SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata (S1)
Jurusan Ilmu Keperawatan Pada Universitas Cahaya Bangsa Banjarmasin
DISUSUN OLEH :
AL PIRRAHMAN
NIM: 18.20.3000
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
AL PIRRAHMAN
NIM: 18.20.3000
i
@2020
HAK Cipta Ada Pada Penulis
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul “Hubungan Waktu Tunggu Pasien Transfer IGD Ke Rawat
Inap dengan Kepuasan Pasien / Kelaurga RSUD H. Abdul Aziz Marabahan”
Nama : Al Pirrahman
NIM : 18.20.3000
Program Studi : S-1 Ilmu Keperawatan
Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal : 07 Januari 2021
Untuk diseminarkan/dipertahankan dihadapan Dewan/Tim Penguji Skripsi
Universitas Cahaya Bangsa Banjarmasin.
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui/Mengesahkan
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Hubungan Waktu Tunggu Pasien Transfer IGD Ke Rawat
Inap dengan Kepuasan Pasien / Keluarga RSUD H. Abdul Aziz Marabahan”
Nama : Al Pirrahman
NIM : 18.20.3000
Program Studi : S-1 Ilmu Keperawatan
Telah dinyatakan LULUS dalam Ujian mempertahankan skripsi dihadapan Dewan
/Tim Penguji Skripsi Universitas Cahaya Bangsa.
Tim Penguji
Sekretaris Anggota
Mengetahui/Mengesahkan
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Mengetahui/Mengesahkan
Rektor Universitas Cahaya Bangsa
LEMBAR PERNYATAAN
iv
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Al Pirrahman
NIM : 18.20.3000
Program Studi : S-1 Ilmu Keperawatan
Materai
6 ribu
Al Pirrahman
NIM : 18.20.3000
KATA PENGANTAR
v
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan karunia
dan rahmat-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul
“Hubungan Waktu Tunggu Pasien Transfer IGD Ke Rawat Inap dengan Kepuasan
Pasien / Keluarga RSUD H. Abdul Aziz Marabahan”
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk dapat
meraih gelar sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Cahaya Bangsa. Skripsi ini dapat diselesaikan tidak terlepas dari
berbagai pihak. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dengan kesungguhan hati telah
memberikan bimbingan, petunjuk, koreksi serta saran hingga selesainya Skripsi
ini. Kemudian tak lupa dalam kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Drs. Akhmad Murjani, M.Kes.,SH.,MH, Selaku Ketua Yayasan Cahaya
Bangsa Banjarmasin.
2. Juhriyansyah Dalle, S.Pd., S.Si., M.Kom., Ph.,D Selaku Rektor Universitas
Cahaya Bangsa dan
3. Dra. Hj. Sri Erliani, MM., M.MKes selaku pembimbing I yang memberikan
masukan dan bimbingan kepada saya dalam pembuatan Skripsi ini
4. Fadhil Al Mahdi, S.Kep.,Ns.,M.MKes. Selaku pembimbing II yang
memberikan masukan dan bimbingan dengan penuh kesabaran dan
kebijaksanaan kepada saya dalam pembuatan skripsi ini
5. Doni Wibowo, S.Kep.,Ns.,M.Kep. Selaku Ketua Program Studi S-1 Ilmu
Keperawatan Universitas Cahaya Bangsa dan sebagai penguji III yang sudah
banyak memberikan masukan untuk hasil penelitian yang lebih baik.
6. Kedua orang tua, istri dan anak serta sahabat saya yang telah begitu
berbesarhati memberi dukungan, doa serta motivasi agar Skripsi ini dapat
diselesaikan.
7. Dosen-dosen beserta seluruh staf di Universitas Cahaya Bangsa.
vi
Semoga seluruh bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak
mendapatkan balasan dari Allah SWT. Diharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan Skripsi ini.
Al Pirrahman
vii
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA
TAHUN 2020/2021
Skripsi
Al Pirrahman (18.20.3000)
E-mail: alfinurse06@gmail.com
Hubungan Waktu Tunggu Pasien Transfer IGD Ke Rawat Inap dengan Kepuasan
Pasien / Keluarga RSUD H. Abdul Aziz Marabahan.
ABSTRAK
Latar belakang: Setiap tahun, lebih dari dua juta orang/tahun datang
mengunjungi IGD. Menunggu dalam waktu yang lama menyebabkan
ketidakpuasan terhadap pasien. Terbatasnya ketersediaan ruang rawat dan SDM
yang kurang mengakibatkan sering terjadinya penumpukan (overcrowded).
Akibantnya waktu tunggu pasien di IGD menjadi lama sehingga kepuasan pasien
menurun, hasil akhir perawatan pasien yang buruk, dan meningkatnya stress pada
pasien, keluarga dan petugas IGD. Tujuan: Untuk mengidentifikasi hubungan
waktu tunggu pasien transfer IGD ke rawat inap dengan kepuasan pasien.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif. Dengan
menggunakan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel dengan
purposive sampling. Jumlah sampelnya sebanyak 94 orang. Hasil: Hasil dari uji
analisis menggunakan uji Chi Square didapatkan hasil bahwa ada hubungan
signifikan antara antara waktu tunggu pasien transfer IGD ke rawat inap dengan
kepuasan pasien (p value 0,000<0,05). Kesimpulan: Ada hubungan antara antara
waktu tunggu pasien transfer IGD ke rawat inap dengan kepuasan pasien RSUD
H.Abdul Aziz Marabahan.
viii
NURSING SCIENCE PROGRAM
UNIVERSITY CAHAYA BANGSA
Al Pirrahman (18.20.3000)
E-mail: alfinurse06@gmail.com
The Relationship between Patient Waiting Time for Transfer of Emergency Room
to Inpatient with Patient / Family Satisfaction of H. Abdul Aziz Marabahan
Hospital.
ABSTRACT
Backgroud: Every year, more than two million people / year come to visit the
ER. Waiting for a long time causes dissatisfaction with the patient. Limited
availability of inpatient rooms and inadequate human resources resulted in
frequent overcrowding. As a result, the waiting time for patients in the ER is long
so that patient satisfaction decreases, the end result of patient care is poor, and
increased stress on patients, families and emergency personnel. Objective: To
identify the relationship between patient waiting time for emergency transfer to
inpatient with patient satisfaction. Method: This type of research is a descriptive
correlative study. By using a cross sectional approach. The sampling technique
was purposive sampling. The number of samples is 94 people. Result: The results
of the analysis test using the Chi Square test showed that there was a significant
relationship between the waiting time for patients to transfer the emergency room
to inpatient care and patient satisfaction. (p value 0,000<0,05). Conclusion: There
is a relationship between the waiting time for the patient to transfer the emergency
room to inpatient and the patient satisfaction of the H. Abdul Aziz Marabahan
Hospital..
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HAK CIPTA ................................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
1.5 Keaslian Penelitian ....................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 9
2.1 Pelayanan Unit Gawat Darurat ..................................................... 9
2.2 Waktu Tunggu .............................................................................. 10
2.3 Kepuasan ...................................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 30
3.1 Jenis dan Desain Penelitian .......................................................... 30
3.2 Kerangka Konsep ......................................................................... 30
3.3 Populasi Penelitian ....................................................................... 30
3.4 Sampel dan Tehnik Sampling ....................................................... 31
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 32
3.6 Variabel Penelitian ....................................................................... 32
3.7 Definisi Operasional ..................................................................... 33
3.8 Instrumen Penelitian ..................................................................... 34
3.9 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 34
3.10 Teknik Pengolahan Data ............................................................ 35
x
3.11 Tehnik Analisa Data ................................................................... 36
3.12 Etika Penelitian ........................................................................... 37
3.13 Jadwal Penelitian ........................................................................ 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 39
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitisn ............................................. 39
4.2 Hasil Penelitian ............................................................................. 41
4.3 Pembahasan .................................................................................. 45
4.4 Keterbatasan Penelitian ................................................................ 50
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 52
5.1 Kesimpulan ................................................................................... 52
5.2 Saran ............................................................................................. 52
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan salah satu unit rumah sakit
yang menangani pasien dengan penyakit akut, parah, mendesak atau cedera
yang memerlukan pertolongan segera (Farlex and Partners, 2009). IGD juga
pelayanan rumah sakit yang menangani pasien penyakit akut, parah, ataupun
biasa disebut triage. Ditriase pasien akan ditentukan prioritas (hijau, kuning,
merah, hitam) sesuai keadaan klinis pasien. Di IGD pasien akan mendapat
pelayanan dari perawat dan dokter jaga. Dokter jaga IGD akan melakukan
dan terapi yang tepat untuk pasien. Setelah mendapat pelayanan di IGD maka
hal ini berdampak pada waktu tunggu yang lama dan ketidakpuasan pasien
1
2
dokter untuk memutuskan bahwa pasien akan pulang ataupun rawat inap, dan
bagi yang akan masuk ruang rawat inap tentu lama menunggu untuk pindah ke
ruang rawat. Lama waktu tunggu pasien IGD memanjang karena tertahannya
dari terlambatnya proses penanganan pasien dan Length of Stay (LOS) pasien
di IGD. Waktu dianggap sebagai alat yang penting untuk mengukur kualitas
dari pelayanan di IGD. Masalah waktu tunggu yang panjang dan lama
menunjukan IGD yang buruk dengan sumber daya yang kurang berhasil dan
sepertiga beban kerja staf IGD dihabiskan untuk merawat pasien yang
menunggu ruang rawat inap (Bukhari et al, 2014). Tentu ini tidak efektif untuk
staf IGD, mengingat ini akan berpotensi tertundanya pelayanan untuk pasien
baru dan tidak maksimalnya perawatan pasien yang menunggu ruang rawat
inap tersebut.
permasalahan global yang dialami rumah sakit di belahan dunia saat ini.
IGD selama 59 menit, 32,6 % menghabiskan waktu selama 1-4 jam, 15,2%
3
menghabiskan waktu 4-8 jam, dan 8,2 % menghabiskan waktu > 8 jam
(Bukhari et al,2014).
Pelepasan 2,46 Jam dengan deviasi ratarata 1,26 jam. Untuk keterlambatan
bukti identitas yang diperlukan dari sisi pasien (5,4%) dan masalah
administratif seperti penerimaan tidak sah, kasus MLC dll (5,4%) (Sreekala.P,
2015).
IGD selama empat jam dan 47,7% memiliki waktu tunggu di IGD selama
Abdul Aziz, Waktu tunggu rata-rata keseluruhan yang dihabiskan oleh pasien
memasuki pintu IGD sampai dengan meninggalkan IGD untuk pulang atau
masuk ke ruang rawat inap rata-rata ≥3 – 8 jam. Hal ini disebabkan karena
seringnya terjadi penumpukan pasien IGD RSUD H. Abdul Aziz dan SDM
yang, selain itu juga sudah terisi penuh ruang rawat inap sehingga pasien yang
karena IGD dirancang sebagai ruangan terbuka. Selain itu, overcrowded juga
yang buruk, dan meningkatnya stress pada pasien, keluarga dan petugas IGD.
pelayanan di IGD.
pasien pada shift yang berbeda, didapatkan informasi bahwa lama waktu
penyebab waktu tunggu yang lama yaitu ketersediaan ruang rawat yang
terbatas. Dari hasil wawancara dengan keluarga pasien, sebanyak empat dari
ruang rawat inap yang kosong. Selain itu juga berdasarkan hasil wawancara
dengan kepala ruangan IGD RSUD H. Abdul Aziz mengatakan bahwa sering
rawat inap yang terbatas sehingga pasien harus lama menunggu di IGD.
rumah sakit.
Barito Kuala dan masyarakat lain diluar Kabupaten Barito Kuala baik
pelayanan, dan sebagai rumah sakit rujukan”. Melihat dari visi dan misi
Selama ini survey untuk menilai kepuasan konsumen lebih banyak berfokus
kepada pasien rawat inap semata, namun belum pernah ada survey untuk
mengetahui lama waktu tunggu pasien di IGD yang tentu dapat mepengaruhi
kepuasan konsumen yang berada di ruang IGD. Dan agar waktu tunggu juga
bisa teratasi, rumah sakit bisa membuat atau menyediakan ruang transit pasien
Peneliti tertarik untuk meneliti Hubungan Waktu Tunggu Pasien Transfer IGD
IGD ke rawat inap dengan kepuasan pasien RSUD H. Abdul Aziz Marabahan?
6
yang meliputi perbaikan dari segi mutu pelayanan dan kepuasan pasien
sectional
Tabel 1.3: Keaslian Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
2005).
Unit gawat darurat adalah suatu unit kerja yang memiliki tim
9
10
2.1.3.1 Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat sehingga
2.2.1 Pengertian
menurut Depkes RI. (2007) yang dikutip oleh Soebarto (2011), adalah
dan lain sebagainya. Waktu tunggu adalah waktu yang digunakan oleh
dengan dokter. Ada dua kategori waktu tunggu yang pertama adalah
waktu yang dibutuhkan untuk bertemu dokter dan yang kedua adalah
2008).
emergency (MC Caig et al, 2006). Total waktu pelayanan UGD diukur
13
dari waktu pasien pertama kali mendaftar atau dilakukan triage di UGD
hingga pasien keluar dari UGD. Ukuran ini mencakup waktu tunggu
dari waktu pasien tiba pertama kali di UGD, meliputi waktu penilaian
triage perawat atau waktu pendaftaran pasien dan berakhir ketika pasien
2006).
paling lama agar dapat diperiksa perawat dan dokter dan juga
Erwan Jus, 2008). Pasien yang harus rawat inap cenderung lebih lama
2.2.2.1 Faktor pasien: pola kedangan pasien, jenis kasus dan tingkat
(Emergency Department):
sebagai berikut:
secepatnya.
16
badannya.
tertulis.
Mashuri, 2011).
anafilaksis.
pemberi pelayanan.
19
sebagai berikut:
a) Landasan kepribadian
c) Kemampuan berkarya
dipergunakan bersama-sama.
pelayan yang lebih tinggi ilmu, peralatan dan strata yang lebih
1) Pemeriksaan Laboratorium
2) Pemeriksaan Radiologi
salah, maka proses data pasien di bagian lain juga otomatis akan
salah.
tentang data pribadi pasien dan data lain yang diperlukan seperti
oleh karena itu pencatat data yang benar diawal akan sangat
2.3 Kepuasan
2.3.1 Pengertian
kepuasan yang dapat dirasakan dan dilihat oleh pelanggan serta telah
pasien yaitu:
daerah.
yaitu :
tepat.
pelayanan.
Jika belum sesuai dengan harapan pasien, maka hal tersebut akan
berikut:
26
2.3.2.2 Puas
2007).
(Sugiyono, 2007).
(Sugiyono, 2007).
yang baik adalah salah satu dari kewajiban etik yang sangat
2011).
2.3.4.4 Alat untuk mencapai misi yang telah ditetapkan oleh rumah
30
31
Keterangan:
n = Ukuran sampel/jumlah responden
N = Ukuran populasi
E = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang
masih bisa ditolerir; e = 0,1
Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut:
Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar
Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil
Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Slovin adalah antara
10-20 % dari populasi penelitian.
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 1628 pasien,
sehingga presentase kelonggaran yang digunakan adalah 10% dan hasil
perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka untuk
mengetahui sampel penelitian, dengan perhitungan sebagai berikut:
1628
n=
1 + 1628 (10%)2
1628
n =
1 + 1628 (0,1)2
1628
n=
1 + 1628 (0,01)
1628
n=
1 + 16,28
1628
32
n=
17,28
Jawaban
Lama skor
1.
Variabel Penilaian dari 1.Aspek Kuesioner. -Sangat Ordinal
terikat perasaan pasien kenyamanan,
Skala yang puas =
Tingkat yang timbul yaitu
terdiri dari
kepuasan sebagai akibat kenyamanan Skor 34 –
5
pasien dari kinerja terhadap ruangan
pilihan 55
pelayanan gawat dan pelayanan.
jawaban
darurat yang 2. Aspek hubungan -Kurang
yaitu :
dialami pasien pasien dengan
Jawaban puas =
dibandingkan petugas IGD,
sangat
dengan apa yang yaitu kemampuan Skor 11 –
puas
diharapkannya. petugas dalam
skor 5, 33
menjalin
Jawaban
komunikasi
puas
dengan pasien.
skor 4,
3.Aspek
Jawaban
kompetensi, yaitu
sedang
kemampuan dan
skor 3,
keterampilan
Jawaban
yang dimiliki
tidak
oleh petugas IGD
puas skor
dalam melayani
2,
34
pasien. Jawaban
4.Aspek biaya, sangat
yaitu harga yang tidak
dikeluarkan oleh puas skor
pasien untuk 1.
mendapatkan
suatu pelayanan.
b. Data sekunder
Data Sekunder adalah data yang sudah dalam bentuk dokumen
diperoleh dari RSUD H.Abdul Aziz Marabahan . Data
sekunder dalam penelitian ini meliputi Data jumlah pasien yang
masuk IGD RSUD H.Abdul Aziz Marabahan dalam 1 bulan
terakhir.
3.9.2 Metode pengumpulan data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini merupakan data primer
yang diperoleh melalui pengumpulan data secara langsung pada
responden dengan menggunakan kuesioner yang telah dirancang
peneliti.
a. Lembar pengisian pertama identitas responden meliputi nama
(Inisial), jenis kelamin, umur, pendidikan terkahir, status dan
pekerjaan
b. Lembar kedua kuesioner tentang hubungan waktu tunggu
pasien transfer IGD ke rawat inap dengan tingkat kepuasan
pasien, yang diberikan langsung kepada pasien setelah
dilakukan perawatan di IGD yang menunngu masuk kamar
rawat inap. Jika pada kuesioner belum jelas maka akan dibantu
oleh peneliti.
39
40
4.1.3 Tugas Dan Fungsi Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah
H.Abdul Aziz Marabahan
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
diamanatkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan
paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki-Laki 48 51.1
2 Perempuan 46 48,9
Total 94 100
Sumber: Data Primer 2020
b. Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi Persentase (%)
1 0-5 (Balita) 4 4,3
2 6-11 (Kanak-Kanak) 2 2,1
3 12-16 (Remaja Awal) 1 1
4 17-25 (Remaja Akhir) 13 13,8
5 26-35 (Dewasa Awal) 17 18
6 36-45 (Dewasa Akhir) 25 26,8
7 46-55 (Lansia Awal) 19 20,2
8 56-65 (Lansia Akhir) 10 10,6
9 >65 (Manula) 3 3,2
Total 94 100
Sumber: Data Primer 2020
Berdasarkan dari tabel di atas dari 94 responden yang
diteliti ditemukan kategori usia 0-5(Balita) sebanyak 4
responden (4,3%), 6-11 (Kanak-kanak) sebanyak 2
responden (2,1%), 12-16 (Remaja Awal) sebanyak 1
responden (1%), 17-25 (Remaja Akhir) sebanyak 13
responden (13,8%), 26-35 (Dewasa Awal) sebanyak 17
responden (18%), 36-45 (Dewasa Akhir) sebanyak 25
responden (26,8%), 46-55 (Lansia Awal) 19 responden
(20,2), 56-65 (Lansia Akhir) sebanyak 10 responden
(10,6%), dan >65 (Manula) sebanyak 3 responden (3,2%).
43
b. Kepuasan Pasien
Tingkat kepuasan pasien RSUD H. Abdul Aziz Marabahan
yang menunggu pasien dari IGD di transfer ke rawat inap dapat
dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien
No. Kepuasan Frekuensi Persentase (%)
1 Kurang Puas 18 19,1
2 Sangat Puas 76 80,9
Total 94 100
Sumber: Data Primer 2019
Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 94 pasien, 76 orang
(80,9%) menyatakan sangat puas terhadap kualitas pelayanan
gawat darurat yang diberikan oleh RSUD H. Abdul Aziz
Marabahan dan sebanyak 18 orang (19,1%) menyatakan kurang
puas, sehingga secara keseluruhan menggambarkan bahwa
sebagian besar pasien sangat puas atas kualitas pelayanan
gawat darurat yang ada di RSUD H. Abdul Aziz Marabahan
4.3 Pembahasan
4.3.1 Waktu Tunggu Pasien Transfer IGD ke Rawat Inap
Hasil penelitian menunjukkan dari 94 pasien, 47 orang (50%)
menyatakan cepat dalam menunggu pasien transfer IGD ke rawat
inap di RSUD H.Abdul Aziz Marabahan, 45 orang (47,9%)
menyatakan sedang dan 2 orang (2,1%) menyatakan lama dalam
menunggu pasien transfer IGD ke rawat inap di RSUD H.Abdul
Aziz Marabahan, sehingga secara keseluruhan menggambarkan
bahwa sebagian besar pasien menyatakan kualitas pelayanan dalam
waktu tunggu pasien transfer IGD ke rawat inap RSUD H.Abdul
Aziz Marabahan adalah cepat.
46
Hal ini sejalan dengan hasil beberapa penelitian bahwa faktor yang
paling mempengaruhi kepuasan pasien adalah komunikasi antar
perawat dan pasien, selain itu kunci untuk mendapatkan kepuasan
pasien adalah dengan selalu meningkatkan kinerja dari sumber
daya manusianya sebagai penyedia jasa layanan kesehatan. Dan
juga faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan pasien
adalah sikap, perilaku tenaga kesehatan, fasilitas dan infrastruktur
dan untuk faktor yang tidak mempengaruhi kepuasan pasien adalah
usia serta pendidikan, jenis kelamin dan lama rawat inap (Owaidh,
2018 ;Yusuf, 2018 ;Silalahi, 2019). Selain itu penelitian yang juga
dilakukan oleh Josephine (2017) menunjukkan bahwa kinerja dari
para petugas kesehatan dalam menjaga komitmen manajemen yang
baik untuk kualitas akan menimbulkan kepuasan dari pasien yang
melakukan pengobatan. Kepuasan berkaitan dengan kesembuhan
pasien dari sakit atau luka. Akan tetapi hal ini lebih berkaitan
dengan konsekuensi sifat pelayanan kesehatan itu sendiri, berkaitan
pula dengan sasaran dan hasil pelayanan. Kepuasan pasien dalam
menilai kualitas atau pelayanan yang baik, dan merupakan
pengukuran penting yang mendasar bagi kualitas pelayanan. Hal
ini karena memberikan informasi terhadap suksesnya pemberi
pelayanan berkualitas dengan nilai dan harapan pasien yang
mempunyai wewenang sendiri untuk menetapkan standar kualitas
pelayanan yang dikehendaki. Kepuasan pasien juga merupakan
evaluasi atau penilaian setelah memakai suatu pelayanan, bahwa
pelayanan yang dipilih setidak-tidaknya memenuhi atau melebihi
48
5.2 Saran
Berdasarkan hasi penelitian dan pembahasan tentang waktu tunggu pasien
transfer IGD ke rawat inap dengan kepuasan pasien RSUD H.Abdul Aziz
Marabahan saran yang dapat peneliti berikan yaitu :
52
5.2.1 Bagi Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Aziz Marabahan
a. Mempertahankan kualitas pelayanan gawat darurat yang ada di IGD
RSUD H.Abdul Aziz Marabahan.
b. Kualitas pelayanan dan keselamatan pasien menjadi prioritas utama
dalam pelayanan di rumah sakit, dimana dalam rangka menjaga
kualitas pelayanan RSUD H.Abdul Aziz Marabahan dengan
melaksanakan Survey akreditasi RS termasuk didalamnya survey
kepuasan pasien dan re survey sebagai evaluasinya yang dilaksanakan
setiap tahun.
c. Dalam menghadapi era globalisasi, RSUD H.Abdul Aziz Marabahan
harus meningkatkan SDM pelayanan kesehatan dirumah sakit yang
dituntut harus mempunyai kompetensi, dedikasi, profesionalisme,
serta komitmen yang tinggi untuk selalu memberikan pelayanan yang
berkualitas.
d. Mengalokasikan dana melalui APBN untuk pengembangan upaya
peningkatan dan mempertahankan kualitas yang sudah ada di RSUD
H.Abdul Aziz Marabahan.
5.2.2 Bagi Pasien Gawat Darurat di IGD H. Abdul Aziz Marabahan
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan
pengetahuan bagi pasien gawat darurat di IGD RSUD H. Abdul Aziz
Marabahan dalam menilai kualitas pelayanan gawat darurat untuk mencapai
kepuasan pasien.
5.2.3 Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cahaya Bangsa Banjarmasin
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan acuan untuk
penelitian selanjutnya.
5.3.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat dijadikan
sebagai sarana informasi dan salah satu referensi serta dapat lebih
dikembangkan lagi dan disarankan sebelum penelitian dimulai terlebih dahulu
mengidentifikasi berbagai sumber yang mungkin menyebabkan bias dan
merencanakan upaya untuk mencegah terjadinya kesalahan.
53
DAFTAR PUSTAKA
54
Abdullah, A. M. H. (2018). Patients Satisfaction with Health Care
Services in Southern Saudi Arabia. The Egyption Journal Of Hospital
Medicine, 72(1), 3857–3860.
Parasuraman, Valerie A. Zeithmal, L. B. (1998). SERQUAL;A Multiple-Item
Scale for Measuring Costumer Perceptions of Service Quality. Journal of
Retailing, Vol.64 No.1.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 426 Tahun 2011 tentang
Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta PT Askes (Persero).
Pohan Imbalo. (2007). Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC.
Rashid Al-Abri, A. A.-B. (2014). Patients Satisfaction Survey As a Tool Toward
Quality Improvement. Journal Nurse Care Quality, Vol.16 No.4.
Sartitaningrum, M. V., Yuli, K., Arief, K. 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kelengkapan Informasi External Causes Pasien Instalasi Gawat
Darurat Kasus Kecelakaan di RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharsono
Surakarta. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Silalahi Janri, A.L. Rantetampang,Yermia Msen, A. M. (2019). The Factors
Influencing Patient Satisfaction in Interna Room Men Pucnak Jaya
Hospital. International Journal of Science and Healthcare Research, 4(2).
Soebarto, KK. (2011). Tinjauan faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu
pelayanan rekam medis di pendaftaran rawatjalan RSUD Datu Sanggul
Rantau. Skripsi diterbitkan. Banjarbaru: Program Studi Perekam dan
Informasi Kesehatan Stikes Husada Borneo Banjarbaru, diakses tanggal 24
Agustus 2020, http://www.scribd.com/doc/13099535/Karya-Tulis-Ilmiah.
Sreekala, P., Arpita, and MV. Elizebeth. 2015. “Patient Waiting Time in
Emergency Department.” International Journal of Scientific and Research
Publications 5(5):8–10. Retrieved (www.ijsrp.org%5Cnwww,ijsrp.org).
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitaf Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supranto, J. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Tambegi, Henny, Mulyadi, and Vandri Kallo. 2017. “Hubungan Waktu Tunggu
Dengan Kecemasan Pasien Di Unit Gawat Darurat RSU GMIM Pancaran
Kasih Manado.” EJournal Keperawatan (E-Kp) 5(1).
The College Of Emergency Medicine. (2012). Crowding in emergency
departments. Revised Edition. Diakses dari
http://www.collemergencymed.ac.uk.
Tjiptono, F. (2008). Service Management Mewujudkan Layanan Prima.
Yogyakarta: Andi Offset.
55