BUKU KERJA
PRAKTIK KEPERAWATAN ANAK
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
JL. Cempaka putih tengah 1 No.1 Jakarta Pusat
+6221 42802202, psik_fkk_umj@yahoo.co.id
DESKRIPSI UMUM
Laboratorium klinik merupakan bagian dari mata ajar keperawatan anak 1 dan keperawatan
anak 2 yang telah ditempuh mahasiswa di institusi pendidikan pada semester IV dan V.
Laboratorium klinik ini dimaksudkan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mengaplikasikan konsep asuhan keperawatan dalam konteks keluarga dan keterampilan
prosedural dalam merawat pasien menggunakan pendekatan komunikasi terapeutik.
Pada program ini mahasiwa akan melaksanakan praktik terbimbing dibeberapa wahana
praktik dayang relevan bagi pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. Evaluasi akan
dilakukan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran secara
keseluruhan, guna melihat kemajuan mahasiswa dan sekaligus sebagai umpan balik untuk
perbaikan selanjutnya.
KOMPETENSI
1. Mampu memahami konsep keperawatan anak dalam konteks keluarga,
2. Mampu memberikan simulasi pendidikan kesehatan kepada anak/keluaga sebagai upaya
pencegahan primer, sekunder dan tersier.
3. Mampu melakukan simulasi asuhan keperawatan kepada anak sakit akut:
a. Asuhan keperawatan pada neonatal : prematuritasas, BBLR, RDS, asphyxia,
Hiperbilirubinemia
b. A suhan keperawatan anak dengan gangguan system respirasi: ISPA, Pneumoni,
asthma, TBC
c. Asuhan keperawatan anak dengan gangguan system pencernaan: Diare, Typhoid
Fever
d. Asuhan keperawatan anak dengan gangguan nutrisi: obesitas, KKP
e. Asuhan keperawatan anak dengan gangguan system persyarafan: hidrocephalus,
meningitis, kejang
4. Mampu melakukan simulasi asuhan keperawatan kepada anak sakit kronis/terminal dan
berkebutuhan khusus:
a. Asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan system kardiovakuler : PDA, VSD,
Tetralogi of Fallot, RHD
b. Asuhan keperawatan pada anak dengan kelainan kongenital system pencernaan:
Hirschprung, atresia ani, atresia ductus hepaticus
c. Asuhan keperawatan pada anak dengan kelainan kongenital system perkemihan:
Willem”s tumor
d. Asuhan keperawatan pada anak dengan peradangan system perkemihan : NS, GNC
e. Asuhan keperawatan pada anakdengan gangguan system hematologi: thalasemia,
Leukemia, ITP
f. Asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan system endokrin: juvenile DM
g. Asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan system imunologi : AIDS, DHF,
SLE
h. Asuhan keperawatan pada anak dengan keganasan system sensorik : Retinoblastoma
i. Asuhan keperawatan pada anak dg berkebutuhan khusus: Retardasi mental, Autisme,
ADHD
5. Mampu mendemonstrasikan intervensi keperawatan baik mandiri maupun kolaborasi
pada sehat/sakit akut dan kronik dengan menerapkan konsep ilmu dasar keperawatan dan
ilmu keperawatan dasar sesuai SOP serta menerapkan prinsip atrauma care, legal dan
etis.
PROSES PEMBELAJARAN
Selama praktik klinik keperawatan anak mahasiswa diharapkan:
1. Menyusun laporan pendahuluan (LP).
a. Laporan pendahuluan dibuat satu hari sebelum mahasiswa praktik mengelola pasien
secara berkelompok.
b. Laporan pendahuluan dibuat dalam bentuk web of caution (WOC). WOC merupakan
skema jaring yang menggambarkan patofisiologi masalah medis dan mencakup
etiologi, gambaran manifestasi klinik, hingga asuhan keperawatan yang akan
diterapkan pada kasus kelolaan. Asuhan keperawatan yang tergambar dalam WOC
minimal disertai 3 diagnosa keperawatan dilengkapi dengan intervensi keperawatan.
Laporan pendahuluan harus disertai dengan daftar pustaka.
c. Penilaian laporan pendahuluan akan dilakukan oleh preceptor ketika conference
d. Mahasiswa yang tidak membawa laporan pendahuluan dan atau tidak dapat
mempresentasikannnya pada saat conference maka mahasiswa yang bersangkutan
tidak boleh mengikuti praktik.
2. Mengelola kasus
a. Mahasiswa praktik klinik selama 6 hari
b. Mahasiwa terbagi dalam kelompok besar yag terdiri dari 15-16 orang dengan 1
pembimbing.
c. Dalam kelompok besar, akan dibagi lagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 2-3
orang perkelompok.
d. Mahasiswa akan mendapatkan 1 kasus perkelompok kecil untuk dibuat LP dan laporan
asuhan keperawatan
e. Hari pertama semua kelompok kecil mempresentasikan laporan pendahuluannya,
dilanjutkan menyusun asuhan keperawatan.
f. Hari kedua, mahasiswa menyelesaikan tugas menyusun asuhan keperawatan sesuai
kasus secara mandiri
g. Hari ketiga, semua kelompok mempresentasikan asuhan keperawatan kasusnya hingga
mengidentifikasi 1 tindakan keperawatan yang akan dibahas pada hari kelima.
Kelompok lain memberikan penilaian sesuai dengan peta yang sudah ditentukan.
h. Hari keempat, kelompok menyelesaikan tugas terkait tindakan/clinical prosedur yang
akan dibahas pada hari ke lima
i. Hari kelima, mahasiswa mempresentasikan clinical procedural dalam bentuk
gambar/video. Kelompok lain menganalisa sesuai dengan peta yang sudah ditentukan.
j. Hari keenam, mahasiswa menyusun laporan akhir praktik klinik dan mengirimkannya
kepada pembimbing melalui email. Laporan juga dikirim ke koordinator melalui link
pengumpulan tugas : https://forms.gle/Nk1EpBhJKEVXffV99. Dokumen yang
diupload meliputi: Buku kerja laborium tindakan
3. Mahasiswa membuat analisa sintesa untuk setiap tindakan prosedur keperawatan yang
dipresentasikan oleh kelompok kecil lainnya. Setiap kelompok membuat 1 analisa sintesa
sesuai dengan format yang disediakan.
4. Dalam kelompok besar ditunjuk 1 orang ketua dan 1 orang sekertaris. Tugas ketua
berkomunikasi dengan pembimbing untuk kontrak bimbingan. Tugas sekertaris
mendokumentasikan kegiatan lab klinik setiap hari sesuai dengan format monev yang
telah disediakan. Format monev setiap kelompok diupload di
https://forms.gle/35V9YNczh41rUxnj9
STRATEGI PEMBELAJARAN
A. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan antara lain:
1. Diskusi (Pre and Post Conference)
▪ Pre conference:
Dalam pre-conferences proses diskusi berlangsung multi arah, dengan fokus untuk
mengetahui kesiapan mahasiswa dan rencana kegiatan setiap harinya.
▪ Post conference: diskusi untuk mengevaluasi kegiatan asuhan keperawatan dan
rencana kegiatan selanjutnya, termasuk refleksi diri.
2. Bed-Side Teaching
Bedside teaching merupakan pembelajaran kontekstual dan interaktif yang
mendekatkan mahasiswa pada tatanan klinik yang nyata (real clinical setting).
Mahasiswa mengaplikasikan kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif secara
terintegrasi, sementara itu, dosen berperan sebagai fasilitator dan mitra pembelajaran
untuk memberikan bimbingan, contoh dan umpan balik kepada mahasiswa.
3. Problem Base Learning.
▪ Membuat Laporan Pendahuluan (LP) sebelum praktek klinik.
▪ Mahasiswa diberikan masalah, yaitu 1 (satu) kasus/pasien untuk dikelola.
▪ Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan.
B. Proses Pembelajaran
1. Orientasi (kontrak program pembelajaran praktik klinik)
2. Diskusi (pre conferences) untuk membahas LP
3. Diskusi (post conferences) untuk membahas proses dan hasil asuhan keperawatan
serta refleksi diri.
4. Melakukan asuhan keperawatan secara terbimbing (melalui bed side teaching)
5. Mendemonstrasikan intervensi di bawah supervisi pembimbing
6. Menyusun Laporan Akhir (LA) (berupa laporan asuhan keperawatan atau laporan
praktika yang sesuai)
C. Media Pembelajaran
Selama proses laboratorium klinik, mahasiswa akan dibimbing pembimbing akademik.
Adapun ketentuan proses pembimbingan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Setiap pembimbing bertanggung jawab untuk satu kelompok mahasiswa.
2. Pembimbing membimbing mahasiswa setiap hari pada pagi hari atau sesuai kontrak
antara mahasiswa dengan pembimbing secara online melalui MT.
3. Pembimbing bertugas untuk: memberikan bedside teaching dan memfasilitasi
mahasiswa untuk mencapai target tindakan; pre dan post conference dengan
mahasiswa setiap hari; supervisi prosedur dan penilaian.
4. Pembimbing berhak untuk menegur mahasiswa yang tidak mematuhi tata tertib dan
memberikan sanksi yang sesuai.
TATA TERTIB
1. Mahasiswa wajib hadir praktik 100%, Bila tidak hadir, mahasiswa wajib mengganti hari
ketidak hadirannya dengan persetujuan pembimbing
2. Hadir tepat waktu dan sesuai jadwal: jam 07.00 s.d. 14.00 WIB; Isirahat jam 12:00-13:00
WIB.
3. Keterlambatan kehadiran setiap praktik paling lambat 15 menit. Jika melewati waktu
tersebut maka dianggap tidak hadir atau harus dengan persetujuan pembimbing.
4. Mahasiswa wajib menggunakan seragam lengkap sesuai ketentuan, bagi yang tidak
berseragam lengkap, dipersilahkan untuk pulang dan wajib mengganti sesuai hari yang
ditinggalkan.
5. Mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di institusi pendidikan maupun wahana
praktik.
EVALUASI
Bentuk evaluasi yang akan digunakan adalah :
1. Penilaian Pre dan Post Conference (30%) (Lihat Lampiran 2)
2. Kinerja Profesionalitas (40%) (Lihat Lampiran 3)
3. Penilaian terhadap Laporan Akhir (30%) (Lihat Lampiran 4)
Proses evaluasi dan penilaian dilakukan oleh preseptor rumah sakit dan akademik.
PERCEPTOR
1. Anita Apriliawati, Ns., Sp.Kep.An
2. Dr. Nyimas Heny Purwati, Ns., Sp.Kep.An
3. Titin Sutini, Ns., Sp.Kep.An
4. Awaliah, Ns., Sp.Kep.An
5. Medya Aprilia Astuti, Ns., Sp.Kep.An
LAMPIRAN
1. Gangguan konjugasi bilirubin.
DEFINISI 2. Rusaknya sel-sel hepar, obstruksi hepar.
Hiperbilirubin adalah tingginya kadar 3. Pembentukan bilirubin yang berlebihan.
4. Keracunan obat (hemolysis kimia : salsilat, kortiko
bilirubin yang terakumulasi dalam darah dan ETIOLOGI steroid, kloramfenikol).
5. Bayi dari ibu diabetes, jaundice ASI.
dengan jaudince atau ikterius yaitu warna kuning 6. Penyakit hemolitik yaitu meningkatnya kecepatan
pada kulit, sklera dan kuku (Wong, 2008). pemecahan sel darah merah. Disebut juga icterus
hemolitik.
7. Bayi imatur, hipoksia, BBLR dan kelainan system syaraf
pusat akibat trauma atau infeksi.
MANIFESTASI KLINIS 8. Gangguan fungsi hati (infeksi) yang disebabkan oleh
1. Kulit berwarna kuning sampe jingga beberapa mikroorganisme atau toksin yang dapat langsung
2. Pasien tampak lemah merusak sel hati dan sel darah merah seperti : infeksi
3. Nafsu makan berkurang toxoplasma, shypilis.
4. Reflek hisap kurang
5. Urine pekat
1. Ikterus prehepatik: Disebabkan oleh produksi bilirubin
6. Perut buncit
7. Pembesaran lien dan hati yang berlebihan
KLASIFIKASI
8. Gangguan neurologik 2. Ikterus hepatic: Disebabkan karena adanya kerusakan
9. Feses seperti dempul sel parenkim hati
10. Kadar bilirubin total mencapai 29 mg/dl. 3. Ikterus kolestatik: Disebabkan oleh bendungan dalam
11. Terdapat ikterus pada sklera, kuku/kulit dan
membran mukosa. saluran empedu
12. Jaundice yang tampak 24 jam pertama disebabkan 4. Ikterus neonatus fisiologi: Terjadi pada 2-4 hari setelah
penyakit hemolitik pada bayi baru lahir, sepsis atau bayi baru lahir
ibu dengan diabetk atau infeksi. 5. Ikterus neonatus patologis: Terjadi karena factor
penyakit atau infeksi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ikterik neonatus Peningkatan kadar bilirubin tubuh dapat terjadi pada beberapa keadaan.
Phototerapy: Neonate Kejadian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat beban bilirubin pada sel
Monitor faktor resiko untuk hepar yang berlebihan. Hal ini dapat ditemukan bila terdapat peningkatan
penghancuran eritrosit, polisitemia.
hiperbilirubinemia
Gangguan pemecahan bilirubin plasma juga dapat menimbulkan
Amati tanda-tanda ikterus peningkatan kadar bilirubin tubuh. Hal ini dapat terjadi apabila kadar protein
Instruksikan keluarga pada prosedur PATOFISIOL berkurang, atau pada bayi hipoksia, asidosis. Keadaan lain yang memperlihatkan
OGI peningkatan kadar bilirubin adalah apabila ditemukan gangguan konjugasi hepar
fototerapi dan perawatan
atau neonatus yang mengalami gangguan ekskresi misalnya sumbatan saluran
Ubah posisi bayi setiap 4 jam empedu.
Amati tanda tanda dehidrasi, fontanel, Pada derajat tertentu bilirubin akan bersifat toksik dan merusak jaringan
tubuh. Toksisitas terutama ditemukan pada bilirubin indirek yang bersifat sukar
turgor ulit mengkerut, kehilangan berat larut dalam air tapi mudah larut dalam lemak. Sifat ini memungkinkan terjadinya
badan efek patologis pada sel otak apabila bilirubin tadi dapat menembus sawar darah
Dorong keluarga untuk berpartisipasi dalam otak. Kelainan yang terjadi di otak disebut kernikterus. Pada umumnya dianggap
bahwa kadar bilirubin indirek lebih dari 20mg/dl.
terapi cahaya
Mudah tidaknya kadar bilirubin melewati sawar darah otak ternyata tidak hanya
2. Resiko injury internal tergantung pada keadaan neonatus. Bilirubin indirek akan mudah melalui sawar
Risk control darah otak apabila bayi terdapat keadaan berat badan lahir rendah, hipoksia, dan
Ciptakan lingkungan yang aman untuk hipoglikemia.
pasien
Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, KOMPLIKASI
berdasarkan tingkat fisik, fungsi kognitif Hi Hipotermi, hipoglikemi, menurunnya ikatan albumin, Kernikterus: Suatu sindrom
Batasi pengunjung neurologic yang timbul sebagai akibat penimbunan bilirubin tak terkonjugasi dalam sel-sel otak,
libatkan keluarga untuk mencegah bahaya Retardasi mental - Kerusakan neurologist, Gangguan pendengaran dan penglihatan, Kematian.
jatuh
kaji setatus neurologis
3. Resiko kerusakan intergritas kulit
pressure management PENCEGAHAN
Monitor mobilisasi pasien
Monitor status nutrisi psien Ikterus dapat dicegah dan dihentikan peningkatannya dengan :
Memandikan pasien dengan air hangat dan 1. Pengawasan antenatal yang baik
sabun 2. Menghindari obat yang dapat meningkatkan ikterus pada bayi dan masa
hindari kerutan pada tempat tidur kehamilan dan kelahiran, contoh :sulfaforazol, novobiosin, oksitosin.
3. Pencegahan dan mengobati hipoksia pada janin dan neonatus.
oleskan oil, lotion pada daerah yang
4. Penggunaan fenobarbital pada ibu 1-2 hari sebelum partus.
tertekan
5. Imunisasi yang baik pada bayi baru lahir
monitor kulit akan adanya kemerahan
6. Pemberian makanan yang dini.
7. Pencegahan infeksi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Konjugasibilindirekmenjadibildirekrendah
Bilirubin indirek
meningkat
Hiperbilirubinemia
Kurangpengetahuan
orang tua/keluarga
KASUS 7
Bayi perempuan usia 7 hari dirawat di RS dengan Hiperbilirubinemia dan dehidrasi. Riwayat
bayi lahir di bidan pada usia gestasi 36 minggu atas indikasi kontraksi. Bayi lahir dengan BBL
2660 gram dan apgar score 9/9. Ibu bayi menyatakan saat bayi usia 2 hari, ASI tak kunjung
keluar dan kembali dibawa ke bidan. Bidan menyarankan agar menjemur bayinya. Pada hari ke
6 bayi tampak kuning dan tidak mau menyusu dan orang tua membawa kerumah sakit. Hasil
pengkajian didapatkan frekuensi nadi 128x/menit, suhu 39C, frekuensi napas 50x/menit,
tampak kuning pada bagian kepala hingga telapak kaki, BB 2200 gram (kehilangan 17%BB),
cubitan kulit perut kembali lambat. Hasil pemeriksaan Lab didapatkan Hb 17.3 gr/dl, Ht 45%,
bilirubin total 42,34 mg/dl, bilirubin indirek 40,84 gr/dl, bilirubin direck 1.5 gr/dl.
PENGKAJIAN BAYI
Nama Bayi : An. R Tanggal dirawat : 29-12-2020
Jenis kelamin : Perempuan Alamat : -
Tgl lahir/usia : 7 hari
Nama orang tua : Ny. A
Pendidikan ayah/ibu : SMA sederajat
Pekerjaan ayah/ibu : Wirausaha
Usia ayah/ibu : 30 tahun
Diagnosa medis : Hiperbilirubinemia dan Dehidrasi
Riwayat bayi
Apgar score : 1”9 5”9
Usia gestasi : 36 minggu
Berat badan : 2200 Panjang badan : 50 cm
Komplikasi persalinan :
☺ Tidak ada (✓ ) ☺ Ada ( )
a. Aspirasi mekonium ( )
b. Denyut jantung janin abnormal ( )
c. Masalah lain : …………………..
d. Prolaps tali pusat/lilitan tali pusat ( )
e. Ketuban pecah dini ( ) ; berapa jam : ………………….
Riwayat ibu
Usia Gravida Partus Abortus
27 tahun 0 1 0
Jenis persalinan
● Pervaginam ( √ )
● Sectio Cesaria ( ) ; Alasan : ……………………………….
Komplikasi kehamilan
● Tidak ada ( √ ) Ada ( )
● Perawatan Antenatal ( )
● Ruptur plasenta / plasenta previa ( )
● Pre eklamsia / toxemia ( )
● Suspect sepsis ( )
● Persalinan premature/post matur ( )
● Masalah lain : ……………………………….
1. Reflek :
Moro [ ] menggenggam [ ] mengisap [ √ ]
2. Tonus/aktifitas
a. Aktif [ ] Letargi [√ ] kejang [ ]
b. Menangis keras [ ] lemah [ √ ] melengking [ ]
sulit menangis [ ]
3. Kepala/leher
a. Fontanel anterior lunak [ √ ] tegas [ ]
Datar [ ] menonjol [ ] cekung [ ]
b. Sutura sagitalis tepat [√ ] terpisah [ ] menjauh [ ]
c. Gambaran wajah simeteris [ √ ] asimetris [ ]
d. Molding caput succedaneum [ ] Cephalohematoma [ ]
4. Mata : Bersih [ ] sekresi [ √] ikhterik (√)
5. THT
a. Telinga [ ] normal [ √ ] abnormal [ ]
b. Hidung [ ]
6. Abdomen
a. Lunak [√ ] tegas [ ] datar [ ] kembung [ ]
b. Lingkaran perut : 25 cm
c. Liver : ………. Kurang 2 cm [ √ ] lebih 2 cm [ ]
7. Toraks
a. Simetris [ √ ] asimetris [ ]
b. Retraksi : Tidak ada ( √ ) Ada ( )
derajat 1 [ ] derajat 2 [ ] derajat 3 [ ]
c. Klavikula normal [ √ ] abnormal [ ]
5. Paru – paru
a. Suara nafas kanan kiri sama [√ ] Asimetris [ ]
b. Bunyi nafas disemua lapang paru : terdengar [ √ ] tidak terdengar [ ]
menurun [ ]
c. Suara nafas bersih [√ ] ronchi [ ] rales [ ] sekresi [ ]
d. Respirasi spontan [ ] alat bantu : ……………………………………………
6. Jantung
a. Bunyi Normal Sinus Rhythm (NSR) [ √ ] frekuensi : 138x/menit
b. Murmur [ ] PMI [ ]
c. Waktu pengisian kapiler :
7. Ekstremitas
a. Gerakan bebas [ ] ROM terbatas [ √ ] tidak terkaji [ ]
b.
Nadi perifer Keras Lemah Tidak Ada
Brakial kanan
Brakial kiri
Femoral kanan
Femoral kiri
8. Umbilikus
Normal [ √ ] Drainase [ ]
b. Kemerahan (rash ) [ ]
Tn. K keterangan:
Ny. A
: Perempuan
By. Ny. A
: Laki-laki
● Budaya : jawa
● Suku : jawa
● Agama : islam
● Bahasa utama : Bahasa indonesia
● Perencanaan makanan bayi : Asi ibu
● Masalah sosial yang penting : tidak ada
● Hubungan orang tua dan bayi : Anak kandung
Data Fokus
DS DO
- ibu mengatakan bayinya lahir - keadaan umum bayi lemah
sebelum waktunya - bayi nampak kuning pada bagian kepala
- ibu mengatakan saat bayinya hingga telapak kaki
usia2 hari Asi tak kunjung keluar - warna kulit jaundice
- ibu menyatakan dia membawa - usia gestasi 36 minggu
bayinya ke bidan dan bidan - cubitan perut bayi kembali lambat
menyarankan untuk menjemur - turgor kulit jelek
bayinya - TTV:
- ibu mengatakan pada hari ke 6 Nadi: 128x/menit
bayinya nampak kuning dan tidak suhu: 39’C
mau menyusu RR: 50x/menit
- BB awal lahir bayi 2660 gram BB saat ini
2200 gram ( turun 17%)
- PB: 53cm
- defisit Nutrisi:
(BB ideal – BB sekarang) / BB ideal
(2500-2200)/2500
0,12 x 100%
12%
- Kebutuhan nutrisi:
<10kg=100kkal/Kg BB/Hari
2200gram= 2,20 kg
2,20kg x 100 ml= 220 kkal/hari
- Kebutuhan cairan
BB 1-10=100ml/kg BB/hari
2200 gram=220ml/hari
- Hb: 17,3 gr/dl
- Ht: 45%
- Bilirubin total 42,34 mg/dl
- bilirubin indirek: 40, 84 gr/dl
- bilirubin direk: 1,5 gr/dl
Analisa Data
Nama Perseptee : Nabila Alfaisha Nama Klien (usia): An R (7 hari)
Tanggal pengkajian :29-12-2020 Jenis kelamin : perempuan
Ruang praktek : Ruang Apel Diagnosa Medis : hiperbilirubinemia dan dehidrasi
Hasil lab
- Hb: 17,3 gr/dl
- Ht: 45%
- Bilirubin total 42,34 mg/dl
- bilirubin indirek: 40, 84 gr/dl
- bilirubin direk: 1,5 gr/dl
S
2.
-DS:
- ibu menyatakan bayinya lahir
sebelum waktunya
- ibu mengatakan saat bayinya
usia2 hari Asi tak kunjung keluar
- ibu mengatakan pada hari ke 6
bayi nya nampak kuning dan tidak
mau menyusu
-DO:
- keadaan umum bayi lemah
- kelahiran bayi lahir spontan defisit Usia berat badan ekstrem (premature)
volume cairan
dengan usia gestasi 36 minggu
(premature)
- Cubitan di perut bayi kembali
melambat
- turgor kulit bayi jelek
- refleks menghisap lemah
- TTV:
Nadi: 128x/menit
suhu: 39’C
RR: 50x/menit
3.
-DS:
- ibu menyatakan bayinya lahir
sebelum waktunya
- ibu mengatakan saat bayinya
usia2 hari Asi tak kunjung keluar
- ibu mengatakan pada hari ke 6
bayi nya nampak kuning dan tidak
mau menyusu
-DO:
- keadaan umum bayi lemah
Resiko kekurangan nutrisi Intake tidak adekuat
- refleks menghisap lemah
- BB awal lahir bayi 2660 gram BB
saat ini 2200 gram ( turun 17%)
- PB:53
- defisit Nutrisi:
(BB ideal – BB sekarang) / BB ideal
(2500-2200)/2500
0,12 x 100%
12%
- Kebutuhan nutrisi:
<10kg=100kkal/Kg BB/Hari
2200gram= 2,20 kg
2,20kg x 100 ml= 220 kkal/hari
4.-DO:
Kadar bilirubin meningkat
- pototerafi terpasang
Resiko tinggi injury
Indikasi pototerafi
Dagnosa keperawatan:
Rencana Keperawatan
Dx. Keperawatan, Tujuan
No Tanggal &
dan Kriteria Hasil Intervensi dan Rasional Paraf
Jam
1 Ikterus neonatus berhubungan dengan
peningkatan produksi bilirubin 29/12/2020
setelah dilakukan tindakan keperawatan 08:00 intervensi
selama 2x24 jam diharapkan ikhterus 1.- fototerapi: neonatus
yang dialami bayi berkurang dengan - observasi tanda-tanda (warna) kuning pada bayi
kriteria hasil: - periksa kadar serum bilirubin sesuai kebutuhan, sesuai
protokol/permintaan dokter
1.- Adaptasi bayi baru lahir - timbang berat badan setiap hari
- warna kulit (warna kuning mulai
berkurang) Rasional
- berat badan mengalami keniakan - untuk mengobservasi tanda-tanda (warna) kuning pada
(20-30gram) bayi
- kadar bilirubin total - untuk memeriksa kadar serum bilirubin
(13,00-14,00) - untuk mengetahui berat badan bayi
Rencana Keperawatan
Diagnosa Keperawatan, Tujuan
No Tanggal &
dan Kriteria Hasil Intervensi dan Rasional Paraf
Jam
2
Defisit volume cairan berhubungan
dengan usia badan ekstrem (premature) 29/12/2020 intervensi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 13:00 - ukur BB bayi setiap hari dengan mengunakan skala yang
selama 2x24 jam diharapkan bayi: sama dengan waktu yang sama
- monitor intak dan output bayi
- minimalkan kehilangan cairan yang tidak kasat mata
- bebas dari tanda-tanda dehidrasi melalui penggunaan pakaian, suhu termonetral dan
- masukan cairan = pengeluaran menghangatkan atau melembabkan oksigen
dan pH,HT dan berat jenis urine - pantau TTV
- menunjukan penambahan berat - fevertreatment
badan (20-30 gram) perhari - monitor suhu sesering mungkin
- termoregulation - monitor warna dan suhu kulit
- suhu tubuh dalam rentang
normal Rasional
- nadi dan respirasi dalam batas - BB adalah indikator yang paling sensitif dari keseimbangan
normal cairan. penurunan berat badan tidak melebihi 15% dari BB
- tidak ada perubahan warna kulit total
- Haluaran harus 1-3ml/kg/jam, sementara kebutuhan
terapi cairan kira- kira 80-100ml/kg/jam pada hari
pertama kehidupan
- agar bayi premature tidak kehilangan cairan, air dalam
jumlah banyak melalui kulit
- untuk mengetahui TTV normal
- untuk mengetahui warna normal
- agar tidak terjadi penurunan/kenaikan TTV
Rencana Keperawatan
Diagnosa Keperawatan, Tujuan
No Tanggal &
dan Kriteria Hasil Intervensi dan Rasional Paraf
Jam
3
Resiko kekurangan nutrisi berhubungan intervensi
dengan intake tidak adekuat 29/12/2020 - Pemberian cairan dimulai pada waktu bayi berumur 3 jam
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 19:00 dengan jumlah cairanpertama kali 1-5 ml/jam dan
diharapkan bayi mendapatkan nutrisi jumlahnya dapat ditambah sedikit demi sedikit setiap 12
yang adekuat dan dengan kriteria hasil: jam.
- Sebelum pemberian minuman pertama harus dilakukan
- menunjukkan pertambahan BB penghisapan cairan lambung.
yang tepat - Pemberian minuman sebaiknya sedikit demi sedikit tapi
sering
- Banyaknya cairan yang diberikan 60ml/kg/BB/hari sampai
akhir minggu kedua
- Bila bayi belum dapat ASI, ASI dipompa dan dimasukan
kedalam botol steril
- Bila ASI tidak ada maka diganti dengan susu buatan yang
mengandung lemak da mudah dicerna yang mengandung
0 kalori/30ml air atau 110 kkal/kg/BB/hari
Rasional
- Menghindari terjadinya hipoglikemia dan
hiperbilirubinemi
- Untuk mengetahui ada tidaknya atresia esophagus dan
mencegah muntah.
- Untuk menghindari bayitersedak
- Untuk menjaga nutrisi yang adekuat
- Agarbayi tidak mengalami diare dan susu bias lebih
dicerna
- Untuk menjaga nutrisi dan cairan bayi yang adekuat
- Agar susu mudah dicerna
Rasional
- merupakan jarak aman dan efektif untuk fototerafi
- mencegah kerusakan atau kekeringan membran mukosa
akibat sinar dengan intensitas tinggi
- menghindari hal-hal yang dapat mengakibatkan tidak
efektifnya respirasi
- memantau terjadinya kerusakan atau kekeringan pada
membran mukosa mata yang dapat berakibat fatal
Catatan Perkembangan
Nama Perseptee : Nabila alfaisha & fairuz noval Nama Klien (usia) :By. Ny. A (7 hari)
Tanggal pengkajian : 31-12-2020 Jenis kelamin : perempuan
Ruang praktek : Ruang Apel Diagnosa Medis : hiperbilirbunemia dan dehidrasi
Catatan Perkembangan
No Diagnosa
Tanggal &
Keperawatan Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
Jam
Ikterus neonatus
berhubungan - Tempatkan bayi pada incubator dengan suhu S:
dengan 31/12/2020 34 – 350C - Ibu mengatakan sudah
peningkatan 08:00 - Kolaborasikan pemasangan IVFD D 5% ¼ NS memberikan cairan yang cukup
produksi bilirubin 21 tpm kepada bayi
- Memberikan cairan yang cukup untuk bayi - Ibu mengatakan sudah bayinya
sesuai kebutuhan 165 mL/hari sudah tidak terlihat kuning
- Kolaborasikan dengan analis kesehatan untuk O:
pengambilan sampel darah - Kebutuhan cairan terpenuhi
- monitor warna kulit bayi sebanyak 165 mL/hari
- Mencatat perubahan nilai bilirubin pada bayi - Nilai bilirubin <1,5
- Ajarkan dan anjurkan ibu untuk menjemur
bayi nya di rumah setiap pagi hari sekitar jam A : masalah teratasi
07.00-09.00 selama 15-30 menit P : intervensi dihentikan
Defisit volume
cairan 31/12/2020
berhubungan 10:00 - memberikan cairan oral dan parental sesuai S:
dengan usia dengan progrma rehidrasi - Ibu mengatakan sudah
badan ekstrem - menimbang berat badan bayi memberikan cairan yang cukup
(premature) - meningkatkan intake dan nutrisi yang adekuat kepada bayi
dan mempertahankan masukan per oral agar - ibu mengatakan bayinya sudah
cairan terpenuhi melalui ASI terlihat jauh lebih segar dan tidak
- memberikan informasi status keseimbangan rewel
cairan pada orang tua
- mengkaji TTV bayi, tanda dan gejala dan hasil O:
pemeriksaan laboratorium - kebutuhan cairan terpenuhi
- menimbang popok bayi untuk menimbang sebanyak 165ml/hari
pengeluaran atau output serta menilai warna - bayi sudah tidak terlihat tanda-
dan konsistensi urine bayi tanda dehidrasi
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
Resiko
kekurangan
nutrisi 31/12/2020 - Menimbang berat badan bayi setiap hari
berhubungan 12:00 - Berikan edukasi ibu tentang nutrisi pada bayi S :
dengan intake - Memfasilitasi ibu untuk konseling nutrisi bayi - Ibu mengatakan sudah paham
tidak adekuat dengan ahli gizi tentang pemberian nutrisi pada
- Kolaborasikan pemasangan IVFD D 5% ¼ NS bayi
21 tpm
- Memberikan susu formula 1 - 2 cc setiap 3 O :
jam via OGT - Hemoglobin dan hematocrit
bayi normal
- Gula darah bayi normal
- Berat badan bayi mulai
bertambah
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
Resiko tinggi
injury 01/01/2021
berhubungan - menciptakan lingkungan yang aman untuk S:
dengan efek bayi - ibu mengatkan bahwa dia dan
fototerapfi - identifikasi kebutuhan keamanan bayi , bayinya merasa aman
berdasarkan tingkat fisik, fungsi kognitif O:
- batasi pengunjung yang datang menjenguk - lingkungan byi terlihat aman
- melibatkan orang tua untuk mencegah bahaya - ibu bayi terlihat tenang
bayi jatuh - tidak ada tanda-tanda resiko
injury
A: Masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/
diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi):
a) Pemeriksaan/ auskultasisuaranafas
b) Memberikan posisi semifowler/fowler
c) Melakukan fisioterapi dada
d) Pemeriksaan bronkodilator
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
2. Diagnosa keperawatan:
bersihan jalan nafas bd hipersekresi jalan nafas
Fase orientasi
1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah-langkah prosedur
5. Menanyakan kesiapan keluarga
Fase kerja
Peralatan
1. handuk kecil 1 buah
2. tempat sputum
3. bengkok
4. koberisi tissue 1 buah
5. stetoskop
6. jam tangan
7. perlak dan alas
8. bantal 2 buah
9. handscoon
10. air hangat
prosedur pelaksanaan
1. mencuci tangan
2. memekai handscoon
3. melakukan auskultasi pada area paru pada dada depan dan belakang
4. memberikan minum air hangat
5. mengatur posisi pasien sesuai dengan letak secret (pasien di bungkukkan)
6. memasang handuk pada dada dan pengalas pada pangkuan
7. melakukan clapping selama 3-5 menitpada area yang terdapat secret
8. memupuk secret pada sputum
9. memberikan air hangat
10. melepas sarung tangan
11. mencuci tangan
faseterminasi
1. mengevaluasi tindakan
2. merapikan pasien
3. merapikan alat
4. berpamitan
L
LAPORAN ADL
Hari : Senin - sabtu
Tanggal : 28 desember 2020 – 2 januari 2021
Ruangan :MT
2. 29/12/2020
3. 30/12/2020
4. 31/12/2020
5. 01/01/2021
02/01/2021
6.
08:00 – 10:00 Mempresentasikan hasil Analisa sintesa
kelompok sampai selesai
Nama Mahasiswa
No. Aspek Penilaian Ket
1 2 3 4 5 6
1. Interpesonal (20%) ☆ ☆ ☆
a. Komunikasi antar kolega (teman) ☆ ☆
b. Komunikasi antar kolega (petugas ☆ ☆
kesehatan : perawat, dokter, ahli gizi,
dsb)
c. Melakukan operan dengan petugas
kesehatan (data, hasil tindakan,
evaluasi dan tindak lanjut)
2. Knowladge (30%)
a. Pengetahuan dalam mengkaji ☆ ☆
☆
b. Kemampuan dalam analisa masalah ☆ ☆
☆
c. Kemampuan mengaitkan rencana ☆ ☆
intervensi dengan masalah
d. Kemampuan analisa terhadap tindakan
e. Menggunakan konsep dan teori ☆
3. Skill (30%)
a. Kemampuan komunikasi dengan klien ☆ ☆ ☆
a. Ketrampilan dalam perasat (persiapan, ☆
pelaksanaan dan evaluasi) ☆
b. Kemampuan menyampaikan data
verbal dan tertulis dengan formulasi
yang logis dan baik
Nama Mahasiswa
No. Aspek Penilaian Ket
1 2 3 4 5 6
1. Pembuatan laporan pendahuluan
I. Konsep terkait (25%)
a. Pengertian ☆ ☆ ☆
b. Etiologi/ factor resiko ☆ ☆ ☆
c. Web of Causation ☆ ☆ ☆
d. Penatalaksanaan medis ☆ ☆ ☆
e. Penatalaksanaan keperawatan
● Pengkajian
● Diagnosa keperawatan yang
mungkin
● Daftar pustaka
II.Rencana perawatan/NCP (15%)
b. Diagnosa keperawatan ☆ ☆ ☆
c. Tujuan dan criteria evaluasi ☆ ☆ ☆
(SMART) ☆ ☆ ☆
c. Intervensi beserta rasional
2. Presentasi laporan pendahuluan ☆ ☆ ☆
(15%)
3. Penyampaian hasil dari asuhan ☆ ☆ ☆
keperawatan yang telah dilakukan
(15%)
4. Pemberian masukan (20%) ☆ ☆ ☆
(tanggapan, pendapat, ide) terhadap
hal yang didiskusikan
5. Pemberian respon (10%) ☆ ☆ ☆
(kognitif dan afektif) terhadap
masukan yang diberikan
Jumlah 11 11 11
Nama Mahasiswa :
1.Alya nurhali Jakarta, 20….
2.Aji mardiansyah
3.Adinda nurul ridhah M
Pembimbing
Skor (1 – 4)
Ket
No Kriteria
Mahasiswa ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pengkajian ( 20 % )
1. Mengumpulkan data subyektif dan
obyektif
2. Menuliskan jenis data secara lengkap
3. Melengkapi data klien dari status
4. Mengumpulkan data penunjang
2 Perencanaan ( 35 % )
1. Menganalisa data
2. Merumuskan diagnosa keperawatan
3. Memprioritaskan diagnosa
keperawatan
4. Merumuskan tujuan & kriteria evaluasi
5. Menguraikan intervensi
6. Menguraikan rasional dari intervensi
7. Mengintegrasikan bermain ke dalam
8. Intervensi
9. Membuat perencanaan pulang dan
10. perawatan di rumah
3 Implementasi ( 35 % )
1. Menggunakan komunikasi terapeutik
2. Mengguna
kan alat
secara
efisien
3. Menerapka
n terapi
bermain
4. Melakukan kolaborasi dengan profesi
lain
5. Memperhatikan tahapan tumbuh
kembang anak
6. Melibatkan orang tua / keluarga
7. Memberikan pendidikan kesehatan
4 Evaluasi ( 10 % )
1. Menuliskan evaluasi (SOAP)
2. Menerapkan aspek legal
Jumlah
FORMAT PENILAIAN
PRESENTASI TUGAS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
Judul Makalah : ……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Tanggal Presentasi : …………………………………..
Anggota kelompok :
1. …………………………
2. …………………………
3. …………………………
4. …………………………
5. …………………………
6. ………………………...
Penilaian Presentasi
7 Penyaji mempersiapkan mempersiapkan presentasi secara 10
lengkap dan pemakaian audio visual sesuai dengan materi
presentasi dan digunakan dengan tepat
8 Penyaji menjelasakan tujuan presentasi dengan jelas 5
9 Penyaji menjelaskan mencakup keseluruhan materi 5
10 Dalam penyajian, kelompok menguasai materi dan mampu 20
menjawab pertanyaan dengan baik
11 Diskusi aktif terlihat dari jumplah pertanyaan dan distribusi 10
pertanyaan merata pada semua anggota kelompok
12 Proses diskusi dan pembagian waktu diarur dengan baik 10
13 Penyaji mampu menghidupkan diskusi 5
14 Kesimpulan tepat, sesuai dengan topik diskusi 5
Jumlah = (BxN)
2
Jakarta, …………………………….
………………………………………
Dosen Pembimbing
Keterangan
Kelompok 1 menintesa dan menilai presentasi kasus kelompok 2
Kelompok 2 menintesa dan menilai presentasi kasus kelompok 3
Kelompok 3 menintesa dan menilai presentasi kasus kelompok 4
Kelompok 4 menintesa dan menilai presentasi kasus kelompok 5
Kelompok 5 menintesa dan menilai presentasi kasus kelompok 6
Kelompok 6 menintesa dan menilai presentasi kasus kelompok 1
JADWAL LAB KLINIK KEPERAWATAN ANAK
MAHASISWA SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2020-2021
Keterangan
Kelompok 1 menintesa dan menilai presentasi kasus kelompok 2
Kelompok 2 menintesa dan menilai presentasi kasus kelompok 3
Kelompok 3 menintesa dan menilai presentasi kasus kelompok 4
Kelompok 4 menintesa dan menilai presentasi kasus kelompok 5
Kelompok 5 menintesa dan menilai presentasi kasus kelompok 6
Kelompok 6 menintesa dan menilai presentasi kasus kelompok 7
Kelompok 7 menintesa dan menilai presentasi kasus kelompok 1