Peta Konsep
P en g e m b a n g a n
P em a n fa a ta n
D e sa in T e o ri
dan
P ra k tik P e n g e lo laa n
M an aje m e n P ro ye k
P e n ilaia n M an aje m e n S u m b e r
M an aje m e n S iste m
P e n ya m p a ia n
M an aje m e n In fo rm a si
Secara garis besar aspek-aspek yang perlu diperhatikan guru dalam pengelolaan
pembelajaran, meliputi : (Puskur, Balitbang Depdiknas, 2002)
1. Pengelolaan ruang belajar (kelas)
2. Pengelolaan siswa
3. Pengelolaan kegiatan pembelajaran
2. Pengelolaan Siswa
Bobbi DePorter & Mike Hernacki mengelompokkan karakteristik modalitas
belajar siswa ke dalam tiga karakter, yakni : pelajar visual yakni kemampuan
belajar cepat dengan menggunakan penglihatan mata, auditorial yakni kemampuan
belajar cepat dengan pendengaran, kinestik yaitu kemampuan belajar dengan cara
melakukan atau bergerak, bekerja atau menyentuh. Dalam pengelolaan siswa dapat
bergerak aktif secara fisik ketika belajar, dengan memanfaatkan indera sebanyak
mungkin dan membuat seluruh tubuh serta fikiran terlibat dalam proses belajar.
Belajar berdasar aktivitas secara umum jauh lebih efektif daripada yang
didasarkan presentasi, materi dan media. Dave Meier menyatakan bahwa
“Gerakan fisik meningkatkan proses mental. Bagian otak manusia yang
terlibat dalam gerakan tubuh (korteks motor) terletak tepat disebelah bagian
otak yang digunakan untuk berfungsi secara maksimal. Sebaliknya,
melibatkan tubuh dalam belajar cenderung membangkitkan kecerdasan
terpadu manusia sepenuhnya.”
Dalam mengefektifkan kegiatan siswa dalam belajar, Dave Meier
menggunakan pendekatan “SAVI”,
a. Somatis : belajar dengan bergerak dan berbuat.
b. Auditori : belajar dengan berbicara dan mendengar.
c. Visual : belajar dengan mengamati dan menggambarkan.
d. Intelektual : belajar dengan memecahkan masalah dan merenung.