No 29 Widya Wati 03 Pendekatan Pembelajaran PDF
No 29 Widya Wati 03 Pendekatan Pembelajaran PDF
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
OLEH:
WIDYA WATI
DOSEN PEMBIMBING:
Prof. FESTIYED, MS
baik dari buku maupun dari internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber
penulis dalam penyelesaian makalah ini. Hingga tersusun makalah yang sampai
Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih
Widya Wati
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGENTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................v
2
DAFTAR TABEL
3
DAFTAR GAMBAR
4
BAB I PENDAHULUAN
memberdayakan peserta didik. Untuk itu, perlu dirancang sebuah kurikulum yang
pendekatan yang digunakan para guru dalam proses belajar mengajar untuk
pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan dapat membangkitkan motivasi dan
minat siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan, serta terhadap proses dan
hasil belajar siswa. Siswa akan mudah menerima materi yang diberikan oleh guru
apabila pendekatan pembelajaran yang digunakan tepat dan sesuai dengan tujuan
kemandirian dan kedewasaan yang lambat, ini dilihat dari perilaku siswa di kelas
yang sering ramai dan tidak merespon materi yang disampaikan oleh guru.
Selanjutnya motivasi siswa sangat rendah, ini dapat dilihat keinginan siswa dalam
mengikuti pelajaran sangat rendah. sehingga guru harus memotivasi terus menerus
5
pembelajaran yang baik adalah pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan
6
BAB II PENDEKATAN PEMBELAJARAN
pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
teoretis tertentu.
yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa
dalam Akhmad Sudrajat, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap
hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan
memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai
akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran. (4) Mempertimbangkan dan
7
menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur
8
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis
tertentu.
9
minat dan pengalaman siswa. Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
and Learning, yang bergerak dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Salah
satu kegiatannya adalah melatih dan memberi kesempatan kepada guru-guru dari
“pemaksaan” terhadap siswa untuk belajar dengan cara menerima dan menghapal.
Harus segera ada pilihan strategi pembelajaran yang lebih berpihak dan
memberdayakan siswa.
Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak
akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih
terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam
10
yang terjadi pada kelas-kelas di sekolah Indonesia dewasa ini. Hal ini terjadi
perangkat fakta-fakta yang harus dihapal, kelas berfokus pada guru sebagai
(2) kesadaran bahwa pengetahuan bukanlah seperangkat fakta dan konsep yang
siap diterima, melainkan sesuatu yang harus dikonstruksi sendiri oleh siswa
(3) kesadaran pada diri siswa tentang pengertian makna belajar bagi mereka, apa
(4) posisi guru yang lebih berperan pada urusan strategi bagaimana belajar
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
Education, 2001). Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar,
manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini
siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya
nanti. Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang
memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan
11
Pendekatan konstektual merupakan pendekatan yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan
baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan demikian,
yang aktif.
12
Pengalaman kerjasama tidak hanya membanti siswa mempelajari bahan ajar,
yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide
baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada
pengetahuan.
keterampilan dasar yang dapat diperlukan dalam pengembangan diri siswa baik
pembibimbing dan pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Olek karena itu , guru
untuk menyalurkan ide-ide baru yang sesuai dengan materi yang disajikan unutk
meningkatkankemampuansiswasecarapribadi.
pembelajaran.
13
aktivitas individu dan sosial. Tidak ada satupun teori belajar tentang
individu).
Konstrukstivisme Individu
kepercayaan, konsep diri atau identitas adalah mereka yang biasa disebut
dan strateginya
Konstruktivisme social
secara sosial, yaitu terhadap apa yang masing-masing partisipan kontribusikan dan
akan berbeda-beda dalam konteks budaya yang berbeda. Interaksi sosial, alat-alat
individual.
14
Ciri-ciri pendekatan konstruktivisme
bagi peserta didik dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri melalui kegiatan
mereka pelajari.
konsep apa yang akan dipelajari serta memberikan peluang kepada siswa untuk
kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif
kesesuatuyangkhusus.
15
dengan menyajikan aturan, prinsip umum dan diikuti dengan contoh contoh
APB Statement No. 4 adalah contoh dari penelitian induksi, Statement ini
adalah suatu usaha APB untuk membangun sebuah teori akuntansi. Generally
judgement) yang berisi satu atau lebih premis menjelaskan cara yang seharusnya
16
2.2.5 Pendekatan Konsep
meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep
tertentu yang sama. Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari
lingkungan.
dimengerti.
17
c. Memperkenalkan konsep yang spesifik dari pengalaman yang spesifik pula
a. Tahap enaktik
b. Tahap simbolik
Simbol, lambang, kode, seperti angka, huruf. kode, seperti (?=,/) dll.
c. Tahap ikonik
mengatakannya
18
2.2.6 Pendekatan Proses
proses. Pendekatan ini penting untuk melatih daya pikir atau mengembangkan
proses peserta didik juga harus dapat mengilustrasikan atau memodelkan dan
Masyarakat (STM) merupakan pendekatan terpadu antara sains, teknologi, dan isu
yang ada di masyarakat. Adapun tujuan dari pendekatan STM ini adalah
19
menghasilkan peserta didik yang cukup memiliki bekal pengetahuan, sehingga
diambilnya
pribadi. Contohnya, bantuan guru kelas tiga kepada siswa yang membaca dalam
hati dan menulis karangan. Pada membca dalam hati secara individual siswa
Ciri yang menonjol pada pembelajaran individual dapat ditinjau dari segi-
segi:
a. Tujuan pengajaran
20
Siswa memiliki keleluasaan berupa : (1) kebebasan menggunakan waktu
belajar, dalam rangka mencapai tujuan belajar yang ditetapkan. (3) siswa
melakukan penilaian sendiri atas hasil belajar. (4) siswa dapat mengetahui
kemampuan dan hasil belajar sendiri (5) siswa memiliki kesempatan untuk
berakibat pada adanya perbedaan tanggung jawab belajar-mengajar. Hal ini terkait
sejak usia pendidikan dasar siswa dididik memiliki rasa tanggung jawab dalam
belajar sendiri.
Peranan guru dalam merencanakan kegiatan belajar siswa adalah sebagai berikut :
penasihar atau pembimbing (4)membantu siswa dalam penilaian hasil belajar dan
kemajuan sendiri
dan memonitor kegiatan belajar sejak awal sampai akhir. Peranan guru sebagai
21
berikut: (1) memberikan orientasi umum sehubungan dengan belajar topik tertentu
dan sumber. (4) membagi perhatian pada sejumlah pelajar, menurut tugas dan
menimbulkan perasaan bebas dalam belajar, dilakukan dengan cara: (1) membuat
hubungan akrab dan peka terhadap kebutuhan siswa (2) mendengarkan secara
simpatik terhadap segala ungkapan jiwa siswa (3) membina suasana aman
Cara guru untuk menjadi fasilitator dalam belajar adalah: (1) Membimbing siswa
belajar (2)menyediakan media dan sumber belajar (3) Memberi penguatan belajar
(4) menjadi teman dalam mengevaluasi pelaksanaan, cara, dan hasil belajar (5)
d. Program pembelajaran
kelemahan pengajaran klasikal. Dari segi kebutuhan pelajar, program ini lebih
Dari segi guru, kurang efisien jika jumlah siswa terlalu besar
Dari segi usia perkembangan belajar, program ini cocok untuk siswa SMP ke
atas, karena siswa dipandang telah dapat membaca dengan baik, mengerti dan
22
memahami dengan baik, serta dapat bekerja mandiri dan bekerjasama dengan
baik
Dari segi bidang studi, bidang studi yang cocok untuk program ini ialah
bahasa, matematika, IPA, dan IPS bagi ajaran tertentu, serta musik, kesenian,
kemampuan siswa (2) tujuan pembelajaran dibuat dan dimengerti oleh siswa (3)
prosedur dan cara kerja dimengerti oleh siswa (6)keterlibatan guru dalam evaluasi
dimengerti siswa
kepada setiap siswa agar ia dapat belajar secara mandiri. Dalam pelaksanaan, guru
rekan diskusi.
kepada tiap anggota kelompok lebih intensif. Hal ini terjadi karena: (1) hubungan
dari segi:
23
Tujuan pengajaran pada kelompok kecil adalah: (1)memberi kesempatan
tiap anggota merasa diri sebagai bagian dari kelompok yang bertanggung jawab.
Siswa dalam kelompok kecil adalah anggota kelompok yang belajar untuk
Ciri-ciri kelompok kecil yang menonjol adalah: (1)tiap siswa merasa sadar
diri sebagai anggota kelompok. (2)tiap siswa merasa diri memiliki tujuan bersama
Pembentukan kelompok
24
Dengan pertimbangan tujuan yang akan diperoleh siswa dalam
berkelompok, latar belakang pengalaman siswa, serta minat atau pusat perhatian
siswa
Pelaksanaan
efisien. Secara ekonomis, pembiayaan kelas lebih murah. Jumlah siswa tiap kelas
pada umumnya berkisar dari 10-45 orang. Dengan jumlah siswa sebanyak itu,
tujuan belajar.
25
Tekanan utama pembelajaran adalah seluruh anggota kelas. Di samping
belajar aktif (5)Pengorganisasian belajar sesuai dengan kondisi siswa. Guru dapat
hal yang disebut ”pesan”. Sebaliknya, dalam kegiatan belajar siswa juga berusaha
memperoleh sesuatu hal. Pesan atau sesuatu hal tersebut dapat berupa
pada guru. Peranan guru yang penting adalah: (1)penyusun program pembelajaran
informasi
26
Peranan guru yang penting adalah: (1)mencipatakan suasana bebas berpikir
kemampuannya hanya 25% misalnya, maka setelah belajar selama lima bulan
Pada umumnya hasil belajar tersebut meliputi ranah-ranah kognitif, afektif dan
dicapai atau tujuan pembelajaran tersebut dapat dilukiskan dalam Gambar 2.2
27
Figure 2 Perkembangan kemampuan siswa dalam ranah Kognitif, Afektif,
Psikomotorik berkat pembelajaran
belajar,
lebih baik.
5) Berkat evaluasi belajar dari guru, maka siswa digolongkan telah mencapai
suatu hasil belajar, wujud dari hasil belajar tersebut adalah semakin
6) Dampak pengajaran,dan
7) Dampak pengiring.
28
Secara umum kegiatan belajar meliputi fase-fase sebagai berikut:
i) Motivasi ,yang berarti siswa sadar mencapai tujuan dan bertindak mencapai
tujuan belajar.
ii) Konsentrasi, yang berarti siswa memusatkan perhatian pada bahan ajar.
iii) Mengolah pesan, yang berarti siswa mengolah informasi dan mengambil
iv) Menyimpan, yang berarti siswa menyimpan dalam ingatan, perasaan, dan
kemampuan motoriknya
vii) Umpan balik dalam arti siswa melakukan pembenaran tentang hasil
ii) Belajar yang afektif seperti belajar tenteng perasaan, nilai-nilain dan emosi.
iii) Belajar yang berkenaan dengan isi ajaran, seperti yang ditentukan dalam
iv) Belajar yang berkenaan dengan proses, seperti bagaimana suatu hasil dapat
diperoleh
Dengan kata lain menurut Biggs dan Tefler belajar di sekolah dapat
29
Tujuan Isi Proses
pengajaran
Ranah kognitif Mata pelajaran sekolah Pendekatan pemerolehan seperti
dan disiplin pengetahuan pemecahan masalah, penemuan, dan
sebagainya
Ranah Afektif Pendidikan nilai dengan Kejelasan nilai berkenaan dengan
sengaja perasaan dan sikap
Ranah Pendidikan ketrampilan Kejelasan kecekatan psikotorik
Psikomotorik dengan sengaja dengan gerak
30
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar. Dalam belajar tentang
dalam pembelajaran.
31
DAFTAR PUSTAKA
32