Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL BISNIS PLAN

HIDROPONIK TANAMAN SAWI

TALITHA AZZURA BALINDA


1906124552
AGRIBISNIS B

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2020

1
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL BISNIS PLAN
HIDROPONIK TANAMAN SAWI

Oleh :
Talitha Azzura Balinda
(1906124552)

Diketahui Oleh :

Asisten Dosen 1 Asisten Dosen 2

MEKI HERLON, SP.M.Si ZULHAMID RIDHO, SP

Asisten Dosen 3 Asisten Dosen 4

AHMAD RIANDI SAPUTRA PUTRA AMANU

Asisten Dosen 5

IMAM HIDAYAT

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan

keselamatan kepada penulisan sehingga dapat menyelesaikan proposal bisnis plan

“Hidroponik Tanaman Sawi”

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Meki Herlon, S.P,.M.Si dan Zulhamid

Ridho, Ahmad Riandi Saputra, Putra Amanu, Imam Hidayat selaku asisten dosen

praktikum. Tanpa adanya bimbingan, petunjuk, dan motivasi dari beliau, penulis

kiranya tidak akan mampu menyelesaikan proposal ini. Penulis juga mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam

penyelesaian proposal ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis

berharap proposal ini dapat berguna bagi pembaca dalam menambah wawasan serta

pengetahuan tentang bisnis plan khususnya bisnis plan tentang hidroponik tanaman

sawi.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar proposal selanjutnya

dapat tercipta lebih baik.

Pekanbaru, Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

I. PENDAHULUAN................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang................................................................................................ 1

1.2. Tujuan Kegiatan.............................................................................................. 1

1.3. Manfaat........................................................................................................... 1

II. TELAAH TEORI................................................................................................. 2

III. METODE KEGIATAN....................................................................................... 4

3.1. Waktu dan Tempat.......................................................................................... 4

3.2. Bahan dan Alat................................................................................................ 4

3.3. Proses atau Tahapan Kerja.............................................................................. 4

IV. ANALISIS USAHA................................................................................................ 6

4.1. Jumlah Biaya Tetap......................................................................................... 6

4.2. Jumlah Biaya Variabel.................................................................................... 6

V. PENUTUP............................................................................................................. 7

5.1. Kesimpulan..................................................................................................... 7

5.2. Saran............................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 8

ii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan kondisi lahan pertanian yang semakin terbatas dan kebutuhan
pangan harus terpenuhi maka, mendorong sektor pertanian untuk mengatasi
kendala tersebut dengan meningkatkan penerapan pertanian lahan sempit yaitu
dengan teknik budidaya hidroponik. Hidroponik adalah membudidayakan
tanaman tanpa menggunakan tanah tetapi menggunakan air dan larutan nutrisi
sebagai media tanam. Agar tanaman dapat berdiri tegak maka dibutuhkan media
tanam sebagai penyangga tanaman tersebut. Syarat media tanam yang digunakan
untuk hidroponik yaitu mampu menyerap air dan nutrisi, dapat menyalurkan
larutan nutrisi pada tanaman, dan tidak mudah busuk.
Budidaya tanaman secara hidroponik memiliki beberapa keuntungan yaitu
pertumbuhan tanaman dapat dikontrol, tanaman yang diproduksi lebih berkualitas,
tanaman jarang terserang hama penyakit, pemberian larutan unsur hara lebih
efektif dan efisien karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman tersebut,
dapat diusahakan terus menerus tidak tergantung musim, dan dapat diterapkan
pada lahan sempit.
Menurut Hartus (2008) dalam penelitian Wibowo (2013), bahwa pemeliharaan
tanaman hidroponik lebih mudah, media tanamnya steril, serangan hama dan
penyakit relatif kecil, dan produktivitas tanaman yang dihasilkan lebih tinggi.
Salah satu jenis sayur yang mudah dibudidayakan secara hidroponik adalah
tanaman sawi. Masa panennya pun terbilang cukup pendek, karena setelah 40 hari
ditanam sawi sudah dapat dipanen.
1.2 Tujuan Kegiatan
Tujuan dari bisnis hidroponik sawi ini yaitu untuk membuka lapangan
pekerjaan baru dan mendapatkan penghasilan sendiri.
1.3 Manfaat
Manfaat dari adanya bisnis ini yaitu agar dapat menghemat lahan pertanian,
lebih berkualitas dan lainnya.

1
II. TELAAH TEORI
Tanaman sawi merupakan salah satu tanaman sayur yang digemari di
Indonesia. Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di
tenggorokan pada penderita batuk, menyembuhkan sakit kepala, bahan pembersih
darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar
pencernaan. Kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak,
karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Sawi merupakan
tanaman yang berasal dari Asia. Untuk budidaya tanaman sawi, Indonesia
mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya. Tanaman sawi dapat
tumbuh baik di tempat yang berudara panas maupun berudara dingin, sehingga
dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi (Phina dkk, 2014).
Budidaya sawi dapat dilakukan dengan cara konvensional ataupun dengan
menggunakan sistem hidroponik. Budidaya hidroponik dilakukan untuk dapat
menghasilkan produk caisim dengan fisik produk yang baik karena terlindungi
dan ternaungi oleh tutupan greenhouse (Phina dkk, 2014).
Hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan media
tanah, melainkan menggunakan air sebagai media tanamnya. Keuntungan
hidroponik adalah: (a) tidak memerlukan lahan yang luas (b) mudah dalam
perawatan (c) memiliki nilai jual yang tinggi. Sedangkan kelemahan hidroponik
adalah: (a) memerlukan biaya yang mahal (b) membutuhkan keterampilan yang
khusus (Roidah, 2014). Jenis hidroponik sangat beragam yaitu sistem irigasi tetes,
sistem wick, sistem Nutrient Film Tehnique (NFT).
Pada budidaya tanaman dengan media tanah, tanaman dapat memperoleh unsur
hara dari dalam tanah, tetapi pada budidaya tanaman secara hidroponik, tanaman
memperoleh unsur hara dari larutan nutrisi yang dipersiapkan khusus. Larutan
nutrisi dapat diberikan dalam bentuk genangan atau dalam keadaan mengalir.
Media tanam hidroponik dapat berasal dari bahan alam seperti kerikil, pasir, sabut
kelapa, arang sekam, batu apung, gambut, dan potongan kayu atau bahan buatan
seperti pecahan bata (Suhardiyanto, 2011).
Nutrisi sangat penting untuk keberhasilan dalam menanam secara hidroponik,
karena tanpa nutrisi tentu saja tidak bisa menanam secara hidroponik. Nutrisi
merupakan hara makro dan mikro yang harus ada untuk pertumbuhan tanaman.

2
Setiap jenis nutrisi memiliki komposisi yang berbeda-beda (Perwitasari dkk,
2012).
Banyak alasan mengapa budidaya tanaman secara hidroponik ini dilakukan,
selain sebagai hobi tersendiri, juga dapat mencegah timbulnya berbagai macam
hama yang seringkali merusak tanaman dan menjadi layu. Makanan atau nutrisi
yang diperlukan dilarutkan dalam air, sehingga dapat diperhitungkan dan diatur
konsentrasi pupuk yang digunakan dengan cermat sebanyak yang yang diperlukan
saja (Hirawan, 2003). Penggunaan sistem hidroponik dalam budidaya ini
diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman sawi.

3
III. METODE KEGIATAN

3.1 Waktu dan Tempat


3.1.1. Waktu
Usaha hidroponik tanaman sawi ini akan di mulai pada pertengahan tahun
2021, yang memiliki kualitas tinggi dalam produksi. Usaha hidroponik ini
mempunyai target pasar lokal, daerah nasional bahkan internasional.
3.1.2. Tempat
Nama Perusahaan SC Company
Alamat Jl Hangtuah
Kota/Kabupaten Indragiri Hulu
Provinsi Riau
Kode pos 28293
Telepon 082167941025
E-mail talithaazzurabalinda22@gmail.com
3.2 Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan seperti botol bekas, pisau, gunting, cutter,
paranet, larutan nutrisi, pipa atau styrofoam, benih tanaman sawi, serta peralatan
tambahan yang lainnya.
3.3 Proses atau Tahapan Kegiatan
(1) Pemilihan benih, memilih benih yang berkualitas dengan tingkat
keberhasilan yang tinggi
(2) Pembibitan, media tanam hidroponik menggunakan rockwool berbentuk
dadu dan ukurannya disesuaikan dengan ukuran netpot. Selanjutnya
rockwool ditempatkan di nampan atau baki dan dibasahi dengan air bersih,
melubangi rockwool, benih dimasukkan pada lubang tersebut, kemudian
diletakkan ditempat yang gelap hingga berkecambah dan setelah
berkecambah letakkan benih di tempat yang terkena sinar matahari.
(3) Media tanam, media tanam yang digunakan yaitu sabut kelapa, kerikil,
sekam bakar. Dalam pembuatan media untuk penanaman sawi hidroponik
memerlukan bahan-bahan berupa botol bekas air mineral kecil, gunting,
pisau, pipa paralon (2,5-3 inci), sumbu, larutan nutrisi, dan bibit.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tergantung pada jenis media
tanam yang digunakan

4
(4) Penanaman, pemilihan letak atau tempat sangat memprngaruhi hasil
pertumbuhan tanaman sawi nantinya. Penanaman sawi hidroponik sangat
mudah yaitu dengan cara memindahkan bibit bersama rockwoolnya
kedalam botol air mineral bekas yang sudah diisi sekam bakar dan sudah
disiapkan. Selanjutnya botol yang berisi benih dimasukkan kedalam lubang
tanam pada pipa paralon yang telah diisi dengan larutan nutrisi hidroponik.
(5) Pemeliharaan, pemeliharaan meliputi : pemberian nutrisi, pengontrolan
apabila ada gulma atau hama yang tumbuh disekitar tanaman, dan
penyulaman jika terdapat bibit tanaman yang mati.
(6) Pemanenan, sayuran sawi hidroponik hanya membutuhkan 2-3 bulan untuk
dapat dipanen bahkan ada yang lebih cepat karena semua tergantung jenis
atau varietas pertumbuhan sawi yang ditanam. Cara pemanenannya juga
sangat mudah dengan memotong batang, memetik tangkai daun dan
mencabutnya dari media tanam tersebut. (Ertürk, 2013)

IV. ANALISIS USAHA

5
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Hidroponik Tanaman Sawi:
4.1 Jumlah Biaya Tetap
Kebutuhan Jumlah Harga
Sewa lahan 6 tahun 9.000.000
Tandon air 6 buah 3.500.000
Tee 42 buah 220.000
Elbow 70 buah 450.000
Pipa pvc 1 inci 45 buah 1.150.000
420
Pipa pvc 2,5 inci 18.600.000
buah
Paranet 330 m 2.800.000
Pompa air 15 buah 3.000.000
Besi 10 mm   15.650.000
Biaya lain lain   12.000.000
Total   66.370.000

4.2 Jumlah Biaya Variabel


Kebutuhan Jumlah Harga
Nutrisi 30 set 850.000
Listrik dan air 1 bln 1.000.000
Rockwool 22 slab 1.400.000
Benih 2000 gr 1.150.000
Tenaga kerja 4 orang 6.000.000
Total   10.400.000
Jadi biaya produksi awal hidroponik tanaman sawi yaitu sebesar:
Rp 66.370.000.-/+ Rp 10.400.000.- = Rp 76.770.000,-

V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tanaman sawi dapat dibudidayakan dengan cara konvensional ataupun
dengan menggunakan sistem hidroponik. Banyak alasan mengapa budidaya
tanaman secara hidroponik ini dilakukan, selain sebagai hobi tersendiri, juga dapat
mencegah timbulnya berbagai macam hama yang seringkali merusak tanaman dan

6
menjadi layu. Untuk memulai usaha hidroponik ini menggunakan dana sebesar Rp
76.770.000.-
5.2 Saran
Budidaya tanaman sawi dengan cara hidroponik sangat bagus selain
menghemat lahan, hasil dari budidaya tanaman ini lebih berkualitas. Dari
penjelasan diatas apabila kegiatan ini dilakukan dengan baik, maka dapat
mencapai tujuan yang diinginkan.

VI. DAFTAR PUSTAKA


Aini, N., & Nur, A. 2018. Teknologi Budidaya Tanaman Sayur secara
Hidroponik. Malang: UB Press
Lingga, P., 2006. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar Swadaya,
Jakarta
Rakhman A, B. Lanya, R.A. B.Rosadi, dan M.Z. Kadir. 2015. Pertumbuhan
Tanaman Sawi Menggunakan Sistem Hidroponik dan Akuaponik. J.
Teknik Pertanian Lampung 4(4): 245-254.

7
Suhardiyanto H., 2011. Teknologi Hidroponik Untuk Budidaya Tanaman.
Fakultas Teknologi Pertanian, Bogor : IPB.

Anda mungkin juga menyukai