Anda di halaman 1dari 2

Differentiated Pricing

Reina

Perusahaan sering menyesuaikan harga dasar mereka untuk mengakomodasi perbedaan


diantara para pembeli, produk, lokasi, dan lainnya. Price discrimination terjadi ketika sebuah
perusahaan menjual sebuah produk atau servis pada dua harga atau lebih yang tidak
merefleksikan perbedaan yang proporsional dalam harga tersebut.

Pada diskriminasi derajat pertama, penjual menjual dengan harga yang berbeda kepada setiap
pelanggan tergantung dari intensitas permintaanya. Pada diskriminasi derajat kedua, penjual
tersebut menjual dengan harga yang lebih rendah kepada pembeli yang membeli dalam volume
banyak. Pada diskriminasi derajat ketiga, penjual menjual dengan harga yang berbeda sesuai
dengan kelas pembeli yang berbeda juga, seperti dalam beberapa kasus berikut:

1. Customer-segment pricing – kelompok pelanggan yang berbeda membayar dengan


harga yang berbeda untuk produk atau jasa yang sama.
2. Product-form pricing – perbedaan variasi dari produk yang diberi harga berbeda, tetapi
tidak memiliki proporsi dalam harganya.
3. Image pricing – beberapa perusahaan menjual produk yang sama dalam dua level yang
berbeda berdasarkan perbedaan secara visual.
4. Channel pricing – perbedaan harga berdasarkan jalur pembelian barang tersebut.
5. Location pricing – produk yang sama diberikan harga yang berbeda di lokasi yang
berbeda meskipun harga yang ditawarkan di masing-masing lokasi sama.
6. Time pricing – harga tergantung dari musim, hari, atau bahkan jam.
7. Yield pricing – perusahaan menawarkan harga diskon tetapi terbatas saat pembelian
awal, harga tinggi saat pembelian yang terlambat, dan harga terendah pada persediaan
yang belum terjual sesaat sebelum barang itu expired.
Variasi harga yang konstan termasuk tricky di bagian hubungan dengan konsumen. Riset
menunjukkan bahwa paling efektif adalah ketika tidak ada ikatan antara penjual dengan
pembeli.

Meskipun beberapa benuk dari price discrimination itu illegal (seperti menawarkan harga yang
berbeda kepada pelanggan yang berbeda dalam trade group yang sama), praktek ini legal
apabila penjual bsia membuktikan bahwa biaya yang digunakan berbeda ketika menjual dengan
volume yang berbeda atau kualitas yang berbeda dari produk yang sama kepada retailer yang
berbeda. Predatory pricing–menjual denganharga yang lebih rendah dengan tujuan
menghancurkan kompetisi–termasuk kepada tindakan illegal.

Agar price discrimination dapat bekerja, beberapa kondisi harus terpenuhi. Pertama, pasar
harus tersegmentasi dan tiap segmen harus menunjukkan intensitas permintaan yang berbeda.
Kedua, anggota dari segmen dengan harga rendah tidak boleh menjual produk ulang di segmen
harga tinggi. Ketiga, competitor harus tidak bisa untuk menjual dengan harga lebih rendah
daripada firma di segmen harga tinggi. Keempat, harga dari segmentasi dan kebijakan di pasar
tidak boleh melebihi keuntungan extra dari price discrimination. Lima, praktek tersebut tidak
boleh menimbulkan kekesalan dan niat buruk di pihak konsumen. Keenam, bentuk dari price
discrimination tidak boleh illegal.

Contoh dari perusahaan yang menggunakan price discrimination adalah Baskin-Robbins. Baskin
Robbins memberikan promo menggunakan customer-segment pricing dimana mereka
memberikan diskon untuk customer khusus yang menggunakan baju pink di hari-hari tertentu
seperti hari rabu

Anda mungkin juga menyukai