Penerapan Budaya K3 Dalam Industri Pangan
Penerapan Budaya K3 Dalam Industri Pangan
Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Shelvia Kumala (H3113085)
2. Sidiq Dwi A. (H3113086)
3. Sindy Alfresta (H3113087)
4. Sonia Alfionika M. P. (H3113088)
5. Stevani Paramita D. (H3113089)
6. Susi Novitasari (H3113090)
7. Utfa Syarifatul I. (H3113092)
8. Vera Indria S. (H3113094)
9. Vindy Tian A. (H3113095)
10. Yulia Suryandari (H3113096)
11. Yuliana Dyah K. W. (H3113097)
12. Yuliana Freksopel (H3113098)
13. Yusrina Arifah (H3113099)
14. Yustinus Abdi W. (H3113100)
15. Zermia Hubbul M. (H3113101)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di
Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih
tingginya angka kecelakaan kerja. Padahal karyawan adalah aset penting
perusahaan. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan, masalah keamanan dan
keselamatan kerja merupakan faktor penting yang harus menjadi perhatian
utama semua pihak (Achmad, 2009).
Keselamatan dan keamanan kerja mempunyai banyak pengaruh
terhadap faktor kecelakaan, karyawan harus mematuhi standart (K3) agar
tidak menjadikan hal-hal yang negative bagi diri karyawan. Terjadinya
kecelakaan banyak dikarenakan oleh penyakit yang diderita karyawan tanpa
sepengetahuan pengawas (K3), seharusnya pengawasan terhadap kondisi fisik
di terapkan saat memasuki ruang kerja agar mendeteksi sacera dini kesehatan
pekerja saat akan memulai pekerjaanya. Masalah kesehatan adalah suatu
masalah yang kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain
di luar kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan,
baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat, antara lain:
keturunan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan (Ibrahim, 2010).
Seperti diakui oleh berbagai kalangan di lingkungan Departemen
Tenaga Kerja, angka kecelakaan kerja yang tercatat dicurigai hanya mewakili
tidak lebih dari setengah saja dari angka kecelakaan kerja yang terjadi. Hal ini
disebabkan oleh beberapa masalah, antara lain rendahnya kepentingan
masyarakat untuk melaporkan kecelakaan kerja kepada pihak yang
berwenang, khususnya PT. Jamsostek. Pelaporan kecelakaan kerja
sebenarnya diwajibkan oleh undang-undang, namun terdapat dua hal
penghalang yaitu prosedur administrasi yang dianggap merepotkan dan nilai
klaim asuransi tenaga kerja yang kurang memadai. Di samping itu, sanksi
bagi perusahaan yang tidak melaporkan kasus kecelakaan kerja sangat ringan.
Sebagian besar dari kasus-kasus kecelakaan kerja terjadi pada kelompok usia
produktif. Kematian merupakan akibat dari kecelakaan kerja yang tidak dapat
diukur nilainya secara ekonomis. Kecelakaan kerja yang mengakibatkan cacat
seumur hidup, di samping berdampak pada kerugian non-materil, juga
menimbulkan kerugian material yang sangat besar, bahkan lebih besar bila
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh penderita penyakit-
penyakit serius seperti penyakit jantung dan kanker (Novie, 2006).
B. Rumusan Masalah
Penulisan makalah keselamatan dan kesehatan kerja, dimaksudkan
untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang keselamatan dan kesehatan
kerja (K3). Berdasarkan hal tersebut, dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) itu?
2. Apa pentingnya menjalankan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)?
3. Apa saja progam yang dilaksanakan pemerintah untuk menjalankan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3)?
4. Apa proses dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam
perusahaan?
5. Bagaimana solusi jika terjadi kecelakaan dalam perusaan?
6. Apa saja gangguan-gangguan jika perusahaan tidak menerapkan prosedur
keselamatan dan kesehatan kerja (K3)?
7. Apa saja faktor yang menyebabkan gangguan pada penerapan prosedur
keselamatan dan kesehatan kerja (K3)?
8. Bagaimana strategi untuk meningkatkan kualitas kerja K3?
C. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya program keselamatan dan kesehatan kerja adalah
untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan
penyakit akibat hubungan kerja. Beberapa tujuan program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) adalah:
1. Mencegah kerugian fisik dan finansial baik dari pihak karyawan dan
perusahaan
2. Mencegah terjadinya gangguan terhadap produktivitas perusahaan
3. Menghemat biaya premi asuransi
4. Menghindari tuntutan hukum dan sebagai tanggung jawab sosial
perusahaan kepada karyawannya
5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakan-
kecelakaan akibat kerja
6. Peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja
7. Peningkatan efisiensi dan produktivitas
8. Pengurangan kelelahan kerja dan peningkatan kegairahan serta
kenyamanan kerja
9. Perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar terhindar dari
bahaya-bahaya pengotoran oleh bahanbahan dari perusahaan yang
bersangkutan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk
menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya
baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat
dan lingkungan. Jadi kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan
dengan masalah fisik pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan emosional.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang
penting dalam ketenagakerjaan. Masih banyak pula perusahaan yang tidak
memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi
kecelakaan kerja. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja yang dalam hal ini tentu melibatkan peran
bagi semua pihak.
B. Saran
1. Bagi perusahaan
Bagi pihak perusahaan untuk disarankan untuk menekankan
seminimal mungkin terjadinya kecelakaan kerja, dengan jalan antara lain
meningkatkan dan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
dengan baik dan tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan sering diadakan
sosialisasi tentang manfaat dan arti pentingnya program keselamatan dan
kesehatan kerja (k3) bagi karyawan, seperti misalnya dengan
pemberitahuan bagaimana cara penggunaan peralatan, pemakaian alat
pelindung diri, cara mengoperasikan mesin secara baik dan benar.
2. Bagi karyawan
Bagi karyawan lebih memperhatikan program keselamatan dan
kesehatan kerja (k3) dengan bekerja secara disiplin dan berhati-hati serta
mengikuti proses.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Suaeb. 2009. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jurnal Studi Kasus
Teknologi Industri Universitas Gunadarma.
Ibrahim, Jati Kusuma. 2010. Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Karyawan PT. Bitratek Industries Semarang. Jurnal Keselamatan
Kerja.
Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Novie, Mauliku. 2006. Jurnal Kajian Analisis Penerapan Sistem Manajemen K3
Di Rumah Sakit Immanuel Bandung.
Suhartini. 2013. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada PT. Metro Abdi Bina
Sentosa. Jurnal Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.
Yani,Cimahi. 2000. Kajian Analisis Penerapan Sistem Manajemen K3 . Jurnal
Kesehatan Kartika.
Supriadi, Yoyon dan Yulia Nurendah. 2007. Peningkatan Produktivitas Kerja
Pegawai Melalui Program Pelatihan Studi Kasus pada PT Federal
International Finance Bogor. Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 2 Volume 9,
Oktober 2007.
Http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/08/makalah-keselamatan-dan-kesehatan-
kerja.html.