PERUNDINGAN LINGGARJATI
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Pelajaran : Sejarah Wajib
Guru : Febryasha Handayani, S.Pd.
Oleh:
Nabil Abiyyanas Rozan (0039424071)
11 MIPA 4
Puji-puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami memuji dan
hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa shalawat serta salam kami
haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW. Risalah beliau lah yang
bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan.
Kami selaku penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyusun makalah ini,serta terimakasih kepada guru mata pelajaran Sejarah Wajib yang telah
memberikan tugas makalah ini. Kami sadar makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Karena itu kritik dan saran dari pembaca sekalian sangat diharapkan untuk guna
perbaikan pada tulisan kami selanjutnya.
Penyusun
Nabil Abiyyanas
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...iii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………………….....1
1.2 Tujuan Pembahasan…………………………………………………………………1
1.3 Rumusan Masalah ………………………………………………………………......1
1.4 Metode Penyusunan Makalah……………………………………………………….1
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………………2
2.1 Gambaran Umum Perundingan Linggarjati………………………………………..2&3
2.1 Indonesia Pasca Perundingan Linggarjati……………………………………………3
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………………….4
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………4&5
3.2 Daftar Pustaka……………………………………………………………………….6
BAB 1
PENDAHULUAN
3.1 KESIMPULAN
Perundingan Linggar Jati
Adalah Diplomasi SejarahIndonesia Nasional Antara Republik Indonesia dengan
Belanda, dimana Perjanjian linggar jati adalah suatu berjanji yang dilakukan antara Sutan Sahmi
dari pihak Indonesia dengan Dr.HJ Van Mook dari pihak pemerintah Belanda. Kesepakatan
linggar jati yang berlangsung selama 4 (empat) hari disepakati di sebuah desa linggar jati di
daerah Kabupaten Kuningan.
Perjanjian ini berawal dari hambatan yang menguasai bangsa Indonesia pada masa awal
kemerdekaan adalah dari tentara Jepang yang masih ada di Indonesia. Meskipun Jepang telah
menyerah sama sekutu. Tetapi mereka dalam jumlah yang cukup besar masih belum kembali ke
negerinya.
Tindakan bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan bukan
hanya melalui kekerasan senjata melainkan juga dicapai dengan jalan damai yaitumelalui
perundingan-perundingan atau melalui jalur diplomasi.
Hasil perundingan tertuang dalam 17 pasal. 4 (Empat) isi pokok pada perundingan linggar
jatiadalah:
1. Belanda mengakui secara defacto wilayah RI / Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan
Madura.
2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 januari 1946.
3. Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara Republik Indonesia Serikat atau
RIS.
4. Dalam bentuk RIS indonesia harus tergabung dalam Persemakmuran / Uni Indonesia Belanda
dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni.
Dengan adanya kesepakatan kesepakatan / perundingan linggar jati, Negara Indonesia
mengalami kekalahan selangkah. Selanjutnya setelah terbentuk negara RIS pihak Belanda
bertindak sewenang-wenang yang merugikan RI. Kemudian terjadilah agresi militer I / pertama.
Beberapa perundingan yang pernah dilakukan oleh pemerintah dengan Belanda selama masa
perang kemerdekaan (1945-1949) diantaranya adalah Perundingan Linggar Jati /
berjanjilinggarjati.
Perundingan ini diadakan di Linggar Jati sebelah selatan Cirebon 10 November 1946 dipimpin
oleh Lord Killearn dan, menghasilkan persetujuan. Naskah hasil perundingan diumumkan dan
farap oleh kedua belah pihak pada tanggal 15 Nov 1946. Setelah naskah diparaf timbul berbagai
macam tanggapan masyarakat Indonesia yang mendukung dan gangguan terhadap naskah itu
sehingga akhirnya naskah itu ditandatangani 25 Maret1947.
Meskipun persetujuan Linggar Jati telah ditandatangani namun hubungan Indonesia Belanda
tidak bertanbah baik, karena adanya perbedaan penafsiran terhadap beberapa persetujuan dan
pihak Belanda selalu berusaha melanggar persetujuan itu.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sumber bukuColin Wild, Peter Carey. (1986). Gelora Api Revolusi. Jakarta: PT.
GramediaKahin, George. T. (1980). Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia. Kuala Lumpur:
Universiti cornell