DAN
Disusun oleh
Kelompok 7
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami dengan judul
“Menjelaskan konsep kohesi dan menganalisis penggunaan peran kohesi” sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen mata kuliah Belajar dan
Pengajaran yang telah mengarahkan dan membimbing kami dalam proses pembuatan makalah
ini sehingga dapat menambah pengetahuan kami serta pembaca.
Kami menyadari dalam makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
A. Kesimpulan...................................................................................................................8
B. Saran.............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan konsep kohesi?
2. Bagaimana cara menganalisis penggunaan peranti kohesi?
C. TUJUAN
1. Untuk menjelaskan konsep kohesi
2. Untuk menganalisis penggunaan peran kohesi
BAB II
PEMBAHASAN
A. MENJELASKAN KONSEP KOHESI
Secara umum kohesi dapat di artikan sebagai keserasian hubungan antar unsur yang
satu dengan unsur yang lain dalam wacana. Kohesi merupakan aspek formal bahasa dalam
wacana (hubungan yang tampak pada bentuk). Kohesi merupakan organisasi sintaktik, yang
merupakan wadah-wadah kalimat disusun secara padu dan padat untuk menghasilkan
tuturan. Kohesi adalah hubungan antar kalimat di dalam sebuah wacana baik dalam skala
gramatikal maupun dalam skala leksikal tertentu.
Kohesi adalah kesatuan semantis antara satu ujaran dengan ujaran lainnya dalam
suatu wacana. Kohesi adalah hubungan antarkalimat di dalam sebuah wacana baik dalam
skala gramatikal maupun skala leksikal tertentu. Konsep kohesi mengacu pada hubungan
bentuk antar unsur-unsur wacana sehingga memiliki keterkaitan secara padu. Dengan
adanya hubungan kohesif itu, suatu unsur dalam wacana dapat diinterprestasikan sesuai
dengan keterkaitannya dengan unsur-unsur yang lain.
Kohesi merupakan aspek formal bahasa yang berkaitan erat secara langsung
(implisit) antar kata, frase, klausa, dan kalimat yang saling berhubungan satu sama lainnya
untuk membentuk teks. Kohesi merupakan unsur yang menyebabkan sekelompok kalimat
membentuk kesatuan makna. Kohesi merujuk pada keterkaitan antara proposisi yang secara
eksplisit diungkapkan oleh kalimat-kalimat yang digunakan (Alwi dkk., 1988:41). Kohesi
merupakan keserasian hubungan antara unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam
wacana. Kohesi lebih cenderung pada pada aspek bentuk atau dari dalam (internal).
Kohesi dalam wacana diartikan sebagai kepaduan bentuk yang secara struktural
membentuk ikatan sintaktikal. Wacana yang baik dan utuh mensyaratkan kalimat-kalimat
yang kohesif. Konsep kohesi pada dasarnya mengacu kepada hubungan bentuk. Artinya,
unsur-unsur wacana (kata atau kalimat) yang digunakan untuk menyusun suatu wacana
memiliki keterkaitan secara padu dan utuh.
Pengertian Kohesi adalah Keterpaduan Bentuk. Contohnya, Pada tahun 1997,
produksi padi turun 3,85 persen. Impor beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun
1998. Swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor
sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. pada tahun 1994,
neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Impor beras meningkat dan pada tahun
1997 mencapai 2,5 juta ton.
Paragraf di atas mengemukakan satu gagasan utama, yaitu mengenai masalah naik
turunnya produksi beras Indonesia. Dengan demikian koherensi kalimat tersebut sudah
terpenuhi, namun paragraf tersebut dikatakan tidak memiliki kohesivitas yang baik sehingga
gagasan tersebut sulit dipahami. Paragraf tersebut perlu diperbaiki, misalnya dengan
memberikan kata perangkai seperti berikut ini.
Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya, impor beras
meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. Sesudah swasembada pangan tercapai
pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan
530,7 ribu ton pada tahun 1993. Akan tetapi, pada tahun 1994, neraca perdagangan beras
kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5
juta ton.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kohesi merupakan unsur yang menyebabkan sekelompok kalimat membentuk
kesatuan makna. Kohesi merujuk pada keterkaitan antara proposisi yang secara eksplisit
diungkapkan oleh kalimat-kalimat yang digunakan (Alwi dkk., 1988:41). Kohesi merupakan
keserasian hubungan antara unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam wacana. Secara
umum kohesi dapat di artikan sebagai keserasian hubungan antar unsur yang satu dengan
unsur yang lain dalam wacana.
Peranti kohesi merupakan penanda kebahaaaan yang digunakan untuk membentuk
keserasian hubungan antara unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam wacana sehingga
terbentuklah wacana yang padu dan utuh. Adapun peranti kohesi yang terdapat didalamnya
meliputi; pronomina atau kata ganti, subtitusi, elpisis atau pelepasan, konjungsi, dan kohesi
leksikal.
B. SARAN
Sebagai seorang calon guru kedepannya, kita di ajak untuk bisa lebih memahami
konsep kohesi juga penggunaan peranti kohesi dan dapat mengapilasikanya kepada siswa
kita kedepannya, Kami dari penyusun makalah ini mengakui masih ada kekurangan dalam
pembuatan nya. Oleh karena itu, kritik dan saran bagi pembaca sangat kami butuhkan.
DAFTAR PUSTAKA