Anda di halaman 1dari 3

Proses Desain Pengukuran Kinerja Cambridge, yang diilustrasikan dalam Gambar A.

5,
dikembangkan untuk meningkatkan desain sistem pengukuran kinerja (Neely et al., 1996).Proses
ini didokumentasikan dalam bentuk buku kerja, yang tersedia dari Institute for Manufacturing.
Kontribusi utama dari pekerjaan ini adalah untuk menunjukkan bagaimana semua elemen
internal, eksternal, keuangan dan non-keuangan terintegrasi dengan strategi untuk menciptakan
sistem pengukuran kinerja yang koheren.Kerangka kerja dapat membantu mengidentifikasi
langkah-langkah kinerja yang bertentangan sambil menjaga keseimbangan antara langkah-
langkah eksternal dan internal.

Customer Requirements: Persyaratan Pelanggan


Stakeholder Requirements: Persyaratan Pemangku Kepentingan
Define Business Objectives: Tentukan Tujuan Bisnis
Identify Performance Drivers: Identifikasi Pengandar Kinerja
Detail Appropriate Performance Measures (existing and new): Detail Pengukuran Kinerja
yang
Sesuai (sudah ada dan baru).
Guidelines for Ongoing Management: Pedoman untuk Manajemen yang Sedang
Berlangsung
Conflict and Environmental Analysis: Konflik dan Analisis Lingkungan
Destructive Testing: Pengujian Destruktif
Discard some measures: Buang beberapa ukuran

Sumber: Gambaran Umum Model dan Kerangka Kerja Pengukuran Kinerja Populer

Selain menggunakan bisnis strategi sebagai starting point, Cambridge Model


menggunakan product group sebagai dasar untuk mengidentifikasi indikator kinerja (Neely et al,
1997). Produk dikelompokkan berdasarkan:
 Penjualan sebagai persentase total penjualan
 Kontribusi sebagai persentase total kontribusi
 Market share, dan banyaknya pesaing
 Pertumbuhan penjualan
 Pertumbuhan pasar atau life cycle stage Pada awalnya, tujuan dari setiap product group
harus disepakati, setelah itu baru diidentifikasikan hubungan performance measurement
dengan aktivitas-aktivitas kunci.
Berikut ini adalah struktur dari Cambridge Model:

Dari model pengukuran kinerja Cambridge Model, dapat diidentifikasi 13 karakeristik


yang tercantum dalam tabel berikut. (Suwignjo, 2000)
Tabel 2. Karakteristik Cambridge Model
Model: Cambridge Model
Framework Ya
Starting point Product Groups
Control/Improvement Keduanya
Prioritisation Ya
Relate to strategy/objectives Ya
Deployment procedure Tidak
Levels of organization Tidak
Stated specific objective Integrasi, mempertimbangkan
behavioural implications
Review Ya
External monitor Tidak
Timely Feedback Ya
Integration Ya
Interaction Tidak

Sumber: Diktat Kuliah Pengukuran Kinerja, Chauliah Fatma Putri, St, Se,
Mt,Universitas
Widyagama Malang.

Anda mungkin juga menyukai