CHARLIE HOSPITAL
Jl. Raya Ngabean Kav. 1 A Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
Jawa Tengah
GAMBARAN UMUM RS CHARLIE HOSPITAL
Charlie Hospital dibangun diatas lahan seluas 4.349 m², sebagai Rumah
Sakit swasta yang diresmikan pada tanggal 10 bulan Juni tahun 2019,
sejarah berdirinya RS Charlie Hospital diawali dari amanah Almarhum
Bapak Karli kepada putra beliau ananda Bapak Junianto, yang digagas
pendiriannya melalui PT Wahyu Agung dengan tujuan mulia yaitu ingin
menolong kesembuhan sesama dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat sekitarnya.
Pelayanan Kesehatan
Fasilitas Medis
E. Ambulance 24 Jam
Ambulance yang dimiliki oleh RS Charlie Hospital sudah
dilengkapi dengan peralatan yang mendukung dengan tenaga
yang terlatih kegawatdaruratan.
Fasilitas Umum
Musholla Nursery
Wifi
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
VISI:
“ Menjadi Rumah Sakit Unggulan untuk pelayanan kesehatan
dengan pendekatan continuum of care and life cycle”.
MISI:
1. Melakukan pengelolaan Rumah Sakit yang professional
berlandaskan Mutu dan Nilai-nilai Kemanusiaan
2. Meningkatkan dan mengembangan kualitas kepribadian
dan profesionalisme Sumber Daya Insani Rumah Sakit
3. Meningkatkan dan mengembangkan keunggulan
pelayanan dari pra konsepsi sampai geriatri
4. Meningkatkan dan mengembangkan program-program
Rumah Sakit tanpa dinding (Hospital without wall) kepada
masyarakat
Motto:
Motto Charlie Hospital adalah “Melayani dengan Ketulusan
Hati“
Warna
FALSAFAH ORGANISASI
Kelurahan : Ngabean
Kecamatan : Boja
Kabupaten : Kendal
Kelas :D
1. Rawat Jalan
Ada beberapa fasilitas yang disediakan untuk pengobatan jenis
rawat jalan, yaitu Poliklinik Umum, IGD dan Poliklinik
Spesialistik
Poliklinik umum dan IGD dibuka selama 24 jam. Disamping
melayani pemeriksaan dan pengobatan penyakit non spesialis,
poliklinik umum juga malayani konsultasi kesehatan secara
umum, vaksinasi, perawatan luka, khitan, dll.
Pelayanan IGD adalah salah satu indikator keberhasilan
penanganan pasien yang memerlukan pelayanan CEPAT,
TEPAT, dan PROFESIONAL. Ditunjang oleh tenaga dokter yang
professional, perawat yang handal, serta peralatan yang
optimal, kami selalu menjadi barisan terdepan dalam
penanganan kegawat daruratan pasien selama 24 jam, sehingga
dapat memberi pelayanan kesehatan secara maksimal.
Poliklinik Spesialistik terdiri dari:
a) Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
Memberikan pelayanan dan perawatan kepada pasien
sejak masa kehamilan hingga persalinan. Alat-alat medis,
non medis, serta kelengkapan pendokumentasian telah
dipersiapkan secara matang sehingga pasien merasa
nyaman sebelum, selama, dan sesudah proses bersalin.
Dilengkapi pula dengan klinik Ibu dan Anak yang
melayani KB, ANC ibu hamil dan imunisasi anak, serta
pelayanan rawat jalan.
b) Poliklinik Anak
Dengan penanganan yang seksama dan professional oleh
dokter-dokter spesialis anak, Charlie Hospital akan selalu
memberikan yang terbaik bagi buah hati para orang tua.
Dari Kegawatdaruratan bayi baru lahir dengan pelayanan
NICU di ruangan peristi, imunisasi sejak dini hingga
konsultasi kesehatan dan tumbuh kembang anak.
c) Poliklinik Penyakit Dalam
Demi terwujudnya masyarakat yang sehat di segala usia,
Charlie Hospital membuka pelayanan kesehatan secara
menyeluruh, terutama penyakit-penyakit degenerative
kronis seperti diabetes, darah tinggi, hepatitis, dsb.
Dokter-dokter spesialis penyakit dalam siap melayani
pasien termasuk konsultasi kesehatan
d) Poliklinik Gigi
Di samping menjaga kesehatan, perawatan gigi yang baik
juga menunjang penampilan yang membantu dalam
pergaulan. Hal tersebut tidak lepas dari perhatian Charlie
Hospital. Karena itu kami menyediakan layanan poliklinik
gigi yang ditangani oleh dokter gigi berpengalaman serta
ditunjang dengan peralatan yang memadahi.
e) Poliklinik Bedah
Poliklinik bedah melayani pemeriksaan dan perawatan
bedah rawat jalan. Ditangani oleh tim bedah yang
dipimpin oleh spesialis bedah berpengalaman membuat
poliklinik bedah Charlie Hospital semakin handal,
terpercaya, dan professional dalam menangani pasien.
f) Poliklinik Saraf
Pengalaman yang matang dari dokter spesialis saraf di
Charlie Hospital sangat menunjang keberhasilan
pelayanan. Disamping kualitas peralatan yang memadai
dan keterpaduan kerja dengan instalasi terkait, seperti
ICU dengan peralatan ventilator, HCU serta Radiologi
dan yang lainnya. Kami senantiasa melayani pasien dari
pemeriksaan, tindakan sampai dengan perawatan, sesuai
dengan kondisi pasien.
g) Poliklinik THT
Perawatan kesehatan secara menyeluruh tidak lepas dari
perawatan telinga, hidung, dan tenggorokan. Apabila
organ tersebut terkena penyakit, maka akan sangat
mudah mengganggu kenyamanan pendengaran.
Karenanya Charlie Hospital membuka poliklinik THT
untuk membantu masyarakat menjaga kesehatan dan
kenyamanan pendengaran.
h) Poliklinik Mata
Perawatan kesehatan secara menyeluruh tidak lepas dari
perawatan Mata. Apabila organ tersebut terkena penyakit,
maka akan sangat mudah mengganggu kenyamanan
penglihatan. Karenanya Charlie Hospital membuka
poliklinik Mata untuk membantu masyarakat menjaga
kesehatan dan kenyamanan penglihatan masyarakat.
i) Poliklinik Orthopedi dan Traumatologi
Poliklinik Orthopedi dan Traumatologi melayani
pemeriksaan dan perawatan Orthopedi dan Traumatologi
rawat jalan. Ditangani oleh tim bedah yang dipimpin oleh
spesialis Orthopedi dan Traumatologi berpengalaman
membuat poliklinik Orthopedi dan Traumatologi Charlie
Hospital semakin handal, terpercaya, dan professional
dalam menangani pasien
j) Poliklinik Rehabilitasi Medik
Poliklinik Rehabilitasi Medik melayani pemeriksaan dan
perawatan pasien yang membutuhkan pelayanan
fisioterapi. Ditangani oleh dokter Rehabilitasi Medik dan
Fisioterapis yang berpengalaman membuat poliklinik
Rehabilitasi Medik Charlie Hospital semakin handal,
terpercaya, dan professional dalam menangani pasien
2. Rawat Inap
8. Penunjang Medis
Ada beberapa fasilitas penunjang medis yang ada di Charlie Hospital,
diantaranya adalah
a) Laboratorium
Dengan peralatan yang modern dan SDM yang memadahi, Charlie
Hospital menyediakan laboratorium untuk menunjang diagnosis
sehingga kondisi pasien dapat terpantau secara lebih tepat.
Selama 24 jam per hari, kami siap melayani pemeriksaaan
spesimen yang meliputi: kimia klinik, hermatologi lengkap, dll.
b) Radiologi
Instalasi radiologi, sangat penting dalam menunjang
ketepatan deteksi masalah kesehatan pasien. Dilengkapi
dengan alat X-Ray dan USG (Ultra SonoGraphy) serta
didukung oleh dokter spesialis Radiologi. Instalasi ini juga
buka selama 24 jam per hari.
a) Farmasi
Agar terselenggara pelayanan yang cepat dan bersahabat,
kami menerapkan sistem komputerisasi dan didukung
oleh tenaga-tenaga yang handal dan ramah di bawah
pimpinan Apoteker yang berpengalaman.
b) Gizi
Charlie Hospital menyediakan instalasi gizi untuk
membuat diagnose masalah gizi pasien. Menentukan
kebutuhan terapi gizi, memilih dan memperhatikan
bahan makanan atau formula khusus (oral, entemal, dan
parenteral) yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Serta
melaksanakan perberian makanan, mengadakan evaluasi,
dan pemantauan.
c) Sanitasi
Sanitasi adalah upaya kesehatan (prevent dan promotif)
dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan
lingkungan. Ruang lingkup kerja sanitasi meliputi
penyediaan air bersih, pengelolaan limbah padat dan cair,
pengawasan hygiene dan sanitasi makanan, pengawasan
pencemaran lingkungan fisik, pengendalian serangga dan
binatang pengganggu, serta pengawasan penyehatan
ruang bangunan rumah sakit.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
1. Operator Bedah
18
C. Pengaturan Jaga.
19
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
20
B. Pembagian Zona
C. Fasilitas
1. Daerah Bebas
21
Daerah bebas merupakan daerah dimana pengunjung tidak
diizinkan masuk, dan petugas harus melepaskan alas kaki.
2. Daerah Bersih
a. Koridor transfer pasien
b. Kamar ganti Pakaian dokter
c. Kamar ganti Perawat
d. Kamar persiapan dan pemulihan pasien
3. Area Semirestriktik (koridor)
Area semirestriktik adalah daerah dimana pengunjung dan
petugas harus melepaskan alas kaki.
4. Area restriktik (kamar operasi dan koridor kamar operasi)
Area restriktik adalah daerah dimana pengunjung tidak
diizinkan masuk, petugas harus memakai perlengkapan khusus
(topi, masker, alas kaki, pakaian khusus), harus ganti pakaian,
tidak boleh rangkap.
22
yang harus dijaga kesucihamaannya. Daerah aseptik dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu:
23
kesehatan dan obat-obatan dan jenis cairan yang bisa
memenuhi kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli.
Kamar Operasi I digunakan untuk operasi biasa.
4. Ruang Operasi II
Ruang operasi II dilengkapi meja operasi (datar, head up-
head down, tilt kiri-kanan, duduk atau setengah duduk, V
atau V terbalik) secara manual. Ruang Operasi II dilengkapi
dengan lampu operasi yang mampu menerangi bagian-
bagian operasi. Mesin anestesi, monitor EKG yang bisa
terlihat tekanan darah, rekaman jantung, nadi, saturasi
oksigen, AC sentral, Suction, oksigen sentral, alat kauter
(bisa dipakai untuk Bifolar), tersedianya alat kesehatan dan
obat-obatan, dan jenis cairan yang bisa memenuhi
kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli.
5. Ruang Penyimpan Alat Steril
a. Lemari linen dan instrumen steril Tersedia lemari untuk
penyimpanan alat instrumen dan linen sudah steril
terbungkus yang siap pakai disimpan di lemari masing-
masing.
b. Lemari linen non steril Tersedia juga lemari untuk
penyimpanan linen biasa, seperti baju petugas instalasi
kamar operasi, stik laken, selimut dan untuk kebutuhan
linen lainnya.
6. Ruang Penyimpanan Alat Kesehatan
Tersedia lemari untuk penyimpanan alat kesehatan,
sesuai jumlah inventaris.
7. Ruang Penyimpanan Obat dan Alat Anestesi
Tersedia lemari untuk menyimpan obat dan alat
kesehatan anestesi yang terkunci, kulkas untuk menyimpan
obat yang memerlukan suhu tertentu.
8. Ruang Sadar Pulih atau Recovery Room
24
Ruang sadar pulih adalah ruang dimana pasien setelah
operasi dibawa ke ruang sadar pulih untuk diobservasi
sekitar 2 jam. Ruang sadar pulih dilengkapi dengan 4 buah
tempat tidur (standar dengan dek pengaman), oksigen
sentral, suction sentral, monitor pasien 2 set, persediaan
cairan infus, meja tulis, dan alat-alat untuk keperluan
administrasi.Di ruang sadar pulih ini serah terima pasien
dari instalasi kamar operasi dengan perawat ruang inap
(pasien kembali ke ruangan).
9. Ruang Pertemuan
Ruang pertemuan ini digunakan untuk pertemuan. Di
ruang ini tersedia meja, kursi dan lemari buku untuk
menyimpan buku-buku.
10. Ruang Ganti Wanita
Ruang ini digunakan khusus untuk wanita ganti pakaian,
dengan pakaian instalasi kamar operasi. Di ruang ini
terdapat lemari pakaian gantung, lemari pakaian dan
persediaan pakaian bersih instalasi kamar operasi, dan loker
yang terkunci.
11. Ruang Ganti Pria
Ruang ini digunakan khusus untuk pria ganti pakaian. Di
ruang ini terdapat lemari pakaian gantung, lemari tempat
penyimpanan pakaian bersih instalasi kamar operasi dan
loker yang terkunci.
12. Kamar Mandi
Terdapat 2 buah kamar mandi Tersedia Shower untuk
mandi, closet duduk.
d. Intrument
1. Set Bedah hernia 1
2. Set Laparatomi Kebidanan 1
3. Set Bedah THT 2
25
4. Set Bedah Mata 2
5. Set Bedah laparotomi 1
6. Set bedah hemoroid 1
7. Set bedah BPH
8. Set bedah eksterpasi 1
9. Set bedah appendik 1
26
BAB. IV
1. Alur Pasien
-penerimaan pasien
Pintu khusus masuk pasien -verivikasi dokumen
27
2. Alur Petugas
- Cuci tangan
Ruang Ganti - Ganti baju
- Menggunakan tutup
kepala , masker, alas kaki
- Menyiapkan pasien khusus
- Menyiapkan alkes Ruang Transit / Induksi
- TTV
- Menyiapkan operasi
- Menyiapkan alat
Ruang Bedah / OK - Menyiapkan obat + Alkes
- Mendokumentasikan
- Ganti Baju
- Pulang Ruang Ganti
RUANG OPERASI
LOUNDRY
PACKING LINEN
CSSD
29
7. Alur masuk Baju petugas bersih
RUANG GANTI
LOUNDRY
RUANG PENCUCIAN
30
10. Alur Sampah infeksius
RUANG BEDAH / OK
PINTU BELAKANG
RUANG SPOELHOCK
RUANG INSENERATOR
31
12. Alur Obat Dan Alkes
- Inventaris kebutuhan
PJ LOGISTIK - Pembuatan
- Pengecekan kebutuhan
LOGISTIK
barang
- Memberikan
-Pengecekan ulang
IBS
- Penyimpanan
32
BAB V
A. Penjadwalan Operasi
Penjadwalan pasien yang akan di operasi di kamar bedah agar
dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Prosedur
penjadwalan dapat dilihat di SPO IBS.
3. Post Operasi
a. Pasien diantar ke ruang pulih oleh perawat kamar operasi
dan diobservasi di Ruang pulih dibawah tanggung jawab dokter
anestesi.
b. Memonitoring keadaan pasien yang telah dilakukan
tindakan operasi dengan mengukur tanda – tanda vital dan
mencatat pada lembar pengawasan, apabila kondisi pasien
menurun menunjukan ke arah yang lebih buruk atau
35
tidak stabil untuk dilakukan re operasi atau dilakukan
pengawasan di ICU / HCU.
c. Pasien dipindahkan ke IRIN sesudah mendapat persetujuan
Dokter Anestesi dan diserahterimakan kepada perawat IRIN
yang menjemput pasien.
d. Bila perlu di rawat di ICU/HCU, pasien diantar langsung dari OK
ke ICU/HCU oleh petugas Anestesi dan perawat sirkuler.
E.Pelayanan Bedah
1. Pemeriksaan pra bedah dan perencanaan pra bedah yang
terdokumentasi.
Dokter operator harus melakukan evaluasi pra bedah untuk
menentukan kemungkinan pemeriksaan tambahan dan konsultasi
SMF lain untuk membuat suatu asesmen pra bedah. Semua informasi
yang diberikan pada pasien, mengenai kondisi pasien, diagnosis
penyakit (indikasi operasi/tindakan), Alasan mengapa harus
dilakukan operasi/tindakan, hal yang akan terjadi bila tidak
dilakukan operasi atau tindakan, apa yang dilakukan saat operasi
atau tindakan, rencana tindakan, alternatif tindakan, tingkat
keberhasilan, komplikasi operasi atau tindakan yang mungkin terjadi,
alternatif terapi atau tindakan lain (bila ada), prognosis/kemungkinan-
kemungkinan gambaran ke depan yang terjadi dan rencana
pengelolaan pasca bedah, perkiraan biaya (hanya biaya operasi,
tidak termasuk akomodasi dan obat) harus didokumentasi lengkap
dan disertakan dalam rekam medis pasien dan ditandatangani
oleh pasien atau keluarga,dokter bedah yang
bersangkutan/DPJP, saksi pihak pasien atau keluarga, dan saksi
pihak RS Charlie Hospital Informasi yang diberikan dicatat dalam
lembar khusus informed consent yang disertakan dalam rekam medis
pasien.
36
2. Penandaan lokasi operasi
Penandaan Lokasi operasi oleh operator dilakukan di ruang
perawatan atau di ruang persiapan operasi dengan tanda bentuk
“ lingkaran “ menggunakan spidol permanen dengan keadaan
pasien sadar. Penandaan dilakukan pada semua kasus-kasus yang
memungkinkan untuk dilakukan penandaan.
2. Laporan Operasi
Dokter operator harus mendokumentasi semua tindakan bedah dan
kejadian-kejadian yang terjadi selama pembedahan. Dokter bedah
mencatat laporan operasi yang harus memuat minimal :
a. Tanggal dan jam waktu operasi dimulai dan selesai.
b. Diagnosa pre dan pasca bedah.
c. Dokter operator dan asisten.
d. Nama prosedur bedah.
37
e. Spesimen bedah untuk pemeriksaan.
f. Catatan spesifik yang terjadi selama pembedahan, termasuk ada
tidaknya komplikasi yang terjadi, dan jumlah perdarahan.
g. Instruksi Pasca Bedah
h. Tanda tangan dokter yang bertanggung jawab.
38
Kebidanan, THT, Mata, Tindakan Diagnostik, Tindakan Diagnostik
Spesialis Penyakit Dalam, dan Pelayanan Dokter Spesialis Anak pada
Bayi Baru Lahir. Pelayanan Kamar bedah dapat dilakukan selama jam
kerja untuk operasi terjadwal (elektif) dan setiap saat untuk operasi
emergensi.
39
BAB VI
PENUTUP
40
41