Anda di halaman 1dari 6

2.

2    Asuhan Keperawatan

       2.2.1. Pengkajian

            Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu

proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk

mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien(Nursalam, 2001)

` Adapun data-data dari pengkajian Katarak adalah:

a. Aktivitas /Istirahat: Gejalanya yaitu Perubahan aktivitas biasanya/ hobi

sehubungan dengan gangguan penglihatan.

b.Makanan/cairan: Gejalanya yaitu Mual/muntah (glaukoma akut)

c. Neurosensori : Gejalanya yaitu Gangguan penglihatan (kabur/tak jelas),sinar

terang menyebabkan silau  dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer,

kesulitan memfokus kerja dengan dekat/merasa di ruang gelap (katarak).

Penglihatan berawan/kabur, tampak lingkaran cahaya/pelangi sekitar sinar,

kehilangan penglihatan perifer, fotofobia(glaukoma akut). Dan tandanya ytaitu

Tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil (katarak), Pupil menyepit ddan

merah/mata keras dengan kornea berawan (glaukoma darurat),danPeningkatan air

mata.

d. Nyeri/Kenyamanan :Gejala yaitu Ketidak nyamanan ringan/mata berair

(glaukoma kronis), Nyeri tiba –tiba/berat menetap atau tekanan pada dan sekitar

mata, sakit kepala  (glaukoma akut).

e. Penyuluhan / Pembelajaran :Gejala yaitu Riwayat keluarga glaukoma, diabetes,

gangguan sistem vaskuler, Riwayat stres, alergi, gangguan vasomotor (contoh


peningkatan tekanan vena), dan ketidakseimbangan endokrin, diabetes

(glaukoma).

2.2.2 Diagnosa Keperawatan

            Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia

( status kesehatan dan resiko perubahan sosial) dari individu atau kelompok. Dimana

perawat secara kontabilitas dapat mengidentifikasi dan memberi intervensi secara pasti

untuk menjaga status kesehatan , menurunkan,membatasi,  mencegah dan merubah

(Nursalam, 2001)

Menurut Doenges Marylin diagnosa keperawatan yang ditemukan pada pasien

dengan  penyakit katarak adalah:

1. Risiko tinggi terhadap cedera b/d peningkatan TIO, perdarahan intraokuler, kehilangan

vitreous.

2. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d prosedur invasif (bedah pengangkatan katarak).

3. Gangguan sensori-perseptual : penglihatan b/d gangguan penerimaan sensori/status

organ indra, lingkungan secara terapeutik dibatasi d/d menurunnya ketajaman,

gangguan penglihatan, perubahan respons biasanya terhadap rangsang.s

4. Kurang pengetahuan (Kebutuhan Belajar) tentang kondisi, prognosis, pengobatan b/d 

tidak mengenal sumber informasi , salah interprestasi informasi, keterbatasan kognitif.


Intervensi Keperawatan
N Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional
o

1. Hambatan Hambatan NOC: NIC: Fall


berjalan berjalan prevention 1. Mengetahui
(00088) akan dapat Fall prevention kebiasaan-
berhubunga dikontrol behaviour 1. Identifikasi kebiasaan
n dengan oleh klien kebiasaan dan klien yang
Indikator: faktor-faktor
adanya setelah berpotensi
gangguan diberikan a. Penggunaan yang mengakibatka
penglihatan intervensi alat bantu mengakibatkan n jatuh pada
(katarak) keperawata dengan risiko jatuh klien
n selama benar 2. Kaji riwayat 2. Mengetahui
1x24 jam b. Tidak ada jatuh pada klien penyebab
penggunaan dan keluarga jatuh klien
karpet agar untuk
c. Hindari 3. Identifikasi selanjutnya
barang- karakteristik dapat
barang lingkungan dihindari
berserakan yang dapat 3. Memodifikasi
di lantai meningkatkan lingkungan
terjadinya yang berisiko
risiko jatuh menyebabkan
(lantai licin) jatuh klien
4. Sediakan alat
bantu (tongkat,
walker) 4. Membantu
klien untuk
5. Ajarkan cara berjalan, agar
penggunaan dapat
alat bantu menghindari
(tongkat atau benda yang
walker) menghalangi
6. Instruksikan klien ketika
pada klien berjalan
untuk meminta 5. Agar klien
bantuan ketika dapat
melakukan menggunakan
perpindahan, alat bantu
joka diperlukan dengan tepat
7. Ajarkan pada 6. Bantuan
keluarga untuk dibutuhkan
menyediakan klien untuk
lantai rumah melakukan
yang tidak licin mobilitas
8. Ajarkan pada karena
keluarga untuk terganggunya
meminimalkan penglihatan
risiko klien karena
terjadinya jatuh katarak
pada pasien 7. Lantai rumah
yang licin
dapat
mengakibatka
n klien
tergelincir dan
jatuh
8. Keluarga juga
harus berperan
serta dalam
meminimalka
n risiko
terjadinya
jatuh pada
klien
2. Ansietas Ansietas NIC: Anxiety NIC: Anxiety
berhubunga klien self control reduction 1. Agar klien
n dengan berkurang dapat
stress setelah Indikator: 1. Berikan memperoleh
situasional dilakukan informasi informasi yang
1. mencari faktual meliputi
akibat perawatan informasi sesuai fakta
prosedur 1x24 jam dignosa,
untuk prognosis, dan 2. Pendampingan
medis mengurangi terapi sesuai bertujuan agar
ansietas kondisi klien
2. menggunaka 2. Dampingi klien klien tidak
n koping merasa sendiri
untuk sehingga
yang efektif mengurangi
3. mengontrol menimbulkan
ketakutan klien ketakutan
respon 3. Respon
ansietas 3. Kaji respon kecemasan
4. menggunaka kecemasan digunakan
n teknik verbal maupun untuk
relaksasi non verbal klien mengetahui
untuk adanya
mengurani 4. Gunakan perubahan
ansietas komunikasi emosi pada
terapeutik dan klien
pendekatan 4. Komunikasi
yang baik pada terapeutik
klien untuk
membina
5. Berikan terapi hubungan
nonfarmakologi saling percaya
s untuk dan
mengurangi mengurangi
ansietas klien kecemasan
klien akan
6. Kolaborasi terapi
dengan tim 5. Terapi non
medis terkait farmakologis
pemberian obat digunakan
untuk untuk
menurunkan membuat klien
kecemasan nyaman
klien sekaligus
mengurangi
kecemasan
yang dialami
klien
6. Obat-obatan
digunakan jika
kecemasan
klien
meningkat dan
mengganggu
kehidupan
klien.

Anda mungkin juga menyukai