Anda di halaman 1dari 21

METABOLISME ENERGI DAN TERMOREGULASI

(Laporan Praktikum Fisiologi Hewan)

Anies Syahfitri (1513024045/02)

Tujuan:
1. Untuk mempelajari produksi panas pada hewan homeotermik (homoiotermik) dan hewan poikilotermik

Metode:

1. Alat: bahan:

-gelas beker 100 ml -Kodok


-gelas beker 20 ml -Mencit
-baskom -Es batu
-termometer

2. Cara Kerja:

Gelas beker
- Dimasukkan gelas beker 20 ml ke dalam gelas beker 100 ml
- Letakkan kedua gelas beker tersebut kedalam baskom
- Memasukkan es batu di sekeliling gelas beker di dalam baskom

termometer
- Mengukur MU suhu control ke dalam gelas beker selama 3 menit dengan 3 kali pengulangan
- Mengukur MA suhu control pada baskom yang berisi es batu 3 menit dengan 3
- Meletakkan mencit ke dalam gelas beker dan mengukur MU dan MA selama 3 menit dengan 3 kali
pengulangan
- Meletakkan kodok ke dalam gelas beker dan mengukur MU dan MA selama 3 menit dengan 3 kali
pengulangan.

Catat hasil

Hasil pengamatan:

Waktu 3 suhu
menit ke Mencit Kodok Control
MA MU MA MU MA MU
1 18 15 21 17 24 14
2 16 12 18,5 16,5 20 10
3 20 14 14 14 16 13

Keterangan:

MU: Mantel udara


MA : mantel air
Pembahasan:

Berdasarkan hasil pengamatan mengenai percobaan metabolime energy dan regulasi mendapatkan hasil data
pada suhu control MU yaitu 14,10, dan 13. Sedangkan data suhu control pada MA yaitu 24,20, dan 16. Hasil data pada
hewan mencit pada MU yaitu 15,12, dan 14. Pada MA yaitu 18,16, dan 20. Hasil data pada kodok yang MU yaitu 17,16,5,
dan 14. Sedangkan yang MA yaitu 21,18,5 dan 14. Pada hasil pengamatan pada hewan mencit dinyatakan gagal karena
suhu MU lebih kecil daripada suhu MA. Dikarenakan oleh factor saat mengukur MU nya terkena dinding gelas beker
sehingga mengdapatkan hasil data yg lebih kecil daripada MA. Sedangkan pengamatan hewan kodok dinyatakan berhasil
karena hasil data MU dan MA data nya hampir sama.

Permukaan tubuh merupakan bagian tubuh utama yang berhubungan dengan kehilangan panas. Bagian ini
bervariasi dan berhubungn dengan tinggi badan dan berat badan secara individual. Hubungan antara tinggi badan, Berat
badan dan luas permukaan tubuh disusun dalam tabel yang dikenal dengan charta permukaan tubuh Dubois (Dubois
body suface chart). Dalam tubuh, tingkat laju kehilanagn panas tubuh seimbang dengan jumlah panas yang diproduksi
dalam rangka mempertahankan temperatur tubuh normal. Umur dan jenis kelamin berpengaruh terhadap laju
kehilangna panas tubuh. Belum ditemukan penjelasan yang detail tentang perbedaan laju dalam kedua jenis kelamin
(Adi, 2006: 7).

Pada umumnya hewan lebih aktif, walaupun dalam keadaan istirahat, mempunyai yang lebih tinggi. Panas yang
dihasilkan dalam metabolisme sel, akhirnya dikeluarkan melaui permukaan tubuh, tetapi laju hilangnya panas ini
tergantung pada jenis hewan. Kebanyakan hewan adalah ektotermik; laju hilangnya panas hewan itu begitu tinggi dan
laju produksi panas begitu rendah, sehingga suhu tubuh ditentukan oleh suhu lingkungan dan bukan oleh metabolisme
interna. Suhu tubuh hewan sepertiitu berfluktuasin dengan suhu lingkungan; hewan tersebut dikatakan poikilotermik.
Ektotermik dan poikilotermik sebenarnya merupakan cara yang berbeda untuk mengutarakan keadaan yang sama dan
kedua istilah itu dapat dipergunakan secara sinonim (Ville, 1999: 158).

Lavoisier menggunakan suatu kalori-meter es untuk mengukur produksi panas tubuh yang dihasilkan oleh
seekor marmot. Alat ini terdiri dari suatu ruang untuk marmot, yang diselimuti oleh ruangan lain yang terisi dengan es.
Jumlah panas yang dihasilkan ditentukan dengan cara tak langsung dengan mengukur banyaknya es yang mencair
selama periode tertentu. Metabolisme 1 gr lemak menghasilkan 9,3 kalori panas kira-kira sama banyak dengan yang
dihasilkan oleh pembakaran 1 gr lemak di luar tubuh. 1 gr karbohidrat menghasilkan kira-kira 4,1 kalori bila dibakar di
luar ataupun di dalam tubuh. Sedangkan protein apabila dibakar di luar tubuh menghasilkan 5,3 kalori, sedangkan
pembakaran di dalam tubuh menghasilkan 4,1 kalori. Perbedaan produksi panas protein ini disebabkan oleh terjadinya
ekskresi sisa-sisa nitrogen dan metabolisme protein. Perbedaan ini praktis hilang apabila sejumlah ekivalen panas dan
urine dan feses ditambahkan pada angka metabolik dari protein itu (Frandson, 1992: 645).

Metabolisme adalah perubahan atau semua transformasi kimiawi dan energi yang terjadi di dalam tubuh.
Metabolisme adalah aktivitas sel yang amat terkordinasi, mempunyai tujuan dan mencakup berbagai kerjasama banyak
sistem multi enzim. Metabolisme memiliki empat fungsi spesifik: (1) untuk memperoleh energi kimiawi dari degradasi
sari makanan yang kaya energi dari lingkungan atau dari energi solar, (2) untuk menggabungkan unit-unit pembangun ini
menjadi protein, asam nukleat, lipida, polisakarida dan komponen sel lain dan (4) untuk membentuk dan mendegradasi
biomolekul yang diperlukan di dalam fungsi khusus sel. (Achmad, 2015)
Daftar Pustaka:

Adi, Dwi Arinto. 2006. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Jurusan Biologi FMIPA Unhalu. Kendari.

Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Hewan Ternak. Ed ke-4. Terjemahan B. Srigandono & Koen Praseno. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.

 Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Hewan Ternak. Ed ke-4. Terjemahan B. Srigandono & Koen Praseno. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.

Putra, Achmad Noerkhairin. 2015. Laju Metabolisme Pada Ikan Nila Berdasarkan Pengukuran Tingkat Konsumsi Oksigen.
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 5 No. 1 : 13-18

Bandar Lampung, 23 April 2018


Mengtahui,
Praktikan Asisten

Anies Syahfitri Nida Lidya Susanti


1513024045 1513024-83

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

Iklan
Report this ad

Report this ad

Share this:

 Twitter
 Facebook

Terkait
FISIOLOGI HEWAN: Pemetaan Kelenjar Keringatdalam "Kumpulan Laporan Biologi"
FISIOLOGI HEWAN: Ritme Pernapasandalam "Kumpulan Laporan Biologi"
FISIOLOGI HEWAN: Volume Respirasidalam "Kumpulan Laporan Biologi"
 

Tinggalkan komentar
Ditulis oleh armadibioz pada Mei 9, 2012 in Kumpulan Laporan Biologi  

← FISIOLOGI HEWAN: Hemolisis


FISIOLOGI HEWAN: Lokalisasi Sumber Suara →

Tinggalkan Balasan


Search

 Tulisan Terakhir
o FISIOLOGI HEWAN: Waktu Koagulasi Darah
o FISIOLOGI HEWAN: Volume Respirasi
o FISIOLOGI HEWAN: Ritme Pernapasan
o FISIOLOGI HEWAN: Pemetaan Kelenjar Keringat
o FISIOLOGI HEWAN: Lokalisasi Sumber Suara
 Arsip
o Mei 2012

 Kategori
o Kumpulan Laporan Biologi
o Uncategorized

 Meta
o Daftar
o Masuk
o RSS Entri
o RSS Komentar
o WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai