Anda di halaman 1dari 145

POLA HIDUP

KRISTIANI

DIJAMIN SEHAT
JASMANI JIWANI DAN ROHANI
EDISIi 2

SABAR MARTIN SIRAIT


ii
POLA HIDUP KRISTIANI
DIJAMIN SEHAT
JASMANI JIWANI DAN ROHANI

EDISI 2

Sabar Martin Sirait

Suatu Edukasi Terapan bagi


Kehidupan Pribadi, Keluarga,
Komunitas, Masyarakat, Bangsa
& Negara Mengalahkan Covid-19
Desember 2020

iii
Pola Hidup Kristiani
Dijamin Sehat: Jasmani Jiwani Dan Rohani

…….+ …… halaman, 15 x 21 cm
ISBN: 978-602-72402-1-6

HAK CIPTA
Baca, dalami dan coba pahami isi Buku ini secara keseluruhan. Tapi
coba juga kritisi. Kalau setuju dan percaya coba praktekkan. Karena kalau
tidak dipraktekan tidak akan mengalami faedahnya secara nyata dan
langsung. Apabila Anda praktekkan secara berkesinambungan, pasti nyata
benar manfaatnya yaitu Anda selalu sehat. Selanjutnya silahkan sebarkan
dan edukasikan kepada keluarga komunitas dan jejaring Anda, agar
mereka juga sehat jasmani, jiwani, dan rohani.
Sebagai orang Kristen, semua ilmu pengetahuan didapat Cuma-Cuma
dari Tuhan, juga pengalaman hidup, maka silahkan diperbanyak. Bila
Anda berkenan dan atau terpanggil, membantu sebagai
pengganti ongkos cetak dan atau bentuk penghargaan atas
rangkuman buah pikiran dan bentuk pengalaman hidup ini,
silahkan kirimkan Donasi Anda secara sukarela ke Rekening
atas nama Sabar Martin Sirait di Tabungan BCA No:
8780070537. Adapun Dana yang Anda kirim akan digunakan
untuk menolong dan mengedukasi lebih banyak orang untuk
hidup sungguh-sungguh Sehat: Jasmani, Jiwani dan Rohani.
Melalui kesempatan ini, saya berpendapat bahwa seyogianya semua
tulisan dan atau buku yang ditulis orang Kristen, Hak Ciptanya berasal dari
hikmat dan pengetahuan yang dianugerahkan Tuhan Yesus dan hasilnya
kiranya untuk kemuliaan-Nya. Saya juga menyatakan bahwa sebagian isi
buku ini merupakan buah pikiran banyak orang.

Edisi Kedua : Desember 2020


Desain Sampul : Mando Sirait
Penerbit : Indonesia Good Governance
Institute
Jl. Sunter Jaya IVA No.34, Sunter Jaya, Jakarta Utara 14350
Telp: 08128485955, WhatsApp: 087883897979
iv
PRAKATA PENULIS
Sehat sesungguhnya dimulai sejak kandungan. Oleh
karenanya Suami-Istri harus sungguh-sungguh
mengetahui dan memahami pola hidup sehat. Suami-
isteri menjadi institusi pengedukasi pertama dan utama
agar setiap anak dalam setiap keluarga sehat: sejak dalam
kandungan, lahir, masa balita, anak-anak, remaja, dewasa
hingga tua.
Penulis sangat prihatin melihat betapa banyaknya orang
sakit disemua umur. Penulis sangat bersyukur karena
sejak anak diasuh oleh ibu yang hidupnya teladan, sangat
peduli, sangat bersih dan sangat disiplin. Ibuku telah
menjadi guru dan teladan dalam pola hidup sehatku dan
saudara/i sejak kecil. Saya kurang menyadarinya sejak
kecil, namun setelah dewasa makin mampu
menterjemahkan berbagai nasehat dan pola hidup nyata
yang diedukasikan oleh Ibu secara langsung.
Saya sangat terbeban melihat, memperhatikan dan
mencoba memahami mengapa begitu banyak orang sakit
dengan aneka macam penyakit. Saya sangat berharap
kiranya melalui buku kecil ini pembaca, atau siapa saja,
lepas dan terhindar dari aneka penyakit dan berharap

v
agar sejak lahir hingga dewasa sampai tua menikmati
hidup sehat. Tentu saja sekeda membaca buku kecil ini
jauh dari cukup untuk menjamin Anda sehat. Sekiranya
Anda merasa perlu berbagi apa yang Anda baca ini, coba
pahami dan benamkan dalam alam pikirmu sehingga
akan menjadi bagian integral dari kebiasaanmu dan
kehidupanmu atau menjadi praktek hidup sehatmu. Saya
menganut Teori Fungsional oleh karenanya terkait
kehidupan kesehatan Jasmani saya mengkonsumsi
makanan-makanan alami dan sebisa mungkin atau sangat
jarang mengkonsumsi makanan-makanan produk
industri.
Terkait hal-hal Jiwani dan Rohani, segala apa atau barang
apa saja yang kumiliki adalah yang memberi fungsi
primer yang baik dan akurat dan sesuai kebutuhan
minimum dan optimum. Sebagai contoh jam tangan: saya
tidak akan terbelenggu oleh merek jam Rolex atau merek
jam lain yang bagi saya merek itu sangat - sangat mahal.
Sejak tahun dua ribuan karena jam saya rusak talinya
tidak saya pakai lagi karena fungsi jam telah dapat
digantikan oleh fungsi jam di “handphone”. Jam menjadi
assessoris yang tidak saya butuhkan fungsinya karena
telah digantikan jam HP yang akurat. Saya juga tidak
vi
pernah silau dan ingin memiliki barang yang mahal,
seperti mobil, pakaian bermerek atau pakaian sangat
mahal; rumah dengan segala perabotannya dan lain lain
yang bersifat material. Saya tentu sangat butuh seluas dan
sedalam mungkin mencoba mempelajari dan memahami
Ilmu Alami, Ilmu Lingkungan, Ilmu Sosial, dan Ilmu
Kehidupan lainnya, tentu saja Ilmu Kesehatan, Ilmu
Jasmani, Ilmu Jiwani dan Ilmu Rohani untuk
dipraktekkan, bukan sekedar untuk diketahui. Pola hidup
ini menjadi konteks yang fungsional dan kontributif
terhadap kehidupan kesehatan saya, khususnya
memasuki masa-masa umur makin lanjut dan memasuki
“umur hidup/life time makin pendek”, terasa betapa
makin nyata perlunya “hidup sadar sehat”. Saya
mengucapkan terima kasih banyak kepada banyak
sahabat yang “mengendorse” buku ini antara lain
beberapa Penatua di HKBP Cikini dan sahabat-sahabat
yang tidak kami sebutkan satu persatu. Juga kepada Isteri
saya Osvia Marlina Hutabarat yang turut mengkritisi dan
mengedit buku ini. Melalui kesempatan ini saya ingin
secara khusus juga berterima kasih kepada sdr. Mando
Sirait yang dengan sabar mengetik dan turut mengedit
tulisan ini disana-sini. Tanpa kesediaan, kesabaran dan
vii
ketelitiannya, maka buku kecil ini tidak mungkin sampai
kepada Pembaca. Saya juga bersyukur dan berterima
kasih kepada Tuhan Yesus Kristus, Tuhan & Juru Selamat
Saya yang hidup yang telah menganugrahkan kepadaku
suatu hidup dan kehidupan hingga saya genap berumur
70 tahun. Saya menyadari bahwa terdapat kekurangan
disana-sini, namun karena saya merasa berpacu dengan
waktu, segala bentuk masukan dan umpan balik akan
diperbaiki dalam Edisi berikutnya. Selamat membaca.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Sabar Martin Sirait

18 Desember 2020

viii
PENGANTAR PENERBIT

Buku Edisi 2 ini diterbitkan dengan Judul yang masih


tetap sama, hanya saja ada beberapa penyesuaian antara
lain bahwa penerbitnya berbeda. Karena penulisnya sama
dan ada suatu kejadian luar biasa yang mendunia, maka
ada yang ditambahkan berupa satu Bab yaitu Bab VII
dengan Subjudul MARI MENGALAHKAN COVID-19!
Edisi 2 ini juga terkait dengan bertambahnya usia Penulis
genap 70 tahun. Demikian penyesuaian-penyesuaian
yang dilakukan, kiranya dapat dimaklumi!

Indonesia Good Govermence Justitute

Desember 2020

ix
DAFTAR ISI
Prakata Penulis............................................................... v
Pengantar Penerbit Edisi 2 ........................................... ix
Daftar Isi ......................................................................... x
Sambutan Ketua STT Sunsugos ................................. xvii
Abstrak ......................................................................... xx
BAB I: POLA HIDUP SEHAT ......................................... 1
1. Pengertian Umum ................................................... 1
2. Olah Raga Setiap Hari ........................................... 4
3. Solusi Penting, Strategis & Harus.......................... 9
4. Senam Simetris dengan Min 25 Jenis Gerakan ... 11
5. Penyakit vs Rasa Sakit .......................................... 19
6. Terapi Jasmani: Organ - organ Tubuh Penting .. 23
7. Terapi Jiwani ....................................................... 29
8. Terapi Rohani ...................................................... 30
9. Kesehatan Integratif: Tubuh, Jiwa Dan Roh ....... 32
10. Pengendalian Diri: ............................................... 34
11. Pendidikan Hidup Sehat .......................................35
“Money Is A Good Servant” ................................. 36

BAB II: RINGKASAN PERJALANAN HIDUP SEHAT 37


1. Masa Kanak-kanak .............................................. 39
2. Masa SR (Sekolah Rakyat) hingga SMP .............. 42
3. Masa SMA ............................................................ 46
4. Masa Mahasiswa sambil memulai Karir ..............47
5. Masa Kerja Profesional dan Berkeluarga ............ 48
6. Masa Umur Pensiun ............................................ 49
“NASEHAT UNTUK CUCU- CUCUKU” ...............55

BAB III: PENGALAMAN SAKIT DAN SOLUSINYA ... 56


1. Sakit Pinggul ........................................................ 58
2. Sakit Punggung .................................................... 59

x
3. Sakit Mata ........................................................... 60
4. Sakit Telinga ........................................................ 61
5. Sakit Perut ........................................................... 63
6. Sakit Paru-paru ................................................... 64
7. Sakit Ambeyen .................................................... 65
8. Lainnya ................................................................ 66

BAB IV: MENJALANI POLA HIDUP SEHAT ............ 69


1. Landasan Hidup Sehat Jasmani ...................... 70
2. Landasan Hidup Sehat Jiwani ..........................71
3. Landasan Hidup Sehat Rohani .........................71
“JAGA, DO’S & DONT’S” .................................88

BAB V: BERBAGAI PENYEBAB SAKIT LATEN ........ 89


1. Pola Hidup ........................................................ 90
2. Pola Makan ....................................................... 91
3. Pola Pikir .......................................................... 92
4. Pola Gerak Harian ............................................ 93

BAB VI: SERBA SERBI TERKAIT HIDUP SEHAT .... 95


1. Tips untuk Orang Sakit .................................... 95
2. Tips untuk Kesehatan Lingkungan Hidup....... 98
3. Merokok Membunuhmu ................................ 100
4. Penopang Hidup Sehat Alami .........................101

BAB VII: MARI MENGALAHKAN COVID-19.......... 103


1. Tingkatkan Sistem Imun Tubuh .................... 105
2. Pandangan Menkes China (1993-2003) ........ 107
3. Pandangan Menkes RI (2019-2024)...............110
4. Hingga Saat Ini Saya Kalahkan Covid-19 ...... 114
5. Bersama Mengalahkan Covid-19 Tanpa
APBN?? Pribadi, Keluarga, Komunitas,
Masyarakat, Bangsa & Negara! ....................... 118
xi
DAFTAR PUSTAKA ....................................................120
PERMOHONAN UMPAN BALIK ............................... 122
SEKILAS TENTANG PENULIS .................................. 123
HOLISTIC HEALING MINISTRY

xii
Gerhard Washington Panjaitan 94 tahun :
10-07-1926 – 20-07-2020
Buku yang ditulis keponakan (bere) saya Sabar Martin
Sirait ini membahas topik yang luas, dan seakan buku
biografi kesehatannya walapun themanya tentang
kesehatan, sekiranya fokus saja dengan acuan “Mens
Sana in Corporesano”. Tapi secara keseluruhan isi buku
ini baik untuk dibaca, dipelajari dan dipraktekkan.

Respons Penulis
Tulang (Paman) Gerhard Washington Panjaitan (GWP)
adalah salah satu guru saya tentang kehidupan, tentang
pola hidup sehat khususnya. Saya telah mengenalnya
sejak 1971, ketika itu beliau adalah Penatua dan
selanjutnya menjadi Guru Huria (Pimpinan Jemaat)
HKBP Suprapto, Jakarta Pusat. Pada saat itu saya baru
tinggal di Jakarta dan menjadi salah satu dari puluhan
anggota paduan suara pemuda Gereja HKBP Suprapto,
Jakarta Pusat.
Saya berpapasan intensif dengan beliau setelah kami
tinggal berdekatan di daerah Sunter, dimana sejak
pertengahan tahun 1980an, saya selalu berpapasan
dengan beliau pada pagi hari karena beliau selalu senam
xiii
jalan pagi hampir setiap hari dan ketika berpapasan, kami
sering diskusi sambil jalan. Beliau memiliki pengalaman
dan pengetahuan luas tentang kekristenan karena beliau
adalah pionir dalam mendirikan dan membangun Jemaat
HKBP Suprapto, Jakarta Pusat. Beliau juga adalah dosen
Radiologi di Sekolah Kedinasan Departemen Kesehatan
dan sering melakukan perjalanan dan beberapa kali studi
di luar negeri (Australia dan Eropa). Tanpa beliau sadari,
saya berguru dari beliau tentang pola hidup sehat. Setelah
baca Buku yang saya tulis beliau memberi masukan,
dimana kami memiliki sedikit “cara paham” tentang
“Mens Sana in Corporesano”, dalam Tubuh yang sehat
terdapat Jiwa yang sehat dan atau “Dalam Jiwa yang sehat
terdapat Tubuh yang sehat”, saya tambahkan
sesungguhnya ada Dimensi yang sangat mendasar
disamping Tubuh dan Jiwa yaitu Roh. Ketika Roh kita
dipenuhi, diwarnai atau dipimpin oleh Roh Kudus, Roh
Kristus yang memimpin, maka Jiwa dan Tubuh menjadi
sangat baik. Tubuh, Jiwa dan Roh menjadi Tiga Dimensi
yang saling mempengaruhi secara sempurna. Apabila tiga
dimensi ini masing-masing sangat baik, maka eksistensi
kita pasti sangat baik. Inilah hasil diskusi singkat saya

xiv
dengan beliau tentang buku ini. Beliau telah dipanggil
Tuhan Yesus kesisinya pada bulan Juli 2020.

Pdt.Suzanna (66 tahun) GKJTU- Getasan Jawa


Tengah
Setelah membaca dan menyimak isi, maksud, dan tujuan
bukunya, saya telah mempraktekkannya dan saya
secara langsung merasakan manfaatnya. Saya
menyarankan agar warga gereja membaca dan
mempraktekkannya sehingga mengalami dan
memahami hidup sejati, sehat Jasmani, Jiwani dan
Rohani.
Evangelis Johannes Sarjono (67 tahun) GKJTU,
Getasan Jawa Tengah
Buku yang sebaiknya dibaca dan dipraktekkan semua
Jemaat, karena kalau semua Jemaat sehat Jasmani,
Jiwani, dan Rohani, otomatis kehidupan setiap Jemaat
menjadi garam dan terang bagi orang lain.
Penulis terbeban mensosialisikan & mengedukasikan isi,
maksud dan tujuan penulisan buku ini secara langsung
atau tidak langsung kepada yang kami kasihi, hormati,
hargai dan cintai:

xv
1. Istri, Putra (3 orang), Putri (2 orang), Menantu (5
orang) & Cucu-cucu (11 orang)
2. Keluarga Besar Sirait, Sitorus, Hutabarat &
Hutagalung
3. Jemaat HKBP Cikini, Jakarta dan HKBP umumnya
4. Para Sahabat dan Jejaring Kerja, dan Institusi Publik
Bidang Kesehatan dan Pendidikan
5. Setiap Orang yang berpapasan denganku: Tetangga,
Masyarakat, Bangsa dan Negaraku

Kiranya sungguh-sungguh menyadari bahwa Hidup Sehat


Jasmani, Jiwani & Rohani itu sangat penting dan harus
dilakoni seumur hidup, sehingga setiap Pribadi,
Masyarakat, Bangsa dan Negara ini sehat, sejahtera, kuat
dan tangguh, tanpa korupsi!

xvi
SAMBUTAN KETUA STT SUNSUGOS
Pertama-tama saya bersyukur kepada Tuhan, atas
terbitnya satu buku kecil dari meja STT SUNSUGOS yang
berjudul, Pola Hidup Kristiani "Dijamin Sehat Jasmani,
Jiwani dan Rohani” Buku ini ditulis oleh Bapak Dr. Sabar
Martin Sirait yang beberapa tahun terakhir ini ikut
menggumuli pelayanan lewat STT SUNSUGOS.
Buku ini sangat penting, karena kesehatan merupakan
kondisi atau keadaan yang paling kita butuhkan dalam
hidup ini. Kalau kita tidak sehat kita terganggu
beraktivitas, kalau kita sakit, kita tidak bisa berbuat apa
apa. Itulah sebabnya sehat itu sangat penting. Pada waktu
kita sehat jasmani, jiwani dan rohani, maka kita bisa
beraktivitas dan bisa berkarya, bahkan bisa jadi berkat
untuk banyak orang disekitar kita.
Buku kecil ini menolong kita bagaimana untuk sehat
bukan saja secara jasmani, jiwani tetapi juga secara
rohani. Sesuai dengan Firman Tuhan yang tertulis
dalam 3 Yohanes 1:2 "Saudara-saudaraku, semoga engkau
baik baik dan sehat sehat dalam segala sesuatu, sama
seperti jiwamu baik baik saja”. Arti dari ayat ini adalah
sehat jasmani, sehat jiwani dan sehat rohani.

xvii
rohani berbicara juga keseimbangan, sebab kalau kita
hanya sehat jasmani tetapi rohani kita rusak atau sakit
maka itu berbahaya, hidup atau keselamatan kita
terancam sampai pada akhir hayat kita menghadapi
penghakiman Tuhan diakhir zaman atau hidup kita bisa
binasa. Sebaliknya dan kalau rohani kita sehat, jasmani
kita sakit, kita sebenarnya juga bahaya, karena disamping
kita tidak bisa berbuat apa-apa, biasanya lama-lama
tubuh yang sakit itu bisa mempengaruhi rohani kita ikut
jadi sakit. Maka sehat jasmani rohani adalah kehidupan
yang seimbang. Lewat tulisan dalam buku kecil ini, yang
merupakan pengalaman pribadi dari Bapak Dr. Sabar
Martin Sirait, dapat kita pelajari yang membuat kita sehat
jasmani dan rohani, sehingga hidup kita menjadi terang
dan garam ditengah tengah masyarakat.
Yang menarik dari buku kecil ini adalah, kita tidak
dianjurkan makan obat-obatan dari doker yang
mengandung kimia. Kita hanya diberi petunjuk lewat
gerakan-gerakan sederhana, lewat olahraga ringan yang
semua kita bisa lakukan. Maka saya sarankan untuk
memiliki dan mempelajari serta memperaktekkan isi
buku kecil ini,

xviii
bahkan hadiahkan kepada teman teman dan handai
taulan, supaya semakin banyak orang lain mengecap
kehidupan yang sehat jasmani, jiwani dan rohani. Amen.

STT SUNSUGOS, Agustus 2017

Pdt Dr. Gabriel Mangunsong

xix
ABSTRAK
Ada beberapa hal yang ingin dikembangkan dan
disumbangkan dalam tulisan ini yaitu Pola hidup Sehat
Komprehensif: Sehat Jasmani, Sehat Jiwani dan Sehat
Rohani serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan membaca tulisan ini pembaca, publik,
masyarakat, pejabat negara atau siapa saja dapat
melakukan “Self Education” untuk hidup sehat dan
kiranya menimbulkan keteladanan dan kepedulian, agar
mempraktekan hidup sehat dan tidak ingin melihat
siapapun sakit: dirinya, keluarganya, sahabatnya,
tetangganya, masyarakat bahkan bangsa dan negaranya?
Mengapa? Karena kalau kita sehat jasmani, jiwani dan
rohani dijamin kita bekerja produktif. Untuk siapa?
Untuk diri sendiri dan untuk orang lain, untuk bangsa dan
negara bahkan untuk Dunia. Menurut saya NKRI sangat
membutuhkan agar semua orang semua penduduk sehat:
Jasmani, Jiwani dan Rohani.
Sehat jasmani, pasti kita tidak menjadi sumber penyakit
masyarakat, bahkan bisa menjadi dokter masyarakat, kita
tidak akan menjadi beban APBN & APBD apalagi
mengkorupsinya. Namun kita menyumbang terhadap
APBN & APBD; kita pasti tidak menjadi penghujat sosial
xx
tapi penyehat sosial, kita pasti menjadi pengedukasi
publik dan pasti tidak perusak kehidupan publik: kita
pasti tidak menjadi penyebar informasi bohong apalagi
menyesatkan dan mempropokasi dengan berita hoaks,
tapi kita selalu mengedukasi, bermanfaat dan menjadi
Juru Damai. Itulah visi dan misi yang juga terkandung
maksud dalam penulisan buku ini. Anda, Pembaca yang
budiman, diharapkan menjadi Pengedukasi bagi
Keluarga, Jemaat, Masyarakat, Bangsa, Negara dan
Masyarakat Dunia, agar mempraktekkan Hidup Sehat:
Jasmani, Jiwani dan Rohani.

xxi
BAB I: POLA HIDUP SEHAT
1. PENGERTIAN UMUM

Hidup sehat adalah dambaan setiap manusia, tidak


ada satu orangpun yang ingin sakit. Akan tetapi dalam
alam nyata mengapa begitu banyak orang sakit atau
merasa sakit? Kalau kita berkunjung ke puskesmas,
rumah sakit kecamatan, rumah sakit di suatu kota atau
kabupaten, provinsi apalagi rumah sakit umum pusat,
kita akan lihat atau jumpai betapa banyak sekali orang
berobat jalan dan atau opname. Kalau kita perhatikan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020
untuk kesehatan, jumlahnya sudah mencapai triliunan
dan ini masih dianggap kurang. Adapun anggaran
kesehatan perkapita pertahun APBN 2020 diatas Rp
500.000 perkapita, seyogianya kehidupan yang makin
maju, makin moderen, makin berpendidikan, hidup
setiap orang makin sehat. Tapi apa yang terjadi?
Anggaran itu lebih banyak untuk mendukung overhead
penjabat kementerian kesehatan, bukan untuk
mengedukasi warga negara agar hidup sehat.
Pola hidup sehat adalah upaya untuk
memberdayakan dan mengedukasi agar setiap orang,
1
anggota rumah tangga, sadar, mau, serta mampu
menerapkan perilaku hidup sehat (Suratno & Rismiati,
2001). Sedangkan menurut Kotler (2002), pola hidup
sehat adalah gambaran dari aktivitas atau kegiatan
seseorang yang didukung oleh keinginan dan minat,
serta bagaimana pikiran seseorang dalam
menjalaninya dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Pola hidup sehat menurut Kus Irianto (2004: 22).
Praktek kebiasaan hidup bersih dan sehat dalam
kehidupan sehari-hari baik saat siswa berada di kelas
maupun di luar kelas. Sedangkan menurut Soekidjo
(1993: 59).
Seseorang (Organisme) terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan serta lingkungan. Menurut Kus
Irianto (2004: 25). Hal-hal mendasar yang perlu
diupayakan dalam pembinaan hidup sehat bagi siswa SD
yaitu:
a. Mencuci Tangan dan Menggosok Gigi Dengan Bersih
• Mencuci tangan, sebelum dan setelah melakukan
kegiatan
• Menggosok gigi yang baik dan benar, sebanyak dua
kali sehari.
2
b. Mengkonsumsi Makanan Yang Bergizi

• Menganjurkan agar berhati-hati mengkonsumsi


jajanan, makanan dan minuman.
• Menghimbau untuk mengkomsumsi makanan
seimbang.
• Menjaga Kebersihan Lingkungan
• Membuang sampah pada tempat sampah yang
tersedia
c. Melakukan Olahraga Secara Teratur
d. Mengatur waktu istirahat dengan baik
e. Membiasakan diri untuk istirahat dan tidur malam
secara teratur.
Jadi pola hidup sehat disini dapat disebut juga suatu
kebiasaan yang baik tentang memelihara kesehatan,
dimana kebiasaan tersebut sudah harus dimulai sejak dini
berjalan dalam waktu yang bersinambung, sehingga
menjadi kebiasaan yang tidak terpisahkan dari
kehidupan. Pola atau kebiasaan hidup sehat harus
ditanamkan sedini mungkin. Lebih rinci lagi tentang
pembinaan serta pemeliharaan hidup sehat yaitu
meliputi, menjaga kesehatan kulit, memelihara
kebersihan kuku, memelihara kebersihan rambut,
memelihara kebersihan dan kesehatan mata, memelihara
3
kebersihan mulut dan gigi, serta memakai pakaian yang
bersih dan serasi.
Tidak kalah pentingnya yaitu makan makanan yang
bergizi. Adapun menurut Slamet & Edy. S.M, (2010:10)
zat gizi dapat dikelompokkan dalam beberapa golongan
sebagai berikut. (1) Zat tenaga (hidrat arang/zat tepung,
lemak), (2) Zat pembangun (protein, mineral, air), (3)
Zat pengatur (vitamin, mineral, air), zat tersebut sangat
baik karena sangat dibutuhkan tubuh, khususnya anak-
anak karena sangat membantu dalam masa
pertumbuhan.

2. OLAH RAGA SETIAP HARI


Uraian ini merupakan praktek hidup sehari-hari
penulis, bukan sekedar suatu teori, tapi bukan saja
praktek jasmaniah tapi juga merupakan kombinasi
integral jasmaniah, jiwaniah dan rohaniah. Olah raga
setiap hari menjamin tubuh kita segar bugar, dan tubuh
yang segar bugar mempengaruhi jiwa menjadi netral, baik
dan mantap serta tangguh. Jiwa yang netral dan tangguh
akan membuat hati dan roh juga netral, baik dan tangguh.
Suasana lingkungan tentu turut mempengaruhi. Namun
4
bagi orang yang merdeka, suasana lingkungan tidak
bersifat mendikte apalagi mengganggu. Hidup kita bisa
bersifat tertib dan berperilaku sesuai kebutuhan yang
tepat bagi kita tanpa bersifat menggangu orang.
Olahraga dianggap banyak orang sebagai hal yang
biasa biasa saja, bahkan sebagian besar orang tidak
menganggap olahraga perlu, penting, apa lagi luar biasa.
Olahraga sesungguhnya sama pentingnya seperti makan
minum: sarapan, makan siang, makan malam. Makan
minum merupakan kebutuhan dasar atau kebutuhan
primer atau harus dilakukan kalau mau hidup dengan
sehat dimana semua organ tubuh bersifat fungsional:
dengan asupan makanan yang cukup dan pas, pas
kuantitas dan pas juga kualitasnya. Kalau makanan kita
kualitasnya rendah dan kuantitasnya sedikit atau terlalu
banyak sangatlah mengganggu dan menyalahi kebutuhan
yang tepat. Demikian halnya dengan minuman sangat
tergantung kepada ukuran jumlah dan jenis minuman
yang diminum. Minum air putih bersih sehat berbeda
pengaruhnya dengan minuman buatan pabrik yang tentu
saja hampir pasti tidak selalu sehat, karena pasti
menggunakan zat pengawet, zat pewarna, zat perasa
5
seperti gula, asam dan bahan baku perasa utama kimiawi
seperti rasa buah tertentu dll tergantung minuman
pabrikan apa yang diminum. Minuman pabrikan sering
membuat ketergantungan dan dalam jangka bertahun
tahun membuat ketergantungan yang tidak sehat.
Dan yang berlangsung bertahun tahun membuat
kualitas kesehatan rendah dan membuat tubuh mudah
terserang berbagai jenis penyakit mulai dari flu, pusing,
pegal atau suatu penyakit yang sudah menahun yang akut,
namun sering tidak terasa pada awal hingga waktu atau
umur tertentu seperti kerusakan pencernaan, kerusakan
liver, kerusakan/penyumbatan pembuluh darah disuatu
lapisan tubuh atau diseluruh tubuh. Penimbunan zat-zat
tertentu dilapisan bagian tertentu dari tubuh atau
sebagian besar anggota tubuh. Setelah terasa akibatnya
berupa suatu rasa tidak enak, tidak nyaman bahkan rasa
sakit maka secara umum orang pergi ke dokter dan
menyerahkan kepercayaan dan keyakinannya kepada
dokter yang secara umum sangat tidak mengenal, apa lagi
secara lengkap mengetahui tentang tubuh, jiwa dan roh
kita secara integral. Dalam banyak kenyataan, disinilah
dimulai malapetaka, dimana kalau si-dokter yang
beridiologi komersil dengan hanya tanya jawab tiga
6
sampai sepuluh detik atau lima menit lebih, si dokter
memberi resep dengan minimal 4 atau 5 jenis obat
seperti: minimal satu antibiotik, dua jenis obat yang
dianggap akan mengobati, bukan berarti menyembuhkan
atau meniadakan penyebab dan dua atau tiga jenis yang
diyakini sebagai vitamin. Dengan minimnya pengetahuan
si dokter tentang pola hidup, pola makan, rasa sakit dan
penyakit yang sesungguhnya dengan aneka penyebabnya,
si dokter telah melakukan dan atau memberi resep yang
dianggap tepat guna, yang dalam keterbatasan hati dan
pengetahuan dia tentang kita sebagai yang dianggap
penyakitan secara khusus atau menyeluruh.
Maka dalam realitasnya, kita makan obat dengan
beberapa jenis zat yang bersifat toxid atau bersifat racun
bagi tubuh kita. Banyak orang yang memulai kualitas dan
kuantitas penyakitnya bertambah setelah pergi ke dokter
dan memakan obat obatan yang diberikan dokter.
Sesungguhnya kalau merasa sakit disuatu bagian tubuh
kita, tubuh mana saja, jawaban yang terbaik adalah
melakukan “rehabilitasi” pola dan sistem kehidupan
meliputi: Pola makan, pola minum, pola istirahat, pola
pikir dan pola hati atau kita simpulkan pola hidup. Dan
semua itu dapat dijawab dengan pola rehabilitatif seperti
7
antara lain pola gerak atau pola olah raga. Jawaban yang
terbaik adalah olah raga untuk semua umur, khususnya
bagi yang sudah berumur 40 tahun keatas, mereka-
mereka yang telah larut dengan pola hidup modern, pola
hidup aktif dengan aneka kegiatan 10 s/d 15 jam sehari.
Dewasa ini orang dewasa diperkotaan banyak yang
merasa atau sepertinya merasa bangga sekaligus khawatir
bahwa dia sakit jantung, strok ringan, asam urat, sakit
gula dll, selanjutnya menceritakan bahwa dia berobat ke
klinik terkenal, kerumah sakit mahal dan atau kedokter
hebat. Banyak yang ceritra bahwa dalam tubuh sudah
dipasang dua ring, tiga, lima atau lebih dan ringnya
terbuat dari benda mahal, makin mahal, makin bangga
dia berceritra, namun dalam hati yang terdalam terdapat
kegalauan dan kekhawatiran.
Sesungguhnya orang tersebut ceritera atau ingin
berbagi pengalaman atau ingin mendapat masukan
sambil memiliki kekhawatiran. Tapi itulah suatu tren
sosial perkotaan dikalangan professional, atau dikalangan
para pebisnis. Di tengah-tengah kehidupan global dewasa
ini dengan perangkat teknologi komunikasi yang luar
biasa cepat dan canggihnya seperti “handphone” dengan
berbagai program seperti: sms, facebook, instagram,
8
whatsapp, dan email, setiap orang makin sibuk, bukan
makin santai. Hal-hal ini menyumbang atau menyedot
banyak waktu duduk diam dan mempersedikit
pergerakan. Maka manajemen waktu 24 jam sehari
menjadi bisa dikacaukan apabila kita tidak memiliki
independensi mengatur dan mengatur waktu dengan baik
dan benar. Kita tidak lagi menjadi variabel independen
dalam waktu dan dalam menjalani kehidupan, tapi kita
bisa sangat tergantung lingkungan primer dan lingkungan
sekunder. Sehingga tanpa disadari menyebabkan “stress
ringan atau stress berat”, dan menjadi penyebab suatu
penyakit ringan pada awalnya; kalau respons tidak tepat
menjadi penyakit berat.

3. SOLUSI PENTING, STRATEGIS & HARUS


Suatu olah raga yang sehat dan yang cukup menuntut
penggunaan waktu dan komitmen yang cukup dan tepat
bagi pekerja atau pebisnis yang masih tergantung harus
hadir pada jam kerja atau jam kantor. Setiap orang harus
bijak dan mampu mengatur waktu olahraga minimum 20
menit, optimum 30 menit dan maksimum 45 menit atau
satu jam. Dengan olah raga minimum, optimum dan

9
maksimum setiap hari dijamin sehat 24 jam sehari, 7 hari
seminggu, 30/31 hari sebulan dan 12 bulan setahun.
Terdapat berbagai macam cara berolahraga dan
terdapat berbagai hal yang berpengaruh. Menurut para
ahli, olahraga terbaik adalah berenang, tentu dengan
beberapa pilihan gaya dan waktu serta ketersediaan
fasilitas kolam renang. Olah raga terbaik berikut adalah:
Berlari, Jogging dan Jalan Kaki, juga tergantung
lingkungan pendukung. Adapun olah raga yang telah
terbukti menjamin kesehatan jasmani, jiwani dan rohani
sejak umur 38 tahun hingga saat ini berumur 70 tahun
tidak minum obat dokter, herbal dan vitamin; tapi sehat
dan produktif bekerja atau beraktifitas sejak pagi hingga
malam, adalah dengan “SENAM SIMETRIS” dengan
25 sampai 30 jenis gerakan setiap hari. Tanpa
bermaksud bohong, saya pernah 6 (Enam) kali sakit dan
empat kali opname yaitu:
1. Satu kali karena ketendang kuda sehingga kepala
pecah pada masa kanak-kanak
2. Satu kali karena meloncat dari Angkutan yang
jalannya cukup kencang dan terbentur luka-luka
dan pingsan
10
3. Satu kali karena terpeleset dan jatuh sehingga
punggung serasa patah sehingga beberapa bagian
saraf tulang punggung terjepit dan akhirnya tidak
bisa jalan;
4. Satu kali karena tabrakan sehingga patah kaki,
5. Satu kali muntahber karena salah makan, dan
terakhir,
6. Satu kali sakit telinga karena sibuk luar biasa dan
stress berat.

4. SENAM SIMETRIS DENGAN MINIMAL


25 JENIS GERAKAN
Saya sungguh bersyukur kepada alam karena
kurang lebih 150 m dari tempat tinggal saya ada taman
dengan ratusan pohon besar rindang dan tanaman-
tanaman hias serta rumput yang hijau. Saya juga
bersyukur kepada Pemda DKI dalam hal ini suku Dinas
Pertamanan Jakarta Utara dimana taman dipelihara
dengan cukup baik dengan tiga jenis fasilitas olahraga
untuk digunakan orang dewasa yang cukup untuk
mendukung Senam dan Joging. Taman ini dinamai
Taman Gizi karena terletak dikomplek Departemen
11
Kesehatan dengan luas taman kurang lebih 20x60 meter.
Di Taman Gizi inilah saya olahraga setiap pagi hari kecuali
dinas keluar kota. Adapun jenis gerakan yang saya
lakukan antara 20 s/d 25 Gerakan Simetris dalam waktu
40 s/d 45 menit hingga satu jam setiap hari yaitu:
Waktu
dalam Kegunaan/Manfaat
No Nama/Jenis Gerakan
menit Langsung
Min Max
Jogging dengan sedikit Pemanasan awal,
lebih cepat dari jalan melancarkan
kaki normal, bertumpu peredaran darah,
pada kaki dengan aneka menguatkan otot
jenis gerakan tangan dan tulang,
1 3 5
dikepal atau telapak mengeluarkan
terbuka dipukul- angin dan dahak
pukulkan kedada dari tubuh dan
kepinggul belakang merangsang semua
keperut. saraf secara umum.
Sambil jogging tarik Paru-paru terbuka
2 nafas dalam-dalam 15 20 lebar dan terisi
dengan hitungan penuh, dicuci udara
minimal 60 kali atau 60 segar, angin-angin
12
langkah dan yang tersumbat
melepaskannya pelan- otomatis keluar,
pelan. Lakukan 10 s/d lendir/dahak keluar
15 kali. dibuang melalui
mulut dan suhu
darah naik dan
virus-virus dan
bakteri-bakteri
kalau ada
mati/kalah.
Relaksasi tangan,
Sambil jogging bahu dan dada dan
3 gerakkan kepala, leher 15 20 mendesak angin-
dan tangan ke kiri dan angin tersumbat
ke kanan 10 s/d 15 kali. dalam perut dan
dada untuk keluar.
Sambil Jogging,
gerakan tangan kiri Membuat tangan,
4 kanan didepan dada 15 20 bahu dan punggung
melingkar kurang lebih kuat dan rileks.
20 kali.
Merangsang pusat-
pusat saraf dijari,
Sambil Jogging kepal telapak dan
5 tinju kanan kiri dan 15 20 mengeluarkan
sentuhkan keduanya angin dari perut
kurang lebih 20 kali. dan merehabilitasi
pencernaan
jantung.

13
Merangsang pusat-
pusat saraf dijari,
Sambil Jogging
telapak dan
kepalkan tinju kanan
6 dan tonjokan ketelapak 15 20 mengeluarkan
angin dari perut
tangan kiri 20 kali dan
dan merehabilitasi
sebaliknya
pencernaan dan
jantung.
Merangsang pusat-
pusat saraf dijari,
Sambil jogging kepalkan
telapak dan
tinju kanan kiri dan
7 15 20 mengeluarkan
tonjok atas bawah
angin dari perut
kurang lebih 20 kali.
dan merehabilitasi
pencernaan dan
jantung.
Memberi relaksasi
Sambi Jogging, pada leher dan
8 Hentakkan leher ke kiri 15 20 kepala dan
kanan kurang lebih 20 melancarkan darah
kali. dan oksigen ke
otak.
Sambil Jogging buka Terjadi relaksasi
mulut lebar dengan wajah dan darah
9 ucapan Aaaaa, Iiiii, 15 20 mengalir lebih
Uuuuu, Eeee, Ooooo lancar serta
atau AIUEO 10 kali atau menghilangkan rasa
lebih. tegang diwajah,

14
mata, hidung dan
telinga.
Sambil Jogging
masukan udara tutup Akan merelaksasi
10 mulut tekan nafas ke 15 20 wajah, telinga,
kiri dan ke kanan mulut hidung dan mata.
kurang lebih 10 kali.
Akan merangsang
Sambil Jogging putar
11 kepala minimal 10 kali 15 20 saraf otak,
pencernaan dan
ke kiri 10 ke kanan
saraf-saraf kepala.
Sambil Jogging julurkan
Akan merangsang
lidah sejauh mungkin
saraf-saraf sampai
12 kekanan, kekiri dan 15 20 ke otak, pencernaan
kedepan, lipat keatas,
dan menghindari
lipat kebawah tekan 3
kepikunan.
sampai 5 kali.
Setelah Jogging, Berdiri
Akan menguatkan
tegak, tangan di
punggung, relaksasi
pinggang, hiruf nafas
tulang punggung
dalam, tahan dan
dan mengeluarkan
13 bongkokkan kepala 1 3 udara yang sudah
kebelakang sejauh
usang atau
mungkin dan lepas
karbondioksida
nafas. Lakukan dua atau
yang bersifat toxid
tiga kali
dari dalam tubuh.

14 Dengan palang setinggi 1 3 Relaksasi tangan,


50 cm pegang erat tarik pinggang, lenturkan
15
nafas tahan, punggung dan otot-
bongkokkan badan otot belakang dan
mencium lutut goyang otot dada.
kiri kanan lepas nafas.
Lakukan dua atau tiga
kali.
Berdiri tegak, tangan di
atas kepala arah
Relaksasi dada,
kebelakang, tarik nafas
leher, dorong dan
tahan, bongkokkan
15 tubuh kebelakang dan 1 3 keluarkan angin
dan lendir-lendir
tangan 10 kali berdiri
dari rongga-rongga
tegak dan lepas nafas.
dada.
Lakukan dua atau tiga
kali.
Dengan tangan kanan
Relaksasi tangan,
saja, pegang palang
jari dan dada, maka
restok, tarik nafas
udara dalam tubuh
16 gantungkan badan 1 3 dan paru-paru
telapak kiri pukul dada
otomatis keluar
kanan lepas nafas.
khususnya sebelah
Lakukan dua atau tiga
kanan.
kali.
Seperti No.16
17 Gerakan sebaliknya dari 1 3 khususnya sebelah
No.16
kiri.
Berdiri tegap, tangan
18 1 3 Relaksasi leher
dipinggang gerakan
kepala dan
kepala sekuat dan

16
sejauh mungkin pinggang sisi kiri
kekanan dan kekiri 10 dan kanan.
s/d 15 kali.
Relaksasi tulang
Berdiri tegap, tangan
punggung, otot-otot
19 lurus kebawah rileks 1 3 paha, betis dari
gerakkan kedepan dan
ujung jari kaki
kebelakang 10 s/d 15 kai
hingga kepala.
Berdiri tegap, hirup Relaksasi leher dan
udara, tahan, putar- hubungan leher
20 putar kepala 3 sampai 5 1 2 dengan mulut kiri-
kali kekanan dan 3 kanan dan pipi kiri-
sampai 5 kali kekiri. kanan.
Mengukur
Berdiri tegap dan kelenturan tubuh
berupaya beberapa kali sekaligus
21 cium lutut dengan rileks 1 2 memelihara dan
dan diakhiri dengan sangat baik untuk
tegap. menstbilan
kekuatan optimal.
Berdiri tegak putar- Menguatkan
22 putar tangan di bahu 1 2 sekaligus relaksasi
kedepan 20 kali. bahu.
Menguatkan
Berdiri tegak putar
23 1 2 sekaligus relaksasi
tangan dibahu
dan seimbangkan
kebelakang 20 kali.
bahu.

17
Melatih dan mata
dan meniadakan
Berdiri tegak belalakkan
24 mata dan buka tutup 20 1 2 rabun pagi/rabun
mata sekaligus
kali
mencuci dan
membuang kotoran
Berdiri tegak lompat-
lompat ditempat Menguatkan tulang
25
dengan telapak kaki kaki, paha, tulang
& separuh & penuh 1 2 punggung dan
26 dengan ketinggian mencegah sakit
kurang lebih 3 s/d 4 cm tulang/osteoporosis
sebanyak 100 kali.
30 60 Waktu Minimum
JUMLAH (Menit)
dan Maksimum

Dengan melakukan 25/30 Jenis Gerakan Simetris tersebut


dalam suasana santai, setiap hari minimum 30 menit,
maximum 60 menit atau satu jam, tubuh jasmani anda pasti
segar bugar alias sehat. Selama proses Senam Simetris tubuh
Anda akan bereaksi antara lain:
1. Keringat cukup banyak
2. Sendawa bisa 30 s/d 50 kali tergantung
kondisi tidur dan pola makan Anda dan
3. Berdahak sedang sampai sangat kental 5 s/d 10 kali
atau lebih

18
Ini semua, merupakan hasil langsung yang otomatis
dirasakan yang merupakan bentuk relaksasi,
pembersihan, penormalan, penguatan dan pemeliharaan
kesehatan setiap organ – organ tubuh bagian dalam dan
luar. Kadar darah, kadar oksigen dan nitrogen cukup
dengan peredaran darah yang lancar dan menguatnya
vitalitas saraf-saraf serta mengalahkan bahkan
mematikan berbagai virus. Akan tetapi apakah dijamin
sehat jiwani dan sehat rohani? Sehat jasmani dan sehat
rohani bisa bersamaan dengan totalitas perasaan kita “all
out” rileks, sukacita dan damai sejahtera dan proses
olahraga tersebut, apabila pada saat olahraga; hati,
pikiran dan apabila secara bersamaan pula alam pikir dan
logika serta hati kita sambil berdoa dan bersyukur. Maka
otomatis dimensi Jasmani, Jiwani dan Rohani semua
baik, sehat dan kuat.

5. PENYAKIT VS RASA SAKIT


Penyakit dan rasa sakit perlu dibedakan karena
penyebab dan akibat serta antisipasinya juga berbeda dan
atau perlu dibedakan.

19
PENYAKIT
Penyakit sesungguhnya sangat beranekaragam seperti
antara lain: penyakit paru-paru, penyakit perut, penyakit
kulit, penyakit ginjal, penyakit jantung, penyakit darah
tinggi, penyakit TBC, Diabetes dan penyakit Liver.
Pertanyaan tentunya, mengapa timbul berbagai penyakit
ini? Pasti ada penyebabnya. Sudah berapa lama penyakit
ini? Sudah seberapa parah penyakit ini? Kapan mulai
dirasakan rasa sakit dan seperti apa rasa sakitnya. Sangat
diperlukan suatu analisis atau diagnosa yang dalam dan
atau pemahaman kontekstual dan realitasnya.
Secara kuantitas dan kualitasnya sangat penting untuk
diketahui agar tepat cara untuk mengatasi dan
menormalkan kembali atau mengobati dan
menyembuhkan. Tapi apapun penyakit tersebut diatas
maupun penyakit lainnya, pasti bisa sembuh total asalkan
terapinya tepat: baik cara, jumlah, mutu dan waktu
terapinya dan yang penting semua penyakit tersebut
dapat sembuh total tanpa obat kimia atau bahan herbal,
jawabannya adalah “Rehabilitasi medik dengan beberapa
upaya rehabilitatif yang tepat. Penyembuhan penyakit
tidak harus dengan obat dan tidak harus ke dokter.
Penyembuhan berbagai jenis penyakit otomatis

20
terrehabilitasi secara sempurna dengan pola olahraga
tersebut diatas dikombinasikan dengan pola makan, pola
pikir dan pola hidup baik serta upaya khusus atau terapi
khusus untuk setiap jenis atau organ dan kondisi sakit dan
penyakit organ tubuh, dimaksud, yang sangat penting
dipahami adalah bahwa yang utama penyembuhnya atau
dokternya yang utama adalah Anda. Anda adalah Dokter
Spesialis untuk Anda, tergantung apakah Anda mau??
Sesungguhnya Tuhan menciptakan mekanisme
penyembuhan dan atau rehabilitasi alami dalam pola &
sistem dan tubuh manusia. Jadi penyembuhan setiap
penyakit dari dalam dapat berlangsung alami dengan
pengertian setiap kita tidak pernah lengah, lelah atau
salah bertindak.
RASA SAKIT
Rasa sakit belum tentu akibat penyakit. Rasa sakit
bisa seketika seperti kaki terbentur menjadi luka, kaki
keseleo, leher sangat pegal dan kaku karena salah posisi
tidur berjam-jam, kulit terluka atau tertusuk benda tajam
dll. Rasa sakit bisa menjadi penyakit apabila salah
antisipasi apalagi salah terapi. Rasa sakit juga adalah
gejala atau suatu penyakit atau kondisi sakit. Tergantung
rasa sakit dimana tempatnya dalam tubuh, bagaimana
21
persis rasanya dan apa saja akibat-akibat otomatisnya
yang dapat dirasakan.
Kalau terjadi rasa sakit katakanlah sakit kepala atau
pusing karena setengah sadar atau sadar penuh, orang
terus mengkonsumsi obat sakit kepala atau obat pusing
yang secara luar biasa diiklankan melalui berbagai media.
Tindakan seperti ini atau respon ini sangatlah tidak tepat
bahkan berbahaya, mengapa? Karena pusing atau sakit
kepala, penyebabnya sangat beraneka ragam.
Memasukkan obat atau yang dianggap obat kedalam
tubuh sangat tidak tepat, mengapa? Karena dalam setiap
obat atau yang dianggap obat pasti ada suatu zat yang
tidak diperlukan tubuh. Misalnya: zat pengawet, zat
perasa dan zat pewarna. Semua zat ini tidak dibutuhkan
tubuh dan apabila masuk ke dalam tubuh sudah pasti
bersifat toxid/racun dan kalau sering atau dengan jumlah
tertentu langsung bersifat negatif kedalam salah satu
bagian tubuh, apakah itu pembuluh darah, apakah itu
sistem percernaan atau ginjal atau berbaur dalam darah,
padahal segala bentuk pusing atau kepusingan bisa
direhabilitasi secara alami, dengan beberapa gerakan
tertentu atau minum air hangat atau bentuk terapi lainnya
seperti berbaring atau menghirup udara dll. Hampir
22
dapat dipastikan secara umum, pusing itu diakibatkan
kekurangan peredaran darah atau air atau udara ke-otak.
Mengapa? Mungkin ada penyumbatan disaluran darah
atau saluran pendistribusian oksigen atau nitrogen. Saya
mengenal seorang yang sering pusing dan hampir selalu
mengkonsumsi obat pusing tertentu alias dia memiliki
ketergantungan secara psikologis/jiwani. Dia tidak sadar
bahwa dia sedang menumpuk racun dalam tubuh, dan
yang pasti suatu waktu menimbulkan suatu penyakit
kronis, minimal membebani ginjal dan lambat laun tapi
pasti merusak ginjal dan kalau ginjal sakit pasti
berpengaruh langsung pada organ lain alias komplikasi.
Banyak yang dianggap obat hanyalah penekan atau
penghilang rasa sakit dan penyebab sakitnya tidak
dihilangkan alias tidak menyembuhkan.

6. TERAPI JASMANI: ORGAN – ORGAN


PENTING
Disamping Olahraga Simentris dengan 25 s/d 30
jenis gerakan yang telah diutarakan sebelumnya, terdapat
betuk-bentuk terapi khusus terhadap organ khusus
tampak luar seperti; mulut, gigi, gusi, mata, telinga,
tenggorokan, punggung, lutut, jari kaki, jari tangan, kulit
23
dan pergelangan-pergelangan. Terapi khusus juga dapat
dilakukan untuk organ-organ bagian dalam seperti: otak,
paru-paru, jantung, ginjal, liver, bagian dalam, perut,
usus besar, usus kecil, tulang, darah dan saraf. Semua
organ-organ tersebut yang tampak luar dan organ dalam
yang tidak kasat mata serta sub-sub organnya,
sesungguhnya secara umum, semuanya telah diterapi
pada saat olahraga simetris dimaksud. Hal itu tentunya
sudah cukup apabila secara keseluruhan terpelihara sehat
dengan pola hidup sehat seperti diutarakan sebelumnya.
Sebagai pedoman bagi pembaca, berikut ini adalah
cara-cara terapi yang cocok untuk beberapa organ penting
bagian luar yaitu:
Manfaat atau
No Organ Bentuk Terapi
Pengaruh Positif
Otot dan saraf-saraf
Buka dan sekilas mulut dan
1 Mulut gerakkanlah selebar wajah akan
mungkin, ucapkan terangsang
Aaa, Iii, Uuu, Eee,
Ooo sampai 10 kali, relaksasi dan
pagi, siang & sore. normalisasi
fungsinya.

24
Disamping sikat gigi
Gigi dan pagi hari, setiap
2 memakan sesuatu Akan membuat gusi
gusi
bersihkan dengan kuat dan gigi tetap
sabun dan urut atau Sehat dan kuat
tekan semua gusi atas
bawah.
Julurkan lidah Menormalkan saraf
3 Lidah tekankan kebibir rasa dan saraf yang
putar 20 s/d 30 kali terkait serta
kekiri dan kekanan mencegah
pagi, siang & sore. kepikunan.
Saraf-saraf mata
Tekan, bukatutup dan akan direvitalisasi,
4 Mata belalakkan mata kotoran mata akan
sekuat mungkin bersih dan bisa
pandangan keseluas keluar air mata
dan sejauh mungkin sebagai bentuk
pembersihan.
Setiap bangun pagi, Penyumbatan angin
5 Telinga muka, telapak tangan didalam dan sekitar
juga menggosok, dan rongga telinga serta
menekan dan
menarik daun telinga relaksasi saraf
berkali- kali. terkait
Relaksasi dan
Bungkuk-
penguatan otot dan
6 Punggung bungkukkan kepala
dalam posisi duduk perenggangan saraf
dan berdiri mulai saraf kunci
pelan, lembut hingga sebahagian besar
kuat. tubuh.
25
Tangan dipinggang Penguatan saraf-
7 Lutut duduk berdiri saraf utama
berkali- kali dan punggung, tulang
putar lutut kekiri- rawan di punggung
kekanan dan lutut.
Semua
persambungan
8 Pergelangan persambungan Akan terhindar dari
diputar yang bisa pengapuran ringan
diputar atau gerak hingga berat.
kekiri-kekanan atas
bawah

Terapi khusus untuk setiap organ tersebut


sesungguhnya merupakan terapi spesialis yang
pelaksanaannya bersifat fleksibel tergantung waktu-waktu
tertentu dalam kurun waktu sehari atau dua hari. Tapi
berpengaruh signifikan memperlengkapi olahraga
simetris setiap hari dengan 25 s/d 30 jenis gerakan seperti
dalam uraian Bab I poin 4.

26
Berikut ini adalah cara-cara terapi yang cocok untuk
beberapa organ penting bagian dalam yaitu:
Bentuk Manfaat atau
No Organ Terapi/Pemeliharaan Pengaruh
Positif
Relaksasi saraf-
saraf atas-
Dengan 10 Jari garukan
bawah.
1 Otak kekepala depan belakang
Tersambung ke
dan kiri-kanan
otak sehat, aktif
dan lancar.
Sekat-sekat apa
Hirup udara segar
saja, lendir-
penuhi paru-paru, tahan
lendir akan
selama mungkin pukul-
Paru- terbuang ke
2 pukul dada kurang lebih
paru mulut dan paru-
setengah sampai satu
paru bersih dan
menit dan lepas pelan-
pasti tidak
pelan
capek.
Terapi paru-paru juga
berpengaruh langsung Mencegah
pada semua pembuluh stroke ringan
3 Jantung
darah, pada jantung dan atau berat dan
terjadi kelancaran darah tinggi
peredaran darah
4 Ginjal Jangan mengkonsumsi Ginjal tidak
barang industri karena akan dibebani
mengandung zat-zat banyak hal yang
yang tidak larut dalam bersifat
27
sistem tubuh dan selalu toxid dan sulit
minum air hangat yang larut, ginjal
cukup. Terapi Ginjal terus berfungsi
juga berpengaruh normal dan
langsung dan positif berpengaruh
pada liver sangat baik
dalam sistem
peredaran
darah.
Mencegah
“Fatty Liver”
Jangan mengkonsumsi atau liver
zat-zat kimiawi dan berlemak, agar
5 Liver
konsumsilah makanan perut tidak
dan minuman alami. kembung dan
pencernaan
lancar.
Hirup udara segar
Pencernaan
penuhi pada perut,
lancar angin-
pukul-pukul atau tepuk
6 Perut angin keluar,
telapak tangan mulai
perut kuat dan
lembut hingga sekeras
tidak buncit.
mungkin.

28
Menguatkan
tulang,
Angkat kedua kaki
mencegah
bersamaan 3 s/d 5 cm
7 Tulang osteoporosis
dari tanah 50 s/d 100
serta
kali
memadatkan
tulang- tulang.

Saraf-saraf dari
Berbagai gerakan 1 s/d 7
yang paling
tersebut merevitalisasi
besar ke paling
8 Saraf saraf dari ujung-ujung
halus bersifat
kaki-tangan hingga
normal dan
kepala.
fungsional

Mencegah
segala bentuk
penyumbatan,
Berbagai gerakan
melancarkan
disebut menghangatkan
peredaran dan
9 Darah suhu darah dan bersama
normal
oksigen bersifat sehat
bersirkulasi
dan sinergis
maksimal
keseluruh tuuh
setiap 30 menit

29
7. TERAPI JIWANI
Kalau terapi Jasmani bersifat kasat mata dan kasat
gerak. Terapi Jiwani lebih fokus pada “kekuatan dan
keteguhan sikap” yang merupakan interaksi otomatis
internal eksternal pikiran, perasaan, naluri, logika,
emosi. Sikap, perasaan, pikiran emosi semuanya dan
selalu dalam suasana positif dan sekuat mungkin
melawan suasana negatif dengan senang dan sesadar
mungkin. Kendalikan diri, kendalikan emosi, jangan
marah, jangan menyimpan: kebencian, kemarahan,
kepahitan, sakit hati, sakit pikiran, rasa takut, rasa
negatif; berpikir dan bertindak positif dan ambil posisi
proaktif memaafkan, mendamaikan, tulus hati, rendah
hati, jujur hati semua hal itu merupakan terapi jiwani
yang ampuh agar tidak bersifat mengganggu terhadap
tubuh jasmani atau organ-organnya.Sakit hati, kepahitan
dan kebencian yang berkepanjangan, sangat erat
kaitannya dengan timbulnya penyakit liver, otak, jantung
dan pencernaan.
8. TERAPI ROHANI
Dalam banyak hal sering tidak bisa kita bedakan dan
pisahkan hal-hal terkait Dimensi Jiwani dan Dimensi

30
Rohani. Hal-hal jiwani lebih terkait dengan
diri/eksistensi egoisme, sedangkan hal-hal rohani terkait
dengan Iman, Percaya, dan atau Keyakinan yang teguh
dan murni. Bersyukur, mengucap syukur senantiasa,
bersukacita dan suasana hati damai sejahtera adalah
beberapa kondisi rohani yang baik. Apa alasan kita
bersyukur setiap saat secara sadar? Betapa kita harus
bersyukur atas kebaikan Tuhan dalam hidup kita, setiap
saat.
Bayangkan jika Tuhan pencipta langit dan bumi
memakai rumus dagang atau hubungan bisnis dengan
kita; harga Oksigen di RS (Rumah Sakit) Rp. 50.000
perliter/jam, Nitrogen Rp. 20.000/liter/jam sedangkan
kebutuhan rata-rata sehari manusia atau Oksigen 2.280
liter,Nitrogen 11.376 liter atau biaya Rp.341.520.000/hari
atau perbulan sebesar Rp 10,2 miliar rupiah. Di Indonesia
99% lebih yang berprofesi sebagai karyawan atau pekerja
professional apalagi buruh tidak ada yang bergaji sepuluh
miliar rupiah perbulan bahkan pengusaha kecil
menengah tidak banyak yang memiliki omset Rp 10 miliar
perbulan.

31
Belum lagi kebutuhan primer lainnya seperti sandang,
pangan, papan dan pulsa? Bersyukur berikut adalah
hadirnya matahari, bulan-bintang, siang dan malam,
Tuhan atur sedemikian luar biasa, namun banyak orang
tidak menyadari apalagi mensyukurinya. Bersyukur,
bersyukur dan bersyukur adalah bentuk terapi integratif:
Jasmani, Jiwani dan Rohani. Life time kita, kita lalui
dengan selalu dalam sikap “hati yang gembira” karena
setiap momen adalah hadiah Cuma-Cuma
(present/hadiah) dari Tuhan. Lihat dan coba pahami
Dimensi waktu yang dicoba digambarkan sebagai berikut:
HIDUP ADALAH PERJALANANWAKTU/PROSES DAN
HIDUP ITU ADALAH HADIAH SETIAP SAAT
 Yesterday Now Tomorrow →
 Kemarin Hari ini Besok →
 History Present/Hadiah/ Mistery →
Saat ini
Tahu, Bulan, Semua orang Besok, akan
Minggu lalu, bergembira terima datang, menit
Kemarin, Jam hadiah. Setiap saat mendatang, sejam
lalu, Menit lalu, dari hidup kita mendatang, kita
Detik lalu jalani adalah tidak tau apa yang
hadiah, maka kita akan terjadi, Tidak
harus selalu Perlu Khawatir
gembira

32
9. KESEHATAN INTEGRATIF: TUBUH, JIWA
DAN ROH

INDIKATOR BAGAIMANA
1 KESEHATAN DIRI MEMBANGUN DAN
(JASMANI) MEMELIHARANYA
Tubuh jasmaninya baik, Senam Simetris teratur,
normal; tidak dibawah sekali senam minimum
standar; pancaindera 30 menit, Maksimum 60
berfungsi baik, semua organ menit atau satu jam.
tubuh luar dalam berfungsi Senam Simetris;
baik sehat dan kuat dari minimum 3x seminggu
ujung ja dan Maksimum 7x
ri sampai ujung rambut seminggu (setiap pagi).
Pola makan: Minimum
dan Maksimum dari segi
jumlah dengan kualitas
gizinya yang cukup.
BAGAIMANA
INDIKATOR MEMBANGUN
2
KESEHATAN JIWANI DAN
MEMELIHARANYA
Belajar selalu, banyak
Tenang, Nyaman dan
membaca buku,
tangguh secara internal
membangun suasana
menang menghadapi segala
rileks, berkomunikasi
situasi, baik yang sangat
baik dengan sesama,
provoaktif apalagi yang
sangat rendah hati, jujur
bersifat ringan.
luar dan dalam.

33
BAGAIMANA
INDIKATOR MEMBANGUN
3
KESEHATAN ROHANI DAN
MEMELIHARANYA
Jangan pernah
memelihara sakit hati,
dendam, marah dan
Selalu mampu berbuat dan gengsi tinggi. Teratur
berkata baik, perasaan baik, dan terbeban berdoa
karakter baik, akal budi bagi yang dianggap
baik, penuh kasih, penuh lawan, atau
ucapan syukur, sukacita, saingan/kompetitor.
damai sejahtera, rendah Berdoa untuk diri
hati, lemah lembut, sendiri, keluarga,
bernyanyi gembira sesering sahabat, rekan kerja,
mungkin. orang yang tidak sehati
sepikir, tetangga, teman
sekota, sebangsa,
setanah air dan dunia.

10. PENGENDALIAN DIRI

1. Jasmani
Tidak merokok, tidak minum-minuman keras dan
tidak mengkonsumsi produk pabrikan, tidak narkoba,
tidak berjudi, tidak mencuri, tidak melacur, tidak
melakukan hal-hal yang bersifat negatif.
34
2. Jiwani
Panjang sabar, rendah hati, jujur hati, tulus hati,
berani dan menguasai diri.
3. Rohani
Penuh kasih, sukacita, damai sejahtera, sabar, murah
hati, baik hati, setia, lemah lembut dan penguasaan
diri
Tuhan menciptakan kita terintegrasi dengan
sempurna. Dimensi Jasmani, Jiwani, Rohani saling
mempengaruhi. Suasana normal dan suasana sangat
extrim internal external saling mempengaruhi atau
memiliki pengaruh bagi Jasmani, Jiwani dan Rohani.
Itulah pentingnya kita selalu melakukan “terapi integratif
setiap hari dengan Senam Simetris” dan terapi terapi
khusus untuk suatu organ tertentu yang terasa atau
merasa sakit atau sakit sungguhan. Bersamaan dengan itu
kita juga membagi waktu untuk mengisi otak untuk hal-
hal positif untuk menjadi Makanan Jiwa dan berdoa,
memuji, menyembah dan membaca firman-Nya untuk
Makanan Rohani.

35
11. Pendidikan Hidup Sehat
Pendidikan Hidup Sehat (PHS) sama pentingnya
dengan makan minum setiap hari. Karena hidup sehat
adalah hampir segalanya (kebutuhan dasar) seyogyanya
dirancang suatu Buku Pedoman Praktis atau petunjuk
praktis oleh pemerintah untuk menjadi bahan edukasi
keluarga dan yang dimiliki dan dibudayakan oleh setiap
keluarga sebagai bagian integral dari kehidupan sekaligus
ukuran tingkat pencapaian kesejahteraan Rakyat
Indonesia. Sehingga APBN dan APBD tidak perlu besar
dan makin meningkat jumlahnya. Pendidikan Hidup
Sehat jauh lebih penting daripada pendirian pabrik
farmasi, pendirian gedung-gedung kantor, Gedung
Rumah Sakit, Gedung-gedung Sekolah dan prasarana
lainnya.

36
“Money is a Good Servant but a Bad Master”
“The More You have the more you need”
Pilihan sikap & perilaku terhadap dua pernyataan diatas
sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan Jasmani,
Jiwani dan Rohani; membuat uang, kekayaan dan
kekuasaan menjadi Variable Utama atau Penentu
(Master) sangat berbahaya bagi kualitas kejiwaan dan
kerohanian setiap orang, tak terkecuali para Dosen,
Theolog, Hamba Tuhan atau Pendeta, Pedagang,
Pengusaha dan Politisi. Uang adalah Tuan yang jahat tapi
pembantu yang baik. Katakan cukup dan bersyukur atas
berkat yang ada.

Pilihan ada ditangan Anda?

Jangan jadi hamba kedagingan


atau hamba uang.

37
BAB II. RINGKASAN PERJALANAN
HIDUP SEHAT
Tulisan perjalan hidup ringkas ini dicoba diibaratkan
sebagai pembanding sederhana namun validitasnya
cukup relevan bagi pembaca, bukan dalam rangka
kemasyuran diri penulis tapi dalam rangka edukasi dan
pembanding terkait sejarah hidup kesehatan yang bersifat
valid/absyah.
Saya adalah anak ke-7 dari 14 orang bersaudara,
dimana 3 (tiga) orang diatas saya tidak sempat saya kenal
karena sudah meninggal sebelum saya lahir. Setiap
peringatan hari kematian (ari hamamate) setiap tahun
sebagai bagian dari tradisi kekristenan, saya bersama
saudara-saudara membersihkan kuburan 2 (dua) orang
abang saya (no. 1 dan no. 2) yang kemudian oleh Negara,
kuburan mereka dipindahkan ke Taman Makam
Pahlawan, di Medan, karena mereka diangkat sebagai
Pahlawan, karena turut menjadi pejuang kemerdekaan.
Sedangkan Abang saya no. 4 meninggal umur 48 tahun
karena sakit, (sesak nafas) abang no. 5 meninggal pada
umur 55 karena ditabrak motor pada saat menyebrang
jalan dan kakak perempuan no. 6 meninggal umur 67
karena sakit pernafasan (2015). Adek lelaki saya no. 8
38
meninggal saat anak-anak karena sakit dan adek lelaki no.
9 meninggal umur 58 (2013) karena awalnya sakit
diabetes, sakit-sakitan enam tahun lebih, dua tahun
ditempat tidur dan dikursi roda sebelum meninggal; adek
perempuan no. 11 meninggal saat umur 52 tahun (2014)
karena kangker. Saya menggunakan mereka (saudara/i)
saya sebagai pembanding tentang pengalaman kesehatan
dan pengalaman hidup nyata karena saya mengenal
mereka dan pola hidup mereka dengan baik.
Saya juga banyak diskusi dengan mahasiswa-
mahasiswa kedokteran, karena dikala mahasiswa, saya
kost dengan lima orang mahasiswa kedokteran.
Disamping itu saya banyak konsultasi dengan berbagai
dokter, karena dapat kesempatan konsultasi tanpa bayar
sebagai bagian dari penyediaan fasilitas kesehatan dari
tempat kerja, dimana kalau konsultasi selalu diberi resep,
tapi terus terang tidak pernah membeli obat atas resep
yang diberikan apalagi mengkonsumsinya. Saya hanya
berupaya menangkap ilmunya dan menerapkan dalam
konteks “rehabilitasi medik”. Di Taman Gizi dimana saya
olahraga setiap hari, saya bertemu dengan puluhan orang
dari berbagai umur yang berolahraga secara teratur dan
cukup dan ada juga yang olahraga sekedarnya; sering
39
dialog dan atau melakukan wawancara dengan mereka.
Diantaranya ada yang masih 40an atau 50an tapi sudah
strok, ada yang 90an tapi masih segar bugar. Saya juga
belajar dari kekurangan dan keunggulan mereka. Mas Eko
seorang guru meninggal umur 52 tahun (2017) karena
penyakit diabetes.
Berikut ini adalah gambaran ringkas perjalanan hidup
terkait kondisi kesehatan dan penyakit yang pernah saya
alami.
1. MASA KANAK-KANAK HINGGA SMP
Saya memiliki pengalaman rasa sakit atau mengalami
kondisi sakit pada masa kanak-kanak. Terdapat 3 (tiga)
jenis penyakit yang saya derita waktu itu yaitu: 1. Kepala
pecah, 2. Penyakit Perut dan 3. Penyakit Ambeyen
1. Kepala pecah
Pada umur 4 atau 5 tahun (tak ingat persisnya)
saya menemukan dua telur kecil dempet (lebih kecil
dari kelereng) dari sabuk (ijuk) pohon enau di kebun
sebelah kanan rumah kami. Saat itu adalah saat panen
padi, dimana ibu, bapak, dan kakak-kakak saya panen
padi (mardege ±100 meter dari kampung/rumah).
Karena ingin tahu dan mau bertanya kepada mereka
tentang telor dimaksud, saya berlari melewati
40
pematang sawah dimana seekor kuda jantan milik
kami sedang merumput dan menghambat saya lewat.
Kemudian saya dorong pantat kuda itu, lantas saya
ditendang dengan kedua kakinya dan saya
terpelanting dan sangat kesakitan sehingga saya teriak
dan meraung sehingga kedengaran kepada ibu, bapak
dan kakak-kakak saya yang sedang “mardege”. Saya
ditemukan sudah tergeletak dengan darah mengalir
deras dari kepala dan tidak lama kemudian pingsan.
Selanjutnya saya dibawa ke Parpuleher (bidan laki) ±
3 km naik sepeda ke kota Porsea dengan cara duduk
dibonceng tapi diikatkan dengan kain panjang agar
tidak jatuh. Di klinik Parpuleher Tampubolon itu saya
diobati dan kepala saya diikat atau diperban, setelah
itu saya pulang dalam keadaan sadar dengan rasa
sakitnya yang luar biasa. Mungkin saat itu belum ada
obat penghilang rasa sakit. Dalam perjalan pulang
dibonceng dengan sepeda dan duduk dibelakang,
antara keadaan tidur atau sadar tidak sadar kurang
lebih satu kilometer sebelum tiba dirumah, kaki kanan
bagian belakang mengenai rantai sepeda sehingga
luka serius dan berdarah dan sakitnya luar biasa
sehingga ayah saya membawa saya kembali ke klinik
41
Bp. Tampubolon kemudian diperban. Saya tidak
opname tapi dirawat dirumah hingga sembuh. Hingga
saat ini terdapat hampir 3 cm (tiga sentimeter)
panjang dan satu sentimeter lebarnya tidak tumbuh
rambut dikepala saya.
2. Penyakit perut
Mungkin karena kualitas air, karena semua
kebutuhan air langsung dari sungai, kualitas
kebersihan, hampir semua kami bersaudara rata-rata
setiap tiga bulan minum obat kastroli, obat pencuci
perut. Hanya dalam 2 s/d 3 jam setelah minum
kastroli, otomatis akan buang air besar dan bersamaan
dengan kotoran terdapat 10 sampai 20 cacing pita
yang cukup besar yang hidup. Kita bangga mengais
dan menghitungnya dan melaporkan kepada ibu
berapa jumlah cacing yang kita temukan keluar dari
perut.
3. Penyakit Ambeyen
Mungkin karena kurang gizi atau kurang makan
sayur, pada saat buang air besar keluar benjolan dari
dubur sebesar atau lebih besar dari kelereng. Untuk
pertama kali bingung dan malu memberitahu, tapi

42
karena berdarah dan sakit, akhirnya Ibu
mengetahuinya dan dibantu memasukan dengan jari.
Selanjutnya diajari agar rajin makan sayur dan buah.
Dan benar dalam beberapa waktu berselang sembuh
total. Sejak kecil Ibu selalu menyediakan sayur dan
buah pisang atau pepaya khususnya, karena sekeliling
rumah, kami menanam pisang ambon, pisang goreng,
dan pepaya dan dikebun kami selalu ada aneka sayur
dan ubi jalar.

2. MASA SR (SEKOLAH RAKYAT) HINGGA


SMP
Karena sekolah SR dan SMP berjarak hanya kurang
lebih dua kilometer dari rumah, maka semua anak-anak
sekampung, kami kakak-adik khususnya rata-rata bangun
pagi jam lima dan bekerja kurang lebih 2 (dua) jam
sebelum sekolah.
Ada yang kerja disawah, dikebun atau kerja rumah
tangga, ambil air ke sungai, menggembalakan ternak
kerbau dan kuda ke lapangan rumput, tergantung
pembagian tugas dari ayah dan ibu. Baru setelah itu lari-
lari kerumah, cuci muka secukupnya disungai, buru-buru

43
sarapan dengan lauk sederhana pagi hari, hanya nasi dan
ikan asin bakar, kadang harus bakar ikan asin sendiri,
baru lari-lari kesekolah telanjang kaki pada saat SR. Tapi
setelah SMP pakai sepatu bata, yang kita pakaikan
sebelum pintu gerbang sekolah dengan aroma yang
aduhai, karena sepatu hanya satu pasang, dicuci dan
dikapur putih setiap hari minggu. Kadang-kadang kita
menderita sakit perut saja dan tidak pernah opname atau
makan obat kecuali minum kastroli. Setelah SMP minum
kastroli makin jarang. Perjalanan hidup sehat sejak SR
hingga SMP relatif sehat Jasmani, Jiwani dan Rohani.

44
45
46
3. MASA SMA
Kampung kami terletak didesa Patane Satu,
Siraituruk, Kecamatan Porsea, sekarang masuk
Kabupaten Toba Provinsi Sumatera Utara. Pada saat
SMA, saya sekolah di SMA Nommensen/Sekolah HKBP
(Huria Kristen Batak Protestan) di Pematang Siantar,
Kabupaten Simalungun. Waktu itu kurang lebih 3 (tiga)
jam naik angkutan umum dari kampung, sehingga untuk
efisiensi, saya menyewa rumah bersama beberapa teman
sekolah dan “masak sendiri”. Karena tidak pengalaman
naik angkutan kota, waktu turun angkot, salah posisi dan
salah loncat sehingga terpelanting dan berputar-putar
karena angkot tidak stop persis di tempat yang kita
inginkan sehingga mengakibatkan benturan kepala ke
aspal, banyak luka-luka dan pingsan kurang lebih 8 jam
dan dibawa teman ke praktek dokter, opname satu
malam, kemudian berobat jalan dan akhirnya luka luka
pulih. Beberapa luka serius dikulit masih berbekas hingga
saat ini. Hanya sekali ini saya sakit karena kecelakaan
selama SMA.

47
4. MASA MAHASISWA SAMBIL MEMULAI
KARIR
Lulus SMA dari Pematang Siantar bulan Desember
tahun 1970 naik Kapal Laut Kambuna, Kapal pengangkut
sapi dan penumpang terbatas dari pelabuhan Belawan
Medan dan tiba di Jakarta pagi hari persis tanggal 1
Januari 1971. Memulai kerja menjadi Tukang Catut
barang-barang luar negeri bawaan anak anak kapal di
pelabuhan Tanjung Priok dan menjualnya di Pasar Ular,
Tanjung Priok. Pekerjaan ini berlangsung kurang lebih
tujuh bulan. Kemudian bekerja menjadi PPK (Pembantu
Pembersih Kantor) merangkap Tukang Antar Surat,
bantu-bantu bagian tata usaha di American Institute for
Research, suatu Kantor Konsultan dengan tenaga ahli
umumnya orang Eropa dan Amerika untuk Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, yang di biayai dalam bentuk
hibah oleh UNESCO. Mengajar les privat bahasa Inggris
sambil kuliah dan bekerja, sering tidak teratur makan,
terburu-buru dan ± 6 tahun seperti itu, maka menderita
penyakit maag. Namun dengan konsultasi dan mendapat
nasehat para sahabat, para senior dan keluarga, akhirnya
penyakit maag sembuh total tanpa opname dan obat.

48
Rupanya penyakit maag yang saya derita lebih banyak
disebabkan oleh faktor “stress”, faktor pikiran yang
bersifat “stress” dan juga disebabkan oleh pola makan
tidak teratur dan bersifat malnutrisi (kurang gizi).

5. MASA KERJA PROFESIONAL DAN


BERKELUARGA
Masa ini adalah masa penting dalam sebagian besar
kehidupan. Masa ini mencakup umur 27 tahun hingga 60
ke 61 tahun. Pada masa ini pola hidup sangat berpengaruh
terhadap kesehatan. Pada masa ini sesungguhnya sudah
memasuki alam pikir dewasa dalam berbagai hal seperti
alam pikir bertanggung jawab, alam pikir bermasyarakat
dan berkeluarga. Menikah pada saat memasuki umur 28
tahun dan memulai membangun keluarga dan karir
secara bersamaan. Lingkungan primer seperti
keberadaan Isteri dan anak-anak, turut penting
mempengaruhi pola hidup. Pada masa ini walaupun
hidup bersifat mengalir tetap terpelihara keseimbangan
kehidupan Jasmani, Jiwani dan Rohani. Yang pasti
perjalanan karir yang berkaitan erat dengan kehidupan
perekonomian yang terkait erat juga dengan pola makan,

49
pola konsumsi. Sebagai keluarga kami hidup dalam
suasana berkecukupan tapi dalam hampir semua aspek,
kami hidup sederhana. Kehidupan suami Isteri rukun dan
perkembangan kehidupan anak-anak juga berjalan baik
dari sejak lahir, masa bayi, anak-anak, dewasa dan hingga
semua mereka menikah. Bukan saja saya dan isteri tidak
pernah mengalami penyakit, demikian juga anak-anak
hanya pernah sekali opname karena demam berdarah.
Secara keseluruhan mereka semua sehat hingga mereka
semua menikah. Walaupun pada masa itu saya dua kali
opname, tapi karena kecelakaan terjatuh dan tabrakan
serius yang menyebabkan luka yang serius dan patah kaki
kanan. Kedua jenis penyakit itu bukan karena pola hidup,
tapi karena kecelakaan, namun karena Tubuh secara
keseluruhan sehat, maka pengobatan dan penyembuhan
karena kecelakaan dimaksud berlangsung singkat dan
luka-luka cepat sembuh.

6. MASA UMUR PENSIUN


Sudah menjadi kenormalan bahwa pada umur
tertentu setiap orang harus pensiun secara formal kalau
bekerja di institusi formal. Kalau tentara, yang

50
pangkatnya prajurit, pensiun lebih cepat, syukur kalau
dikaryakan. Kalau bekerja diswasta atau pegawai negeri
(Pemerintah) umur pensiun di bawh 55/56 tahun kalau
pangkatnya eselon tiga dan kalau eselon dua hingga umur
60 tahun. Namun kalau peneliti, dosen/guru besar bisa
sampai 70 tahun baru pensiun. Tentu kalau sehat. Banyak
orang kalau sudah memasuki masa pensiun,
kesehatannya tiba-tiba drop karena “Post Power
Syndrome” khususnya mereka yang berpangkat tinggi
yang hampir setiap hari dilayani, dihormati bahkan
disanjung serta tidak bermental tangguh. Kalau Jiwanya
lemah, dia bingung melakukan apa setelah pensiun dan
kalau Jiwa lemah dan pikiran bingung otomatis tubuh
secara keseluruhan menurun ketahanannya akan makin
menurun dan sakit-sakitan.
Sesungguhnya sejak umur 38 tahun waktu saya
terpeleset, jatuh dan “lumbal sakral” nomor empat dan
lima bagian bawah tulang punggung menjepit saraf
hingga opname satu minggu lebih, disalah satu rumah
sakit yang dianggap baik di Jakarta karena paha dan kaki
kanan tidak dapat berfungsi. Dua orang dokter ahli saraf
yang sudah bergelar professor adalah yang menangani
pengobatan saya. Pada saat itu saya banyak bertanya dan
51
pertanyaan kunci kepada dokter dimaksud adalah,
apakah kalau saya di operasi, probabilita sembuhya
berapa persen? Dan jalan cerita rasionalnya bagaimana?
Mungkin karena dokternya sangat banyak pasien, saya
amati dia sesungguhnya bersifat buru-buru, hanya ingin
sekedar “say hello” kepada pasien bersama asisten dan
suster yang setia mendampinginya.
Mungkin juga ideologinya “Time is Money” bukan
bermaksud menyalahkan dia namun saya sebagai pasien
dapat merasakan bahwa waktu itu saya berkesimpulan
bahwa dia menjawab saya tidak dengan sepenuh hati
dengan tanggung jawab profesi. Saya berkesimpulan, dia
tidak ingin saya cepat sembuh dan tidak begitu penting
baginya agar saya cepat sembuh, karena kalau lebih lama
dirumah sakit pendapatan rumah sakit lebih banyak.
Tahulah saudara-saudara pembaca yang budiman,
jawabannya terhadap pertanyaan kunci saya itu dia
katakan, “bahwa butuh kuliah setahun untuk
memberi jawabannya”. Wah saya terperangah.
Kebetulan juga seseorang yang umurnya dua tahun lebih
tua dari saya opname satu kamar dengan saya dengan
kondisi penyakit yang sama, namun dia sudah duluan
52
dioperasi, malah kedua kakinya tidak berfungsi. Mungkin
juga karena operasi saraf dilumbal sakral empat lima
salah? Dalam bincang-bincang, Saya menangkap sinyal
kuat dari dia/pasien yang sekamar dengan saya itu agar
tidak usah operasi, sebaiknya di cari alternatif lain atau ke
phisiotherapy. Kata “Phisiotherapy” masih kata baru
bagi saya dan seorangpun phisioterapis belum ada yang
saya kenal.
Walaupun sesungguhnya saya sudah menandatangani
bersedia untuk dioperasi. Saat professor dokter dimaksud
meniggalkan saya, otak saya berputar dan bertanya-tanya,
masa jawabannya seperti itu? Dalam pikiran saya, saya
bisa menderita lama atau mungkin seumur hidup kalau
salah operasi saraf. Saya tidak ada masalah dengan biaya
karena kantor saya membiayai semua biaya pengobatan
termasuk operasi dan obat-obatan. Tapi jawaban
professor dokter itu membuka pikiran saya sebagai
berikut: saya juga sarjana, tapi pengetahuan tentang
keilmuan saya juga terbatas, mungkin juga professor
dokter spesialis saraf itu juga ilmunya terbatas, jadi saya
pun bertanya dalam hati, “masa saya serahkan
perihal kesehatan kunci pada dia dengan dokter
53
anestesi dan tim?” Waktu isteri saya datang besuk
siang, saya ceritera pergumulan pikiran saya kemudian
isteri saya menghubungi abang saya, dan dalam waktu
besuk sore, abang saya datang besuk dan setelah
melakukan percakapan serius bersama isteri saya,
kebetulan Abang saya mengenal seorang phisioterapis
senior yang handal luar biasa yang sudah sangat
pengalaman. Maka esok harinya saya tidak operasi. Saya
keluar dari rumah sakit, masih dalam kondisi tidak bisa
jalan sendiri dan pada saat itulah saya membeli 2 (dua)
tongkat yang ditaruh diketiak kiri dan kanan. Besoknya
saya diantar isteri saya ke phsioterapis dimaksud, Bapak
Lubis di daerah Rawasari, dan pada diskusi pertama dia
bilang ini gampang sembuh asal mau bergerak
dengan gerakan yang benar dan jangan malas. Dia
bilang paling lama dua bulan sembuh, sekali lagi asal rajin
latihan, tentu dibantu Isteri untuk mengangkat dan
menggerakan kaki kanan. Phsioterapis dimaksud sambil
melakukan pemanasan dengan listerik infra merah,
kemudian di traksi/tarik, diurut dan selesai kurang lebih
satu jam; luar biasa, saya langsung rasakan manfaatnya.
Phisioterapis dimaksud sambil menjelaskan ilmu anatomi
54
tubuh dan saraf secara umum dan secara khusus dan
kontekstual, pengajaran itu saya praktekan dibantu isteri
saya. Dalam hanya kunjungan tiga kali selang waktu dua
minggu, saya sudah latihan berjalan tanpa tongkat dan
tidak lama kemudian pulih total. Puji syukur pada Tuhan
Jesus, saya sungguh bersyukur lepas dari penderitaan dan
lulus beberapa ilmu dasar kesehatan tentang anatomi
tubuh, anatomi saraf dan tentang sistem aliran darah.
Sejak saat itulah saya sehat dan senam minimal tiga kali
seminggu, minimal 30 menit setiap senam dengan
gerakan Simetris itu sampai sekarang. Dengan
penghayatan dan penyempurnaan pengetahuan
kesehatan disana-sini, pola, semangat dan ritme kerja
saya berlangsung konstan, intensif, serius sejak umur 38
tahun sampai sekarang umur 70 tahun, saya mengalami,
menjalani dan mensyukuri Sehat Jasmani, Jiwani dan
Rohani tanpa mengkonsumsi herbal, produk farmasi dan
“factory foods”!

55
NASEHAT UNTUK CUCU CUCUKU!!

“Jangan Jajan, Jangan Jajan dan Jangan Jajan” Makanan

enak belum tentu sehat!

………………………………………………………………………………….

Sarapan yang cukup, sehat dan baik sebelum sekolah,

pulang sekolah makan dirumah, sekali lagi jangan jajan.

Jajanan diluar umumnya tidak bersih, tidak bergizi, dan

menggunakan zat kimia “perasa enak” yang tidak

dibutuhkan tubuh.

“Jangan jajan ya Cucuku”, Ompung mengasihi kalian dan

ingin kalian sehat sejak anak-anak hingga dewasa dan

tetap sehat hingga umur panjang seperti Ompung. Tentu

saja melalui Buku ini, kiranya Pembaca Dewasa

menangkap isi, maksud & tujuan buku ini dan berkenan

mempraktekkan dan mengedukasi anak cucu, keluarga

dan sahabat untuk Hidup Sehat Jasmani, Jiwani dan

Rohani.

56
BAB III. PENGALAMAN HIDUP
SAKIT/RASA SAKIT
Sakit belum tentu terasa atau langsung terasa. Hal ini bisa
terjadi bagi penyakit yang terjadi pelan-pelan akibat pola
hidup, pola makan, pola pikir dan pola tindak/perilaku
yang sudah berlangsung beberapa waktu. Sebagai contoh
sakit paru-paru bagi para perokok tidak langsung terasa
walaupun sesungguhnya paru-parunya sudah lambat laun
“teracuni” atau rusak ringan, dimana mungkin gejalanya
hanya batuk-batuk kecil atau intensitas batuknya masih
jarang karena paru-parunya baru tersumbat sedikit. Adek
saya perokok berat, sambil membaca sambil merokok
bertahun-tahun, berkali-kali dinasehati tidak peduli
akhirnya dinyatakan dokter penyakit TBC akut dan harus
opname berminggu-minggu. Walaupun akhirnya
sembuh, tapi terjadi penurunan kualitas kesehatannya.
Setelah penyakit TBC nya dinyatakan sembuh, dia
berhenti merokok, namun timbul kebiasaan baru makan
“cemilan” dan permen secara berkesinambungan dan
akhirnya tidak lama mengidap penyakit diabetes disertai
penyakit malas, selanjutnya berbagai bentuk pengobatan
ditempuh tapi penyakit malasnya tetap, maka ± 4 tahun

57
cuma terbaring ditempat tidur, dan akhirnya meninggal
umur 55 tahun. Setelah berbagai asset dijual untuk
berobat, dan pola hidup malasnya juga berlanjut, maka
bukan saja menderita sakit Jasmani juga Jiwani dan
Rohani. Gampang marah, gampang menangis, merasa tak
berguna dan lain-lain. Begitulah jalan hidupnya
meninggal sebelum ada putera puterinya yang menikah
dan tanpa uang pensiun. Tuhan Yesus lebih mengasihinya
akhirnya dia dipanggil-Nya. Hal yang hampir sama
sesungguhnya juga terjadi bagi abang saya nomor 4; dia
pengusaha konstruksi dan supplier yang dapat dikatakan
sukses, ada rumah bagus, mobil bagus, uang banyak,
namun dalam pola hidupnya dia menggunakan uangnya
secara salah “money is a good servant but a bad master”.
Pendek ceritra umur 46 tahun dia meninggal, putera-
puterinya 4 (empat) orang semua masih sekolah SD,
menjadi tanggungan saya dan keluarga, karena isterinya
tidak bekerja, tidak ada penghasilan dan 3 (tiga) bulan
sebelum abang saya meninggal kakak ipar saya justru
dipanggil Tuhan kesisi-Nya mendahului abang saya
karena tertabrak truk ketika mau besuk abang saya.
Selama hidup, sepanjang yang saya ketahui, mereka rutin
58
beribadah, baik keluarga abang dan adik saya. Abang saya
pendiri dan pimpinan gereja yang didirikannya bersama
beberapa jemaat yang pengusaha dan pegawai negeri
dengan anggota kebanyakannya orang Papua di Jayapura.
Disamping belajar dari contoh-contoh hidup dan
kehidupan ayah-ibu, abang, kakak, adik-adik, saya juga
mendapat pengalaman dari banyak sahabat, keluarga dan
para ahli. Namun dalam realita, saya juga mengalami
beberapa jenis penyakit. Berikut ini adalah penyakit yang
pernah saya alami dan bagaimana saya mengatasinya
dengan baik:
1. Sakit Pinggul
Sepintas di Bab II poin 5 dan 6 telas saya singgung
penyakit yang saya derita berupa kejepit saraf pada
“lumbal sakral” nomor 4 dan 5 dan saya mempercayakan
pengobatan primernya kepada phsioterapis bukan kepada
professor atau dokter yang mengedukasi saya secara
negatif tapi saya balikkan menjadi sangat positif.
Tetangga saya, hanya bersebelahan dinding kiri dengan
rumah saya mengalami penyakit yang persis sama dengan
yang saya alami. Umur berpaut ± 2 tahun dia lebih tua,
dia kurang lebih setahun kemudian sejak sakit, karena
59
keyakinan yang sangat berbeda terhadap cara
penyembuhan. Dia berobat ke dukun dan dukun tersebut
berkesimpulan dia diguna-gunai orang karena dia Kepala
Sekolah SMEA. Pendek cerita dia disarankan atau disuruh
dukun untuk potong 4 (empat) kambing warna hitam dan
kepala setiap kambing ditanam disudut kanan kiri depan
dan belakang rumahnya dengan beberapa jenis doa atau
saya sebut mantra. Dia permisi menggali dua lobang:
depan kiri dan belakang kiri dinding rumah saya. Apa
yang terjadi? Penyakitnya makin parah dan meninggal
satu tahun kemudian walaupun sesungguhnya beliau
(almarhum) saya ajak ikut ke phsioterapis yang
menangani saya agar saraf yang kejepit dipinggulnya
pulih dan sembuh.
2. Sakit Punggung
Kadang-kadang saya sakit punggung pada saat bangun
tidur karena mungkin keenakan tidur dalam posisi tidak
sempurna berjam-jam, sehingga otot dan saraf tidak
rileks normal dan pagi hari sering punggung luar biasa
pegal/rasa sakit. Terapisnya adalah saya senam simetris
ditempat tidur kurang lebih 5 menit dengan minimal 7-8
gerakan, setelah itu duduk dan dalam posisi duduk saya

60
bungkuk-bungkukkan kepala kurang lebih 10 kali dan
selanjutnya ke toilet, dan setelah itu minum air sehangat
mungkin
kurang lebih dua gelas dan langsung SENAM SIMETRIS
ke Taman Gizi, kemudian mandi, sarapan, kemudian
kehidupan keseharian berjalan lancar tanpa rasa sakit
punggung sama sekali.
3. Sakit Mata
Sakit mata sesungguhnya dimulai sejak sekolah,
karena masa kanak kanak kami membaca dengan
penerangan “lampu templok”, lampu dihidupkan dengan
minyak tanah dengan “sumbu” dari kain dimana kalau
berlangsung beberapa waktu atau lebih satu jam, asapnya
tak terasa lengket diwajah dan berwarna hitam dan tentu
masuk ke mata, karena alis juga kotor dengan noda hitam.
Hal ini berlangsung sejak SR (Sekolah Rakyat) hingga
SMP (Sekolah Menengah Pertama). Pada masa SMA
(Sekolah Menengah Atas) di Pematang Siantar, listrik
cukup baik memberi penerangan pada saat membaca
malam hari. Namun hal yang sama terjadi kurang lebih
tiga sampai empat tahun pada saat kuliah awal tahun 1970
an di Jakarta, listrik hanya terang normal diatas jam
sembilan malam. Pada saat kuliah membaca juga dengan

61
penerangan lampu templok, karena hidup pas-pasan
dikamar kos sambil kerja, sambil mengajar kursus dan
sambil kuliah. Maka sejak itu pandangan mulai kabur
sekitar tahun 1973/1974, mata saya sudah minus dua dan
dua setengah dan saat ini berlangsung konstan kombinasi
minus plus. Mata kiri minus tujuh dan mata kanan minus
tujuh setengah, tapi sesungguhnya dalam dua tahun
terakhir ini saya latihan saraf-saraf mata agar penuaannya
tidak berlangsung cepat akibat penuaan atau katarak, tapi
dengan bantuan kaca mata, penglihatan saat ini tidak
masalah. Puji Tuhan.
4. Sakit Telinga
Pada masa kanak-kanak, kami semua mandi di
sungai, dan tanpa sadar atau peduli, air masuk ditelinga
hingga mengakibatkan telinga berair dan kadang sampai
berbau. Pengobatannya hanya alamiah dengan cara
mengeringkan saluran telinga dengan bulu ayam yang
sesungguhnya bukan cara yang baik dan benar. Karena
kita tak mendapatkan edukasi disekolah atau dari orang
tua, bagaimana sebaiknya memelihara kesehatan, akan
hal ini khususnya telinga sangat vital dalam kehidupan
kesehatan.

62
Pada tahun 2004, saya pernah mengalami penyakit
telinga yang oleh seorang dokter disebut “sudden deaf”
atau tiba-tiba tuli. Ternyata penyebabnya adalah karena
berminggu-minggu stress tanpa disadari akibat kesibukan
yang luar biasa, kurang tidur, kurang istirahat dll.
“Sudden deaf” itu membuat kepala pusing, karena telinga
berdengung dan rasa percaya diri hilang, karena tidak
dapat mendengat apa-apa. Setelah berobat keklinik THT
yang dianggap sangat pengalaman dan baik di Jakarta,
saya diberi obat, opname dan istirahat beberapa hari dan
berangsur angsur pulih. Yang menarik, dokter
menyarankan agar menggunakan “alat bantu dengar”
(Hearing Aid) yang harganya mulai dari Rp. 5 Juta
sebelah sampai yang harga Rp. 50 Juta sebelah. Dan yang
pasti tidak bisa dibuat 100% seimbang antara telinga kiri
dan telinga kanan. Perlu saya utarakan pengalaman dua
kali mengalami “Sudden deaf” sesungguhnya
pengobatannya cukup dengan istirahat dan melakukan
relaksasi hati, pikiran, emosi, perasaan, jiwa dan Iman.
Adapun terapi Jasmani yang saya lakukan adalah
dengan mengurut dan merangsang saraf-saraf terkait
telinga, di kombinasikan dengan terapi Jiwani dan terapi

63
Rohani. Walaupun setiap konsultasi dengan dokter ahli
THT selalu disarankan agar menggunakan “Hearing Aid”.
Saya hanya menarik kesimpulan bahwa banyak dokter
ingin mendapatkan persentasi uang dari penjualan
“Hearing Aid” yang dia rekomendasikan. Dengan
pengalaman dua kali yaitu: mengalami tiba-tiba tuli
kedua telinga sekali, dan tiba-tiba tuli telinga kanan
sekali, saya meyakini dan mempraktekan terapi “saraf
telinga” dengan cara mengurut berbagai saraf sekitar
telinga dengan sejenis minyak yang baik dan menjaga
kebersihan telinga dengan benar. Telinga saya sembuh
dan pendengaran saya berangsur normal kembali hanya
dalam waktu tiga sampai tujuh hari.
5. Sakit Perut
Sakit perut bisa sewaktu-waktu terjadi apabila
terdapat sesuatu dalam makanan yang bersifat tidak
cocok. Atau pada saat perut kosong diisi dengan makanan
yang tidak steril. Mengapa ini bisa terjadi, karena hidup
ini berjalan dinamis, kita tidak bisa selalu bisa hidup
sangat teratur. Katakanlah dikala kita melakukan
perjalanan jauh; dikala kita dijamu sahabat atau keluarga,
dikala kita menghadiri aneka macam pesta adat yang
berbeda-beda dengan menu makanan baru yang tidak
64
selalu cocok dengan kondisi perut. Kalau mengalami hal
seperti ini upayakan dengan minum satu atau dua gelas
air hangat dan upayakan pergi ke toilet untuk
mengeluarkan angin atau isi perut yang bersifat
menganggu atau upayakan makan buah pepaya segar
secukupnya. Maka berbagai penyebab penyakit perut
selalu dapat diatasi tanpa makan obat sama sekali.
6. Sakit Paru-Paru
Sakit paru-paru yang serius sesungguhnya tidak
pernah saya alami, tapi rasa sakit bisa timbul karena
penumpukan angin atau CO2 (Karbondioksida) dalam
paru-paru akibat penyumbatan. Maka terapi dengan
memukul-mukul dada dan minum air hangat, tarik nafas
selama mungkin hingga paru-paru sepenuh mungkin,
tahan sebisanya, lepas pelan-pelan, maka bersamaan
dengan itu akan terjadi sendawa beberapa kali dan akan
mengeluarkan dahak biasa, dahak kental atau kental
sekali. Pengalaman lain dengan paru-paru adalah apabila
mengikuti rapat dalam ruangan ber-AC berjam-jam
dimana hampir semua peserta merokok. Hal ini beberapa
kali tidak bisa dihindari, karena mayoritas pria peserta
rapat sangat tidak berbudaya walaupun sudah tertulis

65
dilarang merokok, kita yang tidak pernah merokok pasti
terpolusi dan menderita. Saya selalu dapat mengatasinya
dalam dua tiga hari dengan senam pernapasan hingga
paru-paru benar-benar bersih dan sehat. Paru-paru
adalah organ sangat penting memasukan udara atau nafas
kehidupan, menyaring dan menyalurkannya bekerjasama
dengan jantung dan saluran darah keotak dan keseluruh
tubuh. Kalau sistem pernafasan terganggu, dimana organ
vital utamanya adalah paru-paru, lambat laun, sistem
kekebalan tubuh akan menurun. Peliharalah paru-
parumu dengan baik dan benar. Jangan pernah secara
sengaja menghirup asap apapun, apalagi menghirup asap
rokok secara sengaja.
7. Sakit Ambeyen
Diawal tulisan ini, telah diutarakan bahwa pada masa
kanak-kanak pernah mengalami penyakit ambeyen.
Setelah umur 67 tahun, pada saat sedang mengerjakan
rehabilitasi rumah, tanpa sadar penuh, mengangkat
barang barang berat seperti meja, sofa, tempat tidur
bolak-balik dll yang berat. Tidak beberapa hari kemudian
karena tekanan yang berat, tiba-tiba timbul ambeyen
yang menimbulkan rasa sakit yang luar biasa karena

66
pembulu darah vena di sekitar dubur, tertekan dan
hampir semua membesar. Karena sempat mengalami
sakit luar biasa, saya pegi ke dokter dan diputuskan untuk
operasi setelah dilakukan pemeriksaan darah dan hal-hal
terkait lainnya dimana operasi dijadwalkan dua hari
kemudian. Tapi saya bincang-bincang dan konsultasi
dengan beberapa teman dan salah satunya pernah
mengalami ambeyen lebih parah dan dioperasi akan
tetapi kembali lagi, malah tambah parah, karena kunci
penyembuhan bukan dioperasi tapi dalam bentuk
rehabilitasi dan terapi yang tepat. Dengan beberapa
petunjuk teman tersebut, saya melakukan terapi sendiri,
dan istirahat di rumah tiga hari, penyakit ambeyen
teratasi dan sembuh total. Sekarang saya percaya diri
menjadi konsultan penyakit Ambeyen, pasti sembuh
tanpa obat, tanpa operasi.
8. Lainnya
Saya bersyukur bahwa hingga saat ini, hingga buku
Edisi 2 ini diedit kembali, semua panca indera berfungsi
normal, demikian juga organ-organ bagian dalam.
Walaupun saya tidak rutin atau belum tentu sekali dua
tahun periksa darah dan kandungannya kelaboratorium,

67
tapi dapat saya katakan bahwa kadar dari setiap unsur
dalam darah saya bersifat normal.
Rasa tidak nyaman yang saya sering rasakan adalah
rasa gatal dikulit. Hal ini terjadi kalau suhu dalam
ruangan tidak ber-AC. Tapi hal ini tidak terjadi kalau suhu
udara tidak panas dan ruangan tempat berkegiatan tidak
panas. Kalau rasa gatal timbul dan digaruk, gatalnya
menjadi-jadi dan bisa gatal di berbagai bagian tubuh.
Walaupun hal ini jarang terjadi namun untuk
beberapa saat bersifat mengganggu. Untuk mengatasinya
saya membasahi kulit dan atau langsung mandi,
kemudian rasa gatal akan reda. Hal ini terjadi baru
beberapa bulan terakhir ini. Belum punya kesempatan
untuk konsultasi ke dokter ahli atau rekan yang mungkin
pernah mengalaminya. Namun saya cermati bahwa rasa
gatal dikaki atau ditangan yang lebih sering terjadi kalau
kondisi dalam suasana tidak nyaman, khususnya pikiran,
ruangan udara yang pengap dan suhu udara panas. Hal
ini beberapa kali terjadi.
Adapun solusi mengatasinya adalah dengan
menenangkan pikiran dan perasaan serta membasahi
kulit dengan air atau menggosoknya dengan minyak
telon. Tapi kalau hari-hari yang dilalui suasana berjalan
68
normal, kesempatan mandi teratur rasa gatal tidak
timbul. Demikianlah sekilas praktek hidup sehat yang
saya jalani, nikmati dan syukuri selama ini, khususnya
makin menjadi perhatian penting setelah umur diatas 65
tahun. Saya yakin, percaya dan beriman bahwa kedepan,
pola hidup sehat dimaksud akan saya tetap jalani dan
praktekkan entah berapa tahun lagi Tuhan
mengkaruniakan hidup dan kehidupan untuk saya jalani.

69
BAB IV. MENJALANI POLA HIDUP SEHAT
Dengan membaca Bab satu hingga tiga, kiranya
pembaca yang budiman telah dapat menyimak secara
kontekstual pola dan sistem hidup saya atau pola dan
sistem hidup yang dapat dan mudah dimengerti dan dapat
dipraktekan secara kontekstual. Siklus hidup harian saya
khususnya setelah umur diatas 50 tahun adalah bangun
pagi paling lambat jam 06:00, Senam Simetris kurang
lebih lima menit di tempat tidur, bangun dalam posisi
duduk sebentar sambil hentak-hentakan kaki kelantai
dengan telapak kaki, mampir ke toilet, minum dua gelas
air putih hangat, jalan ke Taman Gizi dan melakukan
Senam Simetris 30 sampai 60 menit, jalan kerumah dari
taman gizi kurang lebih 5 menit, minum lagi dua gelas air
hangat, hidupkan mobil, siram taman, mandi, sarapan
pagi, berangkat ke kantor atau kerja sampai sore, kadang
sampai malam, pulang kerumah, say hello sama isteri dan
cucu-cucu, mandi, makan malam, menyimak berita diTV,
menulis atau membaca, tidur paling cepat jam 10:00
malam/pm. Inilah gambaran siklus normal senin sampai
jumat kalau tidak dinas keluar kota. Kalau Sabtu Minggu
selalu ada acara keluarga dan minggu pasti kegereja dan
kumpul keluarga primer kecuali ada kegiatan khusus
70
dalam keluarga besar, adat istiadat, kegiatan sosial di
tetangga dan masyarakat. Konsumsi makan makanan
alami dengan jumlah atau volume antara 80%-90%. Ini
pola dan sistem yang sampai saat ini saya lakoni, saya
imani dan yakini akan tetap membuat saya sehat Jasmani,
sehat Jiwani dan sehat Rohani dengan pertolongan dan
penyertaan Tuhan.

1. Landasan Hidup sehat Jasmani


Dalam pengantar tersebut diatas, sepintas telah
dijelaskan pola dan sistem hidup sehat menyeluruh.
Adapun landasan hidup sehat Jasmani harian saya
adalah: bahwa pagi siang malam melakukan gerak
seimbang, secara sadar melakukan beberapa gerak tubuh;
seperti gerakkan leher, berdiri sebentar dan berjalan,
bungkukkan badan kedepan kebelakang sekiranya pun
pada saat dirumah, dikelas, ikut diskusi, ikut seminar,
ikut acara adat atau keluarga atau tetangga yang bersifat
bertele-tele. Demikian secara umum, namun tetap
menikmati dengan santai dan atau dalam suasana harus
serius.

71
2. Landasan Hidup Sehat Jiwani
Karena dimensi Jasmani dan Jiwani sesungguhnya
bersifat integratif, maka pada saat gerak Jasmani yang
berinisiatif, Jiwani mengikut dan mendukung dan pada
saat Jiwani yang proaktif Jasmani menyesuaikan posisi
yang tepat. Hal seperti ini berlangsung seimbang setiap
hari, setiap minggu, setiap bulan dan setiap tahun. Ada
kalanya karena faktor eksternal dari pekerjaan melakukan
perjalanan darat 10 sampai 20 jam, beberapa kali saya
mengemudi sampai 10 jam non stop, tapi karena jiwa
tenang, mantap, rohani sukacita, damai sejahtera, kondisi
tubuh, jiwa dan roh baik dan mantap. Memang apabila
bepergian naik mobil atau naik pesawat puluhan jam non
stop, perlu “ajustment”/penyesuaian tersendiri seperti
melakukan bentuk penyegaran dengan diurut oleh Pak
Boan (tukang urut pria tetangga saya) dalam kurun waktu
tiga atau empat bulan sekali dengan mengurut seluruh
tubuh dengan keras dan telaten.
3. Landasan Hidup Sehat Rohani
Sesungguhnya kehidupan rohani sangat dipengaruhi
oleh Panca Indra dan Jiwa. Panca Indra sebagai Dimensi
Jasmani: mata, telinga hidung, lidah dan kulit sangat

72
berpengaruh, terhadap Dimensi Rohani. Mata dan
telinga, ibarat gas mobil demikian juga pikiran dan
perkataan. Dalam banyak hal gas ini harus ada remnya,
agar gas-gas itu tidak mengarah ke hal-hal yang bersifat
negatif atau membawa ke jurang. Dimensi Rohani dalam
kaitan ini menjadi rem. Bagaimana agar Dimensi Rohani
menjadi rem yang baik, maka beberapa dari firman Tuhan
yang cukup banyak dalam Alkitab harus dapat dan
berfungsi sebagai landasan operasional dalam
bekerja/berkegiatan setiap saat.
Dalam kesempatan ini kami menawarkan Iman dan
pandangan kami dan yang kami tawarkan ini hanya
sebagian kecil saja, namun kami anggap lebih dari cukup
menjadi landasan dan pedoman hidup Rohani,
memimpin Jiwa & Tubuh.
Pandangan dan iman saya tentang Alkitab (Terbitan
Lembaga Alkitab Indonesia): Alkitab yang terdiri dari
Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB) adalah
“pernyataan asli yang diterima oleh Yesus Kristus dan
Para Rasul sebagaimana tercatat yang telah diilhamkan
oleh Roh Kudus. PL & PB merupakan kekuatan Tuhan
yang tidak dapat salah dan adalah kekuatan fungsional
Gereja (persekutuan Tubuh Kristus)
73
Bapa Surgawai (Tuhan) menciptakan kita terdiri dari
Tubuh (daging), Jiwa dan Roh. Secara “inheren” dan
dalam alam sadar dan nyata selalu terjadi kompetisi
negatif atau kompetisi positif antara tiga dimensi
tersebut. Kita dapat menyetel agar yang terjadi bukan
kompetisi negatif akan tetapi kompetisi positif agar saling
membangun atau menguatkan. Lebih penting dan lebih
baik lagi agar Tubuh, Jiwa dan Roh selalu searah dan
seiring sejalan. Hal ini memang tidak selalu mudah,
karena dalam Firman Tuhan di Surat Galatia 5: 19 – 21
dikatakan “Perbuatan daging telah nyata, yaitu:
“percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
penyembahan berhala, sihir, perseteruan,
perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian,
kemabukan, pesta pora dan sebagainya.
Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--
seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa
barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian,
ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah” dan ayat 22 – 26 dikatakan “Tetapi buah Roh
ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
74
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada
hukum yang menentang hal-hal itu.
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia
telah menyalibkan daging dengan segala hawa
nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh
Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita
saling menantang dan saling mendengki”.
Tubuh atau daging sering bersifat diametral, bersifat
tarik-menarik, bersifat konpetitip dengan Jiwa, jiwa bisa
bimbang atau “Mencla-mencle tapi inti dan
kesimpulannya harus hidup menurut Roh.
Roh adalah bagian yang paling dalam dari lubuk batin
kita, yaitu bagian yang paling dalam dari keseluruhan diri
kita. Ini mutlak tidak sama dengan jiwa kita (Witnes Lee,
Bagian Bagian Manusia, Yayasan Pustaka Injil, Surabaya,
April 2009). Berikut ini kami coba memilih 10 Landasan
Hidup Rohani Kristiani yaitu:
1. Kolose 3:23 - Landasan Bekerja
“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah
dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan
bukan untuk manusia”.

75
Ayat ini sungguh-sungguh menjadi rhema dalam
kehidupan saya bekerja. Selama pengalaman hidup saya,
saya melakukan pekerjaan melebihi Job Deskripsi formal
saya dengan penuh sukacita tanpa diperintah-perintah
tanpa disuruh-suruh “I know what and how to do it”. Ayat
ini menjadi acuan yang sangat tepat bagi saya dalam
bekerja diberbagai institusi atau organisasi agar ayat ini
juga menjadi rem bagi saya untuk tidak malas atau
tercebur kedalam praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme). Tuhan maha melihat dan maha mengetahui.

2. 1 Korintus 13:1-13 - Tentang Kasih


“Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan
semua bahasa manusia dan bahasa malaikat,
tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku
sama dengan gong yang berkumandang dan
canang yang gemerincing. Sekalipun aku
mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku
mengetahui segala rahasia dan memiliki
seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku
memiliki iman yang sempurna untuk
memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak
mempunyai kasih, aku sama sekali tidak
76
berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan
segala sesuatu yang ada padaku, bahkan
menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi
jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun
tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar;
kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak
memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak
melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari
keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan
tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak
bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena
kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya
segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu,
sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak
berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa
roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan
nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang
sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu
akan lenyap. Ketika aku kanak-kanak, aku
berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa
seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti
kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi
77
dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak
itu. Karena sekarang kita melihat dalam cermin
suatu gambaran yang samar-samar, tetapi
nanti kita akan melihat muka dengan muka.
Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak
sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal
dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman,
pengharapan dan kasih, dan yang paling besar
di antaranya ialah kasih.
Firman Tuhan ini, secara kata-kata dan kalimat yang
sederhana, sesungguhnya mudah dimengerti tanpa harus
selalu diingat setiap kata atau rangkaian kalimatnya.
Kalau diimani dan diperilakukan, hidup ini menjadi
mudah, dan penuh ucapan syukur, karena setiap godaan
dan atau permasalahan ringan atau super beratpun dapat
kita atasi dengan berserah dan bersyukur kepada Tuhan
serta mempraktekan Kasih yang sejati, kasih yang murni
setiap saat.
3. 2 Korintus 13:4-13 - Iman Sebagai Kekuatan
“Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh
karena kelemahan, namun Ia hidup karena
kuasa Allah. Memang kami adalah lemah di
78
dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-
sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa
Allah. Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap
tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah
kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus
Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak
demikian, kamu tidak tahan uji. Tetapi aku
harap, bahwa kamu tahu, bahwa bukan kami
yang tidak tahan uji. Kami berdoa kepada Allah,
agar kamu jangan berbuat jahat bukan supaya
kami ternyata tahan uji, melainkan supaya
kamu ini boleh berbuat apa yang baik, sekalipun
kami sendiri tampaknya tidak tahan uji. Karena
kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan
kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah
untuk kebenaran. Sebab kami bersukacita,
apabila kami lemah dan kamu kuat. Dan inilah
yang kami doakan, yaitu supaya kamu menjadi
sempurna. Itulah sebabnya sekali ini aku
menulis kepada kamu ketika aku berjauhan
dengan kamu, supaya bila aku berada di tengah-
tengah kamu, aku tidak terpaksa bertindak
keras menurut kuasa yang dianugerahkan
79
Tuhan kepadaku untuk membangun dan bukan
untuk meruntuhkan.
Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah,
usahakanlah dirimu supaya sempurna.
Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah
kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera;
maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera
akan menyertai kamu! Berilah salam seorang
kepada yang lain dengan cium yang kudus.
Salam dari semua orang kudus kepada kamu.
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai
kamu sekalian.”
Penyertaan Tuhan itu sempurna atas hidup kita, atas
diri kita. Maka kita haruslah menikmatinya dan melalui
diri kita dapat tersalur terus menerus kesekeliling kita.
4. Pengakuan Iman Rasuli
“Aku percaya kepada Allah, Bapa yang
Mahakuasa, Khalik langit dan bumi Dan kepada
Yesus Kristus, Anak-Nya yang Tunggal, Tuhan
kita Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir
dari anak dara Maria Yang menderita sengsara
di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
80
disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke
dalam kerajaan maut. Pada hari yang ketiga
bangkit pula dari antara orang mati. Naik ke
surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang
Mahakuasa, Dan dari sana Ia akan datang
untuk menghakimi orang yang hidup dan yang
mati. Aku percaya kepada Roh Kudus, gereja
yang kudus dan am, persekutuan orang kudus
pengampunan dosa kebangkitan daging, dan
hidup yang kekal. Amin”
Pengakuan iman ini tidak hanya dihafal dan
diucapkan, tapi kita Imani dalam hidup dan menghidupi
kita. Dunia dengan segala atribut dan pengaruhnya akan
berlalu dan harus kita lalui dengan mulus dan kita harus,
harus mengimani bahwa sejak semula, kita telah memiliki
kehidupan yang kekal setelah kehidupan sementara ini,
maka mari kita bersabar dan bertekun menunggu
kedatangan-Nya yang kedua kali. Kehidupan kekal itu
jauh lebih indah dan sangat luar biasa dibanding hidup
duniawi.
5. Doa Bapa Kami – Minimal Satu Kali Sehari
“Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah
namaMu, Datanglah KerajaanMu, jadilah
81
kehendakMu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini Makanan kami
yang secukupnya Dan ampunilah kami akan
kesalahan kami, Seperti kami juga mengampuni
Orang yang bersalah kepada kami; Dan
janganlah membawa kami kedalam pencobaan,
Tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan
kuasa Dan kemuliaan sampai selama-lamanya.
Amin.
Terdapat berbagai hal yang otomatis terekam
dalam hati dan pikiran saya ketika menghadapi hidup
nyata sehar-hari yaitu bahwa: saya memiliki Bapa
Surgawi; bahwa saya selalu terbeban untuk mewujudkan
kehendak Bapa Surgawi; bahwa saya meyakini dan
mensyukuri berkat hari ini dan setiap hari; bahwa saya
harus terlebih dahulu mengampuni siapa saja agar Bapa
Sorgawi mengampuni saya; bahwa Bapa Surgawi
berkuasa penuh menguasai dan menjagaku, maka saya
imani bahwa hidupku sesungguhnya berkelimpahan
karena Kasih KaruniaNya.

82
6. Matius 16:19- Suatu Kepastian
“Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan
Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan
terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di
dunia ini akan terlepas di sorga”
Firman ini memberikan kepastian kepadaku bahwa
Bapaku disorga memberikan kunci untuk masuk kedalam
suasana hidup sorgawi dan memberikan otoritas secara
Jasmani, Jiwani dan Rohani untuk selalu berperilaku
positif, baik dan benar dihadapan Tuhan serta memiliki
otoritas untuk melakukan perikatan dan atau perjanjian
dengan setiap subyek dunia nyata untuk memasuki alam
pikir dunia Sorgawi.

7. Filipi 4:4-7 – Susah Senang Tetap Senang


“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan!
Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua
orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah
hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga,
tetapi nyatakanlah dalam segala hal
keinginanmu kepada Allah dalam doa dan
permohonan dengan ucapan syukur. Damai
83
sejahtera Allah, yang melampaui segala akal,
akan memelihara hati dan pikiranmu dalam
Kristus Yesus.”
Tuhan mengajar kita agar selalu bersukacita. Kita
bersukacita bukan karena hal-hal terkait berkat Jasmani
dan atau berkat duniawi semata, tapi lebih karena hal-hal
sorgawi dan rohani yang bersifat kekal. Hal-hal duniawi
bersifat sementara dan bersifat eskalatif serta dapat
mendikte kedagingan kita. “The more you have, the more
you need”. Suatu hal yang sangat duniawi, kita diajar
untuk berkata cukup, dan tidak hedonis atau tamak. Kita
juga diajar agar sama sekali tidak kuatir. Dengan berdoa
& mengucap syukur, kekuatiran sesaat atau yang bersifat
otomatis terjadi, secara otomatis juga teratasi. Dan
kekuatiran tidak akan pernah berlama-lama apalagi
bersifat laten dalam hidup kita.
8. 1 Tes 5:18-22 & Efesus 2:22 – Selalu
Bersyukur & Hati-Hati
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang
dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah
nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang
baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.”
84
Efesus 2:22 didalam Kristus kamu juga turut dibangun
menjadi tempat kediaman Bapa surgawi di dalam Roh.
Mengucap syukur haruslah menjadi bagian proses
hidup. Ketika kita mengucap syukur kondisi
“neurosistem” atau “sistem saraf total” kita berbeda sekali
dibandingkan apabila kita bersungut-sungut, gelisah,
galau, atau marah. Karena dalam suasana bersyukur,
Kristus hidup nyata dan aktif dalam roh kita. Hal-hal ini,
suasana ini membuat existensial kita didiami dan
dihidupi Roh Bapa Sorgawi yang memberikan kita hidup
berkelimpahan dan berkemenangan.
9. Amsal 17:22 – Obat Bukan Produk Farmasi
“Hati yang gembira adalah obat yang manjur,
tetapi semangat yang patah mengeringkan
tulang.”
Firman ini sangat jelas dan tegas menyatakan bahwa
hati yang gembira adalah obat, obat bukan produk
farmasi, dan atau produk kimia yang menjadi obat, karena
dari hati yang gembira berpengaruh langsung pada
pikiran yang memerintah otak dan otak memerintahkan
dan mengirim signal perintah kepada semua organ tubuh
untuk “tetap sehat”. Khususnya apabila bukan saja

85
gembira tetapi juga semangat luar biasa positif dan kuat,
bukan patah semangat.
10. Doa: Markus 11: 24 – 26, Berdoa Dengan Hati
Yang Bersih

Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja


yang kamu minta dan doakan, percayalah
bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu
akan diberikan kepadamu. Dan jika kamu
berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu
sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu
terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang
di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.
"(Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka
Bapamu yang di sorga juga tidak akan
mengampuni kesalahan-kesalahanmu)”.
Dalam Alkitab terdapat ratusan ayat tentang doa,
dan salah satu doa yang langsung diajarkan oleh Tuhan
Yesus adalah Doa Bapa Kami (Poin 5 dari landasan hidup
Rohani dalam tulisan ini). Satu hal yang ingin digaris
bawahi dan ditekankan sebagai suatu kebenaran,
kemutlakan dan keharusan adalah: ampunilah dahulu
sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap
seseorang (Siapa saja) supaya juga Bapamu yang di sorga
86
mengampuni kesalahan kesalahanmu; jika kamu tidak
mengampuni, maka Bapamu yang disorga juga tidak akan
mengampuni kesalahan-kesalahanmu.
Sesungguhnya Firman Tuhan yang telah pernah kita
dengar dan atau baca dan atau simak dan atau pahami
lebih dari cukup menjadi landasan hidup Sehat Rohani
yang memimpin Jiwa dan Tubuh/Jasmani kita.

Tubuh Jiwa Roh


Jiwa Roh Tubuh
Roh Tubuh Jiwa

JiwaRoh Tubuh Jiwa


Roh Tubuh

Jiwa Tubuh Roh

Ke-enam gambar ini dapat diinterprestasikan macam-


macam namun yang pasti enam gambar ini dapat
diartikan sbb:
1. Tuhan menciptakan manusia segambar dan serupa
dengan Dia.

87
2. Tuhan menciptakan manusia terdiri dari tiga unsur,
tiga dimensi yang menyatu, manunggal, integratif
yaitu: Tubuh, Jiwa dan Roh.
3. Dari ketiga Dimensi itu apakah atau dimensi manakah
yang memimpin dalam suatu saat atau setiap saat?
Jawabannya pasti berbeda bagi setiap orang atau
setiap kondisi yang berbeda.

Jawaban yang paling sederhana dan baik adalah:


Tubuh, Jiwa dan Roh diciptakan satu untuk melakukan
rancangan dan rencana Tuhan, maka bos kita, atasan kita,
pimpinan kita, Bapa kita yang mengatur kita adalah
Tuhan, dan Tuhan ingin kita menjaga dan memelihara
agar Tubuh kita, Jiwa kita dan Roh kita selalu sehat.
Dengan demikian setiap orang yang menyatakan diri
pengikut Yesus Kristus, sungguh-sungguh menjadi
teladan dalam keluarga, masyarakat, profesi atau bisnis
dan dalam setiap kegiatan siang atau malam, dilihat orang
atau tidak, dilihat atasan atau tidak. Tuhan maha melihat
dan maha mengetahui pikiran, kehendak dan perilaku
kita. Tuhan adalah polisi sejati dan polisi sempurna dalam
diri kita. Dia maha mengetahui dan Dia selalu bersama

88
kita. Perjalanan hidup kita adalah bagaimana agar Tubuh,
Jiwa dan Roh selalu sehat dihadapan Tuhan.
DO’S & DONT’S
Bahasa Prokem atau bahasa gaul berikut, kiranya
menjadi pengingat sikap dan perilaku sehari-hari kita
yang berpengaruh erat terhadap kesehatan Jasmani,
Jiwani dan Rohani antara lain:
No JAGA/DO’S DONT’S
1 JAMU : JAGA MULUT Do Not Eat “See Foods”/Jangan Makan
Aneka Makanan yg Enak dilihat
2 JAMA : JAGA MATA Do Not Lie/Jangan Bohong
3 JAHA : JAGA HATI DO Not Lazy/Jangan Malas
JAPI : JAGA PIKIRAN DO Not Sleep To Long/Jangan Kelamaan
4
Tidur
5 JATE : JAGA TELINGA Do Not Smoke/ Jangan Merokok
6 JARA : JAGA RASA Do Not Gamble/Jangan Berjudi
JAEM : JAGA EMOSI DO Not Eat Too Much/Jangan Makan
7
Berlebihan
8 JATA : JAGA TANGAN No Hate/ Jangan Ada Kebencian
9 JAKA : JAGA KAKI Do Not Consume Drugs
10 JATUH : JAGA TUBUH Jangan Gunakan Narkoba
11 JASI : JAGA SIKAP No Prostitusion/Jangan Melacur
12 JAIM : JAGA IMAGE Do Not Drunks/Jangan Mabuk
13 JAJA : JAGA JANJI NO Conpiration/Jangan Bersongkol Jahat
14 JAE : JAGA ETIKA DO Not Corrupt/Jangan Korupsi
15 JANO : JAGA NORMA DO Not Collute/Jangan Kalusi
16 JAD : JAGA ADAT
17 JANA: JAGA NASIONALISME And Many Other Do Not/ Banyak yang
JABAN : JAGA BANGSA & Lainnya Jangan Lagi
18
NEGARA

89
BAB V. BERBAGAI PENYEBAB SAKIT
LATEN
Sesungguhnya lingkungan hidup dalam arti luas
menjadi wadah edukasi bagi setiap orang. Lingkungan
sosial, lingkungan keluarga, tetangga, pergaulan juga
menjadi wadah langsung yang mengedukasi setiap orang
atau siapa saja kalau mau belajar mandiri (Otodidak). Ibu
saya selalu menyatakan kepada saya “Mata Guru Roha
Sisean” (Bahasa Batak) artinya “Mata menjadi
Guru setiap saat dan Hati menjadi murid setiap
saat”. Cocok dengan slogan UNESCO (United Nations
Educational Scientific and Cultural Organization) yaitu
“Long Life Education”. Sesungguhnya kita harus
belajar seumur hidup untuk hidup sehat seumur hidup.
Namun dalam kenyataan, persentasi orang sakit ringan
dan serius dalam masyarakat sangat tinggi dalam dan
selama hidupnya. Ini suatu indikasi bahwa masyarakat
kita masih malas belajar. Mari kita coba pahami bersama
hal hal kunci yang menjadi penyebab sakit laten dan
kronis sejak lahir dari masa kandungan, masa kanak-
kanak, remaja, dewasa dan tua.

90
1. Pola Hidup
Berbicara tentang Pola Hidup secara sadar dan
independen, tentu dapat dipahami secara umum dan
secara bertanggung jawab pada saat kita sudah berpikir
dewasa tentang hidup dan kehidupan. Sedangkan
kesehatan sesungguhnya diawali sejak pertama sperma
suami isteri resmi, melakukan hubungan seksual yang
menyebabkan pembuahan. Disana dimulai hidup. Artinya
kesehatan kita dimulai dari pemahaman kontektual dan
hidup ayah-ibu kita sejak kandungan hingga kita lahir
sehat sebagai bayi, bertumbuh menjadi anak hingga
dewasa Jiwani dan dewasa Rohani. Saya percaya, sewaktu
saya dalam kandungan hingga saya lahir, ibu saya
khususnya, dengan penuh kasih sayang merawat saya, ibu
saya suka bernyanyi, bersenandung, berdoa dan
mengajak saya bicara. Hal ini pastilah sangat
berpengaruh terhadap pengetahuan existensi saya selama
dalam kandungan ibu saya. Saya lahir sehat, dirawat,
dibesarkan, diajar, dididik tentang hal-hal primer
lahiriah/Jasmaniah, Jiwaniah dan Rohaniah. Dan sejak
fase anak-anak menuju dewasa lingkungan primer,
sekunder dan tertier memberi pengaruh dalam perjalanan
hidup hingga saat ini. Tentu saja lingkungan PST (Primer,
91
Sekunder dan Tertier) itu tidak selalu kondusif dalam
semua aspek, tapi kalau kita sudah pada tahap dewasa,
kita adalah pelaku kunci/variabel independen. Tuhan
mengajar dan menginginkan kita Menjadi Pemenang
bahkan lebih dari Pemenang.
2. Pola Makan
Pola makan tentu sangat dipengaruhi kondisi umum
dan kondisi khusus kehidupan keluarga. Juga
dipengaruhi oleh kultur primer, sekunder dan tertier.
Dewasa ini kita mengenal “fast food”, “junk food” yang
sangat praktis dan dalam berbagai situasi dan kondisi bisa
bersifat sangat menggoda kita. Tapi sesungguhnya apakah
“see food” (makanan yang kita lihat) lantas kita makan?
Banyak orang melakukan seperti itu, maka disitulah dia
memulai atau menuai kesakitan, bukan kesehatan. Semua
“fast, junk dan factory food” pasti mengandung antara
lain: zat kimia perasa yang kuat dan berlebih, zat kimia
pengawet, zat kimia pewarna dan zat-zat lainnya yang
tidak dibutuhkan tubuh, bahkan dalam jangka waktu
tertentu menjadi penyebab penyakit laten yang
bertumbuh lambat tapi pasti dan pada tingkat dan waktu
tertentu sudah menjadi penyebab penyakit serius. Saya
ingin mengedukasi Anda, hindari, hindari sekali lagi
92
hindari atau jangan konsumsi makanan dan minuman
pabrikan, fast food, silahkan “back to nature”. Tuhan kita
telah menciptakan alam semesta yang menumbuhkan
segala jenis tumbuhan dan atau tanaman penghasil
makanan setiap waktu dan selama hidup. Setiap hari:
sarapan, makan siang dan makan malam.
Bukan industri yang menyajikan makanan tapi dapur
sehatmu yang memasak bahan alami yang tersedia
dengan ratusan macam rasa, dilayani oleh
isterimu/suamimu/anakmu/kokimu yang memasak dan
menyediakannya dalam jumlah yang cukup dengan
kualitas yang baik
3. Pola Pikir
Pikiran adalah suatu unsur dalam hidup yang sejak
kecil memiliki kecepatan luar biasa. Tak terukur
kecepatannya, tak terbatas jangkauannya dan bisa tidak
terkontrol kekuatannya (the power of mind is unlimited).
Taruhkan pikiranmu dibawah pikiran Tuhan, mudah
mengucapkan, tapi bagaimana dalam pelaksanaan.
Pikiran sangat berpengaruh pada hati, keinginan,
kehendak, dan perilaku. Pikiran dapat berdimensi positif
bisa juga sangat negatif.

93
Jadi bagaimana memenej atau mengaturnya setiap
saat? Jawabannya adalah Iman kepada Tuhan Yesuslah
yang memimpin, yang mengatur, yang menentukan
melalui perintah ke bawah sadar dan otak sadar, sehingga
otak memerintah sejumlah unsur saraf dan organ tubuh
memerintah dengan baik dan benar. Silahkan coba dan
praktekkan.
4. Pola Gerak Harian
Pola Gerak Harian (PGH) tentu dimulai dari pagi
hingga malam atau sampai tidur atau siklus dari bangun
tidur pagi hingga tidur malam sbb:
1. Lakukan gerak ±5 menit di temat tidur dengan
gerakan sbb:
1. Angkat kaki kiri kanan 10 kali lebih, setinggi
mungkin
2. Angkat keduanya bersamaan 10 kali lebih, setinggi
mungkin
3. Punggung baring, telapak kaki dilipat berdiri
miringkan kekiri ke kanan10 kali lebih
4. Tekan Tulang punggung dan perut 10 kali lebih
5. Angkat Leher dan tubuh setinggi mungkin 10 kali
lebih
6. Putar Leher kekiri kekanan 10 kali lebih
94
7. Putar Lidah kekiri kekanan 30 kali lebih
8. Sejauh mungkin, lipat lidah ke atas dan ke bawah 5
kali lebih
9. Putar-putar telapak kaki dan tumit
10. Buka tutup dan belalakkan mata sekuat mungkin.

Setelah anda melakukan 10 gerakan ini lalu duduk


kemudian hentak-hentakan kaki 10 kali atau lebih, dan
bungkuk-bungkukkan badan 10 kali atau lebih, berdiri,
minum air hangat satu sampai dua gelas, selanjutnya
masuk kamar mandi, semua akan lancar, segar dan sehat.
Anda memulai hidup sehat. Akan jauh lebih baik dan
terjamin kalau selanjutnya anda baca Firman, berdoa,
bernyanyi sendiri atau bersama Suami/isteri atau
keluarga. Setelah itu olahraga dengan Senam Simetris
(30-60 menit). Selesai Senam Simetris, minum satu atau
dua gelas air putih sehat hangat, mandi, sarapan,
berkegiatan (Sekolah, kerja dll sesuai konteks kehidupan
Anda) makan siang makanan alami, makan malam
makanan alami, berdoa bersyukur atas hari itu dan tidur
malam hingga bangun pagi lagi paling lambat jam 06:00
pagi (tergantung konteks dan siklus alami atau siklus
selayaknya hidup Anda setiap hari).
95
BAB VI. SERBA-SERBI TERKAIT HIDUP
SEHAT
Tentu saja banyak hal yang sangat berpengaruh
terhadap hidup setiap orang, beberapa hal kami lakukan
secara ringkas untuk memotivasi.

1. Tips Untuk Orang Sakit


Khususnya bagi orang berumur 45 tahun keatas,
jangan pernah malas, jangan malas dan jangan malas.
Harus cukup bergerak. Ada sebutan popular Life start at
40? Bagaimana cara dan upaya mengeksplorasi,
memahami dan mengkontekskan perkataan ini? Secara
normatif kita lahir hingga umur 6 tahun masuk Sekolah
Dasar SR (Sekolah Rakyat zaman saya dulu), sekarang
masuk SD (Sekolah Dasar) dan lanjut ke SLTP dan SLTA.
Ada yang lanjut ke perguruan tinggi, ada yang drop-out,
ada yang kerja atau langsung kawin bagi banyak wanita.
Terkait kesehatan atau penyakit, kapan kita
sesungguhnya paham dan bertanggung jawab penuh
tentang kehidupan kita? Pertanyaan yang gampang tapi
jawabannya tidak akan selesai dan dapat dijawab tuntas
oleh puluhan professor yang masing masing ahli dalam

96
bidangnya. Lalu jawaban yang tepat dan benar? Terserah
Anda. Kembali kepada “life start at 40”.
Pada umur 40 tahun, umumnya setiap orang sudah
mapan dalam hampir semua hal terkait hidup dan
kehidupan. Kalau tekun sekolah pasti sudah bergelar
Sarjana, Master dan mungkin sudah Doktor. Kalau
pengusaha mulai umur 25 tahun pasti sudah mapan kalau
berkembang dan sukses. Kalau professional pasti sudah
mapan dengan gaji dan pangkat yang mencapai
ketinggian yang lumayan. Kalau polisi atau tentara ada
yang sudah jadi Jendral tergantung kemampuan dan
hubungan dengan atasan. Terkait dengan kesehatan,
berarti seseorang telah menekuni kehidupan minimal 10
tahun s/d 15 tahun. Sudah menikah dan punya putera-
puteri, mungkin sudah punya rumah bagus satu atau
lebih, sudah punya mobil satu atau lebih dll. Pertanyaan
kunci terkait kesehatan, bagaimana pola hidup sejak
remaja, dewasa sampai umur 40 tahun. Apakah merokok
sejak SLTA? Apakah makan-makanan “fast atau junk
food” sejak SLTA bahkan sejak anak-anak dan remaja?
Disini letak persoalannya. Kalau makan-makanan “fast
food, junk food dan factory made atau factory products
97
food”, pasti dalam tubuh telah menumpuk zat-zat yang
sangat bersifat racun (toxid), maka kalau itu terjadi umur
40 tahun banyak orang yang sudah strok ringan atau strok
berat, darah tinggi, kolesterol tinggi, kegemukan,
diabetes, insomnia, sering pusing, batuk-batuk dll. Lantas
kalau sudah dalam kondisi seperti itu, pergi kedokter dan
mempercayakannya pada resep dokter yang membuat
obat-obatan: anti biotik, vitamin, opname. dll. Disinilah
dimulai malapetaka sakit baru atau pola hidup baru?
Tergantung Anda: Melanjutkan malapetaka sakit-sakitan
atau sehat Jasmani, Jiwani dan Rohani?? Namun apapun
zat-zat yang bersifat toxid yang sudah terkandung dalam
tubuh anda, pada umur 40 sampai 50 sampai 60, 70 dan
80 lebih, hidup anda akan selalu sehat dengan tantangan
kesehatan bersifat kecil atau bersifat besar disana-sini.
Laksanakan atau praktekan pola hidup Sehat Anda.
Saya memiliki orang tua/mertua lelaki, sehat terus
sampai umur 90 tahun, hanya satu malam opname di ICU
rumah sakit Cikini masuk 30 Juni 2017 jam 17:30,
meninggal atau dipanggil Tuhan kesisi-Nya pada jam
19:43 tanggal 1 Juli 2017 dan dikebumikan di Taman
Makam Pahlawan tanggal 3 Juli 2017. Ada Tulang (paman
98
saya) Bp. Gerhard Panjaitan, saat umurnya 94 tahun,
sehat Jasmani, sehat Jiwani dan sehat Rohani. Dia banyak
membaca, bergaul, mengajar dan jalan kaki setiap hari.
Beliau adalah salah satu guru besar saya tentang
kehidupan, khususnya tentang praktek hidup sehat.
Mari, mari, mari pilih Pola Hidup Sehat,
jangan pilih Pola Hidup Sakit. Pilihan tergantung
Anda. Mau dialog? Hubungi kami, jangan
sungkan, jangan malu!

2. Tips Untuk Kesehatan Lingkungan Hidup


Sama percis seperti penting, perlu dan harus hidup
sehat, kita juga harus menjaga, memelihara dan
membangun lingkungan hidup sehat. Kesehatan
lingkungan hidup sangat berpengaruh langsung kepada
kesehatan diri kita. Sebagai contoh nyata, kalau
lingkungan sekitar dipenuhi asap maka akan
menimbulkan penyakit paru-paru secara langsung.
Kesehatan lingkungan hidup memiliki dua dimensi yaitu:

1. Dimensi Sosial dan


2. Dimensi “Geograpikal (alam)”.

99
Dimensi sosial memiliki objek selidik yang sangat luas
yang berpengaruh langsung terhadap kesehatan bawaan
setiap manusia seperti antara lain:
1. Asal usul genetika
2. Asal usul keluarga (Ayah-Ibu)
3. Adat istiadat “Spesifikal”
4. Adat istiadat “general”
5. Pola dan sistem pendidikan Ayah-Ibu
6. Pola dan sistem komunal atau komunitas-
komunitas
7. Pola dan sistem pendidikan sosial: lingkungan
sosial primer, sekunder, tersier dan global.
Pendidikan, kebudayaan, status sosial ekonomi dan
status sosial kehidupan setiap orang, berpengaruh nyata
terhadap kesehatan. Yang ingin ditekankan dan “digetok
tularkan”, melalui tulisan ini adalah agar setiap orang
sebagai insan ciptaan Tuhan dan sebagai warga Negara
suatu bangsa, haruslah wajib memelihara dan
membangun lingkungan hidup yang sehat dengan:
1. Terpanggil dan terbeban menanam pohon atau
sayuran atau buah-buahan atau tanaman apa saja
disetiap lahan atau ruangan yang kosong. Bisa

100
dalam pot-pot diatas pekarangan berlantai semen
atau diatas tanah publik. Karena setiap Anda
menanam tanaman, Anda telah berkontribusi
langsung menyumbang O2 ke udara dan
mengurangi CO2 di udara yang akan dihirup secara
langsung atau tidak langsung oleh setiap hidung
manusia.
2. Terpanggil mengubur setiap sampah yang mudah
busuk dan mengumpulkan serta memanfaatkan
setiap sampah atau memberikannya kepada
Pengumpul Barang Bekas, atau mendaur ulang
setiap sampah yang tidak mudah busuk atau
terurai seperti plastik, kayu, besi, plat, beling-
beling, botol-botol dll.
3. Jangan pernah membakar sampah atau mengotori
udara.
TERIMA KASIH!

3. Merokok Membunuhmu

Kita menyaksikan iklan Paradox berbunyi merokok


membunuhmu. Diberbagai “running text” televisi, di
papan-papan iklan, di spanduk-spanduk, bahkan di

101
semua bungkus rokok dimuat berbagai iklan yang bersifat
variatif, bahwa rokok sangat berbahaya dan secara pasti
dan secara pasti lambat laun menumpuk racun yang
dikandung rokok setelah dibakar dan dihinsap dalam
setiap tubuh manusia. Tapi kenapa para perokok setelah
sakit parah baru berhenti merokok? Mengapa setelah
menumpuk racun-racun dalam tubuh akibat merokok
bertahun-tahun baru sadar atau menyerah? Mengapa dan
mengapa? Jawaban sederhana adalah mereka-mereka
yang merokok tidak sadar dan paham betul serta tidak
sungguh-sungguh teredukasi tentang tanggung jawab
hidup sehat, dan pola hidup sehat Jasmani, Jiwani, dan
Rohani secara integral. Mereka membakar uang mereka
secara tidak langsung, mereka tidak sungguh-sungguh
sadar memperkaya pemilik perusahaan rokok yang sudah
“super kaya”.
4. Penopang Hidup Sehat Alami
Sejak tahun 2012 kami tinggal berdua suami isteri,
karena putera puteri & cucu-cucu kami masing-masing
sudah mandiri dan memiliki tempat tinggal masing-
masing. Dengan demikian rumah kediaman kami kami
tata lebih sederhana lagi dimana kamar tidur tadinya
102
lima, kami cukupkan dua saja sehingga pekarangan kami
bertambah. Dipekarangan yang sederhana itu kami
sisihkan lahan ±10 meter persesi untuk menanam sayur-
sayuran, buah-buahan, dan tempat berbagai pot untuk
tanaman hias. Secara sederhana kami mencukupkan diri
untuk kebutuhan sayur-mayur yang kami tanam &
pelihara dengan sebaik-baiknya dengan hanya
menggunakan pupuk organik yaitu:
1. Sayur Singkong 7. Sayur Daun Pepaya
2. Sayur Ubi Jalar 8. Sayur Daun Kelor
3. Sayur Gedi 9. Sayur Buah Pare
4. Sayur Daun Katak 10. Buah Okra dan Cabe Rawit
5. Sayur Daun Gingseng 11. Sayur Buah Timun Jepang
6. Sayur Daun Kemangi 12. Sayur Bayam yang Banyak
di Lingkungan Sekitar.
sedangkan buah yang bermusim kami sewaktu-waktu
memanen buah pepaya, buah jambu klutuk, buah sawo
dan buah pisang. Semua tanaman kami adalah tanaman
dengan pupuk organik alami. Kami rindu agar setiap
rumah tangga menanam sayuran atau tumbuhan apa saja
disetiap pekarangan atau ruang kosong.

103
BAB VII. MARI MENGALAHKAN
COVID-19?
Apabila Virus corona Covid-19 masuk dalam tubuh,
Mutasi atau multiplikasinya dalam INANG bisa dicegah
dan dikalahkan jika imunitas tubuh baik. Banyak cara
untuk mendapatkan sistem imun tubuh yang baik, salah
satunya disebut melalui penggunaan suplemen. Benarkah
cara tersebut?
Spesialis penyakit dalam, dr Haryono, SpPD,
FINASIM, dari Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknogi Kesehatan Olahraga Nasional (PPITKON)
Kementerian Pemuda dan Olahraga RI menjelaskan
menjadikan suplemen sebagai satu-satunya penunjang
sistem imun tubuh tidak dianjurkan. "Bahwa ada
pemberian suplemen itu bisa digunakan tetapi kalau kita
hanya mengandalkan itu saya kira itu bukan hal yang
tepat, karena beberapa kepustakaan yang sudah diuji
mengatakan pemberian obat-obat suplemen itu
ternyata lebih banyak 'katanya dokternya', 'katanya
pelatihnya', tanpa mendapatkan dasar pengetahuan yang
baik," ujarnya saat ditemui di kantor Komite Olimpiade
Indonesia (KOI) Indonesia, Gedung FX Office Tower,

104
Lantai 17, Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020). Alih-alih
menggunakan suplemen, ia lebih menyarankan untuk
menjaga imunitas tubuh dengan konsumsi sayur dan
buah, disertai dengan makanan dengan nutrisi seimbang.
Ia juga mengimbau untuk memintakan resep dokter jika
tetap ingin menggunakan suplemen. "Jadi saya pikir sih
kalau pemberian suplemen harus konsultasi langsung
dengan dokternya," ungkapnya. Senada dengan dr
Haryono, Prof Dr dr Iris Rengganis, SpPD-KAI, Ketua
Perhimpunan Alergi dan Imunologi Indonesia,
menjelaskan konsumsi sayur dan buah sangat disarankan
untuk menjaga imunitas tubuh.
"Boleh itu nggak apa-apa (pakai suplemen). Namanya
juga kita usaha, penguatan diri kita jadi lebih kuat, tapi itu
bukan spesifik untuk Covid-19, kita kan harus
meningkatkan imunitas konsumsi sayur dan buah, baru
ditambah vitamin, suplemen," jelasnya. Tak banyak
berbeda, Prof Iris juga menegaskan pemakaian suplemen
harus menggunakan resep dokter. "Tapi dengan resep
dokter, karena ada suplemen yang tidak cocok untuk
(orang yang punya) penyakit-penyakit tertentu,"
lanjutnya.

105
1. Tingkatkan Sistem Imun Tubuh
Sistem imun tubuh atau daya tahan tubuh manusia
memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga
kesehatan. Sistem imun harus benar-benar dijaga dengan
baik agar tidak terserang penyakit. Cara
meningkatkan sistem imun tubuh adalah dengan
menerapkan Pola Hidup Sehat. Berikut
ini Tribunnews.com rangkum bagaimana cara untuk
meningkatkan sistem imun, dilansir Health.harvard.edu.
1. Konsumsi Buah dan Sayuran
Perbanyak konsumsi buah dan sayuran untuk
membantu menjaga dan meningkatkan sistem imun
tubuh Anda. Hal tersebut karena kandungan vitamin
dan mineral dalam buah dan sayur dapat
memperkuat sistem imun tubuh, melawan virus
hingga bakteri penyebab penyakit. Makanan yang
dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan
imun di antaranya adalah jeruk, brokoli, bawang
putih, jahe, bayam, yogurt, kacang almond, kunyit, teh
hijau, hingga buah pepaya.
2. Berolahraga secara teratur
Rekomendasi 30 menit setiap hari untuk berolahraga.
Anda juga bisa menerapkan olahraga yang murah dan
106
mudah seperti berjalan kaki, berlari, hingga
bersepeda.
3. Tidur yang cukup
Anda harus mengatur waktu tidur yang cukup.
Umumnya, dewasa membutuhkan waktu tidur 7-8 jam
dan remaja sekitar 9-10 jam.
4. Hindari Merokok dan Konsumsi Alkohol
Rokok dan alkohol dapat merusak sistem imun tubuh,
memiliki risiko mengalami infeksi paru, seperti
bronkitis dan pneumonia. Selain itu untuk perokok
yang juga sekaligus pecandu alkohol, risiko untuk
terkena infeksi paru akan semakin besar.
5. Hindari Stres
Anda harus mengelola stres untuk menghindari
turunnya fungsi kekebalan tubuh. Stres yang
berlebihan atau tidak terkendali dapat meningkatkan
produksi hormon kortisol. Dalam jangka panjang,
peningkatan hormon kortisol tersebut dapat
mengakibatkan penurunan fungsi kekebalan tubuh.
6. Sering Cuci Tangan
Anda tidak tahu barang yang Anda pegang
mengandung bakteri yang akan membuat sistem
kekebalan tubuh Anda menurun. Ambil langkah untuk
107
menghindari hal tersebut, Sering-seringlah mencuci
tangan dengan menggunakan sabun.
7. Konsumsi Suplemen
Selain konsumsi buah sayuran dan melakukan
olahraga, sebaiknya Anda juga mengonsumsi
suplemen untuk meningkatkan imun tubuh. Namun
sebelumnya, Anda juga harus memperhatikan
kandungan yang terdapat dalam suplemen tersebut.
Sumplemen yang mengandung echinacea
direkomendasikan untuk Anda konsumsi. Selain itu,
buah mengkudu, daun meniran, vitamin B6, vitamin
C, dan E juga bisa sebagai tambahan suplemen untuk
meningkatkan imun tubuh.

2. PANDANGAN MENKES CHINA (1993-2003)

Pandangan Menteri Kesehatan Cina berikut patut kita


renungkan: Pandangan ini dimuat secara luas di berbagai
Media dan yang penting sesungguhnya mari kita
aplikasikan ditingkat perilaku, tidak cukup sekedar tau.
Demikian Ringkasannya.

108
1. Masuk ke Rumah Sakit orangnya belum mati, diobati
beberapa bulan kemudian mati, coba kamu pikirkan
ini diobati hingga sembuh, atau diobati hingga mati
2. Diabetes, Mula mula satu tanda plus, selama 10 tahun
pengobatan berubah menjadi empat tanda plus, coba
kamu katakan setelah pengobatan jadi ringan atau
tambah berat, serta apakah masih bisa bertahan 10
tahun lagi?
3. Dokter sendiri berdarah tinggi 10 tahun, dia sendiri
tidak dapat mengobati dirinya, tapi bisa bisanya buka
resep untuk pasien Darah Tinggi. Dokter itu sendiri
diabetes 5 tahun, Asam urat 8 th, membuka resep
mengobati pasien yang sakit 1-2 tahun. Apakah Ini
Tidak Lucu ...?
4. Gedung Rumah Sakit dibangun makin besar, pasien
sakit makin hari makin banyak, apabila Dokter benar
benar dapat menyembuhkan pasien, seharusnya
pasien makin hari makin sedikit.
5. Penderita Kanker di operasi, Radioterapi, Kemoterapi,
setelah 2-3 bulan mati, bahkan Bangkrut melarat.
Andai tidak masuk Rumah Sakit malah bisa hidup 2
tahun, bahkan bisa lebih lama, apakah itu Prestasi
medis atau hal yang menyedihkan?
109
6. Jadi seharusnya orang macam apa yang harus ke
Rumah Sakit?
1. Orang yag butuh pertolongan Darurat
2. Orang yang butuh Hemostasis darurat
(menghentikan pendarahan).
3. Orang yang Patah tulang tangan /kaki
4. Ibu Hamil yang akan melahirkan.

Bagi orang-orang selain di atas, asal mengatur mentalitas


hidup, Berolah raga, ubah kebiasaan buruk, Gizi
seimbang, perawatan dengan Herbal sudah cukup!
7. Kesimpulan: Manusia sudah kehilangan pola pikir
logis: Sakit → Makan obat, ke dokter → Masuk Rumah
Sakit

Akibatnya: Jual rumah, Pinjam uang, Diobati sampai Mati


Inilah kesedihan POLA PIKIR INERSI MANUSIA,
MANUSIA DEMIKIAN GALAU & TERSESAT!

INGAT, KUNCI SEHAT BERADA DITANGAN


DIRI SENDIRI ...!!!

110
3. PANDANGAN DR. TERAWAN, MENTERI
KESEHATAN RI 2019-2024
Pola Pikir Menkes Yang Bagus Juga Patut Jadi
Renungan sebagai berikut:
1. Masuk ke Rumah Sakit orangnya belum mati, diobati
beberapa bulan kemudian mati, coba kamu pikirkan
ini diobati hingga sembuh, atau diobati hingga mati.
2. Diabetes: Mula mula satu tanda plus, selama 10 tahun
pengobatan berubah menjadi empat tanda plus, coba
kamu katakan setelah pengobatan jadi ringan atau
tambah berat, serta apakah masih bisa bertahan 10
tahun lagi?
3. Dokter sendiri berdarah tinggi 10 tahun, dia sendiri
tidak dapat mengobati dirinya, tapi bisa bisa buka
resep untuk pasien Darah tinggi. Dokter itu sendiri
diabetes 5 tahun, Asam urat 8 th, membuka resep
mengobati pasien yang sakit 1-2 tahun. Apakah Ini
Tidak Lucu?
4. Gedung Rumah Sakit bangun makin banyak, makin
besar, pasien sakit makin hari makin banyak, apabila
Dokter benar benar dapat menyembuhkan pasien,
seharusnya pasien makin hari makin sedikit.

111
5. Penderita Kanker di operasi, Radioterapi, Kemoterapi,
setelah 2-3 bulan mati, bahkan Bangkrut melarat.
Andai tidak masuk Rumah Sakit malah bisa hidup 2
tahun, bahkan bisa lebih lama, apakah itu Prestasi
medis atau hal yang menyedihkan?
6. Jadi seharusnya orang macam apa yang harus ke
Rumah Sakit?
1. Orang yang butuh pertolongan Darurat.
2. Orang yang butuh Hemostasis darurat
(menghentikan pendarahan).
3. Orang yang Patah tulang tangan/kaki.
4. Ibu Hamil yang akan melahirkan.
Bagi orang-orang selain di atas, asal mengatur mentalitas
hidup, Berolahraga, ubah kebiasaan buruk, Gizi
seimbang, perawatan dengan Herbal sudah cukup!
7. Kesimpulan: Manusia sudah kehilangan pola pikir
logis: Sakit→ Makan obat, Ke dokter → Masuk Rumah
Sakit
Akibatnya: Jual rumah, Pinjam uang, Diobati sampai Mati
Inilah kesedihan POLA PIKIR INERSI MANUSIA,
MANUSIA DEMIKIAN GALAU & TERSESAT ...!
I N G A T ‼️ KUNCI SEHAT BERADA
DITANGAN DIRI SENDIRI ...!!!
112
Engkau sesungguhnya tidak sakit, hanya punya kebiasaan
ke Dokter periksa penyakit. Jadi Otaknya lah yang
berpenyakit. Mahatir Muhammad (usia 94 thn)
mengatakan:
Saya akan menyarankan orang untuk tidak
beristirahat ketika mereka menjadi Tua karena jika anda
beristirahat, anda akan segera menjadi sangat lemah &
tidak mampu, & mungkin menjadi Pikun. Jadilah Aktif
setelah anda mencapai usia pensiun, kata Dr Mahathir
Muhammad (mantan Perdana Menteri Malaysia).
Ini sama dengan otot ototmu, Jika anda tidak
menggunakan otot & berbaring sepanjang waktu, otot-
otot bahkan tidak dapat membawa berat Badan anda.
Anda tidak bisa Berdiri, anda tidak bisa Berjalan. Otak
juga sama. Jika anda tidak menggunakan Otak anda, anda
tidak Berpikir, anda tidak menyelesaikan masalah, anda
tidak membaca, anda tidak menulis, Otak mundur & anda
menjadi Pikun. Jadi selalu Aktif lah, tambahnya.
Jangan Pernah Merasa Sudah Tua. Tetaplah Muda &
Aktif. Hadapi Hidup ini dengan Semangat, jangan pernah
berpikir Menyerah & ingat kekayaan yang kita punya tidak
ada yang Abadi. Salam Hebat Bahagia ...

113
CATATAN TERKAIT
Saya tidak tau percis apa ini pandangan asli Menkes Cina
atau diedit oleh Pengirim Pertama dan Pengirim-
pengirim selanjutnya. Demikian juga dengan pendapat
dan sikap Menteri Kesehatan RI, apakah ini asli atau
diedit pengirim. Secara pribadi, saya berpendapat bahwa
“Hoax” tidak mungkin dihindari dalam Media Sosial
sesuai realitas dan perkembangan teknologi dewasa ini
dan mungkin saja untuk selanjutnya, rasanya perangkat
hukum positif tidak akan pernah mampu untuk
menghentikannya. Baiklah kita menganggap hoax yang
bersifat negatif menjadi faktor edukasi yang mengajar kita
untuk berupaya melakukan cek dan recek, melakukan
verifikasi, validasi dan hoax bagi orang bijak dapat
berkontribusi untuk berpikir kritis dan kreatif, sabar dan
jujur. Dalam konteks itulah, kami menyajikan pandangan
Menteri Kesehatan Cina dan Menteri Kesehatan RI untuk
dapat kita ambil manfaatnya baik untuk diri sendiri, bagi
masyarakat, bangsa dan kehidupan bernegara.

114
4. HINGGA SAAT INI SAYA KALAHKAN
COVID-19
“Orang yang dapat mengatur dirinya dapat
mengatur dunia”. Tidaklah berlebihan menurut saya
kalau orang dewasa mampu mengatur dan menjaga diri
dari aneka kejadian negatif termasuk dari segala bentuk
penyebab penyakit dan dari penyakit itu sendiri.
Tentu saja terdapat faktor luar juga yang berpengaruh
dan menentukan terkait kehidupan setiap pribadi seperti
antara lain terkait aneka “Force Majeure”, keadaan atau
kejadian luar biasa diluar kendali pribadi atau lingkungan
seperti antara lain : Kecelakaan lalu lintas darat, laut dan
udara yang dapat menyebabkan seseorang sakit ringan,
sakit parah bahkan meninggal; bencana alam seperti
banjir, tsunami, banjir bandang, kebakaran dan lain-lain
yang juga dapat menyebabkan kita sakit ringan, berat atau
meninggal.
Terkait bagaimana Pola & Sistem untuk mengalahkan
Covid-19, dari berbagai uraian sebelumnya dan dari
berbagai edukasi melalui media sosial, konvensional dan
buku-buku serta dari Protokol Kesehatan bahwa Covid-19
adalah salah satu jenis virus yang dianggap baru sejenis
virus-virus penyebab penyakit flu; kita tau bahwa
115
penyakit flu sesungguhnya adalah penyakit ringan yang
hampir semua orang pernah mengalaminya sejak anak-
anak hingga remaja, dewasa dan tua dan sangat-sangat
sedikit jumlah orang meninggal karena flu.
Kalau kita memperhatikan korban Covid-19 tingkat
lokal, nasional dan global, yang meninggal adalah
berkisar dua sampai tiga persen dan kebanyakan yang
meninggal adalah mereka yang punya penyakit
tumpangan atau mitra seperti antara lain: Penyakit Paru-
paru, Jantung, Ginjal, Darah Tinggi, Liver atau yang lain
dan mereka yang meninggal umumnya adalah yang
berumur 55 tahun keatas, punya penyakit menahun
dengan imunitas yang rentan. Adapun yang umumnya
sembuh adalah mereka yang memiliki semangat tinggi
ingin sembuh, tidak punya penyakit akut dan yang masih
umur dibawah 60 tahun. Adapun generasi muda dan
anak-anak sangat-sangat rendah persentasinya baik
terpapar maupun yang meninggal.
Kita dapat menarik kesimpulan bahwa Covid-19
sebenarnya sangat mudah dikalahkan dengan cara
sebagai berikut:
1. Memiliki, memerlukan, membangun dan memelihara
Sistem Pernafasan yang baik.
116
2. Memiliki Organ-organ Tubuh seperti Paru-paru yang
bersih, Jantung, Liver dan organ lainnya yang sehat.
3. Adanya upaya membangun imunitas yang prima dengan
olahraga, berjemur matahari pagi dan pola makan yang
sehat serta semangat hidup yang bergelora dan penjagaan
dari kemungkinan penularan dengan selalu menjaga jarak.

Dengan Pola & Sistem penerapan tiga hal diatas, hampir dapat
dipastikan Covid-19 kalah dalam peperangan biologis (Tubuh),
psikologis (Jiwa) dan pneumonologis (Roh). Ada atau tidak ada
vaksin untuk Covid-19 atau kalaupun “tercipta lagi Virus lebih
ganas dari Covid-19, setiap kita orang dewasa sepatutnya
mampu mengalahkan Covid-19 atau Covid selanjutnya dan
aneka jenis penyakit lainnya, sepanjang kita mengedukasi diri
kita menjadi “Dokter Spesialis Sendiri” AKU ADALAH
DOKTER SPESIALISKU, Tanpa harus makan Obat Farmasi
dan Tanpa harus ke Rumah Sakit. Saya harus tetap berfikir
dengan Alam Pikir Sehat dengan Iman yang Sehat dan Perilaku
Sehat serta tinggal di Rumah Sehat. Dalam hampir semua
aspek kehidupan setelah saya dewasa, saya tidak
“Mempraktekan Takut Berkepanjangan”, Saya hanya Takut
kepada Tuhan Yesus, “Karena bagiku hidup adalah
Kristus dan Mati adalah Keuntungan (Filipi 1:21).
Bersukacitalah Senantiasa dalam Tuhan sekali lagi
Kukatakan Bersukacitalah (Filipi 4:4), Hati yang

117
gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat
yang patah mengeringkan tulang (Amsal 17:22).
Saya mengimani dan berupaya konsisten memperilakukannya
dalam kehidupan sehari-hari. Tiga Firman Tuhan ini hampir
otomatis menjadi Obat Rohani yang muncul dalam memori
dan hati saya dikala mengalami aneka bentuk pergumulan yang
muncul (Sabar Martin Sirait).
5. BERSAMA MENGALAHKAN COVID-19
TANPA APBN/APBD ?
Tahun 2020, kalau diteliti, diinventanisasi kata Covid-
19 adalah kata yang paling banyak muncul di dunia
melalui berbagai ucapan, perkataan, pidato, media sosial
dan media konvensional. Apakah kata Covid-19 ini
menyebabkan hal positif atau negatif dalam kehidupan
nyata? Kata ini bisa bersifat menghantui, menakutkan,
mengkhawatirkan bahkan mengakibatkan kematian;
akan tetapi bagi orang sehat, Covid-19 bersifat
menyadarkan, membantu, mendidik/mengedukasi dan
menyehatkan atau menawarkan Pola Hidup lebih
bersifat SEHAT.

Bagi saya pribadi kata ini saya sikapi sebagai suatu fakta,
dan adapun pertimbangan (Judgement) saya terhadap
fakta ini bersifat positif saja dan sama sekali tidak bersifat
118
mengganggu secara Fisik/Biologis demikian juga secara
Jiwani/Psikologis dan Rohani/Pneumonologis. Hingga
saat ini saya mengalahkan Covid-19 dan saya rindu dan
terbeban agar setiap pribadi, keluarga, komunitas dan
masyarakat juga demikian; setiap pribadi mampu
mengalahkan Covid-19.

Biarlah para politisi, para pejabat dan para pengguna


anggaran mengambil manfaat subjektifnya terkait Covid-
19 ini, biarlah mereka menikmati Jabatan & Kekuasaanya
serta menyalahgunakannya, biarlah mereka-mereka yang
tidak jujur itu berurusan dengan Tuhan yang Maha
Mengetahui.

Biarlah proses ini bagi setiap orang yang beriman


teguh melaluinya dengan bijak dan berhikmat dan biarlah
setiap pribadi yang jujur, tangguh dan trengginas mau
dan mampu mengajak keluarga, komunitas dan
masyarakat untuk bersama-sama mengalahkan Covid-19
tanpa menyalahgunakan APBN & APBD, dibawah
kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Biarlah mereka
yang korupsi & menyalahgunakan kesempatan yang
terjadi karena Covid-19 berurusan dengan Tuhan secara
nyata dan segera, karena Tuhan Maha Mengetahui.
119
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

Ensiklopedia. Tubuh Manusia “Suatu Panduan Berilustrasi


Mengenai Struktur, Fungsi Dan Kelemahan Tubuh Manusia”.
Jakarta. PT. Erlangga. 2009. Diterjemahkan oleh dr. winar
dini. Dorling
Kindersley limited. London. 2007.

A Hand Book for Followers of Jesus, By Winkie Pratney,


Bethany House Bublescens, 1977

Suratno & Rismiati. Pola Hidup Sehat, 2001

Phillip Kotler. Dasar-dasar Pemasaran, 2002

Soekidjo. Ilmu Perilaku Kesehatan, 1993

Slamet & Edy. S.M,.Pendidikan, Jasmani, Olahraga, dan


Kesehatan, 2010

Health exange. Semua yang perlu anda ketahui untuk tetap


sehat.
Health exange.com. sg.

Pola Hidup Kristen, Penerapan Praktis, Yayasan Penerbit


Gandum Mas, Malang, Yayasan Kalam Hidup Bandung
Cetakan Ke-5, 2002.

Smith, Edy. Terapi Sayuran “pengobatan hemat dan aman


dengan bermacam-macam resep tradisional”. Jakarta. Prestasi
Pustaka Publisher. 2002.

Watchman Nee “Manusia Rohani” Surabaya. Yayasan


Perpustakaan Injil. Cetakan ketiga, Maret 2011.

Watchman Nee “Remuknya Insan & Keluarnya Roh” Surabaya.


120
Yayasan Perpustakaan Injil. Cetakan keempat, Juli 1996.

Witness Lee. “Bagian-bagian Manusia”. Surabaya. Yayasan


Perpustakaan Injil. Cetakan Pertama, April 2009

Witness Lee. “Hidup Dalam Roh”. Surabaya. Yayasan


Perpustakaan Injil. Cetakan Ketiga, Februari 2004.

Pengalaman Hidup dan Olahraga Simetris setiap hari sejak


umur 38 tahun hingga saat ini umur 70 tahun.

Konsultasi dengan berbagai dokter umum dan dokter spesialis

Studi banding kesehatan dan penyakit yang diderita oleh


keluarga dekat, keluarga besar, para sahabat, tetangga, dan
masyarakat umum.

Pijat, sistem Terapi Zona, Gatot Margo, Karya Utama, Surabaya

Alkitab, Terbitan Lembaga Alkitab Indonesia.

Kidung Jemaat

Buku Ende Bahasa Batak

WA Sunsugos

WA Corpus Christi

WA PIKI

WA Cendekiawan Protestan

WA Koran Perangi Korupsi

WA Keluarga & Para Sahabat

121
PERMOHONAN UMPAN BALIK
Saya sangat menghargai dan bersukacita apabila setelah
Anda membaca buku ini berkenan untuk member “umpan
balik” tertulis dan berkenan mengirimkannya ke WA:
087883897979 atau menghubungi via HP: 08128485955.
Umpan balik dimaksudkan untuk memperbaiki dan
memperkaya Rencana Buku Edisi berikut untuk
mengedukasi seluas dan sebanyak mungkin orang untuk
selalu hidup sehat Jasmani, sehat Jiwani, dan sehat
Rohani.

Sebelumnya saya ucapkan Terimakasih banyak!

KRITIK DAN SARAN:

122
SEKILAS TENTANG PENULIS

Sabar Martin Sirait, lahir di Porsea Kabupaten Toba Desember 1950


pernah menjadi peneliti, dosen, pengamat pembangunan pemerintahan,
juga aktivis lingkungan. Pernah bekerja di USAID, UNDP/UNESCO
Educational Development Program, BPP (Badan Penelitian dan
Pengembangan Pendidikan), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
dan American Institute for Research. Pernah menjadi Direksi di
beberapa perusahaan swasta bidang Perbankan, Properti, Industri, Perdagangan dan
Jasa. Pernah aktif diberbagai organisasi: LSM, ORMAS dan Parpol seperti a.l: KNPI,
AMPI, KOSGORO, PIKI, KIPMAS, HKTI, dan RELAWAN PEMENANGAN JOKOWI-
JK 2014, pernah aktif di GOLKAR dan PDS (Partai Damai Sejahtera). Pernah Studi S1
di Fakultas Ilmu Politik, Universitas Nasional Jakarta, MBA, di European University,
Belgia dan Development Studies, di USAID Washington DC. Setelah memasuki umur
pensiun, kuliah lagi di STT Sunsugos dan memperoleh gelar Master dan Doktor
Theologi. Mnejadi Pimpinan Umum Koran Perangi Korupsi, menjadi Ketua Bidang
Pengkajian GMPK (Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi) yang dipimpin oleh DR.
Bibit Samad Rianto. Telah menulis beberapa buku dan berbagai makalah a.l:
1. Perencanaan dan Evaluasi, Suatu Sistem untuk Perencanaan dan Evaluasi
Pembangunan, cetakan ke-3, Bina Aksara, 1979
2. Metode Survey Terapan, Badan Diklat, Departemen Dalam Negeri, 1980
3. Salesmanship, Ilmu dan Seni Menjadi Penjual yang Sukses, Bina Askara, 1999
4. Revolusi Mental, Membangun Indonesia Hebat, Caranya…?? STT Sunsugos,
Maret 2015
5. Makalah Seminar Nasional dengan Thema: Membangun Dan Meningkatkan
Integritas Institusi Publik Untuk Kesejahteraan Rakyat, STT Sunsugos Maret
2017
6. Konstutisiuonalitas Kedaulatan Rakyat Membangun Indonesia Hebat (2010)
Sejak anak-anak, telah dilatih orangtua agar disiplin bekerja dan
bertanggungjawab, terampil dan rajin memelihara ayam, bebek, babi, kerbau dan
kuda. Juga memelihara ikan mas, ikan lele, serta bertani padi, sayur, ubi jalar dan ubi
kayu dan aneka buah-buahan seperti pisang, pepaya dan mangga dengan sitem
organik. Saat ini masih aktif menjadi Penatua di HKBP Cikini, pernah menjadi Dosen
S1, S2 dan S3 merangkap Kepala BLPM (Bidang Litbang dan Pengabdian Masyarakat),
juga masih menjadi Peace Ambassador Universal Peace Federation dan Mediator non
Litigasi. Sejak tahun 70an sudah mengunjungi puluhan ribu desa dan kelurahan sambil
memberi pelatihan - pelatihan Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan diseluruh
Indonesia dan telah melakukan perjalanan dinas ke ratusan kota besar dan kecil di
Asia, Australia, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan dan Timur Tengah. Memilki
kerinduan mengunjungi Rusia dan Afrika. Tuhan telah mengaruniakan isteri yang
sangat baik dan setia (Menikah 1978), dikaruniai tiga putera dua puteri, semua sudah
menikah dan memiliki 5 menantu yang baik-baik yang juga dikaruniai 11 orang Cucu
yang sehat-sehat dan baik-baik.

123
124

Anda mungkin juga menyukai