Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH SUMBER UNSUR HARA

MATA KULIAH NUTRISI TANAMAN

Oleh
Kelompok 2

Viddy Adha Damaludika E 281 13 054


Sandi Purnawirawan E 281 13 056
Lidya E 281 13 278
Fendy Arnata E 281 13 058
Fahri E 281 13 017
Irma E 281 13 027
Syahril Samsu E 281 13 018
Hendrianto E 281 13 042
Evi Lestari E 281 13 061
Agus E 281 13 043
Fajri E 281 13 004
Nuryadin E 281 13 069

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOG


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2015

1
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur di panjatkan ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas Berkah dan
Karunia-Nyalah makalah ini dapat di selesaikan. Makalah ini merupakan salah
satu syarat dalam mengikuti Mata kuliah Nutrisi tanaman pada Jurusan
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako.
Penyusunan Makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan arahan dari
berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami materi tentang nutrisi
tanaman.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami
akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Palu, Februari 2015

Penyusun

2
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v

I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang. ........................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah. ...................................................................... 2
1.3 Tujuan. ........................................................................................ 2

II SUMBER UNSUR HARA. .................................................................... 3

2.1 Batuan. ........................................................................................ 3


2.2 Udara........................................................................................... 7
2.3 Air.............................................................................................. 9
2.4 Bahan Organik (BO).................................................................... 10
2.5 Pupuk. ......................................................................................... 11

III KESIMPULAN..................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

3
iv

DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman

1. Batuan Beku. ..................................................................................... 3

2. Batuan Sedimen................................................................................. 4

3. Batuan Metamorf. .............................................................................. 4

4. Udara Sebagai Sumber Hara. ............................................................. 7

5. Macam-Macam Pupuk. ...................................................................... 12

4
v
DAFTAR TABEL

No Teks Halaman

1. Beberapa contoh mineral penyusun batuan yang


mengandung unsur hara...................................................................... 5

5
1
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Unsur hara merupakan komponen penting dalam pertumbuhan tanaman,

unsur hara banyak tersedia dialam, sehingga tumbuhan bisa memanfaatkannya

untuk kebutuhan metabolismenya. Tetapi ketersediaan unsur hara di beberapa

tempat tidak sama, ada yang berkecukupan sehingga pertumbuhan tanaman

menjadi baik namun ada juga yang kekurangan, sehingga pertumbuhannya

menjadi terhambat. Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda – beda

bergantung pada umur, jenis tanaman, dan kebutuhan tanaman itu sendiri. Pada

masa vegetative tanaman lebih membutuhkan unsur N, unsur N sangat vital bagi

pertumbuhan tanaman karena unsur ini paling banyak dibutuhkan tanaman. Unsur

ini fungsi utamanya adalah mensintesisi klorofil yang difungsikan tumbuhan

dalam melakukan pross fotosintesis.Yang perlu diingat tanaman tidak dapat

menyerap unsur hara dalam bentuk tunggaltetapi tanaman menyerap unsur hara

tersebut dalam bentu ion seperti unsur hara N dapat diserap tanaman dalam bentuk

NH4 dan NO3-begitu juga unsur lain jugadiserap tanaman dalan bentuk ion, yang

sering disebut sebagai bentuk tersedia bagitanaman. Tetapi permasalahannya jika

unsur N diberikan dalam jumlah yang berlebih justru dapat mengakibatkan

produksi tanaman menurun, hal ini dikarenakanpemberian unsur N dalam jumlah

yang banyak atau melebihi kebutuhan tanaman dapat mengekibatkan fase

vegetative tanaman lebih panjang sehingga pembentukanorgan generative tidak

maksimal.

6
Akibatnya selain produktivitasnya menurun,kualitas yang dihasilkan juga

menurun. Oleh karena itu diperlukan suatu pengujian untuk mendeteksi batas

kritissuatu tanaman akan unsur hara tertentu sehingga dapat diketahui kebutuhan

tanamanakan unsur hara tertentu yang optimum. Tidak berbeda dengan makhluk

hidup yang lainnya, tanaman dapat tumbuh dan berkembang bila ada tanah, air,

bahan organi,pupuk dan udara.

Agar tanah mengandung unsur hara, maka tanah harus memiliki pori tanah

untuk menyimpan unsur hara. Pori tanah juga bermanfaat untuk menyimpan butir

air dan menjaga kelembaban tanah. Pori tanah tidak selalu dan tidak semuanya

berisi air, melainkan sebagian berisi udara yang diperlukan bagi kehidupan

tanaman, khususnya agar akar tanaman tidak busuk. Didalam pengairan, yang

perlu diperhatikan adalah kapasitas lapang dan titik layu permanen. Karena,

diantara dua keadaan tersebut terdapat air yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman.

Kapasitas lapang adalah kapasitas maksimum air kapiler yang dapat ditahan di

zone perakaran pada keadaan letak muka air tanah cukup dalam sehingga air tidak

dapat ditarik ke zone perakaran.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1) Mengapa batuan dikatakan sebagai sumber hara?

2) Mengapa air dikatakan sebagai sumber hara?

3) Mengapa udara dikatakan sebagai sumber hara?

4) Mengapa bahan organik dikatakan sebagai sumber hara?

5) Mengapa pupuk dikatakan sebagai sumber hara?

7
2
1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui pengertian dan memahami suber hara dari batuan.

2) Mengetahui pengertian dan memahami suber hara dari air.

3) Mengetahui pengertian dan memahami suber hara dari udara.

4) Mengetahui pengertian dan memahami suber hara dari bahan organik.

5) Mengetahui pengertian dan memahami suber hara dari pupuk.

83
4
II SUMBER UNSUR HARA

2.1 Batuan

2.1.1 Batuan dan jenis-jenis batuan

Batuan adalah agregat padat dari mineral, atau kumpulan yang terbentuk

secara alami yang tersusun oleh butiran mineral, gelas, material organik yang

terubah dan merupakan kombinasi dari semua komponen tersebut. Secara umum,

batuan terbagi menjadi tiga (Setiadi, 2013).

1. Batuan beku

Merupakan jenis batuan yang tersusun atas mineral-mineral silikat hasil

pembentukan magma yang mendingin. Contoh dari batuan beku adalah

batu granit, batu basalt, batu gabro, dll (Wahyudi, 2013).

Gambar 1. Batuan beku

2. Batuan sedimen

Merupakan jenis batuan hasil litifikasi bahan rombakan batuan hasil

denudasi atau hasil reaksi kimia. Contohnya adalah batu konglomerat, batu

gamping, batu breksi, batu pasir, dll (Wahyudi, 2013).

9
Gambar 2. Batuan sedimen

3. Batuan metamorf

Merupakan batuan yang berasal dari suatu batuan asal yang mengalami

perubahan tekstur dan komposisi mineral pada afase padat sebagai akibat

perubahan kondisi fisika (tekanan, temperatur, tekanan dan temperatur).

Contohnya adalah batu pualam (marmer), batu sabak, batu sekis, dll

(Wahyudi, 2013).

Gambar 3. Batuan metamorf

Ketiga jenis batuan diatas merupakan penyusun dari lapisan-lapisan bumi mulai

dari kerak bumi sampai inti bumi.

10
5
2.1.2 Batuan sebagai sumber unsur hara

Batuan dikatakan sebagai salah satu sumber hara karena pada batuan-batuan

tersebut (batuan beku, batuan sedimen, maupun batuan metamorf) disusun oleh

mineral-mineral batuan dimana di dalam mineral-mineral batuan ini disusun oleh

segala macam unsur kimia termasuk unsur-unsur hara. Berikut disajikan mineral-

mineral batuan yang mengandung unsur-unsur hara (Setiadi, 2013).

Tabel 1. Beberapa contoh mineral penyusun batuan yang mengandung unsur hara
Unsur hara yang
No. Mineral batuan Rumus kimia
terkandung

1 Niter/Saltpeter KNO3 K dan N


2 Apatit Ca5(PO4)3(OH.FCl) Ca, P, dan Cl
3 Feldspar NaAlSi3O8 Na dan Si
4 Anhydrit CaSO4 Ca dan S
5 Serpentin Mg6(Si4O10)(OH)8 Mg dan Si
6 Pirit FeS2 Fe dan S
7 Turmalin (AlFeLiMgMn)3(AlCrFeV) Fe, Mg, dan Mn
8 Garnet Mn3Al2(SiO4)3 Mn dan Si
9 Franklinit ZnFe2O4 Zn dan Fe
10 Krisokola (CuAl)2H2Si2O5(OH)4.H20 Cu dan Si
11 Powelit CaMoO4 Ca dan Mo
12 Olivin (MgFe)2(SiO4) Mg, Fe, dan Si
13 Hopeit Zn3(PO4)2.4H2O Zn dan P
14 Asbestos Mg3Si2O5(OH)4 Mg dan Si
15 Dolomit CaMg(CO3)2 Ca dan Mg

Mekanisme batuan menjadi unsur hara dalam bentuk tersedia bagi tanaman

harus melalui suatu proses penghancuran atau pelapukan terlebih dahulu. Batuan-

batuan induk akan mengalami pelapukan hingga mineral-mineralnya terlepas

menjadi butiran-butiran yang lebih kecil. Selanjutnya mineral-mineral tersebut

mengalami beberapa reaksi-reaksi kimia yang selanjutnya akan menghasilkan

hara-hara yang tersedia bagi tanaman (Sudibyo, 2010).

11
6
Sebagai contoh mekanisme perubahan mineral batuan menjadi unsur hara

dalam bentuk tersedia bagi tanaman adalah mineral niter (KNO3). Mineral

tersebut akan mengalami hidrolisis ketika berikatan dengan molekul air (H2O)

dengan reaksi sebagai berikut:

KNO3 + H2O  KOH (kalium hidroksida) + HNO3 (asam nitrat)

KOH  K+ + OH-

HNO3  H+ + NO3- (nitrat)

Setelah reaksi di atas berlangsung, barulah tanaman bisa menyerap N dan K

tetapi sudah dalam bentuk yang tersedia yaitu unsur N dalam bentuk nitrat (NO3-)

dan unsur K dalam bentuk ion K+. Proses pelapukan hingga reaksi-reaksi kimia

dalam tanah seperti yang sudah dijelaskan di atas juga akan berlaku untuk unsur-

unsur hara lainnya yang bersumber dari batuan. Batuan akan melapuk terlebih

dahulu setelah itu akan melepaskan mineral-mineral penyusunnya yang terdiri

dari unsur-unsur (termasuk unsur-unsur hara) yang selanjutnya bereaksi dengan

senyawa-senyawa lain menghasilkan bentuk-bentuk hara yang tersedia bagi

tanaman (Sudibyo, 2010).

12
7
2.2 Udara

2.2.1 Udara dan komposisinya

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang

mengelilingi bumi. Dalam keadaan kering, komposisi gas yang mengisi udara di

bumi adalah gas N2 (78%), gas O2 (21%), gas Ar (0.9%), gas CO2 (0.03%), dan

gabungan gas-gas lainnya (0.07%). Makin tinggi lapisan udara, kandungan gas

yang ringan seperti gas H2 semakin banyak. Sedangkan gas yang lebih berat

seperti N2, O2, dan Ar semakin berkurang (Wahyudi, 2013).

2.2.2 Udara sebagai sumber unsur hara

Gambar 4. Udara sebagai sumber hara

Udara dikatakan sebagai sumber unsur hara dikarenakan oleh komposisi

penyusunnya seperti gas nitrogen (N2). Selain unsur nitrogen terdapat juga unsur-

unsur lain seperti unsur sulfur (S) yang berasal dari hasil pembakaran bahan bakar

fosil. Unsur hara yang terdapat di udara juga disumbangkan oleh uap dari air laut

yang mengandung klorida (Cl), kalsium (Ca), potassium (K), dan magnesium

13
8
(Mg). Gas nitrogen (N2) akan bereaksi di udara bersama uap air membentuk

amoniak (NH3) dan bereaksi dengan oksigen membentuk oksida nitrat (NO2).

Sulfur, kalsium, dan magnesium akan bereaksi dengan oksigen membentuk

senyawa-senyawa oksida SO2, CaO, dan MgO. Klorida dan potassium akan

bereaksi dengan uap air membentuk asam klorida (HCl) dan kalium hidroksida

(KOH). Ion-ion ataupun senyawa-senyawa di atas akan jatuh ke tanah melalui air

hujan. Jika kandungan SO2 dan HCl dalam udara meningkat berarti akan

berpotensi turunnya hujan asam. Karena Oksida sulfur (SO2) merupakan bentuk S

tersedia bagi tanaman, maka SO2 diudara dapat langsung ditambat/diserap oleh

tanaman (Wahyudi, 2013).

Selanjutnya dalam tanah ion-ion ataupun senyawa-senyawa yang jatuh

sebagai air hujan akan bereaksi dengan unsur/senyawa lain ataupun akan

mengalami reaksi penguraian sehingga menghasilkan hara tersedia dalam bentuk

kation/anion. Berikut beberapa reaksi yang terjadi di dalam tanah:

NH3 + H2O  NH4+ + OH-


NO2- + 2H+ + O2  NO3- + H2O

HCl  H+ + Cl-

MgO + H2  Mg2+ + H2O

CaO + H2  Ca2+ + H2O

Senyawa amonium (NH4+), nitrat (NO3-), Cl-, Mg2+, dan Ca2+ merupakan unsur-

unsur hara N, Cl, Mg, dan Ca tetapi sudah dalam bentuk tersedia dan siap untuk

diserap oleh tanaman (Wahyudi, 2013).

14
9
2.3 Air

2.3.1 Peran air bagi tanaman

Air merupakan substansi kimia dengan rumus kimia H2O. satu molekul air

tersusun atas dua atom hidrogen yang berikatan secara kovalen dengan satu atom

oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Air

merupakan suatu pelarut yang dapat melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti

garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas, dan banyak macam molekul organik

(Sudibyo, 2010).

Air sangat dibutuhkan oleh tumbuhan dalam berbagai hal. Peran air

terhadap tumbuhan adalah sebagai penyusun utama protoplasma, menjadi pelarut

bagi zat hara yang diperlukan tumbuhan, menjadi alat transport untuk

memindahkan zat hara, menjadi medium bagi berbagai reaksi kimia, dan sebagai

sistem hidrolik (Sudibyo, 2010).

2.3.2 Air sebagai sumber unsur hara

Salah satu peran air yang sangat penting bagi tumbuhan adalah menjadi

pelarut bagi zat-zat hara. Peran itulah yang membuat air dikatakan sebagai sumber

unsur hara. Air juga terdapat dalam tanah dalam bentuk larutan tanah. Larutan

tanah adalah air yang terdapat diantara pori-pori tanah, larutan ini mengandung

ion-ion terlarut yang dapat diserap oleh akar tanaman seperti Na+, K+, Ca2+, dan

BO32-. Kation-kation seperti Na+, K+, dan Ca2+ merupakan kation hasil reaksi

dengan air.

15
10
Sedangkan unsur B tidak dapat bereaksi dengan air, tetapi anion oksidanya

BO32- dapat larut dalam air dan merupakan bentuk tersedia dari unsur

Boron (B) (Setiadi, 2013).

2B (tidak larut dalam air) + 3O2  2BO32- (larut dalam larutan tanah)

2.4 Bahan Organik

2.4.1 Pengertian bahan organik (BO)

Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui, didaur

ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan

oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air. Bahan organik tanah merupakan

penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami

pelapukan dan pembentukan kembali (Setiadi, 2013).

2.4.2 Bahan organik (BO) sebagai sumber unsur hara

Bahan organik (BO) tersusun atas komponen utama yaitu C, H, O, dan N.

beberapa sumber bahan organik juga mengandung sumber hara lain seperti P

dan S. Kandungan bahan organik tanah berkisar antara 0,5-5% pada tanah-

tanah mineral, dan mencapai 98% untuk tanah gambut/organik. Banyak parameter

yang dapat digunakan untuk mencirikan kualitas bahan organik diantaranya

adalah kandungan karbon dan nitrogen (C/N), kandungan bahan-bahan humus,

16
11
kandungan lignin,selulosa, dll. Bahan organik dalam tanah akan mengalami

dekomposisi dan mineralisasi menjadi bahan anorganik yang siap untuk diserap

tanaman (Sudibyo, 2010).

2.5 Pupuk

2.5.1 Definisi pupuk

Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ketanah atau tajuk

tanaman dengan tujuan untuk melengkapi katersediaan unsur hara. Bahan pupuk

yang paling awal adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman dan arang kayu.

Dalam pemilihan pupuk perlu diketahui terlebih dahulu jumlah dan jenis unsur

hara yang dikandungnya, serta manfaat dari berbagai unsur hara pembentuk

pupuk tersebut. Setiap kemasan pupuk yang diberi label yang menunjukkan jenis

dan unsur hara yang dikandungnya. Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga

dicantumkan pada kemasan.karena itu, sangat penting untuk membaca label

kandungan pupuk sebelum memutuskan untuk membelinya. Selain menentukan

jenis pupuk yang tepat, perlu diketahui juga cara aplikasinya yang benar, sehingga

takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan dalam aplikasi pupuk

akan berakibat pada terganggunya pertumbuhan tanaman. Bahkan unsur hara yang

dikandung oleh pupuk tidak dapat dimanfaatkan tanaman (Maspary, 2010).

2.5.2 Pupuk sebagai sumber unsur hara

Pupuk dikatakan sebagai sumber unsur hara karena penyusunnya yang

merupakan unsur-unsur hara. Pupuk sumber N contohnya pupuk urea

((CO(NH2)2), pupuk ini mengandung 46% unsur N. Pupuk sumber P contohnya

17
12
SP36, pupuk ini mengandung 36% unsur P dalam bentuk P2O5. Pupuk sumber

kalium contohnya pupuk KCl yang mengandung unsur K 45% dalam bentuk K2O.

Pupuk sumber Ca, Mg, dan S contohnya kapur dolomit yang mengandung 30%

Ca dan 19% Mg dan pupuk elemental sulfur yang mengandung sulfur hingga

90%. Pupuk sumber unsur hara mikro tersedia dalam dua bentuk yaitu dalam

bentuk chelat dan garam organik. Dalam bentuk chelat dapat dijumpai unsur hara

mikro Fe, Mn, Cu, dan Zn dan dalam bentuk garam organik dapat dijumpai unsur

hara mikro Boron (B) dan Molibdenum (Mo) (Salman, 2014).

Gambar 5. Macam-macam pupuk

18
13
14
III KESIMPULAN

Berdasarkan isi dari makalah ini, dapat disimpulkan bahwa :

1) Unsur-unsur hara dalam tanah sangat penting bagi pertumbuhan dan

perkembangan tanaman.

2) Unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman berasal dari berbagai sumber

seperti udara, air, batuan, pupuk, dan bahan organik (BO).

3) Unsur hara N banyak terdapat di udara maupun dari bahan organik, unsur

Si, S, Mg, Zn, Ca, dll banyak terdapat dalam mineral batuan.

4) Pupuk menyumbang hampir seluruh unsur hara (makro maupun mikro)

yang berbentuk garam-garam mineral dan khelat.

5) Tanaman hanya dapat menyerap hara dalam bentuk yang tersedia seperti

senyawa-senyawa maupun kation-anion.

19
DAFTAR PUSTAKA

Banaran. 2013. Jenis Macam-Macam Pupuk dan Fungsi Pupuk.


http://banaran2.blogspot.com/2013/09/jenis-macam-macam-pupuk-dan-
fungsi-pupuk.html. [Diakses pada tanggal 24 Februari 2015]

Maspary. 2010. Sumber Unsur Hara Yang Digunakan Tanaman.


http://www.gerbangpertanian.com/2010/04/sumber-unsur-hara-yang-di-
gunakan.html. [Diakses pada tanggal 25 Februari 2015]

Salman. 2014. Jenis-Jenis Pupuk Organik.


http://salmanbloger.blogspot.com/2014/09/jenis-jenis-pupuk-organik.html.
[Diakses pada tanggal 24 Februari 2015]

Setiadi, A., 2013. Sumber Unsur Hara Makro.


http://arisetiadi11911.blogspot.com/2013/03/sumber-unsur-hara-makro-
nitrogen-n.html. [Diakses pada tanggal 25 Februari 2015]

Sudibyo, F., 2010. Pengertian Unsur Hara dan Bahan Organik.


http://floris.blogbisnis.org/2010/09/pengertian-unsur-hara-dan-bahan-
organik.html. [Diakses pada tanggal 25 Februari 2015]

Wahyudi, K. F., 2013. Sumber Unsur Hara Dalam Tanah.


http://cingdoland.blogspot.com/2013/05/sumber-unsur-hara-dalam-
tanah_8.html. [Diakses pada tanggal 23 Februari 2015]

20

Anda mungkin juga menyukai