Anda di halaman 1dari 33

NEUROLOGY SERVICE RECOMMENDATION

FOR NEW ADAPTIVE ERA


&
ASSESSMENT STRATEGY OF NEURO-
INFECTION CASES DURING COVID-19
Dr. Paulus Sugianto, dr, Sp.S(K)
Satgas Covid-19 PP Perdossi
Dept. Neurology
RSUD Dr. Soetomo/ FK UNAIR
PENDAHULUAN
• WHO : 11 Maret 2020 → Pandemi Covid-19
• Coronavirus disease 2019 (COVID-19) :
• Infeksi saluran pernapasan
• Etiologi : virus korona (SARS-C0V2)
• Penularan yang berlangsung cepat
• Masyarakat panic
• Didapatkan gangguan pada sistem saraf
• Di bidang neurologi banyak penyakit kronis→ memerlukan kontrol
teratur & penderita usia rawan.
• Penderita gawat darurat perlu pertolongan segera
PENDAHULUAN
• Untuk penanganan yang cepat diperlukan adanya protokol yang :
• Mempercepat dan
• Mempermudah akses
• Tetap mengedepankan keamanan petugas
• Petugas menggunakan APD yang memadai untuk mengurangi
resiko terinfeksi.
• Pada ruang pemeriksaan diperlukan standarisasi yang dapat
menurunkan resiko penularan
GEJALA & TANDA INFEKSI COVID-19
KELELAHAN PANAS (SUHU > 37,3OC)
(61,7%)

NYERI KEPALA

Haemoptysis
Sulit
Batuk (kering)
bernapas
(50%)
/Dyspneau

Anorexia
(31,8%)
5

1Mao et al. Neurologic manifestations of hospitalized patients with coronavirus disease 2019 in Wuhan, China. JAMA neurology, 2020
8
GEJALA NEUROLOGIS PADA COVID-19
• Anosmia/ hyposmia • Depresi
• Ageusia • Perubahan mental & perilaku
• Gangguan penglihatan • Penurunan kesadaran
• Neuralgia • CVA
• Dizziness • Ataksia
• Headache • Kejang/ epilepsi

Infeksi pada system saraf pusat→ berhubungan dengan prognosa yang buruk dan perburukan penyakit.
1 M. Desforges, et al., Human coronaviruses and other respiratory viruses: underestimated opportunistic pathogens of the central nervous system? Viruses 12 (2020) 14.
2 K. Bohmwald, N. Galvez, M. Ríos, A.M. Kalergis, Neurologic alterations due to respiratory virus infections, Front. Cell. Neurosci. 12 (2018) 386
3 Mark A Ellul et al. Neurological associations of COVID-19. Thelancet neurology. Vol 19 September 2020:767-783
4 Y. Li, et al., Coronavirus infections in the central nervous system and respiratory tract show distinct features in hospitalized children, Intervirology 59(2016) 163–169.
MANIFESTASI NEUROLOGIS (36,4%)
• Sistem Saraf Pusat(1) : 24,8%
• Dizziness : 16,8%
• Nyeri kepala : 13,1%
• CVA Bleeding & CVA infark
• Sistem saraf tepi(1)(8,9%)
• Gangguan pengecapan : 5,6%
• Gangguan pembauan : 5,1%
• Neuralgia.
• Gangguan pada system muskuloskeletal(1) : 10,7% 7

1Mao et al. Neurologic manifestations of hospitalized patients with coronavirus disease 2019 in Wuhan, China. JAMA neurology, 2020
TIM MITIGASI IDI
ALUR PENANGANAN PENDERITA DI TRIASE
NEUROLOGI
Triage Pasien Neurology

TRIAGE

Rawat Jalan Gawat Darurat Gawat Darurat + Curiga Covid

Video call (perawat) Video call (perawat)

Resiko rendah Resiko tinggi Resiko rendah Resiko tinggi

Triage Triage
Telekonsultasi/ Petugas APD level 2 APD level 3
ke ruang menggunakan Bangsal Dianggap positif Covid-19
pemeriksaan APD level 3 neurologi Non Masuk ke Ruang Covid-19 Neurologi
Covid-19 Untuk keloarga pasien : Isolasi mandiri
Dan ke dokter/ RS bila ada gejala
TIM SKRINING

• Neurologi
• Radiologi
• Penyakit dalam
• Paru
• Laboratorium/ Patologi Klinik
SKRINING

• Suhu > 37,3OC → skrining • Pemeriksaan :


• APD ruang skrining : • Darah lengkap.
minimal level 2 • Thorax foto atau CT Thorax
• USG Paru
• CT Scan : + → dapat
melakukan trombolitik
PROSEDUR PENDERITA DENGAN
KECURIGAAN
• Di ruang Transisi
• Petugas dengan APD level 3
• Swab : negative → dipindah ke ruang biasa
• Keluarga pasien konsultasi dengan telekonsultasi → tidak
dianjurkan kunjungan keluarga.
PENDERITA DENGAN RESIKO

• Multiple sclerosis • Epilepsi


• Penyakit motorneuron • Parkinson
• Myasthenia Gravis • Alzheimer
• Autoimum neuropati • Pengguna imunosupresan
REKOMENDASI UNTUK KASUS KRONIS

• Triage jarak jauh.


• Telemedicine untuk konsultasi rawat jalan
• Pemisahan pasien COVID dan non-COVID di unit gawat
darurat (UGD).
REKOMENDASI SIRKULASI RUANG PEMERIKSAAN POLI

TIM MITIGASI IDI


MIGRAIN DAN SAKIT KEPALA BERAT

• Indikasi ke RS untuk tatap muka :


• Yang memburuk dengan red/orange/yellow flags
• Pasien dengan IIH (idiopathic intracranial hypertension) yang memiliki
resiko tinggi dari impending visual loss
• Botox → px dengan resiko tinggi, tu dg depresi berat/ resiko
bunuh diri
• Penggantian regimen terapi bila ada indikasi klinis
MIGRAIN DAN SAKIT KEPALA BERAT
• Hindari penggunaan NSAID dan betablocker.
• Penghentian beta-blocker dapat menyebabkan gejala withdrawal
• Penggunaan gol. Triptan harus hati-hati pada pasien Covid-19 laki-
laki dengan hipertensi dan usia lanjut → resiko stroke
• Obat yang direkomendasikan : Paracetamol + anti emetic
• Tindakan intervensi (Blok ganglion Gasseri dan blok multiple cranial
nerve) hanya dikerjakan bila mengancam jiwa pasien.
KEJANG ATAU EPILEPSI
• Antipiretika bila demam pada penderita yang kejangnya dipicu oleh
demam dan infeksi.
• OAE : diteruskan karena tidak menekan system kekebalan tubuh.
• Mengingat serangan kejang bisa merupakan gejala infeksi Covid-19,
maka setiap penderita baru dengan kejang harus tes untuk Covid-19.
• Tatalaksana kejang → sesuai protoKol epilepsi dengan AED
• Segera tangani bila dan ada kejang berulang ataupun kejang status
CVA
• Protokol skrining dikerjakan dg cepat:
• Triase : telemedicine.
• Skrining infeksi : cepat & sesuai protocol
• CT Scan : siap
• Protected Code Stroke → tetap dijalankan
• Kontrol resiko ko-morbid : HT, DM, penyakit jantung coroner,
obesitas, kesulitan menelan.
SINDROMA GUILLAIN BARRE & CIDP
• Gangguan sensorimotor, bulbar, atau respirasi, disautonomia, dan nyeri
saraf.
• COVID-19 → SGB :
• Komplikasi serius → lesi permanen
• Monitoring marker inflamasi & tanda inflamasi, serta gejala neurologis
• SGB/ CIDP dg terapi imunosupresif :
• Resiko infeksi ↑
• Kurangi paparan
PARKINSON DAN KELAINAN GANGGUAN
GERAKAN

• Usia lanjut → sering • Rekomendasi :


didapatkan : • Tele-medicine
• Gangguan bulbar & • Tele-exercise/ physiotherapy
pernapasan • Tunda prosedur elektif
• Gangguan respirasi
• Gangguan kognitif
• Kelemahan otot.
ALZHEIMER

• Usia lanjut • Resiko ko-morbid :


• Gangguan memori → • Hipertensi
resiko pelanggaran • Diabetes Mellitus
protocol kesehatan • Jantung coroner,
• Dysphagia
• Pneumonia
ALZHEIMER

• Rekomendasi :
• Tele-medicine
• Konsultasi rawat jalan → APD sama dengan tenaga kesehatan.
• Algoritma triase.
LEVEL RESIKO
Mild Moderate Severe Critical
Cough - + + Dte
Sore throat - + + Dte
Fever - + + Dte
Anosmia - + + Dte
Breathing WNL WNL WNL Ventilator
Clinical impression WNL Weak Weak Very weak
Temperature < 38OC > 38OC > 38OC > 38OC
Oxygen saturation WNL > 92% free air > 92% free air < 92% free air
Respiratory rate WNL WNL >30/mnt Respiratory failure
Immunosupresant user + +
Bulbar disturbance - + + +
Consciousness cm cm Decreased Decreased
REKOMENDASI UNTUK ORANG YANG
MERAWAT PASIEN NEUROLOGI
• Jaga jarak bila memungkinkan.
• Masker bedah selama merawat pasien.
• Sarung tangan untuk membersihkan cairan tubuh
• Kebersihan tangan sebelum dan sesudah menyentuh penderita.
• Disarankan pelaku rawat : orang yang serumah, apabila tidak
serumah gunakan APD yang sesuai, mengingat resiko bahwa pelaku
rawat bisa OTG karena dari luar.
• Tele-exercise / tele-fisioterapi
REKOMENDASI PASIEN DENGAN
IMUNOSUPRESAN
• Rentan infeksi
• Penghentian/ perubahan terapi → diskusikan dg dokter yang merawat.
• Terapi azathioprine, mycophenolate mofetil, atau methotrexate dengan atau tanpa
prednisolone harus melanjutkan pengobatan secara normal.
• Imunosupresan + steroid → meningkatkan resiko
• Penggunaan prednisolone ≥ 20 mg/hari : resiko tinggi → isolasi mandiri
• Infliximab/Rituximab/Ocrelizumab : meningkatkan resiko infeksi secara moderat
REKOMENDASI UNTUK TELEMEDICINE
• Multiple Sclerosis,
• Penyakit Parkinson,
• Myasthenia Gravis,
• Alzheimer & dementia yang lain
• ALS
• CVA lama
• Penderita dengan ko-morbiditas
REKOMENDASI UNTUK KONSULTASI

• Resiko (+) :
• Jaga jarak.
• Gunakan APD sesuai dengan Tenaga Kesehatan.
• Tunda tindakan yang sifatnya elektif.
REKOMENDASI PENCEGAHAN

• Pasien usia lanjut :


• Vaksin pneumonia dan influenza.
• Mematuhi rekomendasi protokol kesehatan dari otoritas
terkait.
REKOMENDASI UNTUK TENAGA
KESEHATAN
• Aplikasi telemedicine untuk triage dan penanganan pasien apabila
memungkinkan
• Mematuhi pedoman penggunaan APD
• Melaporkan diri dan menghentikan kegiatan sebagai tenaga
Kesehatan apabila masuk dalam kriteria kasus sesuai dengan
pedoman resmi pemerintah yang berlaku
• Membatasi prosedur elektif.
TERIMA KASIH UNTUK
TIM SATGAS COVID-19 PERDOSSI

• Dr. Dodik Tugasworo P dr, Sp.S(K) • Badrul Munir dr, Sp.S(K)


• Prof. Dr. Kiking Ritarwan MKT dr, Sp.S(K) • Devi Ariani Sudibyo dr, Sp.S(K)
• Dr. Ahmad Rizal dr, Sp.S(K), Ph.D • Ni Made Susilawathi dr, Sp.S(K)
• Dr. Riwanti Estiasari dr, Sp.S(K) • Hendry Gunawan dr, Sp.S
• Dr. Retnaningsih dr, Sp.S(K)-KIC • Tim Satgas Covid-19 Perdossi
• Arthur H.P Mawuntu dr, Sp.S(K) Cabang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai