Kriteria DI & CI
Baik = 0,0-0,6
Sedang = 0,7-1,8
Buruk = 1,9 -3,0
17. Melakukan penghitungan OHI-S.
OHIS = DI + CI
18. Memasukkan hasil perhitungan ke dalam kalsifikasi kategori WHO.
19. Responden diminta untuk berkumur.
PLAQUE INDEX OLEARY
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Menanyakan identitas pasien (nama, umur, alamat, pekerjaan, status)
3. Menanyakan keluhan pasien
4. Meminta informed consent
5. Mempersilahkan pasien duduk di kursi
6. Mempersiapkan alat perlindungan diri (menggunakan masker, mencuci tangan dengan
6 langkah WHO, menggunakan sarung tangan)
7. Mempersiapkan alat dan bahan:
a. Masker, handscoon, polybib
b. Diagnostik set (2 kaca mulut, pinset, sonde halfmoon, excavator)
c. Disclosing solution
d. Gelas kumur
e. Form pemeriksaan + alat tulis
f. Cermin
8. Melakukan persiapan pasien (menggunakan polibib, suction dan gelas kumur
disiapkan)
9. Memposisikan duduk pasien
a. RA: semi supine, mulut pasien setinggi bahu operator
b. RB: duduk tegak, dataran oklusal gigi sejajar dengan lantai, mulut pasien
setinggi siku operator
10. Memposisikan operator
11. Teteskan disclosing agent di bawah lidah kemudian ditunggu sampai saliva
terkumpul, kemudian pasien diinstruksikan untuk mengoleskan disclosing ke seluruh
permukaan gigi
12. Memeriksa plak pada 4 permukaan gigi
Kategori:
0 – 1,3 Sangat Baik
1,4 – 2,7 Baik
2,8 – 4 Buruk
15. Menjelaskan hasil interpretasi, diagnosa dan rencana perawatan
PROBING
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Menanyakan identitas pasien (nama, umur, alamat, pekerjaan, status)
3. Menanyakan keluhan pasien
4. Meminta informed consent
5. Mempersilahkan pasien duduk di kursi
6. Mempersiapkan alat perlindungan diri (menggunakan masker, mencuci tangan dengan
6 langkah WHO, menggunakan sarung tangan)
7. Mempersiapkan alat dan bahan:
a. Masker, handscoon, polybib
b. Diagnostik set (2 kaca mulut, pinset, sonde halfmoon, excavator)
c. Probe William
d. Gelas kumur
e. Form pemeriksaan + alat tulis
f. Cermin
8. Melakukan persiapan pasien (menggunakan polibib, suction dan gelas kumur
disiapkan)
9. Memposisikan duduk pasien
a. RA: semi supine, mulut pasien setinggi bahu operator
b. RB: duduk tegak, dataran oklusal gigi sejajar dengan lantai, mulut pasien
setinggi siku operator
10. Memposisikan operator
11. Probe dipegang dengan modified pen grasp
12. Probe dimasukkan ke dalam sulkus sejajar sumbu panjang gigi hingga dasar sulkus
dengan tekanan ringan
13. Melakukan gerakan walking stroke menelusuri permukaan gigi
14. Melakukan probing pada 6 titik pada fasial dan palatal/lingual (mesial, middle, dan
distal)
15. Catat pada form pemeriksaan
1
13. Melakukan interpretasi derajat kegoyangan gigi:
Derajat 0 : kegoyangan <1 mm (kegoyanan fisiologis)
derajat 1 : kegoyangan 1 mm ke arah horizontal
derajat 2 : kegoyangan 1-2 mm, ke arah horizontal
derajat 3 : kegoyangan >2mm, ke arah horizontal dan vertikal
RESESI
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Menanyakan identitas pasien (nama, umur, alamat, pekerjaan, status)
3. Menanyakan keluhan pasien
4. Meminta informed consent
5. Mempersilahkan pasien duduk di kursi
6. Mempersiapkan alat perlindungan diri (menggunakan masker, mencuci tangan
dengan 6 langkah WHO, menggunakan sarung tangan)
7. Mempersiapkan alat dan bahan:
a. Masker, handscoon, polybib
b. Diagnostik set (2 kaca mulut, pinset, sonde halfmoon, excavator)
c. Probe William
d. Gelas kumur
e. Cermin
8. Melakukan persiapan pasien (menggunakan polibib, suction dan gelas kumur
disiapkan)
9. Memposisikan duduk pasien
a. RA: semi supine, mulut pasien setinggi bahu operator
b. RB: duduk tegak, dataran oklusal gigi sejajar dengan lantai, mulut
pasien setinggi siku operator
10. Memposisikan operator
11. Masukkan probe sejajar sumbu gigi sampai ke dasar poket, lalu hitung resesi
gingiva dimulai dari CEJ ke margin gingiva menggunakan probe WHO yang
diletakkan pada mid bukal / labial gigi
12. Amati skor resesi dan catat hasilnya
Klasifikasi Menurut Miller,
Resesi Gingiva di
a) Tipe Klas I
- Resesi marginal tidak meluas ke Mucogingival Junction dan papila interdental
- Tidak ada kehilangan tulang alveolar
- Tipe resesi dapat lebar atau sempit
- Prognosis baik
b) Tipe Klas II
- Resesi marginal meluas ke atau apikal junction, tidak ada kehilangan tulang
dan jaringan lunak pada daerah interdental
2
- Tipe resesi dapat luas atau sempit
- Prognosis baik
c) Tipe Klas III
- Resesi marginal meluas ke atau mucogingival junction
- Ada kerusakan tulang atau jaringan lunak interdental ringan
- Prognosis sedang
d) Tipe Klas IV
- Resesi meluas sampai atau ke mucogingival junction
- Kehilangan tulang dan jaringan lunak intrdental yang parah dan atau
malposisi yang parah dan bifurkasi terlihat
- Prognosis buruk
KETERLIBATAN FURKASI
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Menanyakan identitas pasien (nama, umur, alamat, pekerjaan, status)
3. Menanyakan keluhan pasien
4. Meminta informed consent
5. Mempersilahkan pasien duduk di kursi
6. Mempersiapkan alat perlindungan diri (menggunakan masker, mencuci tangan
dengan 6 langkah WHO, menggunakan sarung tangan)
7. Mempersiapkan alat dan bahan:
a. Masker, handscoon, polybib
b. Diagnostik set (2 kaca mulut, pinset, sonde halfmoon, excavator)
c. Probe Nabers
d. Gelas kumur
e. Cermin
8. Melakukan persiapan pasien (menggunakan polibib, suction dan gelas kumur
disiapkan)
9. Memposisikan duduk pasien
a. RA: semi supine, mulut pasien setinggi bahu operator
b. RB: duduk tegak, dataran oklusal gigi sejajar dengan lantai, mulut
pasien setinggi siku operator
10. Memposisikan operator
11. Ujung probe nabbers dimasukkan ke dalam sulkus gingiva pada mid-bukal
12. Amati skor keterlibatan furkasi:
Klasifikasi menurut glickman
Grade 1 : kerusakan tulang minimal atau baru terjadi
Grade 2 : kerusakan sebagian tulang (cul de sac)
Grade 3: kehilangan tulang total, furkasi terbuka tapi masih tertutup jaringan
lunak
Grade 4: seperti grade 3, namun resesi gingiva sehingga mengekspos area
furkasi
13. Menjelaskan hasil interpretasi, diagnosa dan rencana perawatan
3
PEMBESARAN GIGINVA
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Menanyakan identitas pasien (nama, umur, alamat, pekerjaan, status)
3. Menanyakan keluhan pasien
4. Meminta informed consent
5. Mempersilahkan pasien duduk di kursi
6. Mempersiapkan alat perlindungan diri (menggunakan masker, mencuci tangan
dengan 6 langkah WHO, menggunakan sarung tangan)
7. Mempersiapkan alat dan bahan:
a. Masker, handscoon, polybib
b. Diagnostik set (2 kaca mulut, pinset, sonde halfmoon, excavator)
c. Probe Nabers
d. Gelas kumur
e. Cermin
8. Melakukan persiapan pasien (menggunakan polibib, suction dan gelas kumur
disiapkan)
9. Memposisikan duduk pasien
a. RA: semi supine, mulut pasien setinggi bahu operator
b. RB: duduk tegak, dataran oklusal gigi sejajar dengan lantai, mulut
pasien setinggi siku operator
10. Memposisikan operator
11. Lakukan observasi/inspeksi menggunakan bantuan alat standar (kaca mulut)
lalu ukyr pembesaran gingiva seluruh gigi
12. Mencatan skor pembesaran gingiva
- Skor 0 : tidak ada pembesaran gingiva
- Skor 1: pembesaran gingiva sebatas interdental
- Skor 2: pembesaran gingiva sebatas interdental dan marginal gingiva
- Skor 3: pembesaran gingiva menutupi ¾ mahkota
4
ETIOLOGI
Bakteri plak
Crowding tepat
mouth breathing)
Diastema
Material yang mengiritasi
Alat orthodontic
jaringan periodontal
Maloklusi
Desain gigi tiruan lepasan yang
Kehilangan gigi
tidak baik
Radiks
Iritasi bahan kimia
Open contact point
Smokeless tobacco
Partial dentures
Terapi radiasi
Fissure mahkota gigi yang dalam
Gigi impaksi
Merokok Pubertas
5
Kehamilan
Menopause
Konsumsi obat
Gangguan hematologi
6
4. Aggravating Factor : factor yang memperparah
Penyakit sistemik
ADHD
Kelainan genetik
OH buruk
DIAGNOSIS
2. Gingivitis-dental biofilm-induced
a. Genetic/developmental disorders
b. Specific infections
1
c. Inflammatory and immune conditions
d. Reactive process
e. Neoplasm
g. Traumatic lesions
h. Gingival pigmentation
B. Periodontitis
a. Necrotizing gingivitis
b. Necrotizing periodontitis
c. Necrotizing stomatitis
3. Periodontitis
Acquired Conditions
a. Abses periodontal
b. Lesi endo-perio
4. Traumatic occlusion
2
b. Secondary occlusal trauma
c. Orthodontic force
FASE PERAWATAN
1. Fase Pendahuluan
Splinting emergensi
3
Evaluasi fase inisial (Memeriksa inflamasi gingiva dan poket, plak, kalkulus,
dan karies)
3. Fase II Bedah
Kuretase
ENAP
Bedah flap
Gingivektomi
Gingivoplasti
Bedah mukogingiva
Frenektomi
Perawatan endodontik
4
4. Fase III Restoratif
Pemeriksaan periodontal
5. Fase IV Pemeliharaan
- Pemeriksaan plak dan kalkulus, kondisi gingiva, oklusi, kegoyangan gigi, dan
PERAWATAN
SCALING
5
10. Memposisikan duduk pasien
a. RA: semi supine, mulut pasien setinggi bahu operator
b. RB: duduk tegak, dataran oklusal gigi sejajar dengan lantai, mulut pasien
setinggi siku operator
11. Memposisikan operator
12. Lakukan eksplorasi dengan menggunakan sonde halfmoon untuk mendeteksi kalkulus
13. Lakukan scaling supragingiva dengan sickle scaler dengan pen grasp dan finger rest,
masukkan instrument 45 derajat searah sumbu gigi, gerakan keoklusal
Gerakan pada saat melakukan scaling:
- Gigi anterior : horizontal (bukal dan lingual), dan vertical (proksimal)
- Gigi posterior : oblique 45 derajat (bukal dan lingual), vertical (proksimal),
horizontal (poket dalam dan area furkasi)
14. Lakuakan irigasi dengan Povidone iodine atau saline
15. Lakukan pemolesan dengan brush dan pumice, dilanjutkan dengan rubber cup untuk
mencegah adanya area tajam utuk retensi plas
16. Intruksi pasien jangan makan dan minu 30-60 menit, jaga OH, sikat gigi dan dental
floss, datang kembali untuk control 1 minggu.
ROOTPLAN
6
12. Lakukan penghalusan akar/rootplan dengan kuret dengan pen grasp dan finger rest,
masukkan instrument 45 derajat searah sumbu gigi, gerakan keoklusal dan bagian
tajam kearah permukaan akar
13. Lakukan eksplorasi sampai permukaan terasa halus dan tidak ada sangkutan
14. Lakuakan irigasi dengan Povidone iodine atau saline
15. Lakukan pemolesan dengan brush dan pumice, dilanjutkan dengan rubber cup untuk
mencegah adanya area tajam utuk retensi plas
16. Intruksi pasien jangan makan dan minu 30-60 menit, jaga OH, sikat gigi dan dental
floss, datang kembali untuk control 1 minggu.
KURETASE TERTUTUP
A. Definisi
kuretase adalah suatu perawatan bedah periodontal dengan cara mengerok atau
membuang dinding poket (dinding jaringan lunak poket/dinding lateral poket) yang
mengalami granulasi/fibroblastik dan terinflamasi, dan untuk membuat perlekatan baru
B. Tujuan
- Membersihkan jaringan granulasi
- Membersihkan jaringan inflamasi
- Mengurangi kedalaman poket
- Mengambil papilla interdental yang rusak
C. Indikasi
- Poket dangkal – moderat (3-5 mm)
• Oedematous, inflamasi, non fibrotik
• Kontur gingiva relatif baik
• Ada kontra indikasi bedah perio lanjut
• Pasien dapat mematuhi Recall visit untuk mencegah poket yang rekuren
D. Kontraindikasi
• Dinding poket fibrotik
• Poket yang dalam >5mm
• Keterlibatan percabangan akar
• Daerah sulit dijangkau / asesibilitas kecil
E. Prosedur
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Menanyakan identitas pasien (nama, umur, alamat, pekerjaan, status)
3. Menanyakan keluhan pasien
4. Menjelaskan prosedur perawatan
5. Meminta informed consent
6. Mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi
7. Mempersiapkan alat perlindungan diri (menggunakan masker, mencuci tangan
dengan 6 langkah WHO, menggunakan sarung tangan)
8. Mempersiapkan alat dan bahan:
- Nierbeken
- Diagnostik set (2 kaca mulut, pinset sonde halfmoon, excavator)
- Probe WHO
- Pumice
7
- Brush
- Povidon iodine
- Larutan anestesi
- Spuit injeksi
- Tampon
- Cotton roll dan Cotton pellet
- Periodontal pack
- Glass slab
- Larutan saline
- Jarum irigasi
- Kuret gracey.
No 1-4: Anterior
5-6: Pemolar
7-8: Posterior facial
9-10: Posterior palatal/lingua
11-12: Mesial gigi posterior
13-14: Distal gigi posterior
9. Melakukan persiapan pasien (menggunakan polibib, suction dan gelas kumur
disiapkan)
10. Memposisikan duduk pasien
- RA: semi supine, mulut pasien setinggi bahu operator
- RB: duduk tegak, dataran oklusal gigi sejajar dengan lantai, mulut pasien
setinggi siku operator
11. Memposisikan operator
12. Melakukan oral profilaksis dengan menggunakan pumice dan brush lowspeed
13. Mengukur kedalaman poket menggunakan probe WHO untuk mengetahui gigi yang
akan dilakukan kuretase
14. Asepsis menggunakan povidone iodine dengan cotton pellet, untuk mencegah infeksi
15. Isolasi daerah kerja dengan duk bolong
16. Anastesi local pada gigi yang akan dilakukan kuretase
17. Kuret gracey dimasukan sampai ke dasar poket, dengan cutting edge menghadap
dinding bagian dalam poket, gusi bagian luar di tekan dengan ibu jari.Lakukan
kuretase dengan ujung yang tajam dari .
18. Saat kuretase lakukan fiksasi dengan finger rest, tangan kiri digunakan untuk
menahan bagian luar dari jaringan lunak.
19. Jaringan granulasi dibersihkan/ diangkat dengan gerakan horizontal dari dinding
poket kea rah oklusal gigi. Tanda bahwa kuretase telah selesai adalah keluarnya darah
segar
20. Skeling dan root planning dilakukan lagi hingga benar-benar bersih
21. Dilakukan irigasi dengan larutan saline atau H2O2 3%.
22. Daerah operasi di adaptasikan dengan menekan kapas steril 3-5 menit pada gusi
bagian luar.
23. Daerah operasi ditutup dengan periodontal dressing/periodontal pack
24. Instruksi pasca operasi dan pemberian resep antibiotik dan analgesik
25. Pasien diminta untuk datang kembali untuk kontrol 1 minggu
26. Pada kontrol 1 minggu periodontal pack dilepas.
27. Berikan medikasi:
Analgesik: asam mefenamat 500 mg, diminum 3x sehari bila perlu/saat sakit.
8
- Minum obat sesuai instruksi dokter
- Kontrol seminggu kemudian
- Tetap menjaga kebersihan mulut dengan
- menyikat gigi 2x sehari
- Jika pack lepas sebelum 3 hari segera
- hubungi dokter
28. Tanyakan kepada pasien apakah ada pertanyaan (apabila tidak pasien dapat pulang)
SPLINTING
A. Definisi
B. Tujuan
C. Indikasi
- Gigi goyang grade
D. Kontraindikasi
E. Prosedur
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Menanyakan identitas pasien (nama, umur, alamat, pekerjaan, status)
3. Menanyakan keluhan pasien
4. Menjelaskan prosedur perawatan
5. Meminta informed consent
6. Mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi
7. Mempersiapkan alat perlindungan diri (menggunakan masker, mencuci tangan
dengan 6 langkah WHO, menggunakan sarung tangan)
8. Mempersiapkan alat dan bahan:
a. Instrumen dasar :
Kaca mulut, sonde, pinset dan probe.
b. Instrumen splinting :
Aplikator komposit
Pemotong kawat
Needle holder
Lidah ular
c. Bahan :
Alcohol 70 %
Kawat 0.25 mm
Komposit, etsa phosphoric acid 37% , bonding agen
Cotton roll
9. Melakukan persiapan pasien (menggunakan polibib, suction dan gelas kumur
disiapkan)
9
10. Memposisikan duduk pasien
RA: semi supine, mulut pasien setinggi bahu operator
RB: duduk tegak, dataran oklusal gigi sejajar dengan lantai, mulut pasien setinggi
siku operator
11. Memposisikan operator
12. Permukaan gigi daerah kerja dibersihkan dengan pumis dan profilaksis brush atau
rubber cup untuk membuang debris.
13. Kawat dengan ukuran 0.25 mm dilipat 2-3 kali sesuai panjang kerja di model kerja
gigi dan dipilin searah jarum jam lalu dicelup dalam alkohol.
14. Permukaan lingual/palatal gigi diaplikasi esta phosphoric acid 37 % selama 30 detik
dan dibilas air.
15. Isolasikan daerah kerja dengan cotton roll.
16. Permukaan lingual atas cingulum gigi lingual/palatal diaplikasi bonding agen dan
disinar selama 20 detik.
17. Kawat yang sudah dipilin pada awal ditempel pada permukaan lingual gigi daerah
kerja.
18. Fiksasi kawat pada permukaan lingual dan menghindari bagian proximal gigi dengan
menggunakan komposit.
19. Sinar komposit selama 20 detik dan melakukan pemolesan
20. Memeriksa ulang oklusi gigi dengan articulating paper dan memeriksa fiksasi gigi
dengan menggunakan sonde
GINGIVEKTOMI
A. Definisi
prosedur pemotongan gingiva, membuang dinding poket jaringan lunak untuk
10
memperluas lapang pandang, kemudahan melakukan prosedur skeling dan root
planning.
B. Indikasi
- Menghilangkan poket supraboni
- Menghilangkan pembesaran gingiva fibrotik (poket gingiva)
- Hyperplasia gingiva inflamatif kronis
- Hyperplasia gingiva karena obat
- Menghilangkan abses periodontal yang supraboni
- Menciptakan bentuk gingiva yang lebih estetik
- Memperbaiki bentuk karakter gingiva
- Crown lengthening pada gingiva cekat yang adekuat
C. Kontraindikasi
- Poket infraboni
- Gingiva cekat sempit
- Penyakit sistemik tidak terkontrol
- Oral hygiene buruk
- Gigi hipersensitif
- Pertimbangan estetik, regio anterior maksila
- Penebalan margin tulang alveolar
D. Prosedur
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Menanyakan identitas pasien (nama, umur, alamat, pekerjaan, status)
3. Menanyakan keluhan pasien
4. Menjelaskan prosedur perawatan
5. Meminta informed consent
6. Mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi
7. Mempersiapkan alat perlindungan diri (menggunakan masker, mencuci tangan
dengan 6 langkah WHO, menggunakan sarung tangan)
8. Mempersiapkan alat dan bahan:
a. Instrumen dasar
Kaca mulut, sonde, pinset dan probe
b. Instrumen operasi
Handscoon, masker, pakaian bedah
Kain penutup wajah dan alas pakaian pasien steril
Surgical suction dan tip
Tampon, cotton roll dan cotton pellet steril
11
Nierbeken
Water syringe 10 cc
Disposable spuit injeksi 3cc (2 buah untuk anestetikum dan spooling)
Baki
Cawan
Kuret gracey 1-2
Universal scaler
Spatula semen
Glass slab
Poket Marker
Scapel
Blade no 15, Pisau Kirkland, Pisau Orban (jika ada)
c. Bahan
Betadine solution 10%
Larutan NaCl fisiologis 0,9%
H2O2 3%
Anestesi pehacain HCl 2%
Periodontal pack
9. Melakukan persiapan pasien (menggunakan polibib, suction dan gelas kumur
disiapkan)
10. Memposisikan duduk pasien
RA: semi supine, mulut pasien setinggi bahu operator
RB: duduk tegak, dataran oklusal gigi sejajar dengan lantai, mulut pasien setinggi
siku operator
11. Memposisikan operator
Tahap Penyelesaian
1) Daerah operasi ditutup dengan periodontal dressing/periodontal pack
12
2) Instruksi pasca operasi dan pemberian resep antibiotik dan analgesic
Berikan medikasi:
Analgesik: asam mefenamat 500 mg, diminum 3x sehari bila perlu/saat sakit.
HIPERSENSITIVE DENTIN
ANUG
SIKAT GIGI
13