gw tuch orangnya cakep punya,baik hati,tidak sombong,rajin n pokoknya hal2 yang baik ada
di gw.zodiak gw aries boys.hobby gw membaca ndengerin music.gw suka banget ma kedua
hal itu.penasaran dengan gw ??? kenalan yuks pazti puas ma gw.okey.
Disusun oleh :
Editor :
Ketua : Ir. Ida Agustina Saidi,MP.
Anggota : Mochammad Nasifin (08.10402.00046)
Neni Yunika Sari (08.10402.00049)
Rachmania Indhica (08.10402.00052)
Vicky Yustadian Frandaris (08.10402.00060)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
tugas ini dapat terselesaikan.
Terwujudnya buku ini tidak lain berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, maka tidaklah
terlalu berlabihan jika penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
Seluruh dosen pembimbing fakultas pertanian universitas muhammadiyah Sidoarjo yang
telah banyak memberikan saran perbaikan dan masukan yang berharga baik dalam penulisan
maupun perencanaan buku ini.
Semoga bantuan dari semua pihak diatas membawa manfaat bagi perkembangan pendidikan
bangsa serta mandapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt amin.
Kami menyadari bahwa penulisan kami masih jauh dari sempurna karena kesempurnaan yang
mutlak itu hanya milik Allah Swt. Kami hanya manusia biasa yang selalu merasa
kekurangan. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca, penulis
harapkan demi sempurnanya tugas ini. Harapan kami agar tugas ini bisa bermanfaat bagi kita
semua Amin..
DAFTAR ISI
BAB I
PADI
Kerajaan: Plantae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Oryza
Spesies: O. sativa
Nama binomial
Oryza sativa
Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama
mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa
jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar.
Diantaranya karakteristik padi antara lain rumput berumpun kuat ,berumur satu tahun dari
ruas keluar banyak batang yang berakar tinggi satu ,1.5 – 2 m lidah tumbuh kuat,panjang 1 –
4 mm bercangap 2. helaian daun berbentuk garis ,panjang 15-80 cm kebnyakkan dengan tepi
kasar. Malai panjang 15-40cm , tumbuh keatas akhirnya ujung menggantung.cabang malai
kasar .anak bulir sangat aneka ragam: tidak berjarum , berjarum pendek atau panjang,
berjarum licin atau kasar hijau atau coklat,gundul atau berambut: panjang 7-10mm, lebar lk
3mm.pada waktu masak buah kuning rontok atau tidak buah berbeda , kadang-kadang kaya
pati,kadang-kadang kaya perekat atau ketan,di pelihara atau liar kebanyakan di tempay yang
basah atau rawa: juga bentuk darat : gaga .terdapat diantara varietas culta ) ; 1-1.400m rijst,N
padi Ind pare S, pari, P.
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan
gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas
penduduk dunia.
Hasil dari pengolahan padi dinamakan beras.
2.1.1. Ciri-ciri umum
Padi tengah diambil dari persemaian untuk ditanam di sawah.Padi termasuk dalam suku padi-
padian atau Poaceae (sinonim: Graminae atau Glumiflorae)
Terna semusim, berakar serabut; batang sangat pendek, struktur serupa batang terbentuk dari
rangkaian pelepah daun yang saling menopang; daun sempurna dengan pelepah tegak, daun
berbentuk lanset, warna hijau muda hingga hijau tua, berurat daun sejajar, tertutupi oleh
rambut yang pendek dan jarang; bunga tersusun majemuk, tipe malai bercabang, satuan
bunga disebut floret, yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula; buah tipe
bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya, bentuk hampir bulat
hingga lonjong, ukuran 3 mm hingga 15 mm, tertutup oleh palea dan lemma yang dalam
bahasa sehari-hari disebut sekam, struktur dominan adalah endospermium yang dimakan
orang.
2.1.2. Penyebaran dan adaptasi
Asal-usul padi budidaya diperkirakan berasal dari daerah lembah Sungai Gangga dan Sungai
Brahmaputra dan dari lembah Sungai Yangtse. Di Afrika, padi Oryza glaberrima ditanam di
daerah Afrika barat tropika.
Padi pada saat ini tersebar luas di seluruh dunia dan tumbuh di hampir semua bagian dunia
yang memiliki cukup air dan suhu udara cukup hangat. Padi menyukai tanah yang lembab
dan becek. Sejumlah ahli menduga, padi merupakan hasil evolusi dari tanaman moyang yang
hidup di rawa. Pendapat ini berdasar pada adanya tipe padi yang hidup di rawa-rawa (dapat
ditemukan di sejumlah tempat di Pulau Kalimantan), kebutuhan padi yang tinggi akan air
pada sebagian tahap kehidupannya, dan adanya pembuluh khusus di bagian akar padi yang
berfungsi mengalirkan udara (oksigen) ke bagian akar.
2.1.3. Reproduksi
Setiap bunga padi memiliki enam kepala sari (anther) dan kepala putik (stigma) bercabang
dua berbentuk sikat botol. Kedua organ seksual ini umumnya siap reproduksi dalam waktu
yang bersamaan. Kepala sari kadang-kadang keluar dari palea dan lemma jika telah
masak.Dari segi reproduksi, padi merupakan tanaman berpenyerbukan sendiri, karena 95%
atau lebih serbuk sari membuahi sel telur tanaman yang sama.
Setelah pembuahan terjadi, zigot dan inti polar yang telah dibuahi segera membelah diri.
Zigot berkembang membentuk embrio dan inti polar menjadi endospermia. Pada akhir
perkembangan, sebagian besar bulir padi mengadung pati di bagian endospermia. Bagi
tanaman muda, pati berfungsi sebagai cadangan makanan. Bagi manusia, pati dimanfaatkan
sebagai sumber gizi.
2.2 Keanekaragaman
2.2.1. Keanekaragaman botani
Terdapat dua spesies padi yang dibudidayakan manusia: Oryza sativa yang berasal dari
daerah hulu sungai di kaki Pegunungan Himalaya (India dan Tibet/Tiongkok) dan O.
glaberrima yang berasal dari Afrika Barat (hulu Sungai Niger).
Pada awal mulanya O. sativa dianggap terdiri dari dua subspesies, indica dan japonica
(sinonim sinica). Padi japonica umumnya berumur panjang, postur tinggi namun mudah
rebah, paleanya memiliki "bulu" (Ing. awn), bijinya cenderung panjang. Padi japonica
biasanya agak lengket nasinya. Padi indica, sebaliknya, berumur lebih pendek, postur lebih
kecil, paleanya tidak ber-"bulu" atau hanya pendek saja, dan biji cenderung oval. Walaupun
kedua anggota subspesies ini dapat saling membuahi, persentase keberhasilannya tidak tinggi.
Contoh terkenal dari hasil persilangan ini adalah kultivar IR8, yang merupakan hasil seleksi
dari persilangan japonica (kultivar 'Deegeowoogen' dari Formosa dengan indica (kultivar
'Peta' dari Indonesia). Selain kedua varietas ini, dikenal pula sekelompok padi yang tergolong
varietas minor javanica yang memiliki sifat antara dari kedua varietas utama di atas. Varietas
javanica hanya ditemukan di Pulau Jawa. Budidaya padi yang telah berlangsung lama telah
menghasilkan berbagai macam jenis padi akibat seleksi dan pemuliaan yang dilakukan orang.
Kajian dengan bantuan teknik biologi molekular sekarang menunjukkan, bahwa selain dua
subspesies O. sativa yang utama, indica dan japonica, terdapat pula subspesies minor tetapi
bersifat adaptif tempatan, seperti aus (padi gogo dari Bangladesh), royada (padi pasang-
surut/rawa dari Bangladesh), ashina (padi pasang-surut dari India), dan aromatic (padi wangi
dari Asia Selatan dan Iran, termasuk padi basmati yang terkenal). Pengelompokan ini
dilakukan menggunakan penanda RFLP dibantu dengan isozim.[2] Kajian menggunakan
penanda genetik SSR di inti sel dan dua lokus di kloroplas menunjukkan bahwa
pengelompokan indica dan japonica adalah mantap, tetapi japonica ternyata terbagi menjadi
tiga subspesies besar: temperate japonica (dari Cina, Korea, dan Jepang), tropical japonica
(dari Nusantara), dan aromatic. Subspesies aus merupakan kelompok yang terpisah.[3]
Berdasarkan bukti-bukti evolusi molekular diperkirakan kelompok besar indica dan japonica
terpisah sejak ~440.000 tahun yang lalu dari suatu populasi spesies moyang O. rufipogon.[3]
Domestikasi padi terjadi di titik tempat yang berbeda terhadap dua kelompok yang sudah
terpisah ini. Berdasarkan bukti arkeologi padi mulai dibudidayakan (didomestikasi) 10.000
hingga 5.000 tahun sebelum masehi.[4]
2.2.2. Keanekaragaman budidaya
a. Padi gogo
Di beberapa daerah tadah hujan orang mengembangkan padi gogo, suatu tipe padi lahan
kering yang relatif toleran tanpa penggenangan seperti di sawah. Di Lombok dikembangkan
sistem padi gogo rancah, yang memberikan penggenangan dalam selang waktu tertentu
sehingga hasil padi meningkat.
b. Padi rawa
Padi rawa atau padi pasang surut tumbuh liar atau dibudidayakan di daerah rawa-rawa. Selain
di Kalimantan, padi tipe ini ditemukan di lembah Sungai Gangga. Padi rawa mampu
membentuk batang yang panjang sehingga dapat mengikuti perubahan kedalaman air yang
ekstrem musiman.
c. Padi pera
Padi pera adalah padi dengan kadar amilosa pada pati lebih dari 20% pada berasnya. Butiran
nasinya jika ditanak tidak saling melekat. Lawan dari padi pera adalah padi pulen. Sebagian
besar orang Indonesia menyukai nasi jenis ini dan berbagai jenis beras yang dijual di pasar
Indonesia tergolong padi pulen. Penggolongan ini terutama dilihat dari konsistensi nasinya.
d. Ketan
Ketan (sticky rice), baik yang putih maupun merah/hitam, sudah dikenal sejak dulu. Padi
ketan memiliki kadar amilosa di bawah 1% pada pati berasnya. Patinya didominasi oleh
amilopektin, sehingga jika ditanak sangat lekat.
e. Padi wangi
Padi wangi atau harum (aromatic rice) dikembangkan orang di beberapa tempat di Asia, yang
terkenal adalah ras 'Cianjur Pandanwangi' (sekarang telah menjadi kultivar unggul) dan
'rajalele'. Kedua kultivar ini adalah varietas javanica yang berumur panjang.
Di luar negeri orang mengenal padi biji panjang (long grain), padi biji pendek (short grain),
risotto, padi susu umumnya menggunakan metode silsilah. Salah satu tahap terpenting dalam
pemuliaan padi adalah dirilisnya kultivar 'IR5' dan 'IR8', yang merupakan padi pertama yang
berumur pendek namun berpotensi hasil tinggi. Ini adalah awal revolusi hijau dalam budidaya
padi. Berbagai kultivar padi berikutnya umumnya memiliki 'darah' kedua kultivar perintis
tadi.
2.3 Aspek budidaya
Teknik budidaya padi telah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sejumlah
sistem budidaya diterapkan untuk padi.
• Budidaya padi sawah (Ing. paddy atau paddy field), diduga dimulai dari daerah lembah
Sungai Yangtse di Tiongkok.
• Budidaya padi lahan kering, dikenal manusia lebih dahulu daripada budidaya padi sawah.
• Budidaya padi lahan rawa, dilakukan di beberapa tempat di Pulau Kalimantan.
• Budidaya gogo rancah atau disingkat gora, yang merupakan modifikasi dari budidaya lahan
kering. Sistem ini sukses diterapkan di Pulau Lombok, yang hanya memiliki musim hujan
singkat.
Setiap sistem budidaya memerlukan kultivar yang adaptif untuk masing-masing sistem.
Kelompok kultivar padi yang cocok untuk lahan kering dikenal dengan nama padi gogo.
Secara ringkas, bercocok tanam padi mencakup persemaian, pemindahan atau penanaman,
pemeliharaan (termasuk pengairan, penyiangan, perlindungan tanaman, serta pemupukan),
dan panen. Aspek lain yang penting namun bukan termasuk dalam rangkaian bercocok tanam
padi adalah pemilihan kultivar, pemrosesan biji dan penyimpanan biji.
2.4. Hama dan penyakit
2.4.1. Hama-hama penting
• Penggerek batang padi putih ("sundep", Scirpophaga innotata)
• Penggerek batang padi kuning (S. incertulas)
• Wereng batang punggung putih (Sogatella furcifera)
• Wereng coklat (Nilaparvata lugens)
• Wereng hijau (Nephotettix impicticeps)
• Lembing hijau (Nezara viridula)
• Walang sangit (Leptocorisa oratorius)
• Ganjur (Pachydiplosis oryzae)
• Lalat bibit (Arterigona exigua)
• Ulat tentara/Ulat grayak (Spodoptera litura dan S. exigua)
• Tikus sawah (Rattus argentiventer)
2.4.2. Penyakit-penyakit penting
• blas (Pyricularia oryzae, P. grisea)
• hawar daun bakteri ("kresek", Xanthomonas oryzae pv. oryzae)
2.5. Kandungan gizi beras ketan
Beras, putih, panjang, biasa
Nilai khasiat per 100 g
Tenaga 370 kkal 1530 kJ
Karbohidrat
79 g
- Gula 0.12 g
Lemak
0.66 g
Protein
7.13 g
Air
11.62 g
Tiamina (Vit. B1) 0.070 mg
5%
Riboflavin (Vit. B2) 0.049 mg
3%
Niasin (Vit. B3) 1.6 mg
11%
Asam pantotenat (B5) 1.014 mg
20%
Vitamin B6 0.164 mg
13%
Asam folat (Vit. B9) 8 μg
2%
Zat besi 0.80 mg
6%
Fosforus 115 mg
16%
Kalium 115 mg
2%
|Kalsium 28 mg
3%
Magnesium 25 mg
7%
Seng 1.09 mg
11%
BAB III
RESEP MAKANAN DARI KETAN
Amping,
sejenis panganan yang terbuat dari ketan. Cara membuat amping hampir sama dengan cara
membuat kenta, bedanya amping dibuat dari padi ketan yang telah kering dan dipilih padi
ketan yang terbaik. Padi ketan yang telah kering digoreng tanpa minyak dalam kuali hingga
beras dalam padi ketan tsb masak. Kemudian ditumbuk di lisung hingga berbentuk gepeng.
Setelah kulit padi dibersihkan maka amping tersebut dapat dihidangkan dengan dicampur
parutan kelapa dan gula pasir. Namun dapat juga dimakan bersama ikan asin atau wadi yang
digoreng.
Lamang,
sejenis makanan yang dimasak di dalam bambu yang dilapisi daun pisang, diberi santan
kelapa dan garam secukupnya.
Pulut Kukusan,
jenis makanan yang terbuat dari beras ketan yang dikukus. Biasanya pulut kukusan dimakan
bersama inti yaitu parutan kelapa yang dicampur gula merah dan dimasak di api.
Untuk 18 bungkus
b) Koyabu
Kue khas Manado ini bakal bikin ketagihan. Rasanya legit dan luar biasa harum. Pakai kelapa
yang sedang dan jika tak ada daun pandan hutan yang lebar gunakan daun pisang sebagai
pengganti.
Bahan:
a. 500 g kelapa setengah tua, parut memanjang
b. 500 g tepung ketan
c. 300 g gula merah, sisir
d. daun pandan hutan yang besar dan lebar
Cara membuat:
1. Aduk kelapa dan tepung ketan hingga rata.
2. Potong daun pandan sepanjang 18-20 cm. Lipat dua dengan bagian tengah
saling bertumpu.
3. Taruh 2-3 sdm adonan, beri sedikit gula merah di tengahnya. Lipat dua dan semat dengan
lidi.
4. Kukus selama 20 menit hingga matang.
5. Angkat. Sajikan.
Untuk 24 buah
c) Kue Abuk
Bahan:
a. 500 g tepung ketan
b. 200 g kelapa parut agak muda
c. 1/2 sdt garam
d. 1/2 sdt vanili bubuk
e. 50 ml air
f. 250 g gula merah, sisir halus
g. daun pisang untuk pembungkus
Cara membuat:
1. Campur jadi satu; tepung ketan, kelapa, garam, vanili, dan air hingga rata.
2. Ambil 1 lembar daun pisang. Beri 1 sdt gula merah.
3. Taruh di atasnya 2 sdm adonan tepung ketan.
4. Bungkus bentuk tum, semat dengan lidi.
5. Kukus dalam dandang panas selama 30 menit hingga matang.
6. Angkat dan sajikan.
Untuk 20 bungkus
d) Lupis
Membuat kue ini sangat mudah. Gunakan beras ketan bermutu bagus agar tekstur lupis
kenyal dan lembut. Penambahan air kapur sirih akan membuat kue ini kenyal. Aroma daun
pisang dan kelapa juga membuat kue ini harum sekaligus gurih.
Bahan:
a. 750 g beras ketan yang bagus, cuci, tiriskan
b. 1-2 sdm air kapur sirih
c. daun pisang
d. 100 g kelapa setengah tua, kupas, parut memanjang, kukus dengan
1/2 sdt garam
e. Saus Gula Merah:
a) 250 g gula merah, sisir halus
b) 100 g gula pasir
c) 150 ml air
d) 1 lembar daun pandan, potong-potong
Cara membuat:
1. Saus Gula Merah: Rebus semua bahan hingga mendidih dan larut. Angkat lalu saring.
Biarkan hingga dingin.
2. Aduk beras ketan dengan air kapur sirih hingga rata.
3. Ambil 2 potong daun pisang, bentuk kerucut, isi dengan 3 sdm beras ketan. Lipat dan
semat bagian bawahnya hingga berbentuk segitiga.
4. Rebus dalam air secukupnya selama 2 jam hingga lunak. Angkat dan dinginkan.
5. Buka pembungkusnya, lumuri dengan kelapa parut.
6. Sajikan dengan Saus Gula Merah.
Untuk 20 buah
e) Lapek Bugis
Kue tradisional asal Sumatra ini di Jawa dikenal dengan nama Mendut. Meskipun isi dan cara
membungkusnya berbeda, kue yang terbuat dari tepung ketan hitam ini memiliki rasa yang
unik. Adonan ketan yang kenyal diisi kelapa parut yang legit dengan saus santan kental yang
gurih.
Bahan:
a) 200 g tepung ketan
b) 50 g tepung ketan hitam
c) 300 ml santan, didihkan bersama 1 sdt garam, biarkan hingga hangat
daun pisang
d) 300 ml santan kental, rebus dengan 1/2 sdt garam hingga kental
Isi:
a. 250 g kelapa agak muda, parut memanjang
b. 200 g gula pasir
c. 125 ml air
d. 1/2 sdt garam
e. 1/2 sdt vanili
CARA MEMBUAT :
1. Aduk tepung ketan dan 300 ml santan sambil uleni hingga kalis atau dapat dibentuk.
2. Isi: masak semua bahan menjadi satu hingga gula leleh dan kental. Angkat dan dinginkan.
3. Bentuk adonan menjadi bulatan sebesar kelereng.
4. Ambil sedikit adonan tepung, pipihkan.
5. Isi dengan adonan isi dan bulatkan.
6. Buat pincuk dari daun pisang. Taruh sebutir adonan yang sudah diisi. Tuangi sedikit santan
kental. Lipat kiri dan kanannya lalu selipkan di bagian bawah. Kerjakan yang sama dengan
sisa adonan.
7. Kukus dalam dandang panas sampai matang selama 40 menit.
8. Angkat dan dinginkan.
UNTUK 20 BUAH
MAKALAH
PANGAN DAN GIZI
TALAS
(Tentang Resep Jajanan)
Dosen: Ir. Ida Agustini Saidi, MP
Disusun Oleh :
ANDRIYANI FAUZIAH
08.10402.00037
JURUSAN THP 3A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2010
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2
2.1 Sejarah Talas 2
2.2 Klasifikasi Talas 2
2.3 Ciri-ciri Tanaman Talas 3
2.4 Manfaat Talas 4
2.5 Kandungan Gizi Talas 4
BAB III PEMBAHASAN 5
BAB V KESIMPULAN 11
DAFTAR PUSTAKA 12
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. atas rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas
ini dapat terselesaikan.
Terwujudnya tugas ini tidak lain berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, maka tidaklah
terlalu berlebihan jika penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
Ir. Ida Agustina Saidi, MP. selaku guru pembimbing mata kuliah Ilmu Pangan dan Gizi yang
telah banyak memberikan bimbingan dan masukan yang berharga baik dalam merencanakan
dan dalam penulisan makalah ini.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang tidak bisa
disebutkan namanya satu persatu yang telah banyak mendukung dalam penyelesaian
penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penulisan kami ini masih jauh dari sempurna karena kesempurnaan
yang mutlak itu hanya milik Allah SWT kami hanya manusia biasa yang selalu merasa
kekurangan. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca penulis
harapkan demi sempurnanya tugas ini. Harapan kami agar tugas ini bisa bermanfaat bagi kita
semua. Amin...
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui berbagai macam
olahan makanan yang berasal dari varietas talas. Yang semula orang belum mengetahui,
sekarang menjadi tahu bahwa ternyata talas banyak manfaatnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN
Ternyata talas bukan makanan yang biasa-biasa saja, melainkan makanan yang memiliki nilai
ekonomi yang cukup tinggi. Dan talas juga merupakan umbi-umbian yang mempuyai
kandungan gizi yang tinggi seperti halnya ketela rambat, ubi kayu, kentang, dll.
Selain itu, talas juga merupakan makanan yang inovatif. Masyarakat pada umumnya hanya
mengenal talas hanya bisa diolah biasa-biasa saja dengan cara umbi langsung dikukus. Tapi
ternyata talas juga bisa diolah menjadi berbagai macam makanan olahan, bahkan bisa
menjadi makanan favorit. Selain dikukus, talas bisa dicampur dengan berbagai macam
bumbu hingga menjadi makanan yang lezat, bisa digoreng, ataupun dipanggang.
DAFTAR PUSTAKA
http://resepbunda.wordpress.com/2008/04/14/kue-talas-cetak/, 2008
http://www.auliahazza.com/2007/08/30/empek-empek-talas/, 2007
http://www.resepmami.com/id/recipe/search.php?rec_id=280&showdetail=1, 2009
http://myfood-recipe.blogspot.com/2007/10/landak-talas-mini-bahan-200-g-talas.html, 2007
http://resepbunda.wordpress.com/2008/04/13/kroket-talas/, 2008
http://resepmasakanmu.com/resep-masakan-talas-goreng-saus-bawang-putih.htm, 2009
http://resepmasakanmu.com/resep-kue-talas-gula-merah.htm#more-929, 2009
Penyusun:
Aris Nurmawati
08.10402.00038
JURUSAN THP A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pangan dan gizi ini.
Shalawat dan salam mudah-mudahan selalu terlimpahkan kepada unungan kami Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing umat manisia menuju bahtera kehidupan yang
hakiki dan diridhoi Allah SWT yskni dengan ajaran islam.
Selesainya penyusunan makalah ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan berbagai pihak.
Untuk itu kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yng telah
membantu pembuatan makalah ini.
Hanya ucapan terima kasih yng dapat kami sampaikan, semoga mereka mendapatkan pahala
seesuai dengan amal baktinya, dan semoga Allah SWT senantias memberikan ridho-Nya.
Amin .Dan kami minta maaf apabila penulisan ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami
menerima kritik dan saran demi perbaikan makalah ini.
Akhirnya, semoga maklah ini bermnfaat bagi kami khususnya, dan bagi para pembaca
umumnya.. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan Penulisan 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2
2.1 Jagung 2
2.2 Bahan Olahan Jagung 3
BAB III. PEMBAHASAN 7
3.1 Makanan Pokok 7
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN 14
4.1 Kesimpulan 14
4.2 Saran 14
Daftar Pustaka 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan jagung sebagai
makanan pokok.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 JAGUNG
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain
gandum dan padi. Sebagai sumber karohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung
juga menjadi alternative sumber pangan pokok di Amerika Serikat. Penduduk beberapa
daerah di Indonesia (misalnya Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung
sebagai makanan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai
pakan ternak (hiauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji),dibuat tepung (dari
biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung
biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan
bakupembuatan furfural.
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-
150 hari. Klasifikasi kimia dari jagung adalah:
Kerajaan : Plantae
(tidak termasuk) Monocots
(tidak termasuk) Commelinids
Ordo : Poales
Family :Poaceae
Genus :Zea
Species :Z. Mays
Secara umum komposisi biji jagung adalah sebagai berikut:
KadaR air
Lemak
Pati
Serat Kasar
Protein
Gula =
=
=
=
=
= 2,0
4,4
60
23
8,3
2,3 -
-
-
-
-
- 14
4,5
61,5
24
8,5
2,4 %
%
%
%
%
%
Dari 100 Kg biji jagung akan dihasilkan 27 - 30 Kg bungkil untuk makanan ternak, glaten,
serat dan 64 - 67 kg pati serta 15 - 35 hilang atau terbuang.
MINYAK JAGUNG
Industri minyak jagung biasanya terkait dengan pati jagung (Maizena) karena dari biji
jagung, deposit minyak hanya terdapat pada Endosperma, sedangkan sisanya dimanfaatkan
sebagai pati jagung (Maizena).
Beberapa tahun terakhir ini permintaan minyak jagung mengalami peningkatan permintaan
yang kuat, hal ini disebabkan karena minyak jagung banyak mengandung asam lemak tak
jenuh sehingga diyakini sebagai dapat menurunkan kadar kolestrol dalam darah, memiliki
sifat mudah dicerna, sumber asam lemak essensial dan tidak mengandung senyawa Elergen
yang dapat meningkatkan energi. Sebagai gambaran dari data import tahun 1984 (BPS,1984),
dapat diperkirakan kebutuhan minyak jagung dalam negeri yang digunakan sebagai minyak
goreng, minyak salad, margarine, sabun serta produk-produk lainnya.
SIRUP JAGUNG
Sirup jagung disebut juga sirup glukosa merupakan larutan gula murni dalam air pati jagung
yang dikentalkan hingga nilai kekentalan tertentu.
Dari sirup dan gula jagung dapat diubah menjadi beberapa produk seperti dalam skema
berikut
- Dekstrose
- Sirup Fluktosa Tinggi (SFT)
Kegunaan dari hasil olahan sirup dan gula ini :
- Dekstrose, banyak diguanakan di berbagai industri makanan seperti untuk roti (baking),
minuman, pengalengan buah-buahan, dan permen (gula-gula).
- SFT, banyak digunakan untuk industri berbagai minuman ringan (Coca-Cola, Pepsi Cola),
makanan jalanan dan roti
Sebagai perbandingan antara gula pasir (Sukrosa) dengan Glukosa, Fruktosa dan SFT dalam
hal tingkat kemanisannya.
Tingkat kemanisan
Sukrosa 100%
Glukosa 75%
Fruktosa 125%
SFT
42% Fruktosa 92%
55% Fruktosa 100%
60% Fruktosa 102%
90% Fruktosa 118%
Pada akhir kata kami ingin sampaikan bahwa hasil tanaman jagung mampu dikembangkan
menjadi banyak komoditas yang bernilai tambah.
Susu Jagung
Susu jagung merupakan cairan yang berasal dari ekstrak biji jagung dengan atau tanpa
penambahan bahan lain (SNI 01-3830-1995). Terdiri dari pati, gula, serat kasar dan pentosan.
Pati jagung, terdiri dari : amilosa dan amilopektin, sedangkan gulanya berupa sukrosa. Lemak
jagung sebagian besar terdapat pada bagian lembaganya. Asam lemak penyusunnya terdiri
dari asam lemak jenuh yang berupa palmitat dan stearat serta asam lemak tidak jenuh berupa
oleat dan linoleat. Protein jagung mempunyai komposisi asam amino yang cukup baik, tetapi
asam amino lisin dan triptofan terdapat dalam jumlah kecil. Jumlah kandungan protein dan
lemak jagung ini bervariasi tergantung dari umur dan varietasnya. Kandungan lemak dan
protein jagung muda lebih rendah dibandingkan dengan jagung tua. Manfaat dari susu jagung
ini adalah memulihkan energi dalam waktu cepat, menjaga kesehatan mata, hati, lambung
usus bebas kolesterol, mengobati penyakit diabetes dikarenakan jagung manis mengandung
fruktosa bukan glukosa.
Kerupuk Jagung
Teknologi pengolahan jagung menjadi kerupuk jagung telah dikembangkan oleh UKM
Protepa Jogja di daerah Bantul. Selain itu, melalui KKN Tematik – Mahasiswa Fakultas
Teknologi Pertanian Jurusan THP periode bulan Juli – Agustus tahun 2008 yang lalu,
diversifikasi olahan kerupuk jagung ini juga sudah disosialisasikan di daerah Kulonprogo
maupun Gunungkidul.. Kerupuk jagung dapat berfungsi sebagai lauk makan ataupun sebagai
nyamikan (snack). Yang membedakan adalah konsentrasi bumbu yang ditambahkan,
terutama bumbu garam. Untuk tujuan nyamikan, biasanya garam yang ditambahkan relatif
lebih sedikit sehingga tidak terlalu asin.
BAB III
PEMBAHASAN
Bumbu Halus
-2 sendok gula merah,diserut halus
-6 butir bawang merah
-5 siung bawang putih
-1 sendok ketumbar sangrai
-1 sendok teh air asam jawa
-2 sendok teh garam
Terik Tempe
-200 gram tempe,dipotong 3 kali 4 kali 1/2 CM
-300 ML santan dari 1/2 butir kelapa
-5 sendok minyak untuk menumis
-3 lembar daun jeruk
-2 lembar daun salam
Bumbu Halus
-1 sendok teh ketumbar sangrai
-4 butir kemiri sangrai
-4 siung bawang putih
-7 butir bawang merah
-2 CM lengkuas,dimemarkan
-1 sendok teh garam
Pelengkap
-urap sayuran
-ikan asin goreng
Pembuatan
1.nasi jagung:rebus/aron beras jagung dan beras sampai matang,angkat.kukus didalam
dandang panas selama 30 menit.angkat dan sisihkan
2.empal daging:daging direbus bersama daun salam dan lengkuas sampai
matang,angkat.tiriskan dan sisihkan kaldunya.biarkan selama 15 menit sampai bumbu
meresap.sisihkan
3.terik tempe:panaskan minyak.bumbu halus ditumis sampai harum.tambahkan daun jeruk
dan daun salam.tuangi santan,didihkan sembari diaduk rata.masukan potongan tempe.masak
sampai tempe matang dan kuah kental,angkat
Penyajian
sajikanlah nasi jagung bersama empal daging,terik tempe,dan pelengkap lainnya
RESEP MASAKAN SAYUR JAMUR JAGUNG
Bahan:
1 bungkus jamur enoki, buang akar
150 gr jagung manis pipil
75 gr kacang polong
4 lembar jamur kuping rendam, potong-potong
150 gr paha ayam fillet, iris panjang
4 siung bawang putih, cincang halus
3 cm jahe, memarkan
½ sdt garam
½ sdt lada bubuk
½ sdt penyedap rasa, jika suka
750 air + sdt kaldu ayam bubuk
Minyak goreng secukupnya
Cara Membuat Resep Masakan Sayur Jamur Jagung:
1. Tumis bawang putih, jahe hingga harum. Tambahkan ayam, aduk rata
2. Masukkan jagung manis, kacang polong, jamur kuping. Aduk rata. Beri garam, lada,
penyedap rasa
3. Masukkan air kaldu, masak hingga mendidih. Tambahkan jamur enoki, aduk-aduk. Masak
hingga matang, angkat
4. HIdangkan
Untuk 3 porsi
Bahan:
Topping:
Cara membuat:
* Rebus beras bersama air, daun salam dan garam hingga beras lunak.
* Masukkan biji jagung, masak kembali hingga bubur kental. Jika perlu tambahkan kaldu
sampai bubur kental.
* Angkat, sisihkan.
Topping:
* Tumis bawang putih dan bawang merah hingga layu.
* Masukkan daging cincang, aduk hingga berubah warna dan kering.
* Tambahkan bumbu, aduk hingga rata dan mendidih.
* Tambahkan kacang polong, aduk hingga layu lalu angkat.
* Taruh bubur dalam mangkuk, beri topping dan bahan Taburan.
* Sajikan panas.
Untuk 4 orang
Bahan:
1300 ml kaldu ayam/air
200 ml susu tawar cair
100 gr jagung muda pipilan
60 gr kacang polong
50 gr wortel potong dadu
150 gr daging sapi, potong dadu 1 x 1 cm
1 ½ sdm tepung terigu
½ sdt kaldu instant rasa daging
1 ½ sdm margarin
Bumbu:
4 siung bawang putih, cincang halus
2 sdm bawang Bombay cincang
1 sdm sledri cincang
½ sdt oregano kering
½ lada halus
1 sdt garam halus
Cara Membuat:
1. Panaskan mentega, tumis bawang Bombay dan bawang putih hingga harum. Masukkan
tepung terigu aduk hingga berbutir halus. Tambahkan daging sapi, masak hingga daging
berubah warna.
2. Tuang kaldu, susu tawar cair, kaldu instan, jagung manis pipilan, kacang polong dan
wortel, aduk rata. Masak hingga mendidih.
3. Tambahkan lada, oregano dan garam. Masak hingga mendidih dan semua bahan matang.
4. Sesaat sebelum diangkat tambahkan sledri cincang. Angkat. Sajikan panas.
Untuk 5 porsi
TUMIS JAGUNG MUDA
Tumis jagung muda merupakan sayur penyerta nasi yang mudah dibuat dan bahan-bahannya
pun mudah diperoleh.
Bahan-bahan:
• 10 buah jagung muda.
• 5 butir bawang merah, diiris tipis.
• 2 siung bawang putih, diiris tipis.
• 1 lembar daun bawang, dipotong-potong kecil.
• 2 cabai merah dipotong-potong miring.
• 1 buah tomat, dibelah enam.
• 2 tangkai daun kemangi.
• 1 lembar daun pandan.
• Garam secukupnya.
• Minyak goreng untuk menumis.
• 100 cc air.
Cara membuat
1. Bawang merah, bawang putih, daun bawang, dan cabai merah ditumis hingga harum.
2. Tambahkan potongan tomat.
3. Bila tomat tampak layu, masukkan jagung muda lalu berikan air. Kecilkan api.
4. Letakkan daun pandan dan taburkan daun kemangi. Biarkan sampai air mendidih dan agak
berkurang. Garam diberikan sesuai selera.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Tanaman jagung apabila dijadikan makanan pokok manfaat dan gizinya akan lebih lengkap
karena ditambahkanoleh bahan bahan lain yang mengandung gizi tinggi.
4.2 SARAN
Indonesia adalah Negara yang angka produksi jagung cukup tinggi, tetapi masih sedikit dari
penduduk Indonesia yang memaksimalkan manfaat dari jagung.
DAFTAR PUSTAKA
Di Susun Oleh :
ERWIN ARDIANTO
08.10402.00040
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., karena dengan taufik dan rahmat-
Nyalah makalah “taksonomi sukun” ini dapat kami selesaikan dalam waktu yang relative
singkat.
Adapun pembuatan makalah ini memenuhi nilai tugas dari mata kuliah pangan gizi.
Kami menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu Ida Agustini Saidi
Ir,MP.,selaku dosen pembimbing dan kepada semua teman yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Kami yakin bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kepada para dosen khususnya dan para pembaca umumnya untuk memberikan
saran dan kritik dalam rangka penyempurnaan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL…………………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………...………………………………………………………iii
BAB 1 PENDAHULUAN
2.1 Sukun……..…………………………………………………………...2
2.2 Komposisi Zat Gizi Buah Sukun………..……...……………………..3
KESIMPULAN……………………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Agar dapat mengetahui komposisi / kandungan gizi yang terdapat pada sukun dan budidaya
tanaman sukun yang merupakan salah satu pangan pokok yang sangat banyak manfaatnya
bagi kehidupan masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SUKUN
Sukun merupakan tanaman yang sangat populer di masyarakat. Sukun termasuk dalam genus
Artocarpus (famili Moraceae) yang terdiri atas 50 spesies tanaman berkayu, yang hanya
tumbuh di daerah panas dan lembab di kawasan Asia Tenggara dan kepulauan Pasifik.
Buahnya berbentuk bulat berkulit tebal dan kasar, dengan warna hijau muda dan kuning
dengan berat sekitar 1,5 – 3 kg. Buah sukun bisa digunakan untuk bahan pangan.
Buah sukun biasa dimanfaatkan oleh kita untuk makanan ringan, semisal direbus, digoreng,
atau dibuat keripik dan kolak. Ada juga yang memanfaatkannya sebagai bahan baku tepung
dan mi.
Tanaman ini tidak banyak ditanam oleh masyarakat. Karena selain harga jualnya tidak
menjanjikan, masyarakatpun belum dapat memanfaatkan tanaman tersebut untuk pungsi yang
lain. Ironisnya, tanaman sukun selalu jadi korban penebangan karena dianggap pohon yang
tidak begitu penting.
Ternyata kalau dilihat dari sisi kesehatan sesungguhnya sukun memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan. Daunnya mempunyai khasiat ampuh untuk kesehatan, selain efektif untuk
mengobati penyakit liver, juga bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit kronis lainnya
seperti: hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal, pembesaran limpa, jantung, dan ginjal. Bahkan,
masyarakat Ambon memanfaatkan kulit batangnya untuk obat mencairkan darah bagi wanita
yang baru 8-10 hari melahirkan.
Begitu luar biasa khasiat Daun tanaman sukun yang banyak mengandung zat seperti asam
hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat ini juga mampu mengatasi
peradangan. Menyelamatkan Ginjal. Daun sukun juga dapat dijadikan alternatif untuk
menyelamatkan ginjal yang sakit. Caranya cukup mudah, tentu di iringi dengan kedisiplinan
dalam mengkonsumsinya.
Tabel 2. Perbandingan Komposisi kandungan gizi sukun dengan beberapa bahan pangan
lainnya dalam 100 gram.
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai gizi buah sukun tidak kalah
dengan bahan-bahan pangan lainnya yang sering digunakan sebagai bahan pangan pokok
ataupun bahan pangan pokok alternatif di Indonesia. Bahkan, dalam beberapa hal sukun
tampak lebih unggul dari bahan pangan lainnya.
Dengan demikian sukun, khususnya tepung sukun mempunyai prospek yang sangat baik
sebagai bahan pangan pengganti beras.
BAB III
PEMBAHASAN
Bahan :
1 buah sukun yang tua (tapi tidak matang lho ya)
200 gr gula merah + 200 ml air rebus saring
2 sdm gula pasir
1 sdt garam
1 sachet vanili
1000 ml santan agak kental
2 lb daun pandan
Cara membuat :
Sukun dikupas kulit potong – potong kecil cuci sampai bersih, sisihkan.
Rebus santan masukan sukun, tambahkan garam, vanili, daun pandan,dan terakhir gula pasir,
larutan gula merah masak sampai mendidih dan matang.
Taruh kolak ke dalam mangkuk siap dihidangkan
b. Gorengan Sukun
Bahan :
1 buah sukun setengah matang
100 ml air
minyak goreng secukupnya
Bumbu halus :
4 butir bawang putih
2 butir bawang merah
1 sdm ketumbar
8 cm kunyit (pewarna kuning makanan)
1 sdm garam
Cara membuat :
-Kupas sukun iris setebal 1 cm lalu cuci sebentar tiriskan.
-Taruh bumbu dalam wadah tambahkan air kemudian masukan sukun aduk sampai rata, lalu
biarkan sebentar supaya bumbu meresap.
-Panaskan minyak kemudian goreng sukun sampai matang.
c. Keripik Sukun
Bahan :
1 buah sukun ukuran sedang kupas iris tipis lalu rendam dg air kapur selama kurang lebih 5
jam
Bumbu :
1sdm ketumbar
4 butir bawang putih
1 sdm garam
3 cm kunyit
1 sdt gula pasir
Cara membuat :
Setelah direndam cuci sukun sampai bersih.
Campur kedua bahan tersebut adut supaya merata biarkan sebentar supaya bumbu meresap.
Setelah itu goreng dengan minyak panas sampai kering dan kecoklatan.
Cara membuat
Kulit
1. Siapkan wadah. Campur tepung terigu dan tepung sukun, aduk rata.
2. Masukkan telur dan air sedikit demi sedikit terus diaduk hingga rata.
3. Tambahkan garam, aduk rata.
4. Siapkan wajan dadar anti lengket/teflon. Panaskan.
Adonan isi :
1. Siapkan wajan, lumerkan margarine, masukkan campuran tepung terigu dan tepung sukun.
Aduk rata.
2. Tuangkan susu sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai susu habis dan tepung tidak
menggumpal.
3. Masukan daging ayam, wortel, seledri cincang, merica, garam dan gula. Aduk rata. Hingga
matang. Angkat.
4. Masukkan keju parut, aduk rata. Sisihkan.
Risoles :
1. Ambil 1 lembar lalu beri bahan isi, gulung dan dilipat. Kerjakan hingga selesai. 2.Siapkan
wadah datar, masukkan tepung panir. 3. Balut gulungan kulit yang telah diisikan dengan
tepung panir lalu celupkan ke kocokan telur kemudian panir kembali. Kerjakan hingga
selesai.
5. Siapkan wajan, panaskan minyak. Goreng risoles hingga matang berwarna kuning
kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Hidangkan hangat.
BAB IV
KESIMPULAN
Tanaman sukun yang diambil buahnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan pokok,
dimana sukun merupakan tanaman asli Indonesia yang penyebaran tanaman sukun dapat
cocok ditanam di daerah tropis, dapat tumbuh di daerah pesisir pantai serta banyaknya
daerah-daerah yang ditanami sukun sehingga menunjuk-kan bahwa bahan pangan alternatif
ini sudah cukup lama dikenal masyarakat Indonesia, sangat disayangkan bahwa kepopuleran
sukun kalah dengan kentang sebagai makanan cepat saji dimata anak-anak pada umumnya.
Padahal manfaat sukun sebagai bahan pangan alternatif telah dikenal sejak lama di Indonesia
dan pada zaman penjajahan Belanda sukun lebih populer sebagai pangan alternatif disamping
sebagai makanan sampingan (cemilan).
kalau dilihat dari sisi kesehatan sesungguhnya sukun memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan. Daunnya mempunyai khasiat ampuh untuk kesehatan, selain efektif untuk
mengobati penyakit liver, juga bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit kronis lainnya
seperti: hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal, pembesaran limpa, jantung, dan ginjal. Bahkan,
masyarakat Ambon memanfaatkan kulit batangnya untuk obat mencairkan darah bagi wanita
yang baru 8-10 hari melahirkan.
Daun sukun juga bisa untuk mengobati penyakit jantung. Caranya, ambillah satu lembar daun
sukun tua yang masih menempel di pohon. Daun sukun tua mempunyai kadar zat kimia
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
anekakuliner.com/resep/resep.../resep-kue-sukun-goreng-saus-gula-merah.html
dapurmbakasri.blogspot.com/2009/01/kolak-sukun.html
www.belbuk.com/hidangan-nikmat-bergizi-dari-bumi-indonesia-p-8031.html
www.resepmasakanenak.com/tag/aneka-stik
www.bukabuku.com/.../seri-makanan-favorit-variasi-kue-mangkuk.html
MAKALAH
PANGAN DAN GIZI
KACANG TANAH
Disusun Oleh :
INDAH WATI
08.10402.00042
JURUSAN THP 3A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2010
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Kacang Tanah”,
Makalah ini memuat tentang “Taksonomi,Kandungan Gizi dan Prodak Makanan” yang
terbuat dari Kacang Tanah Dan Tentunya sangat bermanfaat sekali tuk di konsumsi oleh
Tubuh kita.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yaitu “Ir. Agutina
Saidi” yang Telah Membimbing Kami hingga kami dapat menyelesaikan tugas PANGAN
DAN GIZI ini dengan baik.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
1.4 Manfaat 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Sejarah 3
2.2 Budidaya Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) 3
A. Taksonomi 3
B. Teknologi Budidaya Kacang Tanah 5
C. Pengendalian Hama, Penyakit dan Gulma 6
D. Panen dan Pasca Panen 7
2.3 Kandungan Gizi 9
BAB III PEMBAHASAN 11
3.1 Produk Olahan 11
• Macam Resep Masakan 11
• Macam- Macam Resep Kue Kering 14
BAB IV KESIMPULAN 20
DAFTAR PUSTAKA 21
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
• Untuk mengetahui produk-produk olahan dari kacang tanah.
• Untuk mengetahui pembuatan masakan dan kue kering yang berbahan kacang tanah.
1.4 Manfaat
• Dapat menambah pengetahuan bagi penulis tentang kacang tanah dan hasil olahannya, dan
cara pembuatannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah
Penduduk Nusantara mengenal kacang tanah sejak abad ke-17 ketika pedagang China
membawanya sebagai komoditas dagang. Lama-kelamaan muncul teknik budi daya yang
baik sehingga kacang tanah memegang peranan penting dan mendatangkan keuntungan
melimpah. Orang Jawa yang bekerja sebagai buruh harian di perkebunan milik orang China
dibayar dengan upah 3 stuivers untuk 5 gantang kacang tanah (1 gantang lebih dari 3
kilogram). Hasil panen yang diolah menjadi minyak biasa diekspor ke pedalaman Jawa,
dikonsumsi di Batavia, dan menyuplai kebutuhan perang. Pada tahun 1778 terdapat 51
penggilingan minyak di Batavia yang mampu mempekerjakan 600 buruh. Tiap penggilingan
memproduksi 27.000 kannen atau guci tiap tahun. Budi daya kacang tanah di Indonesia
terbilang berhasil. Sebanyak 70% kacang ditanam pada tegalan. Sisanya di lahan tidur bekas
sawah dan tanah lempung. Kondisi itulah yang pada akhirnya menolong Batavia mengatasi
kekurangan minyak pada abad ke-18. (Media Indonesia, Kacang Tanah, Kamis 9 Juli 2009).
A. Taksonomi
Taksonomi secara lengkap adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dikotiledon
Ordo : Polipetales
Famili : Leguminosae
Genus : Arachis
Species : Hypogaea
Sub-species : 1. fastigiata, 2. hypogaea
Varietas : Gajah, Macan, Rusa, Anoa, Tupai, dan lain-lain.
Biji
Biji kacang tanah terdiri dari dua keping dan lembaga, yang terbungkus kulit biji.Ukuran biji
beragam, dari kecil (20 gram/100 biji) hingga besar (70 gram/100 biji).Umumnya
mempunyai ukuran biji kecil (30-40 gram/100 biji) Kulit biji berwarna merah jambu, merah,
coklat,merah tua atau ungu.
Bunga
Bunga berbentuk kupu-kupu, berwarna kuning atau kuning kemerahan. Penyerbukannya
adalah penyerbukan sendiri.
Akar
Kacang tanah mempunyai akar tunggang, namun akar primernya tidak tumbuh secara
dominan. Yang berkembang adalahperakaran serabut, yang merupakan akar sekunder.akar
dapat tumbuh sedalam 40 cm. Pada akar tumbuh bintil-bintil akar atau nodul, berisi bakteri
Rhyzobium japonicum.
Batang
Kacang tanah termasuk tanaman semusim, berbatang jenis perdu, tidak berkayu. Tipe
pertumbuhan ada yang tegak ada yang menjalar. Dari tipe tegak ada yang dapat mencapai
tinggi batang 80 cm, tetapi rata-rata tinggi tanaman subur 50 cm. Tipe menjalar dapat tumbuh
ke segala arah membentuk lingkaran, dengan garis tengah dapat mencapai 150 cm.
Tanaman kacang tanah mulai berbunga pada umur 20 hari, dan akan membentuk bunga
seterusnya hingga umur sekitar 80 hari.
Buah
Buah berbentuk polong terdapat di dalam tanah, berisi 1 – 4 biji, umumnya 2 – 3 biji per
polong. Bentuk polong ada yang berujung tumpul ada yang runcing. Bagian polong antara 2
biji dapat berbentuk pinggang atau tanpa pinggang. Polong tua ditandai oleh lapisan warna
hitam pada kulit polong bagian dalam. Rendemen polong kering menjadi biji berkisar 50 –
70%. Jumlah polong per pohon bermacam-macam dari 50 – 250 polong per batang.
Mitos makan kacang dapat menimbulkan jerawat, asam urat, dan batuk, tidak semuanya
benar. Menurut Guru Besar Bidang Nutrisi dari Penn State University, Dr Penny Kris-
Etherton, semakin kita sering mengonsumsi kacang, maka risiko terkena penyakit jantung
koroner pun semakin berkurang. Menurutnya, kandungan asam lemak tak jenuh yang ada
dalam kacang-kacangan, khususnya kacang tanah terbukti sangat tinggi dan profil asam
lemak dalam kacang tersebut merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya
penurunan risiko penyakit jantung koroner. ”Mengkonsumsi satu ons kacang, lebih dari lima
kali seminggu bisa menurunkan risiko penyakit jantung koroner 25 persen sampai 39 persen,”
ujarnya. Penelitian Penny ini didukung oleh penelitian dari Dr Frank Hu dari Havard School
of Public Health.
Dalam pertemuan American Heart Association di Dallas tahun 2000, Frank mengungkapkan
hasil penelitiannya terhadap 86 ribu wanita yang sering mengkonsumsi kacang, disimpulkan
bahwa mengkonsumsi kacang-kacangan termasuk kacang tanah, mampu menjaga
pemompaan aktivitas jantung dengan teratur. Kacang-kacangan mengandung fitosterol, Beta-
Sitosterol (SIT) yang terbukti dapat menghambat pertumbuhan kanker dan melindungi dari
penyakit jantung. SIT juga menawarkan perlindungan dari colon, prostate dan kanker
payudara. Kandungan SIT dalam 100 gram kacang adalah 165 mg. Fitosterol dalam jantung
dapat menurunkan kadar kolesterol dan level Triglyserida dengan cara memblok absorbsi
kolesterol dari makanan yang disirkulasikan dalam darah dan mengurangi reabsorbsi
kolesterol dari hati, serta tetap menjaga HDL (High Density Lipoprotein) kolesterol. Lebih
dari 80 persen lemak dalam minyak kacang adalah jenis yang tidak jenuh dan sehat bagi
jantung serta bebas kolesterol.
Selain mengandung SIT, kacang-kacangan juga mengandung serat (fiber). Menurut Prof Dr
Muhilal dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan, Bogor, tingginya
kolesterol darah merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner. Serat
dalam makanan terdiri dari serat yang larut dalam air dan yang tidak terlarut dalam air,
namun keduanya dapat menurunkan kolesterol. Muhilal menjelaskan penurunan kolesterol
terjadi antara lain karena kolesterol terbawa ke dalam feses bersama serat dan proses
biosintesis kolesterol dalam hati berkurang karena tingginya konsumsi serat. Idealnya, kita
harus mengkonsumsi serat 25-30 gram per hari. Kacang tanah termasuk makanan yang
mengandung serat. Satu sendok kecil kacang tanah mengandung 2 gram serat atau 8 persen
dari serat yang dibutuhkan per hari.
BAB III
PEMBAHASAN
4. Sekoteng
Bahan:
Kacang tanah 100 gram, goreng minyak sedikit, lalu buang kulit arinya.
Kacang Hijau 100 gram, rebus.
Roti tawar 3 lbr, potong dadu.
Biji delima 100 gram, rebus sampai lunak.
Air wedang Jahe: Air 1 lt direbus dengan jahe 1 bh yang diiris tipis, tambahkan gula pasir dan
gula jawa 1/2 bh., lalu saring.
Sajikan: Dalam mangkok beri kuah wedang., berikan 1 sdm biji delima, 1sdm kacang hijau,
dan kacang tanah, taburi roti.
• Macam- Macam Resep Kue Kering
1. Kue Kering Kacang Jepit Coklat
Bahan :
- 75 gram kacang tanah, dicincang kasar, sangrai -
- 150 gram margarin/mentega -
- 75 gram tepung gula -
- 1 butir telur -
- 185 gram tapung terigu -
- 20 gram maizena -
- 1/2 sdm essen almond -
- 50 tenteng kacang untuk taburan -
Isi :
- 150 gram cooking coklat, ditim -
- 3 sdm kacang crunchy -
Cara membuat :
a. Kocok margarin dan tepung gula 30 detik. Masukkan telur sambil dikocok rata.
b. Tambahkan kacang tanah, tepung terigu dan maizena sambil diayak dan diaduk rata.
c. Tambahkan essen almond, aduk rata. Sendokkan adonan, taburi tenteng kacang. Oven
sampai renyah.
d. Aduk bahan isi, diamkan sampai agak dingin. Oleskan di tengah kue kering yang sudah
dingin.
e. Untuk 650 gram
BAB IV
KESIMPULAN
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman polong-polongan atau legum kedua
terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan namun saat
ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis. Republik Rakyat
Cina dan India merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia.
Kacang tanah kaya dengan lemak, mengandungi protein yang tinggi, zat besi, vitamin E dan
kalsium, vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K, lesitin, kolin dan kalsium.
Kandungan protein dalam kacang tanah adalah jauh lebih tinggi dari daging, telur dan kacang
soya. Mempunyai rasa yang manis dan banyak digunakan untuk membuat beraneka jenis kue.
Kacang tanah juga dikatakan mengandung bahan yang dapat membina ketahanan tubuh
dalam mencegah beberapa penyakit. Mengkonsumsi satu ons kacang tanah lima kali
seminggu dilaporkan dapat mencegah penyakit jantung. Memakan segenggam kacang tanah
setiap hari terutama pesakit kencing manis dapat membantu kekurangan zat.
Kacang tanah mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda dan Omega 9
yang merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 0ns kacang tanah terdapat 18 gram
Omega 3 dan 17 gram Omega 9.
Kacang tanah mengandung fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan
level trigliserida, dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang
disirkulasikan dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta
tetap menjaga HDL kolesterol.
Kajian-kajian menunjukkan kacang tanah dapat sebagai penurun tekanan darah tinggi dan
juga kandungan kolestrol dalam darah, berkesan untuk melegakan penyakit hemofilia atau
kecenderungan mudah berdarah, penyakit keputihan dan insomnia.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_tanah
http://warintek.bantulkab.go.id/web.php?mod=basisdata&kat=1&sub=2&file=35
http://joelyo1o1blog.blog.friendster.com/2008/11/budidaya-kacang-tanah/
http://images.google.co.id/imgres?
imgurl=http://1.bp.blogspot.com/_xhiyjOtYgfA/SqaAq161BvI/AAAAAAAABQI/80k9b_N7
6U0/s320/Kue-kering-kacang-jepit-
cok.jpg&imgrefurl=http://resepmasakanhalal.blogspot.com/2009/09/kue-kering-kacang-jepit-
coklat.html&usg=__9ItHFA2Ggx7sGi-0s-
oBJIwCfmY=&h=309&w=320&sz=18&hl=id&start=2&tbnid=nU4v_dB1GsN5BM:&tbnh=
114&tbnw=118&prev=/images%3Fq%3Dmakanan%2Bdari%2Bkacang%2Btanah%26gbv
%3D2%26hl%3Did%26sa%3DG
http://images.google.co.id/imgres?
imgurl=http://images.jelita72.multiply.com/image/40/photos/4/500x500/19/Kue-kacang.JPG
%3Fet%3DpdswIRgURUhtO4wtN9dSTA%26nmid
%3D18536096&imgrefurl=http://jelita72.multiply.com/photos/photo/4/19&usg=__rfaIpkIgji
bz2dVcg9UnX9IFVFU=&h=375&w=500&sz=45&hl=id&start=12&tbnid=C7UHXJsV3PZ
KCM:&tbnh=98&tbnw=130&prev=/images%3Fq%3Dmakanan%2Bdari%2Bkacang
%2Btanah%26gbv%3D2%26hl%3Did%26sa%3DG
http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://cest-ma-
maison.net/recipe//images/kacang_telur_manis_pedas.jpg&imgrefurl=http://cest-ma-
maison.net/recipe//resep231.html&usg=__Bb3hWHcSAQ-
CJAmUWwpVjGKuGLc=&h=300&w=365&sz=37&hl=id&start=9&um=1&tbnid=mWdI8
WSP1BtgAM:&tbnh=99&tbnw=121&prev=/images%3Fq%3Dkue%2Bdari%2Bkacang
%2Btanah%26hl%3Did%26sa%3DG%26um%3D1
Di Susun Oleh :
KHOIRUN NISYA’
08.10402.00043
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., karena dengan taufik dan rahmat-
Nyalah makalah “taksonomi sukun” ini dapat kami selesaikan dalam waktu yang relative
singkat.
Adapun pembuatan makalah ini memenuhi nilai tugas dari mata kuliah pangan gizi.
Kami menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu Ida Agustini Saidi Ir, MP.,
selaku dosen pembimbing dan kepada semua teman yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Kami yakin bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kepada para dosen khususnya dan para pembaca umumnya untuk memberikan
saran dan kritik dalam rangka penyempurnaan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
Sidoarjo, 17 Januari 2010
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Agar dapat mengetahui komposisi / kandungan gizi yang terdapat pada sukun dan budidaya
tanaman sukun yang merupakan salah satu pangan pokok yang sangat banyak manfaatnya
bagi kehidupan masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SUKUN
Sukun merupakan tanaman yang sangat populer di masyarakat. Sukun termasuk dalam genus
Artocarpus (famili Moraceae) yang terdiri atas 50 spesies tanaman berkayu, yang hanya
tumbuh di daerah panas dan lembab di kawasan Asia Tenggara dan kepulauan Pasifik.
Buahnya berbentuk bulat berkulit tebal dan kasar, dengan warna hijau muda dan kuning
dengan berat sekitar 1,5 – 3 kg. Buah sukun bisa digunakan untuk bahan pangan.
Buah sukun biasa dimanfaatkan oleh kita untuk makanan ringan, semisal direbus, digoreng,
atau dibuat keripik dan kolak. Ada juga yang memanfaatkannya sebagai bahan baku tepung
dan mi.
Tanaman ini tidak banyak ditanam oleh masyarakat. Karena selain harga jualnya tidak
menjanjikan, masyarakatpun belum dapat memanfaatkan tanaman tersebut untuk pungsi yang
lain. Ironisnya, tanaman sukun selalu jadi korban penebangan karena dianggap pohon yang
tidak begitu penting.
Ternyata kalau dilihat dari sisi kesehatan sesungguhnya sukun memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan. Daunnya mempunyai khasiat ampuh untuk kesehatan, selain efektif untuk
mengobati penyakit liver, juga bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit kronis lainnya
seperti: hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal, pembesaran limpa, jantung, dan ginjal. Bahkan,
masyarakat Ambon memanfaatkan kulit batangnya untuk obat mencairkan darah bagi wanita
yang baru 8-10 hari melahirkan.
Begitu luar biasa khasiat Daun tanaman sukun yang banyak mengandung zat seperti asam
hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat ini juga mampu mengatasi
peradangan. Menyelamatkan Ginjal. Daun sukun juga dapat dijadikan alternatif untuk
menyelamatkan ginjal yang sakit. Caranya cukup mudah, tentu di iringi dengan kedisiplinan
dalam mengkonsumsinya.
Tabel 2. Perbandingan Komposisi kandungan gizi sukun dengan beberapa bahan pangan
lainnya dalam 100 gram.
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai gizi buah sukun tidak kalah
dengan bahan-bahan pangan lainnya yang sering digunakan sebagai bahan pangan pokok
ataupun bahan pangan pokok alternatif di Indonesia. Bahkan, dalam beberapa hal sukun
tampak lebih unggul dari bahan pangan lainnya.
Dengan demikian sukun, khususnya tepung sukun mempunyai prospek yang sangat baik
sebagai bahan pangan pengganti beras.
BAB III
PEMBAHASAN
3.2 MORFOLOGI
a) MORFOLOGI BUAH
Buah sukun terbentuk dari keseluruhan jambak bunganya. Buahnya terbentuk bulat atau
sedikit bujur,. Ukuran garis pusatnya ialah di antara 10 hingga 30 cm. Berat normal buah
sukun ialah di antara 1 hingga 3 kg. Ia mempunyai kulit yang berwarna hijau kekuningan dan
terdapat segmen-segmen petak berbentuk poligonal pada kulitnya. Segmen poligonal ini
dapat menentukan tahap kematangan buah sukun. Poligonal yang lebih besar menandakan
buahnya telah matang manakala buah yang belum matang mempunyai segmen-segmen
poligonal yang lebih kecil dan lebih padat. Buah Buah sukun mirip dengan buah keluwih
(timbul). Perbedaannya adalah duri buah sukun tumpul, bahkan hampir tidak tampak pada
permukaan buahnya.
b) MORFOLOGI BATANG
Batangnya besar, agak lunak, dan bergetah banyak. Cabangnya banyak, pertumbuhannya
cenderung ke atas. Permukaan kasar, coklat, tingginya mencapai 20 m. Kayunya lunak dan
kulit kayu berserat kasar.
c) MORFOLOGI DAUN
Daunnya lebar sekali, bercanggap menjari, dan berbulu kasar. tunggal, berseling,
lonjong,ujung runcing, , pangkal meruncing, tepi bertoreh, panjang 50-70 cm, lebar 25-50
cm, pertulangan menyirip tebal, permukaan kasar hijau.
d) MORFOLOGI BUNGA
Bunga Bunga sukun berkelamin tunggal (bunga betina dan bunga jantan terpisah), tetapi
berumah satu. Bunganya keluar dari ketiak daun pada ujung cabang dan ranting. Bunga
jantan berbentuk tongkat panjang yang disebut ontel, panjang 10-20 cm berwarna kuning.
Bunga betina berbentuk bulat bertangkai pendek (babal) seperti pada nangka. Bunga betina
merupakan bunga majemuk sinkarpik seperti pada nangka. Kulit buah menonjol rata sehingga
tampak tidak jelas yang merupakan bekas putik dari bunga sinkarpik.
e) MORFOLOGI AKAR
Akar Tanaman sukun mempunyai akar tunggang yang dalam dan akar samping dangkal.
Akar samping dapat tumbuh tunas yang sering digunakan untuk bibit.
f) MORFOLOGI GIZI
Berbentuk ginjal, panjang 3-5 cm, berwarna hitam.
3.3 ANATOMI
a) ANATOMI DAUN
• Epidermis terbagi atas epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis berfungsi
melindungi jaringan di bawahnya.
• Jaringan palisade atau jaringan tiang adalah jaringan yang berfungsi sebagai tempat
terjadinya fotosintesis
• Jaringan spons atau jaringan bunga karang yang berongga. Jaringan ini berfungsi sebagai
tempat menyimpan cadangan makanan.
• Berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau
pembuluh tapis. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garaman yang diserap
akar dari dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis). Sedangkan
floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.
• Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari
udara untuk dijadikan bahan fotosintesis. Kemudian stoma akan mengeluarkan O2 sebagai
hasil fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita dimana stoma mengambil CO2 dari udara dan
mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stoma terletak
di epidermis bawah. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel
yang terletak pada batang.
b) ANATOMI AKAR
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke
dalam.
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Silinder Pusat/Stele
a.Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu
akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam
mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak
memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat
mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik,
dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada
dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak
seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak
semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke
silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
d. Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
- Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke
arah luar.
- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di
antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
- Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.
3.4 FISIOLOGI
Kandungan kimia dari spesimen akar, kulit batang, dan batang pohon nangka-nangkaan yang
diteliti menghasilkan lebih dari 100 senyawa kimia baru. Salah satu contohnya adalah
artoindonesianin. Nama ini telah menjadi nama trivial yang dipublikasikan pada Journal of
Natural Product (Amerika Serikat).
Artoindonesianin (berasal dari kata Artocarpus dan Indonesia) mungkin memiliki makna
harfiah nangka Indonesia atau senyawa kimia dari nangka yang ditemukan pertama kali oleh
orang Indonesia atau senyawa kimia dari nangka hasil riset yang didanai rakyat Indonesia.
Artoindonesianin adalah senyawa kimia dari kelompok senyawa flavonoid dengan kerangka
dasar dibentuk dari molekul artoindonesianin E yang terprenilasi, teroksigenasi, dan/atau
tersiklisasi.
Unit monomer
Hampir semua struktur molekul artoindonesianin baru yang berhasil diilusidasi memiliki pola
perpanjangan rantai dengan menggunakan unit monomer isopren. Mungkin unit monomer ini
adalah khas untuk tanaman-tanaman bergetah, seperti tanaman karet (lateks yang dihasilkan
dari polimerisasi isopren).
Senyawa-senyawa flavanoid umumnya bersifat antioksidan dan banyak yang telah digunakan
sebagai salah satu komponen bahan baku obat-obatan. Bahkan, berdasarkan penelitian di
Jepang, ditemukan molekul isoflavon di dalam tempe. Oleh karena molekul isoflavon bersifat
antioksidan maka tempe merupakan sumber pangan yang baik untuk menjaga kesehatan,
selain kandungan gizinya tinggi.
Senyawa-senyawa flavonoid dan turunannya dari tanaman nangka-nangkaan memiliki fungsi
fisiologi tertentu. Ada dua kategori fungsi fisiologi senyawa flavonoid tanaman nangka-
nangkaan berdasarkan sebarannya di Indonesia. Tanaman nangka-nangkaan yang tumbuh di
Indonesia bagian barat, produksi senyawa flavanoid diduga berfungsi sebagai bahan kimia
untuk mengatasi serangan penyakit (sebagai antimikroba atau antibakteri) bagi tanaman.
Sedangkan yang tumbuh di Indonesia bagian timur, produksi senyawa flavanoid berfungsi
sebagai alat pertahanan (antivirus). Dengan menggunakan pendekatan fungsi fisiologi ini, uji
biologi artoindonesianin dan kerabatnya dilakukan.
Aktivitas biologi
Uji biologi senyawa-senyawa artoindonesianin terhadap sel tumor P-388 menunjukkan hasil
yang menggembirakan. Sel P-388 adalah biakan sel tumor luekemia di laboratorium.
Senyawa-senyawa artoindonesianin, artoindonesianin A, dan artoindonesianin B yang diteliti
memiliki kemampuan membunuh sel tumor P-388 dengan harga LC50 (konsentrasi
mematikan sel tumor percobaan separo) berturut-turut adalah 3,9, 0,2, 3,9 mikrogram per
mililiter.
Ini adalah kemampuan luar biasa, karena berdasarkan data farmakologi, suatu senyawa layak
digunakan sebagai antitumor bila memiliki harga LC50 dibawah 10 mikrogram per mililiter.
Hasil penelitian ini merupakan berita gembira bagi penggemar gudeg jogya.
Studi molekuler lebih lanjut mengenai kerja artoindonesianin juga sedang dilakukan. Seperti
diketahui, kebanyakan sel-sel kanker (tumor ganas) manusia atau penyakit serius lainnya
secara molekuler selalu dihubungkan dengan kegagalan fosforilasi protein yang disebabkan
oleh aktivasi berlebih atau ekspresi berlebih dari protein kinase atau hilangnya inhibitor sel.
Oleh karena itu, eksplorasi artoindonesianin sebagai inhibitor protein kinase sangat
membantu penemuan obat-obat antikanker baru. Untuk itu, dukungan finansial dari
pemerintah atau industri obat terhadap riset ini perlu digalakkan sehingga obat-obat
tradisional kita bisa menjadi tuan rumah di rumah sendiri dan teruji secara ilm
1. Ketinggian tempat.
Tanaman sukun tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi 700 m di atas permukaan
laut. Pada ketinggian 700 m diatas permukaan laut tanaman sukun masih mau tumbuh
asalkan daerahnya tak begitu dingin. Umumnya tanaman sukun akan tumbuh optimal
didataran rendah hingga sedang, pada ketinggian 0 - 400 m di atas permukaan laut. Daerah-
daerah dingin atau pegunungan yang jauh dari permukaan laut jarang di tumbuhi sukun,
kalaupun daerah tersebut ditemukan tanaman sukun biasanya tanaman lebih cenderung
tumbuh rimbun dan kurang berbuah normal.
2. Suhu.
Sukunpun mampu tumbuh di daerah yang memiliki temperatur harian rata-rata 20-40 °C.
pertumbuhan optimal didapat di daerah dan kisaran suhu 21 - 33 °C.
4. Sinar Matahari.
Pohon sukun memiliki kebutuhan sinar matahari yang sedikit rumit, sewaktu masih muda
tanaman lebih baik bila ternaungi, tetapi setelah tanaman dewasa pohon sukun membutuhkan
sinar matahari penuh.
5. Tanah.
tanah berkapur dan rawa pasang surut. Sebenarnya di ketinggian manapun tanaman ini dapat
tumbuh, maka yang diinginkan untuk tanaman baru adalah permukaan air tanah haruslah
relatif dangkal, tetapi tidak tergenang. Sukun memang tidak berbiji, jadi pohon sukun hanya
dapat diperbanyak secara vegetatif.
Adapun caranya bisa memilih dengan setek akar, okulasi, cangkok, atau tunas akar. Tehnik
okulasi dan cakok ini mempunyai kendala yaitu sumber atau pohon tidak banyak, cabang
bergetah dan juga sulit mencakok cabang/ranting yang sudah tinggi. Oleh karenanya, bila
dibutuhkan bibit dalam jumlah banyak, cara ini sulit dipenuhi. Pembibitan pohon sukun
dengan cara setek akan merupakan alternatif utama yang dipakai para pembibit.
Cara ini timbul karena secara alami akar sukun mampu menumbuhkan tunas sebagai tanaman
baru. Berdasarkan hal tersebut muncul kesimpulan baru bahwa akar tanaman sukun di dalam
media pembibitan dapat juga menumbuhkan tunas. Pohon sukun yang baru ditanam perlu
disiram agar kelembaban dan kebutuhan airnya terjaga. Untuk mengantisipasi penyiraman,
para petani biasanya melakukan penanaman diawal musim hujan, dengan demikian air hujan
yang turun mampu mencukupi kebutuhan air untuk tanaman yang baru.
3.7 PANEN DAN WAKTU PANEN
• Panen
Pada umur 4 tahun setelah tanam, biasanya pohon sukun sudah menghasilkan buah. Produksi
buah pada awalnya memang masih sedikit dan banyak buah yang rontok sewaktu masih
muda. Namun produksi buah kan bertambah sejalan dengan pertumbuhan umur tanaman.
Buah sukun yang siap panen adalah buah yang tua atau hampir masak. Buah sukun yang
masih muda tidak tepat dipanen karena rasa daging buahnya belum enak, masih agak getir
dan teksturnya kurang empuk di lidah. Ciri buah sukun tua siap panen ialah sebagai berikut:
• Kulit buah yang semula kasar menjadi halus, terutama untuk jenis sukun gundul.
• Warna kulit buah yang semula hijau cerah kini berubah menjadi hijau kekuningan. Buah tua
yang sudah kuning tidak terlalu enak dikonsumsi karena sudah terlalu matang.
• Buah sukun tua tampak padat tetapi cenderung agak lunak bila ditekan, bila buah masih
muda cenderung masih keras sekali.
• Waktu Panen.
Umumnya panen sukun terjadi dua kali setahun. Dalam situasi iklim yang tidak menentu,
terutama saat musim hujandan musim kemarau yang tidak beraturan sukun masih gampang
ditemukan dipasaran sepanjang tahun. Sukun dipanen dengan cara pemetikan atau
penjolokan. Pemetikan umumnya dilakukan terhadap pohon yang gampang dipanjat,
penjolokan umumnya dilakukan terhadap pohon yang sudah tinggi atau rantingnya terlalu
kecil sehingga sulit dipanjat atau dijangkau.
BAB III
Produk Olahan Sukun
Sebagai bahan pangan alternatif, dewasa ini penggunaannya sukun untuk dikonsumsi amatlah
beraneka, dari yang sederhana seperti direbus atau digoreng hingga dibuat menjadi aneka kue
makanan ringan karena dibuat sebelum jadi kue. Beberapa lomba yang diadakan untuk
membuat resep makanan dari sukun akan membantu terciptanya variasi makanan lezat.
Semakin banyak makanan atau produk olahan yang dapat dibuat dari sukun membuat sukun
semakin banyak dicari konsumen.
BAB IV
KESIMPULAN
Tanaman sukun yang diambil buahnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan pokok,
dimana sukun merupakan tanaman asli Indonesia yang penyebaran tanaman sukun dapat
cocok ditanam di daerah tropis, dapat tumbuh di daerah pesisir pantai serta banyaknya
daerah-daerah yang ditanami sukun sehingga menunjuk-kan bahwa bahan pangan alternatif
ini sudah cukup lama dikenal masyarakat Indonesia, sangat disayangkan bahwa kepopuleran
sukun kalah dengan kentang sebagai makanan cepat saji dimata anak-anak pada umumnya.
Padahal manfaat sukun sebagai bahan pangan alternatif telah dikenal sejak lama di Indonesia
dan pada zaman penjajahan Belanda sukun lebih populer sebagai pangan alternatif disamping
sebagai makanan sampingan (cemilan).
kalau dilihat dari sisi kesehatan sesungguhnya sukun memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan. Daunnya mempunyai khasiat ampuh untuk kesehatan, selain efektif untuk
mengobati penyakit liver, juga bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit kronis lainnya
seperti: hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal, pembesaran limpa, jantung, dan ginjal. Bahkan,
masyarakat Ambon memanfaatkan kulit batangnya untuk obat mencairkan darah bagi wanita
yang baru 8-10 hari melahirkan.
Daun sukun juga bisa untuk mengobati penyakit jantung. Caranya, ambillah satu lembar daun
sukun tua yang masih menempel di pohon. Daun sukun tua mempunyai kadar zat kimia
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://endros-ruraltechnology.blogspot.com/2008/08/budidaya-sukun.html
http://haruting.blogspot.com/2009/02/taksonomi-tanaman-buah-indonesia.html
http://agribisnis.deptan.go.id/web/teknopro/Leaflet%20Teknopro%20No.%2035.htm
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1805316-tape-dari-buah-sukun/
http://id.wiki.detik.com/wiki/Sukun
http://kibayu.wordpress.com/2009/02/08/daun-sukun-obat-ginjal-dan-jantung/
TUGAS
PANGAN DAN GIZI
Dosen :
Ir.Ida Agustini Saidi MP
Disusun Oleh :
Muhammad Haries
08.10402.00047
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2010
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT,karena dengan rahmat dan hidayahnya
saya dapat menyelesaikan Makalah ini yang saya beri judul “Makanan Pokok Dari Ketela
Rambat”.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti UAS pada Fakultas Pertanian,
Jurusan Pertanian Teknologi Hasil Pertanian di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Saya juga mengucapkanterima kasih yang sebesar-besarnya atas segala
bimbingan,bantuan,dan dukungan yang telah diberikan oleh ibu Ir.IDa Agustini Saidi
MP,selaku pembimbing mata kuliah Pangan dan Gizi.
Selanjutnya ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu yang telah banyak mendukung dalam penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna karena kesempurnaan yang mutlak
hanya milik Allah SWT. Saya hanya manusia biasa yang selalu merasa kekurangan,untuk itu
saran dan kritik yang bersifat membangun para pembaca saya harapkan demi kesempurnaan
tugas ini. Harapan saya agar tugas ini dapat memberi maanfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
Agar masyarakat indonesia mampu menciptakan olahan pangan berbahan dasar singkong
menjadi lebih beragam.
1.3. MANFAAT
Masyarakat indonesia tidak sampai tergantung pada beras dan makanan dari luar negeri, akan
tetapi cukup bangga dengan hasil olahan pangan dalam negeri dan mempunyai makanan
alternatif , sehingga tidak sampai terjadi kelaparan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. SINGKONG
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Upafamili : Crotonoideae
Bangsa : Manihoteae
Genus : Manihot
Spesies : M. esculenta
Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan
tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan
pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.
Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm
dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya
berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun
ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru
gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.
Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin
protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung
asam amino metionin.
Jenis singkong Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian
dikembangkan pada masa pra-sejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk-bentuk modern dari
spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun
spesies Manihot yang liar ada banyak, semua varitas M. esculenta dapat dibudidayakan.
Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian
besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan
Kepulauan Karibia.
Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada
sekitar tahun 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 ke
Nusantara dari Brasil.
Singkong masuk ke indonesia pada tahun 1852 melalui kebun raya Bogor dan kemudian
tersebar keseluruh wilayah nusantara pada saat indonesia dilanda kekurangan pangan yaitu
sekitar tahun 1914 – 1981. dengan demikian singkong menduduki posisi sebagai makanan
pokok ketiga setelah padi dan jagung.
Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya
sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat
membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg
HCN per kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang
rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat diperlukan untuk
menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat pula dibuat tepung tapioka.
Pada dasarnya umbi singkong terdiri atas tiga lapis, yang meliputi lapisan kulit luar, lapisan
kulit dalam dan bagian daging.
Kandungan Gizi dalam tiap 100gr Ubi Kayu :
No Kandungan Gizi Ubi kayu biasa Ubi kayu kuning
1. Kalori ( kal ) 146,00 157,00
2. Protein ( g ) 1,29 0,80
3. Lemak ( g ) 0,30 0,30
4. Karbohidrat ( g ) 34,70 37,90
5. Fosfor ( mg ) 4,00 40,00
6. Zat Besi ( mg ) 0,70 0,70
7. Vitamin A ( SI ) 0 385,00
8. Vitamin B1 ( mg ) 0,06 0,06
9. Vitamin C ( mg ) 30,00 30,00
10. Air ( g ) 62,50 60,00
11. Bagian yang dapat dimakan ( % ) 75,00 75,00
12. Kalsium ( mg ) 33,00 33,00
Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI ( 1981 )
Memilih dan Mengolah Singkong
Panganan singkong seakan tak pernah habis. Ada saja kue - kue yang bisa dibuat dari
singkong. Nah untuk membuat penganan dari singkong kita harus pandai memilih dan
mengolahnya. Anda bisa memilih dan mengolah singkong yang bisa dilakukan dengan
beberapa cara ini :
• Kupas kulit singkong dengan kuku Anda. Lihat warnanya, konon yang warnanya
kekuningan lebih baik daripada yang putih.
• Patahkan sedikit ujungnya, perhatikan baik - baik, kalau ada bagian yang membiru
sebaiknya jangan dipilih. Singkong yang telah lama disimpan memang cenderung
mengeluarkan noda biru atau hitam yang diakibatkan enzim poliphenolase yang bersifat
racun.
• Banyak orang memilih singkong dari tanah yang membungkusnya. Kalau tanahnya belum
kering berarti berarti singkongnya masih baru, pasti belum ada noda.
• Saat diolah singkong harus dicuci bersih untuk menghilangkan tanah yang menempel di
umbi singkong.
• Setelah itu singkong bisa dikupas. Cara mengupasnya cukup mudah, kerat saja bagian
tengahnya singkong secara memanjang, lalu tarik bagian yang terkelupas hingga lepas sama
sekali dari singkong.
• Cuci kembali singkong supaya bersih. Apabila belum diolah, rendam singkong terlebih
dahulu agar warnanya tidak berubah. Yang mesti diingat, singkong adalah umbi akar yang
teksturnya cukup keras, sehingga apabila akan diubah menjadi panganan meskipun diolah
terlebih dahulu seperti dikukus atau diparut.
• Apabila singkong hendak dihaluskan seperti untuk membuat getuk, sebaiknya pengukusan
singkong harus dilakukan hingga benar - benar empuk. Untuk menghaluskannya bisa
menggunakan garpu atau ditumbuk dalam cobek (batu lumpang). Yang mesti diingat,
singkong sebaiknya dihaluskan selagi masih panas.
• Nah, dari tanaman singkong ini Anda bisa berkreasi untuk menjadikan hidangan yang
menarik. Daun singkong untuk sayuran, sedangkan umbinya Anda bisa mengolahnya untuk
camilan, cake.
BAB III
PRODUK OLAHAN SINGKONG
Ketahanan pangan masih menjadi topik yang hangat dibicarakan. Masalah ketahanan pangan
bukan hanya menyangkut ketersediaan namun juga keterjangkauan oleh masyarakat. Oleh
karena itu perlu adanya suatu usaha pemberdayaan ekonomi rakyat dalam program ketahanan
pangan dan penganekaragaman pangan yang dilakukan dengan cara melakukan perubahan
pola makan dari makanan pokok nasi ke menu bahan pangan yang lain.
Penataan pola makan yang tidak tergantung pada satu sumber pangan (beras), memungkinkan
tumbuhnya ketahanan pangan keluarga yang pada akhirnya dapat meningkatkan ketahanan
pangan nasional karena berkurangnya ketergantungan akan impor beras dari luar negeri. Ini
sangat beralasan, mengingat sumber pangan dunia nantinya diolah dari biji-bijian, gandum,
jagung, dan umbi-umbian.
Singkong bisa diolah menjadi berbagai macam makanan mulai dari makanan tradisional
sampai makanan yang bernilai ekonomis tinggi. Penganekaragaman pangan melalui produk
olahan ubi kayu sangat mungkin untuk dikembangkan. Hanya saja perlu adanya modifikasi
agar lebih menarik bagi konsumen.
Saat ini, produk pangan berasal dari singkong di Jawa, jauh lebih banyak dan lebih variatif
salah satunya adalah tiwul, masih ada berbagai produk pangan lain yang bahan bakunya
adalah singkong. Misalnya gogik (tiwul yang dikeringkan), léyé (singkong direndam air
sampai busuk/hancur kemudian dijemur), gatot (gaplèk yang sebelum kering benar diperam
hingga ditumbuhi kapang), cetot (parutan singkong yang dikukus, ditumbuk dan diiris
persegi), cenil (pati yang dibuat adonan, dibentuk bulat memanjang kecil-kecil dan dikukus),
combro/misro = oncom dijero, amis di jero (parutan singkong dibentuk bulatan lonjong diisi
oncom/gula lalu digoreng), sèrmiyèr (parutan singkong yang dikukus, dibuat lempengan tipis
bulat, dijemur dan digoreng), geblèg (parutan singkong dibentuk seperti kerupuk dan
digoreng.
Yang juga termasuk menu popoler adalah getuk (singkong segar dikukus, ditumbuk kasar
atau halus dengan berbagai variasinya), opak (bahan getuk yang dibentuk dan diproses seperti
sèrmiyèr), slondok (getuk yang dibentuk menjadi gelang kecil-kecil, dijemur dan digoreng),
blanggrèng (potongan singkong digoreng), balungkuwuk (keripik singkong), lemèt (parutan
singkong dicampur kelapa dan gula, dibungkus daun pisang dan dikukus), tapai/peuyeum
(singkong kukus/setengah matang difermentasi), sawut (singkong diparut kasar dan dikukus)
dan masih banyak lagi variasi produk olahan lainnya.
Makanan tradisional memiliki keunggulan karena lebih sehat, tanpa pengawet, mampu
mendongkrak potensi pangan lokal, dan tentu cocok di lidah masyarakat setempat. Ketika
mayoritas orang membiarkan arus modernitas menggerus makanan tradisional, masih ada
orang-orang yang mencoba kembali memperkenalkan makanan khas daerah.
Misalnya Tiwul adalah makanan pokok pengganti nasi beras yang dibuat dari ketela pohon
atau singkong. Penduduk Pegunungan Kidul (Pacitan, Wonogiri, Gunung Kidul) dikenal
mengonsumsi jenis makanan ini sehari-hari.
Tiwul dibuat dari gaplek. Sebagai makanan pokok, kandungan kalorinya lebih rendah
daripada beras namun cukup memenuhi sebagai bahan makanan pengganti beras. Tiwul
dipercaya mencegah penyakit maag, perut keroncongan, dan lain sebagainya.
Tiwul sanggup melintas zaman mempertahankan eksistensinya sebagai makanan lokal yang
layak diperhitungkan. Tiwul juga mampu menunjukkan bahwa makanan tradisional punya
kemampuan menembus pasar industri. Tinggal bagaimana komitmen dunia industri untuk
terus mendongkrak pangan lokal. Romantisme pada kampung halaman barangkali memori
yang bisa dimainkan untuk semakin meneguhkan pasar tiwul.
Tiwul, misalnya, menjadi salah satu identitas Gunung Kidul. Sejak 2003, Pabrik PT Sinar
Sukses Sentosa, terus berjuang mengangkat potensi singkong sebagai pangan lokal dengan
mengolahnya menjadi tepung cassava dan tentu saja tiwul. Mencoba memutus kerumitan
proses memasak tiwul, mereka menciptakan tiwul instan dengan nama dagang Rara Srikandi.
Seperti layaknya tokoh Srikandi, tiwul instan diharapkan bisa mengalahkan beragam
tantangan dan sanggup diterima oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif
keanekaragaman pangan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari diagram itu terlihat bahwa hasil produksi industri pangan primer selain langsung dapat
dikonsumsi juga dapat menjadi bahan baku bagi industri pangan sekunder. Begitu juga hasil
produksi dari industri pangan sekunder dapat langsung dikonsumsi dan juga dapat menjadi
bahan baku indusrti pangan tertier. Di sini terlihat hubungan erat di antara berbagai industri
pangan di mana semuanya saling kait-mengkait dan saling mempengaruhi.
Untuk menggiring ketergantungan makanan pokok kita dari satu sumber yaitu beras, menjadi
beraneka ragam sumber, seperti jagung, singkong, ubi jalar, sagu, kentang dan lain-lain,
diperlukan kerja keras. Hal ini mengingat pangan dan pertanian merupakan bentuk kehidupan
jejaring yang tidak bisa berdiri sendiri. Semua pihak yang terkait dengan pangan saling
tergantung satu sama lain.
Pengembangan sumber bahan pangan lokal yang diperkaya nutrien dan dengan sentuhan
teknologi modern, menjadi potensi besar untuk mendukung kecukupan makanan penduduk.
Karena itu, tanaman pangan non beras perlu dikembangkan seoptimal mungkin dengan
dukungan teknologi pengolahan yang dapat menghasilkan bahan pangan yang bisa dijadikan
alternatif makanan. Salah satu solusinya adalah dengan menjadikan bahan pangan tersebut
berbentuk tepung terlebih dahulu. Setelah itu dapat dijadikan berbagai makanan yang disukai.
Dengan demikian maka pasar dalam negeri akan tumbuh karena di satu sisi banyak alternatif
yang ditawarkan, di sisi lain daya belinya akan meningkat sehingga ekonomi berputar dan
kita bisa keluar dan mengatasi krisis multi dimensional yang berkepanjangan.
• Beberapa contoh olahan makanan pokok berbahan dasar singkong beserta resep dan cara
pembuatanya :
1. TIWUL
Bahan:
300 gr tepung gaplek atau tepung tapioka (tepung cassava)
70 ml air
2 lbr daun pandan
100 gr gula merah, sisir
Taburan:
1/4 btr kelapa muda parut panjang
1 lbr daun pandan
1/4 sdt garam
Cara membuat:
1. Taruh tepung gaplek di atas tampah, perciki dengan air sambil diaduk aduk hingga adonan
berbutir seperti pasir, sisihkan.
2. Masukkan adonan ke dalam dandang yang telah dipanaskan dan dialasi daun pisang, taruh
gula merah sisir secara acak, kukus hingga 60 menit, angkat.
3. Kukus pula kelapa parut dengan daun pandan dan garam selama 15 menit, angkat.
4. Sajikan tiwul bersama kelapa parut.
2. SAWUT MUTIARA
Bahan:
500 gr singkong
1 ons kacang kedelai
Cara membuat:
1. Kupas singkong ( cuci sampai bersih dan dipasarah )
2. Kukus singkong sampai masak dan ditaburi air garam
3. Rendam kacang kedelai semalam
4. Kukus kacang kedelai sampai lunak kemudian campur dengan sawut
5. PERKEDEL SINGKONG
Bahan:
500 gr singkong parut halus
4 buah bawang putih ulek
1 sdm bubuk ketumbar
2 sdm tepung maezena
3 sdm daun bawang diiris – iris
200 gr kacang tolo lunak ( direndam )
1,5 sdt garam dapur
Minyak goreng secukupnya
Cara membuat:
1. Masukkan semua bahan kecuali minyak goreng dalam wadah aduk hingga tercampur rata
2. Ambil 2 sdt adonan lalu bentuk bulat perkedel
3. Panaskan wajan berisi minyak goreng secukupnya dengan api sedang
4. Goreng adonan tersebut hingga matang kuning kecoklatan
5. Angkat dan tiriskan
8. LONTONG SINGKONG
Bahan:
1 kg singkong
Daun pisang secukupnya
Cara membuat:
Singkong dikupas dan dicuci bersih, kemudian dikukus lalu ditumbuk hingga kalis setelah itu
digulung dengan daun pisang, kukus sebentar.
Krupuk Gropak
Adalah krupuk yang terbuat dari bahan dasar singkong atau ketela pohon. Harga krupuk ini
termasuk murah. Dalam keadaan mentah, krupuk ini di jual perkilo Rp. 20.000,-. Krupuk ini
bisa ditemukan di desa Bajingkulon kecamatan Kroya kabupaten Cilacap. Salah satu pembuat
krupuk yang bersedia berbagi cerita dan resep membuat krupuk adalah Ibu Tukini.
Berikut bahan dan cara membuat krupuk Gropak yang di tulis oleh ibu Tukini.
Bahan-bahan :
ketela pohon
Garam,
Ketumbar,
Bawang putih,
Muncang,
Tepung tapioka,
Penyedap rasa.
Cara membuat gropak:
Cara membuatnya adalah ketela pohon dikupas kemudian dicuci lalu diparud atau dihaluskan.
Setelah diparud dikasih bumbu. Bumbunya pertama campurkan garam, ketumbar, bawang,
micin kemudian ditumbuk halus. Campurkan bumbu tersebut dengan tepung tapioka dan
campurkan hasil campuran bumbu dan tepung tapioka tersebut dengan hasil parutan ketela
pohon. setelah itu dicetak dengan piring seng, tipiskan dengan menggunakan sendok garpu.
Kemudian direnbus. Setelah mateng di jemur dan siap di goreng.
http://forumwarga.net/index.
Krupuk Gropak
Adalah krupuk yang terbuat dari bahan dasar singkong atau ketela pohon. Harga krupuk ini
termasuk murah. Dalam keadaan mentah, krupuk ini di jual perkilo Rp. 20.000,-. Krupuk ini
bisa ditemukan di desa Bajingkulon kecamatan Kroya kabupaten Cilacap. Salah satu pembuat
krupuk yang bersedia berbagi cerita dan resep membuat krupuk adalah Ibu Tukini.
Berikut bahan dan cara membuat krupuk Gropak yang di tulis oleh ibu Tukini.
Bahan-bahan :
Ketela pohon, garam, ketumbar, bawang putih, muncang, tepung tapioka,penyedap rasa.
Cara membuat gropak:
Cara membuatnya adalah ketela pohon dikupas kemudian dicuci lalu diparud atau dihaluskan.
Setelah diparud dikasih bumbu. Bumbunya pertama campurkan garam, ketumbar, bawang,
micin kemudian ditumbuk halus. Campurkan bumbu tersebut dengan tepung tapioka dan
campurkan hasil campuran bumbu dan tepung tapioka tersebut dengan hasil parutan ketela
pohon. setelah itu dicetak dengan piring seng, tipiskan dengan menggunakan sendok garpu.
Kemudian direnbus. Setelah mateng di jemur dan siap di goreng.
http://forumwarga.net/index.
Cake Ketela Pohon
Bahan:
• 350 gr ketela pohon diparut
• 250 gr gula halus
• 4 butir kuning telur (tiga putih telur dicampur)
• 1/2 butir kelapa muda diparut
• 1/2 sdt vanilli
• 1/2 sdt baking powder
• 1 ons margarine dicairkan
• Kacang tanah yg disangrai lalu dihaluskan
Cara membuat:
1. Ketela pohon dan kelapa dicampur lalu dijemur di panas matahari (kurang lebih 2 jam)
2. Kocok telur bersama gula halus, sampai mengembang.
3. Campur kocokan telur dan gula dengan campuran ketela dan kelapa tadi.
4. Terakhir masukan margarine yg dicairkan dan tambahkan baking powder dan panili.
5. Lalu masukkan ke loyang setelah diolesi dengan mentega dan ditaburi dengan tepung
terigu
agar mudah dilepaskan setelah masak dan taburi dengan kacang sangrai tadi.
6. Panggang dalam oven kira-kira 30 menit.
Untuk 20 potong.
http://www.pacific.net.id/dapur/anda168.html
Catatan :
Mencari ragi untuk tapai gampang-gampang susah, jadi kalau beli coba dulu sedikit supaya
anda tidak
rugi. Karena ada ragi yg tidak bagus bikin tapai jadi asam. Juga untuk ketela pohonnya cari
yg jangan
berserat-serat.
Untuk 20 potong.
http://www.boengamas.com/index.php
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Singkong merupakan simbol budaya masa lalu yang dimodernisir supaya bisa mengikuti
perkembangan zaman. Jika dikembangkan sedemikian rupa, tidak tertutup kemungkinan di
masa mendatang singkong akan menjadi makanan favorit.Singkong sebagai wahana untuk
“Turut Membangun Gizi Bangsa”. Apalagi jika singkong ini divariasi/dicampur dengan
bahan makanan lainnya, tidak tertutup kemungkinan akan menjadi makanan yang penuh gizi.
4.2. SARAN
Ketersediaan pangan dalam negeri dengan mengandalkan sumber bahan pangan lokal, seperti
beras, jagung, umbi-umbian dan lain-lain sudah dapat memenuhi (mencukupi) seluruh
kebutuhan masyarakat. Apalagi kita memiliki berbagai jenis makanan asli yang dapat
diandalkan seperti singkong yang bisa diolah menjadi bahan pangan pengganti
beras.Singkong mampu untuk menggiring ketergantungan makanan pokok kita dari satu
sumber yaitu beras.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Timur. 2002. Kumpulan Menu dan Resep Lomba
Cipta Menu dengan Bahan Pangan Lokal. Jawa Timur : PNRI Surabaya.
Direktorat Gizi Depkes RI. 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta : Bhratara
Karya Aksara
Rukmana, Rahmat.1999. Ubi kayu Budi Daya dan Pasca Panen. Yogyakarta: Kanisius.
Suprapti, Lies. 2002. Tepung Kasava Pembuatan dan Pemanfaatannya. Yogyakarta: Kanisius.
Anonim, 2010. Industri Pangan dari Hulu Sampai Hilir diambil dari
http://fransiscuswelirang.com/?q=node/69
Anonim, 2009, Inovasi Produk Olahan Singkong diambil dari
http://foragri.blogsome.com/tiwul-dan-berbagai-produk-olahan-singkong/
Anonim, 2010. Memilih dan Mengolah Singkong diambil dari
http://www.lautanindonesia.com/serbarasa/artikel/in-topic/singkong-semua-bagiannya-
bermanfaat-lho.
Anonim, 2010. Singkong diambil dari . http://id.wikipedia.org/wiki/Singkong
Anonim. 2010. Resep Tiwul diambil dari
http://njowo.multiply.com/recipes/item/20/Thiwul_-_The_Katrok_soulfood
Anonim. 2010. Resep Perkedel Singkong diambil dari http://www.google.com/m/search?
site=universal&clien=ms-opera-mini&q=resep+sayur+singkong&channel=new&start
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
• Untuk mengetahui pemanfaatan pengolahan dari singkong
1.3. Manfaat
Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai kandungan gizi dalam singkong dan
pemanfaatannya selain itu juga dapat memberikan manfaat yang lebih praktis diantaranya:
• Dapat memberikan wawasan baru bagi penulis dan pembaca
• Dapat memberikan kontribusi pada penggunaan singkong
TUGAS MAKALAH
ILMU PANGAN DAN GIZI
Disusun oleh :
MOCHAMMAD NASIFIN
08.10402.00046
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
tugas ini dapat terselesaikan.
Terwujudnya tugas ini tidak lain berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, maka tidaklah
terlalu berlabihan jika penulis mengucapkan banyak terimakasi kepada:
Ibu Ida Agustini Saidi, MP selaku dosen pembimbing mata kuliah teknologi fermentasi yang
telah banyak memberikan bimbingan dan masukan yang berharga baik dalam penulisan
maupun perencanaan makalah ini.
Semoga bantuan dari semua pihak diatas membawa manfaat bagi perkembangan pendidikan
bangsa serta mandapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt amin.
Kami menyadari bahwa penulisan kami masih jauh dari sempurna karena kesempurnaan yang
mutlak itu hanya milik Allah Swt. Kami hanya manusia biasa yang selalu merasa
kekurangan. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca, penulis
harapkan demi sempurnanya tugas ini. Harapan kami agar tugas ini bisa bermanfaat bagi kita
semua Amin..
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.3 Latar Belakang 1
1.4 Tujuan 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
2.6 Deskripsi 4
2.7 Manfa’at kentang 5
2.8 Syarat tumbuh 8
2.9 Pedoman budidaya 9
2.10 Pemeliharaan 11
2.11 Hama dan penyakit 13
2.12 Panen dan pasca panen 17
BAB III METODE PENGUMPULAN DATA 22
3.1 Metode penulisan 22
3.2 Teknik Pengumpulan data 22
3.3 Metode analisis data 22
3.4 Sistematika penulisan 22
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN 23
4.1 Menu makanan pokok 23
a. Kering kentang petai 24
b. Nasi bumbu campur kentang 25
c. Skotel kentang ala ena 26
d. Perkedel kentang 27
e. Perkedel kentang kornet sapi 28
f. Kentang panggang 29
g. Kentang saus susu 30
h. Perkedel kentang 2 31
i. Pure kentang goreng 31
j. Tumis kentang sosis 33
k. Baso kentang 34
l. Semur kentang 34
m. Rendang kentang 35
n. Sup kentang 36
o. Belado jerohan kentang 37
4.2 Menu makanan ringan 39
a. Keripik kentang 39
b. Puding kentang 40
c. Klepon kentang 41
d. Donat kentang 42
e. Brownies kukus 43
f. Kroket kentanh 44
g. Kering kentang ebi 46
h. Cracker kentang 47
i. Pastel kentang 48
j. Keripik kentang manis 49
BAB V KESIMPULAN 51
5.1 Kesimpulan 51
5.2 Saran 51
DAFTAR PUSTAKA 52
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Kentang (Solanum tuberosum L) adalah salah satu jenis sayuran subtropis yang sudah cukup
populer di Indonesia. Daya tarik sayuran ini terletak pada umbi kentang yang kaya
karbohidrat dan bernilai gizi tinggi. Di Indonesia kentang sudah dijadikan bahan pangan
alternatif atau bahan karbohidrat substitusi (pengganti), terutama dalam pemenuhan
kebutuhan gizi dan pangan masyarakat Indonesia di samping beras. Menurut FAO pada tahun
1998 produksi kentang di dunia masih didominasi oleh negara-negara subtropis seperti
Amerika Serikat yang produktivitasnya sebesar 38.43 ton/ha, Belanda 37.80 ton/ha, Selandia
Baru 35.21 ton/ha, dan Jepang 32.69 ton/ha. Sementara di Indonesia produktivitasnya masih
tergolong rendah yaitu rata-rata 17.39 ton/Ha meskipun berdasarkan hasil penelitian potensi
produksi Indonesia bisa mencapai 30 ton/Ha (Dinas Pertanian Jawa Barat, 1993).
Menurut Williams, Uzo, dan Reregrine (1993) kentang pada dasarnya adalah tanaman daerah
iklim sedang (subtropika) dan daerah tinggi (1000-3000 m) tropika. Tanaman ini mempunyai
rentang lebar hama dan penyakit. Hama yang biasa menyerang tanaman ini adalah ngengat
umbi kentang (Phthorimaea operculla), afid, kutu loncat, nematoda bintil akar (Meloidogyne
spp.), kumbang ‘lady bird’ (Epilachna spp.), dan ulat tanah. Sedangkan penyakit yang biasa
menyerang tanaman ini adalah hawar basah (Phytophtora infestan), hawar kering (Alternaria
solani), kudis hitam (Rhizoctonia solani), kudis biasa (Streptomyces scabies), penyakit layu
bakteri (Pseudomonas solanacearum Ras 3), bakteri busuk basah (Erwinia spp.), dan virus
mosaik.
Kentang merupakan tanaman semusim berbentuk herba dan termasuk ke dalam kelas
Dicotyledonae dari famili Solanaceae yang menghasilkan umbi. Solanum tuberosum subsp
tuberosum, kentang komersial adalah tetraploid (2n=2x=48) tetapi sekitar 70% dari kentang
liar adalah diploid (2n=2x=24) dengan sifat self incompatible, dan sekitar 15% adalah
tetraploid dengan sifat self fertil (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).Mutu kentang olahan
sangat dipengaruhi oleh penanganan pada saat masih dipertanaman yaitu mulai dari
penggunaan bibit, teknik budidaya yang diterapkan, sampai penentuan waktu/umur panen.
Penanaman bibit yang diundurkan, jarak tanam yang terlalu lebar dan aplikasi nitrogen yang
berlebihan akan mengurangi berat jenis umbi kentang yang dihasilkan. Temperatur tanah
yang terlalu tinggi juga akan mempengaruhi terhadap hasil umbi kentang yang berat jenisnya
menjadi rendah pemberian air yang cukup cenderung dapat mempengaruhi temperatur tanah
menjadi rendah dan dapat menghasilkan umbi kentang yang hasil olahannya memiliki warna
yang terang. Mutu kentang olahan sangat dipengaruhi oleh waktu/umur panen, dimana pada
umur tertentu merupakan titik optimal dimana kandungan nutrisi terutama kandungan pati
yang cukup tinggi dan sudah tidak terjadi penambahan yang berarti, pada umumnya umbi
kentang yang dipanen pada umur yang lebih tua akan memiliki kandungan pati yang lebih
tinggi peningkatan kandungan pati umbi kentang dipertanaman juga dipengaruhi oleh kondisi
tanaman, terutama bagian daun yang erat kaitannya dengan proses fotosintesis, dimana
semakin tua umur tanaman, daunnya akan menguning sehingga sudah tidak efektif lagi dalam
kaitannya untuk peningkatan kandungan pati.
Penggunaan umbi kentang sebagai bahan baku produk olahan tidak selalu dapat dilakukan
segera setelah pemanenan, karena pada umumnya jarak lokasi pertanaman kentang berjauhan
dengan lokasi industri pengolahan, sehingga penyimpanan seringkali harus dilakukan baik
ditingkat petani maupun ditingkat industri olahan. Penyimpanan umbi kentang sebagai bahan
baku olahan juga dilakukan untuk maksud tertentu, seperti untuk menjaga kesinambungan
proses industri. Seperti telah diketahui bahwa umbi kentang merupakan hasil pertanian yang
sifatnya mudah rusak karena setelah dipanen masih terns melakukan proses kehidupan dan
kandungan airnya relatif tinggi yaitu ± 80% (Wiersemt, 1989), sehingga mudah mengalami
kerusakan.
Penurunan kandungan pati dan peningkatan kandungan gula reduksi didalam umbi kentang
selama dalam penyimpanan merupakan bentuk dari kerusakan yang sangat besar
pengaruhnya terhadap mutu produk olahannya. Selama dalam penyimpanan umbi kentang
akan akan mengalami proses metabolisme, yaitu suatu proses perombakan pati menjadi gula-
gula sederhana dan proses tersebut dipengaruhi oleh tingkat laju respirasi, semakin tinggi laju
respirasi perubahan pati menjadi gula-gula sederhana akan semakin cepat dan secara stimular
gula-gula sederhana akan digunakan sebagai energi dalam proses respirasi (Tronggono,
1990). Kandungan air dalam umbi kentang juga merupakan katalisator dalam reaksi
metabolisme, oleh karena itu kentang segar akan mudah mengalami perubahan-perubahan
mutu (Winarno, 1980).
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka dapat disimpulkan rumusan masalah dalam
penulisan ini adalah,
1. Apa saja olahan kentang dalam makanan pokok?
2. Apa saja olahan kentang dalam makanan ringan atau snack?
1.3. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan ini adalah
1. Mengetahui olahan kentang pada menu makanan pokok.
2. Mengetahui olahan kentang pada makanan ringan atau snack.
1.4. Manfaat Penulisan
a. Bagi Penulis
1. Agar penulis lebih mengetahui mengenai makanan olahab kentang..
2. Menambah wawasan bagi para penulis.
b. Bagi Pembaca
1. Menambah pengetahuan bagi pembaca.
2. Agar pembaca bisa membuat aneka resep tentang olahan kentang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi
Kentang merupakan tanaman dikotil yang bersifat semusim dan berbentuk semak/herba.
Batangnya yang berada di atas permukaan tanah ada yang berwarna hijau, kemerah-merahan,
atau ungu tua. Akan tetapi, warna batang ini juga dipengaruhi oleh umur tanaman dan
keadaan lingkungan. Pada kesuburan tanah yang lebih baik atau lebih kering, biasanya warna
batang tanaman yang lebih tua akan lebih menyolok. Bagian bawah batangnya bisa berkayu.
Sedangkan batang tanaman muda tidak berkayu sehingga tidak terlalu kuat dan mudah roboh.
Dari tanaman ini dikenal pula spesies-spesies lain yang merupakan spesies liar, di antaranya
Solanum andigenum L, Solanum anglgenum L, Solanum demissum L dan lain-lain. Varitas
kentang yang banyak ditanam di Indonesia adalah kentang kuning varitas Granola, Atlantis,
Cipanas dan Segunung .
2.3.1. Iklim
Daerah dengan curah hujan rata-rata 1500 mm/tahun sangat sesuai untuk membudidayakan
kentang. Daerah yang sering mengalami angin kencang tidak cocok untuk budidaya
kentang.Lama penyinaran yang diperlukan tanaman kentang untuk kegiatan fotosintesis
adalah 9-10 jam/hari. Lama penyinaran juga berpengaruh terhadap waktu dan masa
perkembangan umbi. Suhu optimal untuk pertumbuhan adalah 18-21 derajat C. Pertumbuhan
umbi akan terhambat apabila suhu tanah kurang dari 10 derajat C dan lebih dari 30 derajat C.
Kelembaban yang sesuai untuk tanaman kentang adalah 80-90%. Kelembaban yang terlalu
tinggi akan menyebabkan tanaman mudah terserang hama dan penyakit, terutama yang
disebabkan oleh cendawan.
2.5. Pemeliharaan
Setelah tanaman berumur sebulan, tanaman mulai didangir dan dibumbun. Pembumbunan ini
penting untuk mencegah agar umbi kentang yang terbentuk tidak terkena sinar matahari.
2.5.1. Penyulaman
Untuk mengganti tanaman yang kurang baik, maka dilakukan penyulaman. Penyulaman
dapat dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari. Bibit sulaman merupakan bibit cadangan
yang telah disiapkan bersamaan dengan bibit produksi. Penyulaman dilakukan dengan cara
mencabut tanaman yang mati/kurang baik tumbuhnya dan ganti dengan tanaman baru pada
lubang yang sama.
2.5.2. Penyiangan
Lakukan penyiangan secara kontinyu dan sebaiknya dilakukan 2-3 hari sebelum/bersamaan
dengan pemupukan susulan dan penggemburan. Jadi penyiangan dilakukan minimal dua kali
selama masa penanaman. Penyiangan harus dilakukan pada fase kritis yaitu vegetatif awal
dan pembentukan umbi.
2.5.4. Pemupukan
Selain pupuk organik, maka pemberian pupuk anorganik juga sangat penting untuk
pertumbuhan tanaman. Pupuk yang biasa diberikan Urea dengan dosis 330 kg/ha, TSP
dengan dosis 400 kg/ha sedangkan KCl 200 kg/ha. Secara keseluruhan pemberian pupuk
organik dan anorganik adalah sebagai berikut:
1. Pupuk kandang: saat tanam 15.000-20.000 kg.
2. Pupuk anorganik
• Urea/ZA: 21 hari setelah tanam 165/350 kg dan 45 hari setelah tanam 165/365 kg.
• SP-36: saat tanam 400 kg.
• KCl: 21 hari setelah tanam 100 kg dan 45 hari setelah tanam 100 kg.
• Pupuk cair: 7-10 hari sekali dengan dosis sesuai anjuran.
• Pupuk anorganik diberikan ke dalam lubang pada jarak 10 cm dari batang tanaman kentang.
2.5.5. Pengairan
Tanaman kentang sangat peka terhadap kekurangan air. Pengairan harus dilakukan secara
rutin tetapi tidak berlebihan. Pemberian air yang cukup membantu menstabilkan kelembaban
tanah sebagai pelarut pupuk. Selang waktu 7 hari sekali secara rutin sudah cukup untuk
tanaman kentang. Pengairan dilakukan dengan cara disiram dengan gembor/embrat/dengan
mengairi selokan sampai areal lembab (sekitar 15-20 menit).
2.6.1. Hama
Ulat grayak (Spodoptera litura)
Gejala: ulat menyerang daun dengan memakan bagian epidermis dan jaringan hingga habis
daunnya. Pengendalian: (1) mekanis dengan memangkas daun yang telah ditempeli telur; (2)
kimia dengan Azordin, Diazinon 60 EC, Sumithion 50 EC.
2.6.2. Penyakit
Penyakit busuk daun
Penyebab: jamur Phytopthora infestans. Gejala: timbul bercak-bercak kecil berwarna hijau
kelabu dan agak basah, lalu bercak-bercak ini akan berkembang dan warnanya berubah
menjadi coklat sampai hitam dengan bagian tepi berwarna putih yang merupakan
sporangium. Selanjutnya daun akan membusuk dan mati. Pengendalian: menggunakan
Antracol 70 WP, Dithane M-45, Brestan 60, Polyram 80 WP, Velimek 80 WP dan lain-lain.
Penyakit fusarium
Penyebab: jamur Fusarium sp. Gejala: infeksi pada umbi menyebabkan busuk umbi yang
menyebabkan tanaman layu. Penyakit ini juga menyerang kentang di gudang penyimpanan.
Infeksi masuk melalui luka-luka yang disebabkan nematoda/faktor mekanis. Pengendalian:
dengan menghindari terjadinya luka pada saat penyiangan dan pendangiran. Pengendalian
kimia dengan Benlate.
2.7.1. Panen
2.7.1.1. Ciri dan Umur Panen
Umur panen pada tanaman kentang berkisar antara 90-180 hari, tergantung varietas tanaman.
Pada varietas kentang genjah, umur panennya 90-120 hari; varietas medium 120-150 hari;
dan varietas dalam 150-180 hari.
Secara fisik tanaman kentang sudah dapat dipanen apabila daunnya telah berwarna kekuning-
kuningan yang bukan disebabkan serangan penyakit; batang tanaman telah berwarna
kekuningan dan agak mengering. Selain itu tanaman yang siap panen kulit umbi akan lekat
sekali dengan daging umbi, kulit tidak cepat mengelupas bila digosok dengan jari.
2.7.2. Pascapanen
2.7.2.1. Penyortiran dan Pengolongan
Umbi yang baik dan sehat dipisahkan dengan umbi yang cacat dan terkena penyakit.
Kegiatan ini akan mencegah penularan penyakit kepada umbi yang sehat. Kentang di sortir
berdasarkan ukuran umbi (tergantung varitas).
2.7.2.2. Penyimpanan
Simpan umbi kentang dalam rak-rak yang tersusun rapi, sebaiknya ruangan tempat
penyimpanan dibersihkan dan disterilisasi dahulu agar terbebas dari bakteri. Simpan di
tempat yang tertutup dan berventilasi.
2.7.2.3. Pengemasan dan Pengangkutan
Alat pengemas harus bersih dan terbuat dari bahan yang ringan. Pengemas harus berventilasi
dan di bagian dasar dan tepi diberi bahan yang mengurangi benturan selama pengangkutan.
2.7.2.4. Pembersihan
Petani konvensional hampir tidak pernah membersihkan umbi. Untuk memasarkan kentang di
pasar swalayan/ke luar negeri, kentang harus dibersihkan terlebih dulu. Bersihkan umbi dari
segala kotoran yang menempel dengan lap. Lakukan perlahan-lahan jangan sampai
menimbulkan lecet-lecet. Selain itu umbi dapat dibersihkan dengan cara dicuci di air
mengalir yang tidak terlalu deras kemudian dikeringanginkan. Umbi yang bersih akan
memperpanjang keawetan umbi selain itu juga akan menarik konsumen.
2.
3.
4.
5.
6. Keseragaman warna & bentuk.
Keseragaman ukuran.
Kerataan Permukaan k
Kadar Kotoran (bb/bb)
Kentang cacat (bb/bb)
Ketuaan kentang -
-
-
%
%
- Seragam
Seragam
Rata
Maks 2,5
Maks 5
Tua Seragam
Seragam
Nirsyarat
Maks 2,5
Maks 10
Cukup tua
BAB III
METODE PENGUMPULAN DATA
BAB IV
PEMBAHASAN
Bahan:
250 gram kentang, kupas, iris tipis, rendam air, tiriskan
4 papan petai iris tipis
Minyak untuk menggoreng
2 sendok makan minyak
1 sendok teh bawang putih halus
1/2 sendok teh terasi
2 sendok makan cabai merah halus
3 sendok makan gula merah, iris halus
Garam, merica secukupnya
1 sendok makan air asam jawa
1 sendok makan serai irisan halus
1 sendok makan cabai irisan, goreng
2 sendok makan bawang goreng
Cara membuat:
1. Goreng kentang sampai kering. Angkat. Sisihkan.
2. Goreng petai sampai kering.
3. Panaskan minyak. Tumis bawang, terasi, cabai sampai harum.
4. Masukkan gula, garam, merica, air asam. Aduk-aduk.
5. Masukkan serai, cabai dan bawang goreng, keripik kentang dan petai gorengan. Aduk-
aduk. Angkat.
Sumber: Aura Lezat Sehat 12 (gambar dan resep)
http://resepbunda.wordpress.com/2008/05/03/kering-kentang-petai/
d. Perkedel Kentang
Bahan:
500 gram kentang, kupas, potong-potong, goreng, haluskan
2 sendok makan bawang merah gorengan
Garam, merica, pala secukupnya
1 butir kuning telur
1 butir putih telur
Minyak goreng secukupnya
Cara membuat:
1. Campur kentang halus, bawang goreng, garam, merica, pala, kuning telur. Aduk rata.
2. Ambil kentang sebesar telur. Bentuk bulat gepeng.
3. Celup putih telur. Goreng.
http://resepbunda.wordpress.com/2008/04/15/perkedel-kentang/
Bahan:
150 gram kentang, kupas, potong besar, goreng, haluskan
2 butir bawang merah
2 siung bawang putih
2 sendok makan kornet sapi
1 butir kuning telur
Garam, merica, pala secukupnya
1 sendok makan irisan daun seledri
1 butir putih telur, kocok
Minyak untuk menggoreng
Cara membuat:
1. Campur semua bahan. Bentuk bulat gepeng.
2. Celup putih telur. Goreng.
http://resepbunda.wordpress.com/2008/04/14/perkedel-kentang-kornet-sapi/
f. Kentang Panggang
bahan:
500g kentang yg enak tuk direbus, kupas, iris menjadi 6-8bagian
air secukupnya untuk merebus kentang, bubuhi garam
daun peterseli secukupnya untuk campuran saus dan taburan
saus susu:
2sdm margarin
250ml susu atau grädde apabila suka
2sdt tepung terigu
1ptg kaldu rasa sayuran
merica dan garam secukupnya
cara membuat:
rebus kentang didalam diatas api sedang +15-20menit atau sampai cukup matang (jgn sampai
terlalu lunak).
campur jadi satu: margarin, susu dan tepung terigu, masak sambil terus diaduk, bubuhi kaldu
rasa sayuran, aduk rata, cicipi, bubuhi merica dan garam sesuai selera, masukan daun
peterseli dan kentang rebus, lanjutkan memasak hingga kentang dan saus cukup hangat.
http://dapoerkami.bravehost.com/kentangsaussusu.html
h. Perkedel Kentang
bahan:
500g kentang, rebus dgn kulitnya hingga empuk, kupas selagi hangat, haluskan.
150g daging giling
2sdm seledri yg diiris halus
1bh kuning telur tuk campuran adonan, kocok asal saja
1bh putih telur tuk olesan perkedel
minyak tuk menggoreng perkedel
margarin secukupnya tuk menumis bumbu
bumbu:
3siung bawang merah, cincang
2siung bawang putih, cincang
merica, pala dan garam secukupnya
cara membuat:
masukan kocokan telur kedalam kentang yg telah dihaluskan.
tumis daging tanpa minyak hingga berubah warnanya, tambahkan margarin, masukan bawang
merah & putih, layukan, tuang kedalam adonan kentang, masukan irisan daun seledri, bubuhi
pala, merica dan garam sesuai selera, aduk rata dan cicipi. kemudian bagi adonan menjadi
10bagian sama besar ataw sejumlah yg diinginkan, bentuk bulatan dan gepengkan sedikit,
sisihkan.
panaskan minyak goreng, lumuri perkedel dgn putih telur, goreng perkedel diatas api sedang
hingga berubah warnanya, angkat dan tiriskan.
http://dapoerkami.bravehost.com/perkedel.html
peralatan yg diperlukan:
wajan datar utk menggoreng pure kentang
bahan:
500g kentang kupas, potong2 dan goreng hingga empuk.
1bh kuning telur
1-2sdm crème fraîche
minyak secukupnya tuk pure kentang
bumbu:
merica, pala dan garam secukupnya
bahan pelapis:
1bh putih telur
cara membuat:
haluskan kentang, masukan seluruh bahan dan bumbu, aduk hingga rata, cicipi, simpan dalam
lemari pendingin.
panaskan minyak, bagi adonan pure kentang menjadi 4-6bagian sama besar, bentuk spt bola,
baluri putih telur, pipihkan, goreng kedua sisi pure kentang hingga "berkulit". atur dalam
piring saji dan santap selagi hangat.
http://dapoerkami.bravehost.com/purekentanggoreng.html
bahan:
kentang, potong sesuai selera, rebus, tiriskan
sosis, potong jadi dua bagian, tusuk2 dgn garpu atau lukai dgn pisau, rebus dgn api sedang,
tiriskan.
butter secukupnya tuk menumis
bumbu:
bawang bombay, iris
¼sdt merica bubuk
½sdt garam
cara membuat:
tumis bawang bombay hingga layu, bubuhi merica dan garam sesuai selera, aduk rata,
masukan potongan kentang dan sosis yg telah direbus, lanjutkan memasak hingga kentang
dan sosis cukup hangat, atur di piring saji, santap hangat2 dgn saus tomat dan rebus2an misal
broccoli.
http://dapoerkami.bravehost.com/tumiskentangsosis.html
k. Baso Kentang
Bahan :
250 gr kentang ukuran sedang
100 gr daging ikan tenggiri
5 potong tahu
250 gr kubis
100 gr sagu / kanji
200 gr kacang tanah
3 buah cabai merah
2 siung bawang putih
seledri yang dihaluskan
kecap manis, garam, lada, jeruk limau secukupnya.
Cara membuat :
Kentang direbus hingga matang, kemudian dikupas kulitnya. Kubis dimasak, kemudian tiap-
tiap lembar digulung dalam bentuk persegi. Daging ikan tenggiri dicincang hingga halus,
kemudian tepung kanji, seledri, lada, dan garam dicampurkan sambil diaduk-aduk hingga
rata. Tahu dipotong menjadi 2 bagian dari ujung ke ujung, kemudian adonan daging ikan
tenggiri di masukkan kedalamnya. Tahu, kentang dan kubis disusun di atas piring dan sambal
kacang serta kecap manis di bubuhkan diatasnya.
Sumber : (Rukmana, Rahmat. 2003)
l. Semur Kentang
Bahan :
500 gr kentang
3 butir bawang merah
2 siung bawang putih
3 sendok makan kecap
1 gelas air
minyak goreng, lada, pala, dan garam secukupnya.
Cara membuat :
Kentang dikupas kulitnya, kemudian diiris tipis-tipis kurang lebih setebal 11/2 cm. kentang
yang telah diiris-iris digoreng hingga matang atau berwarna kuning. Bawang merah diiris,
kemudian ditumis selanjutnya kecap dan ir dituangkan. Kentang goreng dan bumbu-bumbu
lainnya dimasukkan, diaduk rata dan dididihkan beberapa saat. Kemudian diangkat dari
perapian dan sipa dihidangkan.
Sumber : (Rukmana, Rahmat. 2003)
m. Rendang kentang
Bahan :
500 gr kentang ukuran kecil
6 butir bawang merah
6 buah cabai merah
1 ½ sendok teh ketumbar
½ sendok the jintan
6 butir kemiri
sepotong rimpang lengkuas
½ kelingking rimpang jahe
½ kelingking rimpang kunyit
2 sdt gula
asam dan garam secukupnya
1 butir kelapa.
Cara membuat :
Kentang dicuci hingga bersih, kemudian direbus hingga matang dan dikupas kulitnya hingga
bersih. Semua bumbu dihaluskan kemudian ditumis dengan sedikit minyak goreng hingga
matang dan berbau harum. Santan dan kentang dimasukkan kedalam tumisan bumbu
kemudian dimasak dan diaduk-aduk rata hingga santan mengental dan mengering. Angkat
rendang kentang di atas api dan siap untuk dihidangkan.
Sumber : (Rukmana, Rahmat. 2003)
n. Sup Kentang
Bahan :
250 gr kentang
100 gr wortel
250 gr daging sapi
750 cc kaldu sapi
2 batang seledri yang dipotong-potong
50 gr bawang bombay
2 siung bawang putih
garam secukupnya
½ sdt lada halus
cara membuat :
daging dicuci bersih kemudian direbus dengan 4 gelas air hingga airnya hanya tersisa 3 gelas
saja. Air perebusan tersebut dijadikan kaldu dalam pembuatan sup. Bawang bombay yang
telah diiris ditumis dengan minyak goreng hingga layu kemudian bawang putih yang
dihaluskan, lada halus, dan garam dimasukkan. Penumisan dilakukan hingga bumbu berbau
harum. Daging rebus, kentang, wortel yang telah dipotong-potong sesuai selera serta bumbu
yang telah ditumis dimasukkan kedalam kaldu. Pemasakan dilakukan hingga mendidih dan
bahan-bahan menjadi agak lunak. Kemudian diberi seledri yang telah dipotong-potong
dimasukkan pula.
Sumber : (Rukmana, Rahmat. 2003)
Bahan :
• 5 buah kentang kupas bersih (boleh lebih kalo mau banyak)
• 1 sdt garam
• 1 siung bawang putih cincang
• 1 gelas air hangat
Caranya :
• Setelah dikupas, gunakan alat pengupas kentang untuk mengiris kentang dari ujung sampe
ujung satunya.
• Masukan irisan kentang ke dalam larutan air garam dan bawang putih, diamkan selama 15-
20 menit, sambil kita memanaskan alat untuk menggoreng kentang pada suhu 170°C
• Goreng kentang sambil diangkat-angkat supaya irisan kentang tidak menempel satu sama
lainnya. Tiriskan sebentar, lalu goreng untuk kedua kalinya, sampai berubah coklat muda,
angkat dan tiriskan.
• Keripik kentang siap disantap.
http://resepcampur.blogspot.com/2008/02/keripik-kentang.html
b. Pudding Kentang
Bahan:
1. 300 gram kentang, haluskan
2. 2 butir telur, kocok lepas
3. 50 gram gula pasir
4. ½ sendok the vanili bubuk
5. 200 ml susu cair non fat/ low fat
6. 50 gram mentega reduced fat, cairkan
7. 50 gram kismis
8. 50 gram keju reduced fat, cairkan
Saus caramel:
1. 150 gram gula pasir
2. 50 ml krim kental
3. 3 sendok makan madu
4. 2 sendok makan mentega reduced fat
Cara Membuat Resep Kue Puding Kentang Saus Karamel:
1. Kocok telur dan gula pasir hingga gula larut. Masukkan kentang, vanili, aduk rata
2. Tuang susu cair dan mentega cair, tambahkan kismis,aduk rata
3. Masukkan adonan ke dalam mangkuk cetakan taburi atasnya dengan keju parut. Oven
180°C, 30 menit atau hingga matang. Angkat
4. Saus caramel: panaskan gula pasir diatas api kecil hingga menjadi caramel, masukkan krim
kental, madu dan mentega. Aduk rata, masak hingga gula larut. Angkat, dinginkan
5. Sajikan pudding kentang dengan saus caramel.
http://artolancar.wordpress.com/2009/07/26/puding-kentang/
c. Klepon Kentang
Bahan kulit
• 30 lembar daun suji, ditumbuk.
• 200 ml air hangat.
• 2 tetes warna hijau.
• 225 gram tepung ketan.
• 150 gram kentang kukus, dihaluskan.
• ¼ sendok teh garam.
• 100 gram gula jawa, disisir halus.
Bahan taburan
• ½ butir kelapa setengah tua, dikupas lalu parut kasar.
• ¼ sendok teh garam.
• 1 lembar daun pandan.
Cara membuat
1. Tuang air hangat ke daun suji lalu peras dan saring, tambahkan warna hijau.
2. Tuang campuran air daun suji ke dalam tepung ketan. Uleni hingga rata.
3. Masukkan kentang kukus, garam, uleni sampai adonan kalis.
4. Ambil adonan kulit @ 10 gram, pipihkan lalu tambahkan gula merah. Bentuk bulat.
5. Didihkan air lalu masukkan bulatan klepon. Rebus sampai terapung. Angkat.
6. Kukus kelapa parut, garam, daun pandan selama 20 menit.
7. Angkat lalu gulingkan bulatan klepon hingga terbalut kelapa.
http://trihatmaningsih.wordpress.com/2009/07/14/klepon-kentang-bukan-klepon-biasa/
d. Donat Kentang
BAHAN
a. 100 gram margarin
b. 50 gram dark cooking chocolate, lelehkan
c. 100 gram kentang kukus, haluskan
d. 7 kuning telur – 4 putih telur
e. 200 gram gula pasir
f. 1 sendok teh SP
g. 75 gram tepung terigu protein sedang
h. 25 gram coklat bubuk
i. ½ sendok teh baking powder
j. ½ sendok teh coklat pasta
k. 40 gram meisis cokelat untuk taburan
CARA MEMBUAT
1. Panaskan margarin, tambahkan dark cooking chocolate leleh, aduk rata. Masukkan kentang
Aduk rata, sisihkan
2. Kocok telur, gula pasir, dan SP sampai mengembang, tambahkan tepung terigu, cokelat
bubuk,
Dan baking poeder sambil diayak dan diaduk rata
3. Masukkan campuran margarin dan cokelat pasta sambil diaduk perlahan
4. Bagi 2 adonan, tuang setengah bagian ke loyang 24×10x7cm kukus 15 menit dengan api
sedang.
Tabur meises coklat, kukus 5 menit.
5. Tuang sisa adonan, kukus lagi 20 menit sampai matang
Untuk 12 potong
Sumber : Majalah Sedap Sekejap
http://marthafamelyna.wordpress.com/2009/04/05/brownis-kukus-kentang/
f. Kroket Kentang
h. Cracker Kentang
Bahan:
1. Kue kering craker apa saja, siap beli
2. 1 mangkok kentang rebus
3. ¼ mangkok mentega
4. 1 mangkok tepung terigu
5. ½ sdt garam
6. ¼ mangkok biji wijen
7. Putih telur secukupnya, dikocok
8. Tepung panir secukupnya
9. Minyak goreng secukupnya
Cara Membuat Resep Kue Cracker Goreng:
1. Satu keping cracker dipulas dengan kentang dan semua bahan (memulasnya agak tebal ).
Lalu tutup dengan sekeping cracker lagi. Agak tekan-tekan supaya supaya melekat
2. Celupkan ke kocokan putih telur, lalu gulingkan ke tepung panir
3. Goreng dalam minyak panas sampai kekuningan
4. Tiriskan dan alasi dengan kertas penghisap tissue makan ketika ketika dihidangkan
dipiring
Sumber : ( Rukmana, Rahmat.2003)
i. Pastel kentang
Bahan
750 gram kentang, kukus, kuliti, lalu gerus sampai halus
50 gram mentega
3 sendok makan susu bubuk
2 sendok makan tepung terigu
½ sendok teh garam
1/8 sendok teh merica bubuk
Bahan Isi
2 sendok makan mentega
1 buah bawang bombay, iris halus
200 gram daging ayam, cincang
100 gram wortel, potong kotak kecil
1 batang daun seledri, cincang halus
3 sendok makan tepung terigu
150 ml kaldu ayam
1/8 sendok teh bubuk pala
1/2 sendok makan garam
1/4 sendok teh merica bubuk
1 kuning telur, untuk olesan
Cara
1. Campur kentang, mentega, susu bubuk, tepung terigu, garam, dan merica. Bagi 2 bagian.
Sisihkan.
2. Panaskan mentega, lalu tumis bawang bombay hingga layu. Masukkan daging ayam
cincang, aduk sampai berubah warna. Masukkan wortel, daun seledri, dan bubuk pala. Aduk-
2 rata. Masukkan tepung terigu, lalu kaldu ayam. Bubuhi garam dan merica. Aduk rata. Bila
kuah terlihat sudah agak mengering, angkat dan sisihkan. Biarkan hingga hangat.
3. Ambil pinggan tahan panas, masukkan setengah bagian kentang ke dalam pinggan, lalu
ratakan. Masukkan bahan isi (nomor 2 di atas). Tutup dengan kentang lagi.
4. Olesi permukaannya dengan kuning telur.
5. Panggang (suhu oven = 160 derajat C) hingga matang dan berwarna kekuningan (sekitar 1
jam).
http://www.dunia-ibu.org/dapur/resep-63/PastelKentangTutup.html
j. Keripik Kentang Asam Manis
Bahan:
250 gram kentang, kupas, iris tipis, rendam air, tiriskan
Minyak untuk menggoreng
3 siung bawang putih, haluskan
1/2 sendok teh terasi
Garam, merica, gula secukupnya
1 sendok makan air asam
50 gram ebi
2 sendok makan cabai merah irisan, goreng kering
3 sendok makan bawang goreng
Cara membuat:
1. Kentang digoreng sampai garing. Angkat. Tiriskan.
2. Tuang sisa minyak. Tumis bawang, ebi, terasi sampai harum.
3. Masukkan garam, merica, gula, air asam. Aduk-aduk.
4. Masukkan cabai, bawang goreng, keripik kentang. Aduk rata. Angkat.
Sumber: Aura Lezat Sehat 12 (gambar dan resep)
http://resepbunda.wordpress.com/2008/05/03/keripik-kentang-asam-manis/
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kentang merupakan salah satu makanan pangan yang bisa dibuat sayur dan aneka masakan
lainnya. Beberapa makanan pokok menggunakan kentang sebagai bahan baku dalam proses
pengolahannya.
2. Selain kentang sebagai makanan pokok kentang juga dapat diolah menjadi aneka macam
kue yang dibuat dengan menggunakan kentang sebagai bahan baku utamanya.
B. SARAN
1. Kentang merupakan tanaman pangan yang berpotensi dalam program penganekaragaman
(diversifikasi) pangan, peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat, sebagai
komoditas ekspor dan sebagai bahan baku industri pangan sehingga kentang dapat dijadikan
prospek ageibisnis yang menguntungkan.
2. Pemerintah seharusnya menggalakkan program usaha tani karena dapat menunjang
perekonomian petani, daerah dab pemerintah.
3. Dapat dijadikan sebagai peluang usaha bisnis dalam industri makanan baik dalam bentuk
skala kecil, menengah maupun besar.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Asgar dan Kusdibyo. 1996. Pengaruh Varietas dan Umur Panen Terhadap Kualitas Umbi
Kentang (Solanum tuberosum, L.) sebagai bahan baku pembuatan kripik kentang. Dalam
Slamet Budijanto, Fransisca Zakaria, Ratih Dewanti Hariyadi dan Budiatman Satiawiharja
(Ed.) Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia dan Kantor Menteri Negara Urusan
Pangan R.I. Jakarta. Hal. 251-262.
Ali Asgar dan L. Marpaung, 1998. Pengaruh Umur Panen dan Lama Penyimpanan Terhadap
Kualitas Kentang Goreng. J. Hort 8 (3). 1209 : 1216.
Anonimus (1988), Kentang. Bercocok Tanam Sayuran, Seri: Bawang Putih, Bawang Merah,
Lombok dan Kentang. DITBINPROD HORTI. Jakarta, pp. 1-21.
Dwidjoseputro, D. (1986), Pengantar Fisiologi Tumbuhan, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta,
pp. 180-201.
Gardner. P.F, (1991), Physiology of Crop Plants, The Iowa State University Press, pp. 3-355.
Gomez, A. (1980), Statistical Procedures for Agricultural Research, 2nd edition, John Wiley
and Sons publication, New York, pp. 97–101.
Higa T. dan Wididana. (1991), Change in the Soil Micro Flora Induced by Effective
Microorganismes, First International Conference on Kyusei Nature Farming, Washington,
USA, pp. 153 – 162.
Higa, T. (1991), Effective Microorganism A Biotechnology for Mankind, In proc of first. Int
1 Conference Kyusei Nature Farming, Washington, USA, pp. 8–15.
Motez, J.E. and J.K. Greig, 1970. Specific gravity, potato chip color and tuber mineral
content as affected by soil moisture and harvest dates. Amer. Potato. J. 47 (11) : 413-418.
Pantastico,ER.B. 1975. Postharvest Physiology Handling and Utilization of Tropical and
Subtropical Fruit and Vegetable. Edited by ER. B. Pantastico. Westport, Connecticut. The
Avi Publishing, Co., Inc.
Paul, H. (1985), Potato Physiology, Harcourt Brace Jovanovich Publishers, New York, pp.
38-483.
Rukmana, Rahmat. 2003. Aneka Olahan Kentang. Yogyakarta:Kanisius.
Rukmana, Rahmat.1999. Kentang Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta:Kanisius.
Sait Leger, M., 1980. Differences in yield, starch content and starch yield per hectare
according to the date harvesting. La Pomme de Terre Francoise No 389-365-370.
White, R.P. and J.B. Sanderson, 1983. Effect of Planting Date, Nitrogen Rate, and Plant
Spacing on Potatoes Grown for Processing in Prince Edward Island Amer Potato J., 60 (2) :
115-126.
Wiersema. S.G. 1989. Storage Requirements for Potato Tuber. Postharvest technology thrust.
International Potato Center (CIP, Bangkok, Thailand) 9p.
Winarno F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Jakarta, 253 halaman.
TUGAS
PANGAN DAN GIZI
Dosen :
Ir.Ida Agustini Saidi MP
Disusun Oleh :
Muhammad juhriyanto
08.10402.00048
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT,karena dengan rahmat dan hidayahnya
saya dapat menyelesaikan Makalah ini yang saya beri judul “Makanan Pokok Dari Ketela
Rambat”.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti UAS pada Fakultas Pertanian,
Jurusan Pertanian Teknologi Hasil Pertanian di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Saya juga mengucapkanterima kasih yang sebesar-besarnya atas segala
bimbingan,bantuan,dan dukungan yang telah diberikan oleh ibu Ir.IDa Agustini Saidi
MP,selaku pembimbing mata kuliah Pangan dan Gizi.
Selanjutnya ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu yang telah banyak mendukung dalam penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna karena kesempurnaan yang mutlak
hanya milik Allah SWT. Saya hanya manusia biasa yang selalu merasa kekurangan,untuk itu
saran dan kritik yang bersifat membangun para pembaca saya harapkan demi kesempurnaan
tugas ini. Harapan saya agar tugas ini dapat memberi maanfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Untuk mengetahui macam-macam kegunaan dan pemanfaatan dari talas yang tadinya hanya
umbi biasa bisa jadi suatu produk yang menjanjikan karena memiliki kandungan gizi dan
nilai ekonomi cukup tinggi.
BAB II
TALAS
( Colocasia esculenta (L.) Schott )
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
MACAM-MACAM RESEP MAKANAN TALAS
e. Resep Kreasi Minuman Dari Talas Ungu : Resep Cendol Talas Ungu
g. Bahan:
250 gr talas, kukus, haluskan
250 gr tepung terigu
2 sdt ragi instan
2 kuning telur
1 putih telur
2 sdm gula pasir
2 sdm susu bubuk
2 sdm margarine
1 sdt garam (secukupnya)
600 ml minyak goring
h. Bahan isi:
75 gr kacang merah, rendam 4 jam, rebus hingga lunak
75 gr gula pasir
50 ml santan kental
¼ sdt garam (secukupnya)
2 lbr daun pandan
i. Cara membuat:
1. Campurkan terigu,garam, susu,ragi instan ,telur, aduk rata. Masukkan talas dan mentega
sampai kalis. Diamkan selama kurang lebih 12 menit.
2. Bentuk bulatan sebanyak 12 bh.
3. Buat isi :campur kacang merah dan santan , masukkan kedalam blender dan haluskan
4. Campurkan adonan kacang merah dengan gula,garam ,daun pandan ,aduk rata, lalu masak
dengan api kecil hingga kental. Angkat ,dinginkan dan bentuk bulat kecil.
5. Ambil adonan donat ,pipihkan ,lalu isi dengan isi kacang merah,tutup dengan adonan donat
lagi,bentuk jadi bulatan pipih.
6. Panaskan minyak dan goring donat hingga kuning keemasan ,angkat dan tiriskan.
7. Sajikan selagi hangat.
Untuk 6 porsi
Nilai gizi per porsi:
Enrgi: 206 kal
Protein: 6.0 gr
Lemak: 5.8 gr
Karbohidrat: 32.9 gr
j. Donat Talas | Olahan Donat Berbahan Dasar Ubi
Bahan:
300 gr tepung terigu protein tinggi
1/2 sdm (6 gr)ragi instan
35 gr gula pasir
20 gr susu bubuk
200 gr ubi talas/keladi kukus, haluskan
1 butir telur
1 kuning telur
90 ml air es
25 gr margarin
1 sdt garam
minyak padat untuk menggoreng
Bahan topping:
150 gr gula tepung
1 1/2 sdm air es
1 tetes pewarna hijau
2 tetes pewarna merah muda
1 sdt air jeruk lemon
Cara Membuat:
1. campur tepung terigu, ragi instan, gu7la pasir, dan susu bubuk. aduk rata. tambahkan talas,
ulei rata.
2 masukkan telur dan air es sedikit-sedikit sambil di uleni sampai kalis. tambahkan margarin
dan garam, uleni sampai elastis. diamkan 15 menit.
3. kempiskan adonan, timbang masing-masing adonan 7 gr, bulatkan, diamkan 15 menit.
4. piphkan adonan, bentuk bulat lagi, letakkan di loyang yang telah ditaburi tepung, lalu
letakkan adonan sehingga membentuk membentuk segitiga, dan beri sedikit jarak. diamkan
45 menit sampai mengembang.
5. goreng pada minyak padat yang telah di panaskan pada api sedang sampai matang.
6. Toping: campur gula tepung dan air jeruk lemon, masukkan air es sedikit demi sedikit
sambil diaduk rata.
7. bagi 3 bagian, 1 bagian diberi pewarna merah muda, satu bagian lagi di beri warna hijau,
da sisanya di biarkan putih.
8. sendokkan toping di atas donat selang-seling, sajikan.
(Anonim6.2010)
k. Perkedel Talas / Wu Kok (Yam Puff)
Bahan:
Kulit :
600 gr talas kukus, dihaluskan.
110 gr tang mien
150 ml air mendidih
1 sdm gula
1 sdt garam
1/4 sdt bubuk ngohiang (boleh tidak dipakai)
1 sdt minyak wijen
1/4 sdt lada
Isi :
150 gr daging ayam, potong kecil-kecil
100 gr udang, potong kecil-kecil
3 bh jamur, rendam, potong kecil-kecil
75 gr kacang polong (boleh dihilangkan)
1 sdm bawang putih, cincang
1 sdm bawang merah, cincang
2 sdm minyak
1 sdm kecap manis
1 sdm kecap asin
1 sdm saus tiram
1/2 tsp minyak wijen
1/2 tsp gula pasir
1 sdm maizena + 4 sdm air
Cara membuat :
1. Seduh tepung tang mien dengan air mendidih, aduk rata.
2. Masukkan talas kukus dan bumbu, uleni sampai kalis.
3. Isi : tumis bawang merah & putih, masukkan daging & udang serta semua bumbu. Aduk
sampai rata.
4. Ambil sedikit adonan kulit, ratakan, masukkan isi, gulung berbentuk lonjong. Lakukan
sampai semua adonan kulit dan isi habis.
5. Goreng perkedel talas.
(Anonim7.2010)
•
Keripik Talas
.
Bahan:
• 1 kg talas Bogor
• 1 sdt garam
• 1 sdt air kapur sirih
• air untuk perendam
• minyak untuk menggoreng
Cara membuat:
1. Kupas talas, iris bentuk batang korek api.
2. Rendam irisan talas dalam air yang sudah dicampur kapur sirih & garam.
3. Panaskan minyak yang cukup banyak.
4. Goreng talas hingga kering dan matang.
5. Angkat, tiriskan.
6. Simpan dalam toples.
Untuk 500 gr
(Anonim8.2010)
DAFTAR PUSTAKA
Oleh:
NAMA : NENI YUNIKA SARI
NIM : 08.10402.00049
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan ni’mat, rahmat, dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Pangan dan Gizi ini.
Shalawat dan salam mudah-mudahan selalu terlimpahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW. yang telah membimbing umat manusia menuju bahtera kehidupan yang
hakiki dan diridhai Allah SWT. yakni dengan ajaran Islam.
Selesainya penyusunan tugas ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan berbagai pihak.
Untuk itu kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu pembuatan tugas ini.
Hanya ucapan terima kasih yang dapat kami sampaikan, semoga mereka mendapat pahala
sesuai dengan amal baktinya, dan semoga Allah SWT. senantiasa memberikan ridho-Nya.
Amiin. Dan kami minta maaf apabali penulisan ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami
menerima saran dan kritik demi perbaikan tugas ini.
Akhirnya, semoga tugas ini bermanfaat bagi kami khususnya, dan bagi para pembaca
umumnya. Amiin.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk dapat mengetahui manfaat dari sagu sebagai bahan
makanan dan dapat mengetahui berbagai produk olahan yang berasal dari sagu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sagu
Sagu adalah butiran atau tepung yang diperoleh dari teras batang pohon sagu atau rumbia
(Metroxylon sago Rottb.). Tepung sagu memiliki ciri fisik yang mirip dengan tepung tapioka.
Dalam resep masakan, tepung sagu yang relatif sulit diperoleh sering diganti dengan tepung
tapioka, meskipun keduanya sebenarnya berbeda.
Sagu merupakan makanan pokok bagi masyarakat di Maluku dan Papua yang tinggal di
pesisir. Sagu dimakan dalam bentuk papeda, semacam bubur, atau dalam bentuk-bentuk yang
lain. Sagu sendiri dijual sebagai tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas dengan
daun pisang. Selain itu, saat ini sagu juga diolah menjadi mi dan mutiara.
Sebagai sumber karbohidrat, sagu memiliki keunikan karena diproduksi di daerah rawa-rawa
(habitat alami rumbia). Kondisi ini memiliki keuntungan ekologis tersendiri, walaupun secara
ekonomis kurang menguntungkan (menyulitkan distribusi). Tanaman sagu (Metroxylon sp)
merupakan salah satu tanaman penghasil karbohidrat yang penting kedudukannya sebagai
bahan makanan sesudah padi, jagung,dan umbi-umbian.
Di Indonesia, khususnya di pusat-pusat pertumbuhan sagu, pada umumnya masyarakat
setempat baru memanfaatkan pati sagu sebagai bahan pangan tradisional seperti papeda,
sinoli, bagea, dan lain-lain yang diproduksi dalam skala industri kecil. Dari hasil penelitian
bahwa konsumen sagu tidak akan kekurangan protein karena adanya sumber protein dari
makanan lain yang dikonsumsi bersama sagu.
Bahkan di Jawa Barat penduduk hanya memanfaatkan daunnya sebagai bahan atap. Dalam
perkembangan terakhir menunjukkan bahwa pati sagu dengan sifat fisis dan kimia yang
dimilikinya dapat dimanfaatkan tidak terbatas pada bahan pangan tardisional, tetapi juga
dijadikan bahan baku untuk berbagai macam industri modern, baik industri pangan maupun
non pangan, yaitu subtitusi dari penggunaan tepung lain yang selama ini banyak dipenuhi dari
kegiatan import. Bahkan hasil limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan sagu dapat
dimanfaatkan untuk beberapa keperluan.
Sebagai bahan pangan alternatif, sagu merupakan sumber karbohidrat yang perlu
diperhatikan dalam rangka mengurangi beban pangan pada beras. Selain itu, sagu juga perlu
diperhatikan dalam rangka diversifikasi pangan, mengingat potensinya yang besar, namun
belum diupayakan secara maksimal.
Konsumsi sagu dipengaruhi oleh beberapa faktor namun ada faktor yang mendasar yang
mempengaruhi permintaan tersebut yaitu selera konsumen yang merupakan suatu konsep
yang meliputi beberapa faktor permintaan seperti faktor sosial ekonomi, faktor-faktor non
demografi, faktor-faktor keuangan dan lama tinggal.
Sagu (Metroxylon sp) adalah termasuk tumbuhan monokotil dari keluarga palmae. Terdapat
lima marga palma yang zat tepungnya telah banyak dimanfaatkan, yaitu: Metroxylon,
Arenga, Coripha, Euglissuna, dan Caryota.
Sagu di Indonesia tumbuh dan berkembang biak dengan alamiah belum dibudidayakan secara
intensif seperti tanaman penghasil karbohidrat lainnya. Sagu dapat dikembangkan baik
melalui biji (generatif) maupun secara vegetatif melalui anakan yang tumbuh dalam bentuk
tunas pada pangkal batang sagu. Oleh karena itu tegakan sagu di daerah-daerah sagu tumbuh
dalam keadaan rapat berututan.
Usaha budidaya sagu secara konvensional lebih tepat disebut sebagai eksploitasi hutan sagu,
sebab upaya pemulihan populasi sagu yang dipanen pada satu satuan luas hutan sagu masih
sangat kecil. Usaha-usaha yang dilakukan seperti penjarangan tegakan pembersihan
lingkungan tanaman dan penanaman kembali anakan sagu telah dilakukan di beberapa tempat
di Indonesia termasuh di Sulawesi Tenggara, tetapi masih sangat sederhana. Di Irian Jaya,
daerah-daerah yang dekat dengan pemukiman penduduk terdapat rumpun-rumpun sagu yang
ditanam. Sagu merupakan salah satu tanaman pangan yang dipergunakan sebagai sumber
karbohidrat yang cukup potensial di Indonesia.
Sebagai penghasil tepung, peranan sagu untuk mengisi kebutuhan pangan tidak diragukan
lagi, banhkan dapat diolah menjadi beberapa jenis makanan yang tersedia di pasar lokal
maupun regional. Selain sebagai bahan pangan, sagu dapat digunakan sebagai bahan baku
berbagai macam industri pangan, industri perekat, industri kosmetika, dan berbagai macam
industri kimia. Dengan demikian, pemanfaatan dan pendayagunaan sagu dapat menunjang
berbagai macam industri, baik industri kecil, menengah, maupun industri berteknologi tinggi.
Tepung sagu mempunyai kadar gizi, terutama pada protein dan vitamin tetapi merupakan
sumber kalori yang tinggi sesuai dengan kadar karbohidratnya.
Pemanenan sagu
Sagu dipanen dengan tahap sebagai berikut:
1. Pohon sagu dirubuhkan dan dipotong hingga tersisa batang saja.
2. Batang dibelah memanjang sehingga bagian dalam terbuka.
3. Bagian teras batang dicacah dan diambil.
4. Teras batang yang diambil ini lalu dihaluskan dan disaring.
5. Hasil saringan dicuci dan patinya diambil.
6. Pati diolah untuk dijadikan tepung atau dikemas dengan daun pisang (dinamakan "basong"
di Kendari).
Pohon sagu dapat tumbuh hingga setinggi 20m, bahkan 30m. Dari satu pohon dapat
dihasilkan 150 sampai 300kg pati. Suatu survai di Kabupaten Kendari menunjukkan bahwa
untuk mengolah dua pohon sagu diperlukan 4 orang yang bekerja selama 6 hari.
Kandungan gizi
Tepung sagu kaya dengan karbohidrat (pati) namun sangat miskin gizi lainnya. Ini terjadi
akibat kandungan tinggi pati di dalam teras batang maupun proses pemanenannya.
Tabel kandungan gizi sagu dalam 100 gram bahan
Unsur gizi Banyaknya
Kalori ( kkal ) 335
Karbohidrat ( g ) 94
Protein ( g ) 0,2
Serat ( g ) 0,5
Kalsium ( mg ) 10
Besi ( mg ) 1,2
Untuk ekstraksi pati sagu dibedakan menjadi dua yaitu ekstraksi skala kecil dan ekstraksi
skala besar. Ekstraksi skala kecil dilakukan secara tradisional yaitu pohon sagu yang sudah
tua ditebang sekitar 0,5 m dari permukaan tanah, kemudian dibersihkan dari pelepah daun.
Batang dibelah menjadi dua bagian memanjang. Bagian dalam batang ( empulur )
dihancurkan atau dipukul dengan alat pemukul. Hancuran empulur dibungkus kain saring,
kemudian dimasukkan ke dalam bak yang terbuat dari belahan batang sagu yang telah diisi
air, sambil diperas. Air yang mengandung pati dialirkan ke bak pengendapan, air yang ada
dibuang secara perlahan-lahan. Pati sagu yang diperoleh kemudian dikeringkan hingga kadar
air 10%-14%. Sedangkan cara ekstraksi skala besar psda prinsipnya sama dengan cara
tradisional, namun menggunakan peralatan yang lebih modern dan lebih memperhatikan
kebersihan lingkungan.
Produk-produk yang berasal dari bahan dasar pati sagu sebenarnya sudah banyak antara lain
soun dan mie. Selain itu juga banyak makanan tradisional dari bahan dasar sagu, terutama
yang berasal dari Kawasan Timur Indonesia antara lain bagea, makron, sagu tumbu, sagu
lempeng, dan sebagainya. Pati sagu juga dapat diolah menjadi makanan bayi dengan
suplementasi tepung tempe dan susu bubuk. Untuk meningkatkan nilai gizi, khususnya
protein dalam pembuatan makanan olahan tradisional seperti bagea dan makron telah
dilakukan suplementasi ikan hingga 40% dari berat sagu. Produk olahan lain yang dapat
dibuat dari pati sagu adalah biskuit sagu. Dalam pembuatan biskuit sagu ini juga dapat diberi
tambahan bahan pangan sumber protein untuk meningkatkan nilai gizi biskuit tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Jajanan dari sagu
Jajanan merupakan kue kering atau basah yang dapat menemani saat nonton televisi, kumpul
bersama keluarga dan sebagainya. Jajanan tidak dapat berdiri sendiri tetapi dalam mengatasi
perut lapar tetapi jajanan dapat digunakan untuk menunda lapar saat itu terjadi. Jajanan lebih
nikmat dimakan saat ditemani dengan secangkir teh, kopi ataupun minuman lainnya. Berikut
ini jajanan yang dapat dibuat dari sagu:
a. Cake sagu mutiara kombinasi
Bahan :
sagu mutiara matang 250 g
ubi jalar matang 250 g
tepung terigu 250 g
mentega 250 g
santan kental 0,5 gelas
gula pasir 200 g
telur ayam 6 butir
cokelat bubuk 1 sdm.
Cara membuat :
1. Mentega dan gula pasir dikocok sampai putih.
2. Ubi yang telah direbus, dihaluskan.
3. Kuning telur dan ubi halus dimasukkan ke dalam adonan mentega dan dikocok hingga rata.
4. Sagu mutiara matang, terigu, dan santan dimasukkan dan diaduk rata.
5. Putih telur dikocok sendiri sampai mengembang, kemudian dimasukkan dalam adonan.
6. Cokelat bubuk yang sudah dicairkan dengan sedikit air, ditambahkan dan diaduk secara
merata.
7. Adona dituangkan ke dalam loyang yang sudah diolesi mentega dan ditaburi tepung terigu.
8. Adonan dipanggang hingga matang ( + 30 menit ).
( sumber: Titiek, 2002 )
b. Semprit sagu keju
Bahan:
Margarin 125 g
Mentega tawar 100 g
Gula bubuk 125 g
Kuning telur 3 buah
Keju edam parut 100 g
Keju cheddar parut 50 g
Tepung sagu 300 g
Tepung maizena 50 g
Tepung terigu 50 g
Cara membuat:
1. Kocok margarin, mentega dan gula hingga lembut.
2. Tambahkan telur satu per satu sambil kocok rata.
3. Masukkan keju, aduk dengan sendok kayu hingga rata.
4. Tambahkan tepung sagu, maizena dan terigu aduk hingga rata.
5. Masukkan adonan ke dalam kantong semprotan kue. Beri lubangan kecil pada kantong
tersebut.
6. Kantong semprotan kue tersebut dicetak diatas loyang yang sudah diolesi mentega.
7. Panggang kue tersebut hingga matang.
( sumber: Anonim, 2006 )
c. Talam sagu mutiara
Bahan I:
Sagu mutiara 250 g
Air untuk merebus 6 gelas
Gula merah 1 gelas
Santan kental 1 gelas
Daun pandan secukupnya
Bahan II:
Santan kental 1,5 gelas
Tepung terigu 2 sdm.
Garam dan vanili menurut selera
Cara membuat:
1. Butir-butir sagu mutiara dimasak dalam air mendidih.
2. Setelah bagian yang putih tinggal sedikit, gula merah dan santan dimasukkan sambil terus
diaduk hingga butir-butir mutiara matang, lalu diangkat.
3. Cetakan kecil disiapkan, diolesi dengan minyak makan.
4. Adonan dimasukkan ke dalam cetakan.
5. Bahan II dicampur menjadi satu hingga rata.
6. Kemudian, dituangkan di atas adonan I dan di atasnya diberi seiris daun pandan sebagai
pemanis.
7. Adonan dikukus hingga matang ( + 15 menit )
( sumber: Anonim, 1988)
d. Kue sagu keju
Bahan:
Tepung sagu 1 kg
Tepung terigu 100 g
Daun pandan 5 lembar
Margarine ¾ kg
Kuning telur 6 butir
Gula pasir 500 g
Keju parut 300 g
Cara membuat:
1. Sangrai tepung terigu, tepung sagu dan daun pandan sampai berwarna kekuningan. Lalu
dinginkan.
2. Mentega dan gula dikocok sampai putih, lalu masukkan telur satu per satu sambil terus
dikocok.
3. Masukkan tepung sedikit demi sedikit sambil diaduk rata.
4. Masukkan keju parut dan masukkan ke dalam cetakan yang sesuai dengan keinginan
( misal: cetakan bintang, bulat, dan sebagainya )
5. Letakkan kue yang sudah dicetak di atas loyang yang sudah diolesi margarine dan
panggang sampai matang.
(sumber:Anonim, 2009)
e. Minuman sagu mutiara
Bahan:
Sagu mutiara matang 250 g
Air 2 gelas
Susu kental manis 0,5 kaleng
Gula pasir 100 g
Garam dan essense secukupnya
Cara membuat:
1. Sagu mutiara matang dibilas dengan air dingin kemudian ditiriskan.
2. Gula pasir, air, essense dan susu dimasak dengan api kecil hingga mendidih.
3. Setiap dua sendok sagu mutiara diberi adonan susu dan es.
(sumber: Sukamto, 1997 )
f. Pudding karamel sagu
Bahan:
Sagu 250 g
Telur ayam 10 butir
Susu kental manis 2 gelas
Gula pasir 1 gelas
Air putih 1 gelas
Garam secukupnya
Cara membuat:
1. Sagu direbus hingga matang kemudian ditiriskan sambil disiram air dingin supaya tidak
lengket.
2. Gula pasir dimasak hingga membentuk karamel, kemudian dituang ke dalam loyang.
3. Telur ayam dikocok sebentar, kemudian ditambah dengan susu, air, dan garam sambil
diaduk perlahan hingga tercampur dengan baik.
4. Sagu mutiara dimasukkan ke dalam adonan di atas, kemudian dituang ke dalam loyang
yang sudah berisi karamel.
5. Adonan dikukus hingga matang ( + 1 jam ).
(sumber: Titiek, 2002 )
g. Pudding pandan sagu
Bahan:
Sagu 250 g
Telur ayam 4 butir
Gula pasir 175 g
Agar-agar putih 2 bungkus
Air putih/susu segar 2 gelas
Air pandan 0,5 gelas
Saus/vla:
Gula pasir 100 g
Susu kental 0,5 kaleng
Maizena 50 g
Air matang 2 gelas
Rhum secukupnya
Cara membuat:
1. Agar-agar direbus.
2. Telur dan gula pasir dikocok sampai mengembang.
3. Agar-agar yang sudah mengental dimasukkan ke dalam adonan telur.
4. Air daun pandan dimasukkan.
5. Adonan dituang ke dalam loyang yang sudah dibasahi dengan air, dan didinginkan.
6. Saus/vla dibuat sebagai berikut: gula, susu, air, dan maizena dicampur dan direbus.
7. Setelah adonan vla dingin diberi rhum secukupnya.
8. Pudding yang sudah dingin dihidangkan dengan vla.
( sumber: Titiek, 2002 )
h. Bagea sagu
Bagea merupakan jenis kue kering yang berasal dari daerah Maluku. Bahan dasar utama
pembuatan bagea adalah pati sagu kering. Pati tersebut dicampur dengan telur, mentega
putih, garam, kenari halus, dan sedikit air hingga membentuk adonan yang kalis. Kemudian
dicetak berbentuk silinder dengan panjang 2 cm dan diameter 1,5 cm dan dipanggang dalam
oven.
Bila menggunakan bahan dasar pati sagu basah, maka tidak perlu diberi air. Biasanya
masyarakat Maluku menggunakan pemanggang yang terbuat dari tumpukan batu bata. Untuk
meningkatkan kandungan protein bagea sagu tersebut, tedalam adnan bagea ditambahkan
daging ikan yang telah dihaluskan.
( sumber: Titiek, 2002 )
i. Makron sagu
Makron sagu merupakan jenis kue ering berasal dari Maluku, khususnya Maluku Utara. Pada
mulanya kue ini dibuat dengan bahan dasar pati sagu, namun saat ini ada juga makron yang
dibuat dengan bahan dasar terigu. Kue makron yang dibuat dari pati sagu memiliki warna
kecoklatan, sedangkan yang dibuat dari bahan dasar terigu memiliki warna kekuningan.
Pati sagu dicampur dengan bahan-bahan antara lain gula halus, mentega putih, kenari yang
dihaluskan, telur, baking powder, garam, dan vanili hingga membentuk adonan, kemudian
dicetak dan dipanggang. Sama halnya dengan bagea kue makron ini dapat juga ditambahkan
daging ikan yang dihaluskan sesuai dengan selera.
( sumber: Titiek, 2002 )
j. Sarut
Kue serut juga merupakan kue kering yang berasal dari daerah Maluku, yang dibuat dengan
bahan dasar pati sagu. Proses pembuatannya sangat sederhana, yaitu pati sagu dicampur
dengan gula merah cair, gula halus, kenari halus, mentega putih, telur, dan bubuk kayu manis
hingga membentuk adonan. Kemudian dicetak berbentuk silinder dan selanjutkan dipanggang
dalam oven. Dalam pembuatannya juga dapat ditambahkan daging ikan agar kandungan
gizinya apat bertambah.
( sumber: Titiek, 2002 )
3.2 Makanan pokok dari sagu
a. Sagu mutiara
Pati sagu basah maupun pati sagu kering dapat digunakan untuk membuat sagu mutiara. Pati
sagu yang digunakan untuk membuat sagu mutiara harus bersih dari serat dan kotoran. Pati
sagu basah yang bersih dihablur untuk memperoleh hablur halus yang digunakan untuk
pembutiran. Penghabluran dilakukan dengan cara meremas-remas pati sagu basah tersebut di
atas ayakan atau dapat pula menggunakan mesin hablur.
Proses pembutiran dapat dilakukan dengan cara yang paling sederhana yaitu menggunakan
baskom bulat. Remahan pati sagu dimasukkanke dalam wadah kemudian diputar-putar
sambil digoyang dan dibalik-balik. Hasil pembutiran diayak untuk mendapatkan ukuran
butir-butir yang seragam. Butir-butir sagu selanjutnya disanggrai hingga bagian permukaan
butir sagu tersebut tergelatinisasi. Hasil penyangraian dijemur, dan selanjutnya dilakukan
pengayakan untuk memisahkan butir sagu utuh dan butir sagu cacat.
( sumber: Anonim, 1988 )
Nasi sagu mutiara dapat digunakan sebagai pengganti nasi yang dimakan sehari-hari. Cara
memasaknya sangat sederhana, yaitu tujuh setengah gelas air dimasak hingga mendidih,
kemudian sagu mutiara sekit demi sedikit dimasukkan sambil diaduk supaya matang merata.
Bila sudah tidak terlihat adanya bagian yang masih putih, kemudian diangkat dan
didinginkan, dibilas dengan air dan ditiriskan. Nasi sagu mutiara ini dapat dihidangkan
dengan lauk-pauk menurut selera.
( sumber: Titiek, 2002 )
c. Papeda
Papeda adalah makanan khas dari daerah Maluku dan Papua. Bahan yang digunakan dalam
pembuatan papeda adalah tepung sagu sesuai dengan kebutuhan. Untuk proses pembuatannya
adalah sebagai berikut:
a. Tepung sagu dimasukkaan ke dalam wadah yang sudah dipersiapkan, masukkan sedikit air
bersih agar sagu dapat mengental sacara merata.
b. Kemudian tuangkan air panas sedikit demi sedikit dan diaduk secara perlahan-lahan, maka
dalam beberapa detik adonan sagu tadi akan mengental seperti gel. Cairan gel tersebutlah
yang dinamakan dengan papeda.
( sumber: Anonim, 2007 )
d. Sagu lempeng
Sagu lempeng merupakan makanan tradisional masyarakat Maluku, yang dapat diolah dari
bahan dasar pati sagu basah maupun pati sagu kering. Sagu lempeng merupakan bahan
makanan kering yang lebih cocok digunakan sebagai cadangan makanan pada musim
paceklik. Masyarakat Maluku biasanya mengkonsumsi sagu lempeng dengan cara dicelupkan
ke dalam air hingga menjadi empuk, selanjutnya dikonsumsi bersama ikan dan sayur.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan sagu lempeng:
- Sagu yang sudah ditumbuk halus
- Kenari dicincang halus
- Garam
Cara membuat:
a. Sagu yang sudah dihaluskan dicampur dengan kenari, dan garam hingga kalis atau tidak
lengket.
b. Adonan yang sudah kalis tersebut dimasukkan dalam cetakan yang berbentuk persegi,
kemudian memanggangnya dalam pemanggang yang terbuat dari batu bata.
( sumber: Anonim, 1981 )
Cara membuat:
a. Tempe dihaluskan, campurkan bumbu yang telah dihaluskan serta tepung sagu. Aduk
sampai rata, letakkan adonan di atas plastik dan ratakan dengan ketebalan + 1 cm.
b. Letakkan wortel dan cabe besar di atas adnan tersebut, lalu digulung. Kemudian bungkus
dengan daun pisang dan dikukus sampai matang.
c. Setelah matang, angkat dari kukusan dan dinginkan. Kemudian buka daunnya lumuri
dengan kocokan telur lalu digoreng dan dinginkan.
d. Setelah dingin diiris setebal + 1 cm.
( sumber: Badan ketahanan pangan propinsi Jawa Timur, 2002 )
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sagu memiliki manfaat yang penting dalam kehidupan. Jika dikembangkan sedemikian rupa,
tidak tertutup kemungkinan di masa mendatang sagu akan menjadi makanan favorit. Apalagi
jika sagu ini divariasi/dicampur dengan bahan makanan lainnya, tidak tertutup kemungkinan
akan menjadi makanan yang penuh gizi. Produk olahan dari sagu juga sangat bervariasi mulai
dari makanan pokok, jajanan bahkan minuman sehingga tidak mungkin sagu akan menjadi
makanan yang akan dicari banyak orang.
4.2 Saran
Ketersediaan pangan dalam negeri dengan mengandalkan sumber bahan pangan lokal, seperti
beras, jagung, umbi-umbian dan lain-lain sudah dapat memenuhi (mencukupi) seluruh
kebutuhan masyarakat. Namun alangkah baiknya kalau kita memiliki cadangan bahan pangan
berupa sagu yang dapat menunjang kehidupan masyarakat. Apalagi kita memiliki berbagai
jenis makanan asli yang dapat diandalkan seperti sagu yang bisa diolah menjadi bahan
pangan pengganti beras. Sagu mampu untuk menggiring ketergantungan makanan pokok kita
dari satu sumber yaitu beras.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Bharata karya aksara.
Anonim, 1988. Sagu Mutiara. Jakarta: Unit dharma wanita lemsettina.
Anonim, 2006. Semprit sagu keju diambil dari http://id. Wikipedia. Org/ wiki/ Produk olahan
sagu. Tanggal akses 11 januari 2010.
Anonim, 2009. Kue sagu keju diambil dari http://id. Wikipedia. Org/ wiki/ Dapur rahasia.
Tanggal akses 11 januari 2010.
Badan ketahanan Pangan Propinsi Jawa Timur. 2002. Kumpulan menu dan resep lomba cipta
menu dengan bahan pangan lokal. Jawa Timur: PNRI Surabaya.
Djaafar, T.F.,Siti Rahayu, Rob. Mudjisihono. 2000. Teknologi pengolahan sagu. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Sukamto, I.T.N., 1997. Sekali lagi tentang sagu.dalam koran sinar tani, No. 2705, Tahun
XXVIII 1997.
SINGKONG SALAH SATU MAKANAN POKOK
PENGGANTI BERAS
Oleh:
NAMA : RACHMANIA INDHIKA
NIM : 08.10402.00052
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat AllahSwt. Atas rahmat dan karuniaNya sehingga tugas
ini dapat terselesaikan.
Terwujudnya tugas ini tidak lain berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, maka tidaklah
terlalu berlabihan jika penulis mengucapkan banyak terimakasi kepada:
Ibu Ida selaku dosen pembimbing mata kuliah pangan dan gizi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan masukan yang berharga baik dalam penulisan maupun
perencanaan makalah ini.
Semoga bantuan dari semua pihak diatas membawa manfaat bagi perkembangan pendidikan
bangsa serta mandapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt amin.
Kami menyadari bahwa penulisan kami masih jauh dari sempurna karena kesempurnaan yang
mutlak itu hanya milik Allah Swt. Kami hanya manusia biasa yang selalu merasa
kekurangan. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca, penulis
harapkan demi sempurnanya tugas ini. Harapan kami agar tugas ini bisa bermanfaat bagi kita
semua Amin
Sidoarjo, 14 Januari 2010
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Singkong
2.2 Produk olahan singkong
BAB III: PEMBAHASAN
BAB IV: PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
Agar masyarakat indonesia mampu menciptakan olahan pangan berbahan dasar singkong
menjadi lebih beragam.
1.3. MANFAAT
Masyarakat indonesia tidak sampai tergantung pada beras dan makanan dari luar negeri, akan
tetapi cukup bangga dengan hasil olahan pangan dalam negeri dan mempunyai makanan
alternatif , sehingga tidak sampai terjadi kelaparan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2. SINGKONG
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Upafamili : Crotonoideae
Bangsa : Manihoteae
Genus : Manihot
Spesies : M. esculenta
Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan
tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan
pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.
Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm
dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya
berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun
ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru
gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.
Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin
protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung
asam amino metionin.
Jenis singkong Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian
dikembangkan pada masa pra-sejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk-bentuk modern dari
spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun
spesies Manihot yang liar ada banyak, semua varitas M. esculenta dapat dibudidayakan.
Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian
besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan
Kepulauan Karibia.
Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada
sekitar tahun 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 ke
Nusantara dari Brasil.
Singkong masuk ke indonesia pada tahun 1852 melalui kebun raya Bogor dan kemudian
tersebar keseluruh wilayah nusantara pada saat indonesia dilanda kekurangan pangan yaitu
sekitar tahun 1914 – 1981. dengan demikian singkong menduduki posisi sebagai makanan
pokok ketiga setelah padi dan jagung.
Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya
sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat
membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg
HCN per kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang
rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat diperlukan untuk
menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat pula dibuat tepung tapioka.
Pada dasarnya umbi singkong terdiri atas tiga lapis, yang meliputi lapisan kulit luar, lapisan
kulit dalam dan bagian daging.
Kandungan Gizi dalam tiap 100gr Ubi Kayu :
No Kandungan Gizi Ubi kayu biasa Ubi kayu kuning
1. Kalori ( kal ) 146,00 157,00
2. Protein ( g ) 1,29 0,80
3. Lemak ( g ) 0,30 0,30
4. Karbohidrat ( g ) 34,70 37,90
5. Fosfor ( mg ) 4,00 40,00
6. Zat Besi ( mg ) 0,70 0,70
7. Vitamin A ( SI ) 0 385,00
8. Vitamin B1 ( mg ) 0,06 0,06
9. Vitamin C ( mg ) 30,00 30,00
10. Air ( g ) 62,50 60,00
11. Bagian yang dapat dimakan ( % ) 75,00 75,00
12. Kalsium ( mg ) 33,00 33,00
Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI ( 1981 )
Memilih dan Mengolah Singkong
Panganan singkong seakan tak pernah habis. Ada saja kue - kue yang bisa dibuat dari
singkong. Nah untuk membuat penganan dari singkong kita harus pandai memilih dan
mengolahnya. Anda bisa memilih dan mengolah singkong yang bisa dilakukan dengan
beberapa cara ini :
• Kupas kulit singkong dengan kuku Anda. Lihat warnanya, konon yang warnanya
kekuningan lebih baik daripada yang putih.
• Patahkan sedikit ujungnya, perhatikan baik - baik, kalau ada bagian yang membiru
sebaiknya jangan dipilih. Singkong yang telah lama disimpan memang cenderung
mengeluarkan noda biru atau hitam yang diakibatkan enzim poliphenolase yang bersifat
racun.
• Banyak orang memilih singkong dari tanah yang membungkusnya. Kalau tanahnya belum
kering berarti berarti singkongnya masih baru, pasti belum ada noda.
• Saat diolah singkong harus dicuci bersih untuk menghilangkan tanah yang menempel di
umbi singkong.
• Setelah itu singkong bisa dikupas. Cara mengupasnya cukup mudah, kerat saja bagian
tengahnya singkong secara memanjang, lalu tarik bagian yang terkelupas hingga lepas sama
sekali dari singkong.
• Cuci kembali singkong supaya bersih. Apabila belum diolah, rendam singkong terlebih
dahulu agar warnanya tidak berubah. Yang mesti diingat, singkong adalah umbi akar yang
teksturnya cukup keras, sehingga apabila akan diubah menjadi panganan meskipun diolah
terlebih dahulu seperti dikukus atau diparut.
• Apabila singkong hendak dihaluskan seperti untuk membuat getuk, sebaiknya pengukusan
singkong harus dilakukan hingga benar - benar empuk. Untuk menghaluskannya bisa
menggunakan garpu atau ditumbuk dalam cobek (batu lumpang). Yang mesti diingat,
singkong sebaiknya dihaluskan selagi masih panas.
• Nah, dari tanaman singkong ini Anda bisa berkreasi untuk menjadikan hidangan yang
menarik. Daun singkong untuk sayuran, sedangkan umbinya Anda bisa mengolahnya untuk
camilan, cake.
BAB III
PRODUK OLAHAN SINGKONG
Ketahanan pangan masih menjadi topik yang hangat dibicarakan. Masalah ketahanan pangan
bukan hanya menyangkut ketersediaan namun juga keterjangkauan oleh masyarakat. Oleh
karena itu perlu adanya suatu usaha pemberdayaan ekonomi rakyat dalam program ketahanan
pangan dan penganekaragaman pangan yang dilakukan dengan cara melakukan perubahan
pola makan dari makanan pokok nasi ke menu bahan pangan yang lain.
Penataan pola makan yang tidak tergantung pada satu sumber pangan (beras), memungkinkan
tumbuhnya ketahanan pangan keluarga yang pada akhirnya dapat meningkatkan ketahanan
pangan nasional karena berkurangnya ketergantungan akan impor beras dari luar negeri. Ini
sangat beralasan, mengingat sumber pangan dunia nantinya diolah dari biji-bijian, gandum,
jagung, dan umbi-umbian.
Singkong bisa diolah menjadi berbagai macam makanan mulai dari makanan tradisional
sampai makanan yang bernilai ekonomis tinggi. Penganekaragaman pangan melalui produk
olahan ubi kayu sangat mungkin untuk dikembangkan. Hanya saja perlu adanya modifikasi
agar lebih menarik bagi konsumen.
Saat ini, produk pangan berasal dari singkong di Jawa, jauh lebih banyak dan lebih variatif
salah satunya adalah tiwul, masih ada berbagai produk pangan lain yang bahan bakunya
adalah singkong. Misalnya gogik (tiwul yang dikeringkan), léyé (singkong direndam air
sampai busuk/hancur kemudian dijemur), gatot (gaplèk yang sebelum kering benar diperam
hingga ditumbuhi kapang), cetot (parutan singkong yang dikukus, ditumbuk dan diiris
persegi), cenil (pati yang dibuat adonan, dibentuk bulat memanjang kecil-kecil dan dikukus),
combro/misro = oncom dijero, amis di jero (parutan singkong dibentuk bulatan lonjong diisi
oncom/gula lalu digoreng), sèrmiyèr (parutan singkong yang dikukus, dibuat lempengan tipis
bulat, dijemur dan digoreng), geblèg (parutan singkong dibentuk seperti kerupuk dan
digoreng.
Yang juga termasuk menu popoler adalah getuk (singkong segar dikukus, ditumbuk kasar
atau halus dengan berbagai variasinya), opak (bahan getuk yang dibentuk dan diproses seperti
sèrmiyèr), slondok (getuk yang dibentuk menjadi gelang kecil-kecil, dijemur dan digoreng),
blanggrèng (potongan singkong digoreng), balungkuwuk (keripik singkong), lemèt (parutan
singkong dicampur kelapa dan gula, dibungkus daun pisang dan dikukus), tapai/peuyeum
(singkong kukus/setengah matang difermentasi), sawut (singkong diparut kasar dan dikukus)
dan masih banyak lagi variasi produk olahan lainnya.
Makanan tradisional memiliki keunggulan karena lebih sehat, tanpa pengawet, mampu
mendongkrak potensi pangan lokal, dan tentu cocok di lidah masyarakat setempat. Ketika
mayoritas orang membiarkan arus modernitas menggerus makanan tradisional, masih ada
orang-orang yang mencoba kembali memperkenalkan makanan khas daerah.
Misalnya Tiwul adalah makanan pokok pengganti nasi beras yang dibuat dari ketela pohon
atau singkong. Penduduk Pegunungan Kidul (Pacitan, Wonogiri, Gunung Kidul) dikenal
mengonsumsi jenis makanan ini sehari-hari.
Tiwul dibuat dari gaplek. Sebagai makanan pokok, kandungan kalorinya lebih rendah
daripada beras namun cukup memenuhi sebagai bahan makanan pengganti beras. Tiwul
dipercaya mencegah penyakit maag, perut keroncongan, dan lain sebagainya.
Tiwul sanggup melintas zaman mempertahankan eksistensinya sebagai makanan lokal yang
layak diperhitungkan. Tiwul juga mampu menunjukkan bahwa makanan tradisional punya
kemampuan menembus pasar industri. Tinggal bagaimana komitmen dunia industri untuk
terus mendongkrak pangan lokal. Romantisme pada kampung halaman barangkali memori
yang bisa dimainkan untuk semakin meneguhkan pasar tiwul.
Tiwul, misalnya, menjadi salah satu identitas Gunung Kidul. Sejak 2003, Pabrik PT Sinar
Sukses Sentosa, terus berjuang mengangkat potensi singkong sebagai pangan lokal dengan
mengolahnya menjadi tepung cassava dan tentu saja tiwul. Mencoba memutus kerumitan
proses memasak tiwul, mereka menciptakan tiwul instan dengan nama dagang Rara Srikandi.
Seperti layaknya tokoh Srikandi, tiwul instan diharapkan bisa mengalahkan beragam
tantangan dan sanggup diterima oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif
keanekaragaman pangan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari diagram itu terlihat bahwa hasil produksi industri pangan primer selain langsung dapat
dikonsumsi juga dapat menjadi bahan baku bagi industri pangan sekunder. Begitu juga hasil
produksi dari industri pangan sekunder dapat langsung dikonsumsi dan juga dapat menjadi
bahan baku indusrti pangan tertier. Di sini terlihat hubungan erat di antara berbagai industri
pangan di mana semuanya saling kait-mengkait dan saling mempengaruhi.
Untuk menggiring ketergantungan makanan pokok kita dari satu sumber yaitu beras, menjadi
beraneka ragam sumber, seperti jagung, singkong, ubi jalar, sagu, kentang dan lain-lain,
diperlukan kerja keras. Hal ini mengingat pangan dan pertanian merupakan bentuk kehidupan
jejaring yang tidak bisa berdiri sendiri. Semua pihak yang terkait dengan pangan saling
tergantung satu sama lain.
Pengembangan sumber bahan pangan lokal yang diperkaya nutrien dan dengan sentuhan
teknologi modern, menjadi potensi besar untuk mendukung kecukupan makanan penduduk.
Karena itu, tanaman pangan non beras perlu dikembangkan seoptimal mungkin dengan
dukungan teknologi pengolahan yang dapat menghasilkan bahan pangan yang bisa dijadikan
alternatif makanan. Salah satu solusinya adalah dengan menjadikan bahan pangan tersebut
berbentuk tepung terlebih dahulu. Setelah itu dapat dijadikan berbagai makanan yang disukai.
Dengan demikian maka pasar dalam negeri akan tumbuh karena di satu sisi banyak alternatif
yang ditawarkan, di sisi lain daya belinya akan meningkat sehingga ekonomi berputar dan
kita bisa keluar dan mengatasi krisis multi dimensional yang berkepanjangan.
• Beberapa contoh olahan makanan pokok berbahan dasar singkong beserta resep dan cara
pembuatanya :
1. TIWUL
Bahan:
300 gr tepung gaplek atau tepung tapioka (tepung cassava)
70 ml air
2 lbr daun pandan
100 gr gula merah, sisir
Taburan:
1/4 btr kelapa muda parut panjang
1 lbr daun pandan
1/4 sdt garam
Cara membuat:
1. Taruh tepung gaplek di atas tampah, perciki dengan air sambil diaduk aduk hingga adonan
berbutir seperti pasir, sisihkan.
2. Masukkan adonan ke dalam dandang yang telah dipanaskan dan dialasi daun pisang, taruh
gula merah sisir secara acak, kukus hingga 60 menit, angkat.
3. Kukus pula kelapa parut dengan daun pandan dan garam selama 15 menit, angkat.
4. Sajikan tiwul bersama kelapa parut.
2. SAWUT MUTIARA
Bahan:
500 gr singkong
1 ons kacang kedelai
Cara membuat:
5. Kupas singkong ( cuci sampai bersih dan dipasarah )
6. Kukus singkong sampai masak dan ditaburi air garam
7. Rendam kacang kedelai semalam
8. Kukus kacang kedelai sampai lunak kemudian campur dengan sawut
5. PERKEDEL SINGKONG
Bahan:
500 gr singkong parut halus
4 buah bawang putih ulek
1 sdm bubuk ketumbar
2 sdm tepung maezena
3 sdm daun bawang diiris – iris
200 gr kacang tolo lunak ( direndam )
1,5 sdt garam dapur
Minyak goreng secukupnya
Cara membuat:
6. Masukkan semua bahan kecuali minyak goreng dalam wadah aduk hingga tercampur rata
7. Ambil 2 sdt adonan lalu bentuk bulat perkedel
8. Panaskan wajan berisi minyak goreng secukupnya dengan api sedang
9. Goreng adonan tersebut hingga matang kuning kecoklatan
10. Angkat dan tiriskan
8. LONTONG SINGKONG
Bahan:
1 kg singkong
Daun pisang secukupnya
Cara membuat:
Singkong dikupas dan dicuci bersih, kemudian dikukus lalu ditumbuk hingga kalis setelah itu
digulung dengan daun pisang, kukus sebentar.
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Singkong merupakan simbol budaya masa lalu yang dimodernisir supaya bisa mengikuti
perkembangan zaman. Jika dikembangkan sedemikian rupa, tidak tertutup kemungkinan di
masa mendatang singkong akan menjadi makanan favorit.Singkong sebagai wahana untuk
“Turut Membangun Gizi Bangsa”. Apalagi jika singkong ini divariasi/dicampur dengan
bahan makanan lainnya, tidak tertutup kemungkinan akan menjadi makanan yang penuh gizi.
4.2. SARAN
Ketersediaan pangan dalam negeri dengan mengandalkan sumber bahan pangan lokal, seperti
beras, jagung, umbi-umbian dan lain-lain sudah dapat memenuhi (mencukupi) seluruh
kebutuhan masyarakat. Apalagi kita memiliki berbagai jenis makanan asli yang dapat
diandalkan seperti singkong yang bisa diolah menjadi bahan pangan pengganti
beras.Singkong mampu untuk menggiring ketergantungan makanan pokok kita dari satu
sumber yaitu beras.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Timur. 2002. Kumpulan Menu dan Resep Lomba
Cipta Menu dengan Bahan Pangan Lokal. Jawa Timur : PNRI Surabaya.
Direktorat Gizi Depkes RI. 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta : Bhratara
Karya Aksara
Rukmana, Rahmat.1999. Ubi kayu Budi Daya dan Pasca Panen. Yogyakarta: Kanisius.
Suprapti, Lies. 2002. Tepung Kasava Pembuatan dan Pemanfaatannya. Yogyakarta: Kanisius.
Anonim, 2010. Industri Pangan dari Hulu Sampai Hilir diambil dari
http://fransiscuswelirang.com/?q=node/69
Anonim, 2009, Inovasi Produk Olahan Singkong diambil dari
http://foragri.blogsome.com/tiwul-dan-berbagai-produk-olahan-singkong/
Anonim, 2010. Memilih dan Mengolah Singkong diambil dari
http://www.lautanindonesia.com/serbarasa/artikel/in-topic/singkong-semua-bagiannya-
bermanfaat-lho.
Anonim, 2010. Singkong diambil dari . http://id.wikipedia.org/wiki/Singkong
Anonim. 2010. Resep Tiwul diambil dari
http://njowo.multiply.com/recipes/item/20/Thiwul_-_The_Katrok_soulfood
TUGAS
PANGAN DAN GIZI
MAKANAN POKOK DARI KETELA RAMBAT
Dosen :
Ir.Ida Agustini Saidi MP
Disusun Oleh :
JURUSAN THP 3A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT,karena dengan rahmat dan hidayahnya
saya dapat menyelesaikan Makalah ini yang saya beri judul “Makanan Pokok Dari Ketela
Rambat”.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti UAS pada Fakultas Pertanian,
Jurusan Pertanian Teknologi Hasil Pertanian di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Saya juga mengucapkanterima kasih yang sebesar-besarnya atas segala
bimbingan,bantuan,dan dukungan yang telah diberikan oleh ibu Ir.IDa Agustini Saidi
MP,selaku pembimbing mata kuliah Pangan dan Gizi.
Selanjutnya ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu yang telah banyak mendukung dalam penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna karena kesempurnaan yang mutlak
hanya milik Allah SWT. Saya hanya manusia biasa yang selalu merasa kekurangan,untuk itu
saran dan kritik yang bersifat membangun para pembaca saya harapkan demi kesempurnaan
tugas ini. Harapan saya agar tugas ini dapat memberi maanfaat bagi semua pihsk yang
memerlukannya.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH 1
1.2 TUJUAN PENULISAN 1
1.3 RUMUSAN MASALAH 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2
2.1 SEJARAH KETELA RAMBAT 2
2.2 FUNSI KETELA RAMBAT 3
2.3 KANDUNGAN GIZI KETELA RAMBAT 3
BAB III METODE PENGUMPULAN DATA 5
3.1 METODE PENULISAN 5
3.2 TEHNIK PENGUMPULAN DATA 5
3.3 METODE ANALISIS DATA 5
3.4 SISTEM PENULISAN 5
BAB IV PEMBAHASAN 6
BAB V PENUTUP 8
5.1 KESIMPULAN 8
DAFTAR PUSTAKA 9
BAB I
PENDAHULUAN
Protein 1.8 g
Lemak 0.7 g
Karbohidrat 27.9 g
Mineral 1.1 g
Kalsium 49 mg
Vitamin A (retinol) 2310 mcg
Vitamin C (askorbat) 20
BAB III
METODE PENGUMPULAN DATA
A.Metode Penulisan
Karya tulis ini di tulis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yakni suatu
metode yang menggambarkan suatu fenomena secara sistematis, denganhasil yang
dinyatakan dalam bentuk angka. Tahapan-tahapan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Tahapan Perumusan Tema dan Penulisan
2. Tahap Pengumpulan Landasan Teori dan Data
3. Tahap Analisis
4. Tahap Kesimpulan
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penulisan karya tulis ini adalah studi
literature(literature reseach). Penulis melakukan telaah pustaka yang berupabuku-buku teks,
jurnal-jurnal ilmiah, artikel-artikel internet, dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan
rumusan masalah yang akan dibahasa.
Metode analisis data yang digunakan pada penulisan karya tulis ini adalah metode analisis
deskriptif kualitatif,dimana analisis deskriptif kuantitatif merupakan metode yang digunakan
untuk metode mengumpulkan,mengolah, dan menyajikan data ke dalam bentu7k penyajian
yang sesuai.
D. Sistematika Penulisan
Penulisan karya ilmiah ini menggunakan sistematika sebagai berikut : bab I Pendahuluan,
Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metodologi Penulisan, Bab IV Pembahasan dan Bab V
Penutup.
BAB IV
PEMBAHASAN
Cara Membuat:
• Campur bahan I dalam panci, masak hingga airnya habis (diaron).
• Campur beras yang telah diaron dengan ketela cincang, aduk rata.
• Letakkan daun pandan di dasar kukusan letakkan beras aron dan ketela.
• Kukus hingga matang selama 40 menit. Angkat.
• Bubuk Kerupuk: Masukkan semua bahan III dalam dry mill kemudian haluskan.
Hidangkan nasi ketela bersama bubuk kerupuk dan sate ikan.
NASI KETELA
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
• Umbi-umbian pada saat sekarang ini masih dijadikan sebagai makanan tambahan. Padahal
apabila dilihat dari kandungan gizinya, umbi-umbian mempunyai kandungan gizi yang dapat
dikembangkan sebagai makanan alternatif pengganti beras.
• Umbi-umbian di Indonesia kurang mendapat perhatian, karena komoditi itu dianggap
sebagai makanan kelas rendahan yang dihubungkan dengan kemiskinan, padahal hasil
penelitian menunjukan kandungan gizinya sangat tinggi.
• Tanaman umbi-umbian yang umumnya mengandung protein tinggi, yang secara tidak
langsung mampu menyembuhkan berbagai penyakit, antara lain kanker dan penyakit diabetis.
• Dalam umbi-umbian itu mengandung `antiosiamnin` yang sangat baik bagi kesehatan dan
tidak terdapat dalam beras atau gandum.
• Sebuah penelitian membandingkan kandungan daun ubi jalar dengan beberapa jenis daun
lainnya. Hasil penelitian itu menyebutkan bahwa daun ubi jalar mengandung protein lebih
tinggi dibanding dengan daun singkong. Kandungan serat kasar juga cukup tinggi dan ini
berarti daun ubi jalar efektif untuk mencegah gangguan saluran cerna,kegemukan dan
diabetes.
DAFTAR PUSTAKA
http://ichamiao.wordpress.com/2008/08/11/waspada-fakta-bahwa-asupan-zat-gizi-di-
masyarakat-masih-kurang/
http://kulinerkita.multiply.com/recipes/item/60/Nasi_Ketela
http://www.facebook.com/note.php?note_id=121584240232
http://www.gatra.com/2004-02-03/artikel.php?id=33645
KEDELAI DAN BERBAGAI MACAM
HASIL OLAHANNYA
Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas rahmat dan karuniaNya sehingga tugas
ini dapat terselesaikan.
Terwujudnya tugas ini tidak lain berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, maka tidaklah
terlalu berlabihan jika penulis mengucapkan banyak terimakasi kepada:
Ibu Ir. Ida Agustini Saidi, MP. selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Pangan dan Gizi yang
telah banyak memberikan bimbingan dan masukan yang berharga baik dalam penulisan
maupun perencanaan makalah ini.
Semoga bantuan dari semua pihak diatas membawa manfaat bagi perkembangan pendidikan
bangsa serta mandapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt amin.
Kami menyadari bahwa penulisan kami masih jauh dari sempurna karena kesempurnaan yang
mutlak itu hanya milik Allah Swt. Kami hanya manusia biasa yang selalu merasa
kekurangan. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca, penulis
harapkan demi sempurnanya tugas ini. Harapan kami agar tugas ini bisa bermanfaat bagi kita
semua Amin
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I : PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Sejarah Kedelai 3
2.2 Klasifikasi Ilmiah Kedelai 3
2.3 Budidaya Kedelai 4
2.4 Kandungan Gizi Kedelai 16
2.5 Syarat Mutu Kedelai 18
2.6 Senyawa Penghambat dalam Kedelai 19
BAB III: PEMBAHASAN 21
3.1 Produk Olahan Non Fermentasi 21
3.2 Produk Olahan Fermentasi 28
3.3 Macam-macam Jajanan Kedelai 38
3.4 Macam-macam Makanan Pokok Dari Kedelai 40
BAB V: PENUTUP 49
5.1 Kesimpulan 49
DAFTAR PUSTAKA 50
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan fisik, mental, dan sosial sangat dipengaruhi oleh kwalitas makanan yang
dikonsumsi setiap hari. Agar manusia menjadi sehat, kuat dan memiliki pertumbuhan fisik
yang normal, maka yang dikonsumsi harus mengandung unsur -unsur pokok yang dibutuhkan
oleh tubuh (gizi dan kalori), yang terdiri atas unsur protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan
mineral. Unsur -unsur gizi tersebut harus tersedia secara proporsional dan seimbang.
1.1 Latar Belakang
Kekurangan protein merupekan masalah yang sangat serius karena dapat mengakibatkan
cacat mental dan cacat fisik yang bersifat permanan pada anak-anak yang sedang berada
dalam masa pertumbuhan. Sehinga pemerintah merancang program peningkatan kwalitas gizi
dan makanan rakyat, dengan hal ini ditetapkan kedelai digunakan sebagai bahan baku
produk-produk yang akan dikembangkan secara intensif.berbagai hal yang mendukung
penetapan tersebu:
• Kedelai dipilih karena kandungan protein yang relative tinggi (40%) apabila dibandingkan
dengan protein nabati hasil pertanian yang lainnya.
• Produk-produk olahan kedelai sudah banyak dikenal kalangan masyarakat Indonesia,
diantaranya tempe, tahu, kembang tahu, susu kedelai dan lain-lain.
Kedelai juga merupakan tumbuhan serbaguna dan tanaman ini mempunyai kadar protein
tinggi sehingga tanamannya digunakan sebagai pupuk hijau dan pakan ternak.
Pemanfaatan utama kedelai adalah dari biji. Biji kedelai kaya protein dan lemak serta
beberapa bahan gizi penting lainnya, misalnya vitamin (asam fitat) dan lesitin. Tanaman
kedelai ini merupakan salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar
makanan, Selain itu kedelai juga merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati.
Kedelai dapat dibudidayakan di lahan sawah atau di lahan kering (ladang). Penanaman pada
kedelai ini biasanya dilakukan di akhir musim penghujan, setelah panen padi. Kedelai ini
mempunyai 2 jenis yaitu kedelai hitam dan kedelai putih. Tapi biasanya kedelai hitam hanya
digunakan oleh industri-industri besar biasanya dibuat untuk pembuatan kecap. Kebanyakan
masyarakat pada umumnya menggunakan kedelai kuning, selain harganya terjangkau dan
juga mudah di dapat. Tetapi kadang-kadang harga kedelai kuning juga bisa melambung tinggi
dan para konsumenpun sangat mengeluh tentang keadaan seperti itu. Walaupun demikian
kedelai ini tetap dicari dan dibutuhkan oleh para konsumen terutama yang sangat
menggemari kedelai.
Olahan biji kedelai dapat dibuat menjadi tahu (tofu), bermacam-macam saus penyedap (salah
satunya kecap, yang aslinya dibuat dari kedelai hitam), susu kedelai (baik bagi orang yang
sensitif laktosa), tepung kedelai, minyak (dari sini dapat dibuat sabun, plastik, kosmetik,
resin, tinta, krayon, pelarut, dan biodiesel), taosi, taucotempe temped an masih banyak lagi
yang lainya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
Para mahasiswa dapat mengetahui kedelai secara keseluruhan dimulai dari budidaya kedelai,
penanganan pasca panen, kandungan gizi, dan berbagai macam hasil olahan yang berasal dari
kedelai. selain itu kita juga dapat menilai bagaimana cara memilih kwalitas kedelai yang baik
dan manfaat kedelai bagi kesehatan tubuh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
50-100
50-75
50-75
6. Tegal subur Tidak diberi pupuk
Pada tanah yang masam perlu ditambahkan kapur. Cara pemberianya ada dua mecam.
Pertama, pupuk dengan dosis 300-400 kg/ha, disebar pbarisan tanaman setiap kali tanam.
Kedua, pupuk dengan dosis 2-3 ton per hektar disebar merata dan diaduk sedalam 15 cm.
pemberian kapur ini diulangisetiap tiga sampai empat tahun.
3. Penyakit karat
penyakit ini disebabkan karena tanaman terjangkit oleh candawan( phalaespora pachyrhizi)
yang ditandai dengan adanya bintik-bintik coklat kecil meluas yang terdapat pada bagian
bawah daun, gejalah tampak pada umur tanaman 20-30 hari. Serangan paling berat ditandai
dengan daun cepat gugur, polong tidak berisi penuh atau hampa, jumlah biji berkurang, daya
kecambah menurun.
Penyakit ini dapat ditangulangi dengan menanam varietas yang tahan terhadap serangan
penyakit, tanaman ditanam secara serempak, dilakukan pergiliran tanaman, rutin
membersikan gulma, benih dicampur dengan Benlate T20, tanaman disemprot dengan
menggunakan Baycor 300EC Bayleron 250 EC
4. Penyakit busuk
Penyakit ini disebabkan karena terserang oleh Rhizoktonia soloni biasanya ditandai dengan
busuk pada lapisan akar utama dan pangkal batang. Busuknya berwarna coklat dapat
berkembang menjadi kangker berwarna coklat kemerahan, serangan berat tanaman layu dan
mati
Penyakit ini dapat dicegah dengan cara memperbaiki draenase, pengapuran tanah, tanaman
serentak ditanam pada awal musim kemarau, penyemprotan fungisida, pengaturan jarak
tanaman.
5. Penyakit hawar bakter
Penyakit ini timbul dikarenakan terjangkit oleh Peseudomonas syringal. Penyakit ini
menyerang pada daun batang dan polong yang ditandai dengan timbulnya titik kecil seperti
terkena air panas setela beberapa hari titik kecil berkembang berwarna kuning kecoklatan dan
ditengah-tengah bercak berwarna coklat/hitam.
Penyakit ini dapat ditangulangi dengan cara menanam benih yang sehat, tanam an serentak
ditanam pada awal musim kemarau, membersikan sisa tanaman yang masih tertingal,
perbaikan draenase, tanam bergilir.
2.3.12 Panen dan Penanganan Hasil
Panen dilakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan
hama atau penyakit. Pemungutan hasil ini dilakukan pada saat tidak hujan, agar hasilnya
segera dapat dijemur. Kedelai dipanen dengan cara memotong batanganya dengan
menggunakan sabit. Hasilnya kemudian dijemur diatas tikar atau anyaman bamboo.
Penjemuran bisa juga dilakukan di lantai semen selama tiga hari. Sesudah kering, polong
kedelai akan mudah pecah, sehingga bijinya mudah dikeluarkan.
Terdapat beberapa cara untuk memisahkan biji dari kulit polongnya. Diantaranya adalah
sebagai berikut.
a. Brangkasan ditumpuk ditempat penjemuran lalu dipukul-pukul dengan kayu.
b. Brangkasan dimasukan ke dalam karung, lalu dipukul-pukul dengan kayu.
c. Dirontokan dengan alat pemotong padi.
Setelah biji berpisa, brangkasan disingkirkan. Biji yang terpisa lalu ditampih agar terpisah
dari kotoran-kotoran lainya. Biji yang luka dan keriput dipisahkan. Biji yang bersih ii
selanjutnya dijemur kembali sampai kadar airnya 9%-11%. Biji yang sudah kering lalu
dimasukan kedalam karung dan dipasarkan atau disimpan. Kedelai disimpat ditempat kering.
Karung-karung kedelai ini ditumpuk pada tempat yang diberi alas kayu agar tidak langsung
menyentu tanah atau lantai. Apabila kedelai disimpan dalam waktu lama, maka setiap 2-3
bulan sekali harus dijemur lagi sampai kadar airnya sekitar 9%-11%.
2.3.13 Analisa Usaha Tani
Analisa usaha tani tanaman kedelai menunjukan bahwa keuntungan yang diperoleh tidak
dapat dipredikisi secara pasti. Namun besarnya keuntungan sangat tergantung pada harga
bahan-bahan, tenaga kerja, dan harga kedelai setempat.
4. Kedelai mengandung protein dan lemak yang berkualitas tinggi, disamping itu banyak
mengandung vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup tinggi.
Pada umumnya kedelai yang telah dipanen dan disimpan, kandungan airnya sebesar 11%
sehingga berdasarkan berat basahnya komposisi kedelai terdiri dari protein 35%, lemak 17%,
karbohidrat 31%, dan abu 4,4%.
Panyimpanan kedelai yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerusakan protein. Jenis
kerusakan yang dapat terjadi antara lain adanya perubahan sifat dari protein yang dapat larut
menjadi protein yang tidaklarut. Adapu kedelai yang terlalu lama disimpan selain kandungan
proteinya rusak, rendemen tahunya juga berkurang.
Kedelai mengandung 18 jenis asam amino, yaitu 9 jenis asam amino esensial yang meliputi
sistin, leusin, isoleusin, metionin, fenilalanin, treonin, lisin, triptofan dan valin. Sedangkan
asam amino yang tergolong bukan esensial meliputi arginin, glisin, histidin, prolin, serin,
triosin, asam aspartat dan asam glutamat.
Kandungan Asam Amino Esensial Kedelai
Asam Amino Jumlah (g/16 g N)
Isoleusina 5,1
Leusin 7,7
Lisin 6,9
Fenilalanin 5,0
Metionin 1,6
Treonin 4,3
Triptofan 1,3
Valin 5,4
Histidin 2,6
BAB III
PEMBAHASAN
Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama, meskipun Indonesia harus
mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelai. Ini terjadi karena kebutuhan Indonesia yang
tinggi akan kedelai putih. Kedelai putih bukan asli tanaman tropis sehingga hasilnya selalu
lebih rendah daripada di Jepang dan Cina. Pemuliaan serta domestikasi belum berhasil
sepenuhnya mengubah sifat fotosensitif kedelai putih. Di sisi lain, kedelai hitam yang tidak
fotosensitif kurang mendapat perhatian dalam pemuliaan meskipun dari segi adaptasi lebih
cocok bagi Indonesia.
Kedelai merupakan tumbuhan serbaguna. Karena akarnya memiliki bintil pengikat nitrogen
bebas, kedelai merupakan tanaman dengan kadar protein tinggi sehingga tanamannya
digunakan sebagai pupuk hijau dan pakan ternak.
Pemanfaatan utama kedelai adalah dari biji. Biji kedelai kaya protein dan lemak serta
beberapa bahan gizi penting lain, misalnya vitamin (asam fitat) dan lesitin. Olahan biji dapat
dibuat menjadi
• Tahu
• Bermacam-macam saus penyedap ( salah satunya kecap yang aslinya dibuat dari kedelai
hitam
• Tempe
• Susu kedelai (baik bagi orang yang sensitive laktosa)
• Tepung kedelai
• Minyak (dari sini dapat dibuat sabun, plastik, kosmetik, resin, tinta, krayon, pelarut, dan
biodiesel).
• Taosi
• Tauco
Selain produk yang disebutkan diatas masih banyak lagi produk yang menggunakan bahan
baku yang berasal dari kedelai.
3.1 Produk Olahan Non Fermentasi
Produk olahan non fermentasi adalah produk olahan yang dibuat tanpa mengalami proses
fermentasi atau produk yang di buat tanpa menambahkan mikroorganisme dalam proses
pembuatanya. Adapun produk yang termasuk produk olahan non fermentasi adalah susu
kedelai dan tahu.
3.1.1 Susu Nabati (susu Kedelai)
Susu nabati adalah hasil ekstraksi kacang yang diperoleh dengan merendam kacang yang
dilanjutkan dengan menggiling dan menyaringnya sehingga diperoleh cairan yang
menyerupai susu sapi. Susu nabati yang banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia hanya
terbatas pada susu kedelai. Susu kedelai mengandung dua zat gizi utama, yaitu protein dan
lemak, yang kandunganya mudah dicerna. Susu kedelai adalah bentuk olahan kedelai yang
sederhana dan sebagai gizi alternative yang baik untuk Negara-negara yang produk susu
sapinya tidak cukup atau sangat mahal.
Susu kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih banyak dan kalori yang lebih rendah
dibandingkan dengan susu sapi. Selain itu susu kedelai juga menyediakan asam lemak yng
esensial yang seimbang, lesitin dan bebas dari kolestrol.
Prinsip dari pembuatan susu kedelai adalah:
• Mendapatkan susu kedelai yang enak, bergizi, berkualitas baik dengan hasil yang tinggi dan
biaya yang rendah.
• Pembuatan susu kedelai dapat menggunakan satu cara atau kombinasi dari beberapa cara
untuk dapat mencapai tujuan tersebut.
Cara yang digunakan untuk menghasilkan susu kedelai berkualitas baik adalah sebagai
berikut:
a. Cara untuk menghilangkan flavor yang tidak diinginkan:
Mencegah flavor langu dengan blanching kedelai (100oC selama 10-30 menit) dan
penggilingan pada suhu tinggi (di atas 80oC)
b. Cara untuk inaktivasi tripsin inhibitor (TI)dan zat-zat anti gizi
Inaktivikasi tripsin inhibitor dengan pemanasan bubur kedelai pada suhu 100oC selama 22-30
menit.
c. Cara untuk menghilangkan oligosakarida
Penghilangan oligosakarida dengan perendaman dalam larutan alkali, penghilangan serat,
perlakuan panas dan perlakuan enzim.
d. Cara untukhasil yang lebih tinggi.
Pada umumnya proses pengolahan susu kedelai dapat diperoleh kembali 70-80% protein
kedelai dan 55-65% padatan pada hasilnya (susu kedelai). Faktor-faktor yang penting
meliputi:
• Penggunaan kedelai yang utuh.
• Seleksi kedelai menurut kualitasnya
• Pengenndalian perbandingan kedelai dengan air
• Pengendalian suhu dan waktu ekskresi
• Pemilihan prosedur pemasakan dan penyaringan
• Pengendalian ukuran dari hancuran kedelai
• Pengendalian kondisi dan waktu simpan kedelai
• Perlakuan menggunakan enzim proteinase.
Komposisi Gizi Susu Kedelai
Susu kedelai adalah sumber protein dan lemak. Kedelai mempunyai protein dengan kualitas
dan kuantitas yang tinggi dan lemak kedelaim merupakan sumber energy yang baik.
Kelebihan susu kedelai
• Tidak mengandung lactose
• Bebas kolestrol
• Bergizi tinggi
• Mudah dicerna
• Tidak mengandung allergen ( bahan penyebab alergi)
Jika dibandinggkan dengan susu sapi, kandunga proteinya lebih tinggi, tetapi kandungan
lemaknya lebih rendah.
Komposisi susu kedelai dan susu sapi.
Komponen /100g Susu kedelai Susu sapi
Protein 3,6 2,9
Lemak 2,0 3,3
Karbohidrat 2,9 4,5
Abu 0,5 0,7
Air 90,8 88,6
Kalori 44,0 59,0
Susu kedelai mengandung lebih banyak protein, zat besi dan asam lemak tidak jenuh, tetapi
lebih sedikit menggunakan kalori lemak, karbohidrat dan kalsium jika dibandingkan dengan
susu sapi. Selain itu susu kedelai dapat mencukupi kebutuhan asam amino anak-anak setelah
mengkonsumsi 200ml per hari susu kedelai.
• Penyaringan
Bubur kedelai disaring dengan kain. Ampas kedelai (okara) biasanya diekstrak cairanya lagi
dengan ditambahkan air panas, diaduk, dan disaring.
• Pendidihan
Susu kedelaih dipanaskan sampai mendidih. Untuk menghindari kegosongan pada dasar
bejana pamasak, pendidihan dilakukan dengan api yang kecil dan diaduk terus menerus.
Setelah dididihkan selama 10-20 menit, kemudian didinginkan
• Koagulasi
Larutan koagulasi/ penggumpalan disiapkan pada saat susu kedelai didinginkan. Pembuatan
larutan penggumpalan dengan ditambahkan air panas dan diaduk.
• Pengepresan
Setelah gumpalan mengendap, cairan supernatant dibuang dan endapan dipindahkan ke
dalam cetakan kayu berlubang-lubang kecil pada dasar dan dinding cetakan yang telah diberi
alas kain tipis.bagian kain dilipat dan ditutup dengan kayu dan ditekan dengan beban 500 g,
selama 30 menit atau sampai terbentuk tahu. Tahu yang dihasilkan mempunyai rasa yang
hambar, tekstur lembut, dan warna yang putih.
b. Jenis tahu
Ada beberapa jenis tahu yang ada dipasaran yang perbedaanya didasarkan pada kadara air
dan teksturnya. Secara umum tahu dibedakan menjadi tahu lunak/lembut, keras, dan sangat
keras. Tahu yang lunak mengandung air 80-90% dan protein 6%, tetapi masih bisa
mempertahankan bentuknya setelah diiris. Tahu jenis ini disebut dengan tahu sutra atau
dijepang disebut dengan kinugoshi tofu, yang pembuetanya tanpa menyisahkan whey-nya
sehingga kandungan gizinya lebih tinggi. Tahu sutra dibuat dengan menggunakan bahan
pengumpal Ca-sulfat dihidrat atau GDL.
Tahu keras dan sangat keras biasanya melalui tahap pengepresan. Semakin berat beban
pengepresan semakin besar tekanan yang diberikan akan menghasilkan tahu yang semakin
keras. Tekstur yang semakin keras ini disebabkan kandungan air yang lebih sedikit. Di
Jepang dikenal sebagai Negara asal tahu, terdapat beberapa jenis tahu kapas (momen) dan
tahu sutera(kinogoshi); tahu yang dikering bekukan (kori) dan tahu goring (namage).
c. Kandunagn gizi tahu
Tahu merupakan makanan tradisional yang sangat populer di Indonesia, terutama di kalangan
masyarakat Jawa, sudah banyak yang tahu. Tahu adalah salah satu produk yang
mrnggunakan. bahan baku berupa kedelai.
Perbandingan Unsur Gizi dalam Tahu dan Kedelai Basa
Unsur Gizi Satuan Kadar / 100 g Bahan
Kedelai basah tahu
Energy Kal 382 79
Air g 20 84,8
Protein g 30,2 7,8
Lemak g 15,6 4,6
Karbohidrat g 30,1 1,6
Mineral g 4,1 1,2
Kalsium mg 196 124
Fosfour mg 506 63
Zat besi mg 6,9 0,8
Vitamin A mcg 29 0
Vitamin B mg 0,93 0,006
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pada pembuatan tahu
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pada pembuatan tahu, antara lain:
• Komposisi dan kualitas kacang
• Suhu penggilingan
• Konsentrasi susu nabati
• Proses pemanasan susu nabati dan mekanisme pengumpalan tahu
• Jenis koagulan
• Konsentrasi koagulan
• Suhu koagulasi
• Cara penambahan koagulan
• Waktu koagulasi
• Kondisi pengepresan
• Faktor-fektor lain.
3.1.3 Kembang Tahu
Kembang tahu (soymilk film) merupakan salah satu produk olahan dari susu kedelai, dengan
kandungan gizi terutama protein dan lemak dalam jumlah yang relative tinggi. Kembang tahu
dikenal dengan berbagai nama tergantung daerahnya. Kembang tahu merupakan makanan
oriental yang mempunyai tekstur yang kenyal, kembang tahu mempunyai umur simpan yang
paling lama, karena kadar air yang rendah dan nilai ekonomik yang lebih tinggi.
Pengonsumsian dicampurkan dalam sayuran berkuah untuk menggantikan daging, terutama
bagian konsumen yang vegetarian.
Kembang tahu merupakn makanan sangat bergizi, dengan kandungan protein yang tinggi.
Laporan terakhir menunjukan bahwa makanan dari kedelai, kembang tahu ini yang
mempunyai kecernaan protein tertinggi, yang mencapai 100% ( Ikeda, 1995 dalam Liu,
1999). Komposisi kembang tahu menurut Liu (1999) adalah kadar protein 52, 3%, lemak
24,1%, karbohidrat 11,9%, abu 3%, dan kadar air 8,7%. Komposisi ini sangat bergantung
pada susu kedelai.
Pembuatan kembang tahu dimulai dengan pembuatan susu kedelai. Susu kedelai
tersebutkemudian dipanaskan dalam wadah terbuka dan datar dengan suhu 80-90oC atau
mendekati suhu didih selama 20-30 menit. Pada saat pendinginan, lapisan akan terbentuk
secara gradual pada permukaan susu kedelai karena dehidrasi pada permukaan. Setelah
lapisan tersebut menguat, dapat diangkat dengan menggunakan sumpit atau dengan
memasang batang dibawah lapisan tersebut untuk mengangkatnya. Lapisan tersebut diletakan
di atas kawat semacam saringan untuk dikeringkan dan diperoleh kembang tahu.
Secara kuntitatif, nilai gizi tempe sedikit lebih rendah dari pada nilai gizi kedelai. Namun
secara kualitatif nilai gizi tempe lebih tinggi karena tempe mempunyai nilai cerna yang lebih
baik. Hal ini disebabkan kadar protein yang larut dalam air akan meningkat akibat aktivitas
enzim proteolitik.
Dibandingkan dengan kedelai, tempe memiliki beberapa hal yang menguntungkan. Secara
kimiawi bisa dilihat dari meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen terlarut, asam amino
bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, diserap dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan
yang ada dalam kedelai. Hal ini telah dibuktikan pada bayi dan anak balita penderita bizi
buruk dan diare kronis.
Sepotong tempe goreng (50 gram) sudah cukup untuk meningkatkan mutu gizi 200 gram
nasi, tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat
proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degenerative. Selain itu tempe juga
mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurunan kolestrol darah, pencegahan penyakit
jantung, hipertensi dan lain-lain.
Pengolahan kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa, yaitu
suatu senyawa yang dapat menimbulkan gejalah flatulensa (kembung perut).
b. Proses pembuatan tempe
Dalam pembuatan tempe ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Adapun tahapan atau
cara proses pembuatan tampa adalah sebagai berikut:
• Pencucian. Biji kedelai yang sudah dipilih dibersihkan dari kotoran, dicuci dengan air yang
bersih selama 1
• Perebusan pertama. Setelah bersih, kedelai direbus dalam air selama 2 jam.
• Perendaman. Kedelai kemudian direndam 12 jam dalam air panas / hangat bekas perebusan
supaya kedelai mengambang, selanjutnya kedelai direndam dalam air dingin selama 12 jam.
• Pencucian dan Pengulitan. Setelah 24 jam direndam kedelai dicuci dan dikuliti.
• Perebusan Kedua. Setelah dikuliti, kedelai direbus untuk membunuh bakteri yang
kemungkinan tumbuh selam perendaman,
• Pendiaman. Kedelai diambil dan dandang diltekkan di atas tampah dan diratakan tipis-tipis
selanjutnya kedelai dibiarkan dingin sampai permukaan keping kedelai kering dan airnya
menetes habis.
• Inokulasi. Kedelai dicampur dengan ragi 2%W guna mempercepat atau merangsang
pertumbuhan jamur. Proses mencampur kedelai dengan ragi memakan waktu sekitar 20
menit. Tahap peragian (fermentasi) adalah tahap penentu keberhasilan dalam membuat tempe
kedelai.
• Pembungkusan. Bila campuran bahan fermentasi kedelai sudah rata, campuran tersebut
dicetak dalam loyang atau cetakan kayu dengan lapisan plastik atau daun dipakai sebagai
pembungkus. Sebelumnya plastik dilubangi dengan tujuan memberi udara supaya jamur yang
tumbuh bewarna putih. Pendiaman. Campuran kedelai yang telah dicetak dan diratakan
permukaannya didiamkan di atas rak kemudian ditutup selama 24 jam.
• Tempe. Setelah 24 jam, tutup dibuka dan campuran kedelai didinginkan / diangin-anginkan
selama 24 jam lagi. Setelah itu, campuran kedelai telah menjadi tempe siap jual.
3.2.2 Kecap
Kecap adalah sari kedelai yang telah difrmentasikan dengan atau tanpa penambahan gula
krlapa dan bumbu. Kecap merupakan jenis makanan fermentasi yang banyak dikonsumsi
masyarakt diseluruh dunia. Peranan kecap dalam pengolahan makanan adalah dapat
me,mperkuat flavor dan memberikan warna pada daging, ikan sayuran atau bahan pangan
lain.
Kecap diindonesia dipergunakan sebagai bumbu penyedap makanan . secara tradisional ,
proses pembuatan kecap meliputifermentasi koji, fermentasi moromi dalam larutan garam,
ekstrasi dan filtrasi, penambahan gula kelapa dan bumbu serta pembotolan.bahan dasar
pembuatan kecap dapat dipergunakan kedelai kuning, hitam dalm bentuk utuh, hancur atau
sudah dihilangkan lemaknya.
Flafor spesifik kecap masih masih ditrntukan oleh jenis bumbu yang dipergunakan dan
penambahan gula kelapa atau gula aren, sedang flvor shoyu dibentuk selama proses
fermentasi dalam larutan. Penambahan gula caramel mengakibatkan coklat caramel dan
viskositasnya lain , mempunyai tingkat kekentalantertentu (lebih kental dibandingkan dengan
shoyu).
Perendaman semalam
Penyaringan (filtrasi)
Kecap manis
Dilihat dari kandungan gizinya, kecap kedelai ternyata masih memiliki protein dan kadar abu
yang cukup tinggi. Sementara itu komposisi asam amino pada kecap kedelai sebagian besar
didukung oleh asam glutamate,prolin asam asparat dan leusin. Dengan demikian
mengkonsumsi kecap bukanlah sekedar menikmati rasa asin atau manis, akan tetapi karena
kecap memiliki zat gizi yanglengkap dengan asam aminonya.
Pencampuran
Pasteurisasi
Kedelai Kuning
Pencucian
Perendaman
Penirisan
Tepung beras atau tapioka
Pencampuran
Tauco mentah
Tauco Kering
Pengemasan
Cara membuat :
1. Haluskan tahu, lalu campurkan dengan daging cincang dan bumbu yang telah dihaluskan
2. Kocok lepas telur, masukan dalam adonan tahu, tambahkan tepung, aduk rata.
3. Taruh 1 sdm adonan tahu dalam cetakan, taruh telur puyuh di tengahnya. Lalu oven hingga
matang dan kering. Lepaskan dari cetakan dengan hati-hati, hidangkan.
(Sumber: Bahan Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Timur. 2002)
g. Tauge masak tauco
Bahan :
• 250 g tauge yang telah disiangi
• 50 gr udang yang telah dibersikan
• 2 buah cabai hijau, potong-potong
• 2 buah cabai merah potong-potong
• 3 buah sosis , potong kembang
• 15 biji bakso sapi, potong-potong
• 4 sendok makan taucho
• 2 sdm kecap manis
• Air secukupnya
Bumbu Yang Dihaluskan:
• 6 siung bawang merah
• 3 siung bawang putih
• Garam secukupnya
Cara Membuat :
1. Tumis bumbu yang telah dihaluskan, hingga layu dan harum. Masukan udang, aduk hinga
udang berubah warna kemudian masukan tauge, cabai, sosis dan bakso.
2. Tambahkan kecap, tauco dan air, masak hingga matang.
(Sumber: Bahan Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Timur. 2002)
h. Tempe Goreng Lengkuas
Bahan :
• Tempe dipotong 4 x 4 Cm 200 gram
• Lengkuas muda, diparut 100 gram
• Air 400 ml
• Daun Salam 2 lbr
• Minyak untuk menggoreng
Bahan Bumbu :
• Bawang putih 3 siung
• Ketumbar 2 sdt
• Garam 1 ½ sdt
• Kunyit 3 cm
Cara Membuat :
- Aduk bumbu halus, temped an lengkuas
- Tuang air dan daun salam lalu masak hingga air meresap
- Panaskan minyak goring lalau masukan tempe serta bumbunya masak hinggakecoklatan.
- Sajikan untuk 4 orang
(Sumber: Bahan Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Timur. 2002)
i. Tahu Taoge Segar
Bahan :
• Mie telor segar 200 grm
• Taoge 100 grm
( bhn 1 dan bhn 2 disiram air panas tiriskan)
• Kol iris halus 200 grm
• Tomat merah potong dadu 150 grm
• Tahu putih, goring, potong-potong 150 grm
Bahan Kua :
• Kemiri 3 butir
• Bawang putih 5 siung
(bhn 1 dan bhn 2 dihaluskan)
• Kecap manis 3 sdm
• Gula merah 20 grm
• Cuka 1 sdm
• Cabai rawit, haluskan 15 buah
Cara Membuat:
- Kuah : tumiis kemiri dan bawang putih hingga wangi
- Tungkai 1 lt air beri kaldu ayam, dan bahan lainya, didihkan angkat.
- Penyajian taruh mie, tauge, kol, tomat dan tahu dalam mangkok saji.
- Tuangkan kuah dan taburi pelengkapnya.
Pelengkap :
Seledri, kacang tanah, bawangmerah, bawangg goring.
(Sumber: Bahan Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Timur. 2002)
j. Dadar tahu
Bahan :
• 1 butir telur
• 1 buah tahu (kukus haluskan )
Bumbu-bumbu :
• Bawang putih 2 siung
• Garam secukupnya
Cara memasak :
- Haluskan bubur campur dengan telur, aduk rata
- Tambahkan tahu yang telah dihaluskan, campur serta aduk-aduk sampai rata
- Siapkan minyak goreng untuk menggoreng campuran tahu dadar sampai matang
(Sumber: Bahan Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Timur. 2002)
k. Rempah tahu
Bahan :
• 200 gram tahu
• 50 gram telur
• 25 gram kelapa ½ tua
• Minyak gorang secukupnya
Bumbu-bumbu :
• 4 cabe merah
• 2 siung bawang putih
• 4 buah bawang merah
• 2 butir kemiri
• ¼ sdt ketumbar
• 1 cm kencur
• 1 cm kunyit
• 2 lbr jeruk purut
• ¼ sdt bumbu penyedap
• Jinten secukupnya
Cara membuat :
- Tahu dihaluskan
- Kelapa diparutsemua bumbu dihaluskan dicampur dengan tahu dan kelapa parut
- Setelah semuanya tercampur rata, kemudian dicetak menurut selera, baru dikukus sampai
matang
- Setelah matang, didinginkan
- Celupkan kedalam kocokan telur baru digoreng
(Sumber: Bahan Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Timur. 2002)
l. Oseng-oseng bola ampas kedelai
Bahan :
• sdm makan ampas kedelai
• 1 ons daging ikan kakap dihaluskan
• ½ butir telur
• 1 sdt tepung kanji/ trigu
• 2 ons cumi-cumi
• 2 buah wortel
• 3 genggam daun gingseng jawa
Bumbu-bumbu :
• 5 butir merica
• 4 siung bawang putih (1 siung untuk bola-bola, 3 siung untuk oseng-oseng)
• 5 siung bawang merah
• 5 buah Lombok kecil
• 3 buah Lombok besar
• 1 buah tomat
• 1 ruar jari lengkuas dimemarkan
• Gula garam sesuai selera
• 2 sdm minyak goreng untuk menumis
Cara membuat bola ampas tahu :
- Merica, 1 siung bawang putih, garam dihaluskan
- Masukan ampas kedelai, daging ikan halus, ½ butir telur kocok dan tepung kanji
- Diaduk rata dan diuleni hingga kalis, kemudian dicetak bulat-bulat seperti bakso
- Rebus dalam air mendidih hingga matang
- Angkat, tiriskan, potong menjadi 2 bagian
Membuat oseng-oseng
- Bawang putih, bawang merah diiris halus, lombok besar dan Lombok kecil dicincang halus,
tomat dipotong menjadi dua bagian
- Panaskan minyak goreng dalam wajan, kemudian masukan semua bumbu dan tumis hingga
harum, angkat, sisikan
- Cumi-cumi bersikan dan potong-potong 3x2 cm kemudian disayat menyilang
- Wortel dikupas, dicuci bersih kemudian diiris serong
- Ambil bumbu nomer 2 dipanaskan kemudian masukan berturut-turut wortel, bola-bola
ampas kedelai dan ingseng jawa
- Aduk hingga layu, angkat dan hidangkan.
(Sumber: Bahan Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Timur. 2002)
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kedelai dapat dibudidayakan di lahan sawah atau di lahan kering (ladang). Penanaman pada
kedelai ini biasanya dilakukan di akhir musim penghujan, setelah panen padi. Kedelai ini
mempunyai 2 jenis yaitu kedelai hitam dan kedelai putih. Tapi biasanya kedelai hitam hanya
digunakan oleh industri-industri besar biasanya dibuat untuk pembuatan kecap. Kebanyakan
masyarakat pada umumnya menggunakan kedelai kuning, selain harganya terjangkau dan
juga mudah di dapat. Tetapi kadang-kadang harga kedelai kuning juga bisa melambung tinggi
dan para konsumenpun sangat mengeluh tentang keadaan seperti itu. Walaupun demikian
kedelai ini tetap dicari dan dibutuhkan oleh para konsumen terutama yang sangat
menggemari kedelai.
Olahan biji kedelai dapat dibuat menjadi tahu (tofu), bermacam-macam saus penyedap (salah
satunya kecap, yang aslinya dibuat dari kedelai hitam), susu kedelai (baik bagi orang yang
sensitif laktosa), tepung kedelai, minyak (dari sini dapat dibuat sabun, plastik, kosmetik,
resin, tinta, krayon, pelarut, dan biodiesel), taosi, taucotempe temped an masih banyak lagi
yang lainya.
Untuk menjamin kualitas akhir produk yang dihasilkan, bahan baku kedelai harus memenuhi
standart pemerintah. Tentu kita harus memperhatikan syarat mutu biji kedelai yang hendak
kita gunakan sebagai bahan baku.
Menurut Syarat PokokTingkat mutu kedelai dapat dikatagorikan menjadi tiga, yakni : mutu I,
mutu II dan yang terakhir adalah mutu III.sedangkan menurut Syarat Umum kedelai harus
memiliki kriteria Bebas dari sisa tanaman (kulit polong, potongan bahan dan ranting), batu,
krikil, tanah, atau biji-bijian tanaman lainya, biji kedelai tidak luka atau bebas dari serangan
hama dan penyakit, biji kedelai tidak memar atau rusak, kulit biji tidak keriput.
DAFTRA PUSTAKA
Badan Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Timur. 2002. Kumpulan Menu dan Resep Lomba
Cipta Menu dengan Bahan Pangan Lokal. Jawa Timur: PNRI Surabaya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kedelai/06 Desember 2009.
http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi/ 06 Desember 2009
http://id.wikipedia.org/wiki/Tempe/ 06 Desember 2009
http://freddish.wordpress.com/2007/10/04/khasiat-dan-kandungan-gizi-tempe/06 Desember
2009
http://syahronie.blogspot.com/2008/05/pembuatan-tempe/ 06 Desember 2009
Kanetro, Bayu. 2006. Ragam Produk Olahan Kacang-kacangan. Yogyakarta: Debut Press.
Najiyati, Sri. 1992. Palawija: Budidaya dan Analisa Usaha Tani. Jakarta: Penebar Swadaya.
Santoso, Hieronymus Budi. 1994. Kecap dan Tauco Kedelai. Yogyakarta: Konsius.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fungsi singkong (ubi kayu) sudah mulai bergeser, dari penyediaan bahan pangan, berpotensi
menjadi bahan baku untuk pengembangan bio-ethanol. Kebutuhan bio-ethanol sampai dengan
2010 tergolong cukup tinggi, yaitu mencapai 1,8 juta kilo liter. Demikian yang dilaporkan
Mingguan AgroIndonesia, dalam seminar di Puslitbang Tanaman Pangan Bogor.
Dalam seminar yang berjudul “Skenario Pengembangan Ubi Kayu Mendukung Program
Pengembangan Energei Alternatif Bersumber dari Bio-Ethanol”, J. Wargiono mengatakan
bahwa untuk mendukung program tersebut perlu “menggenjot” produksi ubi kayu secara
nasional hingga 15%. Lebih lanjut mengatakan bahwa besarnya kebutuhan industri agar
pasokannya bahan bakunya aman, memang sudah dihitung. Selain itu tidak semua propinsi
wajib mengembangkan dan mengikuti skenario ini. Jika daerah-daerah tersebut terdapat
daerah kantung-kantung kemiskinan dan kelaparan, prioritas utama untuk mendukung
penyediaan bahan pangan.
2.3 Bioetanol
Bioetanol merupakan bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai
minyak premium. Untuk pengganti premium, terdapat alternatif gasohol yang merupakan
campuran antara bensin dan bioetanol. Adapun manfaat pemakaian gasohol di Indonesia
yaitu : memperbesar basis sumber daya bahan bakar cair, mengurangi impor BBM,
menguatkan security of supply bahan bakar, meningkatkan kesempatan kerja, berpotensi
mengurangi ketimpangan pendapatan antar individu dan antar daerah, meningkatkan
kemampuan nasional dalam teknologi pertanian dan industri, mengurangi kecenderungan
pemanasan global dan pencemaran udara (bahan bakar ramah lingkungan) dan berpotensi
mendorong ekspor komoditi baru. Bioetanol tersebut bersumber dari karbohidrat yang
potensial sebagai bahan baku seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, sagu dan tebu. Adapun
konversi biomasa tanaman tersebut menjadi bioethanol adalah seperti pada tabel dibawah ini.
2.4 Bensin
Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan
bermotor. Bensin tersedia atas tiga jenis yaitu premium, pertamax, dan pertamax plus.
Ketiganya mempunyai mutu yang berbeda. Mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan
jumlah ketukan (knocking) yang ditimbulkannya dan dinyatakan dengan nilai oktan. Makin
sedikit ketukan makin baik mutu bensin, makintinggi nilai oktannya.
Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu
“isooktana”dan n-heptana. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit, diberi nilai oktan
100, sedangkan n-heptana menghasilkan ketukan paling banyak, diberi nilai oktan 0 (nol).
Suatu campuran yang terdiri dari 80% iso oktana dan 20% n-heptana mempunyai nilai oktan
sebesar (80/100 x 100) + (20/100 x 0) = 80.
Secara umum, alkana rantai bercabang mempunyai nilai oktan lebih tinggi dari pada isomer
rantai lurusnya.
Pertamax hanya terdiri atas senyawa isooktana dan n-heptana, melainkan mutunya atau
jumlah ketukan yang dibutuhkan setara dengan campuran isooktana dan n-heptana. Premium
mempunyai nilai oktan 88 dan pertamax plus mempunyai nilai oktan 95. Nilai oktan bensin
harus dinaikan sebelum dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Hal ini dapat
dilakukan dengan reforming atau menambahkan zat anti ketukan. Reforming adalah suatu
proses untuk mengubah alkana rantai lurus menjadi rantai bercabang, dengan demikian akan
menaikan nilai oktan.
Salah satu zat anti ketukan yang hingga kini masih digunakan dinegara kita adalah Tetraethyl
Lead (TEL). Zat ini dapat menaikan nilai oktan 15 poin, tetapi dapat menghasilkan timbal
hitam bersama asap kendaraan yang akan menempel pada komponen mesin. Untuk mencegah
supaya timbal hitam tersebut tidak menempel pada komponen mesin dicampurkan pula etilen
bromida, C2H4Br2. Tetapi hal ini justru menghasilkan timbal bromida yang keluar bersama
asap kendaraan, yang mana senyawa ini sangat beracun yang dapat merusak otak. Dan pada
akhirnya senyawa etilen bromida sekarang diganti menjadi methyl tertiary buthyl ether
(MTBE)
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
1. .Tanaman Ubi Kayu (manihot esculenta) dapat digunakan sebagai bahan penghasil bahan
bakar alternatif yang ramah lingkungan
2. .Tanaman Ubi Kayu memiliki prospek yang sangat bagus di Provinsi Bengkulu
5.2 Saran
1. Agar alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan ini dapat direalisasikan di Provinsi
Bengkulu, mengingat prospek yang ada cukup baik.
2. Pemerintah sebaiknya mendukung upaya-upaya yang dilakukan untuk menciptakan
program tersebut.
3. Agar masyarakat dapat mengetahui bahwa tidak selamanya mereka dapat menggunakan
bahan bakar yang berasal dari fosil, mengingat jumlahnya yang kian hari makin berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH
PANGAN DAN GIZI
JAGUNG
(Tentang Taksonomi Jagung)
TRI SUSANTI
08.10402.00058
JURUSAN THP 3A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan ni’mat, rahmat, dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ujian Akhir Semester (UAS) Pangan dan Gizi
ini.
Shalawat dan salam mudah-mudahan selalu terlimpahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW. yang telah membimbing umat manusia menuju bahtera kehidupan yang
hakiki dan diridhai Allah SWT. yakni dengan ajaran Islam.
Selesainya penyusunan makalah ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan berbagai pihak.
Untuk itu saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu pembuatan makalah ini.
Hanya ucapan terima kasih yang dapat saya sampaikan, semoga mereka mendapat pahala
sesuai dengan amal baktinya, dan semoga Allah SWT. senantiasa memberikan ridho-Nya.
Amiin. Dan saya minta maaf apabali penulisan ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saya
menerima saran dan kritik demi perbaikan makalah ini.
Akhirnya, semoga tugas ini bermanfaat bagi saya khususnya, dan bagi para pembaca
umumnya. Amiin.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Jagung 3
2.2 Varietas Jagung 4
2.3 Syarat Tumbuh 5
2.4 Budidaya Jagung 6
BAB III PEMBAHASAN 12
3.1 Taksonomi Jagung 12
3.2 Kandungan Gizi Jagung 14
3.3 Macam-macam Hasil Olahan Jagung 16
BAB IV KESIMPULAN 23
1.1 Kesimpulan 23
DAFTAR PUSTAKA 25
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui taksonomi atau botani jagung.
3. Untuk mengetahui kandungan gizi jagung.
4. Untuk mengetahui macam-macam hasil olahan jagung.
1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam pemecahan suatu
permasalahan.
2. Bagi Pembaca
Mengetahui tingkat pengetahuan tentang beberapa taksonomi, kandungan gizi, cara budidaya,
dan macam-macam pengolahan dari jagung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jagung
Jagung termasuk famili Graminae. Golongan jagung yang terdapat di Indonesia ada 4 macam,
yaitu:
1. Zea mays indentata Sturt (jagung gigi kuda)
2. Zea mays indurata Sturt (jagung mutiara)
3. Zea mays saccharata Sturt (jagung manis)
4. Zea mays everta Sturt (jagung berondong)
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-
150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua
untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian
antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa
diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa
varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki
kemampuan ini.
Gambar: Jagung hibrida di ladang.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian
besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif
dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti
padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman
berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku.
Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun
terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin
dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia
Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan
penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman
(monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang
disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga
jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari
berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh
dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat
menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa
varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai
varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini
daripada bunga betinanya (protandri).
Suhu yang dikehendaki tanaman jagung berkisar antara 21ºC – 30ºC. Akan tetapi untuk
pertumbuhan yang baik tanaman jagung khususnya jagung hibrida suhu yang optimal adalah
23ºC – 27ºC. Suhu sekitar 25ºC akan mengakibatkan perkecambahan biji jagung lebih cepat
dan suhu tinggi lebih dari 40ºC akan mengakibatkan kerusakan embrio sehingga tanaman
tidak jadi berkecambah.
Kondisi pH yang baik untuk pertumbuhan jagung hibrida berkisar antara 5,5 – 7,0 dan pH
optimal 6,8 terutama pada saat berbunga dan pengisian biji. Curah hujan yang normal untuk
pertumbuhan tanaman jagung yang ideal adalah sekitar 250 mm/tahun sampai 2000
mm/tahun. Jagung hibrida akan tumbuh dengan baik di daerah yang ketinggiannya lebih dari
5000 m di atas permukaan laut.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Taksonomi
Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga
rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan
bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-16 orang Portugal
menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia. Orang Belanda menamakannya mais dan
orang Inggris menamakannya corn.
Sistematika tanaman jagung adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisio : Angiospermae (berbiji tertutup)
Classis : Monocotyledone (berkeping satu)
Ordo : Graminae (rumput-rumputan)
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays L.
Jagung tipe dent disebut juga jagung gigi kuda. Jagung ini mempunyai lekukan dipuncak atau
pada bagian atas bijinya karena lekukan ini terjadi pada saat biji mengering yang disebabkan
oleh pengkerutan lapisan tepung yang lunak pada bagian tersebut dan adanya pati keras pada
bagian pinggir dan pati lembek pada bagian puncak biji. Warna biji ada yang kuning, putih
dan merah. Tanamannya tegap. Tongkol dan bijinya besar. Jenis ini kebanyakan berumur
dalam, karenanya kurang disukai petani.
Manfaat dari jagung ini adalah digunakan sebagai bahan makanan, makanan ternak, bahan
baku pengisi obat dll.
2. Zea mays indurata Sturt (jagung mutiara)
Jagung tipe flint disebut juga jagung mutiara. Biji berukuran sedang dengan bagian atas bulat,
tidak berlekuk karena hampir seluruhnya mengandung lapisan tepung yang keras dan licin
yang disebabkan oleh bagian luar endosperm yang terdiri dari pati keras. Warna biji ada yang
merah, putih atau kuning. Tanaman sedang sampai tegap. Pada umumnya masak lebih cepat
dari jenis ini paling banyak ditanam, karena mempunyai kwalitas konsumsi dan pengolahan
yang baik.
Manfaat dari jagung ini adalah digunakan sebagai bahan makanan, makanan ternak, bahan
baku pengisi obat dll.
3. Zea mays saccharata Sturt (jagung manis)
Sweet corn atau jagung manis termasuk keluarga Graminae dari suku Maydeae yang pada
mulanya berkembang dari jagung tipe dent dan flint. Jenis ini mengandung kadar gula yang
relatif tinggi, karena itu biasanya dipungut muda untuk dibakar atau direbus. Ciri dari jenis
ini adalah bila masak bijinya menjadi keriput.
Manfaat dari jagung ini adalah digunakan sebagai bahan makanan, makanan ternak, bahan
baku pengisi obat dll.
4. Zea mays everta Sturt (jagung berondong)
Berondong Jagung atau popcorn adalah jenis jagung yang meletup dari kernel dan
mengembang ketika dipanaskan. Berondong jagung pertama kali ditemukan oleh penduduk
asli benua Amerika ribuan tahun yang lalu. Berondong jagung memiliki sedikit lemak.
Kandungan zat gizi jagung biasa dan jagung manis (tiap 100 gr bahan)
No. Zat Gizi Jagung Biasa Jagung Manis
1. Energi (cal) 129 96,0
2. Protein (gr) 4,1 3,5
3. Lemak (gr) 1,3 1,0
4. Karbohidrat (gr) 30,3 22,8
5. Kalsium (mg) 5,0 3,0
6. Fosfor (mg) 108,0 111
7. Besi (mg) 1,1 0,7
8. Vitamin A (SI) 117,0 400
9. Vitamin B (mg) 0,18 0,15
10. Vitamin C (mg) 9,0 12,0
11. Air (gr) 63,5 72,7
Cara Membuat :
• Jagung dibuat tepung, dibuat bubur, diberi air kapur sirih sampai setengah masak.
• Bungkus dengan daun pisang, kukus sampai masak
• Hidangkan bila telah dingin dalam bentuk irisan bulat pipih.
c. Singkong schotel (IRJA)
Bahan:
• 200 gr singkong
• 200 gr jagung muda
• 120 gr bawang merah
• 30 gr bawang putih
• 500 gr daging giling
• 50 gr wortel
• 50 gr mentega
• garam secukupnya
• gr lada
• 20 gr maizena
• 50 gr kuning telur
Cara membuat:
• Singkong dikupas dan dicuci, kemudian diparut kasar dan dibumbui garam.
• Jagung disisir, bawang merah, bawang putih diiris halus.
• Tumis bawang merah dan bawang putih dengan mentegahingga harum, tambahkana daging
giling dan wortel yang telah dipotong-potong serta irisan jagung, masak semua bahan hingga
matang.
• Campurkan dengan kocokan kuning telur, aduk rata.
• Ambil cetakan, olesi dengan mentega, letakkan satu bagian singkong didasar loyng.
• Isi dengan campran daging, tutup kembali dengan sisa singkong, kukus hingga masak.
• Olesi dengan kuning telur dan panggang sejenak hingga kuning kecoklatan.
Bahan :
• sdm margarin untuk menumis
• 1 buah (150 g) bawang bombay, cincang halus
• buah (500 g) jagung manis, sisir
• 100 g jamur kancing segar, belah 4 bagian
• 300 ml air kaldu ayam
• 200 g makaroni bentuk keong, rebus setengah matang, tiriskan
• 100 g daging asap, potong ukuran 1×1 cm
• 8 butir telur ayam, kocok lepas
• 1 1/2 sdt garam
• 1 sdt merica bubuk
• 250 g keju cheddar parut
• 250 ml susu cair
• 150 ml krim kental
• 100 g keju parmesan parut
Cara membuat :
• Siapkan pinggan tahan panas berbentuk bulat volume 300 ml, olesi margarin hingga rata.
Sisihkan.
• Panaskan margarin, tumis bawang bombay hingga harum. Masukkan jamur dan jagung,
aduk rata. Tuangi kaldu, aduk rata. Didihkan. Angkat. Sisihkan hingga dingin.
• Masukkan makaroni, daging asap, dan telur, aduk rata. Bubuhi garam, merica, keju cheddar,
susu, dan krim, aduk hingga tercampur rata.
• Tuang adonan ke dalam masing-masing pinggan hingga penuh, ratakan.
• Kukus dalam dandang panas selama 60 menit hingga matang, angkat. Taburi keju
parmesan, panggang dalam oven panas selama 5 menit hingga kecokelatan, angkat.
• Sajikan hangat. Untuk 8 orang
Sumber: (http://www.resepmasakanenak.com/makaroni-jagung/)
b. Peda jagung pedas
Bahan :
• ekor ikan peda, goreng matang dan buang tulangnya, hancurkan
• 1 kaleng jagung, tiriskan
• mata petai, iris tipis
• 1 sdm minyak untuk menumis
Bumbu halus :
• butir bawang merah
• siung bawang putih
• bh cabe rawit
• 2 bh cabe merah
• 1 sdm ebi, rendam air sampai lunak
Cara membuat :
• Panaskan minyak dan tumis bumbu halus
• Masukan jagung manis dan petai aduk rata
• Terakhir masukan ikan peda dan masak sampai bumbu tercampur rata
• Sajikan dengan nasi hangat
Sumber: (http://images.google.co.id)
c. Puding jagung
Bahan-bahan:
• 1 cawan tepung kastad
• 1 cawan jagung manis
• 3/4 cawan gula
• cawan air
• 1 1/2 cawan susu cair
Cara membuat:
• Campurkan tepung kastad, gula, jagung, susu dan air.
• Lepas itu dikacau sehingga pekat dan berkilat di atas api yang sederhana hingga sebati.
• Angkat dan sejukkan di dalam loyang atau acuan dan boleh lah dihias dengan buah ceri dll.
Sumber: (http://www.myresipi.com/top/detail/138)
d. Bakwan jagung pedas
Bahan:
• 500 gr jagung manis, pipilan
• btg daun bawang, iris halus
• btg seledri iris halus
• btr telur ayam
• 10 bh cabai rawit merah, iris
• 8 sdm tepung terigu
• minyak untuk menggoreng
bumbu yang dialuskan:
• siung bawang putih
• 1 sdt lada
• 1 sdt garam
Cara membuat:
Campur semua bahan dan bumbu halus, aduk rata.
Panaskan minyak, goreng bakwan sesendok demi sesendok sampai berwarna kuning
kecoklatan.
Angkat, tiriskan. Sajikan hangat. Untuk 8 orang
Sumber: (http://images.google.co.id)
e. Jagung berondong/pop corn
Bahan :
• Jagung kering secukupnya (100gr aja jadinya banyak)
• Mentega/margarin secukupnya
Cara membuat:
• Taruh jagung kering dan mentega di panci, nyalakan api sedang, setelah menteganya
mencair tutup panci kemudian panci di kocok2/goyang, (kayak bersihin beras dari kutu di
tampah)
• Tidak lama kemudian ada bunyi letupan, teruskan kocok/goyang sampai tidak terdengar
bunyi letupan lagi, kalau mau rasa karamel/manis tinggal nambahin gula setelah mentega
meleleh (hati2 karena lebih mudah gosong) jadi harus diawasi terus
Sumber: (http://images.google.co.id)
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Taksonomi tanaman jagung adalah Kingdom: Plantae (tumbuh-tumbuhan), Divisio:
Spermatophyta (tumbuhan berbiji), Sub Divisio: Angiospermae (berbiji tertutup), Classis:
Monocotyledone (berkeping satu), Ordo: Graminae (rumput-rumputan), Familia:
Graminaceae, Genus: Zea, dan Species: Zea mays L.
Jagung termasuk famili Graminae. Golongan jagung yang terdapat di Indonesia ada 4 macam,
yaitu:
1. Zea mays indentata Sturt (jagung gigi kuda)
Jagung tipe dent disebut juga jagung gigi kuda. Jagung ini mempunyai lekukan dipuncak atau
pada bagian atas bijinya karena lekukan ini terjadi pada saat biji mengering yang disebabkan
oleh pengkerutan lapisan tepung yang lunak pada bagian tersebut dan adanya pati keras pada
bagian pinggir dan pati lembek pada bagian puncak biji. Warna biji ada yang kuning, putih
dan merah. Tanamannya tegap. Tongkol dan bijinya besar. Jenis ini kebanyakan berumur
dalam, karenanya kurang disukai petani.
2. Zea mays indurata Sturt (jagung mutiara)
Jagung tipe flint disebut juga jagung mutiara. Biji berukuran sedang dengan bagian atas bulat,
tidak berlekuk karena hampir seluruhnya mengandung lapisan tepung yang keras dan licin
yang disebabkan oleh bagian luar endosperm yang terdiri dari pati keras. Warna biji ada yang
merah, putih atau kuning. Tanaman sedang sampai tegap. Pada umumnya masak lebih cepat
dari jenis ini paling banyak ditanam, karena mempunyai kwalitas konsumsi dan pengolahan
yang baik.
3. Zea mays saccharata Sturt (jagung manis)
Sweet corn atau jagung manis termasuk keluarga Graminae dari suku Maydeae yang pada
mulanya berkembang dari jagung tipe dent dan flint. Jenis ini mengandung kadar gula yang
relatif tinggi, karena itu biasanya dipungut muda untuk dibakar atau direbus. Ciri dari jenis
ini adalah bila masak bijinya menjadi keriput.
4. Zea mays everta Sturt (jagung berondong)
Berondong Jagung atau popcorn adalah jenis jagung yang meletup dari kernel dan
mengembang ketika dipanaskan. Berondong jagung pertama kali ditemukan oleh penduduk
asli benua Amerika ribuan tahun yang lalu. Berondong jagung memiliki sedikit lemak.
Kandungan gizi jagung meliputi:
a. Energi : 150,00 kal
b. Protein : 1,600 gr
c. Lemak : 0,60 gr
d. Karbohidrat : 11,40 gr
e. Kalsium : 2,00 mg
f. Fosfor : 47,00 mg
g. Serat : 0,40 gr
h. Besi : 0,30 mg
i. Vitamin A : 30,00 RE
j. Vitamin B1 : 0,07 mg
k. Vitamin B2 : 0,04 mg
l. Vitamin C : 3,00 mg
m. Niacin : 0,60 mg
Jagung dapat diolah menjadi makanan pokok maupun makanan jajanan atau snack. Macam-
macam hasil olahan dari jagung adalah sebagai berikut:
a. Nasi kemunak batang hari (Jambi)
b. Lontong jagung (JATENG)
c. Singkong schotel (IRJA)
d. Makaroni jagung
e. Peda jagung pedas
f. Puding jagung
g. Bakwan jagung pedas
h. Jagung berondong/pop corn
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang 3
Tujuan 3
Manfaat 3
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
JAGUNG 4
Permasalahan yang dihadapi petani jagung 5
Kandungan Gizi Jagung 6
TEKNOLOGI YANG DIANJURKAN 6
Varietas Unggul 6
Pengolahan Tanah 6
Cara Tanam 6
Pemupukan 7
Penyiangan dan Pembubunan 7
Pengendalian Hama dan Penyakit 7
Panen 7
MACAM-MACAM OLAHAN JAGUNG
Bubur Lengkap Gizi Jagung 8
Schotel Jagung 9
Buras Jagung 10
Bubur Menado 10
BAB III : PENUTUP 12
BAB IV : DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain
gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung
juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di
Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai
pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak
(hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal
dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan
tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku
pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai
penghasil bahan farmasi.
Tujuan
• Untuk mengetahui kandungan gizi pada jagung.
• Untuk mengetahui pemanfaatan pengolahan dari jagung.
Manfaat
Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai kandungan gizi dalam jagung dan
pemanfaatannya. Selain itu juga dapat memberikan manfaat yang lebih praktis, diantaranya :
• Dapat memberikan wawasan baru bagi penulis dan pembaca.
• Dapat memberikan kontribusi pada penggunaan jagung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. JAGUNG
Kerajaan : Plantae
(tidak termasuk) : Monocots
(tidak termasuk) : Commelinids
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-
150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua
untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian
antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa
diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa
varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki
kemampuan ini.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian
besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif
dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti
padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman
berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku.
Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun
terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin
dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia
Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan
penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman
(monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang
disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga
jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari
berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh
dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat
menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa
varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai
varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini
daripada bunga betinanya (protandri).
Tanaman jagung di lahan kering merupakan tanaman penting karena 75% lahan kering di
Jawa Timur pada musim penghujan ditanami jagung, dan untuk lahan sawah dalam pola
tanam padi-padi palawija atau padi palawija-palawija, jagung merupakan prioritas untuk
tanaman palawija disamping kedelai.
2.1.1. Permasalahan yang dihadapi petani jagung antara lain :
a. penggunaan varietas unggul yang berdaya hasil tinggi, baik yang bersari bebas maupun
hibrida masih terbatas.
b. di beberapa daerah khususnya pada lahan kering petani masih banyak yang menggunakan
jarak tanam yang tidak teratur
c. pemupukan pada umumnya belum didasarkan atas ketersediaan unsur hara dalam tanah
dan kebutuhan tanaman. Umumnya petani memupuk dengan dosis yang beragam sesuai
dengan kemampuan keuangannya masing-masing dan tidak diimbangi dengan pemupukan P
dan K.
Dengan penerapan teknologi usahatani jagung spesifik lokasi, meliputi penggunaan varietas
unggul jagung bersari bebas atau hibrida, perbaikan cara tanam,pemupukan dengan cara dan
dosis yang tepat, pengelolaan tanah sesuai kondisi lahan,pengendalian hama dan penyakit
memberikan peluang untuk meningkatkan produktifitas jagung yang cukup tinggi.
BAB II
OLAHAN JAGUNG
SCHOTEL JAGUNG
Bahan:
300 gr jagung rebus yang telah disisir
250 gr daging ayam direbus potong dadu
3 lbr daging asap diiris halus
5 btr telur ayam
400 ml santan
100 gr wortel direbus potong dadu
100 gr kacang polong
25 gr mentega
½ bh prapika hijau diiris halus (atau tanpa paprika untuk balita)
1 bh bawang bombay dicincang
2 siung bawang putih dicincang
1 sdm kaldu instan
Garam secukupnya
Lada/merica secukupnya
Cara Membuat:
a. Tumis dengan margarin bawang bombay, bawang putih dan paprika sampai layu, lalu
masukkan satu persatu wortel, jagung, daging ayam, daging asap dan kacang polong, aduk
rata hingga masak.
b. Kocok telur dengan garpu.
c. Campur santan dengan telur, lalu masukkan semua bahan yang telah ditumis, beri garam,
lada, dan kaldu instan, aduk rata.
d. Olesi pinggan tahan panas dengan margarin terlebih dahulu, setelah itu masukkan adonan
ke dalamnya, panggang dalam oven hingga kuning kecoklatan, angkat.
e. Potong dengan ukuran sesuai keinginan, hidangkan.
BURAS JAGUNG
Bahan:
500 gr jagung rebus yang telah disisir – diblender
100 gr kelapa parut
100 gr tepung kanji
Garam secukupnya
Daun pisang untuk membungkus
Cara Membuat:
a. Campur jagung dan kelapa parut, serta tepung kanji, aduk rata, lalu beri garam.
b. Kemudian bungkus dengan daun pisang, digulung dan dilipat, kemudian diikat tali.
c. Kukus sampai masak, angkat.
d. Hidangkan dengan ikan asin goreng, tempe/tahu goreng (boleh dibacem juga), dan sayur
asem atau sayur bening.
BUBUR MENADO
Bahan:
500 gr jagung, disisir
250 gr labu kuning atau ubi merah, dipotong agak besar
250 gr bayam atau kangkung, diiris
50 gr daun kemangi, disiangi
100 gr teri/ikan asin jambal roti, digoreng
1,5 ltr air untuk merebus
Garam secukupnya
2 batang sereh, dimemarkan
Bahan Sambal Tomat: (untuk orang dewasa)
10 bh cabai rawit merah ditumis
3 siung bawang putih ditumis
1 sdt terasi
Garam secukupnya
5 bh tomat hijau kecil
1 sdm minyak untuk menumis
Cara Membuat:
a. Rebus jagung dengan air, masukkan sereh yang telah dimemarkan, hingga setengah masak.
b. Masukkan labu kuning/ubi merah, dan garam, masak sampai mendidih dan agak
mengental, masukkan daun kemangi, aduk sebentar, angkat.
c. Hidangkan selagi panas/hangat, dengan teri atau ikan asin goreng. Tambahkan sambal
tomat, untuk orang dewasa.
d. Membuat sambal tomat sbb: Iris tipis-tipis tomat hijau. Cabai dan bawang putih ditumis
dengan minyak sampai setengah kering, angkat. Uleg cabai dan bawang putih dengan garam
secukupnya.
e. Campurkan cabai rawit dan bawang putih yang telah diuleg dengan tomat hijau yang telah
diiris tipis. Bubur menado dihidangkan dengan sambal tomat.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
1. Jagung merupakan bahan makanan sumber energi yang sangat baik sebagai pengganti nasi,
karena nilai kalori jagung setara dengan nilai kalori nasi. Selain itu, jagung juga memiliki
kandungan protein, vitamin C, dan vitamin B yang tinggi, jugabeberapa mineral lainnya. Biji
jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan
karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk
pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin.
2. Jangung dapat diolah menjadi produk yang lebih bervariasi dan disukai oleh masyarakat.
Bermacam-macam bentuk olahan jagung yang berdaya guna dan dapat meningkatkan
kesukaan masyarakat terhadap tanaman jagung, antara lain sebagai berikut :
• Bubur lengkap gizi jagung
• Schotel jagung
• Buras jagung
• Bubur menado
• Dll.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
2 komentar:
tulisannya bagus2.. tp kok gak ada gadget biar pengunjungnya bisa follow ya.. mbol
dikasih..kayanya q bakal sering berkunjung ni..
Poskan Komentar
IT'Z ME
Nasifin Pedrosa
gw Versi loe?
SKAL
IT"S ME...BUUK..!!!
OLIMPIADE KIMIA
Blog Archive
► 2011 (20)
▼ 2010 (4)
o ▼ November (4)
ANEKA OLAHAN PRODUK PANGAN
KETELA RAMBAT
SURVEY UKM KERUPUK
TEKNOLOGI HASIL PETERNAKAN
► 2009 (2)
► 2008 (18)