PENDAHULUAN
Batuan adalah campuran dari satu atau lebih mineral yang berbeda, tidak
mempunyai komposisi yang tetap. Tetapi batuan tidak sama dengan tanah. Tanah
dikenal sebagai material yang mobile, rapuh dan letaknya dekat dengan
permukaan bumi. Istilah batuan hanya untuk formasi yang keras dan padat dari
kulit bumi yang merupakan suatu bahan yang keras dan koheren atau yang telah
terkonsolidasi dan tidak dapat digali dengan cara biasa seperti menggunakan
Batuan memiliki 2 sifat yakni sifat fisik dan sifat mekanik. Sifat fisik
besar penyelidikan tentang batuan terdiri atas penentuan sifat fisik dan mekanik
Salah satu pengujian sifat mekanik batuan yaitu uji kuat tekan batuan.
Kuat tekan batuan di lapangan dapat diprediksi dari kuat tekan batuan utuh yang
dan efek skala. Romla Noor Hakim, (2016) mengatakan bahwa semakin besar
rasio H/W (H adalah tinggi sampel dan W adalah lebar sampel), kuat tekan
mempengaruhi nilai kuat tekan batuan, seperti variasi ukuran butir dan tingkat
1
2
pelapukan pada batuan tersebut. Kurnia Aprinta Herastuti, (2016) telah melakukan
analisis pengaruh variasi ukuran butir terhadap sifat fisik dan nilai kuat tekan
yaitu batupasir, batulempung dan batulanau. Dari hasil percobaan yang mereka
lakukan diketahui bahwa semakin kecil butir ukuran batuan maka semakin tinggi
nilai massa jenis material tersebut, jika massa jenis material semakin besar maka
semakin rapat material tersebut dan dari nilai kerapatan yang tinggi itu akan
Ada beberapa metoda pengujian kuat tekan batuan, salah satu diantaranya
adalah uji kuat tekan uniaksial (UCS). UCS adalah salah satu parameter mekanika
batuan yang paling penting dan paling banyak digunakan dalam rekayasa batuan.
Sedangkan, tidak mungkin selalu didapat sampel core yang sesuai dengan standar
pengujian UCS. Kriteria uji sampel UCS yaitu memiliki diameter 54,7mm dengan
panjang sampel masing-masing dengan rasio 1:2.5 dan jika kondisi batuan lemah
atau sangat tipis atau banyak terdapat retakan maka rasio yang digunakan adalah
1:2, selain itu C.O. Aksoy, (2011) menyatakan bahwa pengujian sampel batuan
menggunakan uji UCS juga memerlukan biaya yang mahal dan memakan waktu
yang sangat lama. Karena standar tersebut sulit didapat, maka banyak dilakukan
penelitian untuk mencari alternatif untuk memprediksi nilai UCS batuan. Salah
satunya adalah uji point load. Uji point load dinilai efisien untuk memperkirakan
nilai UCS. Kelebihan dari uji point load yaitu pengujian sampel dengan bentuk
3
menggunakan sampel berbentuk silinder untuk hasil yang tepat dan akurat.
batuan yang lemah dan sangat tipis untuk uji point load juga menjadi kendala
dalam pengujian. Untuk pengujian sampel dengan kondisi tersebut, maka dapat
menggunakan uji block punch index (BPI) yang mana sampel pengujiannya
membutuhkan sampel batuan yang tipis dan untuk sampel uji BPI juga tidak
Salah satu metode yang muncul untuk memenuhi kriteria di atas adalah uji
BPI. Uji BPI merupakan salah satu alternatif uji indeks yang relatif baru untuk
memperkirakan nilai kuat tekan dari batuan. Uji ini sangat berguna apabila batuan
memiliki bidang perlapisan yang tipis sehingga sulit untuk mendapatkan contoh
yang memenuhi syarat untuk uji UCS bahkan uji PLI sekalipun (Made Astawa
Rai, 2011).
Menurut Schrier (1988) dalam Made Astawa Rai (2011), BPI adalah uji
indeks dan bukan untuk mengukur kuat geser batuan karena kemungkinan
dipengaruhi oleh tegangan bending. Selain itu dia juga berpendapat bahwa uji BPI
ekuivalen dengan uji indeks lainnya untuk menduga UCS dan tingkat akurasinya
Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut
tentang “Analisis Metode Pengujian Block Punch Index (BPI) dan Point Load
2. Belum adanya alat uji kuat tekan untuk sampel yang bidang perlapisannya
tipis.
Batasan masalah agar penulisan Tugas Akhir ini lebih terarah dan sesuai
rancangan alat uji kuat tekan BPI dan analisis pengujian BPI dan PLI dalam
memprediksi nilai UCS untuk sampel batuan berupa siltstone dan sandstone.
1. Bagaimana rancangan yang tepat alat uji kuat tekan Block Punch Index (BPI)?
2. Bagaimana pengaruh nilai kuat tekan Block Punch Index (BPI) dan point load
1. Merancang bangun alat uji kuat tekan Block Punch Index (BPI).
2. Menganalisis pengaruh nilai kuat tekan Block Punch Index (BPI) dan point
a. Bagi Penulis
tentang alat-alat kuat tekan batuan, khususnya untuk penulis. Apabila alat ini
telah selesai nantinya dapat bermanfaat bagi instansi dan perusahaan yang
b. Bagi Perusahaan
Diharapkan alat BPI ini nantinya dapat dijadikan sebagai alat untuk menguji
kuat tekan batuan bagi perusahaan, yang mana dari pengujian ini nantinya
bawah tanah juga dapat berguna untuk mengetahui jenis penyangga yang
Diharapakan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan koleksi alat