Anda di halaman 1dari 10

Vol. 17, No.

2, Oktober 2017 p-ISSN: 1411 – 3411


e-ISSN: 2549 – 9815

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF


PADA SISTEM E-LEARNING UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Andrizal1* dan Ahmad Arif1


1
Jurusan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang
*
e-mail: andrizal_55@yahoo.co.id

Abstrak—Penyajian materi perkuliahan pada Elearning UNP selama ini masih terkesan bersifat
verbalitas, sehingga perkuliahan melalui Elearning menjadi kurang menarik bagi mahasiswa. Untuk itu
desain penyampaian materi pembelajaran melalui Elearning perlu diubah dan dikemas dalam bentuk
media pembelajaran yang lebih menarik, sehingga Elearning dapat menjadi pusat belajar bagi
mahasiswa di luar kegiatan perkuliahan tatap muka. Berdasarkan kondisi di atas peneliti mencoba
melakukan pengembangan media pembelajaran sebagai media mandiri pada mata kuliah Listrik dan
Elektronika Otomotif di Jurusan Teknik Otomotif FT UNP dengan mengikuti model ADDIE.
Pengembangan media mencakup materi kelistrikan mesin dengan menggunakan software power point
yang dilengkapi dengan menu interaktif berupa animasi, film, dan umpan balik hasil pembelajaran.
Media diimplementasi melalui Elearning UNP semester Juli-Desember 2016 pada 5 seksi mata kuliah
Listrik dan Elektronika Otomotif. Berdasarkan hasil analisis tingkat kepraktisan media diperoleh nilai
Pratikalitas Media (ρ) adalah 88,57 % dengan tingkat kepraktisan “sangat praktis”; dan tingkat
efektifitas penggunaan media oleh mahasiswa diperoleh selisih rata-rata nilai = 19, gain = 0,64, dengan
tingkat efektifitas “sedang”.

Kata Kunci : Media pembelajaran interaktif, Elearning.

Abstract—Presentation of lecture material at Elearning UNP during this time still impressed verbalitas, so
lecture through Elearning become less interesting for student. For that the design of the delivery of learning
materials through the Elearning need to be changed and packaged in the form of learning media more
interesting, so that Elearning can be a learning center for students outside of face-to-face lecture activities.
Based on the above conditions, the researcher tried to develop the instructional media as an independent
media in the subject of Electrical and Automotive Electronics in the Automotive Engineering Department of
FT UNP by following the ADDIE model. The development of media includes electrical material of machine
by using power point software which is equipped with interactive menu in the form of animation, film, and
feedback of learning result. The media is implemented through the UNP Elearning semester July-December
2016 in 5 section of Electrical and Automotive Electronics courses. Based on the analysis of media
practicality value obtained Media Pratical value (ρ) is 88,57% with practical level "very practical"; And the
level of effectiveness of media usage by the students obtained the difference of the average value = 19, gain =
0.64, with the level of effectiveness "medium".

Keywords : Interactive learning media, Elearning.

Copyright © 2017 INVOTEK. All rights reserved

I. PENDAHULUAN Kuis online, Penilaian (grading), Bank soal,


Pesan instant moodle, Kalender online, Berita
Dalam menyikapi perkembangan dan dan pengumuman online (Tingkat Program
kemajuan TIK tersebut, Universitas Negeri Kursus/Kuliah dan Lembaga Pengelola), dan
Padang (UNP) sejak tahun 2010 telah Wiki. Dosen-dosen UNP juga dilatih untuk
melengkapi sistem pembelajaran dengan mengoptimalkan penggunaan Elearning dalam
fasilitas Elearning berbasis Moodle (Modular perkuliahan agar mahasiswa dapat belajar
Object Oriented Dynamic Learning). Beberapa dimana dan kapan saja sesuai dengan kondisi
fitur Elearning yang dapat dimanfaatkan mahasiswa.
diantaranya adalah: Pengajuan tugas Berdasarkan wawancara dan pengamatan
(Assignment Submission), Forum diskusi, peneliti terhadap beberapa dosen dan
Upload (unggah) file, Download (unduh) file, mahasiswa di lingkungan Fakultas teknik

1
p-ISSN: 1411 - 3414 INVOTEK e-ISSN: 2549 - 9815

Universitas Negeri Padang, masih sedikit II. STUDI PUSTAKA


dosen yang memanfaatkan Elearning dalam
pembelajaran. Fitur Elearning yang digunakan 2.1 Elearning
masih terbatas pada mengunggah materi Secara umum Elearning diartikan sebagai
perkuliah seperti silabus, satuan acara sistem atau juga konsep pendidikan yang
perkuliahan (SAP), hand out dan modul; memanfaatkan teknologi informasi dalam
mengunggah tugas untuk mahasiswa; suatu proses belajar mengajar. Elearning
mengunduh tugas yang telah dikerjakan adalah pembelajaran yang menggunakan
mahasiswa. Kemudian juga ada sebagian kecil bantuan perangkat elektronik, khususnya
yang telah melakukan evaluasi pembelajaran perangkat komputer. Elearning lebih
untuk ujian tengah semester (UTS) atau ujian memfokuskan pada proses belajar, perangkat
akhir semester (UAS) menggunakan soal essay komputer hanya sebagai medianya. Elearning
ataupun pilihan ganda. Penyajian materi adalah pembelajaran yang disusun dengan
perkuliahan pada Elearning selama ini tujuan menggunakan suatu sistem elektronik
terkesan bersifat verbalitas, sehingga atau juga komputer sehingga mampu untuk
perkuliahan melalui Elearning menjadi kurang mendukung suatu proses pembelajaran [1].
menarik bagi mahasiswa. Selanjutnya, Elearning adalah suatu proses
Penggunaan Elearning di UNP masih pembelajaran jarak jauh dengan cara
perlu dimaksimalkan, karena masih dirasakan menggabungkan prinsip-prinsip di dalam
ada fasilitas pada sistem Elearning yang belum proses suatu pembelajaran dengan teknologi
dimanfaatkan. Hal ini akan tetapi lebih [2]. Hal senada Elearning juga suatu sistem
disebabkan oleh kurangnya kemampuan dan pembelajaran yang digunakan dalam proses
kemauan dosen untuk menggunakan Elearning belajar mengajar tanpa harus bertatap muka
dalam pembelajaran. Sudah seharusnya secara langsung antara pendidik dengan siswa/i
Elearning dapat digunakan sebagai pusat [3]. Learn Frame.Com menyatakan suatu
pembelajaran bagi mahasiswa. Untuk itu definisi yang lebih luas bahwa Elearning
desain penyampaian materi melalui Elearning adalah sistem pendidikan yang menggunakan
perlu dikemas dalam bentuk yang learner- aplikasi elektronik untuk mendukung belajar
centric. Dosen harus menguasai TIK agar mengajar dengan media Internet, jaringan
dapat mengembangkan materi-materi komputer, maupun komputer stand alone [4].
pembelajaran berbasis Elearning dan Berdasarkan beberapa teori tentang
memanfaatkannya sebagai media pembelajaran. Elearning, dapat disimpulkan bahwa Elearning
Tujuannya adalah untuk memberikan merupakan cara baru dalam proses belajar
kemudahan dan kesempatan yang lebih luas mengajar dengan memanfaatkan teknologi
kepada pebelajar dalam belajar. informasi, sehingga dalam proses belajar
Berdasarkan kondisi di atas, peneliti mengajar guru dapat menyampaikan materi
tertantang untuk mengoptimalkan pemanfaatan atau bahan ajar dengan mengunakan komputer
Elearning dalam pembelajaran dengan melalui jaringan ataupun tanpa jaringan.
merancang media untuk bahan ajar yang Pemanfaatan teknologi informasi berupa
bersifat mandiri (self-learning materials) pada perangkat lunak ataupun perangkat keras
mata kuliah yang peneliti ampuh (Listrik dan sebagai media dalam proses belajar mengajar.
Elektronika Otomotif / LEO). Salah satu Elearning UNP adalah fasilitas pembelajaran
bentuk media yang dapat digunakan, diakses yang dapat dimanfaatkan dosen dan mahasiswa
dan dijalankan dengan mudah oleh mahasiswa dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan
adalah media power point. Media ini dapat Elearning dalam kegiatan pembelajaran dapat
dikombinasikan dengan tampilan visual seperti dibedakan sebagai sumber belajar,
gambar, suara, animasi, dan video; sehingga penyampaian materi, pemberian tugas, dan
menjadi media yang interaktif yang ujian. Elearning dapat dijadikan sebagai
komunikatif dan menarik. Sementara itu, cara sumber belajar yang aktual bagi dosen maupun
penugasan dan evaluasi (UTS dan UAS) tetap mahasiswa, mahasiswa dapat mencari berbagai
menggunakan sistem yang disediakan Moodle. informasi dari berbagai sumber melalui
Materi pelajaran dan pelaksanaan UTS / UAS Elearning yang terhubung dengan internet. Hal
didesain seolah mahasiswa belajar dihadapan tersebut dapat membuka wawasan mahasiswa
pengajar melalui layar komputer/ laptop yang menjadi luas dan kompleks melalui proses
dihubungkan melalui jaringan internet. yang menarik dan menyenangkan. Dosen dapat

2 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 17 No. 2, Oktober 2017
Vol. 17, No. 2, Oktober 2017 p-ISSN: 1411 – 3411
e-ISSN: 2549 – 9815

menyampaikan materi melalui Elearning rupa sehingga pengguna bisa menggunakan


sepanjang waktu tanpa dibatasi waktu dan tanpa bimbingan orang lain [6].
tempat. Mahasiswa dapat mempelajari Dengan kata lain media pembelajaran
materi yang disajikan pada waktu yang yang interaktif adalah media yang memberikan
mereka inginkan. Begitu juga dengan respon kepada penggunanya, baik respon
pemberian tugas yang dapat diakses oleh berupa jawaban, pilihan keputusan dan lain-
mahasiswa pada tempat dan waktu yang lain. Media pembelajaran yang interaktif
mereka inginkan pada semester yang sedang memberikan tantangan-tantangan tersendiri
berjalan. kepada siswa baik berupa latihan ataupun
evaluasi yang mendorong siswa untuk
2.2 Media Interaktif mengelesaikannya.
Media terbagi menjadi dua kategori, yaitu
media linier dan media interaktif. Media linier 2.3 Aspek dan Kriteria Penilaian Media
adalah suatu media yang tidak dilengkapi Pembelajaran
dengan alat pengontrol apapun yang dapat Media pembelajaran yang baik memenuhi
dioperasikan oleh pengguna. Media ini beberapa syarat. Media pembelajaran harus
berjalan sekuensial (berurutan), contohnya TV meningkatkan motivasi peserta didik.
dan film. Adapun media interaktif adalah Penggunaan media mempunyai tujuan
media yang dilengkapi dengan alat pengontrol memberikan motivasi kepada peserta didik.
yang dapat dioperasikan oleh pengguna Selain itu media juga harus merangsang
sehingga pengguna dapat memilih apa yang peserta didik mengingat apa yang sudah
dikehendaki untuk proses selanjutnya. Media dipelajari selain memberikan rangsangan
Interaktif merupakan kombinasi dari dua atau belajar baru. Media yang baik juga akan
lebih media (audio, teks, grafik, gambar, mengaktifkan peserta didik dalam memberikan
animasi, dan video) yang oleh penggunanya tanggapan, umpan balik dan juga
dimanipulasi untuk mengendalikan perintah mendorong peserta didik melakukan praktik-
dan atau perilaku alami dari suatu presentasi praktik dengan benar. Kriteria untuk menilai
[5]. Kombinasi yang baik dari media yang media interaktif yaitu: (1) kemudahan
beragam akan memberikan daya tarik navigasi, dimana sebuah program harus
tersendiri untuk pengguna media tersebut. dirancang sesederhana mungkin sehingga
Contoh media interaktif adalah aplikasi peserta didik mudah menggunakannya; (2)
game, Microsoft flash, Microsoft power point, kandungan kognis; (3) pengetahuan dan
dan lain-lain. Aplikasi media dalam proses presentasi informasi untuk menilai isi dari
pembelajaran ditujukan untuk menyalurkan program itu sendiri, apakah program telah
pesan (pengetahuan, keterampilan, dam sikap) memenuhi kebutuhan pembelajaran peserta
serta merangsang pilihan, perasaan perhatian didik atau belum; (4) integrasi media di mana
dan kemauan siswa sehingga proses belajar media harus mengintegrasikan aspek dari
bertujuan dan terkendali. Sebagai salah satu keterampilan yang harus dipelajari; (5)
komponen sistem pembelajaran, pemilihan estetika, untuk menarik minat peserta didik
yang penggunaan media pembelajaran harus program harus mempunyai tampilan yang
memperhatikan karakteristik komponen lain, artistic; (6) fungsi secara keseluruhan program
seperti tujuan, strategi, dan evaluasi yang dikembangkan harus memberikan
pembelajaran. Karakteristik media interakif pembelajaran yang diinginkan oleh peserta
pembelajaran adalah sebagai berikut: didik, sehingga pada waktu seseorang selesai
1. Memiliki lebih dari satu media yang menjalankan sebuah program akan merasa
konvergen, misalnya menggabungkan unsur telah belajar sesuatu [7].
audio dan visual. Dari sisi grafis, media yang baik
2. Bersifat interaktif, dalam artian memiliki hendaknya mengembangkan daya imanjinasi
kemampuan untuk mengakomodasi respon atau citra anak didik. Daya imajinasi dapat
pengguna. ditimbulkan dengan menata dan menyusun
3. Bersifat mandiri, dalam artian memberikan unsur-unsur visual dalam materi pengajaran.
kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian Perancangan media pembelajaran perlu
memperhatikan beberapa kriteria antara lain:

Pengembangan Media Pembelajaran....(Andrizal et al.) 3


p-ISSN: 1411 - 3414 INVOTEK e-ISSN: 2549 - 9815

(1) kesederhanaan, (2) keterpaduan, (3)


penekanan, (4) keseimbangan, (5) garis, (6)
bentuk, (7) tekstur, (8) ruang, (9) dan warna
[8]. Dari uraian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa aspek dan kriteria untuk
menilai media pembelajaran yaitu: (1) aspek
kepraktisan penggunaan, (2) aspek tampilan
media, (3) aspek pemograman, (4) aspek isi
(materi) dan (5) aspek kemanfaatan media. Gambar 2.1 Model desain pembelajaran ADDIE

2.4 Microsoft Power Point 2.6 Pemahaman Konsep Kelistrikan Otomotif


Microsoft Power Point adalah program Pemahaman berarti proses, perbuatan,
aplikasi presentasi yang merupakan salah satu cara memahami atau memahamkan,
program aplikasi di bawah Microsoft Office. sedangkan konsep adalah pengertian yang
Keuntungan terbesar dari program ini adalah diabstrakkan dari peristiwa konkret.
tidak perlunya pembelian piranti lunak karena Pemahaman adalah menguasai sesuatu dengan
sudah berada di dalam Microsoft Office. Jadi pikiran, karena itulah maka belajar harus
pada waktu penginstalan program Microsoft mengerti secara mental makna dan filosofinya,
Office dengan sendirinya program ini akan maksud dan implikasinya serta aplikasinyax
terinstal. Hal ini akan mengurangi beban [11]. Konsep adalah ide (abstrak) yang dapat
hambatan pengembangan pembelajaran dengan digunakan atau memungkinkan seseorang
komputer. Keuntungan lain dari program ini untuk mengelompokkan atau menggolongkan
adalah sederhananya tampilan ikon-ikon. Ikon- sesuatu objek. Dijelaskan pada dokumen
ikon pembuatan presentasi kurang lebih sama Kurikulum 2013 Jurusan Teknik Otomotif FT
dengan ikon-ikon Microsoft Word yang sudah UNP bahwa mata kuliah listrik elektronika
dikenal oleh kebanyakan pemakai komputer. otomotif mencakup:
1. Sistem Kelistrikan Mesin Mobil
2.5 Pengembangan Media Pembelajaran Sistem kelistrikan mesin yakni sistem
Penelitian pengembangan sebagai suatu kelistrikan yang mendukung agar mesin
pengkajian yang sistematis terhadap bisa menyala dan sistem pada mesin tetap
pendesainan, pengembangan, dan evaluasi bekerja. Sistem kelistrikan mesin
program, proses, dan produk pembelajaran mencakup: baterai (battery), sistem starter
yang harus memenuhi kriteria validitas, (starting system), sistem pengapian
praktikalitas, dan efektivitas [9]. Sehingga (ignition system) dan sistem pengisian
produk yang dihasilkan oleh penelitian tersebut (charging system).
lebih praktis dan lebih efektif digunakan. 2. Sistem Kelistrikan Bodi
Penelitian dan pengembangan juga merupakan Sistem Kelistrikan bodi yakni sistem
metode penelitian yang digunakan untuk kelistrikan yang mengatur kinerjanya
meneliti sehingga menghasilkan produk baru, komponen – komponen seperti sistem
dan selanjutnya menguji keefektifan produk penerangan, dan lampu-lampu lainnya.
tersebut [10]. 3. Sistem Kelistrikan Asesoris
Salah satu model pengembangan yang Sistem kelistrikan asesoris adalah sistem
banyak digunakan adalah model ADDIE yang kelistrikan yang mengatur tentang
dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda pada perangkat kelistrikan tambahan
tahun 1993. Salah satu fungsinya ADDIE yaitu (accecories) seperti tape/ radio, air
menjadi pedoman dalam membangun conditioner (AC), dll.
perangkat dan infrastruktur program pelatihan
yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja III. METODE
pelatihan itu sendiri. Model ini menggunakan 5
tahap pengembangan yakni analysis (analisa), Jenis penelitian ini adalah penelitian dan
design (disain/ perancangan), development pengembangan atau Research and
(pengembangan), implementation Development (R&D). Produk yang dihasilkan
(implementasi/ eksekusi) dan evaluation dalam penelitian ini adalah media
(evaluasi/ umpan balik). pembelajaran interaktif pada mata kuliah listrik
dan elektronika otomotif khususnya materi

4 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 17 No. 2, Oktober 2017
Vol. 17, No. 2, Oktober 2017 p-ISSN: 1411 – 3411
e-ISSN: 2549 – 9815

kelistrikan mesin (baterai, sistem starter, Instrumen yang digunakan dalam penelitian
sistem pengapian, dan sistem pengisian). ini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu;
Model yang digunakan dalam penelitian ini Instrumen pembuatan media, yaitu:
mangacu pada model pengembangan ADDIE
(Analysis, Design, Development, 1. Instrumen untuk Ahli Materi
Implementation, and Evaluation), diadaptasi Instrumen untuk ahli materi berupa
dari Lee & Owens. Pemilihan model ADDIE angket tanggapan atau penilaian ahli materi
didasari oleh pertimbangan bahwa model ini terhadap kebenaran materi yang terdapat di
mudah untuk dipahami, selain itu juga ADDIE dalam media pembelajaran kelistrikan
dikembangkan.secara sitematis dan berpijak mesin otomotif. Penilaian ditinjau dari
pada landasan teoritis desain pembelajaran aspek materi, aspek tampilan/penyajian
yang dikembangkan. Penelitian ini dilakukan materi, aspek bahasa dan aspek
pada semester Juli – Desember 2016 di Jurusan kemanfaatan.Kisi-kisi penilaian media
Teknik Otomotif FT UNP Padang dengan pembelajaran Kelistrikan Mesin untuk ahli
pemanfaatan portal elearning UNP Padang. materi dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini
yaitu (1) Satu orang ahli materi, yaitu dosen Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Ahli Materi
mata kuliah Listrik dan Elektronika Otomotif
Aspek Indikator Butir
pada Jurusan Teknik Otomotif FT UNP
padang, (2) Satu orang ahli media, yaitu dosen o Kesesuaian dengan silabus 1
mata kuliah Media Pendidikan FT UNP o Kesesuaian materi dengan tujuan 2
Padang, (3) 32 orang mahasiswa untuk uji pembelajaran
kepraktisan media. Obyek penelitian berupa o Kemudahan untuk memahami 3
materi
aplikasi media pembelajaran intreraktif
Materi o Cakupan materi 4
menggunakan microsoft office power point o Kedalaman materi 5
2007 pada Mata Kuliah Listrik dan Elektronika o Konsistensi antara latihan soal 6
Otomotif dengan pokok bahasan materi dengan tujuan pembelajaran
Kelistrikan Mesin (Baterai, Sistem Starter, o Pemberian umpan balik terhadap 7
Sistem Pengapian, dan Sistem Pengisian). hasil evaluasi
Tampilan/ o Kejelasan pembahasan materi 8
3.1 Teknik Pengumpulan Data Penyajian o Kejelasan simulasi 9
Materi o Penyampaian materi 10
Teknik pengumpul data yang digunakan o Penggunaan bahasa baku 11
Bahasa
o Kemudahan penggunaan bahasa 12
dalam penelitian pengembangan ini sebagai
o Interakvitas dengan pengguna 13
berikut: Keman-
o Meningkatkan perhatian siswa 14
1. Wawancara (Interview) faatan
dalam belajar
Pengumpulan data melalui wawancara
digunakan peneliti pada tahap awal 2. Instrumen untuk Ahli Media
penelitian pengembangan, yaitu untuk Instrumen untuk ahli media berupa angket
mengidentifikasi berbagi potensi dan masalah tanggapan atau penilaian ahli media terhadap
yang perlu dikaji dalam penelitian ini. kualitas media yang terdapat di dalam media
Wawancara dilakukan kepada, dosen Mata pembelajaran. Penilaian ditinjau dari aspek
Kuliah Listrik dan Elektronika Otomotif. tampilan media aspek pemrograman dan aspek
2. Kuesioner atau Angket kemanfaatan. Kisi-kisi untuk ahli media
Metode pengumpulan data menggunakan disajikan pada Tabel 3.2
daftar kuesioner/angket yang disebar kepada
seluruh responden untuk memperoleh 3. Instrumen untuk Mahasiswa
informasi dari responden untuk mengevaluasi Instrumen untuk mahasiswa berupa
dan mengetahui kelayakan produk media angket kepraktisan media pembelajaran yang
pembelajaran yang akan dihasilkan. akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Kisi-kisi penilaian untuk mahasiswa disajikan
3.2 Instrumen Penelitian pada Tabel 3.3.

Pengembangan Media Pembelajaran....(Andrizal et al.) 5


p-ISSN: 1411 - 3414 INVOTEK e-ISSN: 2549 - 9815

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Ahli Media Interpretasi koefisiean korelasi (rxy) untuk uji
Aspek Indikator Butir validitas:
 Format teks 1,2  Antara 0,80 sampai dengan 1,00 : Sangat Tinggi
 Penggunaan warna 3,4  Antara 0,60 sampai dengan 0,80 : Tinggi
 Kualitas gambar, 5,6  Antara 0,40 sampai dengan 0,60 : Cukup
Tampilan animasi/simulasi  Antara 0,20 sampai dengan 0,40 : Rendah
Media  Penggunaan efek suara 7,8  Antara 0,00 sampai dengan 0,20 : Sangat
 Tata letak teks, animasi, 9,10,11 Rendah
dan gambar
 Interaktivitas 12 2. Reabilitas
 Kemudahan penggunaan 13 Rumus koefisien reabilitas Alfa Cronbach
program yang digunakan dalam pengujian reabilitas
Pemogra-
 Kemudahan 14 instrumen sebagai berikut:
man
pencarian halaman
 Tombol navigasi 15
 Meningkatkan perhatian 16
Keman-
siswa dalam mengikuti 17
faatan
pelajaran 18

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Mahasiswa.


Aspek Butir
Materi 1-13
Teknis 14-27
Hasil perhitungan selanjutnya
Pembelajaran 28-32
dibandingkan dengan tabel pedoman tingkat
Materi 33-40
reabilitas instrumen untuk mengethui reabilitas
instrumen berdasarkan klasifikasi pada tabel
3.3 Validitas dan Reabilitas Instrumen
3.4
1. Uji Validitas
a. Validitas Isi Instrumen
Tabel 3.4 Pedoman Tingkat Reabilitas
Validitas isi dilakukan dengan konsultasi
Instrumen [10].
dengan para ahli (Experts Judgement) yang
sesuai dengan bidangnya. Uji validitas dalam Interval Koefisien Tingkat Reabilitas
penelitian ini melibatkan ahli materi dan ahli 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
media. Ahli materi dari dosen mata kuliah 0,20 – 0,399 Rendah
Listrik dan Elektronika Otomotif dan ahli 0,40 – 0,599 Sedang
media dari dosen Media Pendidikan di jurusan 0,60 – 0,799 Kuat
Teknik Otomotif FT UNP Padang. 0,80 – 1,00 Sangat Kuat
b. Validitas Konstruk Media
Validitas konstruk (construct validity), IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
berkenaan dengan konstruk atau struktur dan
karakteristik psikologis aspek yang akan Penelitian ini menggunakan Model ADDIE,
diukur dengan instrumen. Apakah konstruk yaitu pengembangan pembelajaran yang dapat
tersebut dapat menjelaskan perbedaan kegiatan menjembatani antara peserta didik, materi, dan
atau perilaku individu berkenaan dengan aspek semua bentuk media, berbasis teknologi dan
yang diukur. bukan teknologi. Model ini mengasumsikan
bahwa cara pembelajaran tidak hanya
menggunakan pertemuan tatap muka, buku teks,
tetapi juga memungkinkan untuk
menggabungkan belajar di luar kelas dan
teknologi ke dalam sistem pembelajaran.
Artinya, model ini memastikan pengembangan
instruksional dimaksudkan untuk membantu
pendidik dalam pengembangan instruksi yang
sistematis dan efektif. Hal ini digunakan untuk
membantu para pendidik mengatur proses

6 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 17 No. 2, Oktober 2017
Vol. 17, No. 2, Oktober 2017 p-ISSN: 1411 – 3411
e-ISSN: 2549 – 9815

pembelajaran dan melakukan penilaian hasil dari perkuliahan teori yang diberikan oleh
belajar peserta didik. dosen. Dalam hal ini dosen memegang peranan
Penelitian ini telah menghasilkan sebuah penting terhadap capaian tujuan pembelajaran
media pembelajaran interaktif yang dapat disamping kesiapan mahasiswa, dan fasilitas
digunakan oleh mahasiswa sebagai suplemen penunjang yang tersedia.
(bahan kuliah tambahan) dalam mata kuliah
Listrik dan Elektronika Otomotif di Jurusan 2. Efektifitas Penggunaan Media
Teknik Otomotif. Sesuai dengan tujuan Efektivitas penggunaan media yang
penelitian; penilaian tingkat kelayakan media dihasilkan dalam penelitian ini diukur
ini dibagi dalam dua aspek, yaitu aspek berdasarkan nilai pretest dan posttest dari
kepraktisan dan aspek efektifitas penggunaan empat materi perkuliahan seperti terlihat pada
media oleh mahasiswa. tabel 4.2 berikut:
1. Kepraktisan Penggunaan Media
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media Tabel 4.2 Efektivitas penggunaan media
pembelajaran interaktif yang dihasilkan Rata- Rata-
Seli- Gain Krite-
Materi rata rata
termasuk kategori “sangat praktis’ dapat sih (g) ria
Pretest Posttest
digunakan mahasiswa untuk mempelajari materi Baterai 67 89 22 0,67 sedang
Sistem
perkuliahan Listrik dan Elektronika Otomotif Starter
75 94 19 0,76 tinggi
sebagai pelengkap perkuliahan tatap muka yang Sistem
67 86 19 0,58 sedang
dilaksanakan di dalam kelas. Kepraktisan ini Pengapian
Sistem
mencakup empat aspek seperti tabel berikut: Pengisian
71 87 16 0,55 sedang
Keseluru
70 89 19 0,64 sedang
Tabel 4.1 Tingkat Kepraktisan Media han
Tingkat
No Aspek Kategori
Kepraktisan (p)
1 Materi 88,64%
Sangat
2 Teknis 88,86%
Praktis
3 Pembelajaran 88,63%
(81% -
5 Evaluasi 87,75%
100%)
Keseluruhan 88,57%

Merujuk kepada beberapa pendapat dan


fungsi media sebagai pelengkap (komplemen)
perkuliahan tatap muka serta pola
penyampaian media kepada mahasiswa secara
online melalui portal elearning UNP, maka
media ini masih bisa dikatakan praktis untuk
Gambar 4.1 Grafik Nilai Rata-Rata Pretest dan
digunakan dalam pembelajaran. Media dapat Posttest
diakses dan digunakan mahasiswa dengan
sangat mudah tanpa memerlukan biaya mahal. Secara keseluruhan pembelajaran
Khusus untuk dampak emosional sebenarnya menggunakan media interaktif oleh mahasiswa
juga dapat dilihat dari kualitas penggunaan pada mata kuliah listrik dan elektronika
media oleh mahasiswa secara mandiri. otomotif terjadi kenaikan nilai sebesar 19 point
Semakin baik kualitas penggunaan media oleh dengan kategori efektivitas “sedang”. Empat
mahasiswa tentu akan membawa dampak pokok bahasan atau materi perkuliahan yang
terhadap capaian hasil belajar yang diperoleh. disampaikan melalui media ini memiliki
Rata-rata peningkatan hasil belajar mahasiswa kenaikan nilai yang berbeda-beda. Kenaikan
pada akhir pembelajaran mencapai 19 point nilai tertinggi adalah pada materi “baterai’ dan
dari nilai awal 70 menjadi 89. yang terendah materi “sistem pengisian”
Dampak emosional media terhadap dengan efektivitas yang berbeda.
mahasiswa tidak dapat dipisahkan dari proses Efektif atau tidaknya sebuah media
pembelajaran yang berlansung di dalam kelas, pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri dalam
karena media pembelajaran yang dihasilkan mencapai tujuan pembelajaran. Media yang
dalam penelitian ini adalah sebagai pelengkap bagus menjadi tidak efektif mencapai tujuan

Pengembangan Media Pembelajaran....(Andrizal et al.) 7


p-ISSN: 1411 - 3414 INVOTEK e-ISSN: 2549 - 9815

pembelajaran jika yang menggunakan tidak UNP untuk mempelajari materi perkuliahan
dapat menggunakannya. Salah satu usaha Listrik dan Elektronika Otomotif sebagai
untuk mengatasi keadaan demikian ialah pelengkap perkuliahan tatap muka yang
menguasai penggunaan media secara integrasi dilaksanakan di dalam kelas.
dalam proses belajar mengajar, karena fungsi 3. Secara keseluruhan pembelajaran
media dalam kegiatan tersebut untuk menggunakan media interaktif oleh
meningkatkan keserasian dalam penerimaan mahasiswa pada mata kuliah listrik dan
informasi. elektronika otomotif terjadi kenaikan nilai
Media yang dihasilkan dalam penelitian rata-rata sebesar 19 point dan nilai gain 0,64
ini adalah media pembelajaran mandiri yang dengan kategori efektivitas “sedang”.
dijadikan sebagai pelengkap dari pembelajaran
tatap muka di kampus. Dengan demikian DAFTAR PUSTAKA
efektifitas media ini sangat ditentukan oleh
motivasi mahasiswa dan kesadaran mahasiswa [1] Allen, Michael. 2013. Michael Allen’s
untuk belajar secara mandiri menggunakan Guide to E-learning. Canada: John
media yang telah disediakan. Wiley & Sons.
Media pembelajaran yang efektif adalah [2] Chandrawati, Sri Rahayu. 2010.
media pembelajaran yang menyediakan Pemanfaatan E-learning dalam
kesempatan belajar sendiri atau melakukan Pembelajaran. No 2 Vol. 8.
aktivitas seluas-luasnya kepada mahasiswa http://jurnal.untan.ac.id/
untuk belajar. Penyediaan kesempatan belajar [3] Ardiansyah, Ivan. 2013. Eksplorasi Pola
sendiri dan beraktivitas seluas-luasnya di- Komunikasi dalam Diskusi
harapkan dapat membantu mahasiswa dalam Menggunakan Moddle pada
memahami konsep yang sedang dipelajari. Perkuliahan Simulasi Pembelajaran
Kimia. Universitas Pendidikan
V. KESIMPULAN Indonesia. Bandung.
[4] Herman Dwi Surjono. 2013.
Berdasarkan hasil pengembangan media Pengembangan Model Pembelajaran E-
pembelajaran multimedia untuk mata kuliah Learning Sekolah Menengah Kejuruan.
Listrik dan Elektronika Otomotif, maka dapat http://eprints.uny.ac.id/26053/. (diakses
disimpulkan sebagai berikut : tanggal 11 Nopember 2016)
1. Pengembangan media pembelajaran [5] Abdul Majid. 2011. Perencanaan
interaktif berbasis powerpoint untuk mata Pembelajaran Mengembangkan Standar
kuliah Listrik dan Elektronika Otomotif di Kompetensi Guru. Bandung: Remaja
Jurusan Teknik Otomotif FT Padang Rosdakarya.
dilakukan dengan medtode ADDIE dengan [6] Hamdani. 2011. Strategi Belajar
langkah : a. Analysis (analisis awal, analisis Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.
mahasiswa, analisis konsep (materi), analisis [7] Rusman. 2012. Model-Model
tujuan, dan analisis kurikulum); b. Design Pembelajaran mengembangkan
(penyusunan Storyboard dan penyusunan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja
sistematika penyajian materi); c. Grafindo Persada.
Development (pembuatan media, review ahli
[8] Ahmad Rivai, Nana Sudjana. (2009).
dan perbaikan; d. Implementation (aplikasi
Media Pengajaran. Bandung: Sinar
media yang dihasilkan dengan e-learning
Baru.
UNP, uji coba kepada dosen mata kuliah
[9] Richey, Rita C., Klein, James D., and
Listrik dan Elektronika Otomotif, dan uji
Nelson, Wayne A, 2009. Developmental
coba kelompok kecil); dan e. Evaluation (uji
Research: Studies of Instructional
validitas dan reliabilitas instrumen, uji
Design and Development.
kepraktisan penggunaan media, dan uji
http://www.aect.org/edtech/41.pdf
efektivitas penggunaan media).
[10] Sugiyono, 2010. Metode Penelitian
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media
Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:
pembelajaran interaktif yang dihasilkan
Alfabeta.
memiliki nilai kepraktisan 88,57% termasuk
kategori “sangat praktis’ Media ini dapat
digunakan mahasiswa melalui elearning

8 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 17 No. 2, Oktober 2017
Vol. 17, No. 2, Oktober 2017 p-ISSN: 1411 – 3411
e-ISSN: 2549 – 9815

[11] Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi


Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

Biodata Penulis

Andrizal, lahir di Padang Ganting, 25 Juli


1965. Sarjana Pendidikan di Jurusan Teknik
Otomotif FKT IKIP Padang tahun 1991. Tahun
2007 memperoleh gelar Magister Pendidikan
di jurusan Teknologi Pendidikan Program
Pascasarjana UNP dengan bidang konsentrasi
Teknologi Pendidikan. Staf pengajar di jurusan
Teknik Otomotif FT UNP sejak tahun 1992
sampai sekarang.

Ahmad Arif, dilahirkan di Padang Panjang, 27


Februari 1989. Menyelesaikan S1 pada
program studi Pendidikan Teknik Otomotif
Jurusan Teknik Otomotif FT – UNP Padang
tahun 2012 dan pendidikan Pascasarjana (S2)
Magister Teknik di jurusan Teknik Mesin
Program Pascasarjana ITS Surabaya dengan
bidang konsentrasi Rekayasa Konversi Energi
pada tahun 2015. Sejak tahun 2015 sampai
sekarang menjadi staf pengajar di jurusan
Teknik Otomotif FT – UNP.

Pengembangan Media Pembelajaran....(Andrizal et al.) 9


p-ISSN: 1411 - 3414 INVOTEK e-ISSN: 2549 - 9815

10 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 17 No. 2, Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai