Anda di halaman 1dari 10

METODE PENELITIAN KUALITATIF

RMK SAP 8

“Focus Group Research”

Dosen Pengempu: Dr. I Gusti Ayu Nyoman Budiasih, S.E., M.Si.

Oleh:
Kelompok 5

Kadek Rosita Dewi Indra Pratiwi (1981611037/ 06)


Ni Putu Achintya Wibawa Putri (1981611056/ 25)
I Made Yoga Darma Putra (1981611057/ 26)
Ida Ayu Arina Mahadewi (1981611061/ 30)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
FOCUS GROUP RESEARCH

I. Focus Group dan Focus Group Research


Focus group didefinisikan sebagai sekelompok individu yang dipilih dan dikumpulkan
oleh para peneliti untuk membahas dan mengomentari sebuah pengalaman pribadi tentang
topik yang menjadi subjek penelitian (Powell dan Single, 1996:449). Dalam literatur
penelitian, focus grup didefinisikan sebagai aktivitas kolektif, diskusi terorganisir, dan
interaksi.
Peneliti fokus grup tidak boleh tertarik pada pengumpulan pendapat individu tentang
suatu subjek. Sebaliknya, harus tertarik pada abagaimana orang bereaksi terhadap pertanyaan
dan sudut pandang satu sama lain, bagaimana mereka menjembatani perbedaan pemahaman,
dan bagaimana mereka membangun konsep bersama selama diskusi.
I.1 Focus Group secara Praktik dalam Riset Pasar dan Konsumen
Banyak prosedur penelitian fokus grup yang dikembangkan pada tahun 1950 oleh
Rober Merton dan rekannya. Sejak saat itu, focus grup perlahan-lahan diadapsi ke dalam
penelitian ilmu social akademis, bahkan lebih cepat menjadi riset pasar. Fokus grup
digunakan untuk mempelajari sikap, persepsi, reaksi konsumen terhadap iklan dan
sebagainya. Selain pemasaran konsumen diadopsi dalam riset pemasaran bisnis ke bisnis.
I.2 Focus group dalam Penelitian Bisnis Akademik
Saat ini focus group umumnya diasosiasikan dalam penelitian marketing untuk
mempelajari perilaku konsumen, termasuk sikap, kebutuhan, persepsi, preferensi, dan pilihan
(Holbrook dan Jackson,1996: Edmunds, 2000). Tujuan dari penelitian fokus grup dalam
penelitian bisnis mengarah pada pengumpulan data empiris pada sudut pandang orang awam,
para ahli, orang tua, kepercayaan, pengalaman, dan yang paling penting adalah interaksi
spontan mereka (Edmunds, 2000).
I.3 Metode atau Teknik Pengumpulan Data
Focus group sangat berguna dalam memfasilitasi pengungkapan gagasan dan
pengalaman yang mungkin tertinggal dalam wawancara. Adapun tiga cara penggunaan focus
group dalam desain penelitian yaitu:
1) Sebagai satu-satunya metode. Focus group digunakan sebagai satu-satunya sumber
data empiris untuk suatu penelitian. Misalkan dalam penelitian mengenai bagaimana
karyawan pada perusahaan multinasonal membangun pemahaman bersama
mengenai pengembangan kompetensi dalam pekerjaan.

29
2) Sebagai bagian dari desain multi-metode penelitian kualitatif. Focus group
digunakan berdampingan dengan metode lainnya. Contohnya studi kasus mengenai
proses pengembangan produk baru dimana dapat mengombinasikan focus group,
wawancara personal dan dokumen.
3) Sebagai tambahan pada survei. Sebelum survey focus group digunakan sebelum
survei untuk mengidentifikasi isu baru sebuah topic dan untuk menyediakan
gambaran yang lebih mendalam tentang topik yang menarik setelah survei
dilakukan dan dianalisis (Giscombe dan Mattis, 2002).
I.4 Karakteristik Utama Fokus Grup
Focus group terdiri dari sekitar dua sampai sepuluh partisipan (memberikan wawasan
mengenai topik bahasan), fasilitator (mendorong partisipan untuk berinteraksi), dan topik
atau masalah yang akan dibahas. Bentuknya dapat berupa komunikasi, praktik bahasa, bahasa
tubuh, ekspresi keheningan, dan emosi. Karakteristik focus group yaitu:

1) Diskusi dilakukan pada kelompok kecil yang biasanya terdiri dari sekitar dua hingga
sepuluh peserta dan fokus pada topik atau isu spesifik.
2) Terdapat seorang fasilitator yang memulai dan membimbing interaksi antara peserta
3) Focus group memberikan wawasan mengenai:
- Apa yang dibicarakan oleh partisipan (isi pembicaraan).
- Bagaimana partisipan berbicara mengenai topik atau isu tertentu yaitu dilihat dari
bentuk komunikasi, parktik dan sumber daya bahasa, bahasa tubuh, kesunyian dan
emosi.

II. Tujuan dan Keuntungan Menggunakan Focus Group


Ada beberapa manfaat penelitian focus group bagi peneliti studi bisnis, diantaranya:
1) Mengurangi diskriminasi kepada orang-orang yang memiliki kesulitan untuk mengerti
data tekstual (instruksi dan pertanyaan survei) atau seseorang yang tidak dapat
membaca dan menulis.
2) Mendorong partisipasi dari mereka yang enggan untuk diwawancarai sendiri (misalnya
orang terintimidasi oleh keintiman dari wawancara pribadidan formalitas).
3) Mendorong kontribusi dari orang-orang yang merasa bahwa mereka tidak memiliki
keahlian yang cukup atau tidak memiliki hal untuk dikatakan.
4) Memberdayakan peserta untuk mengeksplorasi pertanyaan mereka sendiri dan untuk
mengembangkan analisis mereka sendiri.

39
5) Digunakan untuk memulai proses perubahan (misalnya Morgan, 1997; Barbour dan
Kitzinger, 1999; Edmunds, 2000).
Aspek penting dari focus group untuk peneliti bisnis adalah hasil pembicaraan yang
dapat menjadi forum untuk perubahan (Race et al, 1994). Reinharz (1992) menyatakan bahwa
focus group juga memberikan kemungkinan untuk mengurangi ketidakseimbangan kekuasaan
dan otoritas antara peneliti dan partisipan dan disarankan menggunakan focus group
penelitian feminis, yang memberikan lebih banyak kemungkinan bagi perempuan untuk
berbagi ide dan pandangan mereka dengan orang lain dalam kelompok satu jenis kelamin,
dibandingkan dengan kelompok dua jenis kelamin.
Keterbatasan-keterbatasan dari focus group dalam penggunaannya diantaranta, seperti
beberapa masalah dapat dihindari dengan perencanaan dengan melakukan praktik fasilitasi
yang sesuai, tetapi beberapa lainnya mungkin tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, focus
group tidak sesuai untuk semua situasi penelitian dan semua bidang topik.

III. Mengorganisir dan Melakukan Focus Group


Pengorganisasian focus group berarti bahwa peserta dibagi menjadi kelompok-
kelompok kecil, yang bertemu di satu lokasi dengan bantuan fasilitator. Dalam komunitas
bisnis global, karena intensi, jarak geografis, dan biaya dapat menjadi penghalang untuk
menyatukan focus group yang terdiri dari manajer karyawan unit bisnis di berbagai negara.
III.1 Sebelum Perencanaan Dimulai
Adapun hal yang harus dilakukan sebelum melakukan focus group discussions yaitu:
1) Peneliti dapat memulai dengan mempertimbangkan kembali apakah focus group dapat
memberikan materi yang memadai untuk menjawab pertanyaan utama penelitian.
2) Menetapkan topik atau isu diskusi kelompok. Peneliti harus mempertimbangkan apakah
topik penelitian terlalu luas atau terlalu sempit dan formulasi yang tepat untuk topik
tersebut .
3) Mendesain pemilihan dan komposisi kelompok.
4) Memilih lokasi and waktu untuk diskusi focus group.
5) Mempersiapkan buku petunjuk untuk fasilitator.
6) Memilih dan melatih fasilitator apabila peneliti bukan sebagai fasilitator.
III.2 Jenis dan Jumlah Kelompok
Tahap selanjutnya adalah memutuskan jenis grup apa yang ingin peneliti gunakan dan
berapa banyak yang akan peneliti butuhkan. Saran umum dalam hal bahwa peserta dalam
setiap kelompok harus memiliki sesuatu yang sama untuk diskusi untuk diproses tanpa

49
kesulitan besar. Fitur umum dapat berupa minat pada suatu masalah, atau pengeluaran, atau
dapat didasarkan pada keahlian, pendidikan, usia, atau jenis kelamin.di sisi lain, mereka yang
mengadvokasi kelompok-kelompok heterogen berpendapat bahwa satu keuntungan dari
kelompok fokus adalah dapat menangkap berbagai pendapat dari orang-orang yang dianggap
berbeda.
III.3 Waktu Dan Lokasi
Diambil waktu 2 jam sebagai kerangka waktu yang optimal untuk satu sesi focus group.
Lebih banyak waktu bermanfaat ketika penelitian membutuhkan kreatif teknik seperti
brainstorming. Diskusi focus group dapat dilakukan di sejumlah lokasi. Lokasi netral adalah
tipikal riset pasar praktis dan dapat membantu untuk menghindari asosiasi negatif atau positif
dengan situs tertentu (Powell and Single, 1996). Pemeriksaan terhadap waktu dan ruang harus
diperhatikan dengan seksama, hal ini untuk menjamin bahwa tidak ada masalah praktis yang
timbul dari dilaksanakannya focus group ini. Ruangan yang digunakan sebaiknya kecil dan
akrab di banding luas dan steril serta harus bebas dari keramaian dan hal-hal yang dapat
menggangu.
III.4 Rekrutmen
Rekrutmen merupakan suatu proses mengumpulkan kelompok secara bersama-sama
pada tempat yang sama dan dengan waktu yang bersamaan. Pengrekrutan ini dapat melalui
metode dengan menyebarkan informasi rekrument secara langsung dari satu orang ke orang
lain, Metode ini sangat efektif dalam mendapatkan peserta yang memiliki minat tanpa suatu
paksaan untuk bergabung dalam focus group. Peneliti juga dapat menggunakan iklan atau
poster pada papan pengumuman. Cara lain dapat dilakukan dengan mencari kontak kelompok
yang dituju, sehingga apabila satu orang tertarik maka ia dapat mengajak orang lain ini yang
disebut teknik bola salju. Peserta focus group sering diberikan kompensasi berupa biaya
peserta dapat dibayar; penitipan anak disediakan, hadiah kecil yang ditawarkan, dan
minuman.
III.5 Peneliti Sebagai Fasilitator
Pada focus group, peneliti juga berperan sebagai fasilitator yang dapat memastikan
bahwa tujuan penelitian akan dapat digali sepanjang sesi. Namun, terdapat juga fasilitator
yang berasal dari pihak luar/independent, misalnya seorang fasilitator profesional, yang
kemudian harus diberi pengarahan dengan sangat baik dan diberi panduan topik yang
terperinci dalam pelaksaan focus group. Panduan topik yang ditulis sebelumnya oleh peneliti,
adalah refleksi dari bagaimana focus group akan difasilitasi, seperti pada bagaimana sesi
diperkenalkan, bagaimana diskusi dimulai dan ditutup, pertanyaan apa yang diminta

59
fasilitator dan dalam urutan apa. Panduan topik juga mencakup instruksi terperinci untuk
tugas individu dan kelompok jika ada yang digunakan. Tugas utama fasilitator meliputi
penjelasan tentang topik, tujuan dan proses diskusi, membantu orang merasa rileks,
mendengarkan mereka, dan memfasilitasi interaksi dalam kelompok.
III.6 Melakukan Diskusi Focus Group
Melakukan diskusi focus group adalah praktik yang baik untuk mengingatkan para
peserta sehari sebelum sesi kelompok fokus yang dijadwalkan melalui telepon, e-mail atau
sms. ketika memulai diskusi kelompok terarah, fasilitator merangkum topik dan tujuan
diskusi dan mulai dengan satu atau lebih pertanyaan pemanasan bervariasi sesuai dengan
topik.
ketika waktu yang disediakan untuk sesi hampir habis, fasilitator biasanya mengakhiri sesi
dengan satu atau lain cara. paling sering, mereka merangkum diskusi untuk memastikan apa
yang dikatakan peserta. Akhirnya, fasilitator memberikan pernyataan penutup dan berterima
kasih kepada para peserta atas waktu dan upaya mereka dalam kelompok.

IV. Analisis Data Grup Fokus


Menganalisis focus group dapat sama dengan menganalisis data kualitatif lainnya,
dengan pengecualian atau penambahan minat khusus dalam interaksi dalam kelompok. Oleh
karena itu, dimungkinkan untuk membuat segala jenis analisis kualitatif pada data kelompok
terarah, tergantung pada apakah diskusi itu direkam di radio atau direkam di video (dan
ditranskripsikan), seperti apa catatan yang diambil dan jenis data apa yang tersedia (misalnya
gambar atau data visual lainnya yang dibuat oleh peserta, cerita yang ditulis atau diceritakan
oleh mereka). Masalah paling penting yang perlu dipertimbangkan adalah apa metode analisis
yang akan memberikan jawaban untuk pertanyaan penelitian dan apa dan bagaimana
kerangka teori yang digunakan. Aspek yang menarik dapat dimulai dengan analisis:
1) Beberapa peserta mengulangi masalah ini, atau membuat pernyataan serupa tentangnya.
2) Beberapa peserta membungkam masalah ini, atau membuat pernyataan yang tidak
setuju tentang hal itu.
3) Peserta dalam banyak kelompok mengulangi masalah ini, atau membuat pernyataan
serupa tentang hal itu.
4) Peserta hanya dalam satu kelompok mendiskusikan masalah ini.
5) Ketika seseorang mengangkat masalah ini, sejumlah orang dalam kelompok
menunjukkan kesepakatan atau perbedaan pendapat (secara verbal atau non-verbal).

69
6) Masalah kesepakatan atau ketidaksepakatan memiliki kepentingan yang tidak biasa bagi
para peserta.
Kemudian dapat diajukan pertanyaan berikut:
1) Seberapa intens peserta menyatakan pandangan mereka tentang masalah ini?
2) Apakah ada yang mengubah cara pandang mereka tentang masalah ini secara
signifikan?
3) Petunjuk apa yang Anda miliki tentang alasan perubahan diskusi?
4) Apa konteks konservasi ketika sesuatu yang menarik terjadi?
5) Seperti apa keseluruhan konservasi itu sebagai suatu proses?
IV.1 Biasakan Diri Dengan Data Empiris
Apapun format yang digunakan untuk mengumpulkan data empiris akan sangat berguna
untuk membiasakan diri terhadap data tersebuta. Analisi dapat dimulai sesegera mungkin dan
tidak perlu menunggu sampai semua kelompok bertemu sampai peneliti dapat memulai
analisis.
Ketika memulai dengan analisis, ada baiknya membaca dan mendengarkan diskusi
kelompok beberapa kali. Gambarkan apa yang terjadi di masing-masing kelompok.
Mengurutkan konteks dengan cara yang masuk akal dalam kaitannya dengan pertanyaan
penelitian dapat membimbing peneliti untuk mengidentifikasi sudut pandang yang berbeda
dan tidak biasa, Mungkin karena mereka dapat mengungkapkan perspektif minoritas yang
penting. Akhirnya, tafsirkan apa yang telah tergambar; menjelaskan makna yang diamati.
validitas hanya interpretasi yang dapat didukung dengan data empiris.
IV.2 Analisis Konten dan Analisis Etnografi
Sebagian besar buku teks tentang fokus grup memberikan saran tentang cara
menggambar bersama dan membandingkan diskusi fokus grup tentang berbagai masalah
dengan menggunakan analisis konten, yang berfokus pada tema dan pola. Cara melakukan
analisis konten data fokus grup:
1) Mulai dengan mengambil poin tampilan dan pernyataan yang umum atau luar biasa.
2) Lanjutkan dengan mengidentifikasi dan membandingkan informasi, kelompok atau
subkelompok, tema dan pola, dan makna.
3) Menggambarkan dalam aliran naratif apa yang dikatakan dan dilakukan oleh peserta
secara keseluruhan.
4) Akhirnya, berteori tentang koneksi antara sudut pandang, tema, dan pola diskusi.
Wilkinson (2004) mengemukakan bahwa ada perbedaan mendasar antara analisis isi
dan analisis etnografi data kelompok terarah. Analisis isi didasarkan pada pemeriksaan

79
sistematis terhadap seluruh rangkaian data empiris dengan unit analisisnya adalah seluruh
kelompok, dinamika kelompok, peserta secara individu, atau ucapan peserta. Analisis konten
mungkin atau mungkin tidak didasarkan pada skema pengkodean (Morgan, 1997), tetapi
tujuannya adalah untuk memeriksa semua data empiris untuk kejadian berulang, seperti kata-
kata, tema atau wacana. Analisis etnografis, pada gilirannya, jarang sistematis atau
komprehensif, tetapi selektif dan terbatas. Ini bertujuan untuk menjadi kontekstual dan
mewakili dunia sosial dari sudut pandang para partisipan dan bukan dari sudut pandang
analis. Tantangan khusus adalah untuk mengingat sifat interaktif data dan untuk
mempertahankan rasa diskusi kelompok secara keseluruhan dalam analisis.
Wilkinson (2004) lebih suka analisis etnometodologi atau percakapan untuk digunakan
untuk analisis etnografi kelompok fokus. Analisis percakapan (Silverman, 2005)
mengasumsikan bahwa orang membangun konteks sosial dan makna melalui interaksi.
Metode lain dalam menganalisis data etnografi, seperti konservasi juga telah disarankan agar
sesuai dengan studi kelompok fokus (Suter, 2000). Lebih lanjut, metode diskursif dan naratif
juga dapat digunakan untuk fokus pada sifat interaktif data kelompok terarah.

V. Menulis dan Mengevaluasi Penelitian Kelompok Terarah


Sedikit diskusi tentang pendekatan yang berbeda untuk melaporkan dan mengevaluasi
studi focus group dalam literatur metodologi. Selain itu, banyak diskusi berkaitan dengan
pelaporan penelitian kelompok terarah berorientasi praktis kepada khalayak yang terdiri dari
orang-orang perusahaan, para ahli dan pembuat keputusan. Untuk khalayak ini, laporan
tertulis biasanya mengikuti struktur berdasarkan panduan topik yang memberikan jawaban
langsung untuk pertanyaan yang dibahas dalam kelompok.
Laporan lisan dapat digunakan untuk meringkas atau melengkapi laporan tertulis.
Evaluasi dari laporan yang berorientasi pratis dapat fokus pada isu-isu berikut: seberapa baik
laporan menjawab semua pertanyaan yang dipelajari, apa keterwakilan hasil, dan apa
'implikasi manajerial' dari laporan tersebut (misalnya apa yang harus dilakukan pada dasar
hasil).
V.1 Tujuan Laporan Penelitian Focus Group Akademik
Walaupun saran yang diberikan untuk melaporkan kepada audien yang berorientasi
praktis dapat membantu peneliti akademis menyiapkan laporan yang konsisten, kompak,
menarik, mudah dibaca, dan jelas, harus diingat bahwa laporan penelitian akademik juga
memiliki tujuan lain.

89
Saran umum adalah bahwa laporan tersebut harus memberikan pandangan yang
seimbang dan komprehensif dari temuan-temuan studi focus group sehubungan dengan
tujuan penelitian, kerangka kerja teoretis yang digunakan, dan pertanyaan-pertanyaan
penelitian. Evaluasi penelitian kelompok terarah bervariasi sesuai dengan latar belakang
filosofis dan teoretis dari pendekatan yang dipilih.

V.2 Alternatif Struktural


Penelitian focus group dapat dilaporkan dengan empat alternatif struktural yang
berbeda. Empat struktur alternatif untuk laporan penelitian focus group diantaranya:
1) Tematik, berfokus pada pelaporan konten di dalam atau lintas grup.
2) Kronologis, berfokus pada pelaporan interaksi di dalam atau lintas kelompok.
3) Narasi, berfokus pada pelaporan cerita kolektif yang dibangun oleh kelompok.
4) Etnografi, berfokus pada pelaporan insiden dan episode selektif.
Struktur tematik dari laporan penelitian kelompok fokus adalah umum ketika penelitian
ini didasarkan pada analisis konten. Laporan tematik menggunakan banyak kutipan dari
diskusi. Oleh karena itu, peneliti perlu membuat keputusan tentang bagaimana memilih
bagian data empiris yang paling tepat untuk dimasukkan ke dalam laporan. Ketika ada
penekanan pada interaksi dalam analisis, tugas pertama dari laporan ini adalah untuk
mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam kelompok. Ini dapat dilaporkan secara terpisah
untuk setiap kelompok, atau dengan memberikan contoh pola interaksi dalam seluruh data
focus group.
Struktur kronologis menggambarkan isi interaksi ketika dibuka, mulai dari saat
kelompok memulai diskusi dan selesai dengan saat diskusi berhenti. Struktur naratif
melaporkan cerita kolektif karena dibuat oleh kelompok yang berinteraksi dalam urutan apa
pun. Laporan kelompok fokus dapat mengikuti gagasan penulisan etnografi, seperti yang
disarankan oleh Wilkinson (2004). Di sini, peneliti akan memilih insiden dan episode diskusi
kelompok tertentu.

99
DAFTAR PUSTAKA

Eriksson, Paivi dan Kovalainen, Anne. 2008. Qualitative Methods in Business Research. Los
Angeles: SAGE Publications Ltd.

109

Anda mungkin juga menyukai