Anda di halaman 1dari 4

Allah SWT berfirman:

“ Allah SWT mengangkat orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berilmu pengetahuan
beberapa derajat”(Q. S Al.mujadalah: 11)

“… katakanlah : apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?...”(Q. S Az – Zumar : 9).

“…Sesungguhnya yang takut benar kepada Allah SWT, hanyalah mereka yang berilmu pengetahuan
…” (Q. s AL- Faathir: 28)

“…Berilah kabar gembira bagi hambaku yang suka mendengarkan kata dan memilih mana yang
baik….” (Q. S – Zumar: 17 – 18).

“…Maka tanyakanlah para ahli ilmu pengetahuan jika kamu tidak mengerti (mengetahui )”. (Q. S An
Nahl: 43)

vi
Rasulullah SAW Bersabda:
“Suatu bab ilmu pengetahuan yang dipelajari seseorang adalah lebih baik baginya dari pada dunia beserta isinya”.
(HR ibnu Hibban dan ibas Abdul Birri).

“Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai keliang lahad. (HR. Ibru uda).
“Menuntut lmu itu diwajibkan atas muslim laki-laki dan muslim perempuan”. (HR ibnu abdul Bair).

“Barang siapa berilmu dan beramal shaleh mengajarkan ilmunya maka dia termasuk orang besar disegala petala
langit”. (HR. Muslim).

“Ilmu adalah jiwa daripada islam”. (HR Muslim).

“Ilmu pengetanuan itu didapat dari lidah yang gemar bertanya dan akal yang suka berfikir”. (HR. Muslim).

“Siapa yang keluar menuntut ilmu, maka ia berjuang dijalan Allah sampai kembali”. (HR. At Tirdmidzi).

“Sampaikanlah daripadaku walaupun satu ayat”. (HR. At- Tirdmizi).

“Tiada yang lebih baik dari berkumpulnya ilmu dan akal pada seseorang”. (HR. Al-Askaty).

“Seorang itu tidaklah dilahirkan langsung pandai, tetapi haruslah dengan belajar untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan “. (ibnu mas’ud r. a).

“Orang yang sehat akal dan badannya sama sekali tidak mempunyai alasan untuk tidak belajar betapapun usianya
sudah lanjut”. ( AZ- Zarnuji)

vii
“Jalanilah hidup ini sesuai dengan kenyataan yang ada, jangan
larut dalam khayalan, dan jangan pernah menerawang dalam

Imajinasi. Hadapi kehidupan ini apapun adanya, kendalikan

Jiwa untuk dapat menerimanya…”

(Latahzan).

“Letakkanlah setiap persoalan sesuai dengan ukuran, bobot dan

Kadarnya. Janganlah sekali-kali anda melakukan kedzaliman

Dan melampaui batas”. (latahzan).

Disaat sulit selalu ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan,

Disaat sedih selalu ada kesempatan untuk meraih kembali kebahagiaan.

Disaat jatuh selalu ada kesempatan untuk bangkit kembali,

Dan dalam kondisi terburuk sekalipun selalu ada kesempatan

Untuk meraih kembali yang terbaik untuk hidup ini.

viii
Semakin penulis pikirkan, penulis semakin menyadari bahwa tiada seorang pun yang paling patut dihargai selain Ayah dan Ibu
tercinta. Penulis tidak mengenal orang yang lebih baik dari Ayah dan Ibu. Hati penulis berkata bahwa kebaikan Ayah dan Ibu
tidaklah terbandingkan. Penulis percaya bahwa Ayah dan Ibu menyayangiku tanpa dibuat-buat itu dikarenakan kasih sayang
yang tulus dari Ayah dan Ibu. Ayah dan Ibu telah melakukan yang terbaik untuk membuat penulis bahagia. Ketulusan akan kasih
sayang Ayah dan Ibu sejalan dengan: Firman Allah SWT :
“Dan kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada dua
orang tuanya yaitu Ibu dan Ayahnya. Ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah
dan mengapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepada-ku dan kepada dua orang yaitu Ibu dan Ayahmu. Hanya
kepada-kulah kembalimu. (Q.S. Lukman : 14 ).
Sabda Rasulullah SAW :

“Kebaikan yang paling cepat adalah berbakti kepada Ayah dan Ibumu serta… (HR. Ahmad dan At
Tirdmizi ) “Keridaan Allah SWT terletak
kepada keridaan Ayah dan Ibumu dan kemurkaan Allah SWT terletak pada kemurkaan Ayah
dan Ibumu (HR. Tabrani)

Karenanya…
Kapada Ayahanda M. Sattar, S.Pd, Ibunda St. Hasma, Kakakku
Kupersembahkan Tersayang
karya Harniati
sederhana iniSattar , S.Pd . Adik-adikku tercinta
(ria, zainul) dan seluruh sanak keluarga yang telah mengorbankan segala dana, daya dan upaya demi kelangsungan hidup
dan persiapan masa depan penulis. Kupersembahkan Karya sederhana ini

Penulis tak pernah melupakan semua usaha keras yang Ayah dan Ibu lakukan demi kebahagiaanku dan pada masa sulit saat
membesarkanku. Penulis takkan pernah bisa memberi tahu Ayah dan Ibu betapa pentingnya kalian dalam hidupku. Ataupun
untuk menyebutkan kedalaman cinta Ayah dan Ibu untukku. Penulis berhutang budi pada Ayah dan Ibu atas semua yang ada
dalam diriku. Penulis juga sangat bersyukur kepada Allah SWT atas kesempatan dapat mendengar kata dari hati kehati dari
Ayah dan Ibu yang berhati mulia. Penulis selalu berdoa kepada Allah SWT semoga Ayah dan Ibu diberi umur yang panjang dan
senantiasa dalam kesehatan, kebahagiaan dan lindungan-Nya hingga penulis berhasil memenuhi kewajiban terhadap Ayah dan
Ibu dengan sebaik-baiknya dan membuat Ayah dan Ibu benar-benar bahagia bersama penulis.

Penulis menyerahkan segalanya kepada Allah SWT, mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberikan pahala atas
pengorbanan Ayah dan Ibu serta seluruh sanak keluarga dan menerima semua amal kebaikan, Ayah dan Ibu serta seluruh sanak
keluarga sehingga dapat meraih ridho-Nya dan menjadi penghuni surga-Nya. Allah maha mengetahui lagi maha penyayang.
Amin….

ix

Anda mungkin juga menyukai