Anda di halaman 1dari 15

Laporan praktikum ke-4 Tanggal Mulai : 8 November 2020

MK. Dietetika Penyakit Infeksi Tanggal Selesai: 11 November 2020


dan Defesiensi

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PENDERITA HIV

Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
1. Adistia Widani Putri ( 5183240009 )

2. Afifah Maghfirah Nst ( 5183540009 )

3. Elfriede Aritonang ( 5183540014 )

4. Salsabila Putri Aldira ( 5183540013 )

5. Sheila Alifia ( 5183240010 )

6. Desy Pasaribu (5183240024)

Dosen Pengampu:
Rasita Purba, M. Kes
Erni Rukmana, S.Gz., M.Si
Tyas Permatasari, S Gz., M.Si

PROGRAM STUDI S1 GIZI


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
GAMBARAN KASUS PENYAKIT HATI

Bapak RE 49 tahun sudah menderita infeksi HIV selama 7 tahun, asal Jakarta. Bapak
RE konsultasi ke dokter dengan keluhan rasa tidak nyaman pada perut, nyeri ulu hati
berkaitan dengan membesarnya abdomen. Hasil pemeriksaan TB 180 cm, BB saat ini
92kg, BB biasanya 79 kg; CD4 660 per mil; lingkar perut 104 cm, lipatan lemak
abdomen 3 mm. Diberi obat : efavirenz dan combovir, rosiglitazone/metformin.

DATA PASIEN PENDERITA HATI


A. Identitas Pasien
Nama : Bapak RE
Usia : 49 Tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Diagnosis Medis : HIV

B. Data Subjektif
1. Keluhan utama
 Rasa tidak nyaman pada perut
 Nyeri ulu hati berkaitan dengan membesarnya abdomen
2. Kondisi Pasien Sekarang Terkait Gizi
Hasil pemeriksaan TB 180 cm, BB saat ini 92 kg, BB biasanya 79 kg. CD 4 660
per mili, lingkar perut 104 cm, lipatan lemak abdomen 3 mm. Hasil wawancara
dengan dietesien berat badan pasien naik dalam waktu 6 bulan setelah pindah
rumah dan berhenti olahraga di gym rumah lamanya.
3. Riwayat Makan Dahulu
 Makan nasi 2 kali sehari pada siang hari dan malam hari
 Sering mengkonsumi junkfood seperti french fries
 Tidak mengkonsumsi sayuran
 Pola makan dengan porsi banyak yaitu makan nasi 1 piring, ayam goreng
besar 1 potong
 Mengkonsumsi minuman soda seperti coca cola 1 gelas
 Mengkonsumsi snack pagi dan sore seperti cracker, kentang goreng 1
bungkus
C. Data Objektif
Data Antropometri
1. BB Aktual : 92 kg
2. BB biasa : 79 kg
3. Peningkatan BB : 13 kg
4. TB : 180 cm

5. IMT :

: 28.39 ( Overweight )
6. BBI : (180 - 100) – ( 10% x ( 180 – 100 )) = 72 kg
7. LP : 104 cm (Resiko penyakit dan kelainan metabolik meningkat )
8. Tebal Lemak Abdomen : 3 mm

D. Perhitungan Kebutuhan Gizi

Gizi Normal HIV tanpa diabetes


 AMB = [66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,76 x usia)]
= [66 + (13,7 x 92) + (5 x 180) – (6,76 x 49)]
= [66 + 1260,4 + 900 – 331,24]
= 2558 kkal
 TEE = AMB x Faktor aktivitas x Faktor stress
= 2558 x 1 x 1,3
= 3325 kkal
o Protein = 15% x TEE
= 15% x 3325 kkal
=498,75 kkal : 4
= 124,68 gr
o Lemak = 20% x TEE
= 20% x 3325 kkal
= 665 kkal : 9
= 73,8 gr
o Karbohidrat = 65% x TEE
= 65% x 3325 kkal
= 2161,25 kkal : 4
= 540,3 gr

Gizi HIV dengan Diabetes tipe 2


o Energi = 30 kalori x BB
= 30 x 92
= 2760 kkal
o Protein = 15% x Energi
= 15% x 2760 kkal
= 414 kkal : 4
= 103,5 gr
o Lemak = 20% x Energi
= 20% x 2760 kkal
= 552 kkal : 9
= 61,3 gr
o Karbohidrat = 65% x Energi
= 65% x 2760 kkal
= 1794 kkal : 4
= 448,5 gr

E. Data Pemeriksaan Biokimia Pasien


CD4+ adalah jenis sel darah putih berperan penting dalam melindungi
terjadinya infeksi. Sel – sel CD4+ juga disebut T – Limfosit, T-sel, atau sel T-
Helper. Dalam pemeriksa biokimia CD4+ pasien hiv ini adalah 660 permili (
Normal ) dengan lama penyakit 7 tahun.
F. Clinis / Fisik
Rasa tidak nyaman pada perut
Nyeri ulu hati berkaitan dengan membesarnya abdomen
G. Obat Yang Diberikan ;
- Efavirenz
- Combovir
- Rosiglitazone/metformin
H. Kondisi Sosial Ekonomi
Baru pindah rumah 6 bulan yang lalu
Sering mengadakan pesta dirumah
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI ASUHAN GIZI

Nama : Bpk. RE Jenis Kelamin : Laki - laki (CH 1.1.2)

Umur : 49 Tahun (CH 1.1.1)

Diagnosa Dokter : HIV

Assessment Intervensi
Rencana
Diagnosa Gizi
Monitoring dan
Identifikasi (PES)
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Masalah

1. Screening Gizi
Tujuan Diet : Tujuan : Antropometri :
a. Antropometri
NC-3.3 Kelebihan
HIV dengan  Mempertahankan 1. Agar pasien dan Dilakukannya
 BB biasanya : 79 kg
berat badan atau
Status gizi status gizi optimal keluarga pengukuran berat
 BB Aktual : 92 kg AD-
Overweigth yang
Overweigth atau dan mengoreksi jika memiliki badan terkait berat
1.1.2
dihubungkan
kelebihan berat ada defisiensi zat gizi pemahaman badan aktual dan
 Peningkatan BB : 13 kg dengan
badan pada IMT yang terjadi. terkait penyakit mengarahkan berat
AD-1.1.4 berkurangnya
28,39 dengan HIV serta resiko badan pasien hingga
 BB Ideal : 72 kg Prinsip Diet :
aktifitas fisik
peningkatan BB infeksi penyakit mencapi berat badan
 TB : 180 cm AD-1.1.1 selama 6 bulan
13 kg seama 6  Energi Tinggi dan ideal atau 95 – 100%
lain dalam
 IMT : 28,39 kg/m2 AD- terakhir
bulan, serta Protein Tinggi berat badan yang
kasus ini adalah
1.1.5 dikaitkan dengan dengan nutrisi yan
Assessment Intervensi
Rencana
Diagnosa Gizi
Monitoring dan
Identifikasi (PES)
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Masalah

 Lingkar Perut : 104 cm lingkar perut 104 IMT 28,39 kg/m2 cukup diabetes. diharapkan.
 Tebal Lemak Abdomen : 3 cm atau >102 cm. 2. Agar pasien dan
N1-1.3. Asupan Syarat Diet: Biokimia(Setiap
mm energi berlebihan keluarga
Pemeriksaan)
yang dihubungkan Stadium 1 mematuhi diet
dengan kebiasaan Dilakukan
b. Biokimia makanan dengan 1. Kebutuhan energi yang diberikan.
jumlah yang 3. Agar pasien dan pengukuran kadar
 CD4+ : 660 sel/mm2 Kadar CD4+ yang sesuai stadium dan
banyak dan biokimia pasien.
BD-1.11.7 normal yaitu 660 penyakit. Standium 1 keluarga
konsumsi snack
sel/mm2 dalam ditandai dengan kebutuhan energy mengetahui  Memeriksa kadar
kurun >5 tahun peningkatan berat normal mengenai CD4+ pasien agar
dari 79 kg
atau selama 7 2. Kebutuhan protein makanan yang tidak <200
menjadi 92 kg dan
tahun. IMT 28,39 kg/m2. 12 – 15 % dal sehari boleh diberikan sel/m2.
c. Fisik-Klinis 3. Kebutuhan lemak 20 dan tidak boleh  Memeriksa kadar
Adanya nyeri
 Nyeri Perut sebelah ulu NB-2.1 Penurunan - 25% dari energi diberikan. serum GD agar
pada ulu hati
hati dan rasa tidak atau pengurangan total dengan jenis 4. Agar pasien dan tetap normal 60 –
dengan aktivitas fisik
nyaman PD-1.1.5 MCT keluarga 140 mg/dl.
pembengkakan dihubungkan
dengan berhenti 4. Kebutuhan mengetahui  Memeriksa kadar
pada abdomen
olahraga di gym mengenai pola
Assessment Intervensi
Rencana
Diagnosa Gizi
Monitoring dan
Identifikasi (PES)
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Masalah

d. Dietary History rumah lamanya 6 Karbohidrat 45 – makan gizi serum zat besi,
bulan terakhir 65%. seimbang pada seng dan copper
 Makan 3 kali sehari dan 2
Kebiasaan terkait pindah
kali selingan pagi dan rumah baru 5. Kebutuhan vitamin penderita HIV dalam darah
mengkonsumsi
sore. ditandai dengan sesuai dengna serta diabetes pasien agar
dalam jumlah Lingkar perut 104
 Sering pesta bersama rekomendasi AKG dalam kasus ini. menjaga dalam
besar dengan cm serta
keluarga di akhir pekan peningkatan berat 6. Supelementasi perbaikkan
konsumsi sayur Sasaran:
badan. Vitamin C, B12, B6 sistem imun.
dan suka masak
yang rendah dan
 Sayur yang sering dan asam folat serta Pasien dan
buah. Kebiasaan Fisik/Clinic
dikonsumsi: gulai nangka NC-2.3 Interkasi mineral seperti zar keluarga pasien
mengkonsumsi
besi, seng, copper  Mengurangi berat
FH-1.2.2.2 obat dan makanan
makanan cepat Tempat:
dalam membantu badan dan
 Setiap hari saji seperti dihubungkan
perbaikan sistem Ruangan pasien mencapai berat
mengkonsumsi kentang kentang gireng dengan pengaruh
imun. badan ideal
goreng 1 bungkus dan dan French fries. kenaikan berat Waktu:
 Preskripsi Diet:  Mengurangi efek
French fries. FH-1.2.2.3 badan dan nyeri
Kebutuhan gizi 15 – 20 menit samping
 Sering mengkonsumsi ulu hati dikaitkan
pasien HIV dengan penggunaan obat
minuman bersoda ( soda, dengan konsumsi Metode:
diabetes dan ART yaitu keram
Assessment Intervensi
Rencana
Diagnosa Gizi
Monitoring dan
Identifikasi (PES)
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Masalah

coca – cola ) obat golongan overweight yaitu: Konseling dan perut dan nyeri
menghabiskan 1 gelas ART atau Energi = 2760 kkal pemberian abdominal.
 Mengkonsumsi jus jeruk antiretroviral Protein= 103,5 gram intervensi gizi
Dietary
 Jarang makan buah yaitu Efavirenz, Lemak = 61,3 gram
Metode: Memperbaiki
Combovir dan Karbohidrat = 448,5
obat antidiabetes gram Menggunakan asupan nutrisi
e. Konsumsi Obat
Konsumsi obat sesuai dengan gizi
Obat yang dikonsumsi tipe 2 obat yaitu leaflet dan video
berjenis ART atau Lemak MCT
Rosiglitazone seimbang
berupa Efavirenz,
Antiretroviral Materi:
/metformin. berdasarkan
Combovir dan
yaitu Efavirenz kebutuhan pasien
Rosiglitazone 1. Pentingnya
dan Combovir
/metformin FH-3.1.1 pengetahuan
yang khusus Edukasi
terkait penyakit
untuk penyakit  Kepatuhan diet
HIV
hati. Serta pasien
2. Pentingnya
konsumsi obat
pengetahuan  Pemahaman
untuk diabetes
terkait resiko pasien dan
type 2 yaitu
penyakit keluarga terkait
Assessment Intervensi
Rencana
Diagnosa Gizi
Monitoring dan
Identifikasi (PES)
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Masalah

Rosiglitazone penyerta dari penyakit HIV


atau metformin. HIV, dalam  Pemahaman
kasus ini pasien dan
diabetes. keluarga terkait
Melakukan gym 3. Diet dan asuhan pola makan dan
f. Aktifitas fisik
bulan lalu gizi yang benar gizi seimbang
Aktifitas fisik gym 6 bulan
sebelum pindah pada pasien
lalu saat dirumah lama
rumah. penderita
sebelum pindah rumah
FH-7.3.1 penyakit HIV.
4. Cara pembuatan

g. Riwayat Personal menu yang baik

 Riwayat penyakit hati Memiliki riwayat dan benar

berdasarkan obat yang penyakit selain terkait dengan

dikonsumsi CH-2.1.4 HIV yaitu hati dan gizi seimbang


diabetes tipe 2 sesuai dengan
 Riwayat diabetes tipe 2
yang diketahui penyakitnya
berdasarkan obat yang
dari penggunaan 5. Pemberian
Assessment Intervensi
Rencana
Diagnosa Gizi
Monitoring dan
Identifikasi (PES)
Data Dasar Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Masalah

dikonsumsi CH-2.1.5 obat. motivasi dan


 Riwayat HIV selama 7 semangat
tahun CH-2.1.8 terkait
 Baru pindah rumah 6 pennyembuahn
bulan yang lalu penyakit HIV
 Sering mengadakan pesta
dirumah
MENU

Berat
Energi Protein Lemak KH
Waktu Menu bahan
(kkal) (gram) (gram) (gram)
(gram)
Roti tawar 50 gr 50 1,75 0,75 9,25
Pagi
Susu sapi 100 ml 61 3,20 3,50 4,30
Jus mangga 80 gr 41,6 0,56 0 9,84
Selingan
Bubur kacang merah 50 gr

Nasi merah 150 gr 360 6 0,6 79,6

Ikan Bandeng Presto 90 gr

Brokoli 30 gr
Siang
Tahu 50 gr
Sayur sop
Wortel 30 gr
Jamur 30 gr
Jus Jeruk 80 gr 27,2 0,67 0,15 6,53
Roti tawar 50 gr 50 1,75 0,75 9,25
Selingan
Jus Alpukat (50 g) 100 ml
Nasi merah 150 gr
Tempe dan Tempe 20 gr
Mujahir bumbu
Malam Mujahir 90 gr
kuning

Sayur sop macaroni 30 gr 64,8 2,68 0,98 10,2

21.00 Susu 100 ml 61 3,20 3,50 4,30


TOTAL
LAMPIRAN
Interaksi Obat dan Makanan
Daftar Pustaka
Mahan L K, Raymond L. 2017. Krause’s Food & The Nutrition Care Process-Fourteenth
Edition. Missouri: Elseiver.
Escott-Stump S. 2015. Nutrition and diagnosis-related care-Eigth Edition. China:
Wolters Kluwer.
Pronsky Z M, Crowe S P. 2012. Food Medication Interaction-Seventeenth Edition.
Birchrunville: FOOD MEDICATION INTERACTION.

Anda mungkin juga menyukai