Makalah Komunitas (Hukama Aribi 183310809) Askep Komunitas Pada Agregat Bayi Dan Balita
Makalah Komunitas (Hukama Aribi 183310809) Askep Komunitas Pada Agregat Bayi Dan Balita
KEPERAWATAN KOMUNITAS
“ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA AGREGAT BAYI DAN BALITA”
OLEH :
HUKAMA ARIBI
NIM. 183310809
DOSEN PEMBIMBING :
NS. DESI DESWITA, M.KEP., SP. KOM
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….
C. Tujuan……………………………………………………………………………
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Komunitas......................................................................................
B. Konsep Bayi dan Balita...............................................................................
C. Tumbuh Kembang Balita.............................................................................
D. Masalah Kesehatan pada Kelompok Balita di Indonesia..................................
E. Indikator Kesehatan pada Kelompok Bayi dan Balita......................................
F. Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan..........................................................
G. Program dan Kebijakan Pemerintah untuk Kesehatan Bayi dan Balita…………
H. Ruang Lingkup Asuhan Keperawatan pada Bayi dan Balita……………………
I. Peran Perawat Komunitas pada Kelompok Khusus Bayi dan Balita……………
BAB III ASKEP PADA AGREGAT BAYI DAN BALITA
A. Pengkajian……………………………………………………………………….
B. Analisa Data……………………………………………………………………...
C. Diagnosa Keperawatan…………………………………………………………...
D. Implementasi Keperawatan………………………………………………………
E. Evaluasi Keperawatan…………………………………………………………….
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….
B. Saran………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat yang sama.
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama
dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka
tinggal, kelompok sosial yang mempunyai minat yang sama (Riyadi, 2009). Salah satu
kelompok khusus dalam keperawatan komunitas adalah kelompok balita. Menurut
Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2010), Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3
tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun).
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat yang sama.
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama
dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka
tinggal, kelompok sosial yang mempunyai minat yang sama (Riyadi, 2007).
B. Rumusan Masalah
Bagaimana konsep dan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok bayi dan balita?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai asuhan keperawatan pada
kelompok khusus bayi dan balita
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui konsep komunitas
b. Mengetahui konsep bayi dan balita dan tumbuh kembang yang terjadi pada masa bayi
dan balita
c. Mengetahui ruang lingkup keperawatan dan peran perawat komunitas pada kelompok
bayi dan balita
d. Menyusun asuhan keperawatan komunitas pada kelompok bayi dan balita
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Komunitas
Harnilawati (2013) menjelaskan bahwa keperawatan komunitas mencakup
perawatan kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat luas, membantu masyarakat mengindentifikasi masalah kesehatan tersebut
sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan
kepada orang lain (WHO,1947).
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan
batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga
(Sumijatun, 2006).
Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktek melakukan promosi kesehatan
dan melindungi kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekatan ilmu
keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat yang berfokus pada tindakan
promotif dan pencegahan penyakit yang sehat (Anderson & McFarlane, 2011).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang
bersifat alamiah, sistematis, edinamis, kontinyu, dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui
langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi
keperawatan (Wahyudi, 2010).
A. Pengkajian
Asuhan Keperawatan komunitas adalah suatu kerangka kerja untuk memecahkan
masalah kesehatan yang ada di masyarakat secara sistematis dan rasional yang didasarkan
pada kebutuhan dan masalah masyarakat. Model community as partner terdapat dua
komponen utama yaitu roda pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Roda
pengkajian komunitas terdiri :
1) inti komunitas (the community core)
2) subsistem komunitas (the community subsystems)
3) persepsi (perception).
Model ini lebih berfokus pada perawatan kesehatan masyarakat yang merupakan
praktek, keilmuan, dan metodenya melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi penuh
dalam meningkatkan kesehatannya.
1. Data Inti
a. Demografi
Variabel yang dapat dikaji adalah jumlah bayi dan balita baik laki-laki
maupun perempuan yang berada di suatu lingkungan atau komunitas. Data
diperoleh melalui melakukan wawancara dengan kepala des, melalui
puskesmas atau kelurahan berupa laporan tahunan atau rekapitulasi jumlah
kunjungan pasien yang berobat.
b. Statistik vital
Data statistik vital yang dapat dikaji adalah jumlah angka kesakitan dan
angka kematian bayi dan balita. Angka kesakitan dan kematian tersebut
diperoleh dari penelusuran data sekunder baik dari Puskesmas atau Kelurahan.
c. Etnis dan budaya
Yang dikaji adalah bagaimana suku dan ras, apakah ada terdapat adat dan
kebiasaan terhadap bayi dan balita yang dapat mempengaruhi bayi dan balita.
d. Karakteristik penduduk
Variabel karakteristik penduduk meliputi :
Fisik : Jenis keluhan yang dialami oleh warga terkait anaknya. Perawat
mengobservasi ketika ada program posyandu.
Psikologis : efek psikologis terhadap anak maupun orang tua yaitu
berupa kesedihan karena anaknya berisiko tidak bisa bermain dengan
anak-anak sebaya lainnya dan pertumbuhan anak pun akan terhambat
atau sulit untuk berkembang.
Sosial : sikap masyarakat terhadap adanya kasus penyakit masih acuh
dan tidak memberikan tanggapan berupa bantuan untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan, namun orang tua membawa anak ke posyandu
rutin untuk ditimbang.
Perilaku : seperti pola makan yang kurang baik mungkin
mempengaruhi penyebab anak mengalami gizi kurang, diare dan
penyakit lainnya, terlebih banyak orang tua yang kurang mampu dalam
hal ekonomi.
2. Sub Sistem
a. Lingkungan fisik
Yang perlu dikaji yaitu lingkungan fisik disekitar bayi dan balita apakah
bersih atau tidak. Lingkungan fisik yang kurang bersih akan menambah
dampak buruk terhadap penurunan daya tahan tubuh sehingga rentan terkena
penyakit, selain faktor untuk menjamin mendapatkan makanan yang sehat akan
sulit didapat, selain itu kerentanan terhadap vektor penyakit menjadi salah satu
tingginya risiko peningkatan kejadian sakit diwilayah tersebut.
b. Sistem kesehatan atau pelayanan kesehatan
Yang dapat dikaji adalah apakah dilingkungan disekitar bayi dan balita
tersebut terdapat pelayanan kesehatan atau kegiatan pelayanan kesehatan
seperti puskesmas, klinik terdekat dan kegiatan posyandu. Dan apakah orang
tua bayi dan balitan tersebut sering memeriksakan anaknya. Pengkajian
dilakukan dengan wawancara.
c. Ekonomi
Yang dapat dikaji adalah finansial orang tua bayi dan balita seperti
pekerjaan yang dominan diwilayah tersebut yaitu buruh, petani,dan lainnya
yang berpenghasilan bervariasi untuk setiap keluarga. Pengkajian juga
dilakukan dengan wawancara ke setiap rumah.
d. Keamanan dan transportasi
Bagaimana keadaan diwilayah sekitar bayi dan balita tersebut apakah ada
pihak yang menjamin keamanan seperti security, satpam, polisi, dan apakah
ada dilakukan ronda disekitar wilayah tersebut. Untuk transportasi yang dikaji
adalah bagaimana keadaan jalan disekitar wilayah tersebut, kendaraan seperti
apa yang sering digunakan. Pengkajian dilakukan dengan observasi dan
wawancara sementara untuk transportasi menggunakan winshield survey.
e. Kebijakan dan pemerintahan
Jenis kebijakan yang sedang diberlakukan, kegiatan promosi kesehatan
yang sudah dilakukan, kebijakan terhadap kemudahan mendapatkan pelayanan
kesehatan, serta adanya partisipasi masyarakat. Jenis pemerintahan seperti RT/
RW/ Kelurahan atau desa.
f. Komunikasi
Komunikasi meliputi jenis dan tipe komunikasi yang digunakan orang tua,
khususnya komunikasi formal dan informal yang digunakan dalam keluarga.
Jenis bahasa yang digunakan terutama dalam penyampaian informasi
kesehatan gizi, daya dukung keluarga terhadap bayi dan balita yang sakit.
g. Pendidikan
Pendidikan sebagai sub sistem meliputi tingkat pengetahuan orang tua
tentang penyakit balita yang dihadapi, bahaya dan dampaknya, cara mengatasi,
bagaimana cara perawatan ,serta cara mencegahnya.
h. Rekreasi
Yang perlu dikaji adalah jenis dan tipe sarana rekreasi yang ada, tingkat
partisipasi atau kemanfaatan dari sarana rekreasi serta jaminan keamanan dari
sarana rekreasi yang ada.
3. Persepsi
Persepsi masyarakat dan keluarga terhadap suatu penyakit bayi dan balita masih acuh,
mungkin dipengaruhi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat ataupun kurangnya
pengetahuan kesehatan mengenai suatu penyakit.
B. Analisa Data
Analisa data dilakukan setelah dilakukan pengumpulan data melalui kegiatan wawancara
dan pemeriksaan fisik. Analisa data dilakukan dengan memilih data-data yang ada
sehingga dapat dirumuskan menjadi suatu diagnosa keperawatan. Analisa data adalah
kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif
yang dimiliki, sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh bayi
dan balita.
Tujuan analisa data:
a. Menetapkan kebutuhan bayi dan balita
b. Menetapkan kekuatan.
c. Mengidentifikasi pola respon bayi dan balita
d. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.
C. Diagnosa Keperawatan
SDKI SLKI SIKI
D.0027 Kesiapan Peningkatan Tujuan : Edukasi Nutrisi Bayi (SIKI,
Nutrisi (SDKI, hal 70) Status Nutrisi Bayi (SLKI, hal hal 74)
122) Tindakan
Gejala dan Tanda Mayor : Kriteria Hasil : Observasi :
Subjektif : Berat badan meningkat Identifikasi
1. Mengekspresikan Panjang badan kemampuan ibu atau
keinginan untuk meningkat pengasuh menerima
meningkatkan nutrisi. Kulit kuning menurun informasi
Objektif : Sclera kuning menurun Identifikasi
1. Makan teratur dan Membrane mukosa kemampuan ibu atau
adekuat kuning menurun pengasuh
E. Evaluasi Keperawatan
1) Dx 1 : Orang tua (ibu) mampu memberikan asupan nutrisi yang adekuat untuk
memenuhi kebutuhan metabolism pada bayi.
2) Dx 2 : Orang tua mampu mengetahui kondisi kesehatan fisik, mental dan social
komunitas.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Balita termasuk salah satu agregat / kelompok risiko tinggi. Hal ini dikarenakan
pada balita juga berpotensi muncul masalah yang kompleks, terlebih yang berhubungan
dengan konsep tumbuh kembang. Oleh karena itu, konsep keperawatan yang diberikan
pada agregat ini diaplikasikan dalam bentuk pelayanan-pelayanan kesehatan. Pelayanan
kesehatan yang memberikan layanan dalam upaya menjaga kesehatan balita adalah
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), imunisasi, BKB (Bina Keluarga Balita), PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini), SDIDTK (Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang).
B. Saran
2. Bagi Perawat
Perawat sebagai care giver diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan
kepada balita dan keluarga dalam bentuk promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative.
3. Bagi Keluarga
Keluarga terutama ibu merupakan pemegang peran penting dalam menentukan
kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan balita. Oleh karena itu keluarga diharapkan
mampu memahami konsep tumbuh kembang pada balita dan mampu mendampingi
pertumbuhan dan perkembangan balita dengan baik sehingga bisa mengoptimalkan
tumbuh kembang balita
DAFTAR PUSTAKA
Elisabeth T. Anderson dan RN. Judith Mc. Farlane. 2012. Community as a Partner, 6th Ed
+Introduction to Community Based Nursing, 5th Ed: Theory and Practic in Nursing.
Lippincot Williams and Wilkins, 2012
Efendi, Ferry & Makhfudi. 2013. Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik
Keperawatan. Jakarta : Salemba medika
Nursalam. 2009. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika
Anderson & McFalane. 2011. Community As Partner : Theory And Practice In Nursing.
Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins
Akbar, Agung. 2019. Buku Ajar Konsep- Konsep Dasar dalam Keperawatan Komunitas.
Yogyakarta : Deepublish
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta : Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Jakarta : Dewan Pengurus PPNI