Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MK.

KONSEP KEBIDANAN

MIDWIFERY CARE OF AND ENGLISH

DISUSUN OLEH :

No Nama Mahasiswa NIM


1 Diajeng Fenti S. P17321183017
2 Diyah Merina S. P17321181004
3 Kurnia Putri C. P17321183013
4 Rizhka Dewi Nur A. P17321183022
5 Regita Sulistiya N.W P17321183031
6 Rima Labiibah Hannun P17321183012
7 Selvyra Eka M. P17321183040
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN
KEDIRI
TAHUN 2018
PENGERTIAN MODEL ASUHAN KEBIDANAN
Model adalah suatu contoh, peraga untuk menggambarkan sesuatu.
Tujuan model adalah membuat kerangka pengertian dalam memberikan
pelayanan. Sedangkan, Asuhan Kebidanan berdasarkan body of knowledge nya
yang unik dan pengetahuan gabungan dari dasar disiplin ilmu yang luas
termasuk keperawatan, kesehatan masyarakat dan kedokteran. Asuhan berasal
dari yang solid dari pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui
kombinasi pembelajaran, observasi dan pengalaman yang memberikan asuhan
kebidanan yang aman dan bijak dalam pilihan pengaturan dalam keluarga
sendiri.

KEGUNAAN MODEL

1. Untuk menggambarkan beberapa aspek (konkrit maupun abstrak).


Dengan mengartikan persamaannya seperti struktur, gambar, diagram dan
rumus. Model tidak seperti teori, tidak memfokuskan pada hubungan antara
2 fenomena tapi lebih mengarah pada struktur dan fungsi. Sebuah model
pada dasarnya analogi atau gambar simbolik sebuah ide. (Wilson, 1985)

2. Merupakan gagasan mental sebagai bagian teori yang memberikan


bantuan ilmu-ilmu sosial dalam mengkonsep dan menyamakan aspek-aspek
dalam proses sosial. (Galt dan Smith, 1976).

3. Menggambarkan sebuah kenyataan, gambaran abstrak sehingga


banyak digunakan ilmu lain sebagai parameter garis besar praktek (Berner,
1984).

 Model kebidanan dapat digunakan untuk :

1. Menyatakan data secara lengkap

a. Tindakan sebagai bantuan dalam komunikasi antara bidan dan pimpinan

b. Dalam pendidikan untuk mengorganisasikan program belajar

c. Untuk komunikasi bidan dengan klien.

2. Menjelaskan siapa itu bidan, apa yang dikerjakan, keinginan dan kebutuhan
untuk:

a. Mengembangkan profesi

b. Mendidik siswi bidan

c. Komunikasi klien dengan pimpinan.

 Komponen model kebidanan :

1. Memonitor kesejahteraan ibu

2. Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan dan konseling

3. Intervensi teknologi seminimal mungkin


4. Mengidentifikasi dan memberi bantuan obstetric

5. Lakukan rujukan

 Macam-macam model kebidanan :

1. Model dalam mengkaji kebutuhan dalam praktik kebidanan.

Model ini memiliki 4 unit yang penting, yaitu:

a. Ibu dalam keluarga

b. Konsep kebutuhan

c. Partnership

d. Faktor kedokteran dan keterbukaan

2. Model medical

Merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu


manusia dalam memahami proses sehat sakit dalam arti kesehatan. Tujuannya
adalah sebagai kerangka kerja untuk pemahaman tindakan.

Model sehat untuk semua (Health For All=HFA)


Model ini dicetuskan oleh WHO dalam deklarasi Alma Ata tahun 1978.
Focus pelayanan ditujukan kepada wanita, keluarga dan masyarakat serta
sebagai sarana komunikasi dari bidan-bidan Negara lain. Tema HFA menurut Euis
dan Simment (1992) :

a. Mengurangi ketidaksamaan kesehatan

b. Perbaikan kesehatan melalui usaha promotif dan preventif

c. Partisipasi masyarakat

d. Kerjasama yang baik pemerintah dengan sector lain yang terkait

e. Primary Health Care (PHC) adalah dasar pelayanan utama dari system
pelayanan kesehatan.

MIDWIFERY CARE OF BELANDA AND ENGLISH

1. BELANDA

Seiring dengan meningkatnya perhatian pemerintah Belanda terhadap


kelahiran dan kematian, pemerintah mengambil tindakan terhadap masalah
tersebut. Wanita berhak memilih apakah ia mau melahirkan di rumah sakit, hidup
atau mati.cf
Prof. Geerit Van Kloosterman pada konferensinya di Toronto tahun 1984
menyatakan bahwa setiap kehamilan adalah normal dan harus selalu dipantau
dan mereka bebas memilih untuk tinggal di rumah atau di rumah sakit dimana
bidan yang sama akan memantau kehamilannya. Yang utama dan penting,
kebidanan di Belanda melihat suatu perbedaan yang nyata antara kebidanan
keperawatan. Astrid Limburg mengatakan : seorang perawat yang baik tidak
akan menjadi seorang bidan yang baik karena perawat dididik untuk merawat
orang yang sakit, sedangkan bidan untuk kesehatan wanita. Tidak berbeda
dengan ucapan Maria De Broer yang mengatakan bahwa kebidanan tidak
memiliki hubungan dengan keperawatan, kebidanan adalah profesi yang mandiri.
Pendidikan kebidanan di Amsterdam memiliki prinsip yakni sebagaimana
memberi anastesi dan sedatif pada pasien barulah kita harus mengatakan
pendekatan dan memberi dorongan pada ibu saat persalinan. Jadi pada
prakteknya bidan harus memandang ibu secara keseluruhan dan mendorong ibu
untuk menolong dirinya sendiri.

Pada kasus resiko rendah dokter tidak ikut menangani, mulai dari
prenatal, natal, post natal, pada resiko menengah mereka selalu memberi job
tersebut pada bidan dan pada kasus resiko tinggi dokter dan bidan saling bekerja
sama.

Bidan di Belanda 75% bekerja secara mandiri, karena kebidanan adalah


profesi yang mendiri dan aktif. Sehubungan dengan hal tersebut bidan harus
menjadi role model dimasyarakat dan harus menganggap kehamilan adalah
sesuatu yang normal sehingga apabila seorang wanita merasa dirinya hamil dia
dapat langsung memeriksakan diri ke bidan.

 PELAYANAN ANTENATAL

Bidan menurut peraturan Belanda lebih berhak praktek mandiri daripada


perawat. Bidan mempunyai izin resmi untuk praktek dan menyediakan layanan
kepada wanita dengan resiko rendah, meliputi antenatal, intrapratum dan post
natal. Tanpa ahli kandunagn yang menyertai mereka bekerja di bawah Lembaga
Audit Kesehatan. Bidan harus merujuk wanita dengan resiko tinggi atau kasus
patologi ke Ahli Kebidanan untuk dirawat dengan baik.
Untuk memperbaiki pelayanan kebidanan dan ahli kebidanan dan untuk
meningkatkan kerjasama antar bidan dan ahli kebidanan dibentuklah daftar
indikasi oleh kelompok kecil yang berhubungan dengan pelayanan maternal di
Belanda. Daftar ini berisi riwayat sebelum dan sesudah pengobatan. Kebidanan
akan berguna dalam pelayanan kebidanan. Penelitian Woremever menghasilkan
data tentang mortalitas dan mobilitas yang menjamin kesimpulan : dengan
sistem pelayanan yang diterapkan Belanda memungkinkan mendapatkan hasil
yang memuaskan melalui seleksi wanita. Suksesnya penggunaan daftar indikasi
merupakan dasar yang penting mengapa persalinan di rumah disediakan dan
menjadi alternatif karena wanita dengan resiko tinggi dapat diidentifikasi dan
kemudian dirujuk ke Ahli Kebidanan.

Selama kehamilan bidan menjumpai wanita hamil 10-14 kali di klinik


bidan. Sasaran utama praktek bidan adalah pelayanan komunitas. Jika tidak ada
masalah, wanita diberi pilihan untuk melahirkan di rumah atau di rumah sakit.
Karena pelayanan antenatal yang hati-hati sehingga kelahiran di rumah sama
amannya dengan kelahiran di rumah sakit. Tahun 1969 pemerintah Belanda
menetapkan bahwa melahirkan di rumah harus dipromosikan sebagai alternatif
persalinan. Di Amsterdam 43% kelahiran (catatan bidan dan Ahli Kebidanan)
terjadi di rumah. Di Holland, diakui bahwa rumah adalah tempat yang aman
untuk melahirkan selama semuanya normal.

 PELAYANAN INTRA PARTUM

Pelayanan Intrapartum dimulai dari waktu bidan dipanggil sampai satu


jam setelah lahirnya plasenta dan membrannya. Bidan mempunyai kemampuan
untuk melakukan episiotomi tapi tidak diizinkan menggunakan alat kedokteran.
Biasanya bidan menjahit luka perineum atau episiotomi, untuk luka yang parah
dirujuk ke Ahli Kebidanan. Syntomentrin dan Ergometrin diberikan jika ada
indikasi. Kebanyakan kala III dibiarkan sesuai fisiologinya. Analgesik tidak
digunakan dalam persalinan.

 PELAYANAN INTRA PARTUM

Di Kebidanan Belanda, pelayanan post natal dimulai pada tahun 1988,


persalinan di negara Belanda 80% telah ditolong oleh bidan, hanya 20%
persalinan di RS. Pelayanan kebidanan dilakukan pada community – normal,
bidan sudah mempunyai indefendensi yuang jelas. Kondisi kesehatan ibu dan
anak pun semakin baik, bidan mempunyai tanggung jawab yakni melindungi dan
memfasilitasi proses alami, menyeleksi kapan wanitya perlu intervensi, yang
menghindari teknologi dan pertolongan dokter yang tidak penting. Pendidikan
bidan digunakan sistem Direct Entry dengan lama pendidikan 3 tahun.

2. INGGRIS

Tahun 1864 sekolah wanita kebidanan dibuka dilondon, Florance


Nightisale sebagai pelopor pelatih bidan. Tahun 1862 ia membentuk
pelatihan kebidanan bekerja sama dengan king’s collage hospital.
Tahun 1869 para ahli kebidanan di London menemukan laporan
yang penyebab kematian bayi, salah satu pemecahannya adalah dengan
mengadakan panitia ujian, jadi para para bidan di test dan digelari
diploama. Panitia ujian bidan telah dibentuk dan pertama kali diadakan
tahun 1872 dengan 6 calon pendaftaran ujian dan pelatihan ini secara
sukarela dan diploma tidak diakui oleh pemerintah. Syarat ujian untuk
London Obstetrical adalah :
1. Surat kelakuan baik
2. Usia antara 20 – 30 tahun
3. Terbukti pernah dapat mendapatkan minimal 25 kasus dibawah
bimbingan pegawai dengan nilai memuaskan.
4. Membunyai bukti bimbingan dan dibenarkan dosen. Mengikuti ujian
tulis dan lisan.

Tahun 1881 Midwife Institut didirikan dengan tujuan agar bidan


dapat diakui pemerintah ini diajukan pada sidang parlemen tahun 1890
namun tidak berhasil. Mr. Heyeood Johnstone mengenalkannya kembali
pada tahun 1908, dan kemudian 31 Juli 1902 kerajaan mengakuinya.
1949 diadakan perekrutan bidan dan membuat rekomendasi bidan serta
guru bidan.
Dari sejarah terjadinya medikalisasi wanita di Inggris menuntut
haknya dalam natural child birth, untuk itu bidan bangkit. Dalam praktek
pelayanan kebidanan lebih berorientsi pada wanita, otonomi bidan
mandiri. Dalam perkembangan kebidanan ( natural child birth muncul
istilah Hydro Therapy, Water Bath, aroma therapy, usic Therapy, Refleksi,
Acupuntur ).

 Pendidikan Kebidanan :
Ø Direct Entry, SMU + 3 tahun pendidikan bidan
Ø Nurse + 18 bulan pendidikan bidan
Mayoritas bidan lulusan diploma dan advence diploma. Setelah
tahun 1995 Univrsitas Bachelor membuka pendidikan bidan dari SMU + 3
tahun sampai 4 tahun hingga ada pendidikan S2.
Untuk akreditasi 5 kali studi perhari dalam 3 tahun dan
mendapatkan sertifikat, critical analisis, Reflektion, Evluation, Find
Evidence.

Buku tentang praktek kebidanan diterbitkan tahun 1902 di Inggris, dan


didisain untuk melindungi masyarakat dari praktisi yang tidak memiliki kualifikasi.
Pada saat itu sebagian besar bidan, buta huruf, bekerja sendiri, menerima
bayaran untuk pelayanan yang mereka berikan pada klien. Meskipun proporsi
dari praktek bidan yang mempunyai kualifikasi meningkat dari 30% pada tahun
1905 menjadi 74% di tahun 1915, banyak wanita yang lebih menyukai dukun.
Hal ini karena dukun lebih murah mengikuti tradisi lokal dan memberikan
dukungan domestik. Selama tahun 1920-an 50-60% wanita hanya ditolong oleh
seorang bidan dalam persalinannya, tetapi dalam keadaan gawat darurat bidan
harus memanggil dokter. Pelayanan dipusatkan pada persalinan dan nifas dan
pelayanan antenatal mulai dipromosikan pada tahun 1935.

Bidan mandiri terancam oleh praktik lokal dan peningkatan persalinan di


rumah sakit. Pada tahun 1930 perawat yang juga terdaftar memasuki kebidanan
karena dari tahun 1916 mereka dapat mengikuti kursus pendek kebidanan
daripada wanita tanpa kualifikasi sebagai perawat. Hal ini mengakibatkan
penurunan status dan kekuatan bidan karena perawat disosialisasikan untuk
menangani keadaan patologis daripada keadaan fisiologis. Meskipun direct
entrynya dibuka kembali pada awal tahun 1990. semua kursus kebidanan saat ini
cenderung untuk dibatasi disekitar kualifikasi keperawatan.
Selama tahun 1980, bidan di inggris mulai berusaha mendapatkan
otonomi yang lebih dan meningkatkan sistem melalui penelitian tentang alternatif
pola perawatan. Dengan perkembangan persalinan alternatif, bidan mulai
mengembangkan praktik secara mandiri. Selama pertengahan 1980 kira – kira
ada 10 bidan yang praktik secara mandiri di Inggris. Pada 1990 ada 32 bidan
independent dan pada tahun 1994 angka perkiraan dari bidan independent
adalah 100 orang dengan 80 orang diantaranya terdaftar dalam Independent
Midwifery.

3. What different from midwifery care between Netherland and


English

 Belanda

Di negara belanda profesi bidan masih boleh dipegang oleh


seorang pria, jadi tidak hanya wanita saja. Di belanda ada 3 institusi
kebidanan dan menerima 66 mahasiswa setiap tahunnya. Setiap tahun
hampir 800 calon mahasiswa yang mendaftar. Namun tetap saja calon
mahasiswa yang mendaftar tetap didominasi oleh kaum wanita, yaitu
dengan presentase 95% wanita dan 4% pria, yang mengikuti tes.

 Inggris
Di negara inggris profesi seorang bidan hanya dipegang oleh
seorang wanita, sebab dulu pernah terjadi medikalisasi, wanita di Inggris
menuntut haknya dalam natural child birth, untuk itu bidan bangkit. Oleh
karena itu, dalam praktek pelayanan kebidanan lebih berorientsi pada
wanita, otonomi bidan mandiri.

Anda mungkin juga menyukai