Anda di halaman 1dari 41

COMPANY PROFILE

CHARLIE HOSPITAL
Jl. Raya Ngabean Kav. 1 A Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

Jawa Tengah
GAMBARAN UMUM RS CHARLIE HOSPITAL

Sejarah RS Charlie Hospital

Charlie Hospital dibangun diatas lahan seluas 4.349 m², sebagai Rumah
Sakit swasta yang diresmikan pada tanggal 10 bulan Juni tahun 2019,
sejarah berdirinya RS Charlie Hospital diawali dari amanah Almarhum
Bapak Karli kepada putra beliau ananda Bapak Junianto, yang digagas
pendiriannya melalui PT Wahyu Agung dengan tujuan mulia yaitu ingin
menolong kesembuhan sesama dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat sekitarnya.

Diawali dengan Yayasan keluarga besar Junianto, Charlie Hospital dengan


Ketua Yayasan Ibu Wahyu Fitrianingsih, yang peletakan batu pertamanya
oleh Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf pada tanggal 10 Juni 2019 dan
diresmikan oleh Bupati Kendal Ibu dr. Mirna Annisa, M. Si pada hari dan
tanggal yang sama.
Moto dari RS Charlie Hospital adalah “Melayani dengan Ketulusan Hati“,
sehingga dalam memberikan pelayanannya kami berbasis dengan
pelayanan dengan pendekatan hati yang tulus. Visi kami adalah “Menjadi
RS Unggulan untuk Pelayanan Kesehatan dengan Pendekatan Continuum of
Care and Life Cycle”.

Pelayanan Kesehatan

RS Charlie Hospital merupakan Rumah Sakit Umum yang merupakan


penyedia jasa pelayanan kesehatan yang terpadu, juga menyediakan
beberapa terobosan program kesehatan yang selalu terupdate dimana
program tersebut didukung dengan peralatan yang modern yang masih
sangat jarang pada rumah sakit – rumah sakit swasta di Kabupaten Kendal.
Tentunya dengan demikian target dari RS Charlie Hospital adalah
penduduk secara umum di wilayah Kabupaten Kendal.

RS Charlie Hosptal memiliki berbagai pelayanan medis dan alat penunjang


medis yang memadai sehingga cukup menunjang kesehatan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat diantaranya :

Fasilitas Medis

Pelayanan Medis di RS Charlie Hospital antara lain


A. Pelayanan Poliklinik ;
1) Poli Spesialis Anak
2) Poli Spesialis Kandungan ( Obsgyn & Ginekelogi )
3) Poli Spesialis Penyakit Dalam
4) Poli Spesialis Penyakit Mata
5) Poli Spesialis Penyakit Telinga Hidung & Tenggorok
6) Poli Spesialis Bedah Umum
7) Poli Spesialis Orthopedi & Traumatologi
8) Poli Spesialis Saraf ( Neurologi)
9) Poli Gigi
B. Pelayanan Gawat Darurat
RS Charlie Hospital juga dilengkapi dengan Instalasi
Gawat Darurat ( IGD ) yang siap melayani pasien selama
24 jam dalam 7 hari untuk menangani keadaan
kegawatan yang menimpa pasien dengan dokter umum
yang sudah terlatih PPGD/ ACLS/ ATLS dan stand by on
site sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

C. Pelayanan Rawat Inap


Pelayanan Rawat Inap di RS Charlie Hospital dibagi
menjadi beberapa kelas sesuai dengan fasilitas yang
diberikan, diantaranya ;
 Ruang Emerald ( VIP )
Dengan fasilitas : 1 Bed Pasien, Kamar Mandi Dalam,
Water Heater, TV LED 32’, Sofa Bed, Almari, Kulkas , Ac
 Ruang Stamford ( Kelas I )
Dengan fasilitas : 1 Bed Pasien, Kamar Mandi Dalam, TV
LED 32’, Sofa, Ac
 Ruang Simphoni ( Kelas II )
Dengan fasilitas : 4 Bed Pasien, 2 Kamar Mandi Dalam,
TV LED 32’, 2 Ac
 Ruang Puri ( Kelas III )
Dengan fasilitas : 6 Bed Pasien, 2 Kamar Mandi Dalam,
TV LED 32’, 2 Ac
 Ruang ICU/ HCU
Dengan fasilitas : 2 Bed Pasien, Ventilator, Bed Set
Monitor, Infuse Pump, Searing Pump, Suction
 PERINATOLOGI
Dengan fasilitas : 2 Bed Pasien, Ventilator, Bed Set
Monitor, Infuse Pump, Searing Pump, Suction

D. Pelayanan Penunjang Medis


Pelayanan penunjang yang ada di RS Charlie Hospital ini
antara lain ;
1) Pelayanan Laboratorium
2) Pelayanan Radiologi
3) Pelayanan Farmasi
4) Pelayanan Rehabilitasi Medik ( Fisioterapi )
5) Pelayanan Gizi
6) Rekam Medis

E. Ambulance 24 Jam
Ambulance yang dimiliki oleh RS Charlie Hospital sudah
dilengkapi dengan peralatan yang mendukung dengan tenaga
yang terlatih kegawatdaruratan.

F. Pelayanan Lain- Lain


Pelayanan lain yang ada di RS Charlie Hospital meliputi
Pelayanan Kebugaran seperti ;
1) Pelayanan Senam Hamil
2) Pelayanan Pijat Bayi
3) Pelayanan Catering Diet Sehat Charlie

Fasilitas Umum

RS Charlie Hospital didukung oleh infrastruktur berstandar nasional


dengan konsultan medis dan keperawatan yang berkualitas, terlatih, serta
berpengalaman di bidangnya masing-masing

Bank / ATM Childcare

Kafe / Kantin Layanan 24 Jam

Musholla Nursery

Area Parkir Ruang Tunggu yang Nyaman

Wifi
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

1. SEJARAH RUMAH SAKIT

Charlie Hospital sebagai rumah sakit swasta yang diresmikan pada


tanggal 10 Juni 2019 sejarahnya diawali dari amanah almarhum bapak
Karli kepada ananda bapak Junianto yang digagas pendirianya melalui
PT Wahyu Agung dengan tujuan mulia yang ingin menolong
kesembuhan sesama dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
sekitarnya.

Di awali dengan Yayasan keluarga besar Junianto Charlie Hospital


dengan Ketua Yayasan ibu Wahyu Fitrianingsih, pondasi batu pertama
di bangun hingga 2 tahun kemudian berdirilah bangunan megah dan
indah serta fungsional.

Kemudian mengawali perijinan operasional Yayasan keluarga besar


Junianto menyerahkan kepada PT. Charlie Hospital Semarang untuk
mempermudah proses perijinan selanjutnya, karena Charlie Hospital
bertekad sebagai wadah yang mengelola Sumber Daya Manusia dari
berbagai disiplin ilmu yang ada secara professional.

Guna perbaikan managemen dan peningkatan kualitas pelayanan


maka Charlie Hospital akan segera melakukan akreditasi rumah sakit
secara bertahap dan berkelanjutan.

2. PROFIL RUMAH SAKIT

Charlie Hospital berlokasi di Jalan Raya Ngabean kilometer 1 Boja,


Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah 59567.
Gambar

Lokasi Charlie Hospital melalui google map


VISI, MISI, MOTO, FALSAFAH, DAN PELAYANAN

YANG TERSEDIA DI RUMAH SAKIT CHARLIE HOSPITAL

A. Visi dan Misi

VISI:
“ Menjadi Rumah Sakit Unggulan untuk pelayanan kesehatan
dengan pendekatan continuum of care and life cycle”.

MISI:
1. Melakukan pengelolaan Rumah Sakit yang professional
berlandaskan Mutu dan Nilai-nilai Kemanusiaan
2. Meningkatkan dan mengembangan kualitas kepribadian
dan profesionalisme Sumber Daya Insani Rumah Sakit
3. Meningkatkan dan mengembangkan keunggulan
pelayanan dari pra konsepsi sampai geriatri
4. Meningkatkan dan mengembangkan program-program
Rumah Sakit tanpa dinding (Hospital without wall) kepada
masyarakat

Motto:
Motto Charlie Hospital adalah “Melayani dengan Ketulusan
Hati“

Makna logo yang dimaksud adalah:


Bertemunya tangan kiri dan kanan menggengam symbol medis
di tengahnya

Melambangkan (4) empat pilar pelayanan yaitu:

1. Pelayanan medis yang sangat diagungkan sebagai amanah


luhur dari bapak Karli sebagai orang tua pemilik Charlie
Hospital

2. Warna agak gelap pada tangan kanan menandakan


ketulusan hati pada setiap pelayanan Charlie Hospital

3. Genggaman pada tangan kiri sebagai pengayom


kebersamaan dalam setiap langkah dan kesuksesan agar
terikat lebih erat

4. Bertemunya kedua sisi tangan kiri dan kanan tersebut


sebagai symbol ketulusan doa atas terwujudnya Charlie
Hospital

Warna

1. Hijau melambangkan keteduhan

2. Lingkaran antara kedua tangan melambangkan “kehangatan


cinta kasih”

FALSAFAH ORGANISASI

(1) Falsafah Pelayanan Medis adalah:


i. Respect = saling menghormati antar petugas pemberi
pelayanan dan menghormati semua pasien
dan keluarga tanpa membedakan status
sosial dan ekonomi
ii. Savety = mengedepankan keselamatan bagi pasien,
keluarga, maupun tenaga kesehatan dan
staf Rumah Sakit Charlie Hsopital
iii. Care = peduli dengan kesembuhan pasien
iv. Humble = Rumah Sakit Charlie Hospital memberikan
pelayanan optimal dan terbaik.
Kesembuhan berasal dari Tuhan Yang
Maha Kuasa
(2) Falsafah Pelayanan Penunjang adalah:
i. Cermat
ii. Hemat
iii. Akurat
iv. Realiable
v. Lancar
vi. Integral
vii. Efektif

Nama Rumah Sakit : Charlie Hospital

Kepemilikan : Swasta PT Charlie Hospital Semarang

Bentuk Badan Hukum : Perseroan Terbatas

Jenis : Rumah Sakit Umum

Lokasi : Ngabean Kendal Jawa Tengah

Nomor telepon : (024)86005000

Nomor Fax :(024)86005000

Kelurahan : Ngabean

Kecamatan : Boja

Kabupaten : Kendal

Provinsi : Jawa Tengah

Kelas :D

Jumlah Tempat Tidur : 55 tempat tidur


B. Pelayanan

1. Rawat Jalan
Ada beberapa fasilitas yang disediakan untuk pengobatan jenis
rawat jalan, yaitu Poliklinik Umum, IGD dan Poliklinik
Spesialistik
Poliklinik umum dan IGD dibuka selama 24 jam. Disamping
melayani pemeriksaan dan pengobatan penyakit non spesialis,
poliklinik umum juga malayani konsultasi kesehatan secara
umum, vaksinasi, perawatan luka, khitan, dll.
Pelayanan IGD adalah salah satu indikator keberhasilan
penanganan pasien yang memerlukan pelayanan CEPAT,
TEPAT, dan PROFESIONAL. Ditunjang oleh tenaga dokter yang
professional, perawat yang handal, serta peralatan yang
optimal, kami selalu menjadi barisan terdepan dalam
penanganan kegawat daruratan pasien selama 24 jam, sehingga
dapat memberi pelayanan kesehatan secara maksimal.
Poliklinik Spesialistik terdiri dari:
a) Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
Memberikan pelayanan dan perawatan kepada pasien
sejak masa kehamilan hingga persalinan. Alat-alat medis,
non medis, serta kelengkapan pendokumentasian telah
dipersiapkan secara matang sehingga pasien merasa
nyaman sebelum, selama, dan sesudah proses bersalin.
Dilengkapi pula dengan klinik Ibu dan Anak yang
melayani KB, ANC ibu hamil dan imunisasi anak, serta
pelayanan rawat jalan.
b) Poliklinik Anak
Dengan penanganan yang seksama dan professional oleh
dokter-dokter spesialis anak, Charlie Hospital akan selalu
memberikan yang terbaik bagi buah hati para orang tua.
Dari Kegawatdaruratan bayi baru lahir dengan pelayanan
NICU di ruangan peristi, imunisasi sejak dini hingga
konsultasi kesehatan dan tumbuh kembang anak.
c) Poliklinik Penyakit Dalam
Demi terwujudnya masyarakat yang sehat di segala usia,
Charlie Hospital membuka pelayanan kesehatan secara
menyeluruh, terutama penyakit-penyakit degenerative
kronis seperti diabetes, darah tinggi, hepatitis, dsb.
Dokter-dokter spesialis penyakit dalam siap melayani
pasien termasuk konsultasi kesehatan
d) Poliklinik Gigi
Di samping menjaga kesehatan, perawatan gigi yang baik
juga menunjang penampilan yang membantu dalam
pergaulan. Hal tersebut tidak lepas dari perhatian Charlie
Hospital. Karena itu kami menyediakan layanan poliklinik
gigi yang ditangani oleh dokter gigi berpengalaman serta
ditunjang dengan peralatan yang memadahi.
e) Poliklinik Bedah
Poliklinik bedah melayani pemeriksaan dan perawatan
bedah rawat jalan. Ditangani oleh tim bedah yang
dipimpin oleh spesialis bedah berpengalaman membuat
poliklinik bedah Charlie Hospital semakin handal,
terpercaya, dan professional dalam menangani pasien.
f) Poliklinik Saraf
Pengalaman yang matang dari dokter spesialis saraf di
Charlie Hospital sangat menunjang keberhasilan
pelayanan. Disamping kualitas peralatan yang memadai
dan keterpaduan kerja dengan instalasi terkait, seperti
ICU dengan peralatan ventilator, HCU serta Radiologi
dan yang lainnya. Kami senantiasa melayani pasien dari
pemeriksaan, tindakan sampai dengan perawatan, sesuai
dengan kondisi pasien.
g) Poliklinik THT
Perawatan kesehatan secara menyeluruh tidak lepas dari
perawatan telinga, hidung, dan tenggorokan. Apabila
organ tersebut terkena penyakit, maka akan sangat
mudah mengganggu kenyamanan pendengaran.
Karenanya Charlie Hospital membuka poliklinik THT
untuk membantu masyarakat menjaga kesehatan dan
kenyamanan pendengaran.
h) Poliklinik Mata
Perawatan kesehatan secara menyeluruh tidak lepas dari
perawatan Mata. Apabila organ tersebut terkena penyakit,
maka akan sangat mudah mengganggu kenyamanan
penglihatan. Karenanya Charlie Hospital membuka
poliklinik Mata untuk membantu masyarakat menjaga
kesehatan dan kenyamanan penglihatan masyarakat.
i) Poliklinik Orthopedi dan Traumatologi
Poliklinik Orthopedi dan Traumatologi melayani
pemeriksaan dan perawatan Orthopedi dan Traumatologi
rawat jalan. Ditangani oleh tim bedah yang dipimpin oleh
spesialis Orthopedi dan Traumatologi berpengalaman
membuat poliklinik Orthopedi dan Traumatologi Charlie
Hospital semakin handal, terpercaya, dan professional
dalam menangani pasien
j) Poliklinik Rehabilitasi Medik
Poliklinik Rehabilitasi Medik melayani pemeriksaan dan
perawatan pasien yang membutuhkan pelayanan
fisioterapi. Ditangani oleh dokter Rehabilitasi Medik dan
Fisioterapis yang berpengalaman membuat poliklinik
Rehabilitasi Medik Charlie Hospital semakin handal,
terpercaya, dan professional dalam menangani pasien

2. Rawat Inap

Pelayanan Rawat Inap yang disediakan di Charlie Hospital,


meliputi:
a) Ruang Emerald (untuk VIP)
Ruang Emerald, yang berkapasitas 1 tempat tidur setiap
kamar memiliki fasilitas: TV, kulkas, AC, sofabed, almari,
dan kamar mandi dalam yang dilengkapi dengan water
heater
b) Ruang Stamford (Kelas 1)
Ruang Emerald yang berkapasitas 1 tempat tidur setiap
kamar memiliki fasilitas: TV, AC, nakas, sofa dan kamar
mandi dalam.

c) Ruang Symphoni (Kelas 2)


Ruang Symphoni mempunyai kapasitas 4 tempat tidur dan
setiap kamar memiliki fasilitas: TV, AC, nakas, dan 2 kamar
mandi dalam.
d) Ruang Puri (Kelas 3)
Ruang Puri mempunyai kapasitas 6 tempat tidur dan setiap
kamar memiliki fasilitas: TV, AC, Nakas, dan 2 kamar mandi
dalam.
3. Instalasi Bedah Sentral/ IBS
Untuk pelayanan operasi, Charlie Hospital menyediakan dua kamar
bedah yang masing- masing kamar dapat dipergunakan untuk
tindakan operasi sesuai kebutuhan. Kami juga menyediakan ruang
pulih (recovery room), untuk pemulihan pasien baru selesai dioperasi
sebelum dipindah ke ruang perawatan.
4. Kamar Besalin
Untuk ibu-ibu yang menjalani proses persalinan, Charlie Hospital
menyediakan kamar khusus untuk bersalin (VK) dengan kapasitas 2
bed gyn, dan 2 bed observasi. Sebelum persalinan pasien diobservasi
dahulu di ruang observasi. Untuk persalinan normal dilakukan di
ruang tindakan sedang persalinan sectio dilakukan di Instalasi Bedah
Sentral .
5. Ruang Peristi
Untuk melengkapi pelayanan kesehatan anak, Charlie Hospital
menyediakan ruang Peristi untuk bayi-bayi yang membutuhkan
penanganan khusus. Dengan kapasitas 6 bed dan dilengkapai dengan
alat CPAP, incubator, infant warmer, dll
6. Kamar Isolasi
Charlie Hospital menyediakan kamar isolasi untuk menjaga pasien
dengan kondisi medis tertentu yang terpisah dari orang lain ketika
mereka menerima perawatan medis. Ruang isolasi menggunakan
tekanan udara negative untuk membantu mencegah penyakit menular
keluar ruangan dan menginfeksi orang lain.
7. Ruang ICU/HCU
Untuk Pelayanan khusus kepada pasien yang kritis, dengan 2 bed
umum dan 1 bed Isolasi Untuk memberikan pelayanan yang intensif
kepada pasien.

8. Penunjang Medis
Ada beberapa fasilitas penunjang medis yang ada di Charlie Hospital,
diantaranya adalah
a) Laboratorium
Dengan peralatan yang modern dan SDM yang memadahi, Charlie
Hospital menyediakan laboratorium untuk menunjang diagnosis
sehingga kondisi pasien dapat terpantau secara lebih tepat.
Selama 24 jam per hari, kami siap melayani pemeriksaaan
spesimen yang meliputi: kimia klinik, hermatologi lengkap, dll.

b) Radiologi
Instalasi radiologi, sangat penting dalam menunjang
ketepatan deteksi masalah kesehatan pasien. Dilengkapi
dengan alat X-Ray dan USG (Ultra SonoGraphy) serta
didukung oleh dokter spesialis Radiologi. Instalasi ini juga
buka selama 24 jam per hari.
a) Farmasi
Agar terselenggara pelayanan yang cepat dan bersahabat,
kami menerapkan sistem komputerisasi dan didukung
oleh tenaga-tenaga yang handal dan ramah di bawah
pimpinan Apoteker yang berpengalaman.
b) Gizi
Charlie Hospital menyediakan instalasi gizi untuk
membuat diagnose masalah gizi pasien. Menentukan
kebutuhan terapi gizi, memilih dan memperhatikan
bahan makanan atau formula khusus (oral, entemal, dan
parenteral) yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Serta
melaksanakan perberian makanan, mengadakan evaluasi,
dan pemantauan.
c) Sanitasi
Sanitasi adalah upaya kesehatan (prevent dan promotif)
dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan
lingkungan. Ruang lingkup kerja sanitasi meliputi
penyediaan air bersih, pengelolaan limbah padat dan cair,
pengawasan hygiene dan sanitasi makanan, pengawasan
pencemaran lingkungan fisik, pengendalian serangga dan
binatang pengganggu, serta pengawasan penyehatan
ruang bangunan rumah sakit.
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

1. Operator Bedah

- Dokter Bedah Kamar Bedah menggunakan jasa Pelayanan dokter


full-timer dan part-timer (dokter bedah umum dan dokter bedah
spesialis).
- Dokter Anestesi merupakan lulusan Dokter Spesialis Anestesi.
2. Kualifikasi Tenaga Perawat Kamar Bedah RS Charlie Hospital
- Perawat kamar operasi, dalam hal ini Perawat sebagai asisten,
Perawat Pelaksana Instrumen dan Pelaksana Sirkuler memiliki:
sertifikat Pelatihan Kamar Bedah
- Perawat Pendamping Anestesi memiliki pengalaman bekerja di
kamar bedah selama satu tahun secara terus menerus dan
memiliki sertifikat Basic Cardiac Life Support (BCLS).
- Perawat Ruang Pulih Sadar memiliki sertifikat Basic Cardiac Life
Support (BCLS)
B. Distribusi Ketenagaan

Dalam pelayanan bedah perlu menyediakan sumber daya manusia


yang kompeten, cekatan dan mempunyai kemampuan sesuai dengan
perkembangan teknologi sehingga dapat memberikan pelayanan yang
optimal, efektif, dan efisien. Atas dasar tersebut di atas, maka perlu
kiranya menyediakan, mempersiapkan dan mendayagunakan sumber-
sumber yang ada. Untuk menunjang pelayanan bedah di Kamar Bedah ,
maka dibutuhkan tenaga dokter, perawat yang mempunyai pengalaman,
keterampilan dan pengetahuan yang sesuai.

18
C. Pengaturan Jaga.

Pengaturan jaga atau jadwal dinas adalah pengaturan tugas


pelayanan bagi perawat untuk melaksanakan tugas pelayanan di kamar
bedah sehingga semua kegiatan pelayanan bedah dapat terkoordinir
dengan baik. Pengaturan dinas dibuat 2 shift dalam 24 jam yaitu:
1. Dinas pagi di mulai pukul 07.00 WIB – 14.00 WIB
2. Dinas sore di mulai pukul 14.00 WIB – 21.00 WIB
3. On Call jika ada operasi malam, pelaksanaan on call sesuai kegiatan
operasi

19
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

20
B. Pembagian Zona

1. Zona 1 :Tingkat resiko meliputi : Ruang tunggu operasi.


2. Zona 2 : Tingkat resiko sedang. Pakaian luar Instalasi Kamar
Operasi masih boleh dipakai meliputi ;
a) Ruang diskusi, perawat dan dokter
b) Nurse station
c) Loker petugas
3. Zona 3 : Tingkat resiko tinggi ( semi steril dengan medium filter )
Petugas Instalasi Kamar Operasi wajib menggunakan pakaian
khusus meliputi ;
a) Koridor ruang operasi
b) Ruang persiapan
c) Ruang penyimpanan BHP
d) Ruang penyimpanan alat steril
e) Ruang pemulihan
4. Zona 4 : tingkat resiko sangat tinggi ( steril dengan Hepa filter )
Tim Instalasi Kamar Operasi wajib memakai baju khusus, masker
dan topi meliputi
a) Kamar operasi 1
b) Kamar operasi 2
5. Area nuclei Steril, tempat meja operasi. Tempat operasi dilakukan,
petugas kamar operasi wajib memakai jas operasi beserta APD.

C. Fasilitas

Prinsip-prinsip fasilitas yang harus dipenuhi di kamar operasi antara


lain:

a. Pembagian Daerah-daerah di Kamar Operasi

1. Daerah Bebas

21
Daerah bebas merupakan daerah dimana pengunjung tidak
diizinkan masuk, dan petugas harus melepaskan alas kaki.

2. Daerah Bersih
a. Koridor transfer pasien
b. Kamar ganti Pakaian dokter
c. Kamar ganti Perawat
d. Kamar persiapan dan pemulihan pasien
3. Area Semirestriktik (koridor)
Area semirestriktik adalah daerah dimana pengunjung dan
petugas harus melepaskan alas kaki.
4. Area restriktik (kamar operasi dan koridor kamar operasi)
Area restriktik adalah daerah dimana pengunjung tidak
diizinkan masuk, petugas harus memakai perlengkapan khusus
(topi, masker, alas kaki, pakaian khusus), harus ganti pakaian,
tidak boleh rangkap.

b. Pembagian Daerah di Sekitar Kamar Operasi


1. Daerah Publik
Daerah yang boleh dimasuki oleh semua orang tanpa
syarat khusus. Misalnya: kamar tunggu kamar operasi.
2. Daerah Semi Publik
Daerah yang bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu
saja, yaitu petugas. Pada daerah ini biasanya diberi tulisan
“DILARANG MASUK SELAIN PETUGAS” dan sudah ada
pembatasan tentang jenis pakaian yang dikenakan oleh petugas
(pakaian khusus kamar operasi) serta penggunaan alas kaki
khusus di dalam.
3. Daerah Aseptik
Daerah aseptik merupakan daerah kamar bedah sendiri
yang hanya bisa dimasuki oleh orang yang langsung ada
hubungan dengan kegiatan pembedahan, umumnya daerah

22
yang harus dijaga kesucihamaannya. Daerah aseptik dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu:

– Daerah aseptik 0, yaitu lapangan operasi, daerah tempat


dilakukannya pembedahan.
– Daerah aseptik 1, yaitu daerah memakai gaun operasi,
tempat duk atau kain steril, tempat instrumen dan tempat
perawat instrumen mengatur dan mempersiapkan alat.
– Daerah aseptik 2, yaitu tempat mencuci tangan, koridor
penderita masuk.

c. Bagian-bagian Kamar Operasi


Kamar operasi terdiri dari beberapa ruang, baik itu di dalam kamar
operasi maupun di lingkungan kamar operasi:
1. Ruang Penerimaan Pasien
Ruang Penerimaan Pasien adalah ruang serah terima pre
operasi Instalasi Kamar Operasi yang dilengkapi dengan
brankar, lemari tempat pakaian Instalasi Kamar Operasi bagi
pasien yang akan menjalani operasi, dilengkapi ruang ganti
pasien , lemari terkunci untuk penyimpanan pakaian dan
barang berharga milik pasien.
2. Ruang Induksi dan Premedikasi
Ruang induksi dan premedikasi adalah ruang dimana
pasien dari ruang penerimaan dibawa ke ruang induksi
untuk dilakukan premedikasi, tersedia oksigen sentral.
3. Ruang Operasi I
Ruang operasi I dilengkapi meja operasi (datar, head up-
head down, tilt kiri-kanan, duduk atau setengah duduk, V
atau V terbalik) secara otomatis pakai remote. Ruang operasi
I dilengkapi lampu operasi yang mampu menerangi bagian-
bagian operasi, menggunakan oksigen sentral, suction
sentral, mesin anestesi, monitor pasien, tersedianya alat

23
kesehatan dan obat-obatan dan jenis cairan yang bisa
memenuhi kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli.
Kamar Operasi I digunakan untuk operasi biasa.
4. Ruang Operasi II
Ruang operasi II dilengkapi meja operasi (datar, head up-
head down, tilt kiri-kanan, duduk atau setengah duduk, V
atau V terbalik) secara manual. Ruang Operasi II dilengkapi
dengan lampu operasi yang mampu menerangi bagian-
bagian operasi. Mesin anestesi, monitor EKG yang bisa
terlihat tekanan darah, rekaman jantung, nadi, saturasi
oksigen, AC sentral, Suction, oksigen sentral, alat kauter
(bisa dipakai untuk Bifolar), tersedianya alat kesehatan dan
obat-obatan, dan jenis cairan yang bisa memenuhi
kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli.
5. Ruang Penyimpan Alat Steril
a. Lemari linen dan instrumen steril Tersedia lemari untuk
penyimpanan alat instrumen dan linen sudah steril
terbungkus yang siap pakai disimpan di lemari masing-
masing.
b. Lemari linen non steril Tersedia juga lemari untuk
penyimpanan linen biasa, seperti baju petugas instalasi
kamar operasi, stik laken, selimut dan untuk kebutuhan
linen lainnya.
6. Ruang Penyimpanan Alat Kesehatan
Tersedia lemari untuk penyimpanan alat kesehatan,
sesuai jumlah inventaris.
7. Ruang Penyimpanan Obat dan Alat Anestesi
Tersedia lemari untuk menyimpan obat dan alat
kesehatan anestesi yang terkunci, kulkas untuk menyimpan
obat yang memerlukan suhu tertentu.
8. Ruang Sadar Pulih atau Recovery Room

24
Ruang sadar pulih adalah ruang dimana pasien setelah
operasi dibawa ke ruang sadar pulih untuk diobservasi
sekitar 2 jam. Ruang sadar pulih dilengkapi dengan 4 buah
tempat tidur (standar dengan dek pengaman), oksigen
sentral, suction sentral, monitor pasien 2 set, persediaan
cairan infus, meja tulis, dan alat-alat untuk keperluan
administrasi.Di ruang sadar pulih ini serah terima pasien
dari instalasi kamar operasi dengan perawat ruang inap
(pasien kembali ke ruangan).
9. Ruang Pertemuan
Ruang pertemuan ini digunakan untuk pertemuan. Di
ruang ini tersedia meja, kursi dan lemari buku untuk
menyimpan buku-buku.
10. Ruang Ganti Wanita
Ruang ini digunakan khusus untuk wanita ganti pakaian,
dengan pakaian instalasi kamar operasi. Di ruang ini
terdapat lemari pakaian gantung, lemari pakaian dan
persediaan pakaian bersih instalasi kamar operasi, dan loker
yang terkunci.
11. Ruang Ganti Pria
Ruang ini digunakan khusus untuk pria ganti pakaian. Di
ruang ini terdapat lemari pakaian gantung, lemari tempat
penyimpanan pakaian bersih instalasi kamar operasi dan
loker yang terkunci.
12. Kamar Mandi
Terdapat 2 buah kamar mandi Tersedia Shower untuk
mandi, closet duduk.

d. Intrument
1. Set Bedah hernia 1
2. Set Laparatomi Kebidanan 1
3. Set Bedah THT 2

25
4. Set Bedah Mata 2
5. Set Bedah laparotomi 1
6. Set bedah hemoroid 1
7. Set bedah BPH
8. Set bedah eksterpasi 1
9. Set bedah appendik 1

26
BAB. IV

Alur Kamar Operasi

1. Alur Pasien

Alur pasien dibedakan sesuai dengan ketentuan standar dimana


pasien masuk berbeda dengan pasien keluar dan pintu masuk petugas
juga berbeda.

-penerimaan pasien
Pintu khusus masuk pasien -verivikasi dokumen

Tempat Ganti Baju Ganti Baju


Pasien
- Serah terima pasien
- Verifikasi pasien
Ruang Bedah / OK - persiapan pasien
- Memindahkan pasien dari
brancard ke meja operasi
- Atur posisi pasien
- Pembiusan
- Monitoring pasien - Cuci tangan pembedahan
post operasi Tempat Pulih pasien post - Memakai jas /baju operasi
- Serah terima pasien operasi - Memakai sarung tangan
- Drapping
- Operator melakukan tindakan
- bedah

Ruang Rawat ICU / HCU Rumah

27
2. Alur Petugas

Pintu Khusus Pegawai Lepas sandal / sepatu

- Cuci tangan
Ruang Ganti - Ganti baju
- Menggunakan tutup
kepala , masker, alas kaki
- Menyiapkan pasien khusus
- Menyiapkan alkes Ruang Transit / Induksi
- TTV

- Menyiapkan operasi
- Menyiapkan alat
Ruang Bedah / OK - Menyiapkan obat + Alkes
- Mendokumentasikan

- Ganti Baju
- Pulang Ruang Ganti

Pintu Khusus Pegawai

3. Alur Instrumen steril, linen steril dari CSSD

Ruang CSU/Sentral Steril Unit sterilisasi

Ruang penyimpanan Alat Steril Penyimpanan Sesuai Kebutuhan

pintu masuk linen steril dan


Pintu KUPE instrument steril dari cssd
linen,instrument
steril

28 Instumen dan linen steril di


simpan di ruangan steril kamar
operasi,dengan system “FIFO”
Ruang Penyimpanan
dalam Ibs

5. Alur Instrumen kotor

RUANG BEDAH / IBS

PINTU BELAKANG IBS


(dalam rendaman enzymatic)

RUANG PENCUCIAN CSSD

PACKING DAN STERILISASI


(CSSD)

6. Alur linen kotor Infeksius

RUANG OPERASI

Linen dalam kantong plastic kuning


PINTU BELAKANG tertutup

LOUNDRY

PACKING LINEN

CSSD

29
7. Alur masuk Baju petugas bersih

RUANG PENCUCIAN / LAUNDRY

PINTU DEPAN IBS Lewat pintu depan kamar operasi

LEMARI KAMAR GANTI

8. Alur Baju kotor petugas non infeksius

RUANG GANTI

PINTU SAMPING IBS Linen dibawa ke laundry dengan troli


tertutup

LOUNDRY

RUANG PENCUCIAN

30
10. Alur Sampah infeksius

RUANG BEDAH / OK

PINTU BELAKANG

RUANG SPOELHOCK

PINTU BELAKANG SPOELHOCK

RUANG INSENERATOR

31
12. Alur Obat Dan Alkes

PETUGAS DEPO FARMASI -Stok Opnam


- Pembuatan

-Mengoreksi permintaan kebutuhan


PETUGAS IBS obat

INSTALASI FARMASI -Memberikan Permintaan


- Menandatangani

PINTU KHUSUS ALAT /PASIEN

- Pengecekan PENGECEKAN 7 BENAR


- Penyimpanan PETUGAS DEPO FARMASI 1. Benar Pasien
- Pendistribusian ke 2. Benar Obat
OK 3. Benar Dosis
4. Benar Cara
5. Benar Waktu
RUANG BEDAH / OK 6. Benar Edukasi
7. Benar
Dokumentasi
13. Alur Barang ke Logistik

- Inventaris kebutuhan
PJ LOGISTIK - Pembuatan

Ka IBS / WAKA TANDA TANGAN

- Pengecekan kebutuhan
LOGISTIK
barang
- Memberikan

-Pengecekan ulang
IBS
- Penyimpanan

32
BAB V

TATA LAKSANA PELAYANAN

Tata laksana Pelayanan Bedah di RS Charlie Hospital , meliputi :

A. Penjadwalan Operasi
Penjadwalan pasien yang akan di operasi di kamar bedah agar
dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Prosedur
penjadwalan dapat dilihat di SPO IBS.

B. Penerimaan Dan Penyerahan Pasien


Menerima pasien yang akan dilakukan tindakan operasi yang
diantar petugas, baik rawat inap dan IGD. Agar tidak terjadi kesalahan
pasien dan kesalahan diagnose / tindakan, maka perawat pre operasi
memeriksa kelengkapan pasien :
1. Nama pasien ( bila pasien di bawah umur bisa ditanyakan kepada
keluarga
pasien ).
2. Daerah operasi yang akan dilakukan tindakan operasi telah
ditandai
3. Riwayat penyakit ( ashma, alergi obat, dan riwayat penggunaan
obat steroid dalam tiga bulan terakhir).
4. Terpasang gigi palsu atau tidak, bila ya, petugas anesthesi
membantu untuk melepaskannya
5. Menanggalkan semua perhiasan pasien dan menyerahkannya ke
keluarga pasien.
6. Pastikan kuku dan bibir pasien bebas dari zat pewarna (cutek dan
lipstick) bila masih ada, petugas anesthesi membantu
membersihkannya.
7 . Dokumen pasien : (Informed consend, hasil pemeriksaan
Laboratorium, hasil pemeriksaan Radiologi, hasil pemeriksaan
fisik terakhir ).
33
C. Persiapan Operasi
Dalam pemberian rasa aman dan nyaman kepada pasien
sangat berhubungan dengan pemberian informasi yang sejelas –
jelasnya mencakup manfaat dan resiko pembedahan.

Beberapa hal yang perlu perbaikan sebagai berikut :


a. Informed consent perlu dibuat secara tertulis sesuai dengan
kebijakan tentang persetujuan dan penolakan tindakan medis
(Informed Consent) disertai penjelasan pembedahan (edukasi) baik
dilakukan dokter bedah maupun dokter Anestesi yang dapat
memberikan rasa aman pada pasien. 
b. Untuk operasi yang melibatkan beberapa disiplin (operasi bersama)
atau operasi oleh tim khusus disamping penjelasan secara tertulis
harus ada pertemuan khusus antara tim dengan pasien dan
keluarganya sebelum operasi dilaksanakan.

D. Kerjasama antar Disiplin


1. Pre Operasi
a. Persiapan Operasi, Pasien diperiksa di IRJ, IGD, atau di IRNA dan
konsultasi ke Staf Medis Fungsional yang diperlukan. Setelah
memenuhi standar pelayanan anestesi, pasien dikonsulkan ke
dokter Anestesi

b. Evaluasi Pra bedah, Dokter operator harus melakukan evaluasi pra


bedah untuk menentukan kemungkinan pemeriksaan tambahan
dan konsultasi SMF lain untuk membuat suatu asesmen pra
bedah. Semua informasi yang diberikan pada pasien, mengenai
kondisi pasien, rencana tindakan, alternatif tindakan,tingkat
keberhasilan, kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dan
34
rencana pengelolaan pasca bedah harus didokumentasi lengkap
dan disertakan dalam rekam medis pasien dan ditandatangani oleh
dokter bedah yang bersangkutan.
c. Pendaftaran operasi, Poliklinik/IRINA mendaftar ke Kamar Bedah
dan Kamar Bedah menentukan jadwal operasi serta
mempersiapkan instrumen, alat-alat, obat dan alkes yang
diperlukan. Unsur yang terkait disini adalah bagian instrumen,
linen, depo farmasi, anestesi, teknisi, kebersihan, CSSD.
Jadwal rencana operasi didistribusikan ke Perawat
Ruangan terkait, dokter Anestesi, dokter operator.
2. Durante Operasi
a. Premedikasi dilakukan oleh dokter Anestesi .
b. Bila timbul penyulit selama operasi dokter operator minta konsul
kepada dokter dari SMF yang diminta melalui perawat sirkuler
(onloop).
c. Bila harus dilakukan operasi bersama maka tanggung jawab
utama terhadap pasien tetap berada pada operator pertama.
d. Prosedur umum durante operasi
1) Melakukan Aseptik dan antiseptik pada area operasi.
2) Tutup area non steril dengan linen operasi steril.
3) Membantu pelaksanaan operasi, sebagai scrub nurse dan
Sirkuler
4) Menutup luka operasi

3. Post Operasi
a. Pasien diantar ke ruang pulih oleh perawat kamar operasi
dan diobservasi di Ruang pulih dibawah tanggung jawab dokter
anestesi.
b. Memonitoring keadaan pasien yang telah dilakukan
tindakan operasi dengan mengukur tanda – tanda vital dan
mencatat pada lembar pengawasan, apabila kondisi pasien
menurun menunjukan ke arah yang lebih buruk atau

35
tidak stabil untuk dilakukan re operasi atau dilakukan
pengawasan di ICU / HCU.
c. Pasien dipindahkan ke IRIN sesudah mendapat persetujuan
Dokter Anestesi dan diserahterimakan kepada perawat IRIN
yang menjemput pasien.
d. Bila perlu di rawat di ICU/HCU, pasien diantar langsung dari OK
ke ICU/HCU oleh petugas Anestesi dan perawat sirkuler.

E.Pelayanan Bedah
1. Pemeriksaan pra bedah dan perencanaan pra bedah yang
terdokumentasi.
Dokter operator harus melakukan evaluasi pra bedah untuk
menentukan kemungkinan pemeriksaan tambahan dan konsultasi
SMF lain untuk membuat suatu asesmen pra bedah. Semua informasi
yang diberikan pada pasien, mengenai kondisi pasien, diagnosis
penyakit (indikasi operasi/tindakan), Alasan mengapa harus
dilakukan operasi/tindakan, hal yang akan terjadi bila tidak
dilakukan operasi atau tindakan, apa yang dilakukan saat operasi
atau tindakan, rencana tindakan, alternatif tindakan, tingkat
keberhasilan, komplikasi operasi atau tindakan yang mungkin terjadi,
alternatif terapi atau tindakan lain (bila ada), prognosis/kemungkinan-
kemungkinan gambaran ke depan yang terjadi dan rencana
pengelolaan pasca bedah, perkiraan biaya (hanya biaya operasi,
tidak termasuk akomodasi dan obat) harus didokumentasi lengkap
dan disertakan dalam rekam medis pasien dan ditandatangani
oleh pasien atau keluarga,dokter bedah yang
bersangkutan/DPJP, saksi pihak pasien atau keluarga, dan saksi
pihak RS Charlie Hospital Informasi yang diberikan dicatat dalam
lembar khusus informed consent yang disertakan dalam rekam medis
pasien.

36
2. Penandaan lokasi operasi
Penandaan Lokasi operasi oleh operator dilakukan di ruang
perawatan atau di ruang persiapan operasi dengan tanda bentuk
“ lingkaran “ menggunakan spidol permanen dengan keadaan
pasien sadar. Penandaan dilakukan pada semua kasus-kasus yang
memungkinkan untuk dilakukan penandaan.

3. Edukasi Pasien dan Keluarga


Dokter operator melakukan edukasi kepada pasien dan
keluarganya mengenai:
a. Prosedur yang akan dijalani baik prosedur bedah atau alternatif
tindakan lain.
b. Resiko, komplikasi dan manfaat tindakan yang akan dilakukan.
c.Kemungkinan kebutuhan transfusi darah maupun komponennya
beserta resiko dan manfaatnya.
d. Kemungkinan perawatan di ruang rawat intensif ICU/HCU.

1. Time Out dan Sign Out


Demi peningkatan keamanan pasien, sebelum dilakukan
insisi, dokter operator bertanggung jawab atas pelaksanaan
prosedur “time out” dan “sign out” yang tata caranya dijabarkan
dalam SPO.

2. Laporan Operasi
Dokter operator harus mendokumentasi semua tindakan bedah dan
kejadian-kejadian yang terjadi selama pembedahan. Dokter bedah
mencatat laporan operasi yang harus memuat minimal :
a. Tanggal dan jam waktu operasi dimulai dan selesai.
b. Diagnosa pre dan pasca bedah.
c. Dokter operator dan asisten.
d. Nama prosedur bedah.

37
e. Spesimen bedah untuk pemeriksaan.
f. Catatan spesifik yang terjadi selama pembedahan, termasuk ada
tidaknya komplikasi yang terjadi, dan jumlah perdarahan.
g. Instruksi Pasca Bedah
h. Tanda tangan dokter yang bertanggung jawab.

3. Pemantauan keadaan pasien selama tindakan bedah.


a. Pada tindakan bedah dengan anestesi lokal tanda vital pasien
dimonitor secara kontinu dengan interval sesuai dengan keadaan
pasien menurut penilaian dokter penanggung jawab pasien dan
dicatat dalam rekam medis pasien. Pencatatan selama anestesi
lokal atau sedasi ringan dilakukan oleh Perawat Sirkuler.
Formulir Pemantauan keadaan pasien selama anestesi lokal atau
sedasi ringan ditandatangani oleh DPJP. Pemilihan jenis obat
anestesi lokal dan sedasi ringan ditentukan oleh DPJP atau dokter
bedah.
b. Pada tindakan bedah dengan anestesi baik umum atau regional
kebijakan pencatatan keadaan tanda vital diserahkan kepada
tenaga anestesi yang bertugas.

4. Tata laksana pasca bedah.


a. Asuhan pasien pasca bedah harus segera direncanakan dan
didokumentasikan dalam rekam medis pasien, termasuk
asuhan medis, keperawatan dan yang lain sesuai
kebutuhan pasien.
b. Dokter operator memberikan instruksi tata laksana pasca bedah
sesuai dengan kebutuhan pasien

5. Cakupan Pelayanan bedah dan diagnostik di Kamar Bedah


Pelayanan bedah yang dapat dilakukan di kamar bedah meliputi
pelayanan Tindakan Operasi Bedah Umum, Orthopedi, Bedah

38
Kebidanan, THT, Mata, Tindakan Diagnostik, Tindakan Diagnostik
Spesialis Penyakit Dalam, dan Pelayanan Dokter Spesialis Anak pada
Bayi Baru Lahir. Pelayanan Kamar bedah dapat dilakukan selama jam
kerja untuk operasi terjadwal (elektif) dan setiap saat untuk operasi
emergensi.

6. Jenis Operasi berdasarkan waktunya


a. Operasi terjadwal (elektif) dilakukan dengan perencanaan dan
penjadwalan yang sudah disetujui dokter bedah.
b. Operasi emergensi dilakukan pada semua pasien yang harus
segera diambil tindakan pembedahan.

39
BAB VI

PENUTUP

Era globalisasi menuntut perkembangan pengetahuan dan


tehnologi disegala bidang, termasuk bidang kesehatan. Pelayanan Bedah
di RS Charlie Hospital sebagai bagian dari pelayanan kesehatan rumah
sakit tentunya senantiasa perlu penyesuaian mengikuti perkembangan
tersebut. Upaya peningkatan mutu pelayanan Kamar Operasi berarti
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Upaya peningkatan mutu
pelayanan memerlukan landasan hukum dan batasan operasional,
standar ketenagaan, standar fasilitas, tata laksana, dan logistik. Hal
tersebut dilengkapi dengan program keselamatan pasien, keselamatan kerja
dan proteksi radiasi agar diperoleh mutu yang optimal. Untuk mengukur
mutu pelayanan diperlukan indikator mutu pelayanan.
Buku Panduan Pelayanan Bedah ini disusun memberikan informasi
tentang hal-hal tersebut. Buku Panduan Pelayanan Bedah ini
diharapkan menjadi acuan bagi pelaksana kegiatan untuk
melaksanakan kegiatan pelayanan, sehingga indikator mutu output dapat
dicapai. Bagi manajemen buku ini berharap dapat bermanfaat
untuk pemenuhan kebutuhan sumberdaya sehingga indikator mutu
dapat tercapai. Semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak dengan
harapan mutu pelayanan dapat dijaga. Tidak lupa, sesuai perkembangan
hendaknya buku ini secara berkala dievaluasi dan direvisi.

40
41

Anda mungkin juga menyukai