Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN


ABORTUS IMMINENS

Disusun Oleh:
Bayu Andhika Prasetyo, S.Kep

Dosen Pembimbing:
Ns. Armina M.Kep, Sp.Kep.An

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM
JAMBI
2020
LAPORAN KASUS
ABORTUS IMMINENS

A. RINGKASAN KASUS
Ny. F usia 21 tahun dengan status gravidarum G1 P0 A0 Ah0 usia
kehamilan 13 minggu HPHT 23 September 2020 datang ke RSUD Raden
Mattaher pada tanggal 23 Desember 2020 pukul 9.00 WIB dengan adanya
perdarahan pada jalan lahir dan disertai rasa nyeri pada abdomen bagian
bawah. Setelah sampai di IGD klien mendapat terapi infus RL 20 tpm,
kemudian pada pukul 11.30 WIB klien disarankan rawat ke ruang gynekologi.
Sampai di ruang gynekologi dilakukan pemeriksaan diketahui TD: 90/80
mmHg, Nadi: 88 x/menit, RR: 22 x/menit, Suhu: 36,5°C. Skala nyeri 5. BB 50
Kg dan TB 155 cm. Pemeriksaan pada genitalia terdapat pengeluaran bercak
darah berwarna merah kecokelatan.

B. PENGKAJIAN
I. Data Umum
Data Ibu
a) Nama inisial : Ny. F
b) Diagnosa medis : Abortus Imminens
c) No MR : 107179
d) Usia ibu : 21 tahun
e) Usia kehamilan : 13 Minggu
f) Kehamilan ke :1
g) Jumlah anak hidup :0
h) Status obsteri : G1 P0 A0 H0
i) Status Perkawinan : Perkawinan Ke 1
j) Pendidikan ibu : SMA
k) Pekerjaan ibu : Wiraswasta
l) Agama : Islam
m) Alamat lengkap : Lorong Puskesmas, Simpang IV Sipin

2
Data Suami
a) Nama inisial : Tn. Z
b) Usia : 26 Tahun
c) Pendidikan : SMA
d) Pekerjaan : Karyawan Swasta

II. Alasan Masuk Rumah Sakit/Puskesmas/Klinik


Keluhan: Tanggal 23 Desember 2020 Ny. F 21 tahun datang ke RS
Raden Mattaher dengan keluhan keluar darah berwarna merah
kecokelatan dari jalan lahir disertai nyeri perut bagian bawah.
Masalah Keperawatan: Nyeri akut

III. Kondisi Kesehatan Sekarang:


Klien mengatakan nyeri bagian perut sampai punggung belakang, nyeri
dirasakan seperti tertekan dan diremas-remas, nyeri timbul pada saat
melakukan aktivitas maupun tanpa beraktivitas dan hilang timbul, skala
nyeri 5, perut terasa kram, keluar darah dari jalan lahir, lemas, pusing,
klien tampak memegang perutnya.
Masalah Keperawatan: Nyeri akut

IV. Riwayat Penyakit Dahulu:


a. Riwayat pembedahan: klien mengatakan tidak pernah melakukan
pembedahan sebelumnya.
b. Riwayat penyakit: klien mengatakan pernah demam dan diare
Maslah Keperawatan: -

V. Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada angota keluarga yang mengalami penyakit serupa dengan
pasien.
Maslah Keperawatan: -

3
VI. Riwayat Kehamilan, Abortus dan Persalinan
a. Riwayat Kehamilan
Kehamil Usia Frekuensi Keluhan/masla Obat-obatan yang
an ke ibu saat ANC h saat hamil dikonsumsi saat
hamil hamil
1 21 0 Keluar darah Tidak ada
pervagina serta
rasa nyeri
dibagian perut
bawah

b. Riwayat Abortus
Abo Waktu Jenis Tindaka Usia Masalah
rtus (tgl/bln/tah kelamin n kehami saat/setelah
ke un) anak (dipertah lan saat abortus
ankan/ku abortus
retase)
1 ini - dipertah 13 Perdarahan
ankan minggu pervagina dan
nyeri abdomen
bagian bawah

c. Riwayat Persalinan
Persalin Usia ibu Jenis Tempat Jenis Kondisi ibu
an ke saat persalinan /penolo kelamin, saat/setelah
melahirkan (normal/ti ng kondisi persalinan
(tahun) ndakan) bayi saat
lahir
- - - - - -

VII. Pengalaman dan Rencana Menyusui (ASI eksklusif dan 2 tahun)


a. Pengalaman menyusui (bagi yang sudah memiliki anak sebelumnya)
o ASI ekslusif, jelaskan: -
o ASI 2 tahun, jelaskan: -
b. Rencana menyusui

4
o Jelaskan: ada, klien mengatakan ingin memberikan ASI eksklusif
pada anaknya kelak.
Maslah Keperawatan: -

VIII. Riwayat Ginekologi


a. Menstruasi (menarche, jumlah darah/lama menstruasi, disminore,
atau ganguan haid lainaya) jelaskan:
 klien mengatakan menarche pada umur 15 tahun, siklus haid
teratur setiap bulan, lama menstruasi 7-8 hari dan tidak pernah
mengalami gangguan haid.
b. Keputihan atau infeksi genital lainya: -
c. Pendarahan pervagina:
 Klien megalami pendarahan pervagina saat kehamilan peratama
d. Tumor jinak ginekologi (tumor rahim, tumor payudara, kista
ovarium, dll:
 Klien tidak pernah menderita penyakit tumor kehamilan
e. Tumor ganas ginekologi (ca.serviks, ca.ovarium, ca.endometrium,
ca.rahim, ca.payudara, dll) jelaskan:
 Klien tidak pernah menderita penyakit tumor ganas
f. Kelainan ginekologi lainya (molahidatidosa/chorio carcinoma,
KE/KET, dll) jelaskan:
 Klien tidak mengalami kelainan ginekologi
g. Obat yang digunakan terkait masalah yang di hadapi: -
Masalah Keperawatan: Resiko infeksi

IX. Pengobatan dan Perawatan Saat Ini


Jelaskan semua obat-obat yang di berikan: termasuk obat sebelum di
rawat:
 Klien mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan sebelum
dirawat.

X. Data Umum dan Janin

5
Ibu :
o Keadaan umum: Klien tampak lemah
Tingkat kesadaran: Composmentis
o HPHT: 23 September 2020
TP (rumus naegele):
Tahun : 2020 + 1 = 2021
Bulan : 9 - 3 = 6
Hari : 23 + 7 = 30
Perkiraan tanggal persalinan 30 Mei 2021
o TTV:
TD : 90/80 mmHg
R : 22 kali/menit
S : 36,5°C
N : 88 kali/menit
o BB sebelum hamil : 48 Kg
BB sekarang : 50 Kg
Penambahan BB : 2 Kg
LiLA : 24 cm
TFU : 3 jari di atas simpisis
o Frekuensi kunjungan antenatal selama kehamilan sekarang: (kali),
kapan/waktunya (missal 1x pada trimester I, 1x pada trimester 2,
2x pada trimester 3), jelaskan:
 Selama kehamilan, klien tidak pernah memeriksakan
kandungannya ke bidan maupun petugas kesehatan lainnya.
o Apakah pernah memeriksakan kehamilan ke tenaga non
medis/dukun jika “iya” (alasan, berapa kali, tindakan yang
dilakukan oleh dukun (kusuk,/pengobatan tradisional), jelaskan:
 Klien mengatakan tidak pernah memeriksakan kehamilan ke
tenaga medis maupun non medis sebelumya.

6
Janin:
Jelaskan kondisi janin, apakah DJJ masih terdengar atau tidak, jika Ya,
DJJ: frekuensi kali/menit, kekuatan (kuat/lemah), TBJ, letak/fresentasi
janin, janin tungal, gamely, jelaskan:
 Frekuensi DJJ: 150 kali/menit
 Kekuatan: kuat
Maslah Keperawatan: -

XI. Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil (head to toe)


1) Kepala
o Kebersihan kulit kepala dan rambut:
 Rambut dan kulit kepala tampak bersih
o Kulit wajah: hipergipmentasi/cloasmagravidarum dll, jelaskan:
 Kulit wajah tampak normal tidak ada tanda cloasma
gravidarum.
o Hidung (epistaksis, eloasma, gerakan cuping hidung, dll,
jelaskan:
 Tidak ada perdarahan pada hidung, hidung simetris, tidak ada
sekret.
o Mulut: bibir, mukosa bibir, kebersihan mulut, gigi (kebersihan,
gigi berlobang, lidah (kebersihan, hyperemia, dll), jelaskan:
 Bibir tampak pucat, mulut dan gigi bersih tidak berlobang.
o Leher: pembesaran kelenjar tiroid/tidak, jelaskan:
 Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Masalah Keperawatan: -

2) Dada dan Payudara


Dada
o Dispnea/tidak, batas jantung, BJ, BJ tambahan, jelaskan:
 Klien tidak sesak, tidak ada bunyi jantung tambahan.
o Paru (posisi/batas, bunyi nafas, dll), jelaskan:

7
 Posisi simetris, tidak ada bunyi napas tambahan.
Payudara
o Payudara (kesimetrisan, warna kulit, strie, pembuluh darah,
kelenjar montgomery, bentuk puting, kolostrum,
pembengkakan, dll), jelaskan:
 Payudara simetris, ada kelenjar montgomery, putting susu
menonjol.
Masalah Keperawatan: -

3) Abdomen
a. Uterus: posisi, TFU, konstraksi uterus, dll. Jelaskan:
 TFU: 3 jari di atas simpisis
 Terjadi kontraksi uterus
b. Kandung kemih (kosong/teraba penuh, katerisasi, (ya/tidak),
jumlah, bau, ganguan berkemih, jelaskan:
 Klien mengatakan tidak mengalami gangguan berkemih,
tidak terpasang kateter
c. Pergerakan janin: frekuensi nyeri/tidak jelaskan:
 Tidak ada pergerakan janin.
d. Leopold (jika janin masih hidup):
e. Nyeri abdomen dan pingang yang merupakan cirri-ciri ibu yang
mengalami abortus, jelaskan:
 Nyeri perut bawah diatas simpisis.
Masalah Keperawatan: Nyeri akut

4) Genitalia
o Eksternal: kebersihan vulva secara umum:
 Vulva lembab
o Pendarahan pervagina: warna, jumlah, bau, isi,
menggumpal/tidak, dll. jelaskan:
 Bercak darah berwarna merah, darah yang keluar sedikit,
perdarahan tidak lama.

8
o Jika ditemukan adanya keputihan (bau, gatal/tidak, sejak kapan,
dll), edema/tidak, varises/tidak, hemoroid/tidak, nyeri/tidak,
perhatikan penyakit kelamin, jelaskan:
 Klien tidak mengalami keputihan, edema, varises,
hemoroid dll.
o Internal (vagina dan serviks): kebiruan mukosa vagina dan
serviks (tanda chadwik), ithmus melunak (tanda hegar), serviks
melunak (tanda godell), serviks mudah fleksi (tanda
Mc.donal).jelaskan:
 Mukosa vagina berwarna kebiruan
 Ithmus melunak
 Serviks melunak
Masalah Keperawatan:
 Kekurangan volume cairan
 Resiko infeksi

XII. Pola Aktifitas Sehari-Hari


1. Pola eliminasi BAK dan BAB
a. Sebelum abortus
o BAK: frekuensi, warna, keluhan saat BAK, jelaskan:
 Frekuensi : 6-7 x/hari
 Warna : putih jernih
 Tidak ada keluhan saat BAK
o BAB: frekuensi, konstipasi/diare, keluhan saat BAB.
Jelaskan:
 Frekuensi : 1 x/hari
 Tidak ada keluhan saat BAB
b. Saat dirawat
o BAK: frekeuensi, warna, keluhan saat BAK, keluhan pada
masing-masing trimester. Jelaskan:
 Frekuensi : 2 x/hari

9
 Warna : kuning jernih
 Klien dibantu suami saat BAK
o BAB: frekuensi, kontipasi/diare, keluhan BAB. Jelaskan:
 Belum pernah BAB
Masalah Keperawatan: -

2. Istrahat, tidur dan kenyamanan


a. Sebelum abortus
o Istrahat dan tidur (pola, total jam tidur dalam 24 jam. Tidur
siang, ganguan tidur (terbangun karena BAK, insomnia,
dll). Jelaskan:
 7-8 jam/hari
 Klien tidak pernah tidur siang
o Keluhan ketidak nyamanan karena nyeri abortus, jelaskan:
 Tidak ada keluhan sebelum mengalami abortus
b. Saat dirawat
o Istrahat dan tidur (pola, total jam tidur dalam 24 jam. Tidur
siang, ganguan tidur (mimpi buruk, terbangun karena BAK,
insomnia, dll). Jelaskan:
 3-4 jam/hari
o Keluhan ketidak nyamanan karena nyeri abortus, jelaskan:
 Klien mengatakan susah tidur karena nyeri yang
dirasakan
Maslah Keperawatan: Gangguan pola tidur

3. Mobilitas dan Latihan


a. Sebelum abortus
o Tingkat mobilitas termasuk dalam pekerjaan sehari-hari.
Jelaskan:
 Klien mengatakan melakukan pekerjaan rumah
seperti masak, bersih-bersih, dll.

10
o Olahraga (jogging, senam hamil, fitnes, renang, dll).jelaskan:
 Klien mengatakan tidak pernah melakukan
olahraga, senam hamil dan yang lainya.
b. Saat dirawat
o Kemampuan ibu melakukan atau memenuhi kebutuhan
sehari-hari: mandiri, bantuan minimal/maksimal. Jelaskan:
 Klien tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-
hari (bantuan maksimal).
Masalah Keperawatan: Intoleransi aktivitas

4. Nutrisi dan Cairan


a. Sebelum abortus
o Frekuensi makan, nafsu makan, jumlah yang mampu di
habiskan setiap kali makan, kebiasaan makan makanan selain
nasi, buah juice, susu, dll. Jelaskan:
 Frekuensi makan: 3 x/hari
 Nafsu makan: baik (porsi habis)
o Ganguan makan/makanan pantan/yang tidak disukai, keluhan
mual muntah, (frekuensi, kapan muncul, keluhan saat/setelah
muntah), pengunaan obat atau vitamin anti muntah, dll.
Jelaskan:
 Klien tidak mengalami ganguan makan
b. Saat dirawat
o Frekuensi makan, nafsu makan, jumlah yang mampu di
habiskan setiap kali makan, kebiasaan makan makanan selain
nasi, buah juice, susu, dll. Jelaskan:
 Frekuensi makan: 3 x/hari
 Nafsu makan: kurang (porsi tidak habis)
o Ganguan makan/makanan akibat abortus. Jelaskan:
 Klien mengalami penurunan nafsu makan.

11
5. Keadaan Psikologis
a. Sebelum abortus
o Support system, hubungan ibu dengan suami atau angota
keluarga lainya, teman dan orang lainya. Jelaskan:
 Hubungan klien dengan suami dan keluarga baik.
o Apakah ibu mengalami ganguan psikologis saat hamil.
Jelaskan:
 Klien tidak mengalami gangguan psikologis saat
hamil
b. Saat abortus
o Support system, hubungan ibu dengan suami atau angota
keluarga lainya, teman dan orang lainya. Jelaskan:
 Suami dan kelurga klien mendukung penuh untuk
kesembuhan klien.
o Penerimaan ibu terhadap kejadian abortus, respon ibu
terhadap kehilangan janin jelaskan:
 Klien merasa merasa cemas atas kandungannya.
Masalah Keperawatan: Ansietas

6. Pola kebiasaan yang meningkatkan resiko terjadinya abortus


o Merokok, konsumsi alcohol, pengunaan narkoba, dll. Jelaskan:
 Klien tidak mempunyai kebiasan buruk seperti merokok dll.
Masalah Keperawatan: -

XIII. Hasil Pemeriksaan Penunjang


USG, radiologi lainya, darah, urine, gula darah, dll. Jelaskan:
 Hasil pemeriksaan USG:
Gravid tunggal hidup intra uteri
 Pemeriksaan laboratorium:
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Leukosit 7,63 10’3/UL 3,6-11
Hemoglobin 11,80 g/dl 11,7-15,5

12
Trombosit 217 10’3/UL 150-440
Hematokrit 44 % 33-45

Masalah Keperawatan: -

XIV. Obat-Obatan yang diberikan Saat ini


 Inj. Transamin 8 mg/24 jam (menghentikan perdarahan)
 Infus RL 20 tpm
 Allylestrenol 3 x 10 mg peroral (mencegah terjadinya keguguran)
 Asam mefenamat 3 x 500 mg peroral (meredakan nyeri)

XV. Rangkuman Hasil Pengkajian


Diagnosa Keperawatan:
 Nyeri akut b.d kontraksi uterus
 Resiko infeksi b.d perdarahan (bercak darah) pervagina dan vulva
lembab
 Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum

13
C. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
I. Tabel Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 DS: Kontraksi Nyeri Akut
 Klien mengatakan nyeri uterus
perut bawah diatas simpisis.
 Klien mengatakan perutnya
terasa kram.

DO:
 Klien tampak meringis
 Klien tampak memegangi
perut bagian bawah
P: kontraksi uterus
Q: seperti diremas dan tertekan
R: perut bagian bawah
S: 5
T: kadang-kadang hilang timbul
 Klien terpasang infus cairan
RL 20 tpm
 TTV:
TD: 90/80 mmHg
N: 88 x/menit
S: 36,5°C
RR: 22 x/menit

2 DS: Pendarahan Resiko


 Klien mengatakan keluar pervagina Infeksi
darah dari jalan lahir, bercak & vulva
darah yang keluar berwarna lembab
merah kecokelatan.
DO:

14
 Keluar darah dari jalan lahir
 Vulva tampak lembab
 Klien terpasang infus cairan
RL 20 tpm
 TTV:
TD: 90/80 mmHg
N: 88 x/menit
S: 36,5°C
RR: 22 x/menit

II. Diagnose Keperawatan


1. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus.
2. Resiko infeksi berhubungan dengan perdarahan pervagina dan vulva
lembab.

15
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
I. Intrvensi Keperawatan
Diagnosa
No Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan
1 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (Pain
berhubungan tindakan keperawatan Management):
dengan diharapkan klien - Kaji nyeri secara
kontraksi dapat: komprehensif,
uterus Mengontrol nyeri meliputi: Lokasi,
(Pain Control), karakteristik, onset,
dengan kriteria: durasi, frekuensi,
1. Klien dapat kualitas, intensitas
mengetahui nyeri, dan faktor
penyebab nyeri, presipitasi.
onset nyeri. - Observasi isyarat-
2. Klien mampu isyarat non verbal dari
menggunakan ketidaknyamanan,
teknik non khususnya dalam
farmakologi untuk ketidakmampuan
mengurangi nyeri, untuk komunikasi
dan tindakan secara efektif.
pencegahan - Tentukan dampak dari
nyeri). ekspresi nyeri
3. Klien mampu terhadap kualitas
mengenal tanda- hidup: Pola tidur,
tanda pencetus nafsu makan, aktivitas
nyeri untuk kognisi, mood,
mencari relationship,
pertolongan. pekerjaan, tanggung
4. Klien melaporkan jawab peran.
bahwa nyeri - Berikan informasi
berkurang dengan tentang nyeri, seperti:
menggunakan

16
manajemen nyeri. Penyebab, berapa
lama terjadi, dan
Menunjukan tingkat tindakan pencegahan.
nyeri (Pain Level) - Tingkatkan
dengan kriteria: tidur/istirahat yang
1. Klien melaporkan cukup.
adanya penurunan - Ajarkan penggunaan
nyeri dan teknik
pengaruhnya pada nonfarmakologi
tubuh. (misalnya: Relaksasi,
2. Klien mampu terapi musik,
mengenal skala, distraksi, massase).
intensitas, - Evaluasi keefektifan
frekuensi dan dari tindakan
lamanya episode mengontrol nyeri.
nyeri. - Modifikasi tindakan
3. Klien mengatakan mengontrol nyeri
rasa nyaman berdasarkan respon
setelah nyeri klien.
berkurang. - Anjurkan klien untuk
4. Tanda-tanda vital berdiskusi tentang
dalam batas pengalaman nyeri
normal. secara tepat.
5. Ekspresi wajah - Monitor kenyamanan
tenang. klien terhadap
manajemen nyeri.
- Hilangkan faktor yang
dapat meningkatkan
pengalaman nyeri
(misalnya: Rasa takut,
kelelahan dan
kurangnya

17
pengetahuan).
- Informasikan kepada
tim kesehatan
lainnya/anggota
keluarga saat tindakan
nonfarmakologi
dilakukan, Untuk
pendekatan preventif.

Pemberian Analgetik
(Analgetic
Adminnistration):
- Tentukan lokasi nyeri,
karakteristik, kualitas,
dan keparahan
sebelum pengobatan.
- Berikan obat dengan
prinsip 5 benar.
- Cek riwayat alergi
obat.
- Libatkan klien dalam
pemilhan analgetik
yang akan digunakan.
- Pilih analgetik secara
tepat/kombinasi lebih
dari satu analgetik
jika telah diresepkan.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgetik
pertama kali.
- Berikan analgetik

18
yang tepat waktu
terutama saat nyeri
hebat.
- Evaluasi efektivitas
analgetik, tanda dan
gejala (efek samping).

2 Resiko infeksi Setelah dilakukan Pengendalian infeksi


berhubungan tindakan keperawatan (Infection Control) dan
dengan diharapkan klien dapat Perlindungan terhadap
pendaraahan meningkatkan infeksi (Infection
(bercak pertahanan tubuh protection):
darah) (Immnune Status) - Pantau tanda/gejala
pervagina, dengan kriteria: infeksi (misalnya:
vulva lembab - Klien terbebas Suhu tubuh, denyut
dari tanda dan jantung, penampilan
gejala infeksi. luka, sekresi,
- Klien penampilan urine,
menunjukkan Suhu kulit, keletihan
tanda-tanda dan malaise).
vital dalam - Kaji faktor yang
batas normal. meningkatkan
- Vulva tidak serangan infeksi
lembab. (misalnya: Usia
- Klien lanjut, status imun
menggambarka menurun dan
n faktor yang malnutrisi).
menunjang - Pantau hasil
penularan laboratorium (darah
infeksi. lengkap).
- Melaporkan - Pantau hygiene
tanda atau personal untuk
gejala infeksi perlindungan terhadap

19
serta mengikuti infeksi.
prosedur - Monitor tanda dan
pernafasan dan gejala infeksi
pemantauan, sistemik.
- Monitor nilai absolut
White Blood Cell (sel
darah putih/leukosit).
- Monitor keretanan
terhadap infeksi.
- Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap adanya
kemerahan, panas,
atau adanya
pengeluaran cairan.
- Jelaskan pada
klien/keluarga
mengapa sakit dan
pengobatan
meningkatkan risiko
terhadap infeksi.
- Intruksikan untuk
menjaga personal
hygiene untuk
melindungi tubuh
terhadap infeksi.
- Ajarkan klien teknik
mencuci tangan yang
benar.
- Ajarkan pada
pengunjung untuk
mencuci tangan

20
sewaktu masuk dan
meninggalkan
ruangan klien.
- Ajarkan klien dan
keluarga tentang
tanda-tanda dan gejala
dari infeksi.
- Ajarkan klien dan
anggota keluarga
bagaimana mencegah
infeksi.
- Ajarkan klien dan
keluarga tanda/ gejala
infeksi dan kapan
harus melaporkan ke
petugas kesehatan.
- Bantu klien/keluarga
untuk
mengidentifikasi
faktor di lingkungan
mereka, gaya hidup
dan praktik kesehatan
yang meningkatkan
risiko infeksi.
- Lindungi klien
terhadap kontaminasi
silang dengan tidak
menugaskan 1
perawat yang sama
untuk setiap klien
infeksi dan
memisahkan klien

21
infeksi dalam kamar
yang berbeda.
- Bersikan lingkungan
secara tepat setelah
digunakan oleh klien.
- Ganti peralatan klien
setiap selesai
tindakan.
- Batasi jumlah
pengunjung.
- Gunakan sabun untuk
cuci tangan.
- Gunakan sarung
tangan steril.
- Lakukan perawatan
vulva dan perineum.
- Anjurkan klien untuk
mengganti pembalut
setiap kotor.
- Anjurkan istirahat.
- Lakukan teknik
perawatan luka yang
tepat.
- Tingkatkan asupan
nutrisi dan cairan.
- Pertahankan teknik
aseptik.
- Pertahankan teknik
isolasi sasuai
kebutuhan

22
II. Implementasi
Hari/tanggal Jam Dx. Kep Implementasi Evaluasi
Kamis, 24 8.30 WIB Nyeri akut 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S:
Desember b.d kontraksi komprehensif termasuk lokasi, - klien mengatakan perutnya terasa
2020 uterus karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas nyeri dan keram.
dan faktor presipitasi. Hasil: O:
- P: saat ataupun tanpa beraktivitas - Klien tampak meringis dan
- Q: seperti diremas-remas dan memegang perutnya.
ditekan - P: saat ataupun tanpa beraktivitas
- R: perut bagian bawah - Q: seperti diremas dan ditekan
- S: 5 (skala 1-10) - R: perut bagian bawah
- T: hilang timbul - S: 4 (skala 1-10)
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - T: hilang timbul
ketidaknyamanan. Hasil: A: masalah nyeri akut belum teratasi
- Klien tampak meringis dan P: lanjutkan intervensi
memegang perutnya. 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
3. Mengajarkan teknik nonfarmakologi: komprehensif.
- Klien diajarkan teknik nafas dalam 2. Obsrevasi reaksi nonverbal dari
4. Berkolaborasi dengan dokter dalam ketidaknyamanan.

23
pemberian analgesik. Hasil: 3. Ajarkan teknik nonfarmakologi
- Asam mefenamat 3 x 500 mg 4. Kolaborasi dalam pemberian
peroral untuk meredakan nyeri analgesik
5. Menganjurkan klien untuk istirahat 5. Anjurkan klien istirahat total
total 6. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
6. Mengevaluasi keefektifan kontrol
nyeri. Hasil:
- Klien mengatakan lebih baik
setelah melakukan nafas dalam

24
Hari/tanggal Jam Dx. Kep Implementasi Evaluasi
Kamis, 24 8.50 WIB Resiko 1. Memantau tanda/gejala infeksi. Hasil: S:
Desember Infeksi b.d - Suhu 36,5°C - Klien mengatakan badannya terasa
2020 perdarahan - Nadi: 90 x/menit lemah
pervagina, 2. mengajarkan klien dan keluarga tentang O:
kondisi vulva tanda dan gejala infeksi. - Klien dan keluarga tampak
lembab - Klien dan keluarganya tampak mengerti tentang dan gejala
mengerti infeksi
3. Menjelaskan kepada klien pentingnya - Tidak ada tanda dan gejala infeksi
perawatan vulva selama masa - Suhu: 36,5°C
perdarahan. Hasil: - Nadi: 90 x/menit
- Klien tampak mengerti
4. melakukan perawatan vulva dan A: masalah resiko infeksi belum teratasi
perineum. P: lanjutkan intervensi
5. Menganjurkan klien untuk mengganti 1. Pantau tanda/gejala infeksi
pembalut setiap kotor 4. Lakukan perawatan vulva dan
6. Kolaborasi pemberian cairan IV perineum
- Inj. Transamin 8 mg/24 jam untuk 5. Anjurkan klien untuk mengganti
mengentikan perdarahan pembalut setiap kotor

25
7. Berkolaborasi dengan dokter dalam 6. Kolaborasi pemberian cairan IV
pemberian obat oral 7. Kolaborasi dengan dokter
- Allylestrenol 3 x 10 mg peroral 8. Anjurkan klien istirahat
untuk mencegah terjadinya
keguguran
8. Menganjurkan klien istirahat

26

Anda mungkin juga menyukai