Anda di halaman 1dari 28

AIR DAN LARUTAN

By. Andy Candra, M.Si.


AIR SEBAGAI PELARUT UNIVERSAL DAN SIFAT SIFATNYA
■ Air merupakan suatu molekul yang mengandung 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen yang
berikatan secara kovalen. Air tidak hanya berperan penting dalam internal tubuh organisme,
tetapi juga mempunyai peran penting di dalam lingkungan (Solomon 2011).
■ Air merupakan molekul polar, dan mudah untuk dilihat. Selain itu, air termasuk substansi
yang memiliki banyak sifat yang menguntungkan dan memiliki banyak kelebihan dibanding
molekul-molekul lain. Molekul air memiliki bentuk yang sederhana menyerupai huruf V
(Campbell 2005).
■ Air salah satu bahan yang sangat penting dalam suatu kehidupan. Yang ikatan hidrogen
akan mengikat molekul-molekul air yang hingga menyatu. Saat air dalam wujud cair, ikatan
hidrogen sangat rapuh yang sehingga ikatan-ikatan tersebut terbentuk, berpisah dan akan
terbentuk kembali dengan sangat cepat. Beberapa bahan kimia tidak dapat membentuk
suatu larutan, tetapi hanya terdispersi dalam air.
■ Air mendispersi/melarutkan berbagai zat berdasarkan sifat dwi kutubnya, seperti
NaCl (membentuk ion) selanjutnya beberapa zat yang tidak membentuk ion tapi
termasuk dalam senyawa polar seperti aldehida, alkohol, dan gula dapat larut
dalam air. Kelarutan dari zat seperti di atas disebabkan oleh adanya gugus hidroksil
(alkohol dan gula) dan gugus oksigen karbonil (aldehida dan keton).
■ Air dapat mendispersi senyawa amfilik (senyawa dengan gugus hidrofobik dan
gugus hidrofilik) yang mempunyai gugus polar dalam molekulnya misalnya pada
asam lemak.
■ Sebagai contoh ialah garam Na-oleat. Natrium oleat mempunyai rantai hidrokarbon
yang panjang, sehingga dapat dikatakan kecenderungan untuk terdispersi dalam air
sangat sukar, tetapi kenyataannya bahwa rantai hidrokarbon yang panjang ini akan
terdispersi di dalam air membentuk misel (disini air yang bersifat polar tidak
melarutkan rantai hidrokarbon nonpolar pada asam oleat, sehingga terbentuklah
misel) .
■ Molekul air dapat mengikat empat molekul air dan menghasilkan kisi kristal
heksagonal dalam es. Bentuk es misalnya, tiap molekul air memiliki ikatan
hydrogen.
■ Oleh karena susunan molekul H2O yang teratur ini menyebabkan es mempunyai struktur
terbuka dengan banyak ruang kosong, sehingga volumenya menjadi lebih besar , maka
densitas es lebih kecil daripada air.
■ Apabila es melebur ikatan hidrogen pecah secara bertingkat dan molekul H2O dapat
disusun dengan lebih rapat dan padat. Oleh karena itu densitas air lebih tinggi
daripada densitas es.
■ Densitas air berkurang apabila suhu bertambah karena pada suhu yang tinggi
mengakibatkan banyak ikatan hidrogen yang putus.
LARUTAN
■ Larutan adalah campuran homogen yang mana salah satu zatnya disebut solute ( zat
terlarut ) yang terdispersi secara merata dalam zat lain yang disebut solvent ( pelarut ).
■ Berdasarkan wujudnya larutan dibagi atas 3 yaitu :

■ Berdasarkan daya hantar listriknya terbagi atas :


– Larutan Nonelektrolit
■ Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
■ Tidak memiliki ion ion yang bergerak bebas
■ Contoh : Larutan gula , larutan urea, larutan alkohol , dll
■ Larutan Elektrolit
^ Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
^ Terdapat ion ion yang bergerak bebas
^ Makin banyak ion yang bergerak bebas , daya hantar listriknya makin kuat
^ Contoh : Larutan garam , Larutan asam , basa dll
Larutan Elektrolit dibagi dua yaitu :
■ Larutan Elektrolit Kuat
– Larutan yang baik menghantarkan arus listrik hal ini dikarenakan banyaknya ion ion yang bergerak bebas.
– Contoh : larutan asam kuat : HClO4 , HNO3 , H2SO4 , HI , HBr, HCl
Larutan basa kuat : NaOH , KOH, Ba(OH)2 , Sr(OH)2
Larutan garam : KCl , MgCl2 , NaNO3
■ Larutan Elektrolit Lemah
– Larutan yang buruk dalam menghantarkan arus listrik dikarenakan sedikit ion yang bergerak bebas.
– Contoh : Larutan asam lemah : asam asetat ( CH3COOH ) , asam formiat (
HCOOH ) , H3PO4 , dll
Larutan basa lemah : basa basa organik yang mengandung gugus –
NH2 , NH4OH dll
■ Identify the INCORRECT statement below concerning an aqueous solution which is 0.1M HCl
solution:
a. This solution is homogeneous mixture of ionized HCl and H2O.
b. In this solution, water is the solute.
c. The solvent is the dispersing medium, which is the substance present in greatest
abundance.
d. In this solution, there are essentially no non-ionized HCl moleculespresent.
e. This solution has a high electrical conductivity.
■ Which of the following substances is a strong electrolyte?
a. sucrose b. acetic acid c. methyl alcohol d. water e. sodium hydroxide
■ A strong electrolyte is one that ….. completely in solution
a. reacts b. decomposes c. dissapears d. ionizes
■ Sifat asam basa dari suatu
larutan juga dapat ditunjukkan
dengan mengukur pHnya.
■ pH adalah suatu parameter
yang digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman
larutan .
■ Larutan asam mempunyai pH <
7 , larutan basa mempunyai
pH lebih besar dari 7
sedangkan larutan netral
mempunyai pH = 7.
■ pH larutan dapat ditentukan
dengan menggunakan indikator
pH ( indikator universal ), atau
dengan pH meter.
Konsentrasi Larutan
■ Konsentrasi Larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan.

massa zat terlarut


%b = x100%
massa laru tan
volume zat terlarut
%V = x100% %V = {100 − (100 − b) ρ}%
volume laru tan

M =
G
x
1000 b x 10 x ρ
Mr V M =
Mr
N = valensi x M
G 1000 b 1000
m = x m= x
Mr p Mr (100 − b)

nt m
Xt = Xt =
nt + n p 1000
m+
M r pelarut
o The concentration of commercially available concentrated nitric acid is 63 percent by mass or
15.9 M. Calculate the density of the solution!
Solution :
𝑏𝑏 × 𝜌𝜌 × 10
𝑀𝑀 =
𝑀𝑀𝑀𝑀
63 × 𝜌𝜌 × 10
15,9 =
63
𝜌𝜌 = 1,59 𝑔𝑔/𝑚𝑚𝑚𝑚
■ 25 ml suatu larutan NaOH (Mr = 40) mempunyai kadar 40% dan massa jenis 1,4 g/ml, dilarutkan dalam air
hingga diperoleh 500 ml larutan, molaritas larutan yang diperoleh adalah :
MI = 10bp/Mr
= 40 x 10 x 1,4/40
= 14M
MI x VlarI = MII x VlarII
14 x 25 = MII x 500
MII = 0,7M
■ Hitumglah banyaknya gram urea dalam 100 mL larutan 2m, jika densitas larutan = 0,9 g/mL (Mr urea=60)
a. 10,26 g b. 7,83 g c. 10,80 g d. 7,23 g e. 9,60 g
𝐺𝐺 1000
𝑚𝑚 =
𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑃𝑃
𝐺𝐺 1000
2 = 60 90−𝐺𝐺
1080 − 12𝐺𝐺 = 100𝐺𝐺
1080 = 112𝐺𝐺
G=9,6 g
■ 412 g larutan urea 0.5 m dicampur dengan larutan 18 g urea dalam 300 ml air.Berapakah molalitas larutan setelah dicampur? (Mr urea
= 60)
a. 0.2 m b. 0.3 m c. 0.5 m d. 0.7 m e. 0.9
Penyelesaian:
𝑮𝑮 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏
𝒎𝒎 = ×
𝑴𝑴𝑴𝑴 𝒑𝒑
412 − 𝑝𝑝 1000
0.5 = ×
60 𝑝𝑝
30𝑝𝑝 = 412000 – 1000𝑝𝑝
𝒑𝒑 = 𝟒𝟒𝟒𝟒𝟒𝟒 𝒈𝒈
𝑮𝑮 = 𝟏𝟏𝟏𝟏 𝒈𝒈
𝑮𝑮 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏
𝒎𝒎𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄𝒄 = ×
𝑴𝑴𝑴𝑴 𝒑𝒑
30 1000
𝑚𝑚𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐 = ×
60 700
𝑚𝑚𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐 = 0.7 𝑚𝑚 (D)
■ A bottle of wine contains 20 % ethanol by volume. The density of ethanol(C2H5OH) is 0.8 g/mL.
Calculate the concentration of ethanol in wine in terms of mass percent ? (Ar C=12 H=1 O=16)
a. 0 % b. 10.1 % c. 31 % d. 47 % e. 16.67 %
Mis: Vt = 20% = 20 ml dan Vp = 80% = 80 ml
𝑚𝑚𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 = 𝜌𝜌. 𝑉𝑉 = 0,8. 20 = 16 g
𝑚𝑚𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 = 𝜌𝜌. 𝑉𝑉 = 1. 80 = 80 g
𝑚𝑚𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
%b = .100%
𝑚𝑚𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 + 𝑚𝑚𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
16
= 16+80 .100% = 16,67% (E)
■ Molalitas larutan yang terdiri dari 30 g urea , CO(NH2)2 dalam 100 g air adalah
………….( A r C = 12 ; H = 1 ; O = 16 ; N = 14 ).
a. 0,10 m b. 0,25 m c. 0,50 m d. 2,5 m e. 5,0 m
■ Berapa mL air yang harus ditambahkan ke dalam 200 mL larutan HNO3 63% (
massa jenis 1,3 g/ml ) supaya diperoleh larutan HNO3 dengan konsentrasi 5,2 M ?
( Mr HNO3 = 63 ) ?
a. 200 b. 300 c. 400 d. 450 e. 500
■ Berapa fraksi mol H3PO4 dalam 4,45 m larutanH3PO4 dalam air?(Ar H = 1;P = 31;O =
16)
a. 0,074 b. 0,044 c. 0,042 d. 0,967 e. 0,085
■ Berapa massa jenis larutan H2SO4 (Mr = 98) yang konsentrasinya 3,0 M dan kadar
H2SO4 24.5% ?
a. 1,8 b. 1,6 c. 1,44 d. 1,2 e. 1,11
■ Berapakah konsentrasi campuran dari 200 mL lautan asam sulfat 1,5 M dicamur
dengan 300 mL larutan asam sulfat 0,5 M kemudian ditambah lagi 100 mL air .
a. 0,2 M b. 0,75 M c. 0,8 M d. 0,5 M e. 1,5 M
PENGERTIAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
■ Sifat koligatif larutan adalah sifat sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut
, tetapi hanya pada konsentrasi partikel terlarutnya.
■ Contoh : Titik beku air dan tiga jenis larutan ( pelarut air )
( Tf = titik beku ; ∆𝑻𝑻𝒇𝒇 = Tf air - Tf larutan )

■ Zat terlarut dengan jumlah mol yang sama tidak selalu menghasilkan jumlah partikel (
kelompok ) yang sama di dalam larutan.
■ Ada kalanya beberapa molekul atau partikel zat terlarut mengelompok, sehingga jumlah
partikelnya menjadi lebih sedikit dari yang iperkirakan ( terjadi pada larutan
nonelektrolit ).
■ Untuk larutan elektrolit, jumlah partikel di dalam larutan akan lebih banyak karena zat
elektrolit terurai menjadi ion ion.
■ Karena sifat koligatif larutan hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut, maka
pada konsentrasi yang sama sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar dari sifat koligatif
larutan non elektrolit. Hal ini disebabkan zat elektrolit dalam larutan mengalami ionisasi
sehingga jumlah partikelnya lebih banyak dari larutan nonelektrolit.
■ Sifat Koligatif Larutan meliputi :
a. Penurunan tekanan uap jenuh ( ∆𝑷𝑷 )/ Vapor Pressure Lowering
b. Kenaikan Titik Didih (∆𝑻𝑻𝒃𝒃 ) / Boiling Point Elevation
c. Penurunan Titik Beku (∆𝑻𝑻𝒇𝒇 ) / Freezing Point Depression
d. Tekanan Osmotik Larutan ( π ) / Osmotic Pressure
■ Francois Marie Raoult ( 1830 – 1901 ) menemukan bahwa “ tekanan uap jenuh larutan
berbanding lurus dengan perbanyakan tekanan uap jenuh pelarut murni dengan fraksi
molnya “

P = Po .X p
P = tekanan uap jenuh larutan ( cmHg)
P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni ( cmHg)
Xp = fraksi mol pelarut ∆P = P o − P
= Po − Po .X p
= P o (1 − X p ) → X t = 1 − X p
= Po .X t

Kenaikan Titik Didih (∆𝑻𝑻𝒃𝒃 )/ Boiling Point Elevation


■ Titik didih adalah suhu pada tekanan uap cairan sama dengan tekanan di permukaan.
Oleh karena itu , titik didih bergantung pada tekanan di permukaan.
■ Di puncak Everest ( ketinggian 8882 dpl ) , air mendidih 710 C.

∆Tb = Tb laru tan − Tb pelarut


Tb larutan = titik didih larutan
Tb pelarut = titik didih pelarut
∆𝑻𝑻𝒃𝒃 = kenaikan titik didih
Penurunan Titik Beku ( ∆𝑻𝑻𝒇𝒇 ) / Freezing Point Depression
■ Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya.
■ Pada tekanan 1 atm, air membeku pada 0o C karena pada suhu itu, tekanan uap air sama dengan tekanan
uap es.
Tf larutan = titik beku larutan
∆T f = T f − T f laru tan
Tf pelarut = titik beku pelarut pelarut

∆𝑻𝑻𝒇𝒇 = penurunan titik beku


■ Untuk larutan encer, kenaikan titik didih maupun penuruan titik beku sebanding dengan kemolalan larutan.
■ Tetapan kenaikan titik didih molal ( Kb ) dan tetapan penurunan titik beku molal ( Kf ) adalah suatu tetapan
yang bergantung pada jenis pelarut.
∆Tb = m.K b
∆T f = m.K f

dimana : ∆𝑻𝑻𝒃𝒃 = kenaikan titik didih


∆𝑻𝑻𝒇𝒇 = penurunan titik beku
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
m = kemolalan larutan
Tekanan Osmotik Larutan / Osmotic Pressure
■ Osmosis adalah perembesan molekul pelarut dari pelarut ke dalam larutan , atau dari
larutan lebih encer ke larutan lebih pekat, melalui selaput semipermeabel.
■ Tekanan osmotik ialah besarnya gaya diperlukan untuk mengatasi desakan pelarut dari
larutan yang kurang jenuh ke larutan yang lebih jenuh agar peristiwa osmosis tidak terjadi.
■ Contoh : Larutan gulosa 20% mempunyai tekanan osmotik 15 atm. Berarti osmosis dari
pelarut murni dapat dicegah jika pada permukaan larutan glukosa 20% tersebut diberi
tekanan 15 atm.
■ Jika tekanan yang diberikan melampui tekanan osmotiknya, maka yang akan terjadi adalah
osmosis balik , yaitu air mengalir dari larutan ke pelarut.
Hubungan Tekanan Osmotik dengan Konsentrasi Larutan
■ Menurut van’t Hoff , tekanan osmotik larutan larutan encer dapat didekati dengan rumus
serupa dengan persamaan gas ideal, yaitu :
πV = nRT
dimana : π = tekanan osmotik
V = volume larutan (L)
n = jumlah mol zat terlarut
R = tetapan gas ( 0,08205 L atm mol-1 K-1 )
T = suhu absolut larutan (K)
■ Persamaan di atas dapat diubah menjadi :

n
π = RT
V
π = MRT

OSMOSIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI


■ Contohnya : sel darah merah
Dinding sel darah merah mempunyai ketebalan kira kira 10 nm dan diameter pori 0,8 mm.
Molekul air berukuran kurang dari setengah diameter tersebut, sehingga dapat lewat dengan
mudah.
Ion K+ yang terdapat dalam sel juga berukuran lebih kecil dripada pori dinding sel itu, tetapi
dinding sel tersebut bermuatan positif sehingga ion K+ akan ditolak.
Selain ukuran partikel, muatan dapat juga merupakan faktor penentu untuk dapat melalui
sebuah selaput semipermeabel.
■ Cairan sel darah merah mempunyai tekanan osmotik yang sama dengan larutan NaCl
0,92% ( larutan garam fisiologis ).
■ Jika sel darah merah dimasukkan ke dalam larutan NaCl 0,92% air yang masuk dan
yang keluar dari dinding sel akan setimbang ( kesetimbangan dinamis)[isotonik ]

■ Jika sel darah merah dimasukkan ke dalam larutan NaCl yang lebih pekat dari 0,92%,
air akan keluar dari dalam sel dan sel akan mengerut ( hipertonik ) .
■ Jika sel darah merah dimasukkan ke dalam larutan NaCl yang lebih encer dari 0,92% ,
air akan masuk ke dalam sel dan sel akan menggembung dan pecah ( plasmolisis ) 
hipotonik
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
■ Perbandingan antara harga sifat koligatif yang terukur dari suatu larutan elektrolit
dengan harga sifat koligatif yang diharapkan dari suatu larutan nonelektrolit pada
konsentrasi yang sama disebut faktor van’t Hoff (i) .
■ Harga i dari elektrolit tipe ion itu selalu lebih kecil daripada harga teoritis.
■ Hal ini disebabkan oleh tarikan listrik antarion yang berbeda muatan sehingga ion ion itu
tidak 100% bebas.
■ Semakin kecil konsentrasi larutan , jarak antarion semakin besar dan ion ion semakin
bebas. Akibatnya harga i semakin mendekati teoritis.
Tabel . Harga i untuk PenurunanTitik Beku berbagai Jenis Elektrolit.
■ Harga i dari elektrolit tipe kovalen ternyata lebih bervariasi , bergantung pada kekuatan
elektrolit itu.
■ Elektrolit lemah mempunyai harga i mendekati satu, sedangkan elektrolit kuat
mempunyai harga i yang mendekati harga teoritisnya .

Contoh :
■ Fraksi mol suatu larutan urea (Mr = 60) dalam air adalah 0,2, tekanan uap jenuh air
murni pada suhu 200C sebesar 17,5 mmHg, maka tekanan uap jenuh larutan pada suhu
tersebut adalah :
a. 12 mmHg b. 14 mmHg c. 17,7 mmHg
d. 17,5 mmHg e. 21 mmHg
■ Jawab : P = Po . (1 – Xp)
P = 17,5 . (1 – 0,2)
P = 17,5 . 0,8
P = 14 mmHg
■ Sejumlah 500 mL larutan glukosa mempunyai tekanan osmosis 2,46 atm pada
suhu 270C. Berapa gram garam dapur harus ditambahkan ke dalam larutan agar
tekanan Osmosisnya berubah menjadi 4,92 atm? (Mr glukosa=180 NaCl=58,5)
a.1,46 g b. 2,92g c. 4,38g d. 45,84 ge. 7,30 g
Jawab
𝜋𝜋 = 𝑀𝑀 𝑅𝑅 𝑇𝑇
2,46 = 𝑀𝑀 0,082 300
𝑀𝑀 = 0,1𝑀𝑀
𝜋𝜋 = 𝑀𝑀 𝑅𝑅 T
4,92 = 𝑀𝑀𝑀 + 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑅𝑅 𝑇𝑇
𝐺𝐺 1000
4,92 = 0,1 + 2 𝑅𝑅𝑅𝑅
𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑉𝑉
𝐺𝐺 1000
4,92 = 0,1 + 58,5 500
2 0,082 × 300
4𝐺𝐺
0,2 = 0,1 +
58,5
4𝐺𝐺
0,1 = 58,5
𝐺𝐺 = 1,46 𝑔𝑔 (A)
■ Ke dalam 2 liter air dilarutkan 6 gram urea (Mr=60) dan 11.7 gram NaCl (Mr=58.5). Titik beku larutan
tersebut (Kf=1.8℃/m) adalah:
a. -0.09℃ b. -0.27℃ c. -0.18℃ d. -0.72℃ e. -0.45℃
∆𝑇𝑇𝑇𝑇 = 𝑚𝑚 × 𝐾𝐾𝐾𝐾
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝 − 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑙𝑙 = 𝑚𝑚 × 𝐾𝐾𝐾𝐾
6 11.7 1000
0 − 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑙𝑙 = + ×2 × × 1.8
60 58.5 2000
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑙𝑙 = −0.45℃

■ Suatu larutan nonelektrolit mendidih pada suhu 100.13℃ (Kb = 0.52℃/m), maka larutan tersebut
akan membeku pada suhu …. (Kf = 1.86℃)
a. -0.13℃ b. -0.26℃ c. -0.46℃ d. -0.96℃ e. -1.86℃
ΔTb = 100.13℃ - 100℃ = 0.13℃
ΔTb = m Kb
0.13 = m x 0.52
m = 0.25
ΔTf = m Kf
= 0.25 x 1.86
= 0.465℃
ΔTf = TfP – TfL
0.465 = 0℃ - TfL
TfL = -0.465℃
■ 5,4 gram suatu zat non elektrolit yang baru disintesa dilarutkan ke dalam 250 g air,
ternyata titik beku larutan ini 0,180C dibawah titik beku air. Tentukan Mr zat tersebut ( Kf
air = 1,8 )
a. 54 b. 27 c. 108 d. 216 e. 60
■ Tentukan titik didih larutan dalam air glukosa 0,2 m( Kb air = 0,5; Ar C = 12; H =1; O = 16 )
a. 0,10C b. 100,10C c. – 0,10C d. 0,20C e. 100,20C
■ Larutan glukosa dalam air mendidih pada 100,260C. Jika Kb = 0,52 dan Kf = 1,86, maka
larutan tersebut akan membeku pada suhu ………
a. 1,860C b. 0,930Cc. 00C d. – 0,930C e. – 1,860C
■ Tekanan uap jenuh air murni pada 500C adalah 51,8 mmHg. Pada suhu yang sama
larutan glukosa 2 m mempunyai tekanan uap sebesar …………..
a. 50 mmHg b. 150 mmHg c. 30 mmHg d. 45 mmHg e. 75 mmHg
■ Sebuah sampel mengandung CO(NH2)2 dan MgSO4 dengan perbandingan massa 3:1.
Berapa gram sample ini harus dilarutkan dalam 1000 ml air pada 27oC agar diperoleh
larutan dengan tekanan osmotic 4,92 atm. (Ar C=12, H=1, O=16, Mg=24, S=32)
a. 12 g b. 24 g c. 18 g d. 6 g e. 30 g
■ Larutan 0,05 mol suatu elektrolit biner dalam 100 g air ( Kf = 1,86 ) membeku
pada suhu – 1,4880C . Hitunglah derajad ionisasi dari elektrolit tersebut ?
a. 0,25 b. 0,45 c. 0,60 d. 0,75 e. 0,30
■ Ke dalam 2 liter air dilarutkan 6 gram urea dan 11,7 g NaCl , titik beku larutan
tersebut ( kf = 1,80C/m ) adalah ….
a. – 0,090C b. – 0,270C c. – 0,180C d. – 0,720C e. – 0,450C
■ Jika sel darah merah dimasukkan ke dalam larutan NaCl 1% . Sel darah merah
akan …… ( Sel darah merah isotonik dengan larutan NaCl 0,9%)
a. mengembang b. menguap c. mengerut
d. simbiosis e. kembang kempis
■ Pengawetan selai dan jeli yang dilakukan di rumah merupakan contoh dari
penerapan sifat koligatif larutan :
a. penurunan tekanan uap b. penurunan titik beku
c. kenaikan titik didih d. tekanan osmosis
e. tegangan statik

Anda mungkin juga menyukai