibnu Mundzir, Daud, Ibnu Umar dan Ibnu
Zubair menyatakan pernikahan sah tanpa saksi.

- Ibnu Taimiyyah berkata di dalam al-Ikhtiyarat: Dan yang tidak diragukan lagi ialah, bahwasannya nikah
yang diumumkan (dihadiri orang banyak) adalah sah, meskipun secara formal tidak ada dua orang saksi.
Adapun nikah dengan secara sembunyi-sembunyi dengan dihadiri dua orang saksi, masih dipersoalkan
(kedudukan hukumnya), kemudian apabila disamping diumumkan juga secara formal disaksikan oleh
dua orang saksi, maka tidak diperselisihkan lagi tentang kesahhannya, lalu apabila tanpa saksi dan tanpa
diumumkan, maka jelas pernikahan itu batal menurut sebagian besar ulama al-Ikhtiyarat: Dan yang tidak
diragukan lagi ialah, bahwasannya nikah yang diumumkan (dihadiri orang banyak) adalah sah, meskipun
secara formal tidak ada dua orang saksi. Adapun nikah dengan secara sembunyi-sembunyi dengan
dihadiri dua orang saksi, masih dipersoalkan (kedudukan hukumnya), kemudian apabila disamping
diumumkan juga secara formal disaksikan oleh dua orang saksi, maka tidak diperselisihkan lagi tentang
kesahhannya, lalu apabila tanpa saksi dan tanpa diumumkan, maka jelas pernikahan itu batal menurut
sebagian besar ulama.

Anda mungkin juga menyukai