Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MATA KULIAH EKONOMI PUBLIK

“MENGANALISIS MANFAAT DAN BIAYA”

OLEH:

Kelompok 1 :

Hairul Fahmi (7193341036)

Riska Ramadhana (7191141002)

Dini Lestari (7191141013)

Dinda Oktavia Ayuni (7191141007)

Rut Marina Pasaribu (7193341025)

Sardo Arvan Winaldo (7193141023)

Dosen :

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang senantiasa memberikan
rahmat dan hikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Makalah ini berjudul “Menganalisis Manfaat dan Biaya ” Makalah ini berisikan
uraian mengenai tentang apa-apa saja yang tercakup dalam peran pemerintah pada saat ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dan mendidik untuk perbaikan selanjutnya. Walaupun demikian penulis
tetap berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya. Terima kasih.

Medan, 11 November 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................2

DAFTAR ISI .........................................................................................................................3

BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................4
C. Manfaat Penulisan.............................................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................................6
A. Pengertian menganalisis dan manfaat dan biaya...........................................................6
B. Present Value.....................................................................................................................6
C. Future Value......................................................................................................................7
D. Metode Nilai Bersih Sekarang.........................................................................................8
E. Metode Rasio Biaya Manfaat...........................................................................................9

BAB III ...................................................................................................................................13


PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................................13
B. Saran.................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Analisis biaya dan manfaat (ABM) adalah salah satu  teknis yang digunakan
untuk  mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar dapat digunakan secara
efisien. ABM merupakan alat bantu untuk membuat keputusan, dengan mempertimbangkan
sejauhmana sumberdaya yang digunakan (sebagai biaya) dapat memberikan hasil-hasil yang
diinginkan (manfaat) secara optimal. ABM digunakan manakala hal efisiensi secara akurat
dan rasional menjadi pertimbangan utama.Roy Simbel (2003) berpendapat bahwa ABM
adalah salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk pengABMilan keputusan cepat.
Menurutnya dalam mengABMil keputusan, yang digunakan sebagai petunjuk
adalah biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang bisa dipetik. 

ABM dilakukan dengan tetap mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan. ABM
bertujuan memilih alternatif yang menunjang tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
dengan manfaat yang paling besar serta risiko yang paling dapat dikendalikan.Teknis  ABM
dapat diterapkan dalam berbagai bidang pengambilan keputusan, utamanya dalam rangka
membuat evaluasi program atau proyek untuk kepentingan publik, seperti misalnya
pembangunan infrastruktur, yang seringkali menimbulkan biaya dan manfaat yang
berdampak pada kepentingan sosial. Tentu saja lapangan pendidikan juga dapat
menggunakan pendekatan ini, terutama ketika pertimbangan efisiensi menjadi begitu
diperhitungkan. 

B.  Rumusan Masalah

1. Apa itu menganalisis dan manfaat dan biaya?


2. Apa itu future value?
3. Apa itu present value?
4. Apa itu Nilai bersih sekarang ?
5. Apa itu Metode rasio biaya manfaat?

C. Manfaat Penulisan

4
      Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebgai berikut :

1. Mahasiswa mengetahui tentang analisis dan manfaat dan biaya.


2. Sebagai acuan bagi seluruh mahasiswa dalam memahami tentan analisis dan
manfaat dan biaya agar lebih mudah dalam proses pembelajaraan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian menganalisis dan manfaat dan biaya

Analisis manfaat-biaya adalah suatu pendekatan untuk  rekomendasi kebijakan yang


memungkinkan analis membandingkan dan menganjurkan suatu kebijakan dengan cara
menghitung total biaya dalam bentuk uang dan total keuntungan dalam bentuk uang. Analisis
manfaat-biaya dapat digunakan untuk merekomendasikan tindakan kebijakan, dalam arti
diaplikasikan ke depan (ex ante), dan dapat juga digunakan untuk mengevaluasi
kinerja kebijakan.  Analisis Biaya Manfaat digunakan, terutama ketika masalah EFISIENSI
menjadi sesuatu yang sangat relevan dan diperhitungkan, atau dengan perkataan lain digunakan
untuk mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka tersebut
dapat digunakan secara efisien.Analisa Biaya Manfaat secara tradisional
melABMangkan rasionalitas ekonomi karena kriteria sebagian besar ditentukan dengan
penggunaan efisiensi ekonomi secara global. Suatu kebijakan dikatakan efisien jika manfaat
bersih (yaitu total manfaat dikurangi total biaya) adalah lebih besar dari nol dan lebih tinggi
dari manfaat bersih yang mungkin dihasilkan dari sejumlah alternative penggunaan
sumberdaya (investasi) lainnya di sector swasta ataupun public (opportunity cost)

Analisis biaya-manfaat digunakan untuk :


·      Menentukan apakah suatu investasi layak dilakukan
·      Memberikan dasar untuk perbandingan antar proyek/investasi, untuk melihat pilihan mana
yang memberikan manfaat lebih besar dibandingkan biayanya.

B. Present Value

Nilai sekarang atau present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa
yang akan datang. Present value atau nilai sekarang bisa di cari dengan menggunakan rumus
future value atau dengan rumus berikut ini :
P = Fn/ ( 1 + r ) n
Keterangan :
Fn        = ( Future value ( nilai pada akhir tahun ke n )
P          = ( Nilai sekarang ( nilai pada tahun ke 0 )
r           = Suku bunga

6
n           = Jumlah Waktu ( tahun )

     Rumus diatas mengasumsikan bahwa bunga di gandakan hanya sekali dalam setahun, jika
bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi:
PV = FV/ ( 1 + r / 360 ) -360.n
Contoh :
Sasa menginginkan agar uangnya menjadi Rp. 5.555.444 pada 5 tahun yang akan datang,
berapakah jumlah uang yang harus ditabung Sasa saat ini seandainya diberikan bunga sebesar
5% pertahun?

Dik :
F5           = 5.555.444
r           = 5% = 0,05
n          = 5
Dit : P?
Jawab :
P = Fn /( 1 + r)n
P = 5.555.444/(1+ 0,05)5
P = 4.352.836

C. Future Value
Nilai yang akan datang atau future value adalah nilai uang di massa yang akan datang dengan
tingkat bunga tertentu.Future value atau nilai yang akan datang dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
Fn  = P ( 1 + r ) n
Keterangan:
Fn        = ( Future value ( nilai pada akhir tahun ke n )
P          = ( Nilai sekarang ( nilai pada tahun ke 0 )
r           = Suku bunga
n          = Jangka Waktu ( tahun )
Rumus diatas mengasumsikan bahwa bunga di gandakan hanya sekali dalam setahun, jika
bunga digandakan setiap hari , maka rumusnya menjadi:
FV = PV ( 1 + r /360 ) 360.n

7
Contoh  :
Tanti meminjam uang di suatu bank sebanyak Rp. 55.555.555 untuk jangka waktu 4 tahun,
dengan tingkat bunga 5% per tahun. Berapakah jumlah seluruh uang yang harus
dikembalikan Tanti pada saat pelunasan?
Dik :
P          = 55.555.555
r           = 5% = 0,05
n          = 4
Dit : F4 ?
Jawab :
F4 = P (1 + r )n
F4= 55.555.555 (1+(0,05))4
F4=67.528.125

D. Metode Nilai Bersih Sekarang

Menurut  Kasmir  (2003:157) Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang
merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV Investasi selama umur investasi.
Sedangkan menurut Ibrahim (2003:142) Net Present Value (NPV) merupakan net benefit  
yang telah di diskon dengan menggunakan  social opportunity cost of capital (SOCC) sebagai
discount factor.

NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan
menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain
merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskontokan pada
saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya
operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan. 
Jadi perhitungan NPV mengandalkan pada teknik arus kas yang didiskontokan.

Langkah menghitung NPV:


(1) Tentukan nilai sekarang dari setiap arus kas, termasuk arus masuk dan arus keluar, yang
didiskontokan pada biaya modal proyek,
(2) Jumlahkan arus kas yang didiskontokan ini,  hasil ini didefinisikan sebagai NPV proyek,
(3) Jika NPV adalah positif, maka proyek harus diterima, sementara jika NPV adalah negatif,
maka proyek itu harus ditolak. Jika dua proyek  dengan NPV positif adalah mutually
exclusive, maka salah satu dengan nilai NPV terbesar harus dipilih .
NPV sebesar nol menyiratkan bahwa arus kas proyek sudah mencukupi untuk 
membayar kembali modal yang diinvestasikan dan memberikan tingkat pengembalian yang
diperlukan atas modal tersebut. Jika proyek memiliki NPV positif, maka proyek tersebut
8
menghasilkan lebih banyak kas dari yang dibutuhkan untuk menutup utang dan memberikan
pengembalian yang diperlukan kepada pemegang saham perusahaan.

Keunggulan NPV = menggunakan konsep nilai waktu uang (time value of money).
–>  Maka sebelum penghitungan/penentuan NPV hal yang paling utama adalah  mengetahui
atau menaksir aliran kas masuk di masa  yang akan datang dan aliran kas keluar.
Di dalam aliran kas ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
(1) Taksiran kas haruslah didasarkan atas dasar setelah pajak,
(2) Informasi terebut haruslah didasarkan atas “incremental” (kenaikan atau selisih) suatu
proyek. Jadi harus diperbandingkan adanya bagaimana aliran kas seandainya dengan dan
tanpa proyek. Hal ini penting sebab  pada proyek pengenalan produk baru, bisa terjadi bahwa 
produk lama akan “termakan” sebagian karena kedua produk itu bersaing dalam pemasaran,
(3) Aliran kas ke luar haruslah tidak memasukkan unsur bunga, apabila proyek itu
direncanakan akan dibelanjai/didanai dengan pinjaman. Biaya bunga tersebut termasuk
sebagai tingkat bunga yang disyaratkan (required rate of return) untuk penilaian proyek
tersebut. Kalau kita ikut memasukkan unsur bunga di dalam perhitungan aliran kas ke luar,
maka akan terjadi penghitungan ganda.

E.Metode Rasio Biaya Manfaat

Analisis manfaat-biaya merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui besaran


keuntungan/kerugian serta kelayakan suatu proyek. Dalam perhitungannya, analisis ini
memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan suatu program.
Dalam analisis benefit dan cost perhitungan manfaat serta biaya ini merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan. Metode B/C didefinisikan sebagai perbandingan (rasio) nilai
ekivalen dari manfaat terhadap nilai ekivalen dari biaya-biaya. Metode nilai ekivalen yang
biasa digunakan adalah PW dan AW. Nama lain rasio B/C adalah rasio investasi-
penghematan. Secara umum, metode rasio B/C dapat membantu penggunanya untuk
membantu dalam proses pengambilan keputusan, menambah alternatif atau pilihan dan
mengurangi biaya alternatif yang tidak efektif. Berdasarkan definisinya, rasio B/C dapat
dihitung dengan persamaan berikut:

a. Konvesional (PW)

Ket:
PW (0) = Nilai sekarang (PW) dari (0)

B = Manfaat dari proyek yang diusulkan

9
I = Investasi awal dari proyek yang diusulkan

S = Nilai sisa dari investasi

Q&M = Biaya operasional dan perawatan dari proyek yang diusulkan

b. Termodifikasi (PW)

c. Konvensional (AW)

Ket:
AW (0) = Nilai ekivalen tahunan (AW) dari (0)

B = Manfaat dari proyek yang diusulkan

CR = Jumlah perolehan modal (nilai ekivalen tahunan dari investasi awal dikurangi nilai sisa)

Q&M = Biaya operasi dan perawatan dai proyek yang diusulkan

d. Termodifikasi (AW)

Penentuan keputusan atas evaluasi yaitu jika nilai B/C > 1 maka proyek dinilai
menguntungkan dan dapat dilanjutkan atau dilaksanakan.

Secara teoritis, benefit Cost Ratio merupakan sebuah perbandingan antara semua nilai


benefit terhadap semua nilai pengorbanan atau biaya. Secara matematis, dapat dituliskan
melalui persamaan sebagai berikut :

BCR = (Present Value dari Manfaat / Present Value dari Pengorbanan atau biaya)

10
Nilai sekarang atau present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu
di masa yang akan datang. Sebagai gambaran adalah jika anda ingin memiliki uang sebesar
100 juta tiga tahun mendatang dengan tingkat inflasi 7% per tahun, maka berapa uang yang
harus anda persiapkan dari sekarang? Dengan menggunakan rumus present value, anda akan
dapat menentukan berapa uang yang harus anda tabung untuk mendapatkan uang sebesar
Rp.100 juta tiga tahun ke depan.

Nilai present value ini dapat kita hitung menggunakan persamaan sebagai berikut :

PV = Fn/ ( 1 + r ) n

Dimana :

Fn = Future value ( nilai pada akhir tahun ke n )


PV = ( Nilai sekarang ( nilai pada tahun ke 0 )
r = Suku bunga
n = Jumlah Waktu ( tahun )

Sedangkan pengambilan keputusan terhadap kelayakan dapat dilihat dari nilai BCR yang
ditentukan sebagai berikut :

 Jika BCR ≥ 1, maka dikatakan bahwa benefit dari proyek tersebut lebih besar
daripada pengorbanan yang dikeluarkan. Sehingga proyek tersebut dapat diterima atau
layak (feasible).
 Sebaliknya jika BCR <1 maka dikatakan bahwa benefit dari proyek tersebut lebih
kecil daripada pengorbanannya atau proyek tersebut tidak layak (not feasible).

Contoh Kasus :

Sebuah klinik sedang mempertimbangkan untuk membeli beberapa peralatan medis baru
dengan harga Rp.25.000.000. Dengan adanya peralatan medis tersebut diperkirakan klinik
tersebut dapat melakukan penghematan sebesar Rp.500.000 per tahun dengan jangka waktu
selama 5 tahun. Pada akhir tahun ke 5 peralatan tersebut memiliki nilai jual sebesar
40.000.000. Dengan tingkat pengembalian investasi sebesar 9% per tahun apakah pembelian
peralatan medis akan menguntungkan bagi klinik tersebut ataukah tidak?

Perhitungan :

Melalui persamaan berikut maka akan dapat kita input nilai-nilainya menjadi :

BCR = (Present Value dari Manfaat / Present Value dari Pengorbanan atau biaya)
= (500.000 (P/A, 9%,5) + 40.000.000 (P/F,9%,5) / 25.000.000
=((500.000(3,88966) + 40.000.000(0,64993))/25.000.000
BCR =1,17

Karena nilai BCR yang dihasilkan nilainya lebih dari 1 maka investasi pembelian peralatan
medis baru tersebut dianggap layak dan menguntungkan bagi klinik di masa yang akan

11
datang. Jika demikian, maka disimpulkan bahwa klinik dapat membeli peralatan medis
tersebut.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1.   Analisis biaya manfaat atau CBA (Cost Benefit Analysis) adalah pendekatan untuk
rekomendasi kebijakan yang memungkinkan analis membandingkan dan menganjurkan suatu
kebijakan dengan cara menghitung total biaya dalam bentuk uang dan total keuntungan dalam
bentuk uang
2.   Suatu prinsip yang ideal dalam kebijaksanaan pembuatan budget adalah jelas yaitu :
membuat pengeluaran-pengeluaran pemerintah bagi setiap tujuan sedemikian rupa sehingga
manfaat (benefit) dari pengeluaran satuan rupiah yang terakhir lebih besar daripada atau
paling tidak sama dengan hilangnya manfaat dan kegiatan-kegiatan lain karena timbulnya
pengeluaran pemerintah itu
3.   Manfaat dan biaya satu proyek dapat dibedakan antara “manfaat dan biaya riil” (pecuniary
benefits and costs) dan “manfaat dan biaya semu” (pecuniary benefits and cots)
4.   Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisa ini adalah : Menentukan dampak dari
proyek, yaitu barang dan jasa apa yang akan diperoleh dari proyek tersebut, dan Menyatakan
dampat dari proyek tersebut secara kuantitatif
5.   Konsekuensi dari suatu proyek adalah beban serta pengorbanan yang merupakan biaya dari
proyek tersebut. Penggunaan sumberdaya yang terlibat dalam suatu proyek, akan meliputi
pula “opportunity cost” dikarenakan pengorbanan atau hilangnya jasa produktif pada sector
lain. Sekalipun dalam menghitung biaya dalam suatu proyek jauh lebih mudah daripada
dalam menghitung manfaat, namun tetap tidak terlepas dari yang namanya kesulitan,
misalnya timbul perhitungan ganda (double counting)
6.   Manfaat suatu proyek biasanya akan diterima beberapa tahun setelah proyek itu selesai dan
proyek itu akan selalu memberikan jasa-jasa yang akan diterima pada tahun-tahun yang akan
datang. Kesulitannya adalah untuk menentukan tingkat diskonto atau tingkat bunga (discount
rate) dan juga menentukan umur proyek tersebut. Sering suatu proyek secara ekonomis sudah
tidak berfungsi, tetapi secara teknis masih berfungsi atau sebaliknya.

B.Saran

Membahas mengenai Analisis Biaya dan Manfaat memang  tidak akan pernah ada


ujungnya karena pembahasan ini akan meluas apalagi apabila ditambah dengan kasus-kasus
yang saat ini sudah meluas di telinga masyarakat pada umumnya. Semakin kita dalami ilmu
tersebut maka semakin tertariklah kita akan uniknya pembahasan ini.
Untuk membahas setiap bab nya pun tentu sungguh panjang lebar. Akan
tetapi kami hanya bisa membagikan sedikit pengetahuan saya tentang komunikasi khususnya
tentang bahasan yang telah kami bahas.

13
Namun saya berharap, walaupun pembahasan ini hanya beberapa lembar halaman saja,
semoga bahasan ini menjadi suatu yang bermanfaat bagi pembaca khususnya juga
bagi kami sebagai pemakalah menyadari bahwa dalam pembuatan makalah  ini masih jauh
dari kata sempurna, untuk itu diperlukan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kelancaran proses pembelajaran di makalah selanjutnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Nanang Fattah (2004). “Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan”. Bandung:Rosda Karya.

Agus Sugiyono, Makalah (2001) .“Analisis Manfaat dan Biaya Sosial Ekonomi Publik”.
Program Pascasarjana-FE Universitas Gadjah Mada, Ygy.

15
16

Anda mungkin juga menyukai