Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERUNDINGAN LINGGARJATI
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Pelajaran : Sejarah Wajib
Guru : Febryasha Handayani, S.Pd.

Oleh:
Nabil Abiyyanas Rozan (0039424071)

11 MIPA 4

SMA NEGERI 8 BOGOR


2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji-puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami memuji dan
hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa shalawat serta salam kami
haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW. Risalah beliau lah yang
bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan.

Kami selaku penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyusun makalah ini,serta terimakasih kepada guru mata pelajaran Sejarah Wajib yang telah
memberikan tugas makalah ini. Kami sadar makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Karena itu kritik dan saran dari pembaca sekalian sangat diharapkan untuk guna
perbaikan pada tulisan kami selanjutnya.

Bogor, 27 Februari 2021

Penyusun

Nabil Abiyyanas
DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...iii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………………….....1
1.2 Tujuan Pembahasan…………………………………………………………………1
1.3 Rumusan Masalah ………………………………………………………………......1
1.4 Metode Penyusunan Makalah……………………………………………………….1
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………………2
2.1 Gambaran Umum Perundingan Linggarjati………………………………………..2&3
2.1 Indonesia Pasca Perundingan Linggarjati……………………………………………3
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………………….4
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………4&5
3.2 Daftar Pustaka……………………………………………………………………….6
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Indonesia adalah negara yang terletak di Asia Tenggara, yang merdeka padatanggal 17
Agustus 1945 dengan Ir.Soekarno sebagai presidennya. Pasca Proklamasi kemerdekaan negara
diuji oleh masalah masalah dari dasar negara sampai kembali datangnya Belanda yang tidak
mengakui Kemerdekaan Indonesia. Masa Revolusi di Indonesia dimulai dengan masuknya
Sekutu diboncengi oleh Belanda (NICA) ke berbagai wilayah Indonesia setelah kekalahan
Jepang, dan diakhiri dengan penyerahan kedaulatan kepada Indonesia pada tanggal 27 Desember
1949. Ada banyak sekali peristiwa sejarah pada masa itu, pergantian berbagai posisi kabinet,
Aksi Polisionil oleh Belanda, berbagai perundingan, dan peristiwa-peristiwa sejarah lainnya.

1.2 Tujuan Pembahasan


Untuk memenuhi tugas Sejarah Wajib yang diberikan oleh guru kami. Dan untuk
mengetahui sejarah-sejarah di masa lampau yang wajib diketahui agar tidak termakan zaman.
Makalah sudah diatur dengan tujuan di antaranya agar lebih waspada dan memahami mengenai
Perundingan Linggarjati.

1.3 Rumusan Masalah


Dalam Makalah ini dapat saya rumuskan yaitu “Perundingan Linggarjatisebagai simbol
Pengakuan Kedaulatan Negara Indonesia ”. Untuk Membatasi dalam Makalahini, saya
membatasi dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1.Bagaimana Gambaran Umum Kondisi Indonesia Pada Masa Revolusi
2.Bagaimana Gambaran dari Perundingan Linggarjati?
3.Bagaimana Kondisi Indonesia Pasca Perundingan Linggarjati?

1.4 Metode Penyusunan Makalah


Makalah disusun dengan menggunakan metode kajian pustaka. Dimana sumber-sumber
yang digunakan merupakan sumber-sumber tertulis. Metode kajian pustaka dipilih karena
metode ini lebih kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Perundingan Linggarjati


Perundingan Linggarjati adalah suatu perundingan antara Indonesia dan Belanda
diLinggarjati, Jawa Barat yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan
Indonesia. Hasil perundingan ini ditandatangani di Istana Merdeka Jakarta pada 15 November
1946 dan diratifikasi kedua negara pada25 Maret 1947. Masuknya AFNEI yang diboncengi
NICA ke Indonesia karena Jepang put status quo di Indonesia menyebabkan konflik antara
Indonesia dengan Belanda, seperti contohnya Peristiwa 10 November, selain itu pemerintah
Inggris menjadi penanggung jawab untuk menyelesaikan konflik politik dan militer diAsia, oleh
sebab itu, Sir Archibald Clark Kerr, diplomat Inggris, mengundang Indonesia dan Belanda untuk
berunding diHooge Veluwe, namun perundingan tersebut gagal karena Indonesia meminta maaf
kepada Belanda atas kedaulatannya atas Jawa, Sumatera dan Madura, namun Belanda hanya mau
mengakui Indonesia atas Jawa dan Madura saja.
Pada akhir Agustus 1946, pemerintah Inggris mengirimkan Tuan Killearnke Indonesia
untuk menyelesaikan perundingan antara Indonesia dengan Belanda. Pada tanggal 7Oktober
1946 bertempat di Konsulat Jenderal Inggris di Jakarta yang dibuka perundingan Indonesia-
Belanda dengan dipimpin oleh Lord Killearn. Perundingan ini menghasilkan persetujuan
gencatan senjata (14 Oktober) dan meratakan jalan ke arah perundingan diLinggarjati yang
dimulai tanggal 11 November1946.
Dalam perundingan ini, Indonesia diwakili oleh Kabinet Sjahrir IIIyang dipimpin
olehPerdana Menteri Sutan Sjahrirdan tiga anggota: Mohammad Roem, Susanto Tirtoprodjo, dan
AK Gani. Belanda diwakili oleh tim yang disebut Komisi Jendral dan dipimpin oleh
Schermenhorndengan anggota Max Van Poll, F de Boer, danHJ Van Mook. TuanKillearndari
Inggris bertindak sebagai mediator dalam perundingan ini.
Bulan Agustus pemerintah Belanda melakukan usaha lain untuk memecah halangan
dengan menunjuk tiga orang Komisi Jendral datang ke Jawa dan membantu Van Mook dalam
perundingan baru dengan wakil-wakil republik itu. Konferensi antara dua belah pihak diadakan
di bulan Oktober dan November di bawah pimpinan yang netral seorang komisi khusu sInggris,
Tuan Killearn. Bertempat di bukit Linggarjati dekat Cirebon. Setelah mengalami tekanan berat
-terutama Inggris- dari luar negeri, dicapai lah suatu persetujuan tanggal 15 November 1946
yang pokoknya sebagai berikut:
- Belanda bersedia secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang
termasuk Sumatra, Jawadan Madura. Belanda harus meninggalkan wilayah de facto paling
lambat 1 Januari 1949,
- Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk Negara Indonesia
Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu bagiannya adalah
Republik Indonesia.
- Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia – Belanda dengan
Ratu Belanda sebagai ketuanya.
Untuk ini Kalimantandan Timur Raya akan menjadi komponennya. Sebuah Majelis
Konstituante didirikan, yang terdiri dari wakil-wakil yang dipilih secara demokratis dan bagian-
bagian komponen lain. Indonesia Serikat pada jumlah menjadi bagian Uni Indonesia-Belanda
bersama dengan Belanda, Surinamedan Curasao. Hal ini akan memajukan kepentingan bersama
dalam hubungan luar negeri, pertahanan, keuangan dan masalah ekonomi serta kebudayaan.
Indonesia Serikat akan mengajukan diri sebagaianggota PBB. Akhirnya setiap perselisihan yang
timbul dari persetujuan ini akan Melewati arbitrase.Kedua delegasi pulang ke Jakarta, dan
Soekarno-Hatta kembali ke pedalaman dua hari kemudian, pada tanggal15 November1946, di
rumah Sjahrir di Jakarta, berlangsung pemarafan secara resmi Perundingan Linggarjati.
Sebenarnya Soekarno yang tampil kekuasaan yang memungkinkan tercapainya sebagai
persetujuan, namun, Sjahrir yang di identifikasikan dengan rancangan, dan yang bertanggung
jawab bila ada yang tidak.

2.2 Indonesia Pasca Perundingan Linggarjati


Dengan adanya kesepakatan kesepakatan/perundingan linggar jati, Negara Indonesia
mengalami kekalahan selangkah. Selanjutnya setelah terbentuk negara RIS pihak Belanda
bertindak sewenang-wenang yang merugikan RI. Meskipun demikian Indonesia tidak tidak
mengalami kekalahan, karena dengan Perundingan Linggarjati inilah kedaulatan Indonesia asli
oleh Belanda dan secara otomatis dunia Internasional punbersedia hal ini. salah satu poin dalam
perundingan ini yang diharuskan Belanda mengakui Kedaulatan Indonesia secara de Fakto inilah
yang membuat Indonesia sebenarnya tidak dirugikan secara penuh.Bagi pihak Indonesia,keikut
sertaan Soekarno-Hatta dalam perundingan merupakansuatu Dunia luar dengan demikian akan
memandang Republik Indonesia sebagai negara (meskipun belum menyatakan de jure), karena
telah memenuhi syarat, yakni wilayah tertentu, pemerintah yang nyata yang dipimpin oleh
seorang kepala negara (Presiden), kabinet dengan perdana mentrinya, dan adanya perwakilan
rakyat (KNIP), dan karena tercapainya persetujuan gancatan karena senjata (yang akan diuraikan
dibawah ini), dan adanya tentara biasa. Tidak lagi seperti yang digambarkan oleh Belanda
sebagai suatu pemberontakan beberapa “ekstrimis” yang dipimpin o leh “kolabor Jepang”.
Perjanjian Linggarjati menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia,
contoh beberapa partai seperti Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia, dan Partai Rakyat
Jelata. Partai-partai tersebut menyatakan bahwa perjanjian itu adalah bukti lemahnya
pemerintahan Indonesia untuk mempertahankan kedaulatannegara Indonesia. Untuk
menyelesaikan permasalahan ini, pemerintah mengeluarkan peraturan Presiden No. 6/1946,
dimana bertujuan menambah anggota Komite Nasional Indonesia Pusat Agar pemerintah
mendapat suara untuk mendukung perundingan linggarjati.
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Perundingan Linggar Jati
Adalah Diplomasi SejarahIndonesia Nasional Antara Republik Indonesia dengan
Belanda, dimana Perjanjian linggar jati adalah suatu berjanji yang dilakukan antara Sutan Sahmi
dari pihak Indonesia dengan Dr.HJ Van Mook dari pihak pemerintah Belanda. Kesepakatan
linggar jati yang berlangsung selama 4 (empat) hari disepakati di sebuah desa linggar jati di
daerah Kabupaten Kuningan.
Perjanjian ini berawal dari hambatan yang menguasai bangsa Indonesia pada masa awal
kemerdekaan adalah dari tentara Jepang yang masih ada di Indonesia. Meskipun Jepang telah
menyerah sama sekutu. Tetapi mereka dalam jumlah yang cukup besar masih belum kembali ke
negerinya.
Tindakan bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan bukan
hanya melalui kekerasan senjata melainkan juga dicapai dengan jalan damai yaitumelalui
perundingan-perundingan atau melalui jalur diplomasi.
Hasil perundingan tertuang dalam 17 pasal. 4 (Empat) isi pokok pada perundingan linggar
jatiadalah:
1. Belanda mengakui secara defacto wilayah RI / Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan
Madura.
2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 januari 1946.
3. Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara Republik Indonesia Serikat atau
RIS.
4. Dalam bentuk RIS indonesia harus tergabung dalam Persemakmuran / Uni Indonesia Belanda
dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni.
Dengan adanya kesepakatan kesepakatan / perundingan linggar jati, Negara Indonesia
mengalami kekalahan selangkah. Selanjutnya setelah terbentuk negara RIS pihak Belanda
bertindak sewenang-wenang yang merugikan RI. Kemudian terjadilah agresi militer I / pertama.
Beberapa perundingan yang pernah dilakukan oleh pemerintah dengan Belanda selama masa
perang kemerdekaan (1945-1949) diantaranya adalah Perundingan Linggar Jati /
berjanjilinggarjati.
Perundingan ini diadakan di Linggar Jati sebelah selatan Cirebon 10 November 1946 dipimpin
oleh Lord Killearn dan, menghasilkan persetujuan. Naskah hasil perundingan diumumkan dan
farap oleh kedua belah pihak pada tanggal 15 Nov 1946. Setelah naskah diparaf timbul berbagai
macam tanggapan masyarakat Indonesia yang mendukung dan gangguan terhadap naskah itu
sehingga akhirnya naskah itu ditandatangani 25 Maret1947.
Meskipun persetujuan Linggar Jati telah ditandatangani namun hubungan Indonesia Belanda
tidak bertanbah baik, karena adanya perbedaan penafsiran terhadap beberapa persetujuan dan
pihak Belanda selalu berusaha melanggar persetujuan itu.
DAFTAR PUSTAKA

1. Sumber bukuColin Wild, Peter Carey. (1986). Gelora Api Revolusi. Jakarta: PT.
GramediaKahin, George. T. (1980). Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia. Kuala Lumpur:
Universiti cornell

2. Sumber artikelSibarani, Jenny. (2008).


SEJARAH INDONESIA MASA KEMERDEKAAN antaratahun 1945 – 1950 an
. [On line]. Tersedia: http://sejarahkita.comoj.com/jenny07.html [1 Oktober 2009]

Anda mungkin juga menyukai