Anda di halaman 1dari 1

Kritik Literer

Pada dasarnya apa yang digunakan oleh penulis di dalam teks ini adalah perumpamaan. Si penulis
menyisipkan maksud dari perumpamaan ini. Penulis menghadirkan pesan yang bertujuan kepada murid-
murid Yesus dan para pembaca masa kini dengan teknik perumpamaan.

Pada bagian ini, Penulis menyampaikan kepada pembaca masa lalu dan masa kini tentang standard
dunia tidak berlaku. Melainkan, dalam Kerajaan Sorga juga tidak berlaku standar dunia tentang
kesempurnaan fisik sebagai keindahan. Oleh karena itu Yesus memperingatkan para murid-Nya bila ada
anggota tubuh yang menyebabkannya berdosa, ia harus memenggal anggota tubuh tersebut, sehingga
tidak menghalangi pertobatannya. Dapat dikatakan bahwa sia-sia memuaskan diri dengan segala
keinginan dunia bila rohani kita tidak mendapatkan kebahagiaan sejati dalam Kerajaan Sorga. Keinginan
duniawi akan membawa kita kepada kebinasaan (ayat 8). Janganlah kita terhitung sebagai penyesat
karena tidak rela menanggalkan segala keinginan yang membawa kepada kebinasaan. Mungkin bukan
hanya kita yang binasa, tetapi juga anak-anak Tuhan yang lain. Yesus memberikan peringatan keras bagi
para penyesat, apabila menyesatkan anak-anak kecil yang percaya kepada-Nya, karena anak-anak paling
mudah disesatkan. Setiap manusia merendahkan diri menjadi seperti anak kecil berarti rela
menanggalkan segala keakuan, kemampuan, kedudukan, harga diri, dan ambisi, demi Kerajaan Surga
yang bernilai kekal.

Anda mungkin juga menyukai