LP Eliminasi (Muhammad Naufal Akbar)
LP Eliminasi (Muhammad Naufal Akbar)
KEBUTUHAN ELIMINASI
Disusun Oleh :
NPM : 0432950920016
I. Konsep Eliminasi
I.1 Definisi Eliminasi
Eliminasi merupakan kebutahan dasar manusia yang esensial dan berperan
penting dalam menentukan kelangsungan hidup manusia. Eliminasi adalah
pelepasan sisa-sisa metabolisme tubuh. Secara umum sisa-sisa metabolisme
dibagi menjadi dua yaitu eliminasi fekal ( buang air besar/defekasi) dan
eliminasi urine (buang air kecil/BAK) (Haryono, 2012).
b. Ureter
Setelah urine terbentuk kemudian akan di alirkan ke pelvis ginjal
lalu ke bladder melalui ureter. Panjang ureter pada orang dewasa
antara 26 sampai 30 cm dengan diameter 4 sampai 6 mm. Setelah
meninggalkan ginjal, ureter berjalan ke bawah dibelakang
peritoneum ke dinding bagian belakang kandung kemih. Lapisan
tengah ureter terdiri atas otot-otot yang di stimulasi oleh transmisi
impuls elektrik berasal dari saraf otonom.Akibat gerakan
peristaltik ureter maka urine di dorong ke kandung kemih.
c. Kandung kemih
Kandung kemih merupakan tempat penampungan urine, terletak
di dasar panggul pada daerah retroperitoneladan terdiri atas otot-
otot yang dapat mengecil.Kandung kemih terdiri atas dua bagian
fundus atau body yang merupakan otot lingkar, tersusun dari otot
detrusor danbagian leher yang berhubungan langsung dengan
uretra.Pada leher kandung kemih terdapat spinter interna.Spinter
ini di kontrol oleh sistem saraf otonom.Kandung kemih dapat
menampug 300 sampai 400 ml urine.
d. Uretra
Merupakan saluran pembuangan urine yang langsung keluar dari
tubuh.Kontrol pengeluaran urine terjadi karena adanya spinter
kedua yaitu spinter eksterna yang dapat di kontrol oleh kesadaran
kita. Panjang uretra wanita lebih pendek yaitu 3,7 cm sedangkan
pria 20 cm. Sehingga pada wanita lebih sering beresiko terjadinya
infeksi saluran kemih (Hidayat, 2006).
b. Esofagus
Esofagus adalah sebuah tube yang panjang.Sepertiga
bagian atas adalah terdiri dari otot yang bertulang dan
sisanya adalah otot yang licin.Permukaannya diliputi
selaput mukosa yang mengeluarkan sekret mukoid yang
berguna untuk perlindungan.
Fisiologi usus besar yaitu bahwa usus besar tidak ikut serta
dalam pencernaan/absorpsi makanan.Bila isi usus halus
mencapai sekum, maka semua zat makanan telah
diabsorpsi dan sampai isinya cair (disebut chyme).Selama
perjalanan didalam kolon (16 – 20 jam) isinya menjadi
makin padat karena air diabsorpsi dan sampai di rektum
feses bersifat padat – lunak. Fungsi utama usus besar
(kolon) adalah :
1) Menerima chyme dari lambung dan mengantarkannya
ke arah
bagian selanjutnya untuk mengadakan absorpsi /
penyerapan baik air, nutrien, elektrolit dan garam
empedu.
2) Mengeluarkan mukus yang berfungsi sebagai
protektif sehingga
akan melindungi dinding usus dari aktifitas bakteri
dan trauma asam yang dihasilkan feses.
3) Sebagai tempat penyimpanan sebelum feses dibuang.
f. Anus / anal / orifisium eksternal Panjangnya ± 2,5 – 5 cm
atau 1 – 2 inch, mempunyai dua spinkter yaitu internal
(involunter) dan eksternal (volunter).
Fisiologi Defekasi
Defekasi adalah pengeluaran feses dari anus dan rektum.Hal ini
juga disebut bowel movement.Frekwensi defekasi pada setiap
orang sangat bervariasi dari beberapa kali perhari sampai 2 atau 3
kali perminggu.Banyaknya feses juga bervariasi setiap
orang.Ketika gelombang peristaltik mendorong feses kedalam
kolon sigmoid dan rektum, saraf sensoris dalam rektum dirangsang
dan individu menjadi sadar terhadap kebutuhan untuk defekasi.
Defekasi biasanya dimulai oleh dua refleks defekasi yaitu :
1) Refleks defekasi instrinsik
Ketika feses masuk kedalam rektum, pengembangan dinding
rektum memberi suatu signal yang menyebar melalui pleksus
mesentrikus untuk memulai gelombang peristaltik pada
kolon desenden, kolon sigmoid, dan didalam
rektum.Gelombang ini menekan feses kearah anus.Begitu
gelombang peristaltik mendekati anus, spingter anal interna
tidak menutup dan bila spingter eksternal tenang maka feses
keluar.
2) Refleks defekasi parasimpatis
Ketika serat saraf dalam rektum dirangsang, signal
diteruskan ke spinal cord (sakral 2 – 4) dan kemudian
kembali ke kolon desenden, kolon sigmoid dan
rektum.Sinyal – sinyal parasimpatis ini meningkatkan
gelombang peristaltik, melemaskan spingter anus internal
dan meningkatkan refleks defekasi instrinsik.Spingter anus
individu duduk ditoilet atau bedpan, spingter anus eksternal
tenang dengan sendirinya. Pengeluaran feses dibantu oleh
kontraksi otot-otot perut dan diaphragma yang akan
meningkatkan tekanan abdominal dan oleh kontraksi
muskulus levator ani pada dasar panggul yang menggerakkan
feses melalui saluran anus.
Defekasi normal dipermudah dengan refleksi paha yang
meningkatkan tekanan di dalam perut dan posisi duduk yang
meningkatkan tekanan kebawah kearah rektum. Jika refleks
defekasi diabaikan atau jika defekasi dihambat secara
sengaja dengan mengkontraksikan muskulus spingter
eksternal, maka rasa terdesak untuk defekasi secara berulang
dapatmenghasilkan rektum meluasuntuk menampung
kumpulanfeses.
II.1.2Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : composmentis
b. Tanda-tanda vital : TD, N, R, T
c. Skala Nyeri (bila ada)
d. Sistem pencernaan :
Mukosa mulut kering, nafsu makan menurun, mual muntah, minum
normal atau tidak haus, minum lahap dan kelihatan haus, minum
sedikit atau kelihatan bisa minum.
Abdomen :
- Inspeksi : Bentuk abdomen secara umum, kontur
permukaan abdomen, adanya retraksi, atau
ketidaksimetrisan
- Auskultasi : Bising usus (peristaltik)
- Perkusi : ada atau tidaknya gas, cairan, atau massa
dalam abdomen
- Palpasi : bentuk, ukuran, konsistensi organ serta
struktur dalam abdomen.
e. Sistem perkemihan :
Produksi urine , frekuensi berkurang dari sebelum sakit, pola
berkemih, Frekuensi dan volume urine yang dikeluarkan.
II.1.3Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN NORMAL
Pemeriksaan urin Urinalis
Warna Jernih kekuningan
Penampilan Jernih
Bau Beraroma
pH 1.005-1.030
Glukosa Negatif
Keton Negatif
Kulture urine Kuman pathogen negatif
-
-
-
-
-
PEMERIKSAAN NORMAL
Pemeriksaan feses
Warna Coklat
Struktur Lembut
Bentuk Silinder , konstan baik
pH 7.0-7.5
Mengandung gula < 0.25 gram
Mengandung lemak 2-7 gram
II.3 Perencanaan