Istilah Teknis dalam Pengembangan Pengelolaan Irigasi Partisipatif
Internet Sehat
Menggunakan batu alam untuk mempercantik design rumah
Identifikasi daerah rawan bencana untuk mencegah dampak bencana
Menampilkan hanya Judul Posting pada item label blog
Tsunami Jepang 2011, Tsunami Aceh 2004
Detail Pembesian pada struktur bangunan sederhana tidak bertingkat
Rehab Rumah
Pedoman Teknis Bangunan Tahan Gempa
Istilah Teknis dalam Pengembangan Pengelolaan Irigasi Partisipatif
Internet Sehat
Menggunakan batu alam untuk mempercantik design rumah
Identifikasi daerah rawan bencana untuk mencegah dampak bencana
BerandaArsitekturbudaya indonesiaRumah adat
A+A-PrintEmail
Dalam sebuah bangunan Jawa biasanya dapat dijumpai banyak kayu yang diukir.
Ornamen ukir ini sarat mengandung makna simbolis. Ornamen ini bermacam ragamnya,
misalnya gunungan, tlacapan, ayam jago, ular naga, banyu-tetes,banaspati dan
sebagainya. Bentuk dan makna ornamen yang akan dibahas disini dibatasi hanya pada
beberapa ornamen yang umum dipakai.
Gunungan (Kayon / kekayon)
Gunungan adalah simbol dari jagad raya. Puncaknya adalah lambang keagungan dan
keesaan. Bentuk simbol ini memang menyerupai gunung (seperti yang sering dipakai
dalam wayang kulit). Dalam prakteknya, orang-orang Jawa memasang motif gunungan
di rumah mereka sebagi pengharapan akan adanya ketenteraman dan lindungan Tuhan
dalam rumah tersebut.
Lung-lungan
Sesuai dengan arti harafiah kata “lung” sendiri yang berarti batang tumbuhan yang
masih muda, simbol ini berupa tangkai, buah, bunga dan daun yang distilir. Jenis
tumbuhan yang sering digunakan adalah tumbuhan teratai, kluwih, melati, beringin, buah
keben dsb. Simbol ini melambangkan kesuburan sebagai sumber
penghidupan di muka bumi.
Wajikan
Berasal dari kata ”wajik”, yaitu sejenis makanan dari beras ketan yang dicampur gula
kelapa. Sesuai dengan namanya, wajikan berupa bentukan belah ketupat yang di
tengahnya terdapat stilasi bunga.
Patran
Patran berbentuk seperti daun yang disusun berderet-deret. Biasanya patran
ditempatkan di bagian bangunan yang sempit dan panjang.
Banyu-tetes
Ornamen ini biasa diletakkan bersamaan dengan patran. Sesuai dengan namanya,
oranamen ini menggambarkan tetesan air hujan dari pinggiran atap (tritisan) yang
berkilau-kilau memantulkan sinar matahari.
Tweet0Like0ShareShare0ShareShare
Next
Konstruksi sambungan tiang rangka joglo bagian atas
Previous
Mengenal Tata ruang rumah adat jawa tengah
Related Post
Posting Komentar
Blogger
Facebook
1.
Admin iddev.website/8/05/2016
2.
Unknown2/02/2019
Bagus,
Mengkayakan pemahaman nilai luhur budaya jawa yg tak lekang sepanjang
jaman.
Betapapun tidak mudah akibat pengaruh nilai lain yg pelan pelan nampaknya
akan menenggelamkan jatidiri bangsa kita.
Salut pada penulis yg berikhtiar mensosialisasikan kembali nilai budaya adat
luhur jawa pada bangunan joglo.
Balas
Note :
Terpopuler
Komentar
Aneka Info
Mengenal profil kusen aluminum dan rangka daun pintu jendela aluminium
Menghitung Volume Besi per-m3 beton bertulang
Kategori
Aluminium
Amdal
Arsitektur
Bahan bangunan
Bangunan Air
budaya indonesia
Denah Rumah
Galeri
Green house
Info sekilas
Interior
Irigasi
Jembatan
Konservasi tanah
Konstruksi
Konstruksi Beton
Konstruksi kayu
Kuda kuda Baja
Kuda kuda kayu
Kusen
Lingkungan
Masjid
Mebelair
Menu navigasi
Opini
Pemberdayaan Masyarakat
Pendidikan
Peraturan
Pondasi
Profil Kusen
Property
RAB
Rumah adat
SEO
Sambungan Kayu
Sertifikasi
sipil
SNI
Software
Tangga
Tips trik blogger
Undang undang
Wisata
Inspirasi
Arsitektur
Green house
Interior
Konstruksi
RAB
sipil
Kreasi
Amdal
budaya indonesia
Lingkungan
Peraturan
SNI
Undang undang
Home Design and Ideas © 2016. All Rights Reserved.
Powered by Blogger / Shared by Themes24x7
Home
Arsitektur
Konstruksi
Galeri
SNI
Download
Daftar Isi
Alquran Online
Daftar - Isi
Denah Rumah
Galeri
Green House
Link Terkait
Peraturan
Portal Berita