Askep 2 Hipoglikemia DM
Askep 2 Hipoglikemia DM
Dosen Pembimbing :
Di susun oleh:
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. C
Umur : 68 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Moneng Sepati RT 005/000
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga
Tanggal masuk RS : 26 Oktober 2020
Tanggal pengkajian : 26 Oktober 2020
DX Medis : Hipoglikemia pada DM tipe 2
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. H
Umur : 37 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Pondok Rajeg RT 001/006
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga
C. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama
Penurunan Kesadaran
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ny. C datang ke IGD pada tanggal 26 Oktober 2020 pada pukul 00.57
WIB dengan diagnosa medis Hipoglikemia pada DM tipe 2. Menurut
keluarga, Ny. C lemas, keringat dingin, banyak keringat, lebih
cenderung tidur sejak ± 2 jam, sesak, batuk dan dahak SMRS .
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ny. C mempunyai riwayat DM (tahun), hipertensi, dan penyakit
jantung. Ny. C mengkonsumsi obat-obat rutin antara lain: Glimiperid
1x4mg, Metformin 3x500mg, Amlodipin 1x10mg, HCT 1x25mg,
Captopril 1x12,5mg.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut keluarga, di keluarga Ny. C tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit yang sama dengan Ny. C
5. Pemeriksaan Fisik (Per Sistim)
a. Sistem Pernafasan
a) Inspeksi
Dada : bentuk dada simetris
Hidung : Lubang ada dan bersih, fungsi penciuman baik,
batuk tidak ada, frekuensi nafas 26x/mnt, irama dan pola nafas
cepat, terlihat menggunakan nasal canul 3 liter/mnt , SPO2 94
%
b) Palpasi
Daerah dada dan hidung tidak teraba adanya benjolan, tidak
ada nyeri tekan, pergerakan paru-paru kanan dan kiri teratur
(bersamaan), Focal fremitus (getaran yang dirasakan seimbang
pada kedua sisi paru)
c) Auskultasi
Suara napas vesikuler, tidak terdengar suara napas tambahan
(ronkhi & wheezing) pada kedua lapang paru.
d) Perkusi
Sonor pada lapang paru dan redup pada perbatasan paru dan
hati.
b. Sistem Kardiovaskuler
a) Inpeksi
Sianosis tidak ada, konjungtiva anemis, sklera iskemik, CRT <
2 detik ,
b) Palpasi
suhu akral teraba dingin, ekstermitas teraba hangat, TD :
150/80 mmHg
c) Perkusi
Sonor pada kedua lapang paru anterior dan posterior, redup pada
perbatasan paru dan jantung, tidak ada pembesaran jantung.
d) Auskultasi
Irama bunyi jantung regular, suara lub dub (S1-S2 timbul
akibat penutupan katup trikuspidalis dan mitralis) gallop tidak
ada, murmur tidak ada
c. Sistem Persyarafan
Kesadaran umum : Apatis
GCS : E3 M5 V5
a) N I (Olfaktorius) : untuk mebedakan bau sulit dinilai, klien
tidak sadar penuh
b) N II (Optikus) : ketajaman penglihatan sulit dinilai
c) N III (Okulomotorius), N IV (Troklearis), NVI (Abbusen) :
Pupil bereaksi terhadap cahaya (miosis), isokor kanan dan kiri,
bola mata bisa mengikuti objek, reflek kornea mata ada, ptosis
tidak ada, nigtamus tidak ada
d) N V (Trigeminus) : otot mengunyah tidak ada gangguan,
sensasi wajah : klien dapat merasakan saat disentuh dengan
tangan, dapat mengigit dan menggerakkan rahang, terlihat
tampak meringis
e) N VII (Fasialis): Dapat mengangkat dahi, dapat menutup dan
membuka mata, dapat mengembangkan pipi, dapat
mengerutkan dahi, dapat mengangkat alis dan membedakan
rasa.
f) N VIII (Akustikus) : Bila dipanggil nama dapat menjawab,
pendengaran baik
g) N IX (Glosoparingeal), N X (Vagus) : Suara tidak parau, dapat
menelan
h) N XI (Aksesoris) : Dapat menggerakkan kepala ke kiri dan ke
kanan, dapat mengangkat bahu
i) N XII (Hipoglosus) : Klien dapat menjulurkan lidah, membuka
mulut, lidah tidak lumpuh, Sensibilitas : rasa raba dan rasa
nyeri
d. Sistem Perkemihan
Menurut keluarga, Klien mengatakan sering berkemih terutama di
malam hari dengan fekuensi 6-7x/hari.
e. Sistem Perncernaan
a) Inspeksi
Mulut tampak kering, lidah kotor/putih, tidak tampak
pembengkak di area abdomen, tidak ada lesi, bentuk abdomen
cembung,
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak tampak pembengkak di abdomen.
b) Auskultasi
Bising usus terdengar aktif, bising usus 12x/menit
f. Sistem Muskuloskeletal
a) Inspeksi
Postur tubuh normal, terpasang infus ditangan kiri, tidak ada
edema di ekstremitas.
b) Kekuatan otot
4 4
4 4
g. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid
h. Sistem Sensori persepsi /Penginderaan
Menurut keluarga, Klien menggunakan kacamata untuk dapat
melihat/membaca dengan baik, kedua telinga mampu mendengar
dengan baik, indra penciuman tidak ada masalah.
i. Sistem Integument
a) Inspeksi
Warna kulit tidak sianosis, tidak ada hiperpigmentasi di area
wajah, kuku pendek, rambut berwarna hitam, rambut panjang
sebahu.
b) Palpasi : akral dingin
j. Sistem Imun dan Hematologi
Menurut keluarga, Klien tidak pernah mimisan atau gusi berdarah
juga tidak mudah memar jika kena benturan, tidak terdapat petekie
di tubuh klien.
k. Sistem Reproduksi
Menurut keluarga, Klien sudah menopause.
Pola Minum
2) BAK
Frekuensi : 6-8 x sehari
Warna : kuning pekat
Keluhan : BAK di malam ahri
Bantuan total / Sebagian : mandiri
f. Aktivitas dan istirahat
Aktivitas sebelum sakit
Mobilisasi : aktif
Olahraga : Jalan Pagi
Rekreasi : Main bersama cucu
Aktivitas saat sakit
Mobilisasi : kurang aktif pasien megeluh badan terasa
lemas
Olahraga : tidak dilakukan
Rekreasi : bermalas-malasan di tempat tidur
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tgl Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Interpretasi
26/10/2 HEMATOLOGI
020 Hb 13.0 12.0-17.3 gr/dl Normal
Hematokrit 41.4 36-42 % Normal
Leukosit 13.380 5.000- 10.000 / μL Tinggi
Trombosit 325.000 150.000-450.000/μL Normal
Ureum 45 20-40 mg/dl Tinggi
Kreatinin 0,9 0,5-1,5 mg/dl Normal
Natrium 134 135-155 mmol/L Rendah
Kalium 3,7 3,6-5,5 mmol/L Normal
Chlorida 106 95-108 mmol/L Normal
Glukosa sewaktu 38 70-200mg/dL Rendah
SGOT 28 <31 Normal
SGPT 34 <32 Tinggi
b. Pemeriksaan Radiologi
Ro Thorax : Kesan : - Cardiomegali aorta dilatasi kalsifikasi,
- BP dextra.
8. Program terapi
Injeksi D40% 3 Flash
Infus Dextrose 10% 500ml 20tpm
Obat Injeksi :
- Ondansentron 3x4mg
- Omeprazole 2x40mg
D. Analisa data
No Data Etiologi Problem
1 DS : Hipoglekamia Ketidakefe
Pasien mengatakan sesak ktifan
nafas Glikogenolisis
bersihan
Keluarga mengatakan
pasien batuk dan dahak Defisit glikogen di hati jalan nafas
SMRS
DO : Gula darah menururn < 50
mg/dl
Pasien mengalami
penurunan kesadaran Penurunan nutrisi jaringan
(GCS : 13) otak
Refleks batuk menurun
Pasien tampak tidak bisa respon otak karena
mengeluarkan sekret kurang suplai energi
Orthopenea
dahak (+) Glukosa di otak
RR : 26x/mnt
Takpinea Penurunan kesadaran
SPO2 94%
Terpasang nasal canul Timbul sekret di jalan nafas
3lpm
Ro Thorax : BP dextra Refleks batuk menurun
Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas
2 DS : Hipoglekamia Defisien
Keluarga pasien Volume
mengatakan pasien sering Glukagon , Epinefrin
Cairan
berkemih di malam hari
Pasien mengatakan sering Glikogenolisis
haus
DO : Glikogen di hati
Pasien tampak lemah Berkurangnya nutrisi di
Keringat berlebihan jaringan otak
Membran mukosa kering
Kulit kering Respon vegetatif
TD 150/80mmHg
Frekuensi minum Banyak berkirangat
sebelum sakit 1200
cc/hari (saat sakit 1500 Defisien volume cairan
cc/hari)
Peningkatan frekuensi
urine (sebelum : 4-
6x/hari, saat sakit : 7-
9x/hari)
BB sebelum sakit 6kg
(sesudah 63 kg)
Ro Thorax : BP dextra
GDS : 38 mg/dL
E. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi
yang tak tertahan
2. Defisien volume cairan berhubungan dengan hambatan mengakses
cairan
Nama : Ny. C Umur : 68 thn No. Dokumen RM :
Ruang :Melati Kelas : Tanggal : 27 Oktober 2020
INTERVENSI