TENTANG AMPUTASI
Prodi : S1 Keperawatan
Semester : V (lima)
Disusun Oleh :
Ernayanti (1420118004)
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PEMBAHASAN............................................................................................
A. Definisi................................................................................................................
B. Etiologi................................................................................................................
C. Manifestasi Klinis...............................................................................................
D. Patofisiologi........................................................................................................
E. Pemeriksaan Penunjang......................................................................................
F. Penatalaksanaan Medis.......................................................................................
A. Pengkajian...........................................................................................................
B. Masalah Keperawatan.........................................................................................
C. Intervensi (Nic)...................................................................................................
D. Kriteria Hasil (Noc)............................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................
BAB I
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Amputasi adalah hilangnya sebagian alat gerak yang menyebabkan ketidak
mampuan seseorang untuk melakukan aktivitas dalam derajat yang bervariasi, tergantung
dari bagaimana alat gerak yang hilang, usia, dan penanganan operasi (untuk kasus
kehilangan alat gerak yang di sebabkan amputasi). Kehilangan alat gerak tersebut dapat
disebabkan berbagai hal, seperti penyakit, faktor cacat bawaan lahir, ataupun kecelakaan.
Operasi pengangkatan alat gerak pada tubuh manusia ini disebut dengan amputasi,
menurut crenshaw dalam vitriana(2002), amputasi pada alat gerak bawah mencapai 85%-
90% dari seluruh amputasi, dimana amputasi bawah lutut(transtibialial amputation)
merupakan jenis operaasi amputsi yang paling sering dilakukan.
1) Karena penyakit vaskularisasi perifer (sering terjadi sebagai gejala sisa diabetes
militus), gangrene, tumor ganas, infeksi dan arterosklerosis. Penyakit vaskularisasi
perifer merupakan penyebab tertinggi amputasi ekstremitas bawah.
C. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Wilkinson, (Judith.M. 2006).
1. Kehilangan anggota gerak pada (ektremitas atas atau bawah)
2. menimbulkan rasa nyeri pada bagian yang diamputasi yang berasal dari neuroma
ujung saraf yang dekat dengan permukaan
3. Edema apabila tidak ditangani menyebabkan hiperplasia varikosa dengan keronitis
4. Dermatitis pada tempat tekanan ditemukan kista (epidermal atau aterom)
5. Busitis (terbentuk bursa tekanan antara penonjolan tulang dan kulit)
6. Bila kebersihan kulit diabaikan terjadi folikulitis dan furunkulitis
7. Sedih dan harga diri rendah (self esteem) dan diikuti proses kehilangan.
D. PATOFISIOLOGI
Terjadinya trauma pada ekstrimitas karena penyakit pembuluh darah atau penyakit
vaskuler perifer, tumor ganas, cedera dapat berupa kecelakaan yang mengakibatkan
kerusakan atau patahan. ( Patah tulang tertutup dan patah tulang terbuka ), karna
penanganan yang salah yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan informasi
seseorang maka trauma akan menjadi lebih parah hingga terjadi nekrosis pada jaringan
dan menimbulkan gas ganggren, Dari sinilah akan dilakukan amputasi yakni memutus
kontinuitas tulang, otot dan saraf, kehilangan organ yang mempengaruhi citra diri.
(Brunner & suddart.2001).
Luka pasca amputasi yang memungkinkan bisa terkena bakteri dan dapat
mengakibatkan infeksi pada luka, Proses infeksi pada luka pasca amputasi menimbulkan
ketidak nyamanan pada penderita karena luka mengeluarkan pus yang dapat menekan
saraf dan terjadi rasa nyeri. Pasca amputasi yang memotong tulang dan otot secara
otomatis saraf juga terputus dan ujung saraf merangsang hipotalamus yang
mengakibatkan gangguan mobilitas fisik pada penderita. (Phillips & Grace. 1996)
Pathway / WOC
Defisit
Pengetahuan Penanganan Yang Salah
Informasi
Nekrosis Jaringan
Gas Gangren
Terputusnya Kontinuitas
Tulang, Otot, Saraf Amputasi
Gangguan
Mobilitas Fisik
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut (daryadi, 2012), pemeriksaan diagnostik pada klien amputasi meliputi:
1. Foto rongten yang mengidentifikasi abnormalitas tulang
2. CT scan mengidentifikasi lesi neoplastik,, osteofelitis, pembentukan hematoma
3. Kultur luka mengidentifikasi adanya infeksi dan organisme penyebab
4. Biopsy mengkonfrimasi respon inflamasi
5. Hitung darah lengkap atau defensial peningian dan perpindahan ke kiri diduga
operasi
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
Obat sebelum dan sesudah amputasi :
ASKEP AMPUTASI
A. PENGKAJIAN
Biodata :
a. Pengumpulan data
1. Identitas klien : nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,
pekerjaan, diagnosa medis, no register dan tanggal MRS.
2. Keluhan utama : biasanya px mengeluh sakit (nyeri) pada daerah luka
post op apabila digerakkan, Keterbatasan aktivitas atau Hambatan mobilitas fisik
3. Riwayat penyakit dahulu : Pada klien fraktur pernah mengalami
kejadian patah tulang apa pernah mengalami tindakan operasi apa tidak.
4. Riwayat Penyakit Sekarang : Pada umumnya penderita mengeluh nyeri
pada daerah luka operasi
5. Riwayat Penyakit keluarga : Didalam anggota keluarga tidak / ada yang
pernah mengalami penyakit fraktur / penyakit menular.
b. Pengkajian fisik
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Amputasi dapat diartikan sebagai tindakan memisahkan bagian tubuh sebagian atau
seluruh bagian ekstremitas. Selain ketidakmampuan fisik, perawat perlu juga mengetahui
aspek psikososial yang ditimbulkan karena aspek tersebut lebih sering dijumpai.
Amputasi akan mengubah gambaran tubuh dan harga diri. Proses selanjutnya dapat
diikuti melalui proses kehilangan.
Kehilangan ekstremitas memerlukan penyesuaian besar. Persepsi pasien mengenai
amputasi harus dipahami oleh tim perawatan kesehatan. Pasien harus menyesuaikan diri
dengan adanya perubahan citra diri permanen, yang harus dieselaraskan sedemikan rupa
sehingga tidak akan menghilangkan rasa diri berharaga.
Mobilitas atau kemampuan fisik untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
berubah dan pasien perlu belajar bagaimana menyesuaikan aktivitas dan lingkungan
untuk mengakomodasikan diri dengan penggunaan alat bantu dan bantuan mobilitas. Tim
rehabilitasi bersifat multidisiplin (pasien, perawat, dokter, pekerja sosial, psikologis, ahli
prostesis, pekerja rehabilitasi vokasional) dan membantu pasien mencapai derajat fungsi
tertinggi yang mungkin dicapai dan parisipasi dalam aktivitas hidup.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC
2. Manual of Nursing Practice, 4th edition, J.B. Lippincott Co. Philadelphia. Brunner,
Lillian S; Suddarth, Doris S ( 2008 ),
3. Daryadi. 2012. Askep Amputasi. http://www.nsyadi.blogspot.com (online), diakses: 21
April 2013
4. Amalia, 2013. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Amputasi. (online)
(http: //aramdhani. blogspot .com/2013/04/ asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan 28.
html, diakses 29 November 2013)
5. Nanda International.2013.Nursing Diagnosis Definition and Classification 2013 –
2014.United Kingdom:Willey Blackwell Publishing Ltd
6. Doenges, Marilyn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Ed-3. Jakarta : EGC.
7. Kun, Saputra. 2013. Asuhan Keperawatan pasien Dengan
Amputasi.http://www.kamusakep.blogspot.com (online), diakses: 21 April 2013.
8. Makassar. 2011. Askep Amputasi. http://sebastianamegarezky-
makassar.blogspot.com(online), diakses: 21 April 2013.
9. Suratun, dkk. 2008. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Jakarta: EGC
10. Aplikasi Asuhan Keperwatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC –
NOC.edisi 2018/2020.Yogyakarta: