UNIVERSITAS PANCASILA
PROGRAM MAGISTER ILMU KEFARMASIAN
PROGRAM STUDI FARMASI RUMAH SAKIT
JAKARTA
2020
Lakukan kajian terhadap regulasi terkait periklanan/promosi sediaan farmasi dan suplemen kesehatan.
1. Bandingkan regulasi di Indonesia dengan regulasi di
Usulan
1. BPOM dan Kementrian Kesehatan mensepakati standar data obat (database), dimana
informasi obat dapat dilacak keabsahannya secara real time oleh berbagai pihak.
Perusahaan Farmasi dapat membantu mengembangkan database obat nasional dengan
mencantumkan barcode atau QR Code pada semua produk obatnya sehingga dapat
dimanfaatkan untuk pelacakan dan pengecekan keaslian obat.
2. Standar data obat perlu dikelola dan dipelihara agar mejadi satu-satunya acuan bagi
pengembangan system informasi elektronik di Indonesia. Penggunaan standar data obat
antara lain untuk e-prescription, penjualan obat secara daring, bukti klaim pelayanan
kesehatan (asuransi kesehatan), pelaporan rutin ke Kementrian Kesehatan. Untuk itu,
tenaga ahli dari berbagai disiplin (farmasi, TI, system informasi kesehatan dan praktisi)
perlu dibentuk untuk mendorong terbentuknya standar data obat nasional. Lebih di
perketat karna masih banyak yang melanggar aturan.
3. Berbagai system informasi elektronik telah digunakan di Fasilitas kesehatan (rumah sakit,
klinik, puskesmas), salah satunya terkait e-Prescription. BPOM dan Kemenkes perlu
mendorong implementasi e-Prescription dengan menggunakan standar data obat nasional
yang memungkinkan adanya pertukaran data elektronik antar Fasilitas Kesehatan, BPJS
Kesehatan, Pelaporan Rutin ke Dinas Kesehatan/Kementrian Kesehatan, serta Order
Resep langsung dari Rumah Sakit/Klinik ke Apotek terdekat dalam rangka pelayanan
pasien.
4. Informasi obat dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat maupun fasilitas kesehatan
sebagai bagian dari community empowerment untuk memastikan keaslian obat. Informasi
obat dapat diperoleh dari database obat nasional yang menyediakan API (web-service)
agar dapat diakses dari system lain. Umpamanya dengan aplikasi mobile, dapat
melakukan scan ke QR Code di kemasan obat untuk mengecek keaslian obat, kadaluarsa
dan harga eceran tertinggi obat.
5. Pembatasan obat yang dapat dijual secara daring juga dimasukkan dalam system database
obat nasional, sehingga masyarakat mampu menyaring iklan-iklan obat online yang tidak
sesuai dengan inforomasi database obat nasional. Selain itu Marketplace juga dapat
memanfaatkan informasi tersebut sebagai kata-kunci filtering system pencarian.
8. Membatasi siapa saja yang dapat menjadi penjual obat secara daring: haruslah memiliki
sarana fisik yang memadai untuk penyimpanan obat, memiliki SDM yang kompeten
untuk memfasilitasi konsultasi dan komunikasi dengan pembeli. IAI dapat berperan
untuk membina apoteker yang melakukan penjualan obat secara daring.
Dalam upaya pengawasan iklan obat dan obat tradisional secara efektif dan efisien diperlukan
sama dengan semua institusi yang terkait dengan iklan, termasuk kerja sama dengan Dinkes
Provinsi dan Dinkes Kota/Kabupaten. Untuk perlindungan masyarakat dari iklan obat dan obat
tradisional yang tidak memenuhi syarat, sebaiknya Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten melakukan
iklan layanan masyarakat yang sesuai kebutuhannya untuk dimuat di media lokal.
Refferensi :
- Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
- UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
- Keputusan Menteri Kesehatan No.386/Menkes/IV/1994 tentang Pedoman Periklanan
Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetik, Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga dan Makanan Minuman
- UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
- HEALTH PRODUCTS ACT (CHAPTER 122D) HEALTH PRODUCTS
(THERAPEUTIC PRODUCTS) REGULATIONS 2016
- International Drug Regulatory Mechanisms, Bagian 1 Tahun 2003 https://www.paab.ca/
- https://www.abpi.org.uk/medicine-discovery/regulatory-science/
- https://www.nps.org.au/australian-prescriber/articles/the-australian-pharmaceutical-
manufacturers-association-code-of-conduct-guiding-the-promotion-of-prescription-
medicines
- https://www.who.int/medicines/areas/coordination/Report_Alternative_Regulatory_Mode
ls_for_Pharmaceutical_Promotions.pdf?ua=1