KANDIDIASIS ORAL
2020
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
KANDIDIASIS ORAL
Disusun oleh :
NIM : J2A013039P
Disetujui Oleh :
Pembimbing
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kandidiasis Oral
1. Definisi
Kandidiasis oral merupakan infeksi oportunistik pada rongga mulut yang
disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan dari jamur Kandida terutama Kandida
albikan. Kandida merupakan organisme komensal normal yang banyak ditemukan
dalam rongga mulut dan membran mukosa vagina. Dalam rongga mulut, Kandida
albikan dapat melekat pada mukosa labial, mukosa bukal, dorsum lidah, dan
daerah palatum. Selain Kandida albikan, ada 10 spesies Kandida yang juga
ditemukan yaitu C.tropicalis, C.parapsilosis, C.krusei, C.kefyr, C. glabrata, dan
C.guilliermondii, C.pseudotropicalis, C.lusitaniae, C.stellatoidea, dan
C.dubliniensis, dengan C.albikan yang paling dominan dijumpai dan paling
berperan dalam menimbulkan kandidiasis oral (Andryani, 2010).
2. Etiologi
3. Klasifikasi Kandidiasis
Akan tampak plak putih lunak yang luas seperti beludru, tidak
nyeri, dan plak dapat dikerok sehingga meninggalkan permukaan
yang kemerahan, kasar, atau berdarah. Paling sering terjadi pada
mukosa bukal, lidah, palatum mole, dan orofring. (Langlais, 2013)
Dapat dilakukan pemeriksaan klinis, biakan jamur, atau
pemeriksaan mikroskop langsung dari kerokan jaringan, hapusan
sitologi yang diberi kalium hidroksida, pewarna gram atau acid-
schiff periodic (PAS) dapat menunjukkan pertumbuhan organisme
dengan cabang-cabang pseudohifa. (Langlais, 2013)
Ada tiga tahap denture somatitis. Lesi paling awal adalah daerah
merah dari hiperemia yang ukurannya seujung jarum dan terbatas
pada orifisium kalenjar saliva minor palatum. Tahap kedua
menghasilkan eritema yang bersar terkadang disertai dengan
deskuamasi epitel. Hiperplasia papila, terdiri atas beberapa papula
yang mirip fibroma, adalah tahap ketiga. Semakin lama, papula akan
membesar dan membentuk nodul berwarna merah (Langlais, 2013).
A. Anamnesa
a. Keluhan Utama dan Keluhan Tambahan
Pasien datang ke dokter gigi mengeluh rasa sakit pada langit langit
mulutnya. Pasien memiliki Riwayat asma dan sering menggunakan inhaler
kortikosteroid.
b. Riwayat Perawatan Gigi
-
c. Kebiasaan Buruk
-
d. Riwayat Sosial
-
e. Riwayat Penyakit Sistemik
Pasien memiliki Riwayat penyakit asma
B. Pemeriksaan Intraoral
Pemeriksaan intraoral didapatkan lesi eritema difus rasa panas dan sakit pada
tengah palatum durum.
C. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
D. Diagnosa
Kandidiasis Atropik Akut
E. Pembahasan
Penyakit asma merupakan suatu penyakit kronik pada sistem
pernafasan paruparu manusia. Penyakit ini biasanya bersifat herediter, dan
kadang lebih dari satu orang dalam suatu keluarga bisa mengalami penyakit
asma ini. Pada penyakit asma terjadi inflamasi dan pembengkakan pada
sistem pernafasan manusia. Penggunaan steroid dalam mengobati penyakit ini
adalah melalui aksi antiinflamasi obat ini yang mampu mengurangi inflamasi
dan pembengkakan yang terjadi pada pasien asma. Steroid bekerja
mengurangi pembentukan mediator proinflamasi seperti prostaglandin,
leukotrien, dan platelet activating factor (PAF) serta menekan semua respon
inflamasi termasuk pembengkakan dini, kemerahan, nyeri, panas, dan
gangguan fungsi.
Pemberian obat steroid dapat menekan sistem imun sehingga
seseorang menjadi mudah terkena infeksi misalnya infeksi oleh jamur
Kandida pada rongga mulut. Hal ini dapat disebabkan oleh kemampuan obat
steroid dalam menghambat fungsi makrofag. Efek terhadap makrofag tersebut
menandai dan membatasi kemampuannya untuk memfagosit dan membunuh
mikroorganisme. Aktivasi limfosit T dan produksi limfosit B juga dihambat
oleh obat steroid. Antibodi sebagai salah satu komponen penting dalam
sistem imunitas manusia dapat ditekan produksinya oleh pemakaian obat
steroid terutama apabila digunakan dalam dosis besar. Seperti yang kita
ketahui, makrofag, limfosit T, limfosit B, dan juga antibodi merupakan
komponen penting yang berfungsi sebagai sistem pertahanan dan imunitas
tubuh manusia yang juga terdapat dalam rongga mulut.38,39 Namun,
komponen-komponen tersebut diatas dapat terganggu fungsinya akibat
pemakaian obat steroid yang mana obat ini dapat menekan sistem imunitas
manusia. Dalam keadaan imun yang lemah, maka infeksi akan mudah
menyerang seseorang.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, di dalam rongga mulut
manusia terdapat banyak flora normal yang salah satunya adalah jamur
Kandida. Pada keadaan sistem imun yang baik, jamur Kandida tidak
menimbulkan penyakit. Namun, penggunaan obat steroid dapat menurunkan
sistem imun dalam rongga mulut. Dengan sistem imun yang lemah, maka
jamur Kandida dalam rongga mulut bisa menjadi patogen dan menimbulkan
infeksi yang disebut kandidiasis.
Kandidiasis Atropik Akut kadang dinamakan sebagai antibiotic sore
tongue atau juga kandidiasis eritematus dan biasanya dijumpai pada mukosa
bukal, palatum, dan bagian dorsal lidah dengan permukaan tampak sebagai
bercak kemerahan. Penggunaan antibiotik spektrum luas maupun
kortikosteroid sering dikaitkan dengan timbulnya kandidiasis atrofik akut.
Pasien yang menderita kandidiasis ini mengeluh adanya rasa sakit seperti
terbakar.
F. Gambaran Klinis
G. Kesimpulan
Kandidiasis utamanya disebabkan oleh Candida Albicans. Terdapat
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kandidiasis. Faktor-
faktor tersebut adalah faktor predisposisi dan terbagi menjadi faktor
predisposisi lokal dan umum. Penatalaksanaan perawatan yang dapat
dilakukan adalah menghilangkan penyebabnya dan menggunakan obat
antijamur.
DAFTAR PUSTAKA
Sumatera Utara
2007. Tongue Lesions: Prevalence and Association with Gender, Age and
Langlais, Robert, P. 2013. Atlas Berwarna Lesi Mulut Yang Sering Ditemukan
Lynch B, Greenberg. Burket: Ilmu Penyakit Mulut, Diagnosa dan Terapi, Edisi
Silverman. S Jr at al, 2001, Essential of Oral Med, BC. Decker Inc, Hamilton,