Pbsi Kelas Tinggi Pembelajaran Sastra Di
Pbsi Kelas Tinggi Pembelajaran Sastra Di
PEMBELAJARAN SASTRA
DI SEKOLAH DASAR
Disusun Oleh
NAMA NIM
IRWAN PUTRA 1701029151
ABSTRAK
Sastra anak dapat diartikan sebagai ‘karya seni yang imajinatif dengan unsure
estetisnya dominan yang bermediumkakan bahasa, baik lisan ataupun tertulis,
yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan berisi tentang dunia yang
akrab dengan anak-anak’.
Ada 3 ciri yang menandai sastra anak itu berbeda dengan sastra orang dewasa,
diantaranya: Unsur pantangan, penyajian dengan gaya secara langsung, fungsi
terapan. Sastra anak memiliki fungsi sebagai media pendidikan dan hiburan,
membentuk kepribadian anak, serta menuntun kecerdasan emosi anak.
Kata Kunci: Tujuan Pembelajaran Sastra, Metode, dan Asessment
i
KATA PENGANTAR
Irwan Putra
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK…………….. ..................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
A Latar Belakang .................................................................. 1
B Rumusan Masalah .............................................................. 1
C Tujuan Penulisan ............................................................... 2
D Manfaat .............................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN .................................................................. 3
A Pentingnya Pembelajaran Sastra di SD ............................. 3
B Tujuan pembelajaran sastra di SD ..................................... 4
C Manfaat pembelajaran sastra di SD ................................... 5
D Jenis jenis pengajaran sastra di SD .................................... 6
E Metode pengajaran sastra di SD ......................................... 6
F Asessment pengajaran sastra di SD .................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini pembelajaran sastra di kalangan siswa masih menjadi hal yang
menakutkan. Betapa tidak, porsi pembelajaran yang diberikan ke siswa sangatlah
kurang. Bukan hanya itu saja, masih banyaknya siswa yang tidak tertarik terhadap
sastra. Padahal kebutuhan akan sastra sangat penting, mengingat banyaknya
manfaat yang terkandung di dalamnya.
Siswa bisa mengetahui dari segi pengertiannya, sejarah sastra, jenis-jenis
sastra, nilai-nilai apa saja yang bisa dipetik dari sastra itu sendiri, dan
meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasi karya sastra. Hal demikian
merupakan sebuah ironi dan sebuah bentuk keprihatinan, dan wajar saja jika siswa
seringkali mengeluh tentang sulitnya mempelajari sastra.
Salah satu bentuk nyata dalam dunia pendidikan adalah kurangnya
apresiasi terhadap karya sastra. Pengertian apresiasi sastra itu sendiri merupakan
suatu kegiatan menggauli karya sastra dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh
pengertian yang baik terhadap sastra. Bentuk apresiasi sastra dapat dilakukan
dengan melaksanakan kegiatan seperti pementasan drama, pembacaan puisi,
menulis cerita pendek, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan
sastra.
B. Rumusan Masalah
Tujuan mempelajari bagian ini adalah agar mahasiswa mampu memahami pentingnya
pembelajaran sastra di Sekolah Dasar. Tujuan penulisan makalah ini meliputi :
D. Manfaat
· Sebagai calon guru dapat mengetahui bagaimana strategi yang tepat dan efektif dalam
meningkatkan keterampilan pembelajaran sastra di Sekolah Dasar, sehingga sebagai guru
kelas dapat menyusun. bahan pembelajaran sastra, termasuk metode dan teknik
penilaiannya.
Pada usia ini yaitu usia SD anak masih polos dan untuk itu anak mudah
menerima segala sesuatu yang belum ia ketahui termasuk karya satra, baik itu
dalam bentuk cerita lakon ataupun tulisan. Pembelajaran sastra di Sekolah Dasar
dilakukan dengan mempertimbangan kepentingan berikut ini:
Fungsi hiburan dalam sastra anak dapat membuat anak merasa bahagia
atau senang membaca, senang dan gembira mendengarkan cerita ketika dibacakan
atau dideklamasikan, dan mendapatkan kenikmatan atau kepuasan batin sehingga
menuntun kecerdasan emosinya
Hal lain yang juga perlu dipikirkan saat ini adalah pemanfaatan dan
pengadaan buku/ bacaan kesastraan di sekolah. Pemerintah, di satu sisi, telah
berusaha melengkapi buku bacaan untuk para siswa melalui Proyek Pengadaan
Buku Bacaan. Meskipun bahan yang dikirimkan ke sekolah belum memadai,
guru seharusnya dapat memanfaatkan sarana yang ada itu untuk memancing
kreativitas membaca dan mencipta pada siswa. Di samping itu, guru dan pihak
A. KESIMPULAN
Sastra anak dapat diartikan sebagai ‘karya seni yang imajinatif dengan
unsure estetisnya dominan yang bermediumkakan bahasa, baik lisan ataupun
tertulis, yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan berisi tentang
dunia yang akrab dengan anak-anak’.
Ada 3 ciri yang menandai sastra anak itu berbeda dengan sastra orang
dewasa, diantaranya: Unsur pantangan, penyajian dengan gaya secara langsung,
fungsi terapan. Sastra anak memiliki fungsi sebagai media pendidikan dan
hiburan, membentuk kepribadian anak, serta menuntun kecerdasan emosi anak.
Pengertian dari kata apresiasi, yaitu kesadaran kita terhadap nilai-nilai seni
dan budaya (sastra anak) serta penilaian atau penghargaan kita terhadap sesuatu
(sastra anak). Jadi karya sastra anak merupakan penghargaan terhadap karya sastra
yang dibuat oleh anak berdasarkan pengalaman, imajinasi, dan penglihatan anak
sehingga menambah motivasi anak untuk meningkatkan karya sastranya.
B. SARAN
Dalam pembelajaran apresiasi sastra anak di sekolah, fisik seorang guru
harus sehat jasmaninya, tidak sakit-sakitan. Mentalnya pun harus sehat jiwanya,
tidak sakit ingatan. Selain itu juga sebelum melakukan pambelajaran apresiasi
sastra guru harus terlebih dahulu memilih bahan ajar dan menentukan metode
pembelajaran.
Leroy, Diana. 2003. Soal-Soal dan Pembahasan UAN (Ujian Akhir Nasional) Bahasa
Indonesia SMP (Edisi Kedua). Jakarta:Erlangga.
Wijaya, Putu. 2011. Pengajaran Sastra. http://sastra-indonesia.com/2011/03/pengajaran-
sastra/. Diakses pada tanggal 20/12/2011 10:03
Wibisono, B Kunto. 2010. Pembelajaran Sastra Dorong Sikap Kritis.
http://www.antaranews.com/berita/206353/pembelajaran-sastra-dorong-sikap-kritis.
Diakses pada tanggal 31/12/2011 7:47
Arif, Mohammad. 2008. Pembelajaran Sasta Secara Integratif. http://re-
searchengines.com/mohamad0708.html. Diakses pada tanggal 20/12/2011 9:53
Hamid, Mukhlis A. Pengajaran Sastra Indonesia Di Sekolah.
http://gemasastrin.wordpress.com/2007/04/20/pengajaran-sastra-indonesia-di-sekolah/.
Diakses pada tanggal 31/12/2011 7:42
Pembelajaran Sastra Indonesia di Sekolah. http://gurupembaharu.com/home/?p=9911.
Diakses pada tanggal 31/12/2011 8:03